1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan dibidang Teknologi Informasi (TI), hampir setiap badan usaha menerapkan sistem komputerisasi diberbagai bidang kegiatan. Hal ini sangat membantu kelancaran perusahaan atau organisasi, baik dari sisi operasional seperti otomatisasi kegiatan yang dilakukan atau bagi manajemen dalam upaya memperoleh informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Informasi ini akan sangat berpengaruh terhadap setiap keputusan yang diambil oleh manajemen. Kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat membawa dampak yang sangat besar bagi kelangsungan badan usaha. Dengan komputerisasi diberbagai bidang kegiatan akan membawa dampak terhadap kegiatan pemeriksaan atau audit, baik secara langsung maupun tidak langsung. Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh rangkaian informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan atau organisasi. Untuk dapat menghasilkan informasi yang sesuai dan dalam bentuk yang sesuai juga, diperlukan sesuatu sistem yang mengatur arus dan pengolahan data akuntansi dalam organisasi. Peranan Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap penyajian informasi guna dapat memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan. Penerapan sistem informasi akuntansi perlu untuk dipahami, oleh karena itu perlu diketahui bahwa sistem informasi itu sendiri merupakan salah satu komponen yang ada dalam perusahaan atau organisasi yang berfungsi untuk mencapai tujuan. Hal ini karena organisasi sebagai suatu sistem dan melihat bagaimana pengaruhnya terhadap Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Salah satu Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang dijadikan topik dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Akuntansi atas penggajian yang diterapkan pada Dinas Syariat Islam Aceh. Dinas Syariat Islam merupakan salah satu dinas 1
2
pemerintahan, dimana dalam melaksanakan kegiatan operasional diperlukan sebuah sistem informasi akuntansi penggajian yang terkomputerisasi, karena aktivitas gaji bersifat berulang-ulang dan rutin, maka diperlukan adanya suatu Sistem Informasi Akuntansi penggajian yang terkomputerisasi agar dalam pelaksanaannya dapat terkoordinir dengan baik, maka dari itu Dinas Syaruat Islam menerapkan aplikasi GDO (Gaji Daerah Otonomi) sebagai salah satu alat untuk mengolah data penggajian pegawai. Namun untuk menunjang pencapaian tujuan terhadap sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan, maka dalam pelaksanaannya manajemen harus memperhatikan beberapa faktor, salah satunya keterlibatan pemakai dalam menggunakan sistem, sebab suatu sistem akan tidak efektif dalam membantu perkerjaan apabila ketika penentuannya tidak melibatkan pemakai sistem informasi akuntansi. Kemampuan teknik personal sistem informasi, arti suatu sistem informasi akuntansi akan lebih bermanfaat dalam membantu aktivitas apabila setiap personal yang menggunakan sistem informasi akuntansi tersebut memiliki kemampuan teknik untuk mengoperasionalkan sistem informasi akuntansi tersebut. Baik buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi akuntansi penggajian dapat dilihat melalui kepuasan pemakai dari sistem informasi akuntansi penggajian itu sendiri. Beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja sistem informasi akuntansi penggajian antara lain keterlibatan pemakai dalam penggunaan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi departemen sistem informasi. Berdasarkan latar belakang masalah terhadap penerapan sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan pada Dinas Syariat Islam Aceh, maka penulis melakukan penelitian dengan judul ―Efektifitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Mengunakan Aplikasi GDO Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Syariat Islam Aceh‖.
3
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penggajian pegawai (aplikasi GDO) pada Dinas Syariat Islam Aceh? 2. Apakah sistem informasi akuntansi penggajian pegawai yang diterapkan sudah efektif terhadap kinerja pegawai pada Dinas Syariat Islam Aceh? 1.3 Batasan Masalah Masalah pokok penelitian ini berkaitan dengan sistem informasi akuntansi penggajian pegawai pada Dinas Syariat Islam Aceh. Fokus yang paling mendasar pada penelitian ini adalah mengenai efektifitas penerapan aplikasi GDO terhadap kinerja pegawai pada bidang keuangan. 1.4 Tujuan Penelitian Setelah mengetahui masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian adalah : 1. Untuk memperoleh ilmu pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi penggajian dengan menggunakan aplikasi GDO. 2. Untuk mengetahui bagaimana Penerapan Aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam Aceh. 3. Untuk mengetahui apakah sudah efektif penerapan aplikasi GDO terhadap kinerja pegawai pada Dinas Syariat Islam Aceh.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penggunaan Teknologi Informasi pada Bidang Akuntansi Teknologi Informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur TI, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage) dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006). Perkembangan Teknologi Informasi tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan sejenisnya. Kemajuan Teknologi Informasi juga berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi. Perkembangan akuntansi akibat kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Hal ini dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave (Robert, 1992). Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan Teknologi Informasi adalah Sistem informasi Akuntansi (SIA). Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan network. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk
4
5
memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh SIA. 2.1.1 Akuntansi dan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi (TI) terhadap perkembangan akuntansi pada tiap-tiap babak berbeda-beda, semakin maju Teknologi Informasi, maka semakin banyak pula pengaruhnya terhadap informasi yang dihasilkan. Peran teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi pada suatu perusahaan/organisasi telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya, selain itu juga termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar dan ditambah dengan perlindungan atas aset perusahaan. Secara singkat manfaat Teknologi Informasi (TI) pada bidang akuntansi yaitu: 1. Menjadikan pekerjaan lebih mudah 2. Bermanfaat 3. Menambah produktifitas 4. Mempertinggi efektifitas 5. Mengembangkan kinerja pekerjaan 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik (Suwardjono, 2005). Menurut Mulyadi (2008), ―sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan‖. Menurut La Midjan dan Susanto (2003), ―sistem adalah kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling
6
berhubungan satu dengan yang lain dan bekarja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu‖. Sistem memiliki sifat sebagai berikut: 1. Memiliki tujuan Setiap sistem memiliki satu atau lebih tujuan. 2. Adanya kegiatan input – proses – output Berbagai masukan diolah untuk menghasilkan berbagai keluaran. 3. Adanya lingkungan dan batas Setiap sistem secara fisik memiliki batas dan sekitar batas adalah lingkungan. 4. Adanya sub-sub sistem Setiap sistem memiliki sub sistem misalnya perusahaan sebagai sistem memiliki organisasi sebagai sub sistem atau operasi sebagai sub sistem. 5. Adanya saling ketergantungan Setiap sistem memiliki ketergantungan antara berbagai sub sistem dan hubungan antar sub sistem membentuk suatu jaringan sistem 6. Setiap sistem memiliki keterbatasan internal maupun eksternal yaitu dibatasi secara fisik maupun peraturan-peraturan. 7. Adanya pengendalian Setiap sistem harus dapat menata dan mengendalikan sub sistemnya agar dapat mencapai tujuan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu dan dengan memiliki cakupan lingkungan tertentu. Nilai informasi menurut Wilkinson (2000), ―dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan penggunaan informasi tersebut, diantaranya: a. Relevance, yaitu terdapatnya suatu hubungan antara informasi, dan situasi keputusan yang dibuat dalam pelaksanaan pencapaian tujuan perusahaan. b. Quantifiability, yaitu melihat sejauh mana suatu informasi dapat dinyatakan dalam bentuk numeric. c. Accuracy, yaitu melihat sejauh mana keakuratan dari suatu informasi. d. Timeliness, yaitu suatu informasi dapat berguna atau bermanfaat pada saat dibutuhkan.
