Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
BAB I KONSEP DASAR AKUNTANSI
A. Akuntansi dan Pengambilan Keputusan Alasan utama mempelajari akuntansi adalah memperoleh pengetahuan dan keahlian supaya dapat mengambil keputusan ekonomi yang penting. Akuntansi adalah penghubung antara kegiatan bisnis dan pengambilan keputusan, karena diketahui bahwa kegiatan akuntansi dimulai dari proses identifikasi, pengukuran sampai pelaporan informasi ekonomi kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Akuntansi sebagai sebuah sistem informasi, sangat erat kaitannya dengan pengambilan keputusan, hal ini dapat digambarkan sebagai berikut : Aktivitas Bisnis
Pengambil Keputusan Informasi
Kegiatan Akuntansi : Pengukuran : Dilakukan dengan mencatat berbagi kegiatan bisnis
Pengolahan : Dilakukan dengan menyimpan dan menyiapkan data kegiatan bisnis
Mengkomunikasikan :
Dilakukan dengan menyusun laporan keuangan.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa, akuntansi merupakan penghubung antara kegiatan bisnis dan pengambil keputusan. Akuntansi mengukur aktivitas bisnis dengan mencatat data aktivitas bisnis tersebut untuk digunakan dimasa akan datang. Proses pengukuran meliputi mengidentifikasi aktivitas ekonomi bisnis perusahaan, mengkwantifikasi aktivitas ekonomi tersebut, mencatat kwantitas tersebut secara sistimatis. Data-data bisnis tersebut diolah, disimpan, sehingga kelak dibutuhkan sebagai informasi yang berfaedah. Informasi yang berupa laporan keuangan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai baghan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang tepat. Karena tujuan akuntansi adalah memberikan informasi keuangan yang berguna, proses komunikasi sangatlah penting, untuk itu seorang akuntan harus : Menyusun laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan pemakai informasi Membantu menginterpretasikan laporan keuangan tersebut. Misalnya analisis rasio, persentase, grafik dan bagan untuk mencermati trend dan hubungan financial yang signifikan, kemudian memberikan penjelasan tentang manfaat, arti dan keterbatasan data yang dilaporkan tadi.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
1
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
B. Pengertian Akuntansi Dahulu definisi akuntansi pada umumnya difokuskan pada fungsi tradisional, misalnya mencatat transaksi didalam pembukuan. Tahun 1944 AICPA (The American Institute Of Certified Public Accountan) sejenis Akuntan publik di Amerika, mendifinisikan akuntansi sebagai “seni mencatat, mengelompokan dan mengikhtisarkan dengan cara-cara yang benar dalam satuan uang semua transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang sekurang-kurangnya merupakan bagian dari suatu yang bersifat keuangan dan kemudian mengartikan hasilnya.” Sejalan dengan perkembangan bisnis tahun 1970 AICPA menyatakan fungsi akuntansi adalah “untuk menyajikan informasi kwatitatif yang terutama bersifat keuangan, mengenai badan / lembaga ekonomi yang dimaksudkan untuk membantu dalam membuat keputusan ekonomi.” Sedangkan menurut Henry Simamora dalam bukunya “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan” mendifinisikan akuntansi adalah proses pengukuran aktivitas ekonomi dalam satuan uang dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut American Accounting Assocation, akuntansi adalah “proses identifikasi, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomis untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan-pertimbangan dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh pemakai informasi tersebut.” Dari beberapa pengertian akuntansi diatas menekankan dua hal, yakni fungsi akuntansi dan kegiatan akuntansi sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut : Dipandang dari sudut fungsi atau kegunaannya, akuntansi merupakan aktivitas jasa yang menyediakan informasi penting untuk penilaian jalannya perusahaan, sehingga memungkinkan pemimpin perusahaan atau pihak-pihak lain membuat pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang tepat. Dipandang dari sudut kegiatannya, akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi : - Pengidentifikasiaan (identifiying) dan pengukuran (Measuring) - Pencatatan (recording) - Penggolongan (Classification) - Pengikhtisaran (summarizing) dan - Pelaporan / penyusunan lapaoran keuangan (reporting)
C. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi Tujuan akhir dari kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut adalah merupakan suatu informasi ekonomi yang sangat berfaedah. Untuk menghasilkan informasi ekonomi tersebut diperlukan berbagai komponen atau sumber daya yang membentuk suatu system. Beberapa definisi tentang Sistem Informasi Akuntansi (SIA) diantaranya : Menurut H. Bodnar, sistem informasi akuntansi adalah kumpulan dari sumber-sumber daya semacam orang-orang dan peralatan, dirancang untuk merubah data ekonomi kedalam informasi yang berguna. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin, sistem informasi akuntansi adalah komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan. Menurut Frederick H. Wu, sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan suatu komponen didalam suatu organisasi yang mengolah transaksi keuangan untuk menyediakan informasi kepada pemakai informasi.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
2
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Dari berbagai pendapat tentang sistem informasi akuntansi maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah rangkaian aktivitas sumber daya yang saling berkaitan dan teratur, berproses untuk menghasilkan suatu informasi ekonomi yang berguna bagi pemakai informasi tersebut. Yang dimaksud sumber daya tersebut termasuk didalamnya manusia yang beraktivitas, peralatan yang digunakan serta kegiatan-kegiatan manusia tersebut yang teratur berproses dengan tujuan menghasilkan informasi ekonomi. Kegiatan yang teratur tercermin dalam proses kegiatan akuntansi.
D. Bidang-bidang Akuntansi Perkembangan ekonomi yang semakin pesat, menuntut pengembangan kegiatan dibidang akuntansi. Masalah yang dihadapi oleh pemimpin perusahaan semakin kompleks, sehingga pada bidang-bidang tertentu perlu manajemen atau pengaturan secara khusus. Sejalan dengan tuntutan tersebut, timbul pengkhususan bidang-bidang kegiatan akuntansi, antara lain sebagai berikut : 1. Akuntansi Keuangan ( Financial Accounting ) atau disebut juga General Accounting. Yaitu akuntansi yang sasaran atau objek kegiatannya adalah transaksi keuangan yang menyangkut perubahan harta, hutang dan modal suatu perusahaan dalam suatu Periode akuntansi. Adapun tujuan dari akuntansi keuangan adalah menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak perusahaan dan pihak-pihak di luar perusahaan. 2. Akuntansi Biaya ( cost accounting ) Yaitu akuntansi yang sasaran kegiatannya adalah transaksi keuangan yang berhubungan dengan biaya. Misalnya biaya yang berhubungan dengan proses produksi. Tujuannya adalah menyediakan informasi mengenai biaya-biaya yang diperlukan untuk kepentingan pihak interen perusahaan maupun pihak eksteren perusahaan. Bagi pihak interen misalnya digunakan untuk menilai pelaksanaan perusahaan, menentukan harga jual produk, menentukan rencana kegiatan dimasa akan datang, dll. 3. Akuntansi Perpajakan ( tax accounting ) Yaitu akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan penentuan objek pajak yang menjadi beban suatu perusahaan serta perhitunganya untuk kepentingan penyusunan laporan pajak. 4. Akuntansi Anggaran ( budgetary accounting ) Yaitu akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam periode tertentu 5. Akuntansi Pemeriksaan ( auditing ) Yaitu akuntansi yang kegiatannya dengan pemeriksaan terhadap catatan hasil kegiatan akuntansi keuangan, yaitu untuk menguji kelayakan laporan keuangan yang dihasilkannya. Akuntansi pemeriksaan bersifat independent ( tidak memihak ) sehingga hasil pemeriksaan dapat dijamin kebenarannya ( objektif ).
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
3
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
6. Akuntansi Pemerintahan ( govermental accounting ) Yaitu bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan keuangan Negara
E. Spesialisasi Akuntansi Pentingnya informasi yang dihasilkan oleh kegiatan akuntansi dan munculnya berbagai permasalahan dalam bidang akuntansi mendorong profesionalisme jabatan dalam bidang akuntansi. Disisi lain pekerjaan akuntansi harus dikerjakan oleh tenaga yang memiliki keahlian khusus. Profesi akuntansi secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu : 1. Akuntan publik ( public accounting ), yaitu akuntan swasta yang menyediakan jasa pemeriksaan kepada pihak lain. 2. Akuntan interen, yaitu akuntan yang bekerja diperusahaan dimana ia menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Tugas akuntan interen antara lain : merencanakan system akuntansi, mengatur pembukuan, membuat ikhtisar-ikhtisar keuangan dan bertindak sebagai pemeriksa interen ( internal auditor ). Jenjang jabatan bidang akuntansi pada suatu perusahaan : - Menejer akuntansi - Assisten menejer - Penata buku ( book keeper )
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
4
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
F. Proses Kegiatan Akuntansi Akuntansi merupakan suatu proses kegiatan mulai dari identifikasi dan pengukuran transaksi keuangan sampai dengan kegiatan pelaporan. Proses kegiatan tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut ini :
BAGAN PROSES KEGIATAN AKUNTANSI (ACCOUNTING SYCLE)
Transaksi Perusahaan (Peristiwa Ekonomis)
Dicatat di dalam Dokumen Sumber (bukti transaksi)
Dicatat kedalam jurnal (Journal Entry)
Buku Pembantu
Posting ke buku besar (Ladger) Menyusun Neraca Saldo (Trial Balance)
Membuat ayat jurnal penyesuaian (Adjustment)
Menyelesaikan Neraca Lajur (work sheet / Kertas Kerja)
Menyusun Laporan Keuangan
Jurnal Penutup (closing Entry)
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Membuat ayat jurnal pembalik
Dari bagan proses akuntansi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : Terjadinya peristiwa ekonomi / transaksi keuangan didalam aktivitas bisnis sehari-hari. Peristiwa tersebut direkam atau dicatat dalam dokumen (bukti transaksi) Dari dokumen / bukti transaksi tersebut dicatat kedalam jurnal, dan beberapa transaksi tertentu dicatat kedalam buku pembantu (buku pembantu hutang, buku pembantu piutang, kartu persediaan, dll) Dari data jurnal, diposting kedalam buku besar. (posting dapat dilakukan secara berkala/ periodic, biasanya setiap akhir minggu, akhir bulan) Setelah data jurnal diposting seluruhnya, selanjutnya menyusun neraca saldo Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
5
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Membuat ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan berdasarkan informasi dari pihakpihak yang berkompeten tentang itu dan dibukukan kebuku besar. Membuat kertas kerja / neraca lajur guna memudahkan menyusun laporan keuangan Menyusun laporan keuangan Membuat ayat jurnal penutup dan dibukukan kedalam buku besar Menyusun neraca saldo setelah penutupan Awal periode akuntansi yang baru dibuat ayat jurnal pembalik yang diperlukan.
G. Bentuk-bentuk Perusahaan Dilihat dari jenis kegiatannya, perusahaan dapat dibedakan kedalam tiga katagori, yakni perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan industri/pabrikasi. 1. Perusahaan Jasa (services companies) Perusahaan jasa adalah perusahaan yang aktivitas pokoknya adalah menyediakan jasa kepada pelanggannya. Misalnya PT. Indosat, PT. Bank BCA, Kantor Angkutan Publik, Kantor pengacara, Perusahaan Biro Jasa, PT. Garuda Indonesia, Perusahaan jasa angkutan, dll. Perusahaan-perusahaan tersebut menyediakan jasa kepada pelanggannya. Penghasilan yang mereka terima adalah dari penjualan jasa. 2. Perusahaan Dagang (Merchandising companies) Perusahaan dagang adalah perusahaan yang aktivitas pokoknya adalah membeli barang dagangan, disimpan sementara kemudian untuk dijual kembali kepada pelanggan tanpa merubah bentuk barang tersebut. Misalnya PT. Ramayana, PT. Matahari, PT. Hiper Mart, dan took-toko pengecer lainnya. 3. Perusahaan Industri / Pabrikasi (manufacturing companies) Perusahaan Industri adalah perusahaan yang aktivitas pokoknya adalah membuat suatu produk kemudian dijual kepada pelanggannya. Jika dirinci kegiatan pokok perusahaan industri dimulai dari pembelian bahan baku/penolong, proses produksi sampai menghasilkan produk jadi kemudian dijual kepada pelanggan. Misalnya PT. Semen Tiga Roda, PT. Sido Muncul, dll.
H. Prinsip-prinsip Akuntansi dan Konsep/Asumsi Akuntansi Prinsip akuntansi (accounting principles) adalah suatu peraturan umum yang dianut sebagai pedoman untuk bertindak. Prinsip akuntansi yang berlaku umum menetapkan standar atau metode untuk penyajian informasi laporan keuangan. Beberapa prinsip akuntansi yang berlaku umum akan disajikan dalam pembahasan berikut ini antara lain : 1. Prinsip obyektivitas (objectivity principle) Prinsip obyektivitas berarti bahwa laporan keuangan yang disusun didukung oleh bukti yang independent dan tidak bias. Prinsip ini mengharuskan entri-entri dalam catatan akuntansi dan data yang dilaporkan dilaporan keuangan tertumpu pada bukti obyektif, dengan demikian laporan keuangan yang disajikan dapat diandalkan. Contoh agar laba bersih menyajikan angka-angka yang andal, maka laporan laba rugi tersebut hendaknya merupakan rangkuman aktivitas-aktivitas menghasilkan laba perusahaan yang sesungguhnya. Kendatipun kadar obyektivitasnya tinggi, sulit untuk mengesampingkan/ menghilangkan semua pendapat dan pertimbangan pengukuran akuntansi. Adakalanya penilaian, estimasi Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
6
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
dan faktor subyektif harus dipakai. Contoh ada prosedur akuntansi yang berhubungan dengan aktiva yang tersusutkan. Sungguhpun biaya perolehan dapat ditentukan secara obyektif namun tetap saja dibutuhkan estimasi untuk menghitung masa manfaat dan nilai residunya. Selain itu perlu pertimbangan untuk menentukan metode penyusutan yang diinginkan perusahaan dengan bantuan pihak yang mempunyai kompentensi tentang itu. 2. Prinsip Daya Banding dan Prinsip Konsistensi Guna meningkatkan paedah yang lebih besar dari informasi akuntansi adalah daya banding. Prinsip daya banding (comparability principle) berarti bahwa informasi disajikan sedemikian rupa sehingga seorang pengambil keputusan dapat mengenali persamaan, perbedaan dan trend selama periode waktu yang berbeda atau antara perusahaan-perusahaan yang berlainan. Prinsip daya banding mempunya dua persyaratan: Pertama, Informasi akuntansi mesti dapat dibandingkan, informasi tersebut dapat dipakai untuk mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan selama masa tertentu. Kedua, Setiap laporan keuangan perusahaan haruslah terbandingkan atau konsisten dari periode ke periode lainnya.
Contoh data hasil penjualan CV. Andika selama dua tahun terakhir : 2006
2007
Peningkatan (Penurunan)
Rp 430.000.000
Rp 650.000.000
33,84 %
Prinsip Konsistensi (consistency), mengisyaratkan bahwa metode akuntansi tertentu yang dianut tidak akan berubah-ubah dari suatu periode ke periode lain. 3. Prinsip Biaya (Cost Principle) Menyatakan bahwa catatan akuntansi aktiva senentiasa lebih berdasarkan pada biaya perolehan ketimbang nilai pasar sekarangnya. Perinsip ini diterima karena menempatkan informasi yang relevan kedalam laporan keuangan. Biaya perolehan (cost) adalah jumlah yang dikorbankan pertamakalinya untuk membeli suatu aktiva atau jasa. Biaya perolehan dipakai karena relevan dan andal. Biaya perolehan dianggap relevan karena menunjukan harga yang dibayarkan aktiva yang dikorbankan, selain itu juga karena dapat diukur secara obyektif, factual dan bias diverifikasi. 4. Prinsip Pengaitan / Penandingan (Matching Principle) Menyatakan bahwa laba bersih ditentukan dengan mengaitkan atau menghubungkan beban yang dikeluarkan dengan pendapatan yang diakui. Beban dicatat dalam periode dimana beban tersebut membantu untuk menghasilkan pendapatan yang tercatat. Dengan demikian terdapat kaitan antara beban dengan pendapatan. Logika yang mendasari prinsip ini adalah bahwa manakala sumber daya ekonomi dikonsumsi/digunakan, maka pihak berkepentingan ingin mengetahui apa yang sudah dicapai dan dengan biaya berapa. Setiap evaluasi aktivitas ekonomi melibatkan pengaitan manfaat dengan pengorbanan sumber daya.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
7
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
5. Prinsip Pengungkapan (Disclosure Principle) Laporan keuangan, termasuk semua catatan kaki terkait dengan pengungkapan lainnya hendaknya memuat semua data relevan yang esensial bagi pemahaman pemakai laporan perihal status financial perusahaan. Istilah pengungkapan memadai (adequate disclosure) atau pengungkapan penuh (full disclosure) berarti bahwa, semua fakta yang material dan relevan mengenai posisi keuangan dan hasil kegiatan perusahaan disajikan kepada pembaca laporan keuangan. Sebuah perusahaan harus melaporkan cukup informasi bagi pihak luar yang mengambil keputusan yang sehat tentang perusahaan. Pengungkapan penuh akan membuat laporan keuangan lebih berfaedah. Beberapa informasi diungkapakan secara tepat dalam laporan keuangan, sedangkan informasi lainnya dipaparkan dalan catatan laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan (notes to financial statements) merupakan bagian integral dipakai untuk menyediakan informasi kwantitatif yang lebih rinci. Contoh informasi yang harus diungkapkan di laporan keuangan meliputi : a. Ringkasan metode akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan b. Pengaruh rupiah setiap perubahan metode akuntansi selama periode berjalan c. Setiap kerugian yang memungkinkan memiliki pengaruh material atas posisi keuangan perusahaan d. Pelanggan tertentu yang mempunyai pengaruh besar terhadap aktivitas usaha perusahaan, dll. Disamping prinsip akuntansi yang menjadi aturan umum dalam akuntansi, dikenal juga dengan konsep/asumsi akuntansi. Beberapa asumsi/konsep akuntansi yang berlaku umum diantaranya : 1. Asumsi Kesatuan Usaha (Business Entity Assumption) Menurut asumsi ini aktivitas bisnis dianggap terpisah dari pemilik atau pihak pemasok aktivanya. Jikalau asumsi ini tidak diberlakukan maka kegiatan ekonomi pribadi pemilik perusahaan akan bercampur baur dengan transaksi perusahaan mereka. Akibatnya laporan keuangan yang disajikan tidak akan menggambarkan yang obyektif kinerja perusahaan dan laporan keuangan menjadi tidak berarti sebagai penyaji informasi. 2. Asumsi Periode Waktu (Time-Period Assumption) atau Konsep Priodiditas (Prodicity Assumption) Asumsi ini menyatakan bahwa masa atau periode akuntansi dibagi dalam periode tertentu dan sama (dapat dibandingkan), seperti bulan, kuartal, semester atau tahunan dalam melaporkan informasi keuangan yang tepat waktu dan dengan cara yang teratur. Penerapan asumsi ini semua perusaan baik kecil, menengah maupun besar menyajikan informasi keuangan secara berkala dan teratur apakah setiap akhir semester atau setiap akhir tahun. 3. Asumsi Kelangsungan Usaha (Going Concern Assumption) atau Asumsi Kontinuitas (Continuity Assumption) Asumsi atau konsep ini menganggap kegiatan ekonomi suatu perusahaan diharapkan melanjutkan usahanya tanpa batasan waktu. Menurut asumsi kelangsungan usaha, neraca melaporkan aktiva dan kewajiban pada biaya histories. Ini mengisyaratkan kegiatan ekonomis suatu perusahaan akan berjalan cukup lama guna menutup biaya perolehan aktivanya. Konsep ini tidak dipakai bagi akuntan yang menyusun laporan keuangan yang terlikuidasi.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
8
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
4. Asumsi Satuan Moneter (Monetary Unit Assumption) Informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah data kwantitatif dalam satuan moneter atau nilai uang. Satuan moneter merupakan alat utama untuk mengukur aktivitas bisnis dalam suatu perusahaan
I. Transaksi Akuntansi / Transaksi Keuangan 1. Pengertian Transaksi Akuntansi Transaksi akuntansi adalah peristiwa ekonomik yang membutuhkan pengakuan akuntansi. Oleh karena itu peristiwa atau kejadian yang mempengaruhi elemen apapun dari posisi keuanganan suatu perusahaan harus dicatat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa transaksi akuntansi atau disebut juga transaksi keuangaan adalah kejadian atau peristiwa ekonomik yang dapat diukur dengan nilai uang. Misalnya peristiwa pembayaran gaji karyawan, pembelian barang dagangan, pembelian peralatan, dll. Semua peristiwa tersebut dapat diukur dengan nilai uang, juga akan mempengaruhi struktur keuangan suatu perusahaan. 2. Jenis-jenis Transaksi Akuntansi / Transaksi Keuangan Transaksi akuntansi yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yakni : a. Transaksi eksternal, yaitu peristiwa pertukaran aktiva dan kewajiban antara perusahaan dengan pihak diluar perusahaan. Misalnya pembelian mesin, penjualan barang dagangan, peminjaman uang, investasi kedalam perusahaan oleh pemilik usaha, dll. b. Transaksi internal, yaitu peristiwa tertentu yang bukan melibatkan pihak-pihak diluar perusahaan, namun mempunyai dampak langsung dan terukur terhadap kegiatan akuntansi. Transaksi internal bersangkut paut dengan kejadian ekonomi yang berlangsung di dalam perusahaan. Contoh pemakaian perlengkapan kantor, adanya penurunan nilai persediaan barang dagangan, mencatat kerugian penjualan aktiva, mencatat taksiran kerugian terhadap piutang yang tidak dapat ditagih, dll.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
9
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
BAB II MENGERJAKAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
A. Persamaan Dasar Akuntansi Sasaran kegiatan akuntansi keuangan adalah transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan, baik pada perusahaan dagang maupun pada perusahaan jasa ataupun perusahaan industri. Orientasi dari kegiatan perusahaan tersebut pada akhirnya adalah profit atau laba. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut perlu investasi yang cukup kedalam perusahaan sebagai modal kegiatan. Nilai investasi perlu diadakan pencatatan yang teratur agar dapat dipahami oleh pemakainya. Pencatatan mengenai jumlah harta, hutang maupun modal yang paling sederhana dapat dilakukan dalam persamaan dasar akuntansi.
