1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini di abad 21 kita sering sekali mendengar kata loyalitas tanpa kita tidak pernah menyadari apa arti sebenarnya dari kata loyalitas, Sejauh ini hampir semua kita mengetahui loyalitas dipandang sebagai suatu sarana untuk dapat mengikat sebuah kesetiaan, kepatuhan dan ketaatan. Loyalitas sering diidentikkan dengan pengabdian akan seseorang terhadap sebuah lembaga yang mempunyai kesamaan visi dan orientasi untuk meraih tujuan bersama. Loyalitas memiliki arti yang sangat luas, namun kadang secara umum loyalitas hanya dilihat dari satu perspektif saja, yakni diidentikkan dengan pengabdian, pengorbanan dan ketaatan seorang individu yang mempunyai hierarki jabatan yang lebih rendah dalam sebuah lembaga terhadap seseorang yang memangku jabatan yang mempunyai hierarki lebih tinggi dalam lembaga tersebut. Sejauh ini, dengan perspektif dimaksud, sering seorang bawahan menjadi tersudutkan dengan istilah loyalitas yang hanya dipandang satu perspektif dari bawahan terhadap atasan, yang akhirnya sering pelaku organisasi terjebak makna loyalitas semu yang menganggap bahwa kata loyalitas menjadi sebuah kata yang hanya diperuntukkan bagi seorang bawahan terhadap atasan, dan akhirnya mengkaburkan makna tanggung jawab bersama dalam sebuah organisasi.
1
2
Loyalitas menurut Rasimin (1988) adalah sebagai berikut : “loyalitas
dapat
diartikan
dengan
kesetiaan,
pengabdian
dan
kepercayaan yang diberikan atau ditujukan kepada seseorang atau lembaga, yang didalamnya terdapat rasa cinta dan tanggung jawab untuk berusaha memberikan pelayanan dan perilaku yang terbaik” 1. Loyalitas komunitas, atau kesetiaan terhadap komunitas adalah faktor penting yang menentukan hidup matinya komunitas. Loyalitas terhadap komunitas dapat membuat sebuah organisasi tumbuh berkembang menjadi besar, sebaliknya apabila tidak ada loyalitas maka komunitas akan mati perlahan-lahan. Loyalitas terhadap komunitaslah yang membuat seorang anggota
mengikuti setiap even yang ada dimana dia mengorbankan
waktunya demi komunitasnya agar komunitas itu tetap ada dan dapat dikenal oleh kalakyah
banyak, Dengan kata lain, loyalitas terhadap Komunitas
adalah urat nadi sebuah komunitas, sesuatu yang membuat para anggotanya berperilaku, bertindak, atau berkorban demi kepentingan komunitasnya . Komunitas menurut
Kertajaya hermawan, 2008 adalah sebagai
berikut: “ Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values” 2.
1 2
http://www.masbow.com/Loyalitas kerja/diposkan oleh masbow/senin 13 februari 2012 20.00 http://syienaainie.blogspot.com/Definisi Komunitas/Siti Nuraini/selasa 14 februari 2012,20.00
3
Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan
yang
dihadapainya
serta
mengembangkan
kemampuan