7
e. Clarity, yaitu menyatakan tingkat kejelasan suatu informasi. f. Concisenness, yaitu menyatakan bagaimana suatu informasi dapat dipadatkan dan diringkas tanpa mengurangi nilai-nilai yang terkandung didalamnya. g. Consistency, yaitu sejauh mana kesamaan akuntansi dilihat dari beberapa pihak. Sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. (Susanto dan La Midjan : 2003), Karateristik sistem informasi adalah: a. Jaringan komunikasi Jaringan komunikasi memiliki kesamaan dengan sistem informasi, keduanya menyediakan informasi bagi berbagai pihak, baik di dalam maupun diluar perusahaan. b. Tahap dan fungsi konversi data Sistem informasi mengubah input menjadi output. Terdapat tiga tahap dalam transformasi ini, yaitu : input – proses – output. c. Masukan data dan keluaran informasi Memasukkan data dalam tahap masukkan, dan informasi tersaji dalam tahap keluaran. d. Para pengguna informasi Informasi yang dihasilkan oleh perusahaan, dan digunakan oleh pihak internal dan eksternal. e. Sasaran Sistem informasi dalam perusahaan, harus memiliki 3 sasaran, yaitu: 1. Menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan 2. Menyediakan informasi yang berguna dalam aktivitas operasi harian 3. Menyediakan informasi yang menyangkut dalam pengelolaan perusahaan. f. Sumber Daya
8
Sumber daya diklasifikasikan menjadi : Data, bahan, pendukung, peralatan, sumber daya manusia dan dana. (Maulana : 2000) Dilihat dari beberapa definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem pengolahan data yang merupakan koordinasi dari komponen seperti manusia, alat, serta metode yang berinteraksi secara harmonis dalam organisasi yang terstruktur dan menghasilkan informasi yang terstruktur. 2.2.2
Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi Menurut Susanto (2001), terdapat beberapa unsur dalam sistem informasi
akuntansi, yaitu : 1. Sumber daya manusia dan alat Manusia merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan didalam pengambilan keputusan apakah sistem dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak, manusia juga akan mengendalikan jalannya sistem. Alat merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan didalam mempercepat pengolahan data, meningkatkan ketelitian kalkulasi atau perhitungan dan meningkatkan kerapian bentuk organisasi. 2. Catatan Data yang dihasilkan dari catatan-catatan berupa jurnal-jurnal buku besar, dan buku tambahan. Data juga dihasilkan dari formulir-formulir yang digunakan sebagai bukti tertulis dari transaksi, contoh: faktur penjualan barang, bukti pembayan dan lain-lain. 3. Informasi atau laporan-laporan Hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Informasi tersebut antara lain dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, laporan laba ditahan, laporan harga pokok penjualan, daftar saldo persediaan, dan sebagainya. Sedangkan menurut Mulyadi (2001), bahwa Sistem Informasi Akuntansi (SIA) terdiri dari:
9
1. Formulir Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi, sehingga data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. 2. Jurnal Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. 3. Buku Besar Buku besar (general ledger) terdiri dari akun-akun yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Akunakun dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. 4. Buku Pembantu Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger). Buku pembantu ini terdiri dari akun-akun pembantu yang merinci yang merinci data keuangan yang tercantum dalam akun tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akuntansi terakhir karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi. 5. Laporan Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.
10
2.2.3
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penyusunan sistem informasi akuntansi untuk suatu perusahaan mempunyai
beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan. Tujuan utama sistem informasi akuntansi adalah: 1. Untuk meningkatkan kualitas informasi, yaitu informasi yang tepat guna (relevance), lengkap dan terpercaya (akurat). Dengan kata lain sistem informasi akuntansi harus dengan cepat dan tepat mampu memberikan informasi yang diperlukan. 2. Untuk meningkatkan kualitas internal check atau pengendalian intern, yaitu sistem pengendalian yang diperlukan untuk mengamankan kekayaan perusahaan. Ini berarti bahwa sistem akuntansi yang disusun harus juga mengandung kegiatan pengendalian intern. 3. Untuk dapat menekan biaya-biaya tata usaha, ini berarti bahwa biaya tata usaha untuk sistem akuntansi harus seefisien mungkin dan harus jauh lebih murah dari manfaat yang akan diperoleh dari penyusunan sistem akuntansi. (Susanto : 2001) Sedangkan menurut Bodnar (2001), ―tujuan yang utama dalam penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut : 1.
To improve the quality of information
2.
To improve internal control
3.
To minimize cost, where appropriate “
2.2.4
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam suatu perusahaan manusia merupakan faktor yang utama karena manusialah yang sesungguhnya menggerakkan perusahaan tersebut untuk maju, mundur atau tetap bertahan. Manusia tersebut dapat menempati berbagai tingkat atau jenjang organisasi, seperti direksi, manager tingkat atas, manajer tingkat menengah, manajer tingkat bawah, serta berbagai karyawan biasa. Sesuai dengan posisi dan tanggungjawab yang dipegangnya, setiap orang dalam perusahaan itu akan mendapati gaji atau upah atas penyerahan jasanya.
11
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, Mulyadi (2001) menjelaskan tentang gaji dan upah sebagai berikut: Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh kayawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer dan umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan. Upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) dan upah umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan sehingga pembayaran tidak tetap per bulan. Dari pengertian gaji dan upah tersebut, dapat dikatakan bahwa gaji adalah pembayaran kepada karyawan atas jasanya, yang jumlahnya seragam dari satu periode ke periode lain, dan tidak tergantung pada jumlah jam kerja. Upah adalah pembayaran kepada karyawan pelaksana (buruh), jumlahnya tidak seragam dari satu periode ke periode lain, dan tergantung pada hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan. Sistem informasi akuntansi penggajian adalah gabungan antara sekumpulan manusia dan sumber-sumber modal dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab atas tersedianya informasi keuangan dalam bidang pembayaran gaji, dimana informasi yang diperlukan tersebut berasal dari pengumpulan dan pengolahan data-data transaksi yang terjadi. B. Prosedur Dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Prosedur-prosedur sistem penggajian meliputi berikut : 1. Prosedur Pencatat Waktu Hadir Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan untuk menentukan gaji karyawan. 2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji dan upah adalah suratsurat keputusan mengenai pemberhentian dan pengangkatan pegawai, penurunan, dan kenaikan pagkat, daftar gaji, dan daftar hadir. 3. Prosedur Distribusi Biaya Gaji
12
Prosedur ini bertujuan untuk pengendalian biaya dan perhitungan pokok produk, melalui pendistribusian biaya tenaga kerja ke departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. 4. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar Bukti kas keluar merupakan perintah kepada fungsi keuangan untuk mengeluarkan sejumlah uang, pada tanggal, dan untuk keperluan seperti yang tercantum dalam dokumen tersebut. 5. Prosedur Pembayaran Gaji Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi yang membuat perintah pengeluaran kas ke fungsi keuangan agar ditulis cek dimana fungsi keuangan mencairkan cek ke bank untuk pembayaran gaji dan upah. (Mulyadi 2001) C. Tujuan Penyusunan Prosedur Penggajian Tujuan dari pada penyusunan prosedur penggajian menurut Mulyadi (2001) adalah : 1. Untuk menentukan secara tepat dan cepat berapa besarnya gaji dan upah yang harus dibayarkan kepada tiap karyawan. 2. Untuk menyelenggarakan catatan-catatan yang efisien dan teliti dari semua gaji dan upah, potongan-potongan pajaknya dan potongan-potongan lainnya. 3. Untuk membayar gaji dan upah kepada karyawan dengan cara yang memuaskan. 4. Untuk menyusun secara tepat dan teliti semua laporan pajak upah yang dibutuhkan oleh inspeksi pajak. 5. Untuk menetapkan dan menggunakan suatu sistem pengecekan intern dan mencegah kesalahan-kesalahan dan kecurangan-kecurangan. 2.3 Penerapan Sistem Informasi Penggajian (GDO) GDO (Gaji Daerah Otonomi ) merupakan sebuah pogram atau aplikasi yang digunakan untuk pembuatan daftar gaji pegawai yang disediakan oleh PEMDA untuk instansi daerah masing-masing. Sebelum memulai menginput data aplikasi ini juga dilengkapi dengan tampilan logo Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.
