BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Di zaman sekarang ini banyak masalah-masalah yang rumit. Kita dituntut
untuk bisa menyelesaikan masalah dengan secara hati-hati.Agama Islam adalah agama sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia yang memiliki solusi
untuk
memecahkan
masalah-masalah
yang
terjadi
pada
zaman
sekarang.Tujuan agama Islam dalam memecahkan masalah adalah agar manusia itu bisa hidup bahagia. Banyak orang menyangka kebahagiaan ada pada harta,karenanya ia berupaya mencari sumber-sumbernya dengan berletih dan berpeluh. Setelah ia peroleh harta tersebut, hatinya tetap gundah dan perasaan masih gelisah.Ada saja yang membuat hati itu gelisah, kadang-kadang munculnya dari anak-anaknya,kadang-kadang dari istrinya atau tidak jarang juga datang dari usaha itu sendiri.1Kebanyakan dari manusia merasa gelisah dari usaha memenuhi kebutuhan hidupnya karena hampir setiap hari mereka berusaha memenuhi kebutuhan
hidupnya.Contoh
dari
usaha
itu
sendiri
misalnya
adalah
berdagang.Banyak para pedagang yang menetapkan harga barang di pasar tidak dengan sesuai syariat Islam.Mereka hanya ingin mendapatkan keuntungan yang
1
Armen Halim Naro, Untukmu yang berjiwa Hanif, (Bogor: Darul ilmi, 2011), h. 19 –20.
1
2
tinggi tanpa memperhatikan dampak terhadap para pembeli (konsumen).Sehingga para konsumen cenderung merasa dirugikan.Hal ini bertentangan dengan ayat AlQur’an Surah An-Nisa:29
.… ُْ ْ ِ ض ٍ ْ َ َا َ ن َِ َر ًة َ َُ ِْ إِ َأن ِ َْ ِ ُْ َ ْ َ ُْ َْ ُآ!ُا َأ َْا#َ َُا$ َ %ِ&'(َ ا%) َ َأ% (29 :ء.)ا Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu” (An-Nisa ayat 29). Masalah perdagangan sudah semakin mengglobal sejak adanya perjanjianperjanjian perdagangan internasional seperti GATT (General Agreement on Tariffs and Trade), NAFTA (North American Free Trade Agreement) dan AFTA (Asean Free Trad Area) yang umumnya bertujuan membentuk blok-blok ekonomi dan penghapusan sekat penghalang ekonomi antar bangsa sehingga terbentuk pasar bebas dunia. Ratusan juta transaksi terjadi di setiap saat pada suatu negara dalam tatanan global.Pada semua transaksi tersebut terjadi pula ratusan juta perpindahan barang atau jasa dari satu tangan ke tangan lainnya.2 Dalam proses perpindahan barang atau jasa tersebut, tidak semuanya berjalan mulus atau sesuai dengan transaksi, tetapi banyak pelanggaran yang dilakukan oleh kedua belah pihak, baik oleh pelaku usaha maupun konsumen, namun pada kenyataanya jauh lebih banyak terdapat permasalahan yang diakibatkan oleh konsumen. Hal tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian Sekretariat Jendral Perserikatan
2
Muhammad dan Alimin, Etika & Perlindungan Konsumen Dalam Ekonomi Islam,(Yogyakarta: PFE YOGYAKARTA, 2004), h. 1.
3
Banga-Bangsa (PBB) pada sidang ke-63 Economic and Social Council (Esococ) pada tahun 1977 yang menyatakan bahwa di semua negara, konsumen selalu dalam posisi tawar-menawar yang lemah dan sering dirugikan dibandingkan dengan pihak produsen karena berbagai faktor. Karena itu muncul hukum baru yang bernama “hukum perlindungan konsumen.”3 Walaupun hukum perlindungan konsumen telah ada, tetap saja masih ada terjadi kasus transaksi perdagangan yang bermasalah.Contoh kasusnya seperti di Indonesia sekarang ini adalah kasus perdagangan beras raskin.Permainan pihak bertanggung jawab yang menaikkan harga tebus beras raskin menjadi perhatian Bulog.Padahal beras raskin adalah beras yang disiapkan untuk masyarakat yang kurang mampu.Harga tebus yang ada saat ini terlalu tinggi jika dibandingkan harga pasar. Kemungkinan hal itu terjadi karena adanya pengaruh harga lain atau penetapan pemerintah daerah (pemda). Menurut kepala Bulog, harga tebus raskin terlalu jauh jika dibandingkan dengan harga pasar. Tidak pernah naik selama tujuh tahun, yang selanjutnya mungkin karena pengaruh harga-harga yang lain mungkin juga harga dari pemerintah bahwa harganya harus ditinjau. DPR juga meminta Bulog untuk menghitung harga tebus raskin yang sesuai. Sementara itu, terkait dengan kuota beras raskin, setiap tahunnya kuota akan disesuaikan dengan kebutuhan.4
3 4
Ibid., h. 2.