kelompoknya3. Kita pasti sering mendengar istilah komunitas atau „community‟. Berbagai macam perkumpulan seringkali menggunakan embel-embel ini. Pun tak luput di dunia otomotif khususnya sepedah motor. sering kali kita melihat stiker atau tulisan yang mengandung unsur komunitas/community, dan salah satunya adalah komunitas Scooter Owners Group (SOG) Berkembangnya para penggemar kendaraan khususnya kendaraan roda dua jenis skuter memicu hadirnya perkumpulan yang lebih di kenal dengan club. Untuk para pencinta skuter dikota Subang komunitas vespa yang lebih dikenal dengan Scooter Owners Group (SOG) di subang ada pada 20 juli 1996 yang sebelumnya bernama VAC. jadi tentang sejarah SOG untuk cabang subang banyak di pengaruhi oleh SOG pusat. Komunitas vespa subang atau lebih dikenal dengan nama SOG (Scooter Owners Group ) merupakan anak cabang dari SOG Indonesia yang berpusat di Bandung. SOG Indonesia sendiri berdiri tahun 1998. Dan berawal
3
http://airachma.wordpress.com/Airachma/pengertian-komunitas/Kamis/22,Maret,2012,09:30
4
dari sebuah keinginan untuk mendirikan klub otomotif yang mengkhususkan diri kepada kendaraan bermotor sejenis skuter serta alasan mengapa kesepuluh orang memdirikan SOG ini dikarenakan sebagai wahana atau wadah untuk para pencinta sekuter agar mereka dapat berinteraksi dan saling member informasi seputar sekuter . Mulailah pada akhir bulan januari 1995 sampai dengan akhir bulan februari 1995, 10 orang pendiri SOG yang kebanyakan berdomisili di jalan Nangkasuni Bandung,berencana mendirikan sebuah klub otomotif skuter yang awalnya hanya denga nongkrong bareng dan sering bertemu sehingga akhirnya tercetuslah Vespa Owener Club (VOC) sebagai nama sebuah klub otomotif skuter yang baru lahir untuk berkiprah di dunia otomotif di Bandung.Perjalanan dilakukan dari waktu ke waktu dengan menyebarkan brosur ajakan untuk bergabung dan dalam rangka mencari anggota anggotanya. Kesepuluh pendiri terus melakukan evaluasi guna mencari-cari bentuk organisasi yang dapat terus berkembang, dan tidak seumur jagung.maka seteelah adanya diskusi yang menghasilkan pertimbangan nama tersebut dirubah dengan alasanbahwa nama “vespa” itu merupakan sebuah merk produk yang apabila menggunakan nama tersebut hanya merk ”Vespa” saja yang dapat bergabung.sedangkan merk lain selain lambretta JLO, Sundapp, Bajaj serta merk lainnya yang berjenis skuter tidak dapat bergabung.
5
Hal ini dilakukan untuk menciptakan sebuah organisasi yang besar serta guna merancang aturan yang akan dituangkan dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sehingga dalam melaksanakan aturan tersebut tidak bertentangan dan konsekwen baik masalah nama klub ataupun bentuk aturan lainnya. . Sehingga tidak berlangsung lama setelah nama “Vespa” tersebut diganti dengan nama “Scooter” (diambil dari Jenisnya), maka klub tersebut kembali berubah nama menjadi “Scooter Owners Club (SOC)” Bandung. Namun tidak sampai disitu saja, Nama klub berubah kembali menjadi “Scooter Owners Group” disingkat SOG. Hal ini atas usulan dari salah satu penasehat (salah satu pendiri SOG) yang menyatakan bahwa nama “Group” adalah sebagai nama yang dapat menjadikan organisasi lebih besar lagi dibandingkan dengan nama “Club”, seperti halnya HOG (Harley Owners Group) yang sudah mendunia. (Sumber: sejarah Scooter Owners Group Indonesia)
Sebagai bukti dari harapan dan cita-cita para pendiri SOG, bahwa SOG sudah menyebar ke seluruh wilayah Nusantara serta sudah tercatat di media cetak keluaran Inggris yaitu “Scootering Magazine” (1996) sebagai klub motor terbesar dunia dan telah merealisasikan rencananya sebagai klub yang melaksanakan
Go
Internasional.