13
Gambar 2.1 Tampilan logo 2.3.1
Fungsi-Fungsi Menu Aplikasi GDO Beberapa fungsi Menu dari aplikasi GDO yaitu sebagai berikut:
1. Menu Data Pegawai Menu ini befungsi untuk menyiapkan data pegawai yang akan diolah untuk mencetak daftar gaji. Sumber data dapat berasal dari daftar gaji, DUK atau KP4 dan data-data lainnya. 2. Cetak Gaji I Menu Cetak Daftar Gaji I ini digunakan untuk mencetak Daftar Gaji dan Cetakancetakan lainnya yang berupa rekap dan lainnya. Ada 8 (delapan) pilihan dalam menu ini yaitu:
Persiapan
Cetak,
Daftar
Gaji,
Rekap
Golongan,
Rekap
Golongan/Ruang, lembar Tandatangan, 3. Menu Utama Cetak II Menu Cetak-II disediakan adalah untuk mencetak Kartu Pegawai, Keterangan Penghasilan, daftar Pegawai yang akan Naik Pangkat, daftar pegawai yang akan mendapatkan kenaikan Gaji Berkala dan daftar Pegawai yang akan menjalani Masa Pensiun.Potongan Amal, Tayangan Cetakan Gaji dan Hapus Catatan.
14
4. Menu Utama Utility Menu Utility disediakan adalah untuk kegiatan-kegiatan yang mendukung program aplikasi yang berkaitan dengan data. 5. Menu Utama Referensi Menu ini berfungsi untuk merekam, menambah, memperbaiki dan menghapus data referensi yang digunakan sebagai pendukung program perekaman dan pencetakan. 6. Menu Utama Selesai Menu Selesai disediakan adalah untuk mengakhiri atau keluar dari program Aplikasi GDO, dalam menu Selesai ini ada dua pilihan yaitu Selesai dan Sekilas. Agar lebih jelas fungsi-fungsi yang terdapat pada aplikasi GDO dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.2 Tampilan Tampilan Menu Utama
2.4 Efektifitas A. Pengertian Efektiitas Pada dasarnya pengertian efektifitas yang umum menunjukkan pada taraf tercapainya hasil, sering atau senantiasa dikaitkan dengan pengertian efisien, meskipun sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. Efektifitas menekankan pada hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih melihat pada bagaimana cara
15
mencapai hasil yang dicapai itu dengan membandingkan antara input dan outputnya. Istilah efektif (effective) dan efisien (efficient) merupakan dua istilah yang saling berkaitan dan patut dihayati dalam upaya untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Tentang arti dari efektif maupun efisien terdapat beberapa pendapat. Menurut Chester I. Barnard dalam Kebijakan Kinerja Karyawan (Prawirosentono, 1999), menjelaskan bahwa arti efektif dan efisien adalah sebagai berikut : “When a specific desired end is attained we shall say that the action is effective. When the unsought consequences of the action are more important than the attainment of the desired end and are dissatisfactory, effective action, we shall say, it is inefficient. When the unsought consequences are unimportant or trivial, the action is efficient. Accordingly, we shall say that an action is effective if it specific objective aim. It is efficient if it satisfies the motives of the aim,whatever it is effective or not”. Jadi dapat dikatakan bahwa sebuah kegiatan tersebut adalah efektif apabila tujuan kegiatan itu akhirnya dapat dicapai. Tetapi bila akibat-akibat yang tidak dicari dari kegiatan mempunyai nilai yang lebih penting dibandingkan dengan hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan ketidakpuasan, meskipun efektif kegiatan tersebut dapat dikatakan tidak efisien. Sebaliknya bila akibat yang tidak dicari-cari dari kegiatan itu mempunyai nilai tidak penting atau remeh, maka kegiatan tersebut efisien. Sehubungan dengan itu, kita dapat mengatakan sesuatu efektif bila mencapai tujuan tertentu. Menurut Syahrul dan Nizar (2000) dalam Fitrik (2004) ―efektifitas mempunyai pengertian tingkat dimana kinerja yang sesungguhnya (aktual) sebanding dengan kinerja yang ditargetkan yang biasnya diwujudkan dalam tujuan perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu sistem informasi akuntansi yang efektif yaitu sistem yang dalam penerapannya dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi‖. Efektifitas merupakan salah satu kriteria yang digunakan untuk menilai prestasi kerja dari suatu pusat pertanggungjawaban tertentu. Istilah efektifita
16
selalu dipakai dalam bentuk perbandingan dan tidak pernah digunakan untuk penilaian yang mempunyai pengertian absolute‖ . Menurut Amirrullah dan Rindyah Hanafi (2002) ―efektifitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan tersebut telah memperhatikan efektifitas operasionalnya.‖ Sedangkan menurut Kreitne Robert (1995) efektifitas di artikan sebagai: “a central element in the process at management that entails achieving a stated organizational objective”. B. Pengukuran Efektifitas Sistem Informasi Secara umum sistem yang efektif didefinisikan suatu sistem yang dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Oleh karena itu sistem yang efektif harus dapat memberikan pengaruh yang positif kepada perilaku pemakainya. Setelah suatu sistem dioperasikan selama beberapa waktu, perlu dilakukan penelaahan pasca implementasi, yang antara lain bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sistem tersebut mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan apakah sistem tidak dapat dipakai lagi atau dapat dilanjutkan, dan apabila akan dilanjutkan, apakah perlu dilakukan modifikasi agar dapat mencapai sasaran yang ditetapkan dengan lebih baik. Adapun indikator variable dari efektivitas Sistem Informasi Akuntasi adalah: a. Information Quality, berkaitan dengan output sistem informasi b. System Quality, yang mengevaluasi sistem pengolahan informasi itu sendiri c. Service Quality, untuk mengakses harapan konsumen dan persepsi mengenai kualitas pelayanan dalam organisasi retail dan jasa d. System Use, berkaitan dengan penggunaan output dari sistem informasi oleh penerima e. User Satifaction, berkaitan dengan respon penerima terhadap penggunaan output sistem informasi
17
f. Net Benefits, suatu rangkaian kesatuan dari entitas individual sampai nasional yang dapat member dampak (impact) bagi aktivitas sistem. (William H. DeLone dan Ephraim R. Mclean dalam Endah Widowati dan Didi Achjari : 2004) 2.5 Kinerja Pegawai 2.5.1
Pengertian Kinerja Konsep kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan pencapaian karyawan
atau organisasi terhadap persyaratan pekerjaan. Kinerja adalah penampilan hasil karya seseorang baik dalam hal kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat berupa penampilan individu maupun kelompok kerja personel. Dalam pengertian lain kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral atau etika. 2.5.2
Kriteria Penilaian Kinerja Penilaian kinerja adalah proses penilaian hasil karya personel dalam
organisasi melalui instrumen penilaian kinerja. Pada hakekatnya penilaian kinerja merupakan suatu evaluasi terhadap kinerja personel dengan membandingkannya dengan urutan yang ada. Penilaian kinerja merupakan proses yang berkelanjutan untuk menilai kualitas kerja personel dalam usaha menampilkan kerja personel dalam organisasi. Menurut Faustino Cardoso Gomes (2003) ―ada 8 (delapan) kriteria primer yang dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja : 1. Quantity of work, merupakan jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yg ditentukan. 2. Quality of work, merupakan kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syaratsyarat kesesuaian dan kesiapannya. 3. Job knowledge, merupakan luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.
