BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dewasa ini, sektor industri telah menjadi salah satu tulang punggung dalam
perkembangan dunia ekonomi dan pembangunan di negara Indonesia. Oleh karena itu, untuk menciptakan suatu rancangan perekonomian yang stabil diperlukan pengembangan sektor industri secara kokoh. Sebenarnya pengembangan sektor industri ini selalu membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu diinovasikan secara berkelanjutan agar sektor industri tersebut mampu berdiri dan berkembang di tengah perekonomian dan pembangunan di negara Indonesia. Industri merupakan salah satu usaha atau kegiatan untuk mengolah bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah dengan tujuan akhir mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Sebenarnya kegiatan perakitan (assembling) dan reparasi juga merupakan salah satu kegiatan industri dan hasil dari kegiatan industri tidak hanya berupa barang saja, tetapi juga dalam bentuk jasa. Di Indonesia terdapat banyak perusahaan yang bergerak di sektor industri, dimana masing-masing perusahaan tersebut berdiri sesuai dengan penggolongan bidang industrinya, seperti: menurut produktivitas (Industri primer, sekunder, dan tersier), menurut besar kecilnya modal (Industri padat modal dan industri padat karya), menurut Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 19/M/I/1986 (Industri kimia dasar, mesin dan logam dasar serta aneka industri), dan menurut jumlah tenaga kerja (Industri rumah tangga, kecil, sedang dan besar). Setiap jenis industri yang telah dijelaskan di atas memiliki karakteristik dan hasil produk industri yang berbeda-beda, tergantung dari kegiatan penggolongan industrinya masing-masing. Di dalam menjalankan kegiatan usahanya, keseluruhan industri yang telah digolongkan tersebut memang memiliki satu tujuan utama yang sama yaitu mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya, namun cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut sebenarnya berbeda-beda tergantung dari perencanaan dan pelaksanaan aktivitas yang telah ditetapkan oleh masing-masing industri. Sebenarnya tujuan tersebut dapat dicapai dengan memaksimalkan berbagai aktivitas industri dan berbagai faktor pendukung yang telah ada yang terangkum di dalam urutan pokok 1
2
kegiatan perindustrian guna menyediakan barang atau jasa, yaitu produksi, pemasaran, penjualan, riset dan pengembangan. Seluruh kegiatan tersebut sangat penting dan saling berkaitan satu sama lainnya, namun tahap awal yang berhubungan dengan konsumen adalah pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu hal penting yang berguna dalam menjamin dan mempertahankan kelangsungan hidup sebuah industri. Untuk menjalankan kegiatan pemasaran tersebut dibutuhkan strategi pemasaran. Strategi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting untuk keberhasilan industri umumnya dan dibidang pemasaran khususnya. Disamping itu saluran strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang akan dilakukan oleh sebuah industri dalam menggunakan kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran. Salah satu prioritas dalam penentuan strategi pemasaran sebuah industri adalah dalam aspek penentuan saluran distribusi Saluran distribusi merupakan suatu jalur perantara pemasaran, baik berhubungan dengan sarana transportasi maupun penyampaian barang dan jasa dari produsen sampai pada konsumen akhir. Diantara pihak produsen dan konsumen akhir tersebut terdapat perantara pemasaran seperti agen distribusi (wholesaler) dan pengecer (retailer) yang berperan utama dalam menyalurkan barang dan jasa yang telah diproduksi pada konsumen. Industri harus mampu memilih saluran distribusi yang tepat bagi perkembangan industri itu sendiri, karena jika salah memilih saluran distribusi maka dapat menghambat kelancaran penyaluran barang atau jasa pada konsumen akhir dan memungkinkan terjadinya kerugian pada industri. Peranan penting lainnya dari saluran distribusi ini adalah dapat menjamin ketersediaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, sehingga konsumen tidak perlu bersusah payah mencari produsen guna mendapatkan barang dan jasa yang diinginkan. PT. PINDAD (Persero) merupakan sebuah perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang industri, khususnya industri mesin dan kimia dasar yang memproduksi peralatanperalatan militer guna memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan Indonesia dan memproduksi produk-produk komersial yang berguna dalam pemenuhan sektor industri kimia dasar. Pada dasarnya agar PT. PINDAD (Persero) ini tetap dapat berdiri secara berkesinambungan antara memproduksi peralatan-peralatan militer dan produk-produk komersial, maka dibuatlah beberapa Divisi untuk mengatur kelangsungan kedua macam produk tersebut. Secara lebih khusus Divisi Mekanik, Divisi Amunisi, Divisi Tempa dan Cor, dan Divisi
3
Elektrik mengatur kelangsungan produksi peralatan-peralatan militer, sedangkan Divisi Handakom mengatur kelangsungan produksi produk-produk komersial. Diantara keseluruhan Divisi-Divisi tersebut, Divisi Handakom saat ini mengalami perkembangan yang pesat walaupun di sisi lain memiliki daya saing yang sangat tinggi karena terdapat pesaing yang bergerak di bidang industri kimia dasar dalam jumlah cukup banyak, seperti: PT. Dahana (memproduksi bahan peledak khusus tambang dan migas), PT. Armindo Prima (Mengimpor bahan peledak khusus tambang), PT. Multi Nitrotama Kimia (mengimpor bahan peledak khusus tambang), PT. Tridaya Esta (memproduksi dan mengimpor bahan peledak khusus tambang dan migas), PT. Trifita Perkasa (mengimpor bahan peledak khusus tambang), dan PT. Asa Karya Multipratama (memproduksi dan mengimpor bahan peledak khusus tambang dan migas). Selain itu, kekuatan terbesar dari Divisi Handakom hingga mampu berkembang dengan pesat adalah menggunakan saluran distribusi secara tepat dan menggunakan kekuatan teknologi tinggi, sehingga produk dari Divisi Handakom tersebut dapat langsung dimiliki oleh para konsumennya dengan baik. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terutama mengenai saluran distribusi yang dilakukan oleh perusahaan dengan judul : “Tinjauan Pelaksanaan Saluran Distribusi Divisi Handakom pada PT. PINDAD (Persero) di Bandung“.