Miftakul Kurniasih Jannah, Harga Tebus Beras Raskin Jadi Fokus Bulog. Jakarta: Okezone, 2014. http://economy.okezone.com/read/2014/09/01/320/1032882/harga-tebus-berasraskin-jadi-fokus-bulog. (5 november 2014).
4
Mengingat beras adalah kebutuhan pokok rakyat Indonesia apalagi ratarata penduduk Indonesia mayoritas penduduknya miskin.Maka penulis tertarik untuk
membahas
tentang
teori
harga
seperti
kasus
beras
raskin
tersebut.Sebelumnya masalah tentang teori harga sudah dijelaskan ratusan tahun yang lalu, salah satunya adalah tokoh ahli ekonomi dari skolastikAlbertus Magnus (1206-1280). Isi teori pemikirannya adalah harga sama besarnya dengan biayabiaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. 5 Tetapi menurut salah satu ahli ekonomi Islam Abdul Azim Islahi, teori ini hanya memandang keadilan dari sisi produsen saja tanpa memandang dari sisi pembeli (konsumen).6 Mengingat bahwa sangat penting untuk mengkaji tentang teori harga, maka penulis tertarik meneliti analisis teori harga dari konsep tokoh-tokoh ekonomi Islam yang sudah terkenal akan kecerdasan dan kepandaiannya. Mereka adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldun.Mereka adalah tokohtokoh Islam yang diakui memiliki pemikiran-pemikiran menakjubkan yang sudah tercatat di dalam sejarah.Karena itu penulis tertarik meneliti analisis perbandingan Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldun.Ibnu Taimiyyah yang memiliki ilmu yang luas, tinggi dan berkah. Di salah satu bab di kitab Al-Hisbah membahas tentang kontrol harga di pasar yang bertujuan menciptakan keadilan di dalam suatu negara sedangkan. Ibnu Khaldun yang disebut bapak ekonomi Islam yang terbesar di
5
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005) h. 18. 6
A.A Islahi, Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyyah, terj. Anshari Thayib (Surabaya: PT Bina Ilmu Offset, 1997) h. 315.
5
dunia yang menulis buku Muqaddimahdan terkenal akan teori hukum permintaan dan penawaran di bab “harga-harga di kota.” Pada kali ini penulis tertarik meneliti dibab yang berjudul “penekanan harga rendah (pada suatu barang) dapat merugikan pekerja yang terkait dengan barang tersebut.”Yang menceritakan dampak penekanan harga pada barang yang bersifat kebutuhan pokok dan pelengkap.Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Komparatif Pemikiran Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldun Tentang Teori Harga.”
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dirumuskanlah
permasalahan penelitian ini, yaitu: 1. Apa isi dari pemikiran teori harga menurut Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldun? 2. Apa kelebihan dan kekurangan dari pemikiran teori harga menurut Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldun?
C.
Definisi Operasional. Untuk menghindari kesalahan dalam memahami maksud dari penelitian
ini, maka perlu diberikan penjelasan sebagai berikut:
6
1. Analisis komparatif, diartikan sebagai proses pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya; 7 penelitian ilmiah; kajian; telahaan
8
dan komparatif, berkenaan atau berdasarkan
perbandingan. 9 Maksudnya ialah penelitian ilmiah yang membahas perbandingan antara pendapat Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldun. 2. Teori harga adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan dokumentasi. 10 Harga yaitu nilai barang yang ditentukan atau dirupakan dengan uang.11 Jadi teori harga adalah penelitian tentang mengetahui ukuran nilai suatu barang yang dirupakan dengan uang.
D.
Tujuan Penelitian. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, maka ditetapkanlah tujuan
penelitian ini, yaitu: 1. Mengetahui isi pemikiran teori harga menurut Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldun.
7
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h.43. 8
Ibid., h. 1093.
9
Ibid., h. 584.
10
Ibid., h. 1177.
11
Ibid., h. 388.
7
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pemikiranteori harga menurut Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldun.
