1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pada umumnya, pasar basah yang sering disebut sebagai pasar tradisional
dipandang sebagai daerah yang kotor, sumber kemacetan lalu lintas dan tempat berasalnya para pelaku kriminal. Sejalan dengan bukti nyata peran pasar tradisional ini pada beberapa krisis ekonomi di Indonesia. Pasar tradisional ternyata mempunyai kapasitas yang kuat untuk bertahan pada situasi ekonomi makro yang tidak menentu, dan tidak terpuruk seperti aktivitas ekonomi formal atau aktivitas ekonomi yang berskala besar. Pasar telah berfungsi sebagai jaring penyelamat dan penyedia lapangan kerja bagi sebagian masyarakat. Pada sisi yang lain pasar menyediakan kebutuhan sehari hari dalam jumlah, jenis dan harga yang beragam sehingga sesuai dengan keadaan keuangan yang tidak menentu dari masyarakat pada saat krisis. Beberapa pasar menyediakan komoditas dan layanan yang menjadi bagian identitas kota atau wilayahnya. Bagi penduduk Kota Medan, Jalan Gatot Subroto sebagai salah satu jalan arteri primer yang terletak di Kecamatan Medan Sunggal merupakan salah satu jalan yang mempunyai peranan penting dalam mendukung perkembangan sektor-sektor perdagangan, perkantoran, pendidikan, dan jasa di kota Medan. Namun Jalan Gatot Subroto juga tidak lepas dari masalah kemacetan, tepatnya di depan Pasar Kampung
1 Universitas Sumatera Utara
2
Lalang sering mengalami kemacetan terutama pada pagi hari. Hampir setiap hari kemacetan terjadi di Jalan Gatot Subroto terutama pada pagi hari. Di mana pada pagi hari Jalan Gatot Subroto yang seharusnya memiliki 4 lajur menjadi hanya 3 lajur akibat adanya aktivitas pasar yang menggunakan ruas jalan sebagai tempat berjualan. Akibat penyempitan lajur tersebut tingkat pelayanan jalan semakin menurun dan tidak nyaman. Kemacetan lalu lintas yang terjadi sudah sangat mengganggu aktivitas penduduk. Aktivitas pasar sebelum beroperasi 05.00 Wib mulai terjadi hambatan samping dan beroperasi pukul 07.00 Wib di pagi hari pada ruas Jalan Gatot Subroto menunjukan ruas jalan yang macet, kecepatan rendah, volume kendaraan lebih besar dari kapasitas jalan yang ada, kendaraan banyak yang mengambil bahu jalan, antrian panjang dan terjadi hambatan-hambatan yang besar sehingga arus lalu lintas menjadi terhambat. Hal ini menggambarkan bahwa perlambatan yang terjadi pada saat kegiatan pasar berlangsung pada ruas jalan pengamatan yang dilakukan merupakan arus jam puncak di ruas Jalan Gatot Subroto memiliki aktivitas samping jalan yang tinggi dan karena perilaku tidak tertib berlalu lintas dari angkutan umum yang melintas pada ruas jalan ini yang mengakibatkan arus lalu lintas pada ruas jalan
ini menjadi
terhambat. Kemacetan yang terjadi sebelum beroperasi pasar disebabkan intensitas kegiatan masyarakat pada penggunaan jalan tersebut dimana kegiatan pasar PKL dengan memanfaatkan badan jalan sehingga kecepatan rendah dan gangguan hambatan samping. Intensitas kegiatan harian juga merupaka pemicu kemacetan yang terjadi seperti adanya pergerakan tujuan perjalanan berbelanja, pergi ke kantor, 2 Universitas Sumatera Utara
3
sekolah, dan sekedar melewati jalan ini. Pada waktu sesudah beroperasi pasar 17.0019.00 di sore hari , ruas Jalan Gatot Subroto aliran lalu lintas masih baik dan stabil dengan perlambatan yang masih dapat diterima. Kondisi kemacetan yang terjadi disebabkan aktivitas pasar mulai terjadi lagi seperti berbelanja dan pulang kerja, tetapi intensitas pergerakan kegiatan tidak sepadat aktivitas pagi hari dan faktor-faktor lain yang ditimbulkan oleh pengaruh tarikan lalu lintas berupa peningkatan aktivitas pasar pada jam-jam puncak/sibuk (peak hours); permasalahan ruang parkir dan angkutan umum termasuk akumulasi aktivitas kegiatan tata guna lahan. Akumulasi permasalahan lalu lintas diatas ditambah lagi faktor-faktor lain yang mempengaruhi rendahnya tingkat pelayanan jalan pada jalan-jalan yang berdampingan dengan pasar yang menimbulkan ketidaknyaman dan terjadi hambatan-hambatan besar dikarenakan meningkatnya volume lalu lintas dan aktivitas pasar yang meningkat pada jam–jam sibuk (peak hour) dimana aktivitas pergerakan orang dan kenderaan yang melewati jalan tersebut serta pedagang yang memakai badan jalan untuk berjualan dan kenderaan angkutan umum yang berhenti tidak pada tempat yang telah disediakan serta adanya terminal liar yang masih memakai badan jalan untuk mencari penumpang.