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
diambil beberapa permasalahan yang berhubungan dengan saluran distribusi suatu perusahaan. Penulis mencoba mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut: 1.
Bagaimana pelaksanaan saluran distribusi pada Divisi Handakom ?
2
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi yang tepat di Divisi Handakom ?
3
Masalah-masalah apa saja yang dihadapi Divisi Handakom dalam pelaksanaan saluran distribusinya ?
4
Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dalam pelaksanaan saluran distribusi Divisi Handakom?
4
1.3
Maksud dan Tujuan Laporan Tugas Akhir Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan data sebagai bahan yang
diperlukan dalam penyusunan tugas akhir dalam memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program D-III jurusan Bisnis dan Manajemen di Universitas Widyatama Bandung. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan tugas akhir yang ingin dicapai adalah : 1.
Mengetahui pelaksanaan saluran distribusi di Divisi Handakom.
2.
Mengetahui dan mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi yang tepat di Divisi Handakom.
3.
Mengetahui masalah-masalah pelaksanaan saluran distribusi yang mungkin timbul dan harus dihadapi oleh Divisi Handakom.
4.
Mengetahui dan mempelajari solusi pelaksanaan saluran distribusi di Divisi Handakom.
1.4
Kegunaan Laporan Tugas Akhir Adapun kegunaan dari laporan tugas akhir ini antara lain:
1.
Bagi penulis Untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman mengenai masalah yang berhubungan dengan sistem saluran distribusi dan juga merupakan pengembangan dari teori-teori yang telah didapatkan dalam materi perkuliahan serta untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar Diploma di Universitas Widyatama Bandung.
2.
Bagi Perusahaan Dapat membantu perusahaan dalam memecahkan dan memahami masalah-masalah yang terkait dengan cara menggunakan informasi-informasi yang dihasilkan dalam penelitian ini.
3.
Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan pada pihak-pihak yang membutuhkan , untuk mengetahui sejauh mana teori dapat diterapkan dalam praktek dan sebagai bahan referensi yang berguna untuk melakukan penelitian sistem saluran distribusi secara relevan.
5
1.5
Metodologi Laporan Tugas Akhir Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif dalam
bentuk studi kasus, dimana data yang diperoleh selama penelitian akan diolah, lalu diproses lebih lanjut dengan menggunakan dasar-dasar teori yang telah dipelajari. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk mengkaji gambaran sebuah variable yang umumnya digunakan sebagai acuan dalam menganalisa pendahuluan analisis yang terkait (Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni, 2006:101). Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a.
Penelitian lapangan (Field Research)
Yaitu dengan melakukan penelitian secara langsung kepada objek penelitian untuk memperoleh data primer, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1.
Observasi Yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan saluran distribusi di lapangan.
2.
Wawancara (interview) Yaitu dialog atau komunikasi secara langsung yang dilakukan oleh penulis dengan semua pihak yang terkait dengan objek penelitian untuk memperoleh data dan informasi.
b.
Studi kepustakaan (Library Research) Yaitu dengan cara mengumpulkan data-data sekunder dan mempelajari literatur-literatur, bahan-bahan ajar kuliah serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan masalahmasalah yang sedang diteliti.
1.6
Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam rangka penyusunan laporan tugas
akhir ini, maka penulis mengadakan penelitian di PT. PINDAD (Persero) kota Bandung yang berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto Nomor 517, Bandung. Waktu penelitian dijadwalkan pada bulan Maret 2010 – Mei 2010.