BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Tuhan menganugerahkan sesuatu yang sangat bernilai tinggi yaitu
kekuatan akal dan pikiran untuk memperoses berbagai khayalan dan imajinasi
guna mengungkapkan berbagai tabir realitas kehidupan manusia. Kekuatan dan kemampuan khayalan yang imajinatif cenderung dituangkan dalam berbagai bentuk karya, salah satunya adalah karya sastra yang memiliki masalah hidup, filsafah dan ilmu jiwa ( Darma dalam Siswanto, 2008:67). Menurut Semi dalam Siswanto (2008:67) Karya Sastra merupakan sebuah karya seni atau karya kreatif yang memiliki imajinasi, emosi yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual dan emosional. Karya sastra merupakan anak kehidupan kreatif seorang penulis dan mengungkapkan pribadi pengarang ( Selden dalam Siswanto, 2008:67). Sastra adalah suatu gambaran dan penyampaian suatu informasi (Hastuti 2002: 124). Ada 2 (dua) macam bentuk prosa yaitu prosa fiksi dan prosa non fiksi. Prosa fiksi adalah
prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan
pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa nonfiksi adalah karangan narasi sugestif/imajinatif. Prosa non fiksi adalah karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan. (http://bahasablogkuindonesia.blogspot.com/2014/04/prosa-danjenis-jenis-prosa_17.html 15:04:2015). Novel merupakan sebuah karya sastra yang menawarkan sebuah dunia, dunia yng berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajiner yang dibangun melalui beberapa unsur instrinsik (Nurgiyantoro 1995 : 4). Kisah merupakan wacana yg bersifat cerita, baik berdasarkan pengamatan maupun berdasarkan rekaan; narasi(http://artikata.com/arti-335344-kisah.html 30:03:2016) 1
Universitas Sumatera Utara
Secara garis besar unsur pembentuk novel terbagi menjadi unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur instrinsik merupakan unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur ini yang secara langsung turut serta dalam membangun cerita. Unsur instrinsik meliputi peristiwa, cerita, plot, tokoh dan penokohan, tema, alur, latar, sudut pandang dan gaya bahasa (Nurgiyantoro 1995:4-23), demikian juga dengan kisah. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra, tetapi tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra yang banyak mengalami perkembangan dalam berbagai faktor kajian seperti faktor sosial dan politik, ekonomi, sosial dan psikologi (Nurgiyantoro 1995:23-24). Sebuah karya sastra fiksi atau puisi menurut kaum strukturalisme adalah sebuah totalitas yang dibangun secara koherensif oleh berbagai unsur (pembangunannya). Disatu pihak struktur karya sastra dapat diartikan sebagai susunan, penegasan dan gambaran semua bahan dan bagian yang menjadi komponennya yang secara bersama membentuk kebulatan yang indah.( Abrams dalam nurgiyantoro 1995:36). Analisis
struktural
karya
sastra
dapat
dilakukan
dengan
mengindentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur instrinsik fiksi yang bersangkutan, misalkan bagaimana keadaan peristiwa-peristiwa, plot, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain. Dengan demikian pada dasarnya analisis struktural bartujuan memaparkan fungsi dan keterkaitannya antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah keseluruhan (Nurgiyantoro 1995:37). Menurut Siswanto, analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna yang menyeluruh (Siswanto,2008 : 185). Metode struktural merupakan metode Penelitian objektif. Penelitian sastra lebih menekankan kepada aspek instrinsik karya sastra, yang memiliki keindahan 2
Universitas Sumatera Utara
teks sastra yang bergantung pada penggunaan bahasa yang khas dan relasasi antara unsur yang mapan (Smith dalam Aminuddin,1990:62). Berdasarkan dari uraian diatas penulis sangat tertarik untuk menganalisis karya sastra dengan pendekatan struktural. Pendekatan ini mencoba melihat sisi unsur instrinsik dalam novel pada karya sastra. Peneliti memilih pendekatan struktural
sastra
Nurgiyantoro
dengan
dalam
menganalisis Kisah
buku
menggunakan teori
teori
pengkajian
Nurgiyantoro fiksi,
(Burhan
1995:36)
dalam
هللا٠أهٗى/Aranīllah/karya Taufik Al-Hakim dikarenakan
pada pendekatan struktural peneliti mencoba membahas unsur instrinsik yang terdapat pada kisah tersebut. Peneliti sangat tertarik dengan karya-karyanya Taufik Al-Hakim dikarenakan kisah ini merupakan kisah yang menceritakan keadaan sosial budaya dan kehidupan di kehidupan Mesir. Pengarang kisah ini adalah seorang sastrawan yang terkenal. Peneliti mencoba meneliti salah satu karya Taufik Al-hakim yang dikhususkan pada kisah dengan judul Peneliti sangat tertarik pada kisah /هللا
هللا٠أهٗىى
٠ٗأه/ ‘Aranīllāh' Perlihatkanlah Allah
Kepadaku'', untuk dijadikan sebuah objek penelitian, karena cerita ini ditulis dalam bahasa Arab dan memiliki terjemahan bahasa Indonesia, cerita ini berkisah kehidupan remaja yang cerdas , polos yang ingin berjumpa dengan Tuhan-Nya karena sang ayah selalu bercerita tentang Tuhan kepada anaknya tersebut, buku
اهلل٠ٗأه
ini di terjemahkan oleh Yessi HM Basyaruddin.