Hal
ini
dibuktikan
pula
dengan
bergabungnya SOG Singapore dan SOG Malaysia sebagai Brothers SOG Indonesia. 4
4
www.gudanginfo.com/Sejarah SOG/ Sumber SOG indonesia/selasa 10 desember 201116.00
6
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Indra sebagai salah satu pengurus SOG tentang prestasi, menegaskan bahwa SOG merupakan klub motor terbesar di dunia dan anggotanya tersebar di semua cabangnya baik itu yang berada di nusantara maupun yang di internasional.salah satu cabang SOG yakni di subang mempunyai 100 anggota yang aktif di kabupaten subang.(Sumber: wawancara dengan Pengurus SOG Subang Hari selasa 7 februari 2012) Dengan
semakin berkembangnya dunia otomotif di Indonesia
khususnya di daerah subang dan berdasarkan hasil
wawancara dengan
pelaku professional atau orang yang bekerja di dunia otomotif di kabupaten subang dalam setiap hari di salah satu deller besar di kota subang mengatakan bahwa sedikitnya
6 unit motor terjual dalam tiap harinya. (Sumber:
Wawancara dengan pekerja di dunia otomotif Udung dunawan pada hari selasa 9 Mei 2012) menyebabkan semakin banyaknya bermunculan komunitas motor yang lain yang dimana relative motor dalam komunitas tertentu lebih menggiuran dan bisa saja membuat anggota komunitas SOG juga menjadi tergiur dan mulai meninggalkan komunitas vespa dan berpaling ke komunitas lain. Agar keinginan dan cita – cita dari para pendiri tercapai yakni komunitas vespa tetap ada dan berkembang lebih baik lagi diperlukan loyalitas dari tiap individu anggotanya.
Loyaliyas dari setiap anggota
7
terhadap suatu komunitas
tersebut
perlu di jaga agar ekssistensi dari
komunitas tersebut selalu ada dari tahun ketahunnya. Menurutnya
Kierkegaard yang di kutip dari artikel nikrotis
(2008): eksistensi adalah „ada‟ sebagai pribadi manusia yang unik (individual) dan konkret. Manusia pada dasarnya adalah subjek yang bertindak. Manusia adalah seorang pelaku, tak ada yang dapat mengganti tempatku untuk bereksistensi. Dengan kata lain, eksistensi adalah “diri autentik”. Hanya manusia yang „bereksistensi‟ karena dunia, binatang, dan segala sesuatu yang lain hanya „ada‟. Baginya eksistensi bukan suatu ide atau suatu essensi yang dapat dimanipulasi secara intelektual5. Keberadan dari komunitas Scooter owners group tidak luput dari rasa loyalitas para anggota dan pengurusnya. Untuk menegaskan bahwa Scooter Oweners Group itu ada pengurus membuat berbagi acara atau even yang bertujuan agar loyalitas dari anggota terjalin serta keberadaan dari SOG juga tetap terjaga dari tahun ke tahunnya. Berbagai even ataupun kegiatan yang dijadwalkan oleh pengurus ada pada setiap tahunnya. Mulai dari acara rutin kumpul tiap hari sabtu di bascam SOG cabang subang ataupun di tempat yang telah di janjikan dan disepakaati antara pengurus dan anggota. Sampai acara universari tahunan yang di adakan oleh SOG pusat. Pengurus memberikan kegiatan kepada anggota komunitas SOG dalam mendukung loyalitasnya. Beberapa Even yang dilakukan oleh anggota SOG
5
http://nikokris2008.multiply.com/Diposkan oleh nikrotis/ September 14, 2008 10:10
8
baik itu yang bersifat lokal atau hanya di cabang saja maupun yang dilakukan oleh pusat, sebagai berikut: 1.
Wings Day SOG Wing day SOG, Penyematan lencana kesetiaan yang diadobsi dari HarleyDavidson Club Indonesia (HDCI) dan menjadi hak cipta SOG Indonesia Wing ini menjadi suatu kebanggaan bagi pengguna Scooter yang memilikinya dimana wing ini hanya bisa di dapatkan pada saat acara penjelajahan medan baik jalan maupun hutan dengan jarak tempuh minimal 450 km dimana hanya di ikuti oleh anggota SOG berjenjang Member ke atas dan di laksanakan tiga hingga empat tahun sekali.
2.
Musyawarah Cabang SOG Diselenggarakan tiga hingga empat tahun sekali dimana angenda utama yaitu pemilihan ketua Cabang yang di hadiri oleh perwakilan anggota yang di utus oleh Pos (anak cabang)
3.
