BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Negara Republik Indonesia yang terbagi ke dalam 33 propinsi memiliki daerah yang sangat luas dan jumlah penduduk yang besar. Jumlah total luas daratan adalah 1.919.440 km2 dan menempatkan Indonesia pada urutan ke-16 negara terluas di dunia. Dari sisi demografi, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 222.781.000 jiwa pada tahun 2005 dan menempati posisi ke-4 negara terpadat di dunia[27]. Dengan keadaan ini, untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, aman, dan bersatu di dalam naungan NKRI diperlukan usaha yang keras dengan mengoptimalkan berbagai sarana yang mampu mempercepat tujuan nasional melalui pembangunan masyarakat berpengetahuan (knowledge based society)[19][29]. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan menjadi tulang punggung untuk mencapai tata nilai dan tata kelola masyarakat berpengetahuan tersebut. Penerapan TIK diselaraskan dengan sasaran strategi nasional yaitu pengelolalan pemerintahan yang baik (Good Government Governance), peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan mengubah pola pikir dan budaya masyarakat agar lebih berorientasi pada masyarakat yang berpengetahuan (knowledge based society). Strategi yang harus dijalankan untuk mewujudkan hal ini adalah dengan membangun sebuah suprastruktur informasi bagi pemerintah Indonesia yang pada dasarnya merupakan perwujudan e-Indonesia[19]. Pemerintah pusat, khususnya Departemen Komunikasi dan Informatika sebagai pemegang simpul kebijakan informasi nasional (National/Chief Information Officer), memerlukan
sistem
informasi
yang
dapat
membantu
pemerintah
dalam
melaksanakan percepatan observasi kondisi nyata dari masyarakat sehingga presiden 1
dapat melakukan orientasi, keputusan, maupun tindakan secara tepat, akurat dan cepat. Di dalam dunia militer khususnya pada saat peperangan, untuk dapat melakukan observasi kondisi nyata, berkomunikasi dengan pihak kawan, membuat strategi, dan membuat keputusan-keputusan dengan cepat, maka digunakan bantuan sistem informasi yang handal. Sistem informasi yang telah dikenal kehandalannya dalam bidang militer adalah Command, Control, Communication, Computers, and Intelligence (C4I).
C4I telah menjadi andalan Department of Defense (DoD),
Amerika Serikat. Melalui C4I, berbagai keadaan nyata di lapangan dikomunikasikan secara cepat dan diolah melalui komputer untuk menghasilkan kendali perintah yang harus segera dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait. C4I telah berhasil di bidang militer. Namun, akan menjadi tidak relevan apabila langsung diadopsi untuk digunakan di dalam bidang sipil. Pemerintahan sipil sangat berbeda dengan pemerintahan militer. Oleh karena itu diperlukan transformasi model dari C4I untuk pemerintahan militer ke pemerintahan sipil. Tulisan ini akan membahas terlebih dahulu model hasil transformasi tersebut. Kerangka transformasi tersebut telah tersedia pada saat ini yaitu siklus Observasi, Orientasi, Keptusan, dan Tindakan (OOKT). Dari model siklus OOKT ini akan diturunkan model yang lebih detil dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi modern[19]. Model yang diperoleh pada langkah di atas kemudian akan diuji kelayakannya pada sebuah kasus di Departemen Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. Kasus yang diambil adalah isu tentang rencana penurunan tarif internet sekitar 20-40% pada bulan Juli 2008. Melalui model ini diharapkan Departemen Komunikasi dan Informatika dapat menentukan kebijakan berapa besarnya tarif internet yang tepat. Dengan diberlakukannya tarif internet yang lebih murah, diharapkan jumlah pelanggan dan pengguna internet di Indonesia dapat ditingkatkan.