B. Unsur-unsur Laporan Keuangan Transaksi keuangan yang telah dicatat didalam persamaan dasar akuntansi, secara periodik dibuat suatu laporan. Laporan tersebut lazim disebut dengan laporan keuangan. Pada umumnya laporan keuangan yang akan disusun ada 3 macam yakni : 1. Laporaan laba rugi (income statement), yaitu laporan yang menjelaskan mengenai besarnya jumlah pendapatan dan jumlah beban/biaya. Dari laporan tersebut akan diketahui laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Unsur-unsur laporan laba rugi meliputi : • Pendapatan (revenues), pendapatan merupakan arus kas masuk yang berasal dari kegiatan bisnis perusahaan dan umumnya diakibatkan oleh penjualan jasa maupun barang dagangan atau pendapatan lainya (other revenues) yang diperoleh dari luar kegiatan pokok perusahaan. • Beban (expenses), beban menunjukan arus aktiva keluar yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan. Contoh beban meliputi biaya pokok penjualan, biaya operasi (meliputi beban penjualan dan beban administrasi dan umum), dan beban lain-lain (other expenses) • Laba / rugi bersih (net income / net loss), laba merupakan kenaikan aktiva bersih dapat diketahui jika pendapatan lebih besar dari pada beban. Sedangkan rugi merupakan penurunan aktiva bersih dapat diketahui jika pendapatan lebih kecil dari beban. 2. Laporan perubahan modal / Laporan perubahan equitas ( capital statement / statement of owner’s equity ), yaitu laporan yang menggambarkan perubahan modal pemilik suatu perusahaan. Perubahan tersebut bias berkurang atau bertambah. Modal pemilik akan bertambah jika perusahaan laba dan jika perusahaan rugi modal pemilik akan berkurang. Unsur-unsur yang terkandung didalam laporan perubahan modal : • Modal awal (beginning capital), adalah ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan pada awal periode akuntansi. • Laba / rugi (profit / loss), laba akan menyebabkan kenaikan ekuitas pemilik dan sebaliknya jika rugi akan menyebabkan penurunan ekuitas pemilik. • Prive (drawing) untuk perusahaan perseorangan atau firma, Dividen untuk perusahaan berbentuk PT (perseroan), baik prive maupun dividen mengakibatkan penurunan ekuitas perusahaan.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
10
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
•
Modal akhir (ending capital), ekuitas yang dimiliki perusahaan pada akhir periode. Ekuitas ini akan mengalami kenaikan apabila perusahaan mengalami laba. Ekuitas perusahaan mengalami penurunan apabila perusahaan mengalami kerugian dan pengambilan prive oleh pemilik / pembayaran dividen kepada pemegang saham.
3. Laporan neraca ( balance sheet ), yaitu laporan yang menjelaskan mengenai jumlah harta, utang dan modal suatu perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Unsur-unsur laporan neraca : • Harta (asset), harta didalam perusahaan dapat dibedakan menjadi harta lancar (current asset), harta tetap (fixed asset) dan harta tidak berwujud. • Investasi jangka panjang • Utang (liabilities), utang suatu perusahaan dapat dikelompokan menjadi utang lancar (current liabilities) dan utang jangka panjang • Modal (capital) Selain ketiga macam laporan keuangan tersebut diatas, ada juga perusahaan yang membuat laporan tambahan seperti laporan arus kas (cash flow statement). Laporan aruskan akan memperlihatkan arus kas masuk dan arus kas keluar, baik dari aktivitas operasi, aktivitas investasi maupun aktivitas pendanaan dalam suatu periode akuntansi. Unsur-unsur laporan arus kas : • Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan : 1) Penjualan barang dan jasa termasuk penerimaan dari tagihan piutang baik jangka panjang maupun jangka pendek. 2) Bunga pinjaman atas penerimaan surat-surat berharga lainnya seperti bunga atau dividen. 3) Semua penerimaan yang bukan berasal dari kelompok investasi dan pendanaan, dll. Pengeluaran : 1) Pembelian barang dagangan, bahan baku termasuk pembayaran utang jangka pendek kepada supplier. 2) Pembayararan kepada supplier lain dan pegawai 3) Pembayaran kepada pemerintah seperti pajak, denda dan kewajiban lainnya 4) Pembayaran bunga kepada kreditur akibat pinjaman. 5) Seluruh pengeluaran kas yang tidak berasal dari transaksi investasi dan pendanaan, dll • Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan : 1) Penerimaan pinjaman luar baik yang baru maupun yang sudah lama. 2) Penjualan saham pihak lain dalam bentuk investasi. 3) Penerimaan dari penjualan aktiva tetap, dll. Pengeluaran : 1) Pembelian saham atau obligasi perusahaan lain dalam bentuk investasi. 2) Pembelian aktiva tetap, dll. • Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan : 1) Penerimaan dan pengeluaran saham dalam bentuk equity. 2) Penerimaan dari penerbitan obligasi. 3) Setoran pemilik sebagai tambahan modal. 4) Pinjaman kredit jangka panjang misalnya pinjaman hipotek, dll.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
11
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Pengeluaran : 1) Pembayaran bunga dan dividen akibat penerbitan obligasi dan saham. 2) Pengambilan prive oleh pemilik. 3) Penarikan saham yang sudah diterbitkan, dll.
C. Pengertian Harta, Utang dan Modal Telah disebutkan dimuka bahwa laporan neraca adalah laporan mengenai harta, hutang dan modal suatu perusahaan. Jadi yang dimaksud dengan harta dalam perusahaan adalah harta benda atau hak yang dimiliki oleh perusahaan. Sumber harta perusahaan dapat berasal dari pemilik itu sendiri ( owners equity ) dan berasal dari pihak ke tiga ( kreditur ) baik itu berupa uang tunai maupun berupa barang. Sedangkan yang dimaksud dengan utang ( liabilities ) adalah hak atau tuntutan pihak kreditur atas harta perusahaan terhadap pemilik. Modal ( capital ) adalah hak pemilik perusahaan atas harta yang dimiliki perusahaan atau kewajiban perusahaan terhadap pemilik.
D. Bentuk-bentuk Persamaan Dasar Akuntansi Hubungan antara harta (asset), utang (leabilities) dan modal (capital) dapat ditetapkan kedalam bentuk persamaan dasar akuntansi 1. Asset = Capital 2. Asset = Liabilities + Capital 3. Asset – Liabilities = Capital 4. Asset – Capital = Liabilities
E. Pencatatan Transaksi Kedalam Persamaan Dasar Akuntansi Sebagai ilustrasi, perhatikan transaksi keuangan yang terjadi pada perusahaan jasa “SINTA SALON BIUTY” selama bulan Januari 2007. 01 Januari 2007 03 Januari 2007
06 Januari 2007
08 Januari 2007 10 Januari 2007 14 Januari 2007 17 Januari 2007
24 Januari 2007 26 Januari 2007 29 Januari 2007 29 Januari 2007
Ny. Sinta sebagai pemilik perusahaan menginvestasikan uang tunai kedalam perusahaan Rp 25.000.000 Untuk kelancaran usahanya, dibeli perlengkapan salon sebesar Rp 1.500.000 dan peralatan Rp 3.000.000 dan dari jumlah tersebut dibayar tunai Rp. 1.000.000 Dibayar sebagian hutang atas pembelian tanggal 3 Januari 2007 sebesar Rp 2.500.000 Diterima pendapatan jasa salon sebesar Rp 2.500.000 Dibayar gaji karyawan Rp 400.000 Dua orang pelanggan yang sudah menggunakan jasa salon Rp 200.000 dan baru akan dibayarnya pada awal bulan Februari 2007 Dibeli perlengkapan Rp 1.000.000 dan peralatan Rp 1.500.000 dari jumlah tersebut dibayar tunai Rp 500.000 dan sisanya dibayar kemudian. Dibayar gaji karyawan Rp 100.000 Diterima tunai sebagian tagihan dari pelanggan Rp 150.000 Dibayar rekening listrik dan telepon Rp 200.000 Ny. Sinta Mengambil uang kas perusahaan untuk keperluan pribadi Rp 400.000
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
12
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
31 Januari 2007 31 Januari 2007
Dibayar sewa untuk bulan Januari Rp 500.000 Sisa perlengkapan Rp 1.400.000
Dari transaksi keuangan diatas dapat dicatat dalam bentuk pesamaan dasar akuntansi. Untuk melakukan kegiatan tersebut, ada beberapa hal yang harus di perhatikan: 1. Analisa transaksi demi transaksi, dan tentukan akun-akun yang perlukan 2. Susun tabel persamaan dasar akuntansi 3. Catatlah transaksi kedalam tabel yang sudah dipersiapkan 4. Susun laporan keuangan per 31 Januari 2007 Analisis Transaksi Transaksi tanggal 1 Januari 2007, Aktiva berupa kas perusahaan akan bertambah sejumlah Rp 25.000.000 dan diikuti oleh penambahan modal pemilik sejumlah yang sama. AKTIVA TGL
PASIVA
KAS
PIUTANG
PERLENGK
PRLT
HUTANG
-
-
-
-
Saldo
-
1 Jan.
25.000.000
Saldo
25.000.000
MODAL 25.000.000
-
-
-
-
KET
Modal awal
25.000.000
Transaksi tanggal 3 Januari 2007, aktiva berupa perlengkapan dan peralatan masing-masing bertambah sejumlah Rp 1.500.00 dan Rp 3.000.000 diikuti dengan pengurangan aktiva berupa Kas sebesar Rp 1.000.000 dan penambahan utang usaha sebesar Rp 3.500.000 AKTIVA TGL
PASIVA
KAS
PIUTANG
PERLENGK
PRLT
HUTANG
-
-
-
-
Saldo
-
1 Jan.
25.000.000
MODAL
KET
25.000.000
Saldo
25.000.000
-
-
-
-
25.000.000
3 Jan.
1.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
25.000.000
Modal awal
Transaksi tanggal 6 Januari 2007, aktiva berupa kas berkurang sejumlah Rp 2.500.000 diikuti pengurangan utang usaha sejumlah yang sama. AKTIVA TGL
PASIVA
KAS
PIUTANG
PERLENGK
PRLT
HUTANG
-
-
-
-
Saldo
-
1 Jan.
25.000.000
MODAL 25.000.000
Saldo
25.000.000
-
-
-
-
25.000.000
3 Jan.
1.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
25.000.000
6 Jan.
2.500.000
-
-
-
2.500.000
-
Saldo
21.500.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
25.000.000
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
KET
Modal awal
13
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Transaksi tanggal 8 Januari 2007, aktiva berupa kas perusahaan bertambah Rp 2.500.000 dikuti oleh penambahan pendapatan jasa sejumlah yang sama, pendapatan tersebut pada akhirnya akan menambah modal pemilik. AKTIVA
PASIVA
TGL
KAS
PIUTANG
PERLENGK
PRLT
HUTANG
MODAL
Saldo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
1 Jan.
25.000.000
Saldo
25.000.000
25.000.000
3 Jan.
1.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
25.000.000
6 Jan.
2.500.000
-
-
-
2.500.000
-
Saldo
21.500.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
25.000.000
8 Jan.
2.500.000
-
-
-
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
2.500.000
KET
Modal awal
Pendapatan
27.500.000
Transaksi tanggal 10 Januari 2007. aktiva berupa kas perusahaan berkurang sebesar Rp 400.000 diikuti oleh penambahan beban gaji karyawan, beban gaji tersebut pada akhirnya akan mengurangi modal pemilik. AKTIVA
PASIVA
TGL
KAS
PIUTANG
PERLENGK
PRLT
HUTANG
MODAL
Saldo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
1 Jan.
25.000.000
Saldo
25.000.000
25.000.000
3 Jan.
1.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
25.000.000
6 Jan.
2.500.000
-
-
-
2.500.000
-
Saldo
21.500.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
25.000.000
8 Jan.
2.500.000
-
-
-
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
10 Jan. Saldo
400.000
-
-
-
-
23.600.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
2.500.000
KET
Modal awal
Pendapatan
27.500.000 400.000
B.Gaji
27.100.000
14
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Transaksi tanggal 14 Januari 2007, aktiva berupa piutang usaha bertambah sebesar Rp 200.000 dilain pihak pendapatan jasa bertambah sejumlah yang sama, pendapatan tersebut akan menambah modal pemilik. AKTIVA
PASIVA
TGL
KAS
PIUTANG
PERLENGK
PRLT
HUTANG
MODAL
Saldo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
1 Jan.
25.000.000
Saldo
25.000.000
25.000.000
3 Jan.
1.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
25.000.000
6 Jan.
2.500.000
-
-
-
2.500.000
-
Saldo
21.500.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
25.000.000
8 Jan.
2.500.000
-
-
-
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
10 Jan.
400.000
-
-
-
-
23.600.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
14 Jan.
-
200.000
-
-
-
Saldo
23.600.000
200.000
1.500.000
3.000.000
1.000.000
Saldo
2.500.000
KET
Modal awal
Pendapatan
27.500.000 400.000
B.Gaji
27.100.000 200.000
Pendapatan
27.300.000
Tanggal 17 Januari 2007, aktiva berupa perlengkapan dan peralatan bertambah masingmasing Rp 1.000.000 dan Rp 1.500.000 dilain pihak aktiva berupa kas berkurang sejumlah Rp 500.000 dan utang usaha bertambah Rp 2.000.000 AKTIVA
PASIVA
TGL
KAS
PIUTANG
PERLENGK
PRLT
HUTANG
MODAL
Saldo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
1 Jan.
25.000.000
Saldo
25.000.000
25.000.000
3 Jan.
1.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
25.000.000
6 Jan.
2.500.000
-
-
-
2.500.000
-
Saldo
21.500.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
25.000.000
8 Jan.
2.500.000
-
-
-
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
10 Jan.
2.500.000
400.000
-
-
-
-
23.600.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
14 Jan.
-
200.000
-
-
-
Saldo
23.600.000
200.000
1.500.000
3.000.000
1.000.000
27.300.000
-
1.000.000
1.500.000
2.000.000
-
200.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
27.300.000
Saldo
500.000 23.100.000
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Modal awal
Pendapatan
27.500.000
Saldo
17 Jan.
KET
400.000
B.Gaji
27.100.000 200.000
Pendapatan
15
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Transaksi tanggal 24 Januari 2007, aktiva berupa kas perusahaan berkurang sejumlah Rp 100.000 dilain pihak beban gaji bertambah, beban gaji tersebut akan mengurangi modal pemilik. AKTIVA
PASIVA
TGL
KAS
PIUTANG
PERLENGK
PRLT
HUTANG
MODAL
Saldo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
1 Jan.
25.000.000
Saldo
25.000.000
25.000.000
3 Jan.
1.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
25.000.000
6 Jan.
2.500.000
-
-
-
2.500.000
-
Saldo
21.500.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
25.000.000
8 Jan.
2.500.000
-
-
-
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
10 Jan. Saldo
400.000
-
-
-
-
23.600.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
14 Jan.
-
200.000
-
-
-
Saldo
23.600.000
200.000
1.500.000
3.000.000
1.000.000
17 Jan. Saldo 24 Jan. Saldo
500.000 23.100.000 100.000 23.000.000
2.500.000
400.000
200.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
-
4.500.000
3.000.000
27.300.000
-
-
-
4.500.000
3.000.000
B.Gaji
Pendapatan
27.300.000
2.500.000
2.500.000
Pendapatan
27.100.000
-
-
Modal awal
27.500.000
200.000
200.000
KET
100.000
B.Gaji
27.200.000
Transaksi tanggal 26 Januari 2007, aktiva berupa kas perusahaan bertambah Rp 150.000 dilain pihak aktiva berupa piutang usaga berkurang sejumlah yang sama. AKTIVA
PASIVA
TGL
KAS
PIUTANG
PERLENGK
PRLT
HUTANG
MODAL
Saldo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
1 Jan.
25.000.000
Saldo
25.000.000
25.000.000
3 Jan.
1.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
25.000.000
6 Jan.
2.500.000
-
-
-
2.500.000
-
Saldo
21.500.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
25.000.000
8 Jan.
2.500.000
-
-
-
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
400.000
-
-
-
-
10 Jan.
2.500.000
400.000
Saldo
23.600.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
-
200.000
-
-
-
Saldo
23.600.000
200.000
1.500.000
3.000.000
1.000.000
27.300.000
-
1.000.000
1.500.000
2.000.000
-
200.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
27.300.000
-
-
-
-
Saldo 24 Jan.
500.000 23.100.000 100.000
Pendapatan
B.Gaji
27.100.000 200.000
100.000
Saldo
23.000.000
200.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
27.200.000
26Jan.
150.000
150.000
-
-
-
-
Saldo
23.150.000
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
27.200.000
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Modal awal
27.500.000
14 Jan.
17 Jan.
KET
Pendapatan
B.Gaji
16
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Transaksi tanggal 29 Januari 2007, aktiva berupa kas perusahaan berkurang Rp 200.000 dilain pihak beban listrik dan telepon bertambah sejumlah yang sama, beban tersebut akan mengurangi modal pemilik. AKTIVA
PASIVA
TGL
KAS
PIUTANG
PERLENGK
PRLT
HUTANG
MODAL
Saldo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
1 Jan.
25.000.000
Saldo
25.000.000
25.000.000
3 Jan.
1.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
25.000.000
6 Jan.
2.500.000
-
-
-
2.500.000
-
Saldo
21.500.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
25.000.000
8 Jan.
2.500.000
-
-
-
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
10 Jan. Saldo
400.000
-
-
-
-
23.600.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
14 Jan.
-
200.000
-
-
-
Saldo
23.600.000
200.000
1.500.000
3.000.000
1.000.000
17 Jan. Saldo 24 Jan.
500.000 23.100.000
400.000
200.000
-
1.000.000
1.500.000
2.000.000
-
200.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
27.300.000
-
-
-
2.500.000
4.500.000
3.000.000
26Jan.