1.2
Perumusan Masalah Adanya kecenderungan keberadaan Pasar Kampung Lalang di Jalan Gatot
Subroto telah menjadikan kawasan tersebut sebagai salah satu kegiatan pusat
Universitas Sumatera Utara
4
perdagangan di Kecamatan Medan Sunggal. Hal ini menjadikan kawasan Jalan Gatot Subroto menjadi daerah tarikan perjalanan bagi pergerakan dari daerah sekitar. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas pasar tersebut, diperlukan penelitian tentang hubungan peningkatan aktivitas pasar berpengaruh terhadap tingkat pelayanan jalan. Pertanyaan penelitian yang diangkat adalah bagaimana tingkat pelayanan Jalan Gatot Subroto, khususnya yang berbatasan langsung dengan Pasar Kampung Lalang pada saat pasar beroperasi dan tidak beroperasi.
1.3
Tujuan Studi Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui apakah aktivitas pasar sangat berpengaruh terhadap tingkat pelayanan jalan di Jalan Gatot Subroto yang berdampingan dengan Pasar Kampung Lalang.
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor lain apa yang mempengaruhi tingkat pelayanan jalan.
1.4
Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan studi, maka manfaat studi ini sebagai berikut: 1.
Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa model konseptual bagi pemerintah dalam menentukan skala prioritas penanganan pengaruh aktivitas pasar terhadap tingkat pelayanan jalan. Sedangkan bagi kalangan akademisi penelitian ini diharapkan dapat 4 Universitas Sumatera Utara
5
menambah wawasan dan sebagai acuan dalam menganalisa pengaruh aktivitas pasar di Kampung Lalang. 2.
Secara khusus penelitian ini akan melakukan identifikasi pengaruh aktivitas pasar.
3.
Dapat dijadikan referensi ilmiah terutama bagi pengelola/pengusaha dalam rangka menyusun program mengatasi kemacetan lalu lintas yang terjadi di kawasan pasar Kampung Lalang Kota Medan.
1.5
Ruang Lingkup
1.5.1
Ruang lingkup wilayah Adapun yang menjadi wilayah penelitian adalah Pasar Kampung Lalang yang
berada di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. 1.5.2
Ruang lingkup substansial Ruang lingkup substansial atau materi yang akan dikaji pada studi ini
dibatasi pada pembahasan mengenai kajian yang berkaitan dengan pengaruh dan aktivitas pasar yang mempunyai dampak lanjutan terhadap tingkat pelayanan jalan yang terbentuk.
1.6
Kerangka Pemikiran Penelitian ini dibagi ke dalam 4 (empat) tahapan yaitu tahapan persiapan,
tahapan pengumpulan dan pengolahan data, tahapan analsisi dan tahapan
Universitas Sumatera Utara
6
penyelesaian. Adapun pada tahap persiapan akan dibahas mengenai latar belakang dan pemantapan metodologi, pada tahap pengumpulan dan pengolahan data akan dilakukan kegiatan survey untuk mengumpulkan data primer dan sekunder kemudian dilakukan tahap analisis terhadap data yang dikumpulkan untuk mengetahui scenario penanganan yang sesuai serta terakhir adalah tahap penyelesian untuk menarik kesimpulan dan saran, seperti Gambar 1.1. TAHAP PERSIAPAN
LATAR BELAKANG - Kondisi Eksisting Pasar Kp.Lalang, - Tingkat Pelanyanan Jalan Gatot Subroto Segmen Pasar Kp.Lalang PEMANTAPAN METODOLOGI - Metodologi Analisis - Metodologi Survey PILOT SURVEI
TAHAP PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Data Primer Survei (survei primer yaitu traffic couting (TC) kendaraan) Geometri Jalan Gatot Subroto segmen pasar Kp. Lalang Luas Lahan Pasar Kp. Lalang Tata Guna Lahan Data Sekunder Literatur Terkait Studi Peraturan Terkait
TAHAP ANALISIS
Bangkitan & Tarikan Pasar Kp. Lalang Analisis Kapasitas Jalan Derajat Kejenuhan Tingkat Pelanyanan SKENARIO
PENANGANAN TAHAP PENYELESAIAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Studi
6 Universitas Sumatera Utara
7
1.7
Sistematika Pembahasan Dalam penulisan dan proses penyusunan tesis ini, disajikan dengan
sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, dan sistematika pembahasan.
Bab II
Tinjauan Pustaka berisikan mengenai tinjauan teori kepustakaan dan hal-hal yang berkaitan dengan aspek aktifitas pasar, dan kondisi lalu lintas terhadap tingkat pelayanan jalan.
Bab III Metode Penelitian membahas mengenai tahap-tahap dalam pengerjaan penelitian ini yang meliputi waktu dan lokasi studi, metode-metode penelitian
yang
dipergunakan
untuk
melakukan
analisis-analisis
permasalahan-permasalahan yang dijumpai dalam penelitian. Bab IV Gambaran Umum Wilayah Studi membahas mengenai gambaran umum wilayah studi, yaitu meliputi aspek fisik dasar, aspek sosial kependudukan, aspek guna lahan perdagangan (pasar), dan aspek jaringan jalan dan transportasi. Bab V
Analisis Pengaruh Aktifitas Pasar Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan membahas Mengenai Analisis-analisis Analisis Aktifitas Tata Guna Lahan Pasar (Bangkitan dan Tarikan), Analisis Masalah Kondisi Lalu Lintas, Dan Tingkat Pelayanan Jalan.
Universitas Sumatera Utara
8
Bab VI Kesimpulan Dan Saran berisikan kesimpulan, saran-saran serta rekomendasi yang dapat diusulkan untuk menangani masalah di wilayah studi.
8 Universitas Sumatera Utara