BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan yang dibentuk atau didirikan sudah tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Tujuannya antara lain mencari keuntungan dan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham serta tujuan yang lainnya. Semua tujuan itu bisa tercapai atau terwujud bila manajemen perusahaan bisa mengelola dan menjalankan kinerja perusahaan itu dengan sebaik-baiknya. Kinerja suatu perusahaan, baik kinerja keuangan perusahaan maupun kinerja-kinerja lainnya di perusahaan tersebut tentu saja sangat bergantung dari operasional perusahaan itu sendiri. Dengan kata lain makin baik operasional perusahaan, makin baik pula kinerja keuangan perusahaan yang akan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan tersebut. Menurut Samryn (2011), secara umum laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu kepada para pemangku kepentingan. Laporan keuangan merupakan informasi yang menunjukkan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang yang telah lalu dan prospeknya di masa mendatang, laporan keuangan disusun bagi pemakai
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
laporan keuangan agar dapat digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan ekonomi. Pemakai informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan sangat berbeda-beda (bervariasi) tergantung pada jenis keputusan yang ingin diambil. Para pengguna informasi akuntansi ini dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu pemakai internal dan pemakai eksternal. Pemakai internal terdiri dari direktur, manajer keuangan, direktur operasional, manajer pemasaran dan supervisor produksi, sedangkan pemakai eksternal adalah investor, pemerintah, badan pengawas pasar modal, ekonomi dan praktisi. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi akuntansi. Informasi akuntansi disajikan untuk memenuhi kebutuhan para pengambil keputusan ekonomi. Menurut Harahap (2005), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan tujuan umum laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi. Para pemakai laporan keuangan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya. Menurut Sudana (2011) mengatakan salah satu cara memperoleh informasi yang bermanfaat dari laporan keuangan perusahaan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
bisnis dan pihak pemerintah dalam mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan masa lalu, sekarang dan memproyeksikan hasil atau laba yang akan datang. Menurut Kasmir (2013), rasio keuangan adalah membandingkan angkaangka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada
di
antara
laporan
keuangan.
Kemudian
angka-angka
yang
diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode. Analisis rasio keuangan merupakan instrumen yang penting guna menganalisa prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan indikator keuangan. Perubahan kondisi keuangan di masa lalu maupun di masa yang akan datang menunjukkan resiko dan peluang perusahaan tersebut. Rasio keuangan juga sering digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan yang dihadapi perusahaan di bidang keuangan yang pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan internal perusahaan, melainkan juga bagi pihak eksternal. Analisis rasio keuangan merupakan suatu instrumen analisis untuk menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan dalam menunjukkan perubahan kondisi keuangan atau operasi masa lalu yang dinyatakan dalam artian relatif ataupun absolut. Analisis rasio keuangan berguna untuk mengindikasikan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan efek saham melalui prosedur IPO (Initial Public Offering) atau efek hutang (obligasi). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktifitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas. Setiap investor yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang terdaftar pada pasar modal akan melakukan analisis terlebih dahulu atas perusahaan yang akan diinvetasikannya. Dalam mengambil keputusan investasi, para investor perlu menganalisis laporan keuangan agar keputusan yang diambil tidak mengandung resiko kerugian. Investor memerlukan informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan akan diambil investor apabila mereka menganggap
bahwa
investasi
tersebut
akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menguntungkan.
Untuk
5
mengetahuinya, investor perlu menganalisis prospek dari perusahaan tersebut, yaitu melalui kinerjanya yang tercermin di dalam laporan keuangan. Tujuan disajikannya laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna bagi calon investor, investor dan kreditor memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi aliran kas potensial bagi mereka dalam hal jumlah, waktu dan ketidakpastian. Jadi, dari laporan keuangan perusahaan dapat diperoleh informasi tentang posisi keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, aliran kas perusahaan, dan infromasi lainnya yang sangat berkaitan dengan laporan keuangan termasuk informasi mengenai laba perusahaan. Menurut Angkoso (2006), menyebutkan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (a) Besarnya Perusahaan, yang berarti semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi. (b) Umur Perusahaan, jika perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah. (c) Tingkat Leverage, bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan pertumbuhan laba. (d) Tingkat