18
4. Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakantindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. 5. Cooperation, merupakan kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota organisasi). 6. dependability, merupakan kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan. 7. Initiative, merupakan semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya. 8. Personal qualities, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan, dan integrasi pribadi.‖ 2.6 Kerangka Pemikiran Kerangka pikir merupakan intisari dari teori yang telah dikembangkan yang dapat mendasari perumusan hipotesis. Teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar variabel berdasarkan pembahasan teoritis. Untuk penelitian kualitatif kerangka berpikirnya terletak pada kasus yang selama ini dilihat atau diamati secara langsung oleh penulis. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dilihat pada bagan kerangka pemikiran berikut ini Penerapan sistem informasi akuntansi penggajian dengan aplikasi GDO
Kelebihan aplikasi GDO
Kekurangan aplikasi GDO
Efektifitas Aplikasi GDO Terhadap Kinerja Pegawai Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
19
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Ruang lingkup merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan sebelum sampai tahap pembahasan selanjutnya, agar pembahasan suatu masalah dalam penelitian dapat terarah atau fokus terhadap suatu tujuan penelitian, apabila mengkaji lebih dalam maka akan dapat melihat luasnya permasalahan yang ada dalam penelitian ini sehingga dibatasi menggunakan ruang lingkup masalah agar penelitian ini dapat menyajikan hasil yang akurat. Pada penelitian ini, fokus yang paling mendasar adalah bagaimana menganalisa efektifitas penerapan aplikasi GDO terhadap kinerja pegawai pada dinas Syariat Islam Aceh. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun tempat atau lokasi yang dijadikan oleh penulis sebagai tempat penelitian adalah Dinas Syariat Islam yang beralamat di JL. T.Nyak Arif No. 221-Banda Aceh. Dinas Syariat Islam Aceh. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa adanya kesediaan instansi untuk memberikan informasi yang diperlukan sesuai dengan penelitian. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanan pada bulan juni 2013 sampai dengan selesai. 3.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan mekanisme-mekanisme formal, dimana organisasi yang dikelola menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola setiap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda suatu organisasi. Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001): ―struktur organisasi menggambarkan pengorganisasian sumber daya manusia
19
20
untuk memanfaatkan sumber daya organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi‖. Pemisahan tugas harus dilakukan dalam suatu perusahaan. Misalnya, bagian akuntansi disatukan dengan bagian penyimpanan, maka akan memungkinkan terjadinya kesalahan transaksi sehingga data yang dihasilkan adalah data yang tidak dapat dipercaya kebenarannya. Organisasi dan manajemen yang baik akan memberikan keseimbangan pada tugas, sistem informasi manajemen kekuasaan, kesatuan perintah, wewenang serta tanggung jawab. Hal ini memberi efek yang positif pada perusahaan dimana perusahaan
akan
menemukan
kelancaran
dalam
menjalankan
aktivitas-
aktivitasnya yang digambarkan dalam struktur organisasi. Berikut adalah uraian jabatan struktural dan jabatan fungsional umum pada Dinas Syariat Islam Aceh : 1. Kepala Dinas Syariat Islam 2. Sekretaris 3. Kepala Sub Bagian Umum 4. Kepala Sub Bagiam Kepegawaian dan Tatalaksana 5. Kepala Sub Bagian Keuangan 6. Kepala Bidang Program dan Pelaporan terdiri dari : a.
Kepala Seksi Penyusuanan Program
b.
Kepala Seksi Data dan Informasi
7. Kepala Bidang Dakwah dan Peribadatan a. Kepala Seksi Penataan Sarana Peribadatan b. Kepala Seksi Pemberdayaan Pranata Keagamaan 8. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Syariat Islam a. Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Tenaga Keagamaan b. Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Kelembagaan c. Kepala Seksi Pengembangan Materi Wawasan Syariat Islam 9. Kepala Bidang Bina Hukum Syariat Islam a. Kepala Seksi Perundang- Undangan Syariat Islam b. Kepala Seksi Kerjasama Antar Lembaga Penegakan Hukum
21
Untuk mengetahui gambaran struktur organisasi Dinas Syariat Islam Aceh dapat dilihat pada lampiran. 3.4 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiono, 2009). Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu, penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya (Sudarwan Danim, 2002). Dalam penelitian kuantitatif diyakini adanya sejumlah asumsi sebagai dasar dalam melihat fakta atau gejala. Asumsi-asumsi yang dimaksud adalah: 1.
Objek-objek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain, baik bentuk, struktur, sifat maupun dimensi lainnya.
2.
Suatu benda atau keadaan tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu.
3.
Suatu gejala bukan merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan, melainkan merupakan akibat dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sejalan dengan penjelasan diatas, secara epistemologi paradigma kuantitatif
berpandangan bahwa sumber ilmu terdiri dari dua hal, yaitu pemikiran rasional dan empiris. Karena itu, ukuran kebenaran terletak pada koherensi (sesuai dengan teori-teori terdahulu) dan korespondensi (sesuai dengan kenyataan empiris).
22
Kerangka pengembangan ilmu itu dimulai dengan proses perumusan hipotesis yang dideduksi dari teori. 3.5 Sumber Data 1. Data primer, merupakan data yang dihimpun sendiri dari responden langsung pada objek penelitian. 2. Data sekunder, yaitu data pelengkap yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan sumber-sumber tertulis yang diambil langsung dari objek penelitian. Sumber data yang digunakan oleh penulis adalah jenis data primer dan data sekunder diperoleh dari wawancara dan observasi yang digunakan untuk mengetahui bagaimana efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi penggajian menggunakan aplikasi GDO terhadap kinerja pegawai pada bidang keuangan. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan beberapa cara sebagai berikut: 1. Teknik Observasi, yaitu dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian yaitu pada aplikasi (GDO) 2. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. 3. Teknik Studi Literatur, yaitu mengumpulkan data-data dengan membaca dan mempelajari teori-teori dan literatur – literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 4. Teknik Dokumentasi, yaitu melakukan pencatatan dan pengcopyan atas datadata sekunder untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini. 3.7 Metode Analisis Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode deskriptif (kuantitatif), yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasikan data yang diperoleh sehingga memberi keterangan yang benar dan lengkap untuk pemecahan masalah yang dihadapi.
23
Terhadap data yang telah diperoleh melalui kuesioner, selanjutnya dipastikan jawaban responden berdasarkan total skor masing-masing jawaban. Dari data tersebut, dilakukan analisis deskriptif melalui perhitungan persentase dan sistem skor untuk mengetahui komposisi jawaban responden. Adapun analisis persentase dan rumus perhitungan skor untuk setiap item pertanyaan yaitu :
P= Rumus mencari rata-rata skor:
X=
∑
Keterangan : P
= Persentase
X
= Rata-rata
F
= Frekuensi
(F.X)
= Jumlah skor katagori jawaban
N
= jumlah responden
Selain tabel Frekuensi, analisa data juga dilakukan dengan menggunakan skala likert, yaitu pertanyaan yang diajukan kepada responden, dijawab dengan memberikan kode/skor pada setiap jawaban seperti contoh : 1. Sangat setuju
= 4
2. Setuju
= 3
3. Kurang setuju
= 2
4. tidak setuju
= 1
24
Selanjutnya untuk mengetahui peningkatan kinerja pegawai atas Informasi yang dihasilkan oleh aplikasi yang diterapkan pada Dinas Syariat Islam Aceh maka pengukurannya yaitu sebagai berikut : 1. Sangat efektif
= 76% - 100%
2. Efektif
= 51% - 75%
3. Cukup efektif
= 26% - 50%
4. Tidak efektif
= 0% - 25%
25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan diperoleh dari kuisioner, observasi dan studi pustaka untuk melengkapi data utama yang berguna untuk menjawab efektifitas penerapan aplikasi (GDO) terhadap kinerja pegawai pada Dinas Syariat Islam Aceh. 4.2 Penerapan Aplikasi GDO (Gaji Daerah Otonomi) Penerapan aplikasi GDO(Gaji Daerah Otonomi) dapat dijalankan dengan baik dan benar apabila memenuhi beberapa syarat diantaranya : 4.2.1
Sumber daya manusia Sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi (GDO)
ini harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu dan pegawai yang berhak mengikuti pelatihan tersebut haruslah pegawai dari bagian keuangan. Dengan telah tersedianya sumber daya manusia yang telah dilatih dan dikelola dalam menjalankan aplikasi penggajian maka kinerja pegawai akan menjadi efektif dan efisien. Demikian juga dengan laporan yang dihasilkan. Adapun tugas operator atau pegawai bagian keuangan adalah. a. Melakukan konversi dokumen kertas ke dokumen elektronik. b. Mencetak dokumen dan register. c. Melakukan Back Up data elektronik. d. Melakukan
perawatan
sarana
penunjang,
termasuk
didalamnya
perawatan terhadap PC Unit, Printer dan Internet yang dibantu oleh bagian Informasi.