Rapat Kerja Nasional Diselenggarakan satu tahun sekali untuk menyusun agenda kerja baik di pusat maupun di cabang
4.
Bakti Sosial, diadakan 2-3 kali dalam setahun.
5.
Hari jadi SOG Diselenggarakan setiap bulan Maret biasanya dihadiri oleh seluruh anggota cabang dan Club otomotif lainnya.
6.
Pertemuan mingguan Di selenggarakan setiap hari sabtu dimana para anggota saling bertukar pikiran mengenai kendaraan yang dimilikinya (sumber: Program kerja Scooter Owner Group Indonesia) Dalam memberikan infomasinya mengenai jadwal kegiatan maupun undangan kegiatan kepada seluruh anggota SOG. Pengurus biasanya memberikan berita melalui media sosias seperti Facebook, dan twiter. Bahkan untuk lebih dekat lagi dan memastikan agar undangan kegiatan di terima oleh anggota biasanya pengurus menyampaikannya lewat sms bahkan
9
menelepon anggota agar bisa mestikan bahwa mereka mendapat undangan tersebut.( Sumber : Wawancara dengan pengurus SOG cabang subang ) Anggota dan pengurus dalam suatu komunitas kedudukannya sama, mengapa demikian karena di dalam suatu komunitas keberadaan anggota yang loyal juga lah bisa menentukan bagaimana eksistensi dari komunitas tersebut. Sehingga dalam menentukan kata ”loyal atau tidak loyal” sangat besarartinya. Dalam pengamatan peneliti, para pemangku kebijakan ataupun disebut dengan pengurus dalam komunitas
adalah anggota pada level
Ketua,serta para pengurus lainnya6.
Loyalitas anggota dapat terjadi bila pengurus komunitas dapat berempati, serta anggota percaya terhadap pengurus sesuai dengan teori yang dikutip dari buku psikologi komunikasi yang di tulis oleh Djalaludin rahmat bahwa keefektifan kelompok adalah “the accomplishemt of the recognized objective of coorperative action” ( tercapainya tujuan yang diakui aksi kerjasama ) (Bernard . 1938:55). Anggota – anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan : melaksanakan tugas kelompok dan memelihara moral anggota- anggotanya. tujuan pertama
dari hasil kerja kelompok
disebut prestasi (performance). Tujuan kedua dari tingkat kepuasan (satisfaction).
Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari berapa 6
http://www.uripsedyowidodo.com/LOYALITAS PROFESI/Urip Sedyowidodo/selas 7,february,2012
10
banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok. karena itu, factor – factor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristrik kelompok (factor situasional ) dan pada karakteristik para anggotanya (factor personal). (Rahmat Djalaludin, 2008 : 159 )
Pada karakteristik para anggotanya terdapat empati, kebutuhan, kepercayaan, keterbukaan, yanng dimana akan menumbuhkan rasa loyalitas kepada anggota komunitas SOG. Empati dibutuhkan oleh anggota komunitas agar para anggota merasa diterima dalam komunitas. Keterbukaan dari pengurus tentang misalnya keuangan atau anggaran agar menumbuhkan rasa percaya terhadap pengurus. Setiap orang pasti membutuhkan sesuatu dalam hidupnya, salah satunya kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan oleh para anggota, dan para pengurus harus bisa memberikannya. Oleh karena itu semua loyalitas akan tumbuh pada anggota komunitas SOG.
Di sini peneliti ingin meneliti pada komunitas sepeda motor di Kota Subang. Dimana di Kota Subang terdapat berbagai macam komunitas otomotif mulai dari mobil hingga sepeda motor dari berbagai merek dan tipe. Selain itu Subang merupakan kota yang mempunyai pertumbuhan kendaraan bermotor yang cukup tinggi. Peneliti mengambil objek penelitian pada komunitas SOG, karena komunitas ini merupakan komunitas yang sudah berdiri lama dan bisa dikatakan komunitas motor yang senior dan terbesar di kota Subang.
