BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Di dalam dunia industri kecil, khususnya dalam industri produksi
makanan, pemisahan telur busuk dilakukan secara manual dan tidak akurat, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan kurang efektif dalam produksi makanan tersebut apabila jumlahnya banyak. Sebenarnya jika proses pemisahan telur yang baik konsumsi dengan yang tidak dilakukan secara langsung dan otomatis akan menguntungkan bagi perusahaan yang bersangkutan maupun bagi pekerja itu sendiri. Ini dikarenakan bahwa dengan otomatisasi
dalam proses
produksi akan menimbulkan proses yang membutuhkan waktu yang lebih singkat, lebih akurat, serta keuntungan yang diperoleh perusahaan akan lebih tinggi. Industri rumahan merupakan usaha industri rumahan kecil yang menguntungkan, baik dibidang makanan, kerajinan, maupun peralatan rumah tangga. Saat ini untuk memiliki suatu usaha bisa dilakukan di dalam rumah. Bahkan, suatu bisnis bisa dilakukan dengan tanpa modal sekalipun. Namun, yang sedang menjadi tren saat ini dan usaha tersebut sangat menjanjikan, adalah industri makanan yang diolah di dalam rumah. Usaha home industry menjadi semakin diminati oleh masyarakat karena memiliki konsep yang sangat sederhana namun tetap menjanjikan. Banyak ide bisnis dan peluang yang bisa direalisasikan ke dalam suatu usaha home industry. Industri rumahan juga terdapat persaingan dalam produksi sehari-hari, faktor utama persaingan adalah waktu yang digunakan dalam proses pembuatan, terutama pada industri makanan kecil Industri usaha kecil dan rumah tangga serta industri menengah di Indonesia memberikan peranan yang sangat penting, sehingga peranan industri usaha kecil dan industri usaha menengah sering dikaitkan dengan upaya-upaya pemerintah mengurangi pengganguran, memerangi kemiskinan dan pemerataan pendapatan. Oleh karena itu tidak heran jika kebijakan pengembangan industri kecil dan menengah di Indonesia sering dianggap tidak langsung sebagai
1
2
kebijakan penciptaan kerja dan kebijaksanaan anti kemiskinan atau kebijakan redistribusi pendapatan. Lemahnya teknologi pada industri kecil menjadi salah satu penyebab terjadinya penurunan daya jual ke konsumen, Kebutuhan akan alat industri cepat dan akurat dalam perusahaan yang semakin dibutuhkan menimbulkan sebuah asumsi akan perlunya kecepatan dan keakuratan dalam mesin industri agar perusahaan tidak mengalami kerugian waktu dalam produksinya sehari-hari. Penyebab ruginya perusahaan antara lain karna waktu yang digunakan tidak begitu optimal sehingga harus dibuatlah sebuah alat yang dapat mempercepat suatu produksi dalam sebuah industri. Juga masih kurangnya tanggung jawab dan kesadaran produsen dan distributor terhadap keamanan pangan tampak dari penerapan Good Agricultural Practice (GAP) dan teknologi produksi berwawasan lingkungan yang belum sepenuhnya oleh produsen primer, penerapan Good Handling Pratice (GHP) dan Good Manufacturing Pratice (GMP) serta Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) yang masih jauh dari standar oleh produsen/pengolah makanan berskala kecil dan rumah tangga. Marlan selaku Sekretaris Dewan Kerajinan Nasional Daerah Bandung, mengatakan “untuk mendapatkan produk-produk yang berkualitas sehingga dapat bersaing dengan produk luar negri, para pelaku industri menengah kebawah harus melek teknologi, sumber daya manusia yang mumpuni dan penguasaan teknologi dinilai mampu dan sangat berpengaruh terhadap daya saing produk, Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global. Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru”.