Peneliti sangat tertarik dengan karya-karya Taufik Al-Hakim dikarenakan karya-karyanya yang cukup berani dalam mengangkat kehidupan orang-orang yang ada disekitarnya, selain itu Taufik Al-Hakim sebagai novelis, berlatar belakang pendidikan hukum namun mampu menulis novel dan Kisah dengan baik, novel Taufik Al-Hakim sangat terkenal di Mesir. Peneliti tidak mengambil isi kisah secara keseluruhan novel karena memerlukan banyak waktu untuk menganalisisnya dikarenakan kisah tersebut kisah berbahasa Arab yang memiliki lebih dari satu, topik utama kisah Taufik
3
Universitas Sumatera Utara
Al-Hakim adalah
هلل٠أهٗى
/ Aranīllah / ada pun judul yang terdapat kisah
Taufik Al-Hakim yaitu: 1.
هلل٠ٗأه/Aranīllah/ 'Perlihatkanlah Allah kepadaku ' halaman 11 sampai halaman15
2.
ل٤ٜاُش/as-syahīdu/ 'Sang Pejuang'
3.
ل٣ىع اُجوٞٓ/mawazi‟u barīdi/ 'Pak Pos' halaman 32 sampai halaman 39
halaman 16 sampai halaman 31
4.
دُٞٔأٗبا/'anā al-maut/ 'Akulah Kematian' halaman 40 sampai halaman59
5.
ب٤ًٗبٗذ ُلٝ/wa kānat lidunyā/ 'Maka Jadilah Dunia' halaman 60 sampai halaman 73
6.
ٖ٤ُخ ُؼظبكًٞ/kūlati
li ‟aṣāfaīni/ 'Negeri Burung' halaman 74 sampai
halaman 79 7.
ٕٞ٤ِٓ ٍ٘خ٠ك/fī sanati milyūn/ 'Pada Ribuan Tahun Mendatang' halaman 80 sampai halaman 99
8.
ت٤اع اُؼغٞ٘االف/al-lakhnawā‟u
al-‟ajību/ 'Karya Yang Menajubkan'
halaman 100 sampai halaman 104 9.
َ٤ ػيهائ٠ٍطٝ اال/al-wasaṭū ‟azrā'īl/ 'Tukang Todong Bernama Izrail' halaman 105 sampai halaman 109
10. ًوآبدٝٓؼغي/ma‟juzū karāmātun/ 'Mukjizat Dan Keramat' halaman 110 sampai halaman 121
4
Universitas Sumatera Utara
11. ٓؤرٔواُؾت/mu'tamaru al-hubbi/ 'Konfrensi Cinta' halaman 122 sampai halaman 129 12.
ٕطب٤آوأح ؿِجذ اُش/imra'atu
khalabati ay-syaīṭān/ 'Perempuan Yang
Berhasil Mengalahkan Syaitan' halaman 130 sampai halaman 136 13.
ٍٜٞت أُغ٤ اُغج/al-jabību al-majhūlu/ 'Kekasih Yang Hilang' halaman 137 sampai halaman 151
14. اُؼظبثخ
ٗقت٠ك
/fī nakhibi al-‟aṣābati/ 'Mafia Terpilih' halaman 152
sampai halaman 156 15. ٖ٤عٝى
٠اٍؼ/asi‟ā zaūjaīni/ 'Pasangan Paling Berbahagia' halaman 167
sampai halaman 160 16. َاُوبر
اػزوف/i‟tarafu
al-qātilu/ 'Kenalilah Pembunuh Itu' halaman 161
sampai halaman 176 17.