E.
Signifikansi Penelitian Dari penelitian yang dilakukan ini, diharapkan dapat berguna sebagai: 1. Bahan informasi ilmiah dalam ilmu kesyari’ahan, khususnya dalam bidang ekonomi Islam yang salah satunya adalah permasalahan laba dalam kegiatan ekonomi, sehingga mengetahui tentang kegiatan ekonomi yang benar dalam memahami teori harga. 2. Kajian ilmiah untuk menambah khazanah pengembangan keilmuan pada kepustakaan IAIN Antasari Banjarmasin. 3. Bahan informasi bagi peneliti yang lain yang berkeinginan meneliti masalah ini dari aspek yang berbeda.
F.
Kajian Pustaka Proposal skripsi yang diangkat tentang teori harga (analisis komparatif
antara pemikiran Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldun) adalah penelitian normatif
8
bersifat studi literatur, dengan berpedoman pada Kitab Muqaddimah diterbitkan oleh Darul Fikri, tanpa tahun oleh Ibnu Khaldun, Al-Hisbah diterbitkan oleh Darul Kutub Ilmiyyah tanpa tahun oleh Ibnu Taimiyyah. Skripsi mengenai permasalahan teori harga memang telah ada yang mengangkatnya, misalnya: Pertama, “Mekanisme Pasar dan Harga (Studi Pemikiran Ibnu Taimiyyah)” oleh Renny Anita, angkatan 2004, yang kesimpulan isinya adalah mengenai pemikiran Ibnu Taimiyyah tentang mekanisme pasar yang merujuk kepada Al-Qur’an dan hadits adalah bahwa mekanisme pasar dan harga yang baik harus sesuai dengan aturan yang benar, yaitu rela sama rela. Begitu juga tentang harga pasar yang adil dibentuk dari transaksi yang jujur dimana tujuan akhirnya untuk mewujudkan kemaslahatan hidup bersama.Kedua, “Konsep Laba Dalam Berbisnis (Studi Komparatif Antara Pendapat Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi).” oleh Hafizhah Wahid angkatan 2003. Kesimpulan isinya adalah menurut Yusuf Qardhawi mendapatkan laba 50% atau 100%, bahkan beberapa kali lipat dari harga barang adalah dibolehkan. Sebab bisa saja terjadi karena memang mengharuskan begitu, perkembangan waktu dan harga, asalkan tidak dilakukan dengan menipu, menimbun, mengecoh dan lain-lain.Imam Al-Ghazali mengambil keuntungan hanya sekitar setengah atau satu dirham dalam sepuluh dirham12 (5% sampai 10%).Dalam hal etika bisnis ini sangat tepat dilakukan. Semua skripsi tersebut ternyata isi dan masalahnya ada pada permasalahan harga pasar dan laba dalam berbisnis.Namun tidak mengangkat tentang 12
1 dirham =Rp. 60. 523, 10 dirham = Rp. 605.230. Sumber: Muhaimin Iqbal, Gerai Dinar, Jawa Barat:Bussiness and Entrepreneurship free education.” www.geraidinar.com.” (31 desember tahun 2014 ).
9
permasalahan perbandingan pemikiran antara dua orang tokoh ekonomi Islam tentang teori hargaoleh Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldun.Oleh karena itu, jelas berbeda dengan skripsi yang penulis angkat ini.Namun demikian, skripsi ini bisa dijadikan bahan pemikiran dan perbandingan, sehingga permasalahannya dapat dibedakan dengan penelitian ini.
G.
Metode Penelitian 1.
Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian studi kepustakaan yang berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang terkait dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Salah satu kriteria yang digunakan dalam penelitian landasan teori (materi utama) adalah relevansi, yaitu teori yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan yang diteliti.13Permasalahan yang diteliti adalah pemikiran Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldun tentang teori harga. 2. Data dan Sumber Data a. Data
13
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), h. 144.
10
Data ialah darimana (sumbernya) data itu berasal,14 permasalahan data yangakan diteliti yaitu: 1) Biografi Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldun,meliputi: Perjalanan hidupnya, pemikiran-pemikirannya, latar belakang intelektualnya dan sosialnya dan karya-karyanya. 2) Pemikiran Ibnu Taimiyyah tentang teori harga 3) Pemikiran Ibnu Khaldun tentang teori harga.
b. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini meliputi: 1) Sumber Data Primer Sumber data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti.15 Sumber data primer yang peneliti gunakan sebagai berikut: a) KitabAl-Hisbah, oleh Syaikhul Islam Taqiyuddin Ahmad Ibnu Taimiyyah, Beirut, Darul kutub Ilmiyyah Tanpa Tahun. b) Kitab Majmu’ Fatawa oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Riyadh, Matabi’ Al-Riyadh Tanpa Tahun. 14 15
Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta: Salemba Empat, 2013), h. 104. Ibid.