25
26
4.3 Tampilan Software dan Cara Menjalankannya Program yang di install akan menempati direktori C: dengan sub direktori GDO1. Untuk mengaktifkan program aplikasi GDO, langkah-langkahnya menjalankannya adalah sebagai berikut : a. Power-on komputer. b. Pada C:> ketik CD\GDO1 dan tekan Enter. c. Ketik GDO1 dan Enter, akan muncul logo.
Gambar 4.4 Antar muka/Login aplikasi GDO Login dilakukan sebagai langkah awal pengamanan filing dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Login yaitu nama yang digunakan untuk mengakses sistem komputer ataupun melakukan koneksi ke sistem komputer dengan memasukan identitas berupa username (nama pengguna) dan password. Password yaitu kata, kode atau simbol khusus yang harus dimasukan ke sistem komputer untuk mendapatkan akses yang diperlukan, digunakan sebagai identifikasi dan untuk maksud keamanan.
27
Gambar 4.5 Menu Utama Menu utama data mempunyai beberapa pilihan yaitu : Pegawai, Pot.Gaji, Data Istri, Data Anak, Gaji Lainnya, Slip Gaji, Pagu Gaji, Hapus History Gaji, Lihat data Per-Nama Data Yang Ada Di BKN, Data Yang Tidak Ada Di BKN. 4.3.1 Membuat Daftar Gaji Langkah pertama menyiapkan master file pegawai dibuat dari DUK, daftar gaji dan surat keputusan kepegawaian terakhir untuk proses pembuatan daftar gaji pegawai. Dan sebelum membuat daftar gaji terlebih dahulu menyiapkan data-data pegawai yang akan di masukkan ke dalam sistem penggajian GDO. Data masukan yang diperlukan dalam program aplikasi gaji ini adalah : a. Daftar Urut Kepangkatan (DUK). b. Daftar Gaji. c. Data Potongan gaji. d. Data Istri/suami dan Anak. e. Data Jabatan Pegawai. Data Pendidikan Pegawai. Data Hutang Pegawai. Data Tugas Belajar ke Luar Negri. Data Pejabat Penandatangan. f. SK Mutasi pegawai. Selain masukan tersebut, diperlukan masukan-masukan yang digunakan sebagai data acuan antara lain :
28
a. Data Gaji Pokok. b. Data kode dan nama unit kerja. c. Tabel tunjangan jabatan. d. Tabel Golongan. 4.3.2 Proses Penginputan Data Pegawai Langkah pertama yang di lakukan dalam pengimputan adalah merekam data pegawai yang telah di sediakan oleh DUK.
Gambar 4.6 Tampilan Menu Rekam Data Pegawai Data – data yang harus di isi : a. Diisi NIP pegawai b. Diisi Nama pegawai c. Diisi kode satuan Kerja/unit kerja d. Diisi kode Sub Satker e. Diisi dengan kode Bagian/Seksi/Subseksi f. Diisi nama kota tempat kelahiran g. Diisi Tanggal lahir h. Diisi No. KARPEG i.
Diisi kode Jenis Kelamin
29
j. Diisi kode Agama k. Diisi kode status kawin l. Diisi kode status kepegawaian m. Diisi kode beras
Gambar 4.7 Tampilan Setelah di Rekam Data Pegawai Setelah data pegawai di rekam maka pilih menu simpan. Data akan tersimpan secara otomatis di file pegawai. Pegawai yang pindah golongan atau naik pangkat, harus diganti nomor urutnya sesuai dengan ketentuan, dan data yang harus di ubah antara lain : a. Golongan b. Gaji pokok c. Diisi alamat rumah dari pegawai(apa bila ada perpindahan) d. Diisi dengan keterangan yang akan muncul pada daftar gaji jika dikehendaki ada keterangan yang tercetak untuk pegawai yang mengalami perubahan daftar gaji seperti mutasi,naik pangkat, naik golongan, berkala dan lain-lain. Untuk mengubah data pegawai yang di mutasi menu yang di pilih adalah menu Ubah seperti gambar di bawah ini;
30
Gambar 4.8 Tampilan Menu Data Pegawai sebelum di Ubah Setelah data pegawai di Ubah maka pilih menu simpan.Data akan tersimpan secara otomatis di file pegawai.
Gambar 4.9 Tampilan Menu Data Pegawai setelah di Ubah
31
4.3.3 Proses Pencetakan Daftar Gaji Pegawai Menu Cetak-1 berfungsi untuk pencetakan dan terdiri dari sub menu : a. Cetak Gaji I b. Cetak Gaji II c. Cetakan Pendukung d. Rekap Model DJA e. Laporan Menu Cetak Daftar Gaji I ini digunakan untuk mencetak Daftar Gaji dan Cetakancetakan lainnya yang berupa rekap dan lainnya. Ada 8 (delapan) pilihan dalam menu ini yaitu : a. Persiapan Cetak b. Daftar Gaji c. Rekap Golongan d. Rekap Golongan/Ruang e. Lembar Tandatangan f. Potongan Amal g. Tayangan Cetakan Gaji dan Hapus Catatan
Gambar 4.10 Tampilan Menu Utama Cetak-I Kegiatan persiapan cetak dilakukan apabila akan melakukan pencatakan daftar gaji dan tayangan cetak gaji.
32
Gambar 4.11 Tampilan Persiapan Cetak Cara pengisian : a. Enter/kosongkan kode SATKER (Satuan Kerja) pertama untuk membuat file gaji seluruh data yang direkam. b. Isikan kode sub SATKER. c. Isikan tanggal pembuatan daftar gaji. d. Isikan bulan dan tahun pembayaran gaji. Pilihan Cetak Daftar Gaji adalah untuk mencetak Daftar Gaji setelah melakukan persiapan cetak daftar gaji.
Gambar 4.12 Tampilan Cetak Daftar Gaji Cara Pengisian : a. Enter/kosongkan kode satker pertama untuk membuat file gaji seluruh data yang direkam.