Penjualan, tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin tinggi. (e) Perubahan laba di masa lalu, kita dapat melihat suatu perusahaan laba atau rugi dari laba tahun ini dikurangi laba tahun sebelumnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Berdasarkan penelitian terdahulu faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba hanya dilihat dari rasio keuangan. Rasio keuangan yang mempengaruhi pertumbuhan laba pada perusahaan industri barang konsumsi menurut Angkoso (2006) antara lain Debt Ratio dan Return On Equity. Pada perusahaan manufaktur menurut Widiasih (2006) antara lain Gross Profit Margin dan Leverage. Sedangkan pada KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) Semarang menurut Haryanti (2007) antara lain Total Asset Turn Over, Net Profit Margin dan Return On Investment. Penelitian ini dimaksudkan melakukan pengujian lebih lanjut temuantemuan empiris mengenai faktor-faktor, khususnya yang mempengaruhi pertumbuhan laba yang akan datang. Alasan pemilihan laba akuntansi dikarenakan laba mencerminkan kinerja perusahaan, dari ukuran laba maka dapat dilihat apakah perusahaan mempunyai kinerja yang bagus atau tidak. Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa yang akan datang, temuan ini merupakan pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai laporan keuangan yang secara riil, maupun potensial berkepentingan dengan suatu perusahaan. Uraian tadi mencerminkan alangkah pentingnya laporan keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan perusahaan mempunyai arti yang penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan tujuan-tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang dan kepentingannya masing-masing. Mengetahui kinerja keuangan perusahaan maka dibutuhkan analisis dari laporan keuangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini penulis akan meneliti analisis pengaruh besarnya perusahaan, umur perusahaan, tingkat leverage dan tingkat penjualan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Perusahaan-perusahaan telekomunikasi menjadi pilihan karena selain mempunyai kapitalisasi pasar besar juga merupakan perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang luas. Perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia juga mempunyai sejarah yang panjang. Di Indonesia, industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis industri yang mempunyai pengaruh besar terhadap kelancaran kegiatan ekonomi. Karena komunikasi adalah kegiatan utama dalam aktifitas bisnis dan memberikan kontribusi kepada perekonomian Indonesia yang cukup besar. Tifatul Sembiring merinci, pada 2011 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% kontribusi sektor telekomunikasi sebesar 11,7%. Sementara pada 2012 dimana pertumbuhan ekonomi menurun menjadi 6,2%, kontribusi sektor telekomunikasi
juga
mengikutinya
menjadi
sekitar
10%
(artikel
metronews.com). Tiga operator papan atas nasional mengumumkan pencapaian kinerjanya sepanjang 2014. Ketiganya antara lain, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT XL Axiata Tbk yang mengumumkan kinerjanya pada Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sementara induk usaha Indosat (Ooredoo), telah mengumumkan kinerjanya secara grup dan anak-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
anak usaha di portal resmi korporasinya pekan lalu. Dari laporan keuangan ketiga operator yang menguasai sekitar 85% pangsa pasar telekomunikasi nasional itu, hanya Telkom yang mencatat keuntungan di tengah kondisi depresiasi rupiah terhadap dolar AS sepanjang 2014. Analisis dari Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai Indosat dan XL Axiata mengalami kerugian karena banyak berhutang dalam dolar AS. “Indosat memang sudah mencoba mengkonversi sebagian hutangnya dalam dolar AS ke rupiah. Sementara XL itu karena membeli Axis berhutang dalam dolar AS,”
paparnya.
Menurutnya
pertumbuhan
yang
dialami
emiten
telekomunikasi biasanya cerminan dari fokus pembangunan infrastruktur dan pemasaran yang dilakukan. “Kalau dilihat Telkom konsisten dalam membangun jaringan serta pemasaran, karena itu bisa tumbuh dan untung. Indosat selama tahun lalu kan lebih banyak bicara modernisasi jaringan, sementara
XL
banyak
fokus
integrasi
dengan
Axis,”
katanya
(http://bisnis.liputan6.com). Emiten sektor Telekomunikasi masih suram. Hingga akhir tahun 2014, pendapatan dan laba bersih emiten telekomunikasi hanya tumbuh tipis, bahkan sebagian emiten masih mencetak rugi bersih. Bisnis pertelekomunikasian merupakan bisnis yang dinamik, menarik, multi aspek, dan pelopor dalam industri global. Di sisi lain berbagai bukti empiris secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor telekomunikasi merupakan sektor bisnis yang paling diminati oleh perusahaan multinasional
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