11
c) Kitab Muqaddimah, oleh Ibnu Khaldun, Damaskus, Darul Fikri Tanpa Tahun. 2) Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain.16 Data sekunder yang peneliti gunakan sebagai berikut: a) Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam oleh Adiwarman Karim Jakarta, PT.Raja Grafindo, Tahun 2004. b) Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah, oleh Abdul Azim Islahi, terjemahan oleh Anshari Thalib. Judul Asli Economic Concepts Of Ibnu Taimiyyah.Surabaya, PT Bina Ilmu Offset, Tahun 1997. c) Ekonomi Mikro Islam oleh Adiwarman Karim, Jakarta,PT Raja Grafindo Persada, tahun 2010. d) Ekonomi Mikro Perspektif Islam olehEko Supryitno, Malang, PenerbitUIN Malang Press, Tahun 2008. e) Mekanisme Ekonomi oleh Tony Hartono, Bandung, PT REMAJA ROSDAKARYA, Tahun 2006. f) Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro oleh Henry Sarnowo dan Danang Sunyoto, Yogyakarta, CAPS, Tahun 2011.
16
Ibid.
12
3. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data, digunakan teknik berikut: a. Surveikepustakaan. Survei adalah teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data,17 sedangkan kepustakaan adalah bukubuku kesusastraan.18Jadi survei kepustakaan adalah mengumpulkan sejumlah buku-buku untuk menyusun yang berkaitan dengan penelitian ini.Adapun
yang menjadi tempat survei adalah
perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin, dan Perpustakaan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. b. Studi literatur. Studi yaitu kajian menelaah, 19 yaitu kajian yang diperoleh dari penelitian kepustakaan, sehingga diperoleh data yang diperlukan kajian teori harga menurut pemikiran Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldun. 4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data a. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan teknik sebagai berikut :
17
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,….., h. 1110.
18
Ibid., h. 912.
19
Ibid., h. 1093.
13
1) Editing data, merupakan kegiatan untuk meneliti kembali rekaman atau catatan data yang telah dikumpulkan oleh pencari data dalam suatu penelitian.20 2) Interpretasi data merupakan interpretasi terhadap hasil analisis data. Pada bagian ini si peneliti mendiskusikan hasil analisis data melalui interpretasi terhadap hasil analisis data dengan mempergunakan kerangka pemikiran atau kerangka teori yang semula telah ditetapkan.21 b.Analisis Data Pendekatan analisis data yang digunakan adalah analisis wacana yaitu mempelajari makna pesan sebagai alternatif lain akibat keterbatasan dari analisis isi.22Analisis wacana memfokuskan pada pesan yang tersembunyi.Analisis data yang diteliti adalah pemikiran tentang teori harga menurut Ibnu Tamiyyah dan Ibnu Khaldun, kemudian ditarik kesimpulan. E.
Sistematika Penulisan Penyusunan skripsi ini terdiri dari 3bab. Dengan sisematika penulisan
sebagai berikut:
20
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 173. 21
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuallitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 196-197. 22
Ibid., h. 188.
14
Bab I merupakan pendahuluan dari penelitian, terdiri atas; latar belakang masalah yang diangkat peneliti mengenai analisis komparatif teori harga.Lalu ditetapkan tujuan penelitian, dan kemudian disusun signifikansi penelitian.Untuk memudahkan memahami maksud penelitian maka dijelaskan dalam batasan istilah.Selanjutnya untuk melakukan penelitian terhadap data yang digali maka disusunlah metode penelitian, kajian pustaka untuk menjelaskan perbedaan penelitian ini untuk menggambarkan seluruh susunan penelitian. Bab II merupakan materi utama dan penafsiran data yang berisikan tentang teori harga, definisi harga, dasar hukum dalam teori harga dan teori harga menurut ekonomi Islam.Selanjutnya membuat laporan hasil penelitian analisis komparatif pemikiran antara Ibnu Taimiyah dan Ibnu Khaldun tentang teori harga. Bab III merupakan penutup dari penelitian yang dilakukan ini terdiri atas simpulan dan saran.