ِٓالك كٌوح/milalādu fikratun/ 'Akhirnya Keluar Juga Ide Itu' halaman 177 sampai halaman 183
18. وخ٤اُؾو
ٚعٝ/ wajhu al-ḥaqīqati/ 'Wajah Kebenaran' halaman 184 sampai
halaman 212 Karya Taufik Al-Hakim
هللا٠ٗ أه/ Aranīllah / merupakan salah satu
dari karya yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Yessi HM Basyaruddin Lc. Karya lain Taufik Al-Hakim yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia meliputi
/ْ٤ٌٔبٕ اُؾ٤ٍِ /’sulaīmān al-hakīmi’ raja
Sulaiman sebuah judul naskah drama
/وىاكٜ ش/’syahrazād’perempuan
cantik (1934) sebuah karya terjemahan 5
Universitas Sumatera Utara
هلل٠ٗ أه/ 'aranīllāh'
Peneliti hanya mengambil judul pertama yaitu /
alasan kisah di penggal karena kisah tersebut terlalu panjang 212 halaman bahasa arab dan 201 halaman terjemahan, oleh karena itu peneliti hanya mengambil lima halaman dari satu judul, karena menariknya pendekatan struktural sastra dan keunikannya ini menjadi salah satu alasan peneliti dalam memilih pendekatan ini sebagai acuandalam menganalisis tugas akhir. Untuk menguraikan pembahasan peneliti menyertakan istilah bahasa Arab yang dipadankan dengan bahasa Indonesia, inisiatif ini telah dilakukan oleh alumni bahasa Arab sebelumnya.
1.2
BATASAN MASALAH Peneliti memfokuskan permasalahan agar tidak menyimpang dari
pembahasan sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan yang diinginkan, maka dengan itu peneliti membuat batasan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah nilai instrinsik dalam kisah karya Taufik Al-Hakim yang berjudul /هللا
1.3
٠ٗ أه/'Aranīllāh'?
TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui nilai instrinsik yang terdapat dalam kisah Taufik Al-hakim yang berjudul / هللا
1.4
٠ٗ أه/'Aranīllāh'.
MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagi berikut :
1.
Untuk memperluas wawasan peneliti dan pembaca dalam memahami kisah karya Taufik Al-hakim yang berjudul / هللا
2.
٠ٗ أه/'Aranīllāh'
Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang Sastra Arab khususnya dalam penelitian kisah-kisah arab bagi mahasiswa dalam menelaah 6
Universitas Sumatera Utara
struktural kisah karya Taufik Al-Hakim di Departemen Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara
1.5
METODE PENELITIAN Penelitian merupakan penelitian kepustakaan (library research).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyusun, menganalisis dan menginterpretasikannya (Endaswara, 2008:52-53). Data primer yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah kisah Arab yang berjudul هللا
٠ٗ أه/Aranīllah / karya Taufik Al-Hakim cetakan pertama dengan
halaman 212 dan 19 bab diterbitkan di Mesir oleh percetakan Maktabah Misriyah, sedangkan yang menjadi data skundernya adalah terjemahan kisah
هللا٠ٗأه
/Aranīllah/ yang berjudul Perlihatkanlah Allah Kepadaku oleh
Yessi Hm Basyaruddin Lc, diterbitkan oleh Maktabah Usrah cetakan pertama dengan tebal 201 halaman dan 19 bab, sebagai buku referensi yang membantu peneliti memahami isi novel yang asli. Penelitian ini menganalisis kisah berjudul /هللا
٠ٗأه/
'Aranīllāh’
dengan teori Nurgiyantoro dalam bukunya Teori Pengkajian Fiksi tahun 1995. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam peneletian ini adalah : 1.
Mencari kisah /هللا
٠ٗأه/
'Aranīllāh' yang akan dijadikan objek
penelitian 2.
Membaca kisah berulang-ulang hingga memahami kisah dengan baik
3.
Mengumpulkan data nilai-nila instrinsik dari kisah aranīllāh dan klasifikasinya
4.
Menganalisis data dengan cara menghubungkan dengan unsur dalam pendekatan struktural
5.
Mendeskripsikan hasil penelitian secara sistematis yang disajikan dalam bentuk skripsi 7
Universitas Sumatera Utara