dalam kerangka ekspansi ke Negara berkembang. Berdasarkan kebijakan pemerintah struktur jasa pasar komunikasi sudah diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan-perusahaan yang akan masuk ke dalam Negara industri ini akan mengalami kesulitan. Di samping itu perusahaan-perusahaan yang ada sudah memiliki identitas merek yang biasanya merupakan nama dari perusahaan itu sendiri ataupun jasa yang ditawarkan sebagai unggulan. Misalnya 001 Indosat, 008 Satelindo, Satelindo GSM, Telkomsel GSM, Pasopati dan lain-lainnya. Melihat adanya peluang bisnis pada kondisi masyarakat yang semakin tergantung pada teknologi komunikasi, beberapa perusahaan yang bergerak di industri komunikasi kini semakin gencar untuk mengembangkan bisnisnya dengan menawarkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di jaman sekarang. Saat ini industri telekomunikasi Indonesia memiliki tiga produk utama. Produk tersebut dapat dipisahkan menjadi layanan suara, layanan teks (SMS), dan layanan data (internet). Modal yang digunakan memasuki industri ini sangat besar, mengingat mahalnya teknologi yang digunakan dan biaya yang digunakan dan biaya pembangunan jaringan yang luas. Sehingga yang dapat masuk ke industri ini adalah pengusaha-pengusaha bermodal besar ataupun perusahaan-perusahaan raksasa yang telah mapan. Jadi dengan kondisi tersebut di atas, maka kecil kemungkinannya pendatang baru dapat memasuki industri ini, karena
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
banyaknya barrier to entry, yang sengaja dibuat agar tidak meruntuhkan pemain yang sudah ada. Berikut ini penulis lampirkan tabel pertumbuhan laba dari 4 sampel perusahaan telekomunikasi periode 2011 – 2015 : Tabel I.1 TINGKAT PENJUALAN 2011 – 2015 Nama Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
XL Axiata Tbk
18.260.144
20.969.806
21.265.060
23.460.015
22.876.182
Smartfren Tbk
954.331
1.649.166
2.428.858
2.954.410
3.025.755
Indosat Tbk
20.576.893
22.418.812
23.855.272
24.085.101
26.768.525
Telekomunikasi
71.253.000
77.143.000
82.967.000
89.696.000
102.470.000
Indonesia Tbk
Sumber : www.idx.co.id
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Tabel I.2 LABA PERUSAHAAN 2011 – 2015 Nama Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
XL Axiata Tbk
4.443.363
4.352.463
2.632.484
1.586.582
3.139.277
Smartfren Tbk
(2.400.248)
(1.563.091)
(2.534.463)
(1.382.484)
(1.565.410)
Indosat Tbk
2.830.099
3.190.023
1.509.216
672.932
2.362.110
Telekomunikasi
21.958.000
25.698.000
27.846.000
29.206.000
32.418.000
Indonesia Tbk
Sumber : www.idx.co.id Dari tingkat laba perusahaan telekomunikasi tahun 2011-2015 disini menunjukkan kalau hanya PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang mengalami kenaikkan laba setiap tahunnya. Sedangkan untuk perusahaan lainnya mengalami penurunan laba (laba tidak stabil setiap tahunnya). Pada perusahaan PT. Smartfren Tbk mengalami kerugian dari tahun 2011-2015 secara berturut-turut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Gambar I.1 Grafik Pertumbuhan Laba Perusahaan 2011 – 2015
LABA PERUSAHAAN 35.000.000 30.000.000 25.000.000 20.000.000 15.000.000 10.000.000 5.000.000 (5.000.000)
EXCL
FREN 2011
2012
2013
ISAT 2014
TLKM
2015
Rata-rata laba yang dihasilkan selama 2011 – 2015 mengalami penurunan, kecuali PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang mengalami peningkatan. Tingkat penjualan pada PT. XL Axiata Tbk mengalami penurunan dan kenaikan di tahun yang berbeda, tetapi pertumbuhan laba yang dihasilkan menurun selama empat tahun terakhir. Seharusnya jika tingkat penjualan tinggi atau naik maka pertumbuhan laba juga tinggi atau naik. Artinya tingkat penjualan bisa menjadi faktor yang mempengaruhi dan bukan merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba. Maka dalam hal ini penulis ingin meneliti “Analisis Pengaruh Besarnya Perusahaan, Umur Perusahaan, Tingkat Leverage dan Tingkat Penjualan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011 – 2015”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang dapat diajukan yaitu : 1. Apakah besarnya perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba ? 2. Apakah umur perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba ? 3. Apakah tingkat leverage berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba ? 4. Apakah tingkat penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba ?
1.3 Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan maka dapat ditetapkan tujuan penelitian sebagai berikut: a. Untuk menganalisis pengaruh signifikan besarnya perusahaan terhadap pertumbuhan laba perusahaan telekomunikasi. b. Untuk menganalisis pengaruh signifikan umur perusahaan terhadap pertumbuhan laba perusahaan telekomunikasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
c. Untuk menganalisis pengaruh signifikan perubahan tingkat leverage terhadap pertumbuhan laba perusahaan telekomunikasi. d. Untuk menganalisis pengaruh signifikan perubahan tingkat penjualan terhadap pertumbuhan laba perusahaan telekomunikasi. 2. Kontribusi Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian yang dilakukan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.
Kegunaan Teoritis Bagi akademisi penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan referensi bagi penelitian yang sejenis pada yang akan datang. Diharapkan juga dapat memberikan kontribusi untuk ilmu
pengetahuan
terutama
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pertumbuhan laba pada industri telekomunikasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pemegang sahamnya yang ditunjukkan dengan nilai laba yang meningkat.
Kegunaan Praktis Bagi Praktisi Industri Telekomunikasi penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi pertumbuhan laba dan faktorfaktor yang berpengaruh terhadap kenaikkan laba perusahaan. Dan diharapkan juga perusahaan telekomunikasi mampu menganalisa pertumbuhan laba atau rugi disebabkan oleh faktor tertentu dan perusahaan bisa menentukan strategi untuk ke depannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/