33
b. Isikan kode sub SATKER. c. Isikan tanggal pembuatan daftar gaji. d. Isikan bulan dan tahun pembayaran gaji. e. Isikan kode golongan bila
akan mencetak daftar gaji hanya untuk golongan tertentu
atau isi anggka 5 untuk mencetak daftar gaji semua golongan. f. Jika pilihan golongan bukan 5, misal pilih golongan 2 dan ingin mencetak hanya satu halaman tertentu saja maka isikan nomor halaman dari golongan 2 yang akan dicetak tetapi jika ingin mencetak semua halaman dari golongan 2 tersebut, maka kosongkan nomor halamannya. Gaji yang akan dicetak terlebih dahulu ditayangkan pada layar monitor untuk mengetahui apakah daftar gaji yang akan dicetak itu sudah benar hasilnya atau belum, jadi tayangan ini maksudnya untuk memeriksa daftar gaji sebelum di cetak ke printer. Melalui penayangan ini dapat dilihat yang dibayar untuk setiap pegawai, rekap jumlah golongan pegawai, jumlah istri/suami dan anak per golongan dan juga rekap jumlah uang pergolongan. Tampilan menu dari Tayangan Cetakan Gaji adalah sebagai berikut :
Gambar 4.13 Tampilan Tayangan Cetakan Gaji Apabila menekaan F5 pada layar tayangan tadi maka akan muncul jumlah pegawai, istri dana anak untuk setiap golongan dan setiap golongan dan ruang. Adapun tampilan dari menu tersebut adalah sebagai berikut :
34
Gambar 4.14 Tampilan Tayangan Jumlah Pegawai Apabila menekan F7 pada layar tayangan tadi maka akan muncul jumlah uang dari gaji pokok, Tunjangan-tunjangan, potongan dan jumlah gaji bersih untuk setiap golongan dan total keseluruhan golongan. Adapun tampilan dari menu tersebut adalah sebagai berikut :
Gambar 4.15 Tampilan Tayangan Jumlah Pendapatan Gaji Setelah percetakan selesai maka pilah menu selesai untuk mengakhiri pembuatan daftar gaji. Aplikasi GDO dalam menu Selesai ini ada dua pilihan yaitu Selesai dan Sekilas. Tampilan menu utama Selesai adalah sebagai berikut :
35
Gambar 4.16 Tampilan Tayangan Selesai Selesai : Adalah pilihan untuk mengakhiri kegiatan program Aplikasi GDO dan kembali ke DOS Prompt atau juga dapat dengan menekan tombol [Ctrl] dan Q. 4.4 Responden Penelitian 4.4.1
Karakteristik Responden Penelitian Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini adalah pegawai dari
Keuangan dan Non Keuangan, pegawai yang pernah menjalankan,mengamati atau pegawai-pegawai yang dalam kegiatan sehari-hari membutuhkan informasi yang dihasilkan oleh aplikasi (GDO). Alasan peneliti untuk mengspesifikasikan responden adalah untuk mendapatkan data yang dapat dipercaya, dapat dijadikan acuan dalam penelitian dan ditarik sebagai kesimpulan. 4.4.2
Jumlah Responden Penelitian Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 orang yang terdiri dari : Tabel 4.1 Bagian dan Jumlah Responden Penelitian
No
Nama Bagian
Jumlah Personal
1
Sekretaris
1
2
Kepala Sub Bagian Keuangan
1
3
Staf Sub Bagian Keuangan
8
4
Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Laksana
1
36
5
Staf Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Laksana
5
6
Kepala Sub Bagian Umum
1
7
Staf Sub Bagian Umum
10
8
Kepala Bidang Program dan Pelaporan
1
9
Kepala Seksi Penyusunan Program
1
10
Kepala Seksi Data dan Informasi
1
Adapun alasan peneliti mengambil jumlah responden yang sedikit dikarenakan adanya keterbatasan dari peneliti sendiri baik itu waktu, biaya, maupun kemampuan peneliti sendiri. 4.5 Deskripsi Hasil Kuesioner 4.5.1
Penelitian Terhadap Keamanan Data Untuk mengukur aspek keamanan data dalam upaya mengetahui efektifitas
penerapan aplikasi (GDO) penggajian terhadap kinerja pegawai pada Dinas Syariat Islam Aceh. 1. Data yang Bapak/Ibu simpan tidak hilang akibat virus komputer. Tabel 4.2 Tanggapan responden terhadap keamanan data pegawai akibat virus komputer. No 1 2 3 4
Tanggapan Responden Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Total Rata-rata skor : 87/30=2,9 Rata- rata persentase = = 72.25%
Skor (x) 4 3 2 1
F 8 15 3 4 30
F.X 32 45 6 4 87
Persentase 26,66% 50% 10% 13% 100
37
Dari data pada tabel 4.2 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai informasi yang dihasilkan oleh pengguna aplikasi selalu memenuhi keamanan data pegawai meskipun di akibatkan virus komputer dengan jawaban responden : sangat setuju 26,66%, setuju 50%, kurang setuju 10%, tidak setuju 13%. Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa keamanan data pegawai pada aplikasi (GDO) diDinas Syariat Islam Aceh tetap terjaga walaupun diakibatkan oleh virus komputer dimana sebagian besar responden memberi jawaban setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 72.25% maka aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah efektif dalam hal memenuhi keamanan. 2. Data Bapak/Ibu tidak hilang meskipun listrik mati mendadak. Tabel 4.3 Tanggapan responden terhadap keamanan data pegawai meskipun listrik mati mendadak No 1 2 3 4
Tanggapan Responden Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Total Rata-rata skor : 95/30=3,1 Rata- rata persentase =
Skor (x) 4 3 2 1
F 9 17 4 30
F.X 36 51 8 95
Persentase 30% 56,66% 13,33% 100
= 77.25% Dari data pada tabel 4.3 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai informasi yang dihasilkan oleh pengguna aplikasi selalu memenuhi keamanan data pegawai meskipun listrik mati mendadak dengan jawaban responden : sangat setuju 30%, setuju 56,66%, kurang setuju 13,33%. Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa keamanan data pegawai pada aplikasi (GDO) diDinas Syariat Islam Aceh sebagian besar responden menjawab setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 77.25% maka aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah sangat efektif dalam hal memenuhi keamanan.
38
3. Data bapak/ibu menjadi sangat terjaga dari bahaya kebakaran atau dari kemungkinan terjadinya bencana alam. Tabel 4.4 Tanggapan responden terhadap keamanan data pegawai dari bahaya kebakaran / kemungkinan terjadinya bencana alam. No 1 2 3 4
Tanggapan Responden Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Total Rata-rata skor : 61/30=2,03 Rata- rata persentase =
Skor (x) 4 3 2 1
F 3 5 12 10 30
F.X 12 15 24 10 61
Persentase 10% 16,66% 40% 13,33% 100
= 50.75% Dari data pada tabel 4.4 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai informasi yang dihasilkan oleh pengguna aplikasi dengan jawaban responden : sangat setuju 10%, setuju 16%, kurang setuju 40%, tidak setuju 13,33% Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa keamanan data pegawai pada aplikasi (GDO) diDinas Syariat Islam Aceh belum terjamin aman dari kemungkinan terjadinya bencana alam dimana sebagian besar responden memberi jawaban kurang setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 50.75% maka aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah efektif dalam hal memenuhi keamanan. 4.5.2
Penelitian Terhadap Aspek Kemudahan Untuk mengukur aspek kemudahan data dalam upaya mengetahui efektifitas
penerapan aplikasi (GDO) terhadap kinerja pegawaian pada Dinas Syariat Islam Aceh. 1. Bapak/Ibu menilai bahwa aplikasi tersebut sangat membantu apa yang Bapak/Ibu butuhkan dalamg arti khusus tentang informasi penggajian.