150.000
150.000
-
-
-
-
Saldo
23.150.000
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
27.200.000
200.000 22.950.000
-
-
-
-
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
B.Gaji
Pendapatan
27.300.000
-
Saldo
Pendapatan
27.100.000
200.000
29 Jan.
Modal awal
27.500.000
23.000.000
Saldo
100.000
2.500.000
KET
100.000
B.Gaji
27.200.000
200.000
B.listrik & telp
27.000.000
17
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Transaksi tanggal 31 Januari 2007, aktiva berupa kas perusahaan berkurang Rp 500.000 dilain pihak beban sewa bertambah sejumlah yang sama, beban tersebut akan mengurangi modal pemilik. AKTIVA
PASIVA
TGL
KAS
PIUTANG
PERLENGK
PRLT
HUTANG
MODAL
Saldo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
1 Jan.
25.000.000
Saldo
25.000.000
25.000.000
3 Jan.
1.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
25.000.000
6 Jan.
2.500.000
-
-
-
2.500.000
-
Saldo
21.500.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
25.000.000
8 Jan.
2.500.000
-
-
-
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
10 Jan. Saldo
400.000
-
-
-
-
23.600.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
14 Jan.
-
200.000
-
-
-
Saldo
23.600.000
200.000
1.500.000
3.000.000
1.000.000
17 Jan. Saldo 24 Jan.
500.000 23.100.000
400.000
200.000
-
1.000.000
1.500.000
2.000.000
-
200.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
27.300.000
-
-
-
2.500.000
4.500.000
3.000.000
26Jan.
150.000
150.000
-
-
-
-
Saldo
23.150.000
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
27.200.000
29 Jan. Saldo 31 Jan. Saldo
200.000 22.950.000 400.000 22.550.000 500.000 22.050.000
-
-
-
-
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
-
-
-
-
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
-
-
-
-
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
B.Gaji
Pendapatan
27.300.000
-
Saldo
Pendapatan
27.100.000
200.000
29 Jan.
Modal awal
27.500.000
23.000.000
Saldo
100.000
2.500.000
KET
100.000
B.Gaji
27.200.000
200.000
B.listrik & telp
27.000.000 400.000
Prive
26.600.000 500.000
B.Sewa
26.100.000
18
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Transaksi tanggal 31 Januari 2007. aktiva berupa perlengkapan akan berkurang Rp 1.100.000 dilain pihak beban perlengkapan bertambah sejumlah yang sama, beban tersebut mengurangi modal pemilik. (perlengkapan yang terpakai / habis dipakai dialokasikan sebagai beban perlengkapan) AKTIVA TGL
PASIVA
KAS
PIUTANG
PERLENGK
PRLT
HUTANG
-
-
-
-
Saldo
-
1 Jan.
25.000.000
MODAL 25.000.000
Saldo
25.000.000
-
-
-
-
25.000.000
3 Jan.
1.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
25.000.000
6 Jan.
2.500.000
-
-
-
2.500.000
25.000.000
Saldo
21.500.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
8 Jan.
2.500.000
-
-
-
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
400.000
-
-
-
-
10 Jan.
2.500.000
400.000
Saldo
23.600.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
-
200.000
-
-
-
Saldo
23.600.000
200.000
1.500.000
3.000.000
1.000.000
27.300.000
-
1.000.000
1.500.000
2.000.000
-
200.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
27.300.000
-
-
-
-
Saldo 24 Jan.
500.000 23.100.000 100.000
200.000
100.000
Saldo
23.000.000
200.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
27.200.000
150.000
150.000
-
-
-
-
Saldo
23.150.000
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
27.200.000
-
-
-
-
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
-
-
-
-
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
-
-
-
-
Saldo 29 Jan. Saldo 31 Jan.
200.000 22.950.000 400.000 22.550.000 500.000
Saldo
22.050.000
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
31 Jan.
-
-
1.100.000
-
-
Saldo
22.050.000
50.000
1.400.000
4.500.000
3.000.000
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Pendapatan
B.Gaji
27.100.000
26Jan.
29 Jan.
Modal awal
27.500.000
14 Jan.
17 Jan.
KET
200.000
Pendapatan
B.Gaji
B.listrik & telp
27.000.000 400.000
Prive
26.600.000 500.000
B.Sewa
26.100.000 1.100.000
B.Perlengkpn
25.000.000
19
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Jadi dengan demikian transaksi-transaksi keuangan diatas secara keseluruhan dapat dicatat kedalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :
SINTA SALON BIUTY PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PER 31 JANUARI 2007
AKTIVA
PASIVA
TGL
KAS
PIUTANG
PERLENGK
PRLT
HUTANG
MODAL
Saldo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
1 Jan.
25.000.000
Saldo
25.000.000
25.000.000
3 Jan.
1.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
3.500.000
25.000.000
6 Jan.
2.500.000
-
-
-
2.500.000
-
Saldo
21.500.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
25.000.000
8 Jan.
2.500.000
-
-
-
-
Saldo
24.000.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
10 Jan. Saldo
400.000
-
-
-
-
23.600.000
-
1.500.000
3.000.000
1.000.000
14 Jan.
-
200.000
-
-
-
Saldo
23.600.000
200.000
1.500.000
3.000.000
1.000.000
17 Jan. Saldo 24 Jan.
500.000 23.100.000
400.000
200.000
-
1.000.000
1.500.000
2.000.000
-
200.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
27.300.000
-
-
-
2.500.000
4.500.000
3.000.000
26Jan.
150.000
150.000
-
-
-
-
Saldo
23.150.000
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
27.200.000
29 Jan. Saldo 31 Jan.
200.000 22.950.000 400.000 22.550.000 500.000
-
-
-
-
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
-
-
-
-
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
-
-
-
-
Saldo
22.050.000
50.000
2.500.000
4.500.000
3.000.000
31 Jan.
-
-
1.100.000
-
-
Saldo
22.050.000
50.000
1.400.000
4.500.000
3.000.000
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
B.Gaji
Pendapatan
27.300.000
-
Saldo
Pendapatan
27.100.000
200.000
29 Jan.
Modal awal
27.500.000
23.000.000
Saldo
100.000
2.500.000
KET
100.000
B.Gaji
27.200.000
200.000
B.listrik & telp
27.000.000 400.000
Prive
26.600.000 500.000
B.Sewa
26.100.000 1.100.000
B.Perlengkpn
25.000.000
20
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
F. Menyusun Laporan Keuangan Laporan Laba Rugi (income statement) SINTA SALON BIUTY LAPORAN LABA RUGI Per 31 Desember 2007 Pendapatan : Pendapatan jasa salon …………………………………………………… Rp 2.700.000 Beban Usaha : Beban Gaji ……………………………………. Rp 500.000 Beban listrik dan telpon ……………………… Rp 200.000 Beban sewa …………………………………… Rp 500.000 Beban Perlengkapan …………………………. Rp 1.100.000 Jumlah beban usaha ………………………………………………… Rp 2.300.000 Laba usaha …………………………………………………………. Rp 400.000
Laporan Perubahan Modal
SINTA SALON BIUTY LAPORAN PERUBAHAN MODAL Per 31 Januari 2007 Modal awal ( 1 Januari 2007 ) ………………………………………… Laba usaha ……………………………………. Rp 400.000 Prive ………………………………………….. Rp 400.000 Tambahan modal ……………………………………………….. Modal akhir ( 31 Januari 2007 ) …………………………………
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Rp 25.000.000
Rp Rp 25.000.000
21
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Laporan Neraca (balance sheet)
SINTA SALON BIUTY NERACA Per 31 Januari 2007
Aktiva : Kas ……………………………………………… Rp 22.050.000 Piutang usaha ……………………………………. Rp 50.000 Perlengkapan …………………………………… Rp 1.400.000 Peralatan ………………………………………… Rp 4.500.000 Jumlah harta ………………………………………………………. Pasiva : Hutang usaha …………………………………… Rp 3.000.000 Modal Pemilik …………………………………. Rp 25.000.000 Jumlah Hutang dan Modal …………………………………………
Rp 28.000.000
Rp
28.000.000
Laporan Arus Kas (cash flow statement)
SINTA SALON BIUTY LAPORAN ARUS KAS Per 31 Januari 2007 Arus kas dari aktivitas usaha / operasi : Penerimaan kas dari pelanggan ………………………………… Rp 2.650.000 Pengeluaran untuk pembelian perlengkapan …………………… (Rp 1.500.000) Pengeluaran untuk pembayaran gaji …… ……………………… (Rp 500.000) Pengeluaran untuk pembayaran rekening listrik dan telp….…… (Rp 200.000) Pengeluaran untuk sewa ………………………………………… (Rp 500.000) Kas bersih dari aktivitas usaha / operasi ………………………. (Rp 50.000) Arus Kas dari aktivitas investasi : Pembayaran sebagian pembelian peralatan …………………….
(Rp 2.500.000)
Arus kas dari aktivitas pendanaan : Investasi pemilik ………………… Rp 25.000.000 Penarikan pemilik (prive) ……….. (Rp 400.000) Arus kas dari aktivitas pendanaan ………………………………... Kenaikan Kas bersih ……………………………………………... Saldo Kas awal periode ………………………………… Saldo kas akhir periode …………………………………………
Rp 24.600.000 Rp 22.050.000 Rp 0 Rp 22.050.000
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
22
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
BAB III MENGELOLA BUKTI TRANSAKSI
A. Nama Perkiraan/ Akun atau Rekening dan Pengkodean. Untuk memudahkan pengkodean nomor-nomor akun perlu diketahui kelompokKelompok akun/perkiraan, yakni : Kelompok akun harta diberi nomor kode 1 Kelompok akun hutang diberi nomor kode 2 Kelompok akun modal diberi nomor kode 3 Kelompok akun pendapatan diberi kode 4 Kelompok akun beban diberi kode 5 Kelompok akun Pendapatan dan beban diluar usaha 6 Dari enam kelompok akun diatas dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Harta 1.1. Harta Lancar 1.1.0.1. Kas 1.1.0.2. Kas Kecil 1.1.0.3. Piutang 1.1.0.4. Perlengkapan 1.1.0.5. Persediaan ( khusus perusahaan dagang ) 1.1.0.6. Surat-surat Beharga 1.1.0.7. Sewa dibayar dimuka 1.1.0.8. Asuransi dibayar dimuka, dll 1.2. Harta Tetap. 1.2.0.1. Peralatan 1.2.0.2. Akumulasi Penyusutan Peralatan 1.2.0.3. Bangunan 1.2.0.4. Akumulasi Penyusutan Bangunan 1.2.0.5. Kendaraan 1.2.0.6. Akumulasi Penyusutan Kendaraan 1.2.0.7. Mesin 1.2.0.8. Akumulasi Penyusutan Mesin 1.2.0.9. Tanah, dll 2. Hutang 2.1. Hutang lancar / Hutang Jangka Pendek 2.1.0.1. Hutang usaha / Hutang dagang 2.1.0.2. Hutang Gaji 2.1.0.3. Hutang Wesel 2.1.0.4. Hutang Bunga 2.1.0.5. Penghasilan yang diterima dimuka, dll 2.2. Hutang Jangka Panjang 2.2.0.1. Hutang Hipotek 2.2.0.2. Hutang Obligasi, dll. Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
23
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
3. Modal 3.0.0.1. Modal Pemilik 3.0.0.2. Prive Pemilik 3.0.0.3. Laba ditahan (Perusahaan berbentuk PT) 4. Pendapatan 4.0.0.1. Pendapatan Jasa ( Khusus Perusahaan Jasa ) 4.0.0.2. Penjualan ( Khusus Perusahaan Dagang ) 4.0.0.3. Potongan Penjualan ( Khusus Perusahaan Dagang ) 4.0.0.4. Retur Penjualan ( Khusus Perusahaan Dagang ), dll. 5. Beban Usaha 5.1. Unsur-unsur Harga Pokok Penjualan 5.1.0.1. Pembelian ( Khusus Perusahaan Dagang ) 5.1.0.2. Potongan Pembelian ( Khusus Perusahaan Dagang ) 5.1.0.3. Retur Pembelian ( Khusus Perusahaan Dagang ) 5.1.0.4. Ongkos Angkut Pembelian / Ongkos Angkut Masuk ( Khusus Perusahaan Dag.) 5.2. Beban-beban Penjualan. ( Khusus Perusahaan Dagang ) 5.2.0.1. Gaji Bagian Penjualan 5.2.0.2. Beban Perlengkapan Toko 5.2.0.3. Beban Iklan 5.2.0.4. Beban Asuransi Ruang took, dll. 5.3. Beban Administrasi dan Umum 5.3.0.1. Beban Gaji Bagian Kantor 5.3.0.2. Beban Air dan Listrik 5.3.0.3. Beban Perlengkapan Kantor 5.3.0.4. Beban Penyusutan Peralatan Kantor. 5.3.0.5. Beban umum lain-lain. 6. Pendapatan dan Beban diluar Usaha 6.1.0.1. Pendapatan bunga 6.1.0.2. Pendapatan diluar susaha lainnya 6.2.0.1. Beban bunga 6.2.0.2. Beban diluar usaha lainnya
B. Sifat Pencatatan Pendebetan dan Pengkreditan Masing-masing akun. 1. Kelompok akun Harta Jika Bertambah dicatat sebelah DEBET dan berkurang dicatat sebelah KREDIT. Kecuali untuk akun : Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap apabila bertambah dicatat KREDIT dan berkurang DEBET. 2. Kelompok akun Hutang, jika bertambah dicatat sebelah KREDIT dan berkurang sebelah DEBET. 3. Kelompok akun Modal, Jika bertambah dicatat Sebelah KREDIT dan berkurang sebelah DEBET, Kecuali akun Prive bertambah DEBET berkurang KREDIT. 4. Kelompok akun Pendapatan, Jika bertambah dicatat sebelah KREDIT dan berkurang sebelah DEBET, Kecuali akun Retur Penjualan dan Potongan Penjualan Jika bertambah DEBET berkurang KREDIT. Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
24
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
5. Kelompok akun Beban, Jika bertambah dicatat sebelah DEBET dan berkurang sebelah KREDIT.
C. Jenis-jenis Bukti Transaksi Serta Analisanya. Telah diuraikan di muka bahwa, yang dimaksud dengan transaksi keuangan adalah kejadian-kejadian atau suatu keadaan yang mengakibatkan perubahan terhadap posisi harta, hutang dan modal suatu perusahaan. Untuk itu perlu diproses mulai dari pencatatan sampai pelaporan. Transaksi-transaksi yang sering terjadi pada suatu perusahaan pada umumnya adalah 1. Penerimaan uang tunai / barang dari Pemilik sebagai setoran modal 2. Pembelian perlengkapan dan peralatan baik itu secara tunai maupun secara kredit 3. Pembayaran hutang kepada para kreditur 4. Penjualan jasa atau barang dagangan baik tunai maupun kredit 5. Penerimaan uang tunai dari para debitur 6. Membayar berbagai macam beban 7. Pengurangan nilai aktiva tetap karena penyusutan 8. Adanya penghasilan yang masih harus diterima 9. Adanya beban yang masih akan dibayar, dll. Setiap transaksi-transaksi di atas harus didukung oleh bukti transaksi yang syah. Transaksi tersebut harus dianalisis dan dicatat terlebih dahulu dan kemudian dijadikan dokumen akuntansi perusahaan. Berikut ini akan disajikan jenis-jenis bukti transaksi : 1. Kwitansi Yaitu, bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu. Kwitansi dibuat dan ditanda tangani oleh pihak yang menerima pembayaran dan diserahkan kepada pihak yang membayar. Bagi pihak yang menerima kwitansi, berarti pengeluaran uang tunai atau kas, sedangkan bagi pihak yang mengeluarkan Kwitansi adalah penerimaan uang tunai atau kas. Contoh Kwitansi :
Nomor : 071/KW/2004 Telah diterima dari : Toko Sempati Uang sejumlah : Satu juta rupiah Untuk
: Pelunasan Hutang ( Faktur No. 123 Tgl 2 Januari 2004) Pontianak, 15 Januari 2004
Rp. 1.000.000,00
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
JAYADI
25
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
2. Cek, Yaitu surat perintah dari nasabah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain. Bagi pihak yang menanda tangani cek ( penarik ) merupakan pengeluaran kas dan bagi penerima cek merupakan penerimaan kas. Contoh Cek.
BCA Bank Central Asia
No. CX.003
Pontianak
2 Januari 2004
Atas penyerahan cek ini bayarlah kepada : ………………………………………….. Uang sejumlah rupiah
: # Enam Juta Rupiah Saja #
Tanda Tangan dan Cap Rp. 6.000.000,00
3. Bilyet Giro. Yaitu surat perintah dari nasabah kepada bank untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening pihak lain. Pada prinsif penggunaan bilyet giro sama dengan cek, hanya bedanya pihak penerima tidak dapat menguangkan bilyetgiro dengan uang tunai, hanya sebatas pemindah bukuan. 4. Faktur. Yaitu, bukti transaksi pembelian atau penjualan yang dilakukan secara kredit. Bagi pihak yang menerbitkan faktur disebut faktur penjualan dan bagi pihak penerima faktur disebutnya faktur pembelian. Dalam mekanisme penggunaan faktur, pihak penjual membuat faktur, dimana yang asli diserahkan bersama barang kepada pihak pembeli sehingga di perusahaan penjual hanya tersimpan faktur copynya saja yang nantinya dijadikan dokumen akuntansi. Namun bagi pembeli yang menerima faktur asli dari penjual merupakan transaksi pembelian secara kredit.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
26
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Contoh Faktur:
PD. CAHAYA AGUNG JL. Meranti, 43 Pontianak
Pontianak, 2 Januari 2004 Kepada, Yth. Toko Simpang Tiga Jl. Gajah Mada, 123 Pontianak FAKTUR No. Fak. 003/2004
No.
Jenis Barang
Banyaknya
Harga Satuan
Jumlah
1
TV. Sony 14”
10
1.000.000
10.000.000
2
TV. Sharp 21 “
2
1.500.000
3.000.000
J u m l a h ………………………………………………
13.000.000
Syarat Pembayaran: 2/10-n/30
Diterima oleh,
Hormat kami, Bagian Penjualan,
…………….
Yasinta Ana Yulia
5. Nota Kontan. Yaitu bukti transaksi pembelian atau penjualan secara tunai. Seperti halnya faktur Lembar asli diserahkan kepada pembeli sementara copynya disimpan pihak penjual sebagai bukti penjualan secara tunai. Bagi pihak pembeli dokumen Nota Kontan asli tersebut merupakan bukti transaksi pembelian secara tunai. Contoh Nota Kontan.
PD. CAHAYA AGUNG Jl. Meranti, No. 43 Pontianak.
No 1
Jenis Barang TV. Sanyo 14 “
Tanggal 5 Januari 2004
NOTA KONTAN Nomor : NK. 024/2004 Banyaknya Harga Satuan 20
1.000.000
J u m l a h ……………………………………………….
Jumlah 20.000.000
20.000.000
Bagian Pembelian,
Bagian Penjualan
…………………..
…………………
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
27
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
6. Nota Kredit atau Nota Debet Nota Kredit (Credit Memorandum) adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang dijual, atau bukti persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pembeli untuk pengurangan harga suatu barang yang disebabkan rusak atau tidak sesuai dengan pesanan. Nota Kredit dibuat oleh penjual yang asli dikirim kepada pembeli sementara copynya disimpan oleh pihak penjual sebagai bukti transaksi retur penjualan dan pengurangan harga ( sales retur and allowance ). Dilain pihak, apabila barang yang telah diterima oleh pihak pembeli rusak atau tidak sesuai pesanan, dapat pula pihak pembeli mengambil inisiatif untuk membuat nota kepada penjual sehubungan dengan pengembalian barang /retur atau pengurangan harga. Nota yang dibuat dan dikirimkan kepada penjual oleh pembeli tersebut dinamakan Nota Debet. Sementara Copy Nota Debet Oleh Pihak Pembeli merupakan bukti transaksi retur pembelian dan pengurangan harga ( purchases retur and allowance ). Contoh Nota Kredit yang dibuat oleh Penjual.
PD. SIMPANG TIGA Jl. Pahlawan, No.15 Pontianak.
Nomor: NK. 002/2004 15 Januari 2004
NOTA KREDIT Kepada Toko Sederhana Selalu Jl. Gajah Mada, 32 Pontianak. Kami telah mengkredit rekening saudara untuk barang-barang sebagai berikut : No
Jenis Barang
Banyaknya
Harga Satuan
Jumlah
1
TV. Sharp 14 “
2
1.000.000
1.000.000
2
TV. Sanyo 14 “
1
1.200.000
1.200.000
J u m l a h ……………………………………………..
Bagian Akuntansi, ………………….
2.200.000
PD. SIMPANG TIGA ……………………
7. Memorial ( Memorandum ) Memo adalah bukti transaksi interen karena bukti tersebut dibuat oleh perusahaan dan ditujukan kedalam perusahaan itu sendiri. Lain halnya dengan bukti-bukti transaksi yang telah disebutkan dimuka, dimana bukti-bukti tersebut menyangkut pihak diluar perusahaan. Oleh sebab itu dinamakan bukti eksteren. Memo biasanya dipakai oleh pihak-pihak yang berwenang didalam suatu perusahaan untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini yang berkaitan dengan kegiatan akuntansi. Misalnya dari kepala bagian akuntansi mengirim memo kepada pemegang buku untuk memberitahu nilai penyustan aktiva tetap dan diperintahkan untuk membuat catatannya/membukukannya.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
28
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Contoh Memo.
MEMORIAL
Dari
: Kepala Bagian Akuntansi
Untuk
: Teknisi Akuntansi
Informasi
: Mohon dibuat ayat jurnal Penyesuaian Persediaan barang dagangan tanggal 31 Desember Rp 35.000.000
Pontianak, 5 Januari 2004
Kepala Bagian Akuntansi
D. Menganalisis Bukti Transaksi. Transaksi yang terjadi yang didukung oleh bukti transaksi sebelum diproses lebih lanjut terlebih dahulu dianalisis. Beberapa hal yang perlu diketahui terhadap transaksi yang terjadi, yakni : • • • • • •
Peristiwa / transaksi apa yang terjadi dan kapan terjadinya. Misalnya apakah penjualan barang dagangan, pembelian keperluan kantor, penerimaan tagihan dari pelanggan, dan lain sebagainya, serta kapan terjadinya peristiwa tersebut. Nilai nominal transaksi, sejumlah nilai uang yang tercantum dalam bukti tersebut. Keabsahan transaksi, apakah ada otorisasi oleh pihak yang berwenang. Keterangan-keterangan lain yang diperlukan. Misalnya transaksi penjualan barang dagangan secara kredit keterangan yang diperlukan siapa costumernya, jenis barang dagangan yang dibeli, kwantitas, harga satuan, dll. Akun-akun apa saja yang berpengaruh atas transaksi tersebut Menentukan akun-akun yang didebit dan akun yang dikredit.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
29
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Sebagai ilustrasi perhatikan bukti transaksi berikut ini :
PD. CAHAYA AGUNG JL. Meranti, 43 Pontianak
Pontianak, 2 Januari 2004 Kepada, Yth. Toko Simpang Tiga Jl. Gajah Mada, 123 Pontianak FAKTUR No. Fak. 003/2004
No. Jenis Barang
Banyaknya
Harga Satuan
Jumlah
1
TV. Sony 14”
10
1.000.000
10.000.000
2
TV. Sharp 21 “
2
1.500.000
3.000.000
J u m l a h ………………………………………………
13.000.000
Syarat Pembayaran: 2/10-n/30
Diterima oleh,
Hormat kami, Bagian Penjualan,
…………….
Yasinta Ana Yulia
Analisa atas bukti transaksi tersebut oleh pihak PD. Cahaya Agung adalah : • Peristiwa ekonomik yang terjadi adalah Penjualan secara kredit pada tanggal 2 Januari 2004 • Nilai nominal transaksi tersebut Rp 13.000.000 • Bukti transaksi tersebut syah karena sudah diotorisasi oleh pihak berwenang • Keterangan lain yang diperlukan. Misalnya penjualan kepada Toko Simpang Tiga, jenis barang yang dijual TV. Sony !4” 10 unit @ Rp 1.000.000 dan TV. Sharp 21” 2 unit @ 1.500.000 (keterangan ini dapat digunakan untuk mencatat yang diperlukan dalam proses akuntansi). • Akun-akun yang berpengaruh adalah jika pencatatan menganut periodic system / sistem fisik akun “piutang dagang” dan akun “penjualan”. Tetapi jika pencatatan menganut sistem perpectual akun yang berpengaruh adalah akun “piutang dagang”,”penjualan”, “harga pokok penjualan” dan akun “persediaan”. • Piutang dagang bertambah dicatat debet dan penjualan bertambah dicatat kredit (periodek system) atau piutang dagang bertambah dicatat debet, penjualan bertambah dicatat kredit kemudian harga pokok penjualan bertambah dicatat debet dan persediaan berkurang dicatat kredit.
E. Menyimpan bukti transaksi Bukti-bukti transaksi yang telah terjadi selama suatu periode akuntansi tidak boleh hilang, semuanya harus tersimpan ditempat yang telah ditentukan oleh perusahaan. Namun yang perlu diingat didalam penyimpanan bukti-bukti tersebut harus teratur dan rapi, artinya apabila bukti tersebut diperlukan akan mudah dicari dan didapatkan. Bukti-bukti tersebut harus disusun secara kronologis artinya harus sesuai urutan waktu kejadiannya
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
30
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
BAB IV MENGELOLA BUKU JURNAL
A. Pengertian dan Fungsi Jurnal Jurnal adalah catatan kronologis transaksi ekonomik dalam bentuk entri/ayat jurnal (journal entry) yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Jurnal merupakan catatan pertama (book of original entry) dalam proses akuntansi. Setiap entri jurnal memberikan informasi tentang : 1. Tanggal transaksi bisnis 2. Nama akun-akun yang didebit dan dikredit 3. Jumlah angka yang didebit dan dikredit kesetiap akun 4. Penjelasan singkat transaksi 5. Referensi posting (post ref = posting reference) Dengan melakukan pencatatan transaksi kedalam buku jurnal, maka diraih manfaat yang tidak mungkin dicapai sekiranya transaksi bisnis lansung dicatat kedalam akun-akun buku besar. Manfaat atau fungsi pemakaian jurnal adalah : 1. Jurnal memperlihatkan semua informasi perihal sebuah transaksi disuatu tempat serta mencantumkan penjelasan singkat mengena. 2. Jurnal membeberkan suatu catatan kronologis tentang semua kejadian bisnis perusahaan. Jurnal dapat memperlihatkan transaksi-transaksi yang berlangsung dan dicatat beberapa bulan atau tahun yang lalu. 3. Pemakaian jurnal akan membantu mencegah kesalahan. Sekiranya transaksi lansung dicatat kebuku besar, maka sangat mudah terjadi kekeliruan seperti kekeliruan memasukan debit-kredit, dll.
B. Bentuk-Bentuk Jurnal Buku jurnal yang digunakan oleh perusahaan ada dua macam jurnal, yakni jurnal umum (general journal) dan jurnal khusus (special journal). Jurnal umum berfungsi untuk mencatat semua jenis transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Namun bagi perusahaan yang relative besar jenis transaksi banyak dan setiapjenis transaksi sering terjadi, penggunaan jurnal umum tidaklah lagi efektif. Sebab selain akan menghambat proses pengolahan data, tugas pencatatan transaksi akan bertumpuk kepada seorang petugas. Keadaan tersebut untuk kepentingan pengawasan tidak menguntungkan. Jurnal Umum (general Journal) Telah dijelaskan diatas jurnal umum adalan tempat mencatat semua jenis transaksi perusahaan. Bentuk standar jurnal umum seperti gambar berikut ini :
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
31
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
JURNAL UMUM Hal : Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Keterangan cara pengisian : 1. Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi keuangan secara kronologis (menurut urutan waktu) 2. Kolom keterangan diisi dengan nama akun yang harus didebet beserta jumlahnya dikolom debet dan nama akun yang dikredit beserta jumlahnya dikolom kredit. Akun yang didebet harus dituliskan terlebih dahulu kemudian baru akun dikredit. 3. Kolom Ref (refrensi) diisi dengan nomor kode akun. Nomor kode tersebut baru ditulis setelah data jurnal tersebut diposting atau dipindah ke buku besar. 4. Halaman disudut kanan atas diisi dengan nomor halaman jurnal ( dari halaman 1 dst. ) Contoh : 1 Pencatatan transaksi kedalam jurnal umum.
1. Januari 2007
Tuan Widodo mendirikan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang penjahitan pakaian dengan nama “WIDODO TAYLOR” sebagai investasi awal ia menyetor uang tunai kedalam perusahaan sebesar Rp 50.000.000,-
4. Januari 2007
Membeli berbagai perlengkapan Rp 5.000.000,- tunai
6 Januari 2007
Membeli peralatan Rp 10.000.000,- secara kredit
9 Januari 2007
Dibayar sebagian hutang kekreditur Rp 2.000.000,-
10 Januari 2007
Dibayar gaji karyawan Rp 2.500.000,-
Dari transaksi diatas dapat dicatat kedalam buku jurnal sebagai berikut:
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
32
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
JURNAL UMUM
Tanggal
Keterangan
Ref
Halaman : 1 Kredit
Debet
2007 Januari
1
Kas Modal
1101
Rp
50,000,000
3001
Rp
50,000,000
Rp
5,000,000
Rp
10,000,000
Rp
2,000,000
Rp
2,500,000
(setoran modal awal)
4
Perlengkapan Kas
1103
Rp
5,000,000
1101
(pembelian secara tunai)
6
Peralatan Hutang usaha
1201
Rp
10,000,000
2101
(diisi dg nama kreditur)
9
Hutang usaha Kas
2101
Rp
2,000,000
1101
(diisi dg nama kreditur)
10
Beban gaji
5201
Kas
1101
Rp
2,500,000
(diisi dengan gaji bulan ….)
Rekapitulasi No. Akun
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Jumlah
No. Akun
Jumlah
1101
50.000.000
1101
9.500.000
1103
5.000.000
3001
50.000.000
1201
10.000.000
2101
10.000.000
2101
2.000.000
5201
2.500.000
Jlh
69.500.000
Jlh
69.500.000
33
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Contoh : 2 Pencatatan transaksi kedalam jurnal umum. Perhatikan bukti-bukti transaksi yang terjadi pada perusahaan WIDODO TAYLOR a.l : 1. WIDODO TAYLOR Jl. Pahlawan, No.12 Pontianak
Nomor : 01/KM/2007 Tgl. 1 Januari 2007
BUKTI KAS MASUK
Diterima dari
: Tuan Widodo
Jumlah
: Rp 150.000.000,-
Untuk
: Setoram modal awal perusahaan
Dengan huruf
: Seratus lima puluh juta rupiah
BagianAkuntansi Bagian Keuangan
2. CV. SIMPANG TIGA Jalan Gajah Mada, 41
Tgl. 4 Januari 2007 Kepada:
Pontianak
Yth. Widodo Taylor D.a. Pontianak NOTA KONTAN No. 100/Nk/2007
No 1 2 3
Jenis barang Banyak Benang 2 dus Kancing celana 40 kotak Resleting 40 kotak Jumlah ……………………………………..
Bagian Akuntansi
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
H. Satuan 200,000 10,000 50,000
Jumlah 400,000 400,000 2,000,000 2,800,000
Hormat Kami Bagian Penjualan.
34
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
3. PT. ABADI Jl. Diponogoro,001 Pontianak
Tgl. 6 Januari 2007 Kepada: Yth. Widodo Taylor Pontianak FAKTUR Nomor: F.003/2007
No 1 2 3
Jenis barang Banyak H. Satuan Meja 4 set 500,000 Komputer 2 set 3,000,000 Lemari 4 buah 500,000 Jumlah ……………………………………..
Bagian Akuntansi
Jumlah 2,000,000 6,000,000 2,000,000 10,000,000
Hormat Kami Bagian Penjualan.
4. WIDODO TAYLOR Jl. Pahlawan, No. 12 Pontianak
No. 02/KK/2007 Tgl. 9 Januari 2007 BUKTI KAS KELUAR
Dibayar kepada
: PT. Abadi, Jakarta
Jumlah
: Rp 7.000.000,-
Untuk
: Pelunasan sebagian faktur No. F. 003/2004
Dengan huruf
: Tujuh juta rupiah
Bagian Akuntansi
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Bagian Keuangan
35
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
5. WIDODO TAYLOR Jl. Pahlawan, No. 12 Pontianak
No. 03/KK/2007 Tgl. 31 Januari 2007 BUKTI KAS KELUAR
Dibayar kepada
: PT. PLN Wil V Cabang Pontianak
Jumlah
: Rp 1.200.000,-
Untuk
: Pembayaran beban listrik bulan Januari 2007
Dengan huruf
:Satu juta dua ratus ribu rupiah
Bagian Akuntansi
Bagian Keuangan
Dari dokumen transaksi di atas dapat dicatat kedalam jurnal umum sebagai berikut :
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
36
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
JURNAL UMUM Halaman : 1 Tanggal 2007 Januari 1
Keterangan
Ref
Kas Modal
Debet
Kredit
1101 3001
150,000,000
1103
2,800,000
150,000,000
(setoran modal pemilik)
4
Perlengkapan Kas
2,800,000
(Pembelian tunai)
6
Peralatan Hutang usaha
1201 2101
10,000,000
2101 1101
7,000,000
5201 1101
1,200,000
10,000,000
(PT. Abadi, Jakarta)
9
Hutang usaha Kas
7,000,000
(PT. Abadi, Jakarta)
31
Beban listrik Kas
1,200,000
(Rekening bulan Januari 2004)
Rekapitulasi No. Akun
Jumlah
No. Akun
Jumlah
1101
150.000.000
1101
11.000.000
1103
2.800.000
3001
150.000.000
1201
10.000.000
2101
10.000.000
2101
7.000.000
5201
1.200.000 Jlh
171.000.000
Jlh
171.000.000
Perhatikan jurnal diatas, kolom ref sudah diisi dengan nomor akun, anggaplah data-data jurnal tersebut sudah diposting kebuku besar. Setelah jurnal sudah selesai maka kegiatan selanjutnya posting kebuku besar. Teknik posting kebuku besar akan dibahas pada bab berikutnya.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
37
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Jurnal Khusus (special journal) dan Buku Besar Pembantu (subsidiary ledger) Dimuka telah disinggung, bahwa perusahaan dapat menggunakan jurnal khusus untuk mencatat transaksi ekonomik perusahaannya dengan mempertimbangkan jika volume transaksi sangat banyak dan jenis transaksi tertentu terjadi berulang kali. Banyaknya jenis buku jurnal yang digunakan dalam perusahaan tergantung kepada keperluan perusahaan yang bersangkutan. Secara umum buku jurnal yang dapat digunakan dalam suatu perusahaan terdiri dari empat buah buku jurnal khusus dan satu jurnal umum, yakni : 1. Jurnal Pembelian (purchases journal) Jurnal ini berfungsi tempat mencatat transaksi pembelian barang/jasa secara kredit. Misalnya pembelian perlengkapan, pembelian peralatan, pembelian barang dagangan, dll secara kredit (tergantung kebijakan manajemen). 2. Jurnal Pengeluaran Kas (cash payment journal) Jurnal ini berfungsi untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas. Misalnya transaksi pembayaran beban-beban, pelunasan utang, pembelian tunai, dll. 3. Jurnal Penjualan (sales journal) Jurnal ini berfungsi untuk mencatat penjualan jasa atau barang dagangan yang dilakukan secara kredit.(tergantung kebijakan manajemen). 4. Jurnal Penerimaan Kas (cash receipt journal) Jurnal ini berfungsi untuk mencatat transaksi-transaksi penerimaan kas dari segala sumber. Misalnya penjualan tunai, menerima tagihan dari pelanggan, tambahan investasi berupa kas dari pemilik, menerima pinjaman dari pihak lain, dll 5. Jurnal umum (general journal) Jurnal ini berfungsi untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat kedalam jurnal khusus dan transaksi interen. Misalnya pembetulan kesalahan, penyesuaian, penutupan, pembalik, dll.
Jurnal Pembelian Dimuka telah disinggung, bahwa jurnal pembelian adalah tempat untuk mencatat pembelian barang / jasa secara kredit. Mengenai bentuk jurnal pembelian hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dengan mempertimbangkan jenis-jenis transaksi dan frekwensi terjadinya. Jika suatu transaksi yang sama sering terjadi dan berulang-ulang sebaiknya disiapkan kolom khusus untuk akun tersebut. Contoh bentuk jurnal pembelian. (tidak baku disesuaikan kebutuhan) Sebagai ilustrasi untuk merancang bentuk jurnal pembelian, misalkan pada suatu perusahaan bergerak dalam pelayanan jasa service elektronik, diketahui transaksi pembelian barang secara kredit berupa perlengkapan service sering dilakukan sementara barang-barang yang lain frekwensinya jarang terjadi. Untuk itu dapat dirancang bentuk jurnal pembelian sbb:
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
38
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
JURNAL PEMBELIAN
Tgl.
No. Fak.
Nama Kreditur
Ref Perlengkapan Service
Halaman : Debit Kredit Serba serbi Hutang Akun Ref Jumlah Dagang
Buku Besar Pembantu Buku besar pembantu (subsidiary ledger) adalah perincian dari salah satu akun yang terdapat dalam buku besar umum. Misalnya buku besar pembantu hutang (account payable subsidiary ledger) merupakan rincian hutang-hutang perusahaan kepada supplayer atau kreditor. Begitu juga dengan buku pembantu piutang yang merupakan rincian piutang perusahaan kepada debitor-debitor. Contoh bentuk buku besar pembantu berikut ini : Contoh buku besar pembantu hutang: Kreditur : PT. Mulia Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Nomor : 01 Saldo Debit Kredit
Contoh buku besar pembantu piutang : Debitur : PT. Mulia Tanggal
Keterangan
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Ref
Debit
Kredit
Nomor : 01 Saldo Debit Kredit
39
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Cara pencatatan transaksi kedalam buku jurnal dan buku pembantu perhatikan contoh berikut ini. Transaksi yang terjadi pada PJ. Andika sehubungan dengan pembelian barang yang dilakukan secara kredit bulan Juli 2007 sebagai berikut : Juli 5, Juli 6, Juli 7, Juli 8, Juli 9,
Diterima faktur no. 23 dari PT. Mahakam untuk pembelian perlengkapan service seharga Rp. 2.500.000 syarat 2/10–n/30 Dibeli dari PD. Jambore Peralatan kantor seharga Rp 5.000.000 faktur no. 134 syarat n/30 Dibeli perlengkapan service dari PT. Mahakam seharga Rp 1.500.000 faktur no. 47 syarat 2/10-n/30 Dibeli peralatan service dari PD. Jambore seharga Rp 3.000.000 faktur no. 145 syarat n/30 Diterima fktur no. 56 dari PT. Mahakam untuk pembelian perlengkapan service seharga Rp 500.000 syarat 2/10-n/30
Dari transaksi diatas dapat dicatat kedalam buku jurnal pembelian dan buku pembantu hutang sebagai berikut : PJ. ANDIKA JURNAL PEMBELIAN (JPB) Bulan : Juli 2007
Tgl.
No. Fak
Ref
Nama Kreditur
√ √ √ √ √
Juli 5 23 PT. Mahakam Juli 6 134 PD. Jambore Juli 7 47 PT. Mahakam Juli 8 145 PD. Jambore Juli 9 56 PT. Mahakam Jumlah ………………………………..
Perlengkapan Service 2.500.000
Debit Serba serbi Akun Ref Peralatan Ktr.
1.500.000 Peralatan Servis
500.000 4.500.000
Halaman 1 Kredit Hutang Usaha Jumlah 2.500.000 5.000.000 5.000.000 1.500.000 3.000.000 3.000.000 500.000 8.000.000 12.500.000
Buku Pembantu Utang : Kreditur : PT. Mahakam Tanggal Juli 5 Juli 7 Juli 9
Nomor : 01
Keterangan Faktur no. 23 Faktur no. 47 Faktur no. 56
Ref
Debit
JPB-1 JPB-1 JPB-1
Kredit
Saldo Debit
Kredit 2.500.000 4.000.000 4.500.000
2.500.000 1.500.000 500.000
Kreditur : PD. Jambore Tanggal Juli 6 Juli 8
Nomor : 02
Keterangan Faktur no. 134 Faktur no. 145
Ref JPB-1 JPB-1
Debit
Kredit 5.000.000 3.000.000
Saldo Debit
Kredit 5.000.000 8.000.000
Perhatikan tanda (√) pada kolom ref, jika kolom ref sudah diberikan tanda ceklist berarti data tersebut sudah dicatat kedalam buku pembantu hutang Jurnal Pengeluaran Kas (cash payment journal) Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
40
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Jurnal pengeluaran kas adalah buku jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas. Misalnya pelunasan utang, pembelian tunai, pembayaran berbagai macam beban, dll. Untuk merancang bentuk jurnal pengeluaran kas juga mempertimbangkan jenis-jenis transaksi dan frekwensi terjadinya. Jenis transaksi yang sering terjadi perlu dibuatkan kolom khusus/tersendiri sementara transaksi yang jarang terjadi disiapkan kolom serba-serbi. Contoh bentuk jurnal pengeluaran kas. Tgl
Nomor Cek
Keterangan / Akun
Ref
Serba-serbi
Debit Perlengkapan service
Kredit Hutang Dagang
Kas
Contoh pencatatan transaksi kedalam jurnal pengeluaran kas. Sebagai ilustrasi transaksitransaksi yang terjadi pada PJ. Andika bulan Juli 2007 sehubungan dengan pengeluaran kas sebagai berikut : Juli 1, Dibayar gaji karyawan sebesar Rp 2.000.000 cek no. 12 Juli 17, Pelunasan faktur no. 23 kepada PT. Mahakam atas pembelian tanggal 5 Juli 2007 cek no. 13 Juli 18, Dibeli perlengkapan kantor Rp 1.000.000 cek no. 14 Juli 25, Pelunasan faktur no. 134 kepada PD. Jambore atas pembelian tanggal 6 Juli 2007 cek no. 15 Juli 27, Pembelian perlengkapan service Rp 1.500.000 cek no.16 Dari data transaksi diatas dapat dicatat kedalam buku jurnal pengeluaran kas dan buku pembantu hutang sebagai berikut :
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
41
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
PJ. ANDIKA JURNAL PENGELUARAN KAS (JKK) Bulan : Juli 2007
Tgl
Nomor Cek
Ref Keterangan / Akun
Juli 1 12 Beban Gaji Juli 17 13 PT. Mahakam Juli 18 14 Perlengkapan Kantor Juli 25 15 PD. Jambore Juli 27 16 Pembelian tunai Jumlah ……………………………….
Serba-serbi
Debit Perlengkapan service
Halaman 1 Kredit Hutang Usaha
2.000.000 √
2.500.000 1.000.000
√ -
5.000.000 3.000.000
1.500.000 1.500.000
7.500.000
Kas 2.000.000 2.500.000 1.000.000 5.000.000 1.500.000 12.000.000
Buku Pembantu Utang : Kreditur : PT. Mahakam Tanggal Juli 5 Juli 7 Juli 9 Juli 17
Nomor : 01
Keterangan Faktur no. 23 Faktur no. 47 Faktur no. 56 Faktur no. 23
Ref JPB-1 JPB-1 JPB-1 JKK-1
Debit
Kredit
Saldo Debit
Kredit 2.500.000 4.000.000 4.500.000 2.000.000
2.500.000 1.500.000 500.000 2.500.000
Kreditur : PD. Jambore Tanggal
Keterangan
Juli 6 Juli 8 Juli 25
Faktur no. 134 Faktur no. 145 Faktur no. 134
Nomor : 02 Ref JPB-1 JPB-1 JKK-1
Debit
Kredit 5.000.000 3.000.000
5.000.000
Saldo Debit
Kredit 5.000.000 8.000.000 3.000.000
Perhatikan kolom ref pada jurnal pengeluaran kas : Jika sudah ditulis tanda (√) di kolom ref jurnal pengeluaran kas artinya data tersebut sudah dicatat kedalam buku pembantu yang terkait
Jurnal Penjualan (sales journal) Biasanya jurnal penjualan berfungsi lebih khusus lagi. Misalnya dalam perusahaan dagang digunakan sebagai tempat untuk mencatat penjualan barang dagangan secara kredit. Dalam perusahaan jasa digunakan untuk mencatat penjualan jasa secara kredit.Akibat dari penjualan baik barang dagangan maupun jasa secara kredit akan muncul piutang perusahaan. Untuk itu pembahasan jurnal penjualan diiringi dengan pembahasan buku pembantu piutang. Bentuk jurnal penjualan tidaklah baku seperti apa yang disajikan dalam buku ini, bentuknya dapat berbeda-beda sesuai jenis perusahaan dan kebutuhan perusahaan tsb.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
42
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Contoh bentuk jurnal penjualanan untuk perusahaan jasa : Tanggal
No. Fak.
Debet Debitur
Ref
Piutang Usaha
Kredit Pendapatan Jasa
Ket. Jatuh Tempo
Contoh jurnal penjualan untuk perusahaan dagang (pencatatan sistem fisik) Tanggal
No. Fak.
Debitur
Ref
Debet Piutang Dagang
Kredit Penjualan
Ket. Jatuh Tempo
Sebagai ilustrasi, berikut ini contoh pencatatan transaksi penjualan jasa secara kredit dalam jurnal penjualan dan pencatatan kedalam buku pembantu piutang usaha. Anggaplah transaksi-transaksi yang terjadi pada PJ. Andika pada bulan Juli 2007 sehubungan dengan penjualan jasa secara kredit. Juli 6, Dikirim faktur no. 50 kepada Toko Indah Sari seharga Rp 4.500.000 atas jasa service. Syratat n/30 Juli 10, Dikirimkan faktur no. 51 kepada Toko Delima sebesar Rp 2.000.000 atas penyerahan jasa service. Syarat n/30 Juli 21, Dikirim faktur no. 52 kepada Toko delima sebesar Rp 3.000.000 atas penyerahan jasa service. Syarat n/30 Juli 25, Dikirim faktur no. 53 kepada Toko Indah Sari seharga Rp. 2.500.000 atas penyerahan jasa service. Syarat n/30 Juli 30, Dikirim faktur no. 54 kepada Toko. Sinta seharga Rp 3.000.000 atas penyerahan jasa service. Syarat n/30 Transaksi diatas dapat dicatat kedalam jurnal penjulan dan kedalam buku pembantu piutang sebagai berikut.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
43
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
PJ. ANDIKA JURNAL PENJUALAN (JPJ) Bulan : Juli 2007 Halaman : 1 Tanggal
Juli 6 Juli 10 Juli 21 Juli 25 Juli 30
Debet
No. Fak. 50 51 52 53 54
Debitur
Toko Indah Sari Toko Delima Toko Delima Toko Indah Sari Toko Sinta
Ref
Piutang Usaha
√ √ √ √ √
Jumlah ………………………………………..
Kredit Pendapatan Jasa
4.500.000 2.000.000 3.000.000 2.500.000 3.000.000
4.500.000 2.000.000 3.000.000 2.500.000 3.000.000
15.000.000
15.000.000
Ket. Jatuh Tempo 6 Agustus 2007 10 Agustus 2007 21 Agustus 2007 25 Agustus 2007 30 Agustus 2007
Pencatatan kedalam buku pembantu piutang sebagai berikut : Debitur : Toko Indah Sari Tanggal 2007 Juli 6 Juli 25
Keterangan Faktur No. 50 Faktur No. 53
Nomor : 01 Ref JPJ-1 JPJ-1
Debit
Kredit
4.500.000 2.500.000
Saldo Debit
Kredit
4.500.000 7.000.000
Debitur : Toko Delima Tanggal 2007 Juli 10 Juli 21
Keterangan Faktur No. 51 Faktur No. 52
Nomor : 02 Ref JPJ-1 JPJ-1
Debit
Kredit
2.000.000 3.000.000
Saldo Debit 2.000.000 5.000.000
Debitur : Toko Sinta Tanggal 2007 Juli 30
Keterangan Faktur No. 54
Ref JPJ-1
Debit 3.000.000
Kredit
Kredit
Debit
Nomor : 03 Saldo Kredit
3.000.000
Perhatikan kolom ref pada jurnal penjualan : Jika sudah ditulis tanda (√) dikolom ref jurnal penjualan artinya data tersebut sudah dicatat kedalam buku pembantu yang terkait
Juranal Penerimaan Kas (cash receipt journal) Jurnal penerimaan kas berfungsi untuk mencatat transaksi yang berhubungan lansung dengan penerimaan kas atau transaksi yang mengakibatkan kas perusahaan bertambah. Yang dimaksud dengan penerimaan kas seperti penerimaan uang tunai, penerimaan cek tunai atau Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
44
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
bilyet giro dari pihak lain, transfer uang dari pihak lain kerekening perusahaan, penyetoran langsung dari debitur ke bank untuk rekening perusahaan. Untuk setiap transaksi penerimaan kas biasanya perusahaan menyediakan bukti khusus yaitu “bukti penerimaan kas (bukti kas masuk). Salah satu contoh bukti penerimaan kas sebagai berikut :
PJ. ANDIKA Jl. Tanjung Pura No. 12 Pontianak
Nomor : ………………….. BUKTI PENERIMAAN KAS
Diterima Dari : ……………………………………………………………………………….
Jumlah Rp ………………...
: No. Cek : ………………….
Tanggal Cek : ……………...
Keterangan :
Tanggal : …………………..
Diterima Oleh : …………………………….
Seperti halnya buku jurnal khusus lainnya, bentuk atau kolom-kolom jurnal penerimaan kas harus disesuaikan dengan kebutuhan, artinya disesuaikan dengan jenis perusahaan, volume dan sifat transaksi yang biasa terjadi dalam perusahaan. Sebagai contoh anggaplah transaksi suatu perusahaan sehubungan dengan penerimaan uang diperoleh dari investasi pemilik, tagihan piutang usaha, penerimaan pinjaman dari bank, penjualan barang atau jasa secara tunai dan pendapatan tunai lainnya. Dari berbagai jenis transaksi tersebut yang paling sering terjadi hendaknya disiapkan kolom khusus. Dalam hal ini anggaplah penjualan jasa secara tunai dan tagihan piutang adalah transaksi yang paling sering terjadi, sementara transaksi yang lainnya frekwensi terjadinya sedikit. Dari informasi tsb dapat dirancang bentuk jurnal penerimaan kas sebagai berikut: Contoh bentuk jurnal penerimaan kas untuk perusahaan jasa : Tanggal
Nomor Bukti
Keterangan/ Akun
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Ref
Serba-serbi
Kredit Pendapatan Jasa
Debet Piutang Usaha
Kas
45
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Didalam jurnal penerimaan kas terdapat pitang usaha disebelah kredit (berkurang) artinya penerimaan kas diperoleh dari tagihan piutang diri pihak lain. Dengan demikian adanya keterkaitan antara jurnal penerimaan kas dengan buku besar pembantu piutang. Sebagai ilustrasi, contoh pencatatan transaksi kedalam jurnal penerimaan kas dan buku besar pembantu piutang. Anggaplah transaksi-transaksi yang terjadi pada PJ. Andika selama bulan Juli 2007 sehubungan dengan penerimaan kas sebagai berikut : Juli 3, Diterima pinjaman dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar 10.000.000 Bukti Kas Masuk No. 25 Juli 8, Diterima uang tunai sebesar Rp 500.000 untuk penjualan jasa service. Bukti Kas Masuk No. 26 Juli 22, Diterima uang cek dari pelanggan sebesar Rp 1.000.000 untuk penjualan jasa service. Bukti kas Masuk No.27 Juli 26, Diterima cek dari Toko Indah sari sebesar Rp 4.500.000 untuk pelunasan faktur no. 50 tanggal 6 Juli 2007. Bukti Kas Masuk No. 28 Juli 27, Diterima cek dari Toko Delima untuk pelunasan Faktur No. 51 tanggal 10 Juli 2007 sebesar Rp 2.000.000 Bukti Kas Masuk No. 29 Juli 30, Diterima tunai Rp 300.000 atas penerimaan sewa mobil kantor yang dicarter oleh pihak lain. Bukti Kas Masuk No. 30 Transaksi diatas dapat dicatat kedalam jurnal penerimaan kas dan buku besar pembantu piutang sebagai berikut : PJ. ANDIKA JURNAL PENERIMAAN KAS (JKM) Bulan : Juli 2007
Tanggal
Juli 3 Juli 8 Juli 22 Juli 26 Juli 27 Juli 30
Nomor Bukti 25 26 27 28 29 30
Keterangan/ Akun
Utang Bank Pejuan jasa tunai Penjualan jasa tunai Toko Indah Sari Toko Delima Pendapatan Sewa
Jumlah ……………………………………..
Ref
Serba-serbi
Kredit Pendapatan Jasa
Halaman : 1 Debet Piutang Usaha
10.000.000 √ √
500.000 1.000.000 4.500.000 2.000.000 300.000 10.300.000
1.500.000
6.500.000
Kas 10.000.000 500.000 1.000.000 4.500.000 2.000.000 300.000 18.300.000
Pencatatan dari jurnal penerimaan kas ke dalam buku besar pembantu sebagai berikut : Debitur : Toko Indah Sari Tanggal 2007 Juli 6 Juli 25 Juli 26
Nomor : 01
Keterangan Faktur No. 50 Faktur No. 53 Faktur No. 50
Ref JPJ-1 JPJ-1 JKM-1
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Debit
Kredit
4.500.000 2.500.000 4.500.000
Saldo Debit
Kredit
4.500.000 7.000.000 2.500.000
46
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Debitur : Toko Delima Tanggal 2007 Juli 10 Juli 21 Juli 27
Nomor : 02
Keterangan Faktur No. 51 Faktur No. 52 Faktur No. 51
Ref JPJ-1 JPJ-1 JKM-1
Debit
Kredit
2.000.000 3.000.000 2.000.000
Saldo Debit 2.000.000 5.000.000 3.000.000
Debitur : Toko Sinta Tanggal 2007 Juli 30
Keterangan Faktur No. 54
Ref JPJ-1
Debit 3.000.000
Kredit
Kredit
Debit
Nomor : 03 Saldo Kredit
3.000.000
Setelah transaksi dicatat kedalam jurnal, baik jurnal umum maupun jurnal khusus serta buku pembantu proses akuntansi berikutnya adalah posting data jurnal ke buku besar.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
47
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
BAB V MENGELOLA BUKU BESAR
A. Pengertian dan Bentuk Buku Besar Sistem akuntansi mencakup catatan yang terpisah untuk setiap pos yang muncul dineraca. Sebagai contoh suatu catatan yang terpisah dibuat untuk aktiva kas, memperlihatkan semua kenaikan dan penurunan kas sebagai akibat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Catatan serupa juga dibuat untuk aktiva lainnya, kewajiban dan equitas pemilik. Suatu pos atau catatan yang dipakaai untuk menelusuri kenaikan dan penurunan sebuah pos catatan dinamakan akun atau perkiraan atau disebut juga rekening. Akun atau rekening merupakan salah satu bagian dari system akuntansi. Perusahaan membuat akun untuk setiap elemen bisnis yang berbeda seperti kas, piutang usaha, utang dagang, dll. Setiap perusahaan mempunyai akun kas dalam system akuntansinya karena pengetahuan tentang jumlah kas merupakan informasi yang sangat berguna. Akun-akun yang dibuat didalam suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yakni akun rill disebut juga akun neraca (harta, utang dan modal) dan akun nominal disebut juga akun rugi laba atau disebut juga akun sementara dimana pada akhir periode akun nominal ini akan ditutup (pendapatan,beban, dll). Yang dimaksud dengan buku besar (ledger) adalah Kumpulan dari akun-akun atau perkiraan atau rekening. Buku besar yang memuat semua akun yang dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan disebut buku besar umum (general ledger) atau buku besar saja. Bentuk akun-akun didalam buku besar yang biasanya digunakan oleh perusahaan adalah, bentuk dua kolom atau biasa disebut bentuk “T”, bentuk tiga kolom dan bentuk empat kolom. Contoh format akun dua kolom atau bentuk “T”
KAS Tanggal
Keterangan
Ref
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Debit
Nomor: 111 Tanggal
Keterangan
Ref
Kredit
48
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Contoh format akun tiga kolom :
Akun : KAS Tanggal
Nomor: 111 Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Contoh format akun empat kolom :
Akun : KAS Tanggal
No. Akun : 111 Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Saldo Debit
Kredit
B. Bagan Akun Daftar akun dan nomor kode akun yang dipakai oleh sebuah perusahaan disebut bagan akun (chart of accout / account list). Bagan akun merupakan alat referensi yang digunakan untuk mengidentifikasi masing-masing akun didalam buku besar. Akun-akun diberikan nomor kode guna memfasilitasi identifikasi, pengarsipan, penanganan dan pembukuan referensi di dalam jurnal. Pemberian nomor akun harus mengikuti pola yang seragam sehingga menjadi suatu kode. Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam pemberian nomor kode akun dengan memperhatikan kelompok-kelompok akun seperti yang telah dijelaskan dimuka. Kelompok akun yang dimaksud adalah : • Kelompok 1 adalah harta • Kelompok 2 adalah utang • Kelompok 3 adalah modal atau equitas • Kelompok 4 adalam pendapatan • Kelompok 5 adalah beban operasi • Kelompok 6 adalah pendapatan dan beban diluar usaha
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
49
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Untuk memberi kode akun kelompok harta lancar dan harta tetap. Misalnya untuk akun-akun sebagai berikut : Harta Lancar
: Kas Piutang Usaha Perlengkapan Sewa dibayar dimuka Harta tetap : Peralatan Akumulasi penyusutan peralatan Bangunan Akumulasi penyusutan bangunan Utang Lancar : Utang usaha Utang gaji Utang jangaka panjang : Utang obligasi Utang Hipotek Modal : Modal Joni Prive Joni Pendapatan : Pendapatan jasa Pendapatan sewa Beban usaha/operasi : Beban gaji Beban iklan Pendapatan/beban Diluar usaha : Pendapatan bunga Beban bunga Dari contoh akun-akun diatas dapatlah kiranya diberikan nomor akun. Misalnya : 1101
= Kas Kode 1 menujukan kelompok harta Kode 1 menunjukan kelompok harta lancar Kode 0 1 nomor akun untuk kas
1201
= Peralatan Kode 1 menujukan kelompok harta Kode 1 menunjukan kelompok harta tetap Kode 0 1 nomor akun untuk Peralatan
1102
= Akumulasi penyusutan peralatan Kode 1 menujukan kelompok harta Kode 1 menunjukan kelompok harta tetap Kode 0 2 nomor akun untuk Akumulasi penyusutan peralatan
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
50
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Berikut ini adalah contoh bagan akun (chart of accout) yang sudah diberikan nomor kode akun : 1. Harta 1.1 Harta Lancar 1.1.0.1. Kas di bank 1.1.0.2. Surat beharga 1.1.0.3. Wesel tagih 1.1.0.4. Persediaan 1.1.0.5. Perlengkapan kantor 1.1.0.6. Asuransi dibayar dimuka
4. Pendapatan 4.0.0.1 Pendapatan jasa 4.0.0.2. Pendapatan sewa
1.2. Harta Tetap 1.2.0.1. Tanah 1.2.0.2. Peralatan 1.2.0.3. Akumulasi penyusutan bangunan 1.2.0.4. Bangunan 1.2.0.5. Akumulasi penyusutan bangunan 1.2.0.6 Mesin 1.2.0.7. Akumulasi penyusutan mesin
6. Pendapatan dan beban diluar usaha 6.1.0.1. Pendapatan Bunga 6.1.0.2. Pendapatan lain-lain 6.2.0.1. Beban bunga
5. Beban-beban Usaha 5.0.0.1 Beban Gaji 5.0.0.2. Beban Iklan 5.0.0.3. Beban Penyusutan Aktiva
2. Uutang 2.1. Uutang Lancar 2.1.0.1. Uutang usaha 2.1.0.2. Utang wesel 2.1.0.3. Utang gaji 2.1.0.4. Penghasilan diterima dimuka 2.2. Utang jangka panjang 2.2.0.1. Utang hipotik 2.2.0.2. Utang obligasi 3. Modal 3.0.0.1 Modal Tunan Joni 3.0.0.2. Prive Tuan Joni
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
51
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
C. Posting Posting adalah prosedur pemindahan entri jurnal kedalam akun buku besar. Posting dapat dilakukan pada setiap tanggal transaksi atau berkala (setiap akhir minggu atau setiap akhir bulan) Proses posting dari entri jurnal umum kesalah satu akun dibuku besar sebagai berikut : JURNAL UMUM Halaman : 1 Keterangan
Tanggal 2007 Januari 1
Ref
Kas Modal
Debet
Kredit
1101 3001
150,000,000
1103 1101
2,800,000
1201 2101
10,000,000
2101 1101
7,000,000
5201 1101
1,200,000
150,000,000
(setoran modal pemilik)
4
Perlengkapan Kas
2,800,000
(Pembelian tunai)
6
Peralatan Hutang usaha
10,000,000
(PT. Abadi, Jakarta)
9
Hutang usaha Kas
7,000,000
(PT. Abadi, Jakarta)
31
Beban listrik Kas
1,200,000
(Rekening bulan Januari 2004)
Akun : KAS
No. Akun : 1101
Tanggal 2004 Januari
Keterangan 1 4 9 31
Posting. Posting Posting Posting
Ref
Debit
JU-1 JU-1 JU-1 JU-1
150.000.000
Kredit
2.800.000 7.000.000 1.200.000
Saldo Debit
Kredit
150.000.000 147.200.000 140.200.000 139.000.000
Catatan : Kolom keterangan dapat diisikan keterangan singkat mengenai transaksi tsb. Dan dapat juga diisikan posting.
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
52
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Proses Posting dari jurnal khusus dilakukan secara berkala dalam hal ini setiap akhir bulan Contoh: PJ. ANDIKA JURNAL PEMBELIAN (JPB) Bulan : Juli 2007
Tgl.
No. Fak
Nama Kreditur
Juli 5 23 PT. Mahakam Juli 6 134 PD. Jambore Juli 7 47 PT. Mahakam Juli 8 145 PD. Jambore Juli 9 56 PT. Mahakam Jumlah ………………………………..
Ref √ √ √ √ √
Debit Serba serbi Akun Ref
Perlengkapan Service 2.500.000
Peralatan Ktr.
1201
1.500.000 Peralatan Servis
1203
500.000 4.500.000 (1103)
Halaman 1 Kredit Hutang Usaha Jumlah 2.500.000 5.000.000 5.000.000 1.500.000 3.000.000 3.000.000 500.000 8.000.000 12.500.000 (√)
(2101)
Akun : Perlengkapan Service Tanggal 2007 Juli
Keterangan 31
Posting
Ref JPB-1
Debit
Kredit
4.500.000
4.500.000
Akun : Peralatan Kantor Tanggal 2007 Juli
Keterangan 31
Posting
Ref JPB-1
Debit
Kredit
5.000.000
2007 Juli
Keterangan 31
Posting
Ref JPB-1
Debit
Kredit
3.000.000
2007 Juli
Keterangan 31
Posting
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Ref JPB-1
Debit
No. Akun : 1203 Saldo Debit Kredit 3.000.000
Akun : Utang Usaha Tanggal
No. Akun : 1201 Saldo Debit Kredit 5.000.000
Akun : Peralatan Service Tanggal
No. Akun : 1103 Saldo Debit Kredit
Kredit 12.500.000
No. Akun : 2101 Saldo Debit Kredit 12.500.000
53
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Catatan : Jika kolom ref dan dibawah jumlah akun sudah diberikan nomor akun artinya data jurnal tesebut sudah diposting kedalam buku besar, namun sebaliknya jika belum artinya data tersebut belum diposting. Berikut ini akan diberikan suatu contoh dari transaksi bisnis, jurnal (jurnal umum) dan posting selanjutnya menyusun neraca saldo.
Perhatikan contoh berikut ini : Transaksi-transaksi keuangan yang terjadi pada PJ. ANTYA TAXI bulan Juli tahun 2007 diantaranya sbb:
1 Juli 2 Juli 5 Juli 7 Juli 9 Juli 12 Juli 14 Juli 18 Juli 19 Juli
Diterima uang tunai dari pemilik perusahaan Tn. Ahmad Rp 50.000.000,sebagai modal awal perusahaan. Dibayar sewa ruang untuk ruang kantor masa 1 tahun terhitung dari bulan Juli 2007 Rp 1.200.000,Dibeli perlengkapan secara kredit Rp 600.000,- daro took ABC Fak. No. 01/F/2007 Diterima jasa angkutan tunai Rp 1.000.000,Dibayar sebagian hutang kepada took ABC atas pembelian tgl 5 Juli 2004 Rp 400.000,Dibayar gaji karyawan Rp 500.000,Diterima pendapatan jasa Rp 500.000,Dibayar hutang kepada took ABC Rp 100.000,Dibeli perlengkapan Rp 200.000,- peralatan Rp 1.000.000,- dari jumlah tersebut dibayar tunai Rp 500.000,- dan sisanya dibayar kemudian.
Dari transaksi di atas, sebelum diposting kebuku besar terlebih dahulu dicatat kedalam buku jurnal. Jurnal transaksi diatas sebagai berikut:
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
54
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
JURNAL UMUM Halaman : 1 Tanggal 2007 Juli 1
2
5
7
9
12
14
18
19
Keterangan
Ref
Debet
Kas Modal (setoran Modal awal)
1101 3001
Rp 50,000,000
Sewa dibayar dimuka Kas (sewa untuk 1 tahun)
1103 1101
Rp 1,200,000
Perlengkapan Hutang usaha (Toko ABC Fak. No. 01/F/2007)
1102 2101
Rp
Kas Pendapatan Jasa
1101 4001
Rp 1,000,000
Hutang usaha Kas (Toko ABC, Fak.No. 01/F/2007)
2101 1101
Rp
Beban gaji Kas (Gaji bulan …… )
5001 1101
Rp
Kas Pendapatan jasa
1101 4001
Rp
Hutang usaha Kas (Toko ABC)
2101 1101
Rp
Perlengkapan Peralatan Kas Hutang usaha (Toko Marapi)
1102 1201 1101 2101
Rp 200,000 Rp 1,000,000
Kredit
Rp 50,000,000
Rp
1,200,000
Rp
600,000
Rp
1,000,000
Rp
400,000
Rp
500,000
Rp
500,000
Rp
100,000
Rp Rp
500,000 700,000
600,000
400,000
500,000
500,000
100,000
Sebelum memposting data jurnal ke buku besar, terlebih dahulu dipersiapkan format akunakun yang dipakai/digunakan antara lain : Kas Perlengkapan Sewa dibayar dimuka Peralatan
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Hutang usaha Modal Pendapatan jasa Beban gaji
55
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
BUKU BESAR Akun : KAS Tanggal
No. 1101 Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
Kredit
2007 Juli
1
Setoran pemilik
JU-1
50,000,000
50,000,000
2
Sewa untuk 1 th
JU-1
7
Pendapatan jasa
JU-1
9
Toko ABC
JU-1
400,000
49,400,000
12
Gaji bulan ….
JU-1
500,000
48,900,000
14
Pendapatan jasa
JU-1
18
Toko ABC
JU-1
100,000
49,300,000
19
Toko Marapi
JU-1
500,000
48,800,000
1,200,000 1,000,000
48,800,000 49,800,000
500,000
49,400,000
Akun : PERLENGKAPAN Tanggal
No. 1102
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
Kredit
2007 Juli
5
Pembelian
JU-1
600,000
600,000
19
Pembelian
JU-1
200.000
800.000
Akun : SEWA DIBAYAR DIMUKA Tanggal
No. 1103
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
Kredit
2007 Juli
2
Sewa untuk 1 th
JU-1
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
1,200,000
1,200,000
56
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Akun : PERALATAN Tanggal
No. 1201
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
Kredit
2007 Juli
19
Pembelian
JU-1
1,000,000
1,000,000
Akun : HUTANG USAHA Tanggal
No. 2101
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
Kredit
2007 Juli
5
Toko ABC
JU-1
600,000
600,000
9
Toko ABC
JU-1
400,000
200,000
18
Toko ABC
JU-1
100,000
100,000
19
Toko Merapi
JU-1
700,000
800,000
Akun : MODAL Tanggal
No. 3001 Keterangan
Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Juli
1
Setoran pemilik
JU-1
50,000,000
50,000,000
Akun : PENDAPATAN Tanggal
Keterangan
No. 4001 Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
Kredit
2007 Juli
7
Pendpt. tunai
JU-1
1,000,000
1,000,000
14
Pendpt. tunai
JU-1
500,000
1,500,000
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
57
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Akun : BEBAN GAJI Tanggal
No. 5001 Saldo
Keterangan
Ref
Debet
Kredit Debet
Kredit
2007 Juli
12
Gaji bulan ……
JU-1
500,000
500,000
BUKU BESAR PEMBANTU UTANG
Kreditur : Toko ABC, Pontianak Tanggal
Keterangan
No. 001 Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
Kredit
2007 Juli
5
Fak. No. 01/F/2007
JU-1
9
Fak. No. 01/F/2007
JU-1
18
Fak. No. 01/F/2007
600,000
600,000
400,000
200,000
100,000
100,000
Kreditur : Toko Merapi Tanggal
Keterangan
No. 002 Saldo Ref
Debet
Kredit Debet
Kredit
2007 Juli
19
Faktur No……
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
JU-1
700,000
700,000
58
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
D. Menyusun Neraca Saldo (trial balance) Setelah data jurnal diposting kebuku besar, langkah selanjutnya menyusun neraca saldo. Neraca saldo disusun secara periodik, apakah setiap akhir bulan atau setiap akhir periode akuntansi, tujuannya diantaranya memudahkan untuk melihat saldo-saldo masing masing akun dibuku besar, untuk meneliti kebenaran atau ketelitian saat memposting. Jika postiang kebuku jurnal terjadi kesalahan, apakah kesalahan menjurnal pada awalnya, penjumlahan dan pengurangan atau kesalahan penempatan debet kredit, maka pada saat menyusun neraca saldo, jumlah debet dan kredit tidak seimbang itu artinya terjadi kesalahan. Kalau terjadi demikian kita harus meneliti kembali jurnal dan buku besar tersebut. Dari buku besar diatas dapat kita susun Neraca Saldo sebagai berikut : PJ. ANTYA TAXI NERACA SALDO Per 31 Juli 2007 No Akun
Akun
Debet
Kredit
1101
Kas
Rp
48,800,000
1102
Perlengkapan
Rp
800,000
1103
Sewa dibayar dimuka
Rp
1,200,000
1201
Peralatan
Rp
1,000,000
2101
Hutang usaha
Rp
800,000
3001
Modal
Rp
50,000,000
4001
Pendapatan jasa
Rp
1,500,000
5001
Beban gaji
Rp
500,000
J u m l a h ………………………….
Rp
52,300,000
Rp
52,300,000
E. Membuat ayat jurnal penyesuaian (adjustment entry) Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo akun buku besar yang belum menunjukan saldo yang sebenarnya pada saat menyusun laporan keuangan. Akun-akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode yang perlu disesuaikan antara lain: 1. Pemakaian perlengkapan a. Jika dicatat sebagai harta atau perlengkapan (pendekatan neraca), jurnal penyesuaian yang dibuat adalah Tanggal Des.
31
Keterangan Beban perlengkapan Perlengkapan
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Ref
Debet
Kredit
xxxx
-
-
xxxx
59
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
b. Jika dicatat sebagai beban atau beban perlengkapan (pendekatan laba rugi), jurnal penyesuaian yg dibuat. Tanggal Des.
31
Keterangan
Ref
Perlengkapan Beban perlengkapan
Debet
Kredit
xxxx
-
-
xxxx
Debet
Kredit
xxxx
-
-
xxxx
2. Pendapatan yang masih harus diterima Tanggal Des.
31
Keterangan
Ref
Piutang pendapatan Pendapatan
3. Beban penyusutan aktiva tetap Tanggal Des.
31
Keterangan
Ref
Beban penyusutan aktiva …..
Debet
Kredit
xxxx
-
-
xxxx
Akumulasi penyusutan aktiva…
4. Beban yang masih harus dibayar Tanggal Des.
31
Keterangan
Ref
Beban ………….. Hutang beban ……
Debet
Kredit
xxxx
-
-
xxxx
5. Beban yang dibayar dimuka Sebagai contoh Tgl 1 Maret 2007 dibayar sewa untuk 1 th Rp. 1.200.000,a. Jika dicatat sebagai harta atau sewa dibayar dimuka (pendekatan neraca), jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2007. Tanggal Des.
31
Keterangan
Ref
Beban sewa
Debet
Kredit
1.000.000,-
Sewa dibayar dimuka
1.000.000,-
b. Jika dicata sebagai beban atau beban sewa, maka jurnal penyesuaian yang dibuat pada tgl 31 Desember 2007 Tanggal Des.
31
Keterangan Sewa dibayar dimuka Beban sewa
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Ref
Debet
Kredit
200.000,200.000,-
60
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
6. Pendapatan diterima dimuka Misalnya pada tgl 1 Maret 2007 diterima sewa ruang untuk 1 tahun Rp 1.200.000,a. Jika dicatat sebagai hutang atau pendapatan sewa diterima dimuka, jurnal penyesuaian yang dibuat adalah Tanggal Des.
31
Keterangan
Ref
Pendapatan sewa diterima dimuka
Debet
Kredit
1.000.000,-
Pendapatan sewa
1.000.000
b. Jika dicatat sebagai pendapatan atau pendapatan sewa, jurnal penyesuaian yang dibuat pada tgl 31 Desember 2007 adalah Tanggal Des.
Keterangan 31
Pendapatan sewa
Ref
Debet
Kredit
200.000,-
Pendpt.sewa diterima dimuka
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
200.000,-
61
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
BAB VI MENYELESAIKAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN JASA
Siklus akuntansi baik untuk perusahaan jasa maupun pada perusahaan dagang pada hakikatnya sama. Siklus tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut ini : Transaksi Perusahaan (Peristiwa ekonomik)
Dicatat didalam dokomen sumber (Bukti transaksi)
Dicatat didalam buku jurnal (Journal Entry)
Buku Pembantu
Posting ke buku besar (Ledger)
Menyusun Neraca Saldo (Trial balance)
Membuat ayat jurnal penyesuaian (Adjusment)
Menyelesaikan Neraca Lajur (work sheet)
Menyusun laporan keuangan (Financial statement)
Membuat ayat jurnal penutup (Closing entry)
Menyusun Neraca saldo setelah penutupan
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Membuat ayat jurnal pembalik yang diperlukan
62
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Dibuat awal periode berikutnya
A. Macam-macam laporan keuangan serta bentuknya. Laporan keuangan yang disajikan oleh setiap perusahaan pada akhir periode akuntansi pada umumnya terdiri dari laporan laba rugi, laporan neraca, laporan perubahan equitas dan laporan arus kas serta laporan-laporan lainnya yang diperlukan perusahaan. 1. Laporan Laba Rugi (income statement) Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan besarnya pendapatan dan beban usaha sehingga diketahui laba atau rugi yang diperoleh suatu perusahaan. Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk yakni bentuk single step dan bentuk multiple step. Contoh bentuk single step: ANDRIYAN SALON LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2007 PENDAPATAN : Pendapatan Usaha : Penjualan jasa ………………………………………………………………… Rp Pendapatan Diluar Usaha : Pendapatan Bunga ………………………………………. Rp xxxxx Laba penjualan aktiva …………………………………… Rp xxxxx + Jumlah pendapatan diluar usaha ……………………………………………… Rp Jumlah pendapatan …………………………………………………………… Rp
xxxxx + xxxxx
BEBAN-BEBAN : Beban Usaha : Beban gaji ………………………………… Rp xxxxx Beban perlengkapan ……………………… Rp xxxxx Beban penyusutan peralatan ……………… Rp xxxxx Beban listrik dan telepon …………………. Rp xxxxx Beban sewa ruangan ……………………… Rp xxxxx Beban asuransi …………………………… Rp xxxxx Beban usaha lain lain …………………….. Rp xxxxx + Jumlah beban usaha ………………………………………… Rp xxxxx Beban diluar Usaha : Beban bunga ……………………………… Rp xxxxx Beban diluar usaha lainnya ………………. Rp xxxxx + Jumlah beban diluar usaha …………………………………. Rp xxxxx + Jumlah beban …………………………………………………………………. Rp Laba / rugi bersih sebelum pajak ………………………………………………………. Rp
xxxxx xxxxx
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
xxxxx
63
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Contoh bentuk multiple step: ANDRIYAN SALON LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2007 Pendapatan Usaha : Penjualan jasa ………………………………………………………………… Rp xxxxx Beban Usaha : Beban gaji …………………………………………………. Rp xxxxx Beban perlengkapan ………………………………………. Rp xxxxx Beban penyusutan peralatan ………………………………. Rp xxxxx Beban listrik dan telepon ………………………………….. Rp xxxxx Beban sewa ruangan ………………………………………. Rp xxxxx Beban asuransi ……………………………………………. Rp xxxxx Beban usaha lain lain ……………………………………… Rp xxxxx + Jumlah beban usaha …………………………………………………………… Rp xxxxx Laba bersih dari usaha ………………………………………………………………….. Rp xxxxx Pendapatan dan beban diluar usaha : Pendapatan diluar usaha : Pendapatan Bunga ……………………… Rp xxxxx Laba penjualan aktiva ………………….. Rp xxxxx + Jumlah pendapatan diluar usaha ……………………………
Rp xxxxx
Beban diluar Usaha : Beban bunga ……………………………… Rp xxxxx Beban diluar usaha lainnya ………………. Rp xxxxx + Jumlah beban diluar usaha ………………………………….
(Rp xxxxx)
Laba / rugi bersih sebelum pajak ……………………………………………………….
Rp xxxxx -/+ Rp xxxxx
2. Laporan perubahan modal / equity Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan tenatang jumlah modal awal, laba atau rugi yang diperoleh perusahaan serta pengambilan kas perusahaan oleh pemilik (prive) sehingga diketahui besarnya modal akhir perusahaan. Contoh laporan perubahan modal : ANDRIYAN SALON LAPORAN PERUBAHAN MODAL PER 31 DESEMBER 2007 Modal awal ( 1 januari 2007 ) …………………………………………………………… Rp xxxxx Laba Usaha ……………………………………………………….. Rp xxxxx Prive pemilik ……………………………………………………… Rp xxxxx Tambahan modal ……………………………………………………………………….. Rp xxxxx + Modal akhir (31 desember 2007) ……………………………………………………….. Rp xxxxx
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
64
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
3. Laporan Neraca (balance sheet) Laporan neraca adalah laporan yang menyajikan jumlah harta, hutang dan modal perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Laporan neraca dapat disusun dalam dua bentuk yakni bentuk skontro dan bentuk vertikal (report form). Contoh neraca bentuk skontro :
ANDRIYAN SALON NERACA PER 31 DESEMBER 2007 HARTA: Harta Lancar : Kas ………………………….. Surat beharga ……………….. Piutang usaha ………………. Perlengkapan ……………….. Asuransi dibayar dimuka …… Jumlah harta lancar …………. ….
