BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kehidupan berkoperasi telah menjadi kebutuhan masyarakat, sebab bagi
masyarakat
Indonesia
hidup
berkoperasi
berarti
membangun
perekonomiannya (Edilius dan Sudarsono, 2010). Seperti kita ketahui bersama pemerintah merupakan pemrakarsa ekonomi yang berdasarkan Pancasila. Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk kita pahami, sebab pemerintah adalah pengemban misi untuk memajukan koperasi sesuai dengan apa yang dikehendaki Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) atas dasar UUD 1945, yaitu membangun koperasi sehingga mempunyai kemampuan untuk dapat dipergunakan sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional. Menurut Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI 2009-2014) : “Sebuah pertanyaan di era globalisasi sekarang ini, mengapa koperasi dianggap relevan dan penting? Pertama, pertumbuhan ekonomi itu bukan hanya ditentukan oleh usaha swasta dan badan-badan usaha milik negara/daerah, tetapi juga oleh gerakan koperasi, serta usaha kecil dan menengah. Kedua, satu factor mengapa ekonomi kita bisa pulih dari krisis tahun 1998, karena ada sabuk pengaman, yaitu koperasi dan usaha kecil serta menengah. Ketiga, cara yang paling efektif untuk mengurangi kemiskinan dan penganguran, dari banyak studi dan praktek di negara-
1
2
negara lain, yaitu dengan mengembangkan koperasi dan UKM. Keempat, yang bisa mengangkat taraf hidup 240 juta rakyat di seluruh Tanah Air adalah ekonomi rakyat. Ekonomi rakyat itu akhirnya ya koperasi serta usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah”(Bernhard, 2012). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perekonomian rakyat itu sendiri adalah koperasi dan UMKM. Sementara itu, sistem administrasi koperasi di Indonesia masih tergolong buruk sehingga membuat koperasi sulit digolongkan untuk menjadi bisnis berskala besar. Salah satu yang menjadi penghalang koperasi menjadi bisnis skala besar secara internal adalah pada kualitas sumber daya manusia, pelaksanaan prinsip koperasi, dan sistem administrasi dan bisnis yang masih rendah (Kementrian Koperasi dan UKM, 2014). Jika administrasi koperasi dilakukan secara profesional bukan tidak mungkin akan lebih banyak jumlah koperasi di Indonesia yang bisa masuk dalam 300 The Global Cooperative versi ICA (International Cooperative Alliance). Meski begitu, sudah ada beberapa koperasi yang memenuhi target untuk menjadi Koperasi Skala Besar (KSB) baik dari segi asset, jumlah anggota, maupun volume usaha mereka di antaranya Kospin Jasa Pekalongan dan KSP Artha Prima di Jawa Tengah (Kementrian Koperasi dan UKM, 2014). Ada 30 KSP, Kopdit, dan KJKS yang sudah di input datanya, tetapi baru 10 yang datanya lengkap sesuai dengan formulir monitoring dari WCM. Sedangkan 20 lainnya belum lengkap karena baru melampirkan data neraca, laba rugi, dan laporan arus kas. Dengan kemampuan akuntansi yang memadai diharapkan dapat meningkatkan sistem administrasi koperasi, sehingga dapat mendongkrak koperasi menjadi
3
bisnis berskala besar. Sebuah koperasi yang ingin maju dan berhasil harus memiliki konsep akuntabilitas dalam semua lini kerjanya (Bernhard, 2012). Berbagai macam keterbatasan yang dihadapi koperasi mulai dari latar belakang pendidikan yang tidak mengenal akuntansi atau tata buku, kurang disiplin dan rajinnya dalam pelaksanaan pembukuan akuntansi, hingga tidak adanya kecukupan dana untuk mempekerjakan akuntan atau membeli software akuntansi untuk mempermudah pelaksanaan pembukuan akuntansi. Selain itu berbagai kendala atau masalah lain yang dihadapi koperasi antara lain disebabkan rendahnya pendidikan, kurangnya pemahaman teknologi informasi, ukuran usaha, dan kurangnya keandalan karakteristik laporan keuangan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arizali (2014) menunjukkan bahwa jenjang pendidikan, ukuran perusahaan, lama usaha, dan latar belakang pendidikan masing-masing secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM dengan sampel UMKM pada perusahaan rekanan PT. PLN (Persero) di Bandung dan menurut Penelitian yang dilakukan oleh Grace (2003) menunjukkan bahwa lama usaha dan pendidikan formal berpengaruh terhadap penyajian dan penggunaan informasi akuntansi. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka menarik dilakukan penelitian bagaimana penggunaan informasi akuntansi di koperasi, apakah jenjang pendidikan, latar belakang, ukuran perusahaan dan lamanya usaha dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi oleh koperasi.
4
Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
PENGGUNAAN
INFORMASI AKUNTANSI PADA KOPERASI”
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan oleh penulis diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah jenjang pendidikan terakhir pengurus koperasi dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada koperasi. 2. Apakah ukuran usaha dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada koperasi. 3. Apakah lama usaha koperasi dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada koperasi. 4. Apakah
latar
belakang
pendidikan
pengurus
koperasi
dapat
mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada koperasi. 5. Apakah jenjang pendidikan, ukuran perusahaan, lama usaha, dan latar belakang pendidikan dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada koperasi.
5
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui apakah jenjang pendidikan terakhir pengurus koperasi dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada koperasi. 2. Mengetahui apakah ukuran usaha koperasi dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada koperasi . 3. Mengetahui apakah lama usaha koperasi dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada koperasi. 4. Mengetahui apakah latar belakang pendidikan pengurus koperasi mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada koperasi. 5. Mengetahui apakah jenjang pendidikan, ukuran koperasi, lama usaha, dan latar belakang pendidikan dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada koperasi.
1.4 Kegunaan Penilitian Adapun manfaat yang diperoleh atau diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah wawasan serta pemahaman penulis dalam bidang akuntansi dan untuk memenuhi Tugas Akhir Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.
6
2. Bagi Mahasiswa atau Akademisi Menambah pembendaharaan kepustakaan. Tugas Akhir Skripsi ini akan memperkaya jumlah literature yang dapat digunakan oleh kalangan akademisi. 3. Bagi Peneliti Lain Dapat digunakan sebagai sumber informasi, bahan rujukan dan referensi untuk kemungkinan penelitian topik-topik yang berkaitan baik yang bersifat lanjutan, melengkapi, ataupun menyempurnakan.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan dengan menebar kuesioner dan ruang lingkup dalam penelitian ini adalah para pengurus koperasi yang terdaftar di dinas koperasi kota Bandung dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.