39
Tabel 4.5 Tanggapan responden terhadap kemudahan aplikasi GDO No 1 2 3 4
Tanggapan Responden Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Total Rata-rata skor : 98/30=3,26 Rata- rata persentase =
Skor (x) 4 3 2 1
F 8 22 30
F.X 32 66 98
Persentase 26,66% 73,33% 100
= 81.5% Dari data pada tabel 4.5 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai informasi yang dihasilkan oleh pengguna aplikasi selalu memenuhi kemudahan. Dengan jawaban responden : sangat setuju 26,66%, setuju 73,33%. Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk memdapatkan informasi penggajian pada aplikasi (GDO) yang diterapkan pada Dinas Syariat Islam Aceh sangat mudah yaitu dimana sebagian besar responden memberi jawaban setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 81.5% maka aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah sangat efektif dalam hal memenuhi keamanan. 2. Dengan aplikasi (GDO), mencetak dan rekapitulasi daftar gaji pegawai dapat dilakukan secara akurat, relevan, dan tepat waktu. Tabel 4.6 Tanggapan responden terhadap proses percetakan dan reputilasi daftar gaji. No 1 2 3 4
Tanggapan Responden Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Total Rata-rata skor : 92/30=3,06 Rata- rata persentase = = 76.5%
Skor (x) 4 3 2 1
F 7 18 5 30
F.X 28 54 10 92
Persentase 23,33% 60% 16,66% 100
40
Dari data pada tabel 4.6 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai informasi yang dihasilkan oleh pengguna aplikasi selalu memenuhi kemudahan. Dengan jawaban responden : sangat setuju 23,33%, setuju 60%, kurang setuju 16,66%. Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa kemudahan yang didapatkan oleh pegawai pada aplikasi (GDO) diDinas Syariat Islam Aceh terhadap proses percetakan dan rekapitulasi daftar gaji dimana sebagian besar responden memberi jawaban setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 81.5% maka aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah sangat efektif dalam hal memenuhi keamanan. 3. Bapak/ibu dengan mudah mengerti dan memahami informasi penggajian yang dihasilkan oleh aplikasi GDO. Tabel 4.7 Tanggapan responden terhadap mudah dimengerti dan dipahami informasi yang dihasilkan. No 1 2 3 4
Tanggapan Responden Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Total Rata-rata skor : 94/30=3,13 Rata- rata persentase =
Skor (x) 4 3 2 1
F 7 20 3 30
F.X 28 60 6 94
Persentase 23,33% 66,66% 10% 100
= 78.25% Dari data pada tabel 4.7 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai informasi yang dihasilkan oleh pengguna aplikasi memenuhi kemudahan. Dengan jawaban responden : sangat setuju 23,33%, setuju 60,66%, kurang setuju 10%. Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa kemudahan pegawai pada aplikasi (GDO) pada Dinas Syariat Islam Aceh terhadap kemudahan dimana sebagian besar responden memberi jawaban setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 78.25% maka aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah sangat efektif dalam hal memenuhi keamanan.
41
4.5.3
Penelitian Terhadap Interaksi Pengguna Aplikasi Untuk mengukur aspek interaksi penggunaan aplikasi dalam upaya
mengetahui efektifitas penerapan aplikasi (GDO) terhadap kinerja pegawaian pada Dinas Syariat Islam Aceh. 1. Dalam kegiatan sehari-hari Bapak/Ibu sangat berhubungan dengan aplikasi GDO sehingga sangat mengetahui cara kerja aplikasi tersebut. Tabel 4.8 Tanggapan responden mengenai kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan aplikasi. No 1 2 3 4
Tanggapan Responden Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Total Rata-rata skor : 72/30=2,4 Rata- rata persentase =
Skor (x) 4 3 2 1
F 3 14 5 8 30
F.X 12 42 10 8 72
Persentase 10% 46,66% 16,66% 26,66% 100
= 60% Dari data pada tabel 4.8 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai informasi terhadap interaksi pengguna aplikasi. Dengan jawaban responden : sangat setuju 10% , setuju 46,66%, kurang setuju 16,66%, tidak setuju 26,66%. Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa mengenai kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam Aceh terhadap informasi yang dihasilkan oleh sistem dimana sebagian besar responden memberi jawaban setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 60% maka aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah efektif dalam hal memenuhi interaksi pengguna. 2. Jika komputer rusak Bapak/ibu akan tetap bisa melanjutkan olah data pegawai melalui aplikasi GDO dengan mengcopy file GDO ke komputer lain.
42
Tabel 4.9 Tanggapan responden terhadap kerusakan No 1 2 3 4
Tanggapan Responden Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Total Rata-rata skor : 85/30=2,83 Rata- rata persentase =
Skor (x) 4 3 2 1
F 9 10 8 3 30
F.X 36 30 16 3 85
Persentase 30% 33,33% 26,66% 10% 100
= 70,75% Dari data pada tabel 4.9 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai informasi terhadap interaksi pengguna aplikasi. Dengan jawaban responden : sangat setuju 30%, setuju 33,33%, kurang setuju 26,66%, tidak setuju 10%. Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi terhadap pengguna aplikasi (GDO) pada Dinas Syariat Islam Aceh terhadap kerusakan pada aplikasi dimana sebagian besar responden memberi jawaban setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 70,75% maka aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah efektif dalam hal memenuhi interaksi pengguna 4.5.4
Penelitian Terhadap Kepuasan User Untuk mengukur penelitian terhadap kepuasan user dalam menggunakan
aplikasi dalam upaya untuk mengetahui efektifitas penerapan aplikasi (GDO) terhadap kinerja pegawaian pada Dinas Syariat Islam Aceh. 1. Bapak/ibu puas dengan fasilitas yang ada pada aplikasi GDO sehingga bapak/ibu mudah dalam mengelola penggajian. Tabel 4.10 Tanggapan responden terhadap kepuasan fasilitas aplikasi No 1 2 3 4
Tanggapan Responden Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Total
Skor (x) 4 3 2 1
F 9 16 5 -
F.X 39 48 10 -
Persentase 30% 53,33% 16,66% -
30
94
100
43
Rata-rata skor : 94/30=3,13 Rata- rata persentase = = 78,25% Dari data pada tabel 4.10 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai kepuasan user terhadap fasilitas aplikasi GDO. Dengan jawaban responden : sangat setuju 30%, setuju 53,33%, kurang setuju 16,66. Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan user pada aplikasi (GDO) pada Dinas Syariat Islam Aceh terhadap fasilitas aplikasi GDO dimana sebagian besar responden memberi jawaban setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 78,25% maka aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah sangat efektif dalam hal memenuhi interaksi pengguna. 2. bapak/ibu puas terhadap keluaran yang diolah melalui aplikasi GDO. Tabel 4.11 Tanggapan responden terhadap keluaran No 1 2 3 4
Tanggapan Responden Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total Rata-rata skor : 97/30=3,23 Rata- rata persentase =
Skor (x) 4 3 2 1
F 7 23 30
F.X 28 69 97
Persentase 23,33% 76,66 100
= 80,75% Dari data pada tabel 4.11 diatas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai informasi terhadap kepuasan user. Dengan jawaban responden : sangat setuju 23,33%, setuju 76,66% .Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan user pada aplikasi (GDO) pada Dinas Syariat Islam Aceh terhadap keluaran dimana sebagian besar responden memberi jawaban setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 80,75% maka aplikasi GDO
44