3
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman modern ini telah mengalami peningkatan yang amat pesat. Keadaan seperti ini menimbulkan imbas yang besar pada semua bidang kehidupan manusia terutama pada bidang industri. Berbagai macam industri mulai dari industri kecil sampai industri besar berkembang pesat seiring dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian pesatnya. Dalam sortir telur busuk digunakan secara otomatis pada sebuah belt conveyor dengan menggunakan PLC. PLC adalah sederetan relay yang dapat diprogram untuk melakukan berbagai macam eksekusi berdasarkan keinginan dari pemrogram. Program PLC ditulis menggunakan program Zelio Soft keluaran dari schneider electric. Dari konsep alat tersebut maka dibuatlah tugas akhir yang berjudul
”SORTIR
TELUR
BUSUK
MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLER ARDUINO UNO” 1.2
Rumusan Masalah Dalam perancangan dan penulisan tugas akhir ini ditentukan rumusan
masalah yang meliputi : 1. Apakah purwarupa perancangan sistem sortir telur busuk menggunakan PLC dan mikrokontroler arduino uno dapat berjalan sesuai konsep sistem ? 2. Apakah dapat menggunakan pengontrol mikrokontroler arduino uno sebagai pengolah data ? 3. Apakah pemrograman sistem dapat menggunakan bahasa C sebagai bahasa pemrograman ? 4. Bagaimana cara kerja motor servo sebagai pemisah telur busuk ? 5. Apakah LDR bisa digunakan sebagai sensor telur busuk ? 1.3
Batasan Masalah Batasan-batasan masalah dalam pembuatan sistem ini adalah : 1. Sistem yang dibuat di dalamnya adalah sortir telur menggunakan PLC dan mikrokontroler arduino uno.
4
2. Perlu pengujian sistem untuk menghasilkan hasil yang sesuai dengan sistem kerja. 3. Pembuatan purwarupa sortir telur busuk menggunakan akrilik. 4. Menggunakan bahasa C sebagai bahasa pemrograman arduino dan bahasa ladder diagram sebagai bahasa pemrograman PLC. 5. Alat ini hanya bertujuan untuk menyortir telur busuk saja tanpa meneliti tingkat kebusukan pada telur ayam petelur. 1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tugas akhir ini yaitu : 1. mengimplementasikan sistem pemisah telur busuk menggunakan arduino uno dan PLC sebagai pengontrolnya 2. membuat sistem sortir telur yang sederhana namun efektif dalam penggunaannya.
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan bisa dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Meningkatkan perkembangan dari sebuah sistem sortir telur. 2. Mengetahui cara kerja dari sortir telur dengan menggunakan arduino uno dan PLC.
1.6
Metodologi Penelitian Metodologi yang dilakukan dalam penulisan dan penyusunan tugas akhir
ini adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur -
Memahami
rangkaian
mikrokontroler
arduino
sebagai
rangkaian intinya. -
Mengetahui sistem pengolahan data pada arduino uno dan PLC.
-
Memahami bahasa pemrograman C yang dipakai.
5
-
Mengetahui cara kerja pada komponen pendukung lainnya seperti motor DC, motor servo.
2. Konsultasi Penulis mengajukan konsultasi ataupun pertanyaan langsung kepada dosen pembimbing maupun kepada rekan-rekan. 3. Perancangan alat -
Membuat program untuk motor servo pada arduino uno, serta membuat program untuk driver motor pada Zelio Soft.
-
Pengolahan data dan pengujian alat yang telah dibuat bahwa alat tersebut telah berfungsi dengan baik.
-
1.7
Menganalisa data dari pengujian alat.
Sistematika penulisan Pada penulisan laporan ini, penulis membuat sistematika penulisan agar
memudahkan dalam membaca dan memahami isi dari laporan secara garis besarnya. Secara global sistematika penulisan ini dibagi menjadi 5 bab : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penulisan topik, identifikasi masalah yang timbul, pembatasan masalah yang timbul, dan pembatasan masalah sebagai ruang lingkup yang hanya akan dibahas dalam penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung dalam pembuatan alat. BAB III IMPLEMENTASI SISTEM Membahas pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan pada alat tersebut.
6
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN Memberi keterangan mengenai pengujian alat dan analisa dari hasil pengujian alat apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. BAB V PENUTUP Bab ini menjelaskan kesimpulan dari keseluruhan rangkaian alat, serta saran dari proyek akhir. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN