BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa mempelajari berbagai hal serta mengembangkan diri. Buku yang menuntun kita menjelajah berbagai kemungkinan dalam kehidupan ini memandu untuk mengatasi bermacam persoalan, mendorong penemuan, dan membangun peradaban manusia yang lebih maju.1 Industri penerbitan buku merupakan salah satu industri yang berkontribusi besar pada peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut. Tantangan industri buku Indonesia ke depan tidaklah mudah. Kalangan industri buku dihadapkan pada upaya keras menanamkan minat membaca di kalangan generasi muda di tengah masyarakat yang kental berbudaya lisan. Belum lagi budaya baca mengakar kuat, penetrasi teknologi digital sudah mulai mengalihkan perhatian orang dari membaca buku menjadi membaca gadget. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat mengharuskan setiap orang untuk selalu mengikuti perkembangan tersebut agar tidak tertinggal dengan yang lain. Setiap hari, arus informasi selalu berkembang dengan cepat tanpa terbendung, membuat setiap orang memiliki kebebasan dan keleluasaan akses terhadap setiap informasi yang disajikan. 1
http://print.kompas.com/baca/2015/05/19/Membaca-sebagai-Jendela-untuk-Melihat-Dunia
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Masyarakat informasi ditandai dengan intensitas yang tinggi atas pertukaran dan penggunaan teknologi komunikasi seperti dirasakan saat ini terjadi peningkatan akses dan penggunaan teknologi di tengah masyarakat dalam berbagai sektor, baik sektor formal maupun informal bahkan di sektor pemerintahan, swasta, serta komunitas.2 Salah satu sarana penyebaran informasi adalah media massa. Peranan media massa adalah sebagai penyebar informasi yang obyektif dengan cepat dan aktual, melakukan kontrol sosial, menyalurkan aspirasi rakyat, dan meluaskan komunikasi dengan melibatkan partisipasi rakyat. Salah satu contoh media massa adalah surat kabar yang merupakan media komunikasi bagi masyarakat. Harian Kompas adalah salah satu media massa berupa media cetak yang melakukan pekerjaan jurnalistiknya berupa penyajian informasi yang diterbitkan setiap hari. Informasi-informasi sebagai hasil pekerjaan jurnalistik tersebut tetap dikelola dan didokumentasikan dengan baik oleh Kompas. Kompas memiliki sebuah pusat dokumentasi yang diberi nama Pusat Informasi Kompas. Pusat Informasi Kompaslah yang melakukan pengelolaan dan pendokumentasian semua aset-aset informasi yang dimiliki oleh Kompas. Semua data dan informasi yang terdapat di Pusat Informasi Kompas pada dasarnya disediakan untuk keperluan penulisan jurnalistik wartawan sebagai pendukung pekerjaan redaksional. Akan tetapi, Pusat Informasi Kompas tidak 2
Testiani Makmur. Perpustakaan Era Keterbukaan Informasi Publik. Jakarta: Graha Ilmu. 2015 hal 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
menutup kemungkinan penggunaan informasi untuk masyarakat umum. Produk-produk yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum dalam pemenuhan kebutuhan informasi berupa kliping-kliping berita yang pernah diterbitkan oleh Kompas, foto, infografik, buku-buku koleksi perpustakaan Kompas, dan paket informasi. Paket Informasi ini merupakan kumpulan artikel atau berita pilihan yang bersumber dari pemberitaan Kompas. Di era teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang secara cepat ini, di mana sebagai besar sarana dan prasarana dalam mendukung pekerjaan sudah beralih media menjadi media digital, maka penyajian informasi di Pusat Informasi Kompas juga mengikuti hal tersebut. Terlebih lagi dalam penyajian Paket Informasi yang tentu tidak sedikit informasi yang akan disajikan. Untuk mengemasnya agar lebih mudah diakses, lebih praktis, salah satu solusinya adalah membuat Paket Informasi dalam bentuk buku elektronik (e-Book). Pertumbuhan signifikan dari pengguna internet di Indonesia menciptakan prospek penjualan buku digital di Indonesia. Beberapa penerbit besar di Indonesia telah menerbitkan buku-buku mereka dalam format buku digital atau format digital lainnya. Hal ini menunjukkan munculnya kebutuhan akan buku-buku digital di Indonesia dan juga mendorong munculnya berbagai toko buku digital. Meskipun bertumbuh, penjualan e-book masih kurang dari 2% pada pasar buku lokal. Dari survei yang dilakukan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) didapat bahwa jumlah penerbit aktif yang bergerak ke arah e-book sangat signifikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
jumlahnya. Persentasenya mencapai 20%. Ini mengindikasikan bahwa penerbit sudah mulai memikirkan perubahan yang akan terjadi seiring dengan kemajuan dalam bidang komunikasi sehingga media baca konvensional mulai mengalami pergeseran ke media digital.3 Dengan melihat fakta tersebut, dimungkinkan adanya perancangan Paket Informasi berupa buku elektronik (e-Book) yang dimaksudkan sebagai media berbagi informasi secara lengkap. Koleksi kliping berita yang dimiliki oleh Pusat Informasi Kompas sangat banyak dan beragam jenisnya, mulai dari teks berita dan artikel, foto, infografik, dan video. E-Book mampu menyajikan semua konten tersebut dengan lebih menarik dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja melalui komputer atau jenis gawai lainnya secara daring.
1.2 Permasalahan Salah satu bentuk layanan yang diberikan Pusat Informasi Kompas kepada pengguna informasi adalah dengan membuat Paket Informasi yang disusun berdasarkan topik atau tema tertentu sesuai dengan kebutuhan pengguna. Paket Informasi ini bisa berupa buku, print out, ataupun secara digital berupa e-Book. Di sini penulis akan merancang e-Book sebagai medium penyajian paket informasi kepada pengguna. Pergeseran tren minat baca ke media digital dan pertumbuhan pengguna internet serta gawai di masyarakat, menjadi perhatian tersendiri mengapa perancangan paket informasi ini akan dibuat dalam bentuk buku digital atau e-Book. Penyusunan e-Book akan 3
IKAPI. Industri Penerbitan Buku Indonesia: Dalam Data dan Fakta. Jakarta: IKAPI. 2015 hal 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
dibuat lebih terstruktur dan menarik karena bisa dilengkapi dengan ilustrasi, gambar, foto, infografik, maupun multimedia sebagai sebuah paket informasi secara lengkap dan dapat diakses dengan mudah kapan saja dan di mana saja. Sejak Januari 2015, Kompas menurunkan seri liputan khusus ”Kelana Seribu Pulau”. Tujuannya untuk merekam perkembangan pembangunan, terutama pengembangan potensi wisata bahari, di Kepulauan Seribu. Di antara puluhan artikel seri liputan khusus tersebut mendapat penghargaan Anugerah Pesona Bahari 2015 dari Kementerian Pariwisata karena dinilai telah ikut menginformasikan dan mempromosikan potensi pariwisata bahari Indonesia. Melihat hal itu, hasil liputan tersebut sebenarnya dapat digunakan untuk kepentingan yang lebih luas lagi, di antaranya sebagai sumber informasi dan referensi dalam promosi pariwisata tentang keindahan Kepulauan Seribu, panduan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kepulauan Seribu, dan menambah pengetahuan secara lebih luas dan lebih mendalam. Dengan mempertimbangkan hal itu, kenapa juga hasil publikasi liputan khusus tersebut tidak dikumpulkan menjadi satu paket informasi menjadi sebuah buku.
1.3 Tujuan Perancangan Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan informasi, perlu dibuat Paket Informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Paket Informasi yang diberikan harus mempunyai nilai, yaitu apabila informasi tersebut dapat mendukung pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien. Paket informasi yang akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
dirancang adalah berupa buku elektronik atau e-Book. Alasan perancangan eBook ini adalah dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka dituntut kecepatan dan akses yang tidak terbatas terhadap pengguna dalam pemenuhan kebutuhan akan informasi. E-Book merupakan buku dalam bentuk digital sehingga dapat diakses kapan saja dan di mana saja dengan menggunakan internet secara online maupun offline dengan perangkat komputer atau jenis gawai lainnya. Sedangkan tema tentang Kepulauan Seribu tentu ada alasan tersendiri. Kepulauan Seribu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DKI Jakarta yang mempunyai potensi besar sebagai daerah tujuan wisata di ibukota karena keindahan dan keragaman wisata pantai dan lautnya. Maka dari itu, disusunlah suatu paket informasi tentang Kepulauan Seribu berdasarkan liputan khusus Kelana Seribu Pulau dari harian Kompas yang dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan serta wawasan terhadap khalayak tentang Kepulauan Seribu secara lebih lengkap dan akurat hasil liputan khusus yang lebih fokus dan mendalam tersebut.
1.4 Alasan Pemilihan Judul Dalam perancangan pembuatan buku elektronik paket informasi ini, penulis mengangkat tema tentang pariwisata Kepulauan Seribu, dengan judul “Kepulauan Seribu Kelana Seribu Pulau”. Hal ini menggambarkan bahwa Kepulauan Seribu merupakan destinasi pariwisata yang layak dikunjungi karena terdiri dari banyak pulau, di mana setiap pulau menawarkan keindahan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
dan pesona masing-masing. Selain itu, hasil liputan khusus Kelana Seribu Pulau tentang Kepulauan Seribu yang dimuat di Harian Kompas tersebut meraih juara I, II, dan harapan II kategori media cetak dalam penghargaan Anugerah Pesona Bahari 2015 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata. Kepulauan Seribu yang terletak di Laut Jawa dan Teluk Jakarta merupakan suatu wilayah dengan karakteristik dan potensi alam yang berbeda dengan wilayah
DKI
Jakarta
lainnya, sebab
wilayah
ini
pada
dasarnya
merupakan gugusan pulau-pulau terumbu karang yang terbentuk dan dibentuk oleh biota koral dan biota asosiasinya (algae, malusho, foraminifera dll) dengan bantuan proses dinamika alam. Sesuai dengan karakteristik tersebut dan kebijaksanaan pembangunan DKI Jakarta, pengembangan wilayah Kepulauan Seribu diarahkan terutama untuk: (a) meningkatkan kegiatan pariwisata; (b) Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat nelayan melalui peningkatan budidaya laut; dan (c) Pemanfaatan sumber daya perikanan dengan konservasi ekosistem terumbu karang dan mangrove. Pembagian Wilayah Pengembangan (WP) dimana Kepulauan Seribu termasuk salah satu WP, diatur dalam Perda No.6 tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) DKl Jakarta. Pembagian WP didasarkan pada
karakteristik
fisik
dan
perkembangan masing-masing
wilayah dengan rincian sebagai berikut: 1. Wilayah Pengembangan Utara, yang terdiri dari WP Kepulauan Seribu (WP-KS) dan WP Pantai Utara.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
2. Wilayah Pengembangan Tengah, terdiri dari WP Tengah Pusat, WP Tengah Barat dan WP Tengah Timur. 3. Wilayah Pengembangan Selatan, terdiri dari WP Selatan Utara dan WP Selatan Selatan.4
1.5 Manfaat Perancangan 1.5.1 Manfaat Akademis a. Sumber informasi tentang potensi pembangunan dan pengembangan wisata Kepulauan Seribu. b. Sebagai referensi untuk mendukung kegiatan ilmiah seperti penelitian. c. Sebagai koleksi bahan pustaka di sekolah maupun di kampus yang dapat dimanfaatkan secara lebih luas. 1.5.2 Manfaat Praktis a. Menghemat waktu pengguna dalam upaya pemenuhan kebutuhan informasi berdasarkan tema ataupun topik tertentu. b. Menyajikan Paket Informasi dalam bentuk yang lebih menarik. c. Dapat dijadikan sebagai salah satu promosi pariwisata.
4
http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1470/Kepulauan-Seribu-Kabupaten
http://digilib.mercubuana.ac.id/