11
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti mengangkat judul penelitian sebagai berikut “Loyalitas Komunitas Scooter Owners Group di Kota Subang Dalam Meningkatkan Eksistensinya dikalangan Komunitas Motor ”
1.2 Rumusan masalah A. Rumusan masalah Makro Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana Loyalitas Komunitas Scooter Owners Group di Kota Subang Dalam Meningkatkan Eksistensinya dikalangan Komunitas Motor?
B. Rumusan masalaha Mikro 1. Bagaimana Kesetiaan Komunitas Scooter Owners Group di Kota Subang Dalam Meningkatkan Eksistensinya dikalangan Komunitas Motor ? 2. Bagaimana Pengabdian Komunitas Scooter Owners Group di Kota Subang Dalam Meningkatkan Eksistensinya dikalangan Komunitas Motor? 3. Bagaimana Kepercayaan Komunitas Scooter Owners Group di Kota Subang Dalam Meningkatkan Eksistensinya dikalangan Komunitas Motor? 4. Bagaimana Rasa cinta Komunitas Scooter Owners Group di Kota Subang Dalam Meningkatkan Eksistensinya dikalangan Komunitas Motor ?
12
5. Bagaimana Tanggung Jawab Komunitas Scooter Owners Group di Kota Subang Dalam Meningkatkan Eksistensinya dikalangan Komunitas Motor?
1.3 Maksud Dan Tujuan
1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjabarkan dan menjelaskan “Tentang Loyalitas Komunitas Scooter Owners Group di Kota
Subang
Dalam
Meningkatkan
Eksistensinya
dikalangan
Komunitas Motor”
1.3.2 Tujuan Penelitian Suatu penelitian tentunya memiliki tujuan, dimana tujuan dari penelitian yang dilakukan akan dijelaskan seperti yang tertera di bawah ini.Tujuan – tujuan penelitian meliputi : 1. Untuk mengetahui Kesetiaan Komunitas Scooter Owners Group di Kota Subang Dalam Meningkatkan Eksistensinya dikalangan Komunitas Motor. 2. Untuk mengetahui Pengabdian Komunitas Scooter Owners Group di Kota Subang Dalam Meningkatkan Eksistensinya dikalangan Komunitas Motor. 3. Untuk mengetahui Kepercayaan Komunitas Scooter Owners Group di Kota Subang Dalam Meningkatkan Eksistensinya dikalangan Komunitas Motor.
13
4. Untuk mengetahui Rasa cinta Komunitas Scooter Owners Group di Kota Subang Dalam Meningkatkan Eksistensinya dikalangan Komunitas Motor. 5. Untuk mengetahui Tanggung Jawab Komunitas Scooter Owners Group di
Kota
Subang Dalam
Meningkatkan
Eksistensinya
dikalangan
Komunitas Motor.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Penelitian Teoritis penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan masukan dan sebagai pengembangan ilmu komunikasi umum, komunikasi kelompok serta komunikasi antar personal secara khusus. 1.4.2 Kegunaan Penelitian Praktis 1. Kegunaan Bagi Peneliti Penelitian yang dilakukan dapat berguna bagi peneliti sebagai aplikasi dari keilmuan yang telah diterima pada perkuliahan ilmu komunikasi. Yaitu tentang komunikasi kelompok, komunikasi interpersonal yaitu tentang komunitas motor di kota subang 2. Kegunaan Bagi Akademik Penelitian yang dilakukan dapat berguna bagi mahasiswa unikom secara umum dan khususnya bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi sebagai literature. Literatur ini bisa berguna, terutama bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dibidang dan kajian yang sama
14
tentang Loyalitas Komunitas Scooter Owners Group Di Kota Subang Dalam Meningkatkan Eksistensinya Dikalangan Komunitas Motor. 3. Kegunaan Bagi Komunitas yang Diteliti Penelitian yang dilakukan dapat berguna bagi Scooter Owners Group sebagai bahan informasi dan Evaluasi tentang. Loyalitas Komunitas Scooter Owners Group Di Kota Subang Dalam Meningkatkan Eksistensinya dikalangan Komunitas Motor.