BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Next Generation Network (NGN) merupakan terobosan dalam bidang telekomunikasi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan layanan komunikasi yang semakin berkembang saat ini. Perkembangan teknologi Next Generation Network (NGN) akan terus berkembang untuk mencapai konvergensi layanan voice dan data antara berbagai jaringan yang ada seperti PSTN (Public Switch Telephone Network), PLMN (Public Land Mobile Network), dan jaringan IP (Internet Protocol). Ketiga jaringan ini memiliki keunggulan masing-masing dalam mentransmisikan bentuk informasi tertentu, seperti jaringan PSTN dengan layanan voice real time yang handal, jaringan PLMN dengan berbagai layanan yang dapat di-handle-nya dengan mobilitas yang tinggi, dan jaringan IP dengan kemampuan pentransferan informasi data yang reliable dan cukup handal. Dengan adanya interkoneksi dan konvergensi antara jaringan PSTN, PLMN, dan jaringan IP akan menghasilkan jaringan yang handal dengan berbagai macam layanan komunikasi dengan didukung oleh bandwidth memadai dan mobilitas yang tinggi. Dengan konsep inilah, teknologi jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) muncul yang melengkapi teknologi Next Generation Network dengan berbasiskan teknologi softswitch. IP Multimedia Subsystem (IMS) muncul dan berkembang sebagai teknologi yang menginterkoneksikan antara teknologi wireless dan wireline dengan berbagai features layanan multimedia yang sangat bervariatif sepeti layanan komunikasi video yaitu aplikasi video on demand dan video conference dengan prinsip mengatur session yang muncul untuk setiap layanan yang diberikan.
1.2 Tujuan dan manfaat 1.2.1 Tujuan Tujuan penulisan tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui perbandingan performansi dari layanan Video Conference dan Video on Demand pada jaringan IP
Multimedia Subsystem (IMS) dengan teknologi Multi-Protocol Label Switching (MPLS) dan dengan menerapkan tiga mekanisme antrian yang berbeda yaitu: FIFO-DropTail, Deficit Round Robin (DRR), dan Random Early Detection (RED) pada setiap layanan Video Conference dan Video on Demand. Performansi yang ditinjau berupa parameter performansi jaringan yaitu throughput, delay, jitter, packet loss. 1.2.2 Manfaat Memperluas
kemampuan
analisa
permasalahan
dan
kemampuan
dalam
pembuatan model dengan bahasa programming secara visual dan grafik. Hasil perbandingan ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan untuk pengembangan jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) yang akan berkembang pada masa sekarang dan yang akan datang untuk implementasi komunikasi Video Conference dan Video on Demand.
1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dilakukan dalam penelitian tugas akhir ini yaitu meliputi analisa terhadap performansi komunikasi Video Conference dan analisa performansi komunikasi Video on Demand pada jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) dengan user access network Wireless-LAN yang meliputi berbagai parameter yaitu : throughput, delay, jitter, packet loss. Beberapa permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah : •
Pemodelan sistem jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) dengan software ns2.30
•
Menganalisa performansi komunikasi Video Conference pada jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) dengan user access network Wireless-LAN.
•
Menganalisa performansi komunikasi Video on Demand pada jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) dengan user access network Wireless-LAN.
1.4 Batasan Masalah Sesuai dengan rumusan masalah, maka batasan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tugas akhir ini yaitu : 1. Analisa performansi komunikasi Video Conference dan Video on Demand pada jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS). Performansi yang dianalisa hanya pada parameter: throughput, delay, jitter, packet loss. 2. Koneksi jaringan untuk end user yang digunakan dalam penelitian ini adalah user Wireless-LAN. 3. Layanan Video Conference dan Video on Demand dimodelkan dengan pembangkitan trafik CBR (Constant Bit Rate). 4. Algoritma routing yang digunakan adalah MPLS dengan menggunakan tiga mekanisme antrian yaitu: FIFO-DropTail, Deficit Round Robin (DRR), dan Random Early Detection (RED). 5. Tidak membahas Wireless-LAN dari sisi transmisi dan model propagasi. 6. Tidak membahas keamanan jaringan.
1.5 Pemodelan System Dalam perancangan desain konfigurasi layanan komunikasi video pada jaringan IMS ini ada beberapa tahapan utama yang penting untuk dibahas, yaitu sebagai berikut : A. Tahap Definisi, yaitu tahapan awal yang dilakukan dengan melakukan study literature tentang sistem yang sudah ada dari berbagai sumber. B. Tahap Desain Konfigurasi , yang terdiri dari : 1. Tahap perancangan konfigurasi dan simulasi jaringan. 2. Tahap penentuan parameter-parameter pemodelan jaringan. 3. Tahap penentuan skenario simulasi. 4. Tahap penentuan parameter-parameter yang dianalisa.
Konfigurasi Jaringan `
`
User 1
User 2
` User 3 ProviderEdge LSR
Video Server
LSR
CustomerEdge LSR
AP
LSR
` `
User 4
User 5
Application Server
IMS Server LSR
LSR
LSR
`
`
User 6
User7
LSR
MPLS
CustomerEdge
`
FTP Server
User8
`
AP `
User 9
User 10
Pemodelan Jaringan Secara Umum
1.6 Metode Penelitian Metodologi yang dipakai untuk memecahkan masalah adalah :
Study literature, dengan melakukan pencarian informasi secara mandiri dari berbagai resource tentang layanan komunikasi Video Conference dan Video on Demand pada jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) yang berkaitan dengan penelitian tugas akhir ini, sehingga didapatkan identifikasi dan metode penyelesaian masalah sesuai dengan tujuan tugas akhir ini.
Melakukan perancangan simulasi jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) dengan menggunakan software ns-2.
Melakukan simulasi jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) dengan user access network Wireless-LAN untuk layanan komunikasi Video Conference dan Video on Demand dengan berbagai skenario menggunakan ns-2.
Melakukan analisa terhadap hasil simulasi dan membandingkan antara hasil tersebut secara visual maupun perhitungan yang didapatkan untuk mendapatkan suatu kesimpulan secara umum.
1.7 Sistematika Penulisan Secara keseluruhan penulisan tugas akhir ini terdiri dari 5 ( Lima ) bab yang menguraikan permasalahan secara berurutan.
Secara garis besar, penulisan masing-
masing bab adalah sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini meliputi : latar belakang masalah, tujuan penulisan, perumusan masalah, batasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II
: DASAR TEORI Dalam bab ini dijelaskan mengenai dasar teori dalam pembuatan tugas akhir yang meliputi penjelasan layanan komunikasi Video Conference dan Video on Demand, serta jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) dan Wireless LAN serta teori algoritma yang digunakan.
BAB III : KONFIGURASI JARINGAN IMS NETWORK WIRELESS-LAN
DENGAN
USER
ACCESS
Dalam bab ini dijelaskan mengenai pemodelan sistem dengan menggunakan ns-2, serta skenario yang digunakan untuk mendapatkan data yang diharapkan dengan menggunakan software tersebut sebagai tools observasi. BAB IV
: ANALISA PERFORMANSI KOMUNIKASI VIDEO PADA JARINGAN IMS Dalam bab ini dijelaskan analisa terhadap parameter-parameter performansi pada layanan Video Conference dan Video on Demand pada jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) dengan user access network Wireless-LAN, meliputi : throughput, delay , jitter, packet loss.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya, serta saransaran yang diperlukan dalam pengembangan lebih lanjut dari topik tugas akhir ini.