1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan bahan bakar bagi penduduk di seluruh dunia semakin meningkat, sementara cadangan bahan bakar fosil semakin menipis. Oleh karena
itu banyak negara yang melakukan penelitian tentang bahan bakar terbarukan
sebagai pengganti atau substitusi bahan bakar fosil diantaranya konversi bahan
bakar dengan gas, batu bara, biodiesel (renewable energy), dan lain-lain. Biodiesel adalah bioenergi yang dibuat dari minyak nabati, melalui proses transesterifikasi, esterifikasi, atau proses esterifikasi-transesterifikasi. Biodiesel terdiri dari metil ester asam lemak nabati, sedangkan solar adalah hidrokarbon. Biodiesel mempunyai sifat kimia dan fisika yang serupa dengan solar (Hambali, 2007). Dikarenakan biodiesel memiliki sifat yang lebih ramah lingkungan karena emisi yang dihasilkan jauh lebih baik, dapat terurai (biodegradable) dan renewable energy, dapat diproduksi secara lokal (Hambali, 2007), maka banyak negara yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar untuk mesin diesel. Namun, untuk menggunakan 100% biodiesel murni sebagai bahan bakar pengganti solar untuk mesin diesel di Indonesia masih sulit, hal tersebut dikarenakan mayoritas kendaraan di Indonesia adalah bermesin diesel konvensional, belum bermesin diesel modern common rail seperti di negaranegara maju lainnya. Campuran biodiesel dengan petro-diesel secara umum dapat digunakan tanpa memodifikasi mesin kendaraan. Biodiesel murni dapat digunakan dengan mengunakan B100, akan tetapi membutuhkan modifikasi mesin untuk menghindari masalah dalam perawatan dan performa mesin kendaraan. Karena biodiesel memiliki sifat kimia dan fisika yang serupa dengan solar, maka biodiesel dapat dicampur dengan minyak solar pada tingkat konsentrasi tertentu (BXX), sebagai contoh 10% biodiesel dicampur dengan 90%
2
solar yang dikenal dengan nama B10 (Hambali, 2007). Artinya, solar dapat dihemat sebesar 10 %. Jika secara bertahap dikembangkan lagi menjadi B-20 atau B-30 dan seterusnya maka tingkat penghematan solar akan semakin signifikan.
Dengan adanya penambahan biodiesel dengan konsentrasi tertentu terhadap solar
tersebut, maka akan terjadi perubahan-perubahan sifat-sifat fisika dan kimia pada biosolar tersebut yang tentunya akan berpengaruh terhadap kualitas dari biosolar itu sendiri. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian
mengenai
pengaruh penambahan biodiesel dengan berbagai konsentrasi yaitu sebesar 10%, 20%, dan 30% terhadap solar. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Menentukan nilai-nilai dari sifat fisik dan kimia pada biosolar dengan konsentrasi biodiesel 10 %, 20 %, dan 30 % . b) Mengetahui pengaruh penambahan biodiesel tersebut terhadap perubahan sifat-sifat fisika dan kimia solar tersebut. 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas praktikan mencoba membatasi masalah sebagai berikut : a. Penelitian dilakukan di Laboratorium Petroleum PT. Sucofindo b. Sampel yang digunakan berupa biodiesel dan solar yang sudah tersedia di Laboratorium Petroleum. Sampel solar tersebut tidak diketahui asal sumbernya demikian pula dengan biodiesel yang digunakan tidak diketahui proses pembuatan dan jenis tanamannya. c. Pembuatan biosolar dengan konsentrasi biodiesel 10 %, 20 % dan 30 %. d. Analisis Biosolar dilakukan berdasarkan ASTM, antara lain : Analisis Density 15°C Analisis Color ASTM
3
Analisis Kinematic Viscosity 40°C
Analisis Pour Point (Titik Tuang) Analisis Sulfur Content metode X-Ray Analisis Copperstrip Corrosion
Analisis Micro Conradson Carbon Residue (MCCR)
Analisis Water Content Coulometric Karl Fischer
Analisis Sediment Content (Kadar Sedimen) Analisis Ash Content (Kadar Abu) Analisis Total Acid Number (TAN) Analisis Flash Point PMCC (Titik Sambar) Analisis Temperature Distillation Range at 90 % vol.
1.4 Sistematika Penyusunan Laporan Sistematika laporan penelitian pengaruh penambahan biodiesel terhadap sifat fisik dan kimia solar disusun sebagai berikut : Kata Pengantar Daftar isi Daftar Gambar Daftar Lampiran BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Penelitian 1.3. Ruang Lingkup Penelitian 1.4. Sistematika Penyusunan Laporan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Pengertian Minyak Bumi
2.2
Komponen Minyak Bumi
2.3 Sifat-Sifat Minyak Bumi 2.3.1 Sifat Umum
4
2.3.2 Sifat Penguapan
2.3.3 Sifat Pengkaratan
2.3.4 Sifat Kemurnian
2.3.5 Sifat Kemudahan Mengalir
2.3.6 Sifat Keselamatan
2.4 Pengolahan Minyak Bumi dengan Distilasi Bertingkat
2.5 Solar 2.5.1 Pengertian Solar
2.5.2 Bahaya Solar
2.6 Biodiesel 2.7
Parameter-Parameter yang Diuji 2.7.1 Density dan Specific Gravity 2.7.2 Color ASTM 2.7.3 Kinematic Viscosity 2.7.4 Pour Point 2.7.5 Sulfur Content 2.7.6 Copperstrip Corrosion 2.7.7 Micro Carbon Resdiue 2.7.8 Water Content Coulometric Karl Fischer 2.7.9 Sediment Content 2.7.10 Ash Content 2.7.11 Total Acid Number 2.7.12 Flash Point 2.7.13 Distillation Range
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Peralatan dan Bahan
3.2
Skema Penelitian
3.3
Prinsip Kerja
BAB IV PEMBAHASAN
5
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan
5.2
Saran