pada Dinas Syariat Islam sudah sangat efektif dalam hal memenuhi kepuasan pengguna. 3. Tampilan aplikasi dan menu yang disediakan mudah dipahami. Tabel 4.12 Tanggapan responden terhadap tampilan dan menu No 1 2 3 4
Tanggapan Responden Skor (x) Sangat Setuju 4 Setuju 3 Kurang Setuju 2 Tidak Setuju 1 Total Rata-rata skor : 96/30=3,2 32 Rata- rata persentase = 100
F 10 16 4 30
F.X 40 42 16 96
Persentase 33,33% 53,33% 13,33% 100
= 80% Dari data pada tabel 4.13 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai informasi terhadap kepuasan user. Dengan jawaban responden : sangat setuju 33,33%, setuju 53,33, kurang setuju 13,33%. Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan user terhadap tampilan dan menu yang disediakan dimana sebagian besar responden memberi jawaban setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 80% maka aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah sangat efektif dalam hal memenuhi kepuasan pengguna. Untuk melihat hasil keseluruhan dari hasil kuisioner berdasarkan aspek keamanan, kemudahan, interaksi pengguna dan kepuasan pengguna maka dapat dilihat pada tabel berikut : ―Isi dengan tabel. Aspek-aspek‖ Berdasarkan nilai dari tabel aspek-aspek diatas dapat ditarik kesimpulan berdasarakan indikator sebagai berikut : "isi dengan tabel indikator" Berdasarkan tabel indikator maka dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut : "isi dengan gambar grafik" Tabel 4.13 Aspek Keamanan No 1
Skor RataRata Data yang Bapak/Ibu simpan tidak hilang 2,9 akibat virus komputer Pernyataan
Persentase 36,11%
45
2 3
Data Bapak/Ibu tidak hilang meskipun listrik mati mendadak. Data bapak/ibu menjadi sangat terjaga dari bahaya kebakaran atau dari kemungkinan terjadinya bencana alam. Total
3,1
38,60%
2,03
25,28%
8,03
100%
Tabel 4.14 Aspek Kemudahan No 1
2
3
Skor RataRata Bapak/Ibu menilai bahwa aplikasi tersebut 3,26 sangat membantu apa yang Bapak/Ibu butuhkan dalamg arti khusus tentang informasi penggajian. Dengan aplikasi (GDO), mencetak dan 3,06 rekapitulasi daftar gaji pegawai dapat dilakukan secara akurat, relevan, dan tepat waktu. Bapak/ibu dengan mudah mengerti dan 3,13 memahami informasi penggajian yang dihasilkan oleh aplikasi GDO. Total 9,45 Pernyataan
Persentase 34,49%
32,38%
33,12%
100%
Tabel 4.15 Aspek Interaksi Pengguna Aplikasi No
Pernyataan
1
Dalam kegiatan sehari-hari Bapak/Ibu sangat berhubungan dengan aplikasi GDO sehingga sangat mengetahui cara kerja aplikasi tersebut. Jika komputer rusak Bapak/ibu akan tetap bisa melanjutkan olah data pegawai melalui aplikasi GDO dengan mengcopy file GDO ke komputer lain. Total
2
Skor RataRata
Persentase
2,4
45,88%
2,83
54,11%
5,23
100%
Tabel 4.16 Aspek Kepuasan User No 1
Skor RataRata Bapak/ibu puas dengan fasilitas yang ada pada 3,13 Pernyataan
Persentase 32,74%
46
2 3
aplikasi GDO sehingga bapak/ibu mudah dalam mengelola penggajian. bapak/ibu puas terhadap keluaran yang diolah melalui aplikasi GDO. Tampilan aplikasi dan menu yang disediakan mudah dipahami. Total
3,23
33,78%
3,2
33,47%
9,56
100%
Berdasarkan dari tabel-tabel aspek diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 4.17 Indikator Efektifitas Aplikasi GDO No
Penilaian
Total Skor
Persentase
Indikator
1
Aspek Keamanan
8,03
66,91%
Efektif
2
Aspek Kemudahan
9,45
78,75%
Sangat Efektif
3
Aspek interaksi pengguna
5,23
65,37%
Efektif
4
Aspek kepuasan User
9,56
79,66%
Sangat Efektif
Gambar 4.17 Grafik Efektifitas Aplikasi GDO
Efektifitas Aplikasi GDO 90
70
Sangat Efektif
Sangat Efektif
80
Efektif
Efektif
60 50 40 30 20 10 0 Series1
1
2
3
4
66.91666667
78.75
65.375
79.66666667
47
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berupa data-data dari observasi, kuisioner, wawancara serta dokumentasi sehingga diperoleh hasil seperti yang dikemukakan pada bab sebelumnya dan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan adanya aplikasi (GDO) pada Dinas Syariat Islam Aceh tugas pegawai keuangan menjadi lebih mudah. Hal ini dapat dilihat dari aspek kemudahan, dimana aplikasi GDO sangat membantu pegawai untuk mendapatkan informasi penggajian yang akurat dan relevan, berdasarkan jawaban reseponden 73,33% menjawab setuju sehingga diperoleh persentase rata-rata yaitu 81,5% yang mempunyai arti bahwa aplikasi GDO sudah sangat efektif daam menyediakan informasi dalam menjalankan tugas dan kewajiban pegawai. 2. Aplikasi
(GDO)
sangat
banyak
membantu
pegawai
dalam
meningkatkan kinerjanya, selain itu aplikasi (GDO) juga berguna untuk organisasi dalam hal mengelola data menjadi tepat, akurat, relevan dan ringkas. Hal ini dilihat dari hasil kesuluruhan jawaban responden dimana sebagian besar menjawab sangat setuju yang berarti sangat efektif hal ini diukur dari keamanan data, kemudahan, interaksi pengguna dan kepuasan user. 5.2 Saran Berdasarkan
pembahasan
sebelumnya
maka
penulis
mencoba
mengusulkan saran semoga menjadi masukan yang berguna. Adapun saran-saran yang penulis sampaikan sebagai tambahan dan masukan adalah berikut : 1. Diharapkan supaya user menginstal aplikasi GDO pada komputer lain sebagai antisipasi jika terjadi kerusakan pada komputer1.
47
48
2. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan mengembangkan dan menambahkan kepuasan pemakai. 3. Setiap staff dan karyawan keuangan harus terus meningkatkan kemampuan personal atas aplikasi (GDO) dan mengimplementasikan dikarenakan memiliki peranan positif terhadap penyajian informasi penggajian kepada staff atau karyawan dilingkungan Dinas Syariat Islam Aceh.
49
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, dan Hanafi, Rindyah. 2002. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Azhar
Susanto.
2001,
Sistem
Informasi
Manajemen
(Konsep
Dan.
Pengembangannya) Edisi tiga, Jakarta : Salemba Empat. Bodnar dan Hopwood.(2001). Accounting information systems. 8 th. Edition. Prentice Hall. Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti kualitatif. Bandung : Pustaka Setia Elliot, K Robert. 1992. ―Commentary: The Third Wave Breaks on the Shores of Accounting‖. Accounting Horison. June. pp 61—85. Gani Venus, Elliot, Robert K dan PD Jacobson. 1999. ―Perluasan Peranan SIA pada Pelaporan Keuangan di Era Teknologi Informasi‖. Media Akuntansi. No.34/Th.VI/April 1999. Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. 2001. Organizational Behavior. New York: Mc. Graw Hill. Companies, Inc. 420-425. LA. Midjan, Azhar Susanto, 2003, Sistem Informasi Akuntansi 1, Lingga Jaya. Laudon, K.C., Jane P. Laudon . 2006. Management Information Systems. 9th edition. New Jersey: Prentice- Hall, Inc. Marshall, Catherine, and Rossman, Gretchen B. (1995). Designing Qualitative Research, 2nd Ed. Thousand Oaks, CA: Sage. Mulyadi dan Jhoni Setiawan (2001). Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen. Jakarta : Salemba Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba. Empat, Jakarta. Penelitian Pendahuluan, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004, Yogyakarta, 19 Juni 2004, hal. 47. Poerwandari, K. (2007). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Univeritas Indonesia. 49
50
Prawirosentono, Suryadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung. Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE Wilkinson, Joseph W. 2000. Accounting Information Systems. 4th edition. New York: John Wiley & Son. Widowati, Endah & Achjari, Didi. 2004, Pengukuran Konsep Efektivitas Sistem Informasi. Wilkinson, Joseph W. 2000. Accounting Information Systems. 4th edition. New York: John Wiley & Son.