2
Melalui model ini, hasil rekomendasi besarnya tarif internet dapat di simulasikan berdasarkan teori permainan (Game Theory) sehingga hasil rekomendasi tersebut semakin mendekati kenyataan apabila rencana tersebut dijalankan. 1.2
Tujuan
Penelitian ini ditujukan untuk mendesain model transformasi Command, Control, Communications, Computers, and Intelligence (C4I) melalui siklus Observasi– Orientasi – Keputusan – Tindakan (OOKT) dan menguji model tersebut pada sebuah kasus di Departemen Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. 1.3
Perumusan Masalah
Permasalahan utama pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana
model
OOKT
yang
dapat digunakan untuk keperluan
kepemimpinan kepemerintahan (government leadership)? 2. Komponen-komponen apa saja yang mendukung ditinjau dari : a. arsitektur sistem, b. arsitektur data dan informasi. 1.4
Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut. 1.
Model transformasi berdasarkan siklus OOKT merupakan model dari sistem yang sangat besar. Penelitian ini menekankan pada aspek arsitektur sistem dan bukan pada aspek implementasi secara detil (pemrograman dan coding).
2.
Implementasi coding hanya untuk keperluan observasi lapangan saja, yaitu pembuatan form-form survei dan pengisiannya dan bukan merupakan fokus dari model yang dibangun.
3.
Screen shoot dimaksudkan sebagai penggambaran hasil sistem.
4.
Pengujian model hanya diterapkan pada satu kasus, yaitu isu penurunan tarif internet di Departemen Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
3
1.5
Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Model C4I yang diterapkan pada sistem informasi militer dapat diterapkan pada sistem informasi atau bahkan menjadi sistem pendukung keputusan pada pemerintahan sipil melalui command system. 1.6
Metodologi Penelitian
Metoda yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Tahap Persiapan Pada tahapan ini dilakukan identifikasi dan perumusan masalah, penetapan tujuan penelitian, perumusan dan pembatasan masalah serta hipotesis.
2.
Tahap Studi Literatur Untuk memperoleh arsitektur yang baik, maka dilakukan pengkajian terhadap beberapa referensi mengenai arsitektur sistem pada sistem informasi, sistem pendukung, sisitem pakar, document management, knowledge management, dan sebagainya.
3.
Tahap Analisis dan Perancangan Model Sesuai kebutuhan yang telah ditetapkan, selanjutnya dilakukan perancangan sistem dengan aktifitas-aktifitas sebagai berikut: a. merancang arsitektur model berdasarkan siklus OOKT, b. menentukan arsitektur data dan informasi dengan teknologi kekinian, c. menentukan metode uji kelayakan model.
4.
Tahap Pengujian Model Pengujian dilakukan dengan mengambil sebuah kasus yang ada di Departemen Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. Isu yang diambil adalah penurunan tarif internet.
4
5.
Tahap Penarikan Kesimpulan dan Saran Setelah model diujikan pada suatu kasus, akan diperoleh kesimpulan pengujian baik dari sisi hasil analisis kasusnya maupun performansi model yang digunakan.
6.
Tahap Pelaporan Seluruh tahapan yang telah dilalui didokumentasikan secara lengkap dan sistematis untuk selanjutnya diajukan sebagai pemenuhan syarat sidang tesis.
1.7
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Pendahuluan Pada bab ini dibahas tentang latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah, hipotesis, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
2.
Tinjauan Pustaka Bab ini berisi tentang teori yang mendasari penulisan yaitu tinjauan secara umum mengenai konsep C4I, siklus OOKT, data mining, data collecting, data summarizing, knowledge management, document management, sistem pakar, dan teori permainan.
3.
Perancangan Model dan Analisis Kelayakan Pada bab ini diuraikan tentang pembuatan arsitektur model transformasi C4I dan analisis kelayakan model tersebut.
4.
Pengujian Model Bab ini berisi tentang penerapan model pada sebuah kasus di Departemen Komunikasi dan Infornatika Republik Indonesia.
5
5.
Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan akhir penelitian ini serta saran-saran pengembangan lebih lanjut.
6