Rp xxxxx Rp xxxxx Rp xxxxx Rp xxxxx Rp xxxxx + Rp xxxxx
Investasi Jangka Panjang : Investasi saham-PT Andika …….. Rp xxxxx Aktiva Tetap : Tanah ……………….. Rp xxxxx Bangunan …… Rp xxxx Akum. Pnst Bgn…. Rp xxxxx – Rp xxxxxxx +
Jumlah aktiva tetap ……………… Rp xxxxx + Jumlah harta …………………………. Rp xxxxxx
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
UTANG DAN MODAL : Hutang Lancar : Hutang usaha ……………………….. Rp xxxxx Hutang Gaji …………………………. Rp xxxxx Hutang weswl ……………………….. Rp xxxxx Hutang bunga ……………………….. Rp xxxxx Pendapatan diterima dimuka ………… Rp xxxxx+ Jumlah utang lancar …………………. Rp xxxxx Utang Jangka Panjang : Utang hipotek ………………Rp xxxxx Utang obligasi ………………Rp xxxxx+ Jumlah utang jangka panjang ………… Rpxxxxx+ Jumlah utang …………………………. Rpxxxxx MODAL : Modal Tn Ahmad ……………………. Rpxxxxx+ Jumlah utang dan modal ………………… Rp xxxxx
65
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Contoh neraca bentuk vertikal (report form)
ANDRIYAN SALON NERACA PER 31 DESEMBER 2007 HARTA : Harta Lancar : Kas …………………………………………………………………. Rp xxxxx Surat berharga ……………………………………………………… Rp xxxxx Piutang usaha ………………………………………………………. Rp xxxxx Perlengkapan ……………………………………………………….. Rp xxxxx Asuransi dibayar dimuka …………………………………………… Rp xxxxx+ Jumlah harta lancar ……………………………………………………………………. Rp xxxxx Investasi Jangka Panjang : Investasi saham PT. Andika …………………………………………. Rp xxxxx Investasi saham PT. Seruni ………………………………………….. Rp xxxxx+ Jumlah investasi jangka panjang ………………………………………………………. Rp xxxxx Harta Tetap : Tanah …………………………………………………………………. Bangunan …………………………………………….. Rp xxxxx Akumulasi penyusutan bangunan ……………………. Rp xxxxx -
Rp xxxxx
Rp xxxxx + Jumlah harta tetap ……………………………………………………………………… Rp xxxxx + Jumlah harta ……………………………………………………………………………. Rp xxxxx UTANG DAN MODAL : Utang Lancar : Utang usaha……………………………………………………………. Rp xxxxx Utang gaji ……………………………………………………………… Rp xxxxx Utang wesel …………………………………………………………… Rp xxxxx Utang bunga …………………………………………………………… Rp xxxxx Pendapatan diterima dimuka ………………………………………….. Rp xxxxx + Jumlah utang lancar ……………………………………………………………………. Rp xxxxx Utang Jangka Panjang : Utang hipotik ………………………………………………………….. Rp xxxxx Utang obligasi ………………………………………………………… Rp xxxxx + Jumlah utang jangka panjang ………………………………………………………….. Rp xxxxx + Jumlah utang …………………………………………………………………………… Rp xxxxx MODAL : Modal Tuang Ahmad …………………………………………………………………..
Rp xxxxx +
Jumlah utang dan modal ……………………………………………………………………
Rp xxxxx
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
66
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
B. Penyelesaian siklus akuntansi perusahaan jasa Untuk menyelesaikan siklus akuntansi diperlukan beberapa peralatan, data yang harus disiapkan terlebih dahulu, yakni : 1. Peralatan yang dibutuhkan, seperti kalkulator, pensil, dll. 2. Daftar saldo akun dalam buku besar tersedia 3. Kerta kerja / format neraca lajur 4. Dokumen jurnal penyesuaian 5. Buku jurnal, buku besar dan buku pembanti yang akan dipergunakan Sebagai ilustrasi, berikut ini adalah saldo-saldo akun buku besar perusahaan “ YASINTA SALON BIUTY” Sebelum disesuaikan, seperti tergambar dalam neraca seldo beriikut ini : YASINTA SALON BIUTY NERACA SALDO PER 31 DESEMBER 2007 No Akun Akun 1101 Kas 1102 Piutang usaha 1103 Perlengkapan kecantikan 1104 Sewa dibayar dimuka 1201 Peralatan kecantikan 1202 Akum. Penyusutan prlt. Kctk. 2101 Hutang usaha 2102 Hutang gaji 2103 Hutang bank 2104 Hutang bunga 3001 Modal Ny. Yasinta 3002 Prive Ny. Yasinta 4001 Pendapatan jasa 5001 Beban gaji 5002 Beban iklan 5003 Beban air, listrik dan telp. 5004 Beban perlengkapan 5005 Beban sewa 5006 Beban penyusutan prlt. Kctk. 5007 Beban bunga 5008 Beban lain-lain J u m l a h ……………………………
Debet Rp 12.395.000,Rp 90.000,Rp 1.200.000,Rp 2.400.000,Rp 10.000.000,Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 500.000,Rp 1.200.000,Rp 350.000,Rp 180.000,Rp Rp Rp Rp Rp 75.000,Rp 28.390.000,-
Kredit Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2.000.000,Rp Rp 5.000.000,Rp Rp 16.000.000,Rp 5.390.000,Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 28.390.000,-
Informasi memorial dari Ny. Yasinta untuk penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2007 sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Sisa perlengkapan kecantikan ditaksir sebesar Rp 700.000,Peralatan kecantikan untuk bulan Desember 2007 disusutkan sebesar Rp 200.000,Gaji karyawan sebesar Rp 250.000,- baru akan dibayar tanggal 2 Januari 2007 Bunga pinjaman bank untuk bulan Desember belum dibayar sebesar Rp 150.000,Sewa dibayar dimuka Rp 2.400.000,- adalah sewa untuk 1 tahun terhitung dari bulan Desember 2007
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
67
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Dari data diatas (neraca saldo dan informasi untuk penyesuaian) dapat dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut : YASINTA SALON BIUTY JURNAUMUM Tanggal 2007
Keterangan
Ref
Debet
Halaman : Kredit
Penyesuaian: Desember
31
Beban Perlengkapan Perlengkapan kecantikan
5004 1103
500.000 -
500.000
31
Beban penyusutan peralatan Akum. Penyusutan Prlt. Kecantikan.
5006
200.000 -
200.000
31
Beban Gaji Utang Gaji
5001 2102
250.000 -
250.000
31
Beban bunga Utang bunga
5007 2104
150.000 -
150.000
31
Beban sewa Sewa dibayar dimuka
5005 1104
200.000 -
200.000
Menyusun Neraca Lajur Neraca lajur atau disebut juga dengan kertas kerja dibuat dengan tujuan membantu untuk memudahkan dalam hal penyusunan laporan keuangan yang meliputi laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan neraca. Kolom neraca lajur terdiri dari kolom: No akun, Akun, Neraca saldo (debet/kredit), Penyesuaian (debet/kredit), Neraca saldo disesuaikan (debet/kredit), Ikhtisar laba rugi (debet/kredit) dan Neraca (debet/kredit). Dari contoh soal diatas Neraca lajur dapat dibuat sebagai berikut: (lihat halaman berikutnya).
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
68
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak SALON YASINTA BIUTY NERACA LAJUR Per 31 Desember 2007 No
Akun
Akun
Neraca Saldo Debet
Kredit
Penyesuaian Debet
Kredit
12,395,000
NS. Disesuaikan Debet
Laba Rugi
Kredit
Debet
1101
Kas
1102
Piutang usaha
1103
Perlengkapan kecantikan
1104 1201 1202
Akum. Penyust. Prlt. Kctk.
2101
Hutang usaha
2102
Hutang gaji
2103
Hutang bank
2104
Hutang bunga
3001
Modal Ny. Yasinta
3002
Prive Ny. Yasinta
4001
Pendapatan jasa
5001
Beban gaji
1,450,000
1,450,000
5002
Beban iklan
350,000
350,000
350,000
5003
Beban air, listrik dan telp.
180,000
180,000
180,000
5004
Beban perlengkapan
500,000
500,000
500,000
5005
Beban sewa
200,000
200,000
200,000
5006
Beban penyst. Prlt. Kectk.
200,000
200,000
200,000
5007
Beban bunga
150,000
150,000
150,000
5007
Beban lain-lain
12,395,000
90,000 1,200,000
500,000
Sewa dibayar dimuka
2,400,000
200,000
Peralatan kecantikan
10,000,000
Jumlah ……………………..
90,000 700,000
2,200,000
2,200,000
10,000,000
10,000,000
250,000 5,000,000 150,000 16,000,000
200,000
200,000
2,000,000
2,000,000
250,000
250,000
5,000,000
5,000,000
150,000
150,000
16,000,000
16,000,000
500,000 5,390,000
1,200,000
500,000 5,390,000
250,000
75,000
75,000 28,390,000
1,300,000
1,300,000
28,990,000
5,390,000
75,000 28,990,000
3,105,000
5,390,000
25,885,000
2,285,000 5,390,000
Dasar-dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Kredit
12,395,000
90,000
200,000
500,000
Neraca Debet
700,000
2,000,000
28,390,000
Kredit
69
23,600,000 2,285,000
5,390,000
25,885,000
25,885,000
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Menyusun laporan keuangan Setelah neraca lajur selesai disusun, langkah berikutnya adalah menyusun laporan keuangan, yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan neraca. Untuk menyusun laporan keuangan dapat dilihat neraca lajur yang baru diselesaikan, karena neraca lajur merupakan kertas kerja untuk lebih memudahkan kita dalam menyusun laporan keuangan tersebut. Dari contoh soaal diatas, maka laporan keuangan dapat disusun sebagai berikut :
SALON YASINTA BIUTY LAPORAN LABA RUGI Per 31 Desember 2007 PENDAPATAN : Pendapatan jasa ……………………………………………………..… Rp 5.390.000,00 BEBAN USAHA : Beban gaji …………………………………….Rp 1. 450.000,00 Beban iklan ………………………………… Rp 350.000,00 Beban air, listrik dan telepon …………………Rp 180.000,00 Beban perlengkapan …………………………. Rp 500.000,00 Beban sewa …………………………………. Rp 200.000,00 Beban penyusutan peralatan kecantikan …….. Rp 200.000,00 Beban bunga …………………………………. Rp 150.000,00 Beban lain-lain ………………………………. Rp 75.000,00 + Jumlah beban usaha ………………………………………………… Laba dari usaha ………………………………………………………
Rp 3.105.000,00 Rp 2.285.000,00
SALON YASINTA BIUTY LAPORAN PERUBAHAN MODAL Per 31 Desember 2007
Modal awal ( 1 Desember 2007 ) …………………………………….. Rp 16.000.000,00 Laba usaha …………………………………. Rp 2.285.000,00 Prive Ny. Yasinta …………………………… Rp 500.000,00 – Tambahan modal ……………………………………………………….. Rp 1.785.000,00 + Modal akhir ( 31 Desember 2007 ) ……………………………………. Rp 17.785.000,00 .
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
70
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
SALON YASINTA BIUTY NERACA Per 31 Desember 2007
HARTA: Harta Lancar : Kas ………………………………………………. Rp 12.395.000,00 Piutang usaha ……………………………………. Rp 90.000,00 Perlengkapan kecantikan ………………………... Rp 700.000,00 Sewa dibayar dimuka …………………………… Rp 2.200.000,00 + Jumlah harta lancer …………………………………………………….. Rp 15.385.000,00 Harta Tetap: Peralatan kecantikan ……………………………. Rp 10.000.000,00 Akum. Penyusutan peralatan kecantikan ………. Rp 200.000,00 – Jumlah harta tetap ……………………………………………………... Rp 9.800.000,00 + Jumlah harta ………………………………………………………........ Rp 25.185.000,00 KEWAJIBAN DAN MODAL: Hutang lancar: Hutang usaha …………………………………… Rp 2.000.000,00 Hutang gaji ……………………………………... Rp 250.000,00 Hutang bank ……………………………………. Rp 5.000.000,00 Hutang bunga ………………………………….. Rp 150.000,00 + Jumlah hutang lancar ………………………………………………….
Rp 7.400.000,00
Modal: Modal Ny. Yasinta ……………………………………………………. Jumlah kewajibab dan modal……………………………………….…
Rp 17.785.000,00 + Rp 25.185.000,00
Membuat ayat jurnal penutup Jurnal penutup dibuat pada akhir periode akuntansi, ini dimaksudkan agar saldo akunakun yang sifatnya sementara (akun nominal ) atau akun-akun dalam laporan laba rugi pada awal periode berikutnya setelah dibuat jurnal penutup akhir periode akan menunjukan saldo nol. Ada beberapa kelompok akun yang perlu ditutup pada akhir periode untuk jasa yang dimiliki oleh perorangan, yakni : 1. Kelompok akun pendapatan 2. Kelompok akun beban 3. Akun ikhtisar laba rugi, dan 4. Akun prive. Dari soal dimuka, maka jurnal penutup dapat dibuat. Setelah jurnal tersebut dibuat dan diposting kebuku besar, maka akun-akun tersebut akan menunjukan saldo nol.
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
71
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
YASINTA SALON BIUTY JURNAUMUM Tanggal 2007
Keterangan
Ref
Halaman : Kredit
Debet
Penutup: Des.
31
Pendapatan jasa Ikhtisar laba rugi (penutupan akun pendapatan)
4001 3003
5.390.000 -
5.390.000
31
Ikhtisar laba rugi Beban gaji Beban iklan Beban air, listrik dan telp. Beban perlengkapan Beban sewa Beban peny. Prlt. Kecantikan Beban bunga Beban lain-lain (penutupan akun beban)
3003 5001 5002 5003 5004 5005 5006 5007 5008
3.105.000 -
1,450,000 350,000 180,000 500,000 200,000 200,000 150,000 75,000
31
Ikhtisar laba rugi Modal Ny. Yasinta (penutupan akun ikhtisar laba rugi) Modal Ny. Yasinta Prive Ny. Yasinta (penutupan akun prive)
3003 3001
2.285.000 -
2.285.000
3001 3002
500.000 -
500,000
31
Membuat neraca saldo setelah penutupan. Setelah jurnal penutup diposting kebuku besar, langkah selanjutnya adalah menyusun neraca saldo setelah penutupan, dan kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir dalam proses akuntansi. Cara menyusun neraca saldo setelah penutupan, kembali dilihat akun-akun pada buku besar perusahaan, akun-akun yang masih mempunyai saldo itulah yang akan ditampilkan dalam neraca saldo setelah penutupan, sedangkan akun-akun yang saldonya nol tidak perlu ditampilkan. SALON YASINTA BIUTY NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN Per 31 Desember 2007 No.Akun 1101 1102 1103 1104 1201 1202 2101 2102 2103 2104 3001
Akun Kas Piutang usaha Perlengkapan kecantikan Sewa dibayar dimuka Perlengkapan kecantikan Akumulasi penyusutan prlt. Kctk. Hutang usaha Hutang gaji Hutang bank Hutang bunga Modal Ny. Yasinta Jumlah
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Debet
Kredit
12.395.000,00 90.000,00 700.000,00 2.200.000,00 10.000.000,00 -
200.000,00 2.000.000,00 250.000,00 5.000.000,00 150.000,00 17.785.000,00
25.385.000,00-
25.385.000,00
72
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Jurnal pembalik Jurnal pembalik dibuat awal periode akuntansi, ini dimaksudkan agar pada periode akuntansi yang baru tidak terjadi kesalahan, yakni pencatatan double pada akun-akun tertentu. Jurnal pembalik dibuat khusus untuk akun-akun yang muncul baru akibat adanya penyesuaian. Dalam contoh soal ini akun-akun yang mucul akibat penyesuaian adalah: hutang gaji, hutang bunga dan kedua akun tersebut pada akhir periode akuntansi masih mempunyai saldo, untuk itu pada awal periode akun tersebut harus bersaldo nol, caranya adalah dengan membuat jurnal pembalik. Perhatikan jurnal penyesuaian yang telah dibahas sebelumnya, munculnya akun hutang gaji dan hutang bunga jurnal penyesuaiannya seperti sbb: Tanggal Des 31 Des.
31
keterangan Beban gaji Hutang gaji Beban bunga Hutang bunga
Ref 5001 2101 5007 2104
Debet 250.000,00
Kredit 250.000,00
150.000,00 150.000,00
Dengan demikian jurnal pembalik yang dibuat pada awal periode sebagai berikut: Tanggal Des 31 Des.
31
keterangan Hutang gaji Beban gaji Hutang bunga Beban bunga
Ref 2101 5001 2104 5007
Debet 250.000,00
Kredit 250.000,00
150.000,00 150.000,00
Setelah jurnal pembalik diposting kebuku besar, maka saldo akun hutang gaji dan hutang bunga akan bersaldo nol, sebaliknya akun beban gaji dan beban bunga akan bersakdo kredit. (tidak masalah, perhatikan jika perusahan akan melunasi hutang gaji dan hutang bunga tersebut pada suatu saat), namun jumlah saldo kredit tersebut merupakan beban tahun sebelumnya.
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
73
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
BAB VIII SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
A. Pengertian Perusahaan Dagang Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha pokoknya, yakni membeli barang dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa merubah bentuk barang tersebut. Dari pengertian tersebut, ciri khas perusahaan dagang yang membedakannya dengan jenis perusahaan lain adalah kegiatan yang meliputi pembelian barang dagangan, menyimpan sementara dan tidak mengubah bentuk dan sifat barang, kemudian menjualnya kembali. Transaksi-transaksi yang biasa terjadi yang berhubungan dengan kegiatan usaha pokok perusahaan dagang adalah : a. Pembelian barang dagangan b. Retur pembelian atau pengurangan harga c. Penerimaan potongan pembelian d. Penjualan barang dagangan e. Retur penjualan atau pengurangan harga f. Pemberian potongan penjualan 1. Pembelian dan penjualan barang dagangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelian dan penjualan barang dagangan, biasanya tercakup dalam perjanjian antara penjual dan pembeli adalah mengenai syarat pembayaran dan syarat penyerahan barang dagangan. a) Syarat pembayaran. Pada dasarnya pembelian dan penjualan barang dagangan dapat dilakukan dengan cara: Tunai (on cash), artinya pembayaran dilakukan pada saat barang diserahkan kepada pembeli. Kredit (on account) artinya pembayaran dilakukan beberapa waktu setelah barang diserahkan kepada pembeli. Jangka waktu pembayaran dalam pembelian dan penjualan kredit dinyatakan dalam faktur, misalnya dinyatakan sebagai berikut : 1) Syarat : n/30 artinya pembayaran harus dilakukan paling lama 30 hari dari tanggal transaksi. 2) Syarat : 2/10 – n/30 artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat 30 hari dari tanggal transaksi, tetapi jika membayar dalam jangka waktu 10 hari atau kurang terhitung dari tanggal transaksi akan mendapatkan potongan 2 %. Dll.
b) Syarat penyerahan barang. Syarat penyerahan menunjukan pihak mana apakah penjual atau pembeli yang menanggung beban angkut barang dari tempat penjual. Pada umumnya ada dua macam syarat penyerahan barang, yakni FOB Destination point, artinya ongkos angkut ditanggung oleh penjual sampai kegudang pembeli. Syarat ini biasa disebut juga Loko Gudang Pembeli FOB Shipping point, artinya ongkos angkut barang yang dibeli dari gudang penjual sampai kegudang pembeli ditanggung oleh pembeli. Syarat ini biasa juga disebut Loko Gudang Penjual.
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
74
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
2. Retur pembelian (purchases retur) dan retur penjualan (sales retur) Barang yang sudah dibeli dan diterima , setelah dicocokan dengan faktur dan surat pesanan mungkin saja ada yang rusak atau tidak sesuai dengan pesanan. Jika terjadi hal demikian pihak pembeli mengkonfirmasikan hal tersebut kepada penjual. Jika penjual menyatakan persetujuannya mengenai barang dikembalikan atau penjual memberikan pengurangan harga. Bukti transaksi untuk pengembalian barang dapat berupa Nota Kredit atau Nota Debet. Nota Kredit dibuat oleh pihak penjual dan disampaikan kepada pihak pembeli yang isinya adalah telah menerima kembali barang yang dikembalikan pembeli dan selanjutnya mengkredit atau mengurangi piutang pembeli. Sedangkan Nota Debet dibuat oleh pihak pembeli dan disampaiakan kepada penjual yang isinya adalah telah mengembalikan barang yang rusak kepada penjual asal dan selanjutnya mendebet atau mengurangi hutang pembeli tersebut. 3. Potongan pembelian (purchases discount) dan potongan penjualan (sales discount) Potongan pembelian adalah potongan yang diterima oleh pembeli karena pembayaran yang dilakukan lebih cepat dari jangka waktu yang disyaratkan dalam faktur. Dipandang dari pihak penjual, potongan atas harga jual barang yang diberikan kepada pembeli disebut potongan penjualan. Sebagai contoh, tanggal 5 Juli 2007 Toko Simpang Tiga membeli barang dagangan dari PD. Cahaya. Harga Faktur Rp 10.000.000,- syarat 2/10 – n/30. Pda tanggal 7 Juli 2007 Toko Simpang Tiga melunasi faktur tanggal 5 Juli kepada PD. Cahaya. Dari transaksi diatas, saat pelunasan hutang oleh Toko. Simpang tiga, ia mendapatkan potongan sebesar 2% dari harga faktur, karena ia melunasi lebih cepat 10 hari dari yang disyaratkan. Besarnya potongan yang diterima Toko Simpang Tiga adalah 2%xRp 10.000.000,- = Rp 200.000,-. Potongan tersebut jika ditinjau dari pihak Toko Simpang Tiga disebut potongan pembelian, dan jika ditinjau dari pihak PD. Cahaya itu merupakan potongan penjualan.
B. Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang Kedalam Jurnal Umum Transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang yang sifatnya umum, seperti pembayaran beban, penerimaan piutang, pembelian peralatan, dsb. Dicatat tidak berbeda dengan perusahaan jasa. Namun transaksi yang sifatnya khusus atau yang menjadi karakteristik perusahaan dagang dapat dicatat seperti beberapa penjelasan dan beberapa contoh berikut ini. 1. Pencatatan transaksi pembelian barang dagangan, baik tunai maupun kredit serta retur pembelian. Contoh. Tanggal 5 Juli 2007,
PD. Satria Jaya membeli barang dagangan secara tunai sebesar Rp1.500.000,-. Tanggal 14 Juli 2007, PD. Satria Jaya membeli barang dagangan kepada PT. Cahaya harga faktur Rp 6.000.000,- syarat pembayaran 2/10-n/30 Tanggal 18 Juli 2007, PD. Satria Jaya mengembalikan barang yang rusak kepada PT. Cahaya atas pembelian tanggal 14 Juli 2003 seharga Rp 200.000,Nota Debet terkirim. Dari data transaksi diatas dapat dicatat kedalam jurnal umum PD. SATRIA JAYA sbb:
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
75
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
JURNAL UMUM Halaman 1 Tanggal 2007 Juli 5
Keterangan
Debet
Pembelian Kas (pencatatan pembelian tunai)
Rp 1.500.000,-
Pembelian Hutang dagang (pencatatan pembelian kredit)
Rp 6.000.000,-
Hutang dagang Retur pembelian (pencatatan pengembalian brg)
Rp
Kredit
Rp
1.500.000,-
Juli 14
Juli 18
Rp
200.000,-
6.000.000,-
Rp
200.000,-
2. Pencatatan transaksi penerimaan potongan pembelian dan ongkos angkut barang yang dibeli. Potongan yang diterima oleh pembeli karena pembayaran dilakukan lebih cepat, mengakibatkan pengurangan terhadap jumlah harga beli barang. Oleh karena itu oleh pihak pembeli dicatat pada akun “Potongan Pembelian”. Mengenai ongkos angkut barang yang dibeli, siapa yang membayar tergantung pada kontrak jual beli mengenai syarat penyerahan barang. Jika syarat penyerahan FOB Shipping point, maka semua biaya angkut barang yang dibeli ditanggung oleh pihak pembeli. Biaya angkut tersebut oleh pihak pembeli dicatat pada akun “Biaya Angkut Masuk”/”Biaya Angkut Pembelian” (Freight in atau Transportation in). Contoh pencatatan kedua macam transaksi tersebut kedalam jurnal umum adalah : Juli 8, 2007, UD. Kartika membeli barang dagangan dari PT. Semerbak, harga faktur Rp 12.000.000 syarat 2/10 – n/30, Syarat penyrahan FOB shipping point. Biaya angkut barang yang dibeli seharga Rp 200.000 dibayar tunai kepada perusahaan jasa angkutan kilat. Juli 14, 2007, UD. Kartika Melunasi faktur kepada PT. Semerbak atas pembelian tanggal 8 Juli 2007. Dari transaksi diatas dapat dicatat kedalam jurnal umum UD. KARTIKA sbb:
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
76
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
JURNAL UMUM Tanggal 2007 Juli 8,
Juli 14
Keterangan
Halaman 1 Kredit
Debet
Pembelian Hutang dagang Biaya angkut masuk Kas (pencatatan pembelian dan ongkos angkut barang)
Rp 12.000.000,Rp 200.000,-
Hutang dagang Potongan pembelian Kas (pencatatan pot. Pembelian)
Rp
12.000.000,-
Rp Rp
12.000.000,200.000,-
Rp Rp
240.000,11.760.000,-
Catatan: Jika syarat penyerahan barang dilakukan dengan FOB Destination point, maka jurnal untuk mencatat biaya angkut pembelian tidak diperlukan. Jika pelunasan faktur melebihi 10 hari dari tanggal transaksi, maka potongan pembelian tidak ada.
3. Pencatatan transaksi retur penjualan dan pengurangan harga, potongan penjualan serta biaya angkut penjualan. Transaksi penerimaan kembali barang dagangan yang telah dijual atau pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli karena barang yang dijual karena rusak, pihak penjual mencatatnya pada akun “Retur penjualan dan pengurangan harga “ (sales retur and allowance) disisi debet. Sedangkan potongan penjualan yang diberikan kepada pembeli karena pembeli membayar dalam periode potongan dicatat pada akun “Potongan penjualan”( sales discount). Pencatatan beban angkut barang yang dijual sangat erat kaitannya dengan syarat penyerahan barang yang dibuat oleh penjual dalam kontrak jual beli/didalam faktur. Jika sarat penyerahan FOB Destination point, maka beban angkut penjualan harus ditanggung oleh penjual dan dicatat kedalam jurnal. Biaya angkut tersebut dicatat pada akun “Beban angkut keluar” (delivery expense atau transportation out)
Untuk mencatat ketiga jenis transaksi tersebut perhatikan contoh berikut ini: September 12, 2007. UD. Mekar menjual barang dagangan kepada Toko Mindanau, harga faktur Rp 10.000.000 Syarat pembayaran 2/10 – n/30 dan syarat penyerahan barang FOB Destination point. Biaya angkut dibayar tunai kepada jasa angkutan Rp 500.000,September 13,2007. UD. Mekar menerima pengembalian barang dagangan dari Toko Mindanu seharga Rp 1.000.000,- Nota Debet diterima September, 18, 2007. UD. Mekar menerima cek dari Toko Mindanau untuk pembayaran faktur tanggal 12 September 2007. Transaksi diatas dapat dicatat kedalam jurnal umum UD. MEKAR sebagai berikut :
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
77
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
JURNAL UMUM Halaman 1 Tanggal 2007 Sept. 12
Sept. 13
Juli 18
Keterangan
Piutang dagang Penjualan Beban angkut keluar Kas (pencatatan penjualan kredit Dan biaya angkut penjualan) Retur penjualan Piutang dagang (pencatatan retur penjualan) Kas Potongan penjualan Piutang dagang (pencatatan potongan penjualan)
Debet
Rp 10.000.000,Rp 500.000,-
Rp
Rp 10.000.000,Rp 500.000,-
1.000.000 -
Rp Rp
Kredit
8.820.000,180000 -
Rp
Rp
1.000.000,-
9.000.000,-
Catatan : Jika syarat penyerahan barang dalam faktur penjualan FOB Shipping point, maka biaya angkut keluar tidak perlu dicatat. Sedangkan pelunasan oleh pihak debitur melebihi 10 hari dari tanggal transaksi, maka potongan penjualan tidak ada. 4. Pencatatan persediaan awal dan persediaan akhir periode. Pembelian barang dagangan yang dicatat debet pada akun “pembelian” dan penjualan dicatat kredit pada akun “penjualan”. Pada akhir periode untuk kegiatan penyusunan laporan laba atau rugi, perusahaan perlu mengetahui berapa nilai / harga pokok persediaan barang yang masih ada atau yang belum terjual. Untuk mengetahui nilai sisa barang pada akhir periode harus dihitung secara fisik. Nilai persediaan akhir periode adalah hasil kali dari kwantitas barang dengan harga satuannya. Sistem pencatatan persediaan yang kita bahas ini adalah system periodic (periodical system). Dengan system pencatatan fisik, nilai persediaan barang dagangan pada akhir periode baru diketahui setelah dihitung secara fisik, dengan demikian belum dicatat pada buku besar semua transaksi yang berkaitan dengan keluar masuknya barang dagangan. Oleh karena itu nilai persediaan barang dagangan pada akhir periode harus dicatat dengan jurnal penyesuaian yaitu dengan mendebet akun “ persediaan”(inventory) dan mengkredit akun “ikhtisar laba rugi”(income summary). Sebagai contoh: Tanggal 31 Desember 2007. UD. Cempaka bermaksud untuk menyusun laporan keuangan. Untuk kepentingan itu sisa barang yang masih ada harus dihitung secara fisik. Dari hasil perhitungan anggaplah nilai persediaan yang masih ada pada tanggal 31 Desember 2007 adalah Rp 13.000.000,-
Berdasarkan data tersebut, nilai persediaan akhir pada akhir periode dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut : (dan anggaplah nilai persediaan awal periode Rp 9.800.000,-
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
78
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
JURNAL UMUM Tanggal 2007 Des. 31
Keterangan
Ikhtisar laba rugi Persediaan (mencatat persediaan awal) Persediaan Ikhtisar laba rugi (mencatat persediaan akhir)
Debet
Rp -
9.800.000,-
Rp 13.000.000,-
Halaman 1 Kredit
Rp
9.800.000,-
Rp 13.000.000,-
Jika data jurnal diatas diposting kebuku besar untuk akun persediaan, maka akan menunjukan saldo sebesar Rp 13.000.000,-.
C. Pencatatan Transaksi Kedalam Jurnal Khusus, Buku Besar dan Buku Pembantu. Pengertian dan fungsi jurnal khusus. Didalam perusahaan yang sudah relatif besar, pemakaian untuk mencatat semua transaksi kedalam jurnal umum tidaklah lagi efektif dan efisien, oleh karena itu dikembangkan beberapa buku jurnal yang berfungsi khusus untuk mencatat transaksi tertentu. Didalam perusahaan dagang jurnal khusus yang digunakan adalah : Jurnal pembelian (purchases journal) yaitu, jurnal untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit Jurnal penjualan (sales journal) yaitu jurnal untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit. Jurnal penerimaan kas (cash receipt journal) yaitu jurnal untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas. Jurnal pengeluaran kas (cash payment journal) yaitu jurnal untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran kas. Jurnal umum (general journal) yaitu jurnal untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat kedalam salah satu jurnal diatas, misalnya untuk transaksi interen seperti pembetulan kesalahan, penyesuaian, penutupan, pembalik, retur dan lain-lain. Bentuk dari jurnal khusus diatas, akan dibahas berikutnya, namun perlu diingat bentuk jurnal khusus tidak ada yang baku. Rancangan mengenai jurnal khusus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan perusahaan.
Pencatatan transaksi kedalam jurnal pembelian. Transaksi yang dicatat kedalam jurnal ini untuk perusahaan dagang adalah transaksi pembelian secara kredit. Untuk jelasnya berikut ini contoh bentuk dan cara pengisian jurnal pembelian. Anggaplah PD. SARI MAKMUR selama bulan Desember 2007 data mengenai transaksi pembelian kredit sebagai berikut: Nopember 5, Diterima faktur dari UD. MAJU Nomor M.01 untuk pembelian barang dagangan seharga Rp 2.400.000,- syarat n/30 Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
79
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Nopember 8, Dibeli perlengkapan toko dari UD.LAKSANA, faktur No. L.105 seharga Rp 600.000,Nopember12, Diterima faktur no. 025 dari UD.MEKAR untuk barang dagangan seharga Rp 4.000.000,- syarat 2/10 – n/30 Nopember 15, Diterima faktur no. 204 dari toko MAWAR untuk pembelian berupa: sebuah mesin ketik seharga ……………….. Rp 800.000,perlengkapan kantor seharga ….................... Rp 200.000,jumlah faktur ……………………………… Rp 1.000.000,Nopember 22, Dibeli barang dagangan dari UD. MAJU seharga Rp 4.600.000,- faktur no. M.35, syarat 2/10 – n/60 Nopember 24, Dibeli dari UD. LAKSANA perlengkapan toko seharga Rp 400.000,- faktur no. L065 Nopember 28, Diterima faktur no.209 E dari PT.EKA untuk barang dagangan seharga Rp 6.000.000,- syarat 3/10 – n/60 Transaksi-transaksi diatas dapat dicatat kedalam jurnal pembelian sebagai berikut: PD. SARI MAKMUR JURNAL PEMBELIAN (JPB) Halaman : 1 Nomor Tanggal
Faktur
Debet Kreditur
Ref
Pembelian
Perlengkap an toko
Kredit Serba-serbi
Akun
Ref
Hutang Jumlah
Dagang
2007 Des.
5
M.01
UD. MAJU
√
Des
8
L.105
UD.LAKSANA
√
Des
12
025
UD. MEKAR
√
Des.
15
204
Toko MAWAR
√
Des.
22
M.35
UD. MAJU
√
Des.
24
L.065
UD.LAKSANA
√
Des.
28
209.E
PT. EKA
√
Jumlah ……..
2.400.000
2.400.000 600.000
600.000
4.000.000
4.000.000 Prlt. Kantor
123
800.000
Perlenk. Ktr.
114
200.000
4.600.000
4.600.000 400.000
400.000
6.000.000 17.000.000
(511)
1.000.000
6.000.000 1.000.000
(115)
1.000.000 (√)
19.000.000
(211)
Keterangan : 1. Kolom “kreditur” diisi dengan nama-kreditur sebagai pemasok barang dagangan . 2. Kolom “referens” (ref) untuk kreditur yang sudah diisi dengan tanda (√) menunjukan bahwa data tersebut sudah dicatat kedalam buku pembantu hutang dagang. 3. Data jurnal diatas sudah diposting keakun-akun terkait di buku besar karena sudah diberikan nomor akun pada masing-masing akun. Agar anda dapat memahami posting kebuku besar, maka data jurnal diatas dapat diposting sebagai berikut :
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
80
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
BUKU BESAR Akun
: Perlengkapan Kantor
Tanggal
Keterangan
No. 114 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
JPB-1
200,000
200,000
: Perlengkapan Toko
Tanggal
Keterangan
No. 115 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
JPB-1
1,000,000
1,000,000
: Peralatan Kantor
Tanggal
Keterangan
No. 123 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
JPB-1
800,000
800,000
: Hutang Dagang
Tanggal
Keterangan
No. 211 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
-
JPB-1
19,000,000
19,000,000
: Pembelian
Tanggal
No. 511 Keterangan
Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
1
Saldo
31
Posting
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
√ JPB-1
17,000,000
17,000,000
81
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Disamping itu juga, untuk merinci besarnya hutang perusahaan kepada para kreditur, maka transaksi diatas dapat dicatat dalm buku pembantu hutang dagang, seperti tanpak berikut ini.
BUKU PEMBANTU HUTANG Kreditur
: ETIKA, PT.
Tanggal
Keterangan
File : E Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
Kredit
2007 Des.
Kreditur
1
Saldo
28
Fak No 209 E
√
-
JPB-1
6,000,000
6,000,000
: LAKSANA, UD.
Tanggal
Keterangan
File : L Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
2007 Des.
Kreditur
1 8 24
Saldo Fak No. L.015 Fak No. L065
√
JPB-1 JPB-1
600,000 1,000,000
600,000 400,000
: MAJU, UD
Tanggal
Keterangan
File : M Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
2007 Des.
Kreditur
1 5 22
Saldo Fak No. M.01 Fak No. M.35
√
JPB-1 JPB-1
Keterangan
2,400,000 4,600,000
File : M Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
2007 Des.
1 12
Saldo Fak No. 025
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
Kredit 2,400,000 7,000,000
: MEKAR, UD.
Tanggal
Kredit
√
JPB-1
4,000,000
Kredit 4,000,000
82
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Kreditur
: MAWAR, Toko
Tanggal
Keterangan
File : M Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
2007 Des.
1 15
Saldo Fak No. 204
√
JPB-1
1,000,000
Kredit 1,000,000
Pencatatan Transaksi Kedalam Jurnal Penjualan. Transaksi penjualan yang terjadi pada perusahaan dagang dalam kegiatan usaha yang normal, adalah penjualan barang dagangan. Artinya jarang sekali terjadi suatu perusahaan menjual peralatanan kantor ataupun aktiva lain selain barang dagangan. Oleh karena itu dalam perusahaan dagang yang biasa melakukan transaksi penjualan kredit, disediaakan suatu buku yang khusus yang digunakan sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit yaitu buku “jurnal penjualan” (sales jurnal). Transaksi penjualan barang dagangan secara kredit mengakibatkan piutang dagang bertambah dan penjualan bertambah. Oleh karena itu untuk merancang jurnal penjualan harus memperhatikan akun-akun yang timbul akibat transaksi tersebut dengan cara menyiapkan kolom tersendiri. Berikut ini adalah contoh bentuk jurnal penjualan dan cara pengisiannya. Anggaplah transaksi penjualan kredit yang terjadi pada PD. SARI MAKMUR selama bulan Desember 2007 sebagai berikut: Desember 6, Dijual kepada toko bersama barang dagangan seharga Rp 4.800.000,- faktur no. 011, syarat 4/10 – n/30. Desember 10, Dikirim kepada Toko SAHABAT faktur no. 012 untuk barang yang dipesannya Rp 3.600.000,- syarat 4/10 – n/30. Desember 15, Faktur no. 013 dikirim kepada PD. HARAPAN untuk barang yang dipesan Rp 2.800.000,- syarat 4/10 n/30. Desember 19, Dikirim barang pesanan Toko FAMILI Rp 2.100.000,- faktur no.014 syarat 4/10 – n/30. Desember 27, Dijual kepada PD. CIPTA JAYA barang dagangan seharga Rp 4.200.000,faktur no.015 syarat 4/10 – n/30. Transaksi-transaksi diatas dapat dicatat kedalam jurnal penjualan pada perusahaan PD. SARI MAKMUR untuk bulan Desember 2007 sebagai berikut:
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
83
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
PD. SARI MAKMUR JURNAL PENJUALAN (JPN) Tanggal
Nomor
Debitur
Faktur
Pos
Debet
Kredit
Ref
Piutang Dagang
Penjualan
2007 Desember
6
011
Toko BERSAMA
√
4,800,000
4,800,000
10
012
Toko SAHABAT
√
3,600,000
3,600,000
15
013
PD. HARAPAN
√
2,800,000
2,800,000
19 27 31
014 015
Toko FAMILI PD. CIPTA JAYA Jumlah
√ √
2,100,000 4,200,000 17,500,000
2,100,000 4,200,000 17,500,000
(112)
(411)
Perhatikan jurnal penjualan diatas, data jurnal tersebut sudah diposting kebuku besar anda tentu sudah tahu petunjuknya? dan sudah dicatat pada buku pembantu piutang dagang juga anda sudah tahu petunjuknya. Jurnal tersebut, jika sudah diposting kedalam akun-akun terkait pada buku besar akan tanpak sebagai berikut (saldo awal akun-akun tersebut belum ada).
BUKU BESAR Akun
: Piutang Dagang
Tanggal
Keterangan
No. 112 Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
1
Saldo
31
Posting
JPJ-1
17,500,000
17,500.000
: Penjualan
Tanggal 2007 Des.
√
1 31
Keterangan
Saldo Posting
No . 411 Ref
Debet
Kredit
√ JPJ 1
17,500,000
Saldo Debet
Kredit 17,500,000
Sepertihalnya buku besar pembantu hutang, buku besar pembantu piutang merupakan rincian dari buku besar akun “Piutang dagang”. Catatan didalam buku besar pembantu piutang adalah catatan piutang perusahaan pada tiap-tiap debitur. Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
84
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Berdasarkan faktur atau transaksi diatas, UD. SATRIA JAYA selam bulan Desember 2007 catatan dalam buku pembantu piutang akan tampak sebagai berikut.
BUKU PEMBANTU PIUTANG Debitur Tanggal
: Bersama Toko Keterangan
File : B Ref
Debet
Kredit
Saldo Kredit
Debet 2007 Des.
Debitur
1
Saldo
6
Fak No.001
Debitur
JPN-1
4.800.000
4.800.000
: Cipta Jaya, PD.
Tanggal 2007 Des.
√
1 27
Keterangan
Saldo Fak No. 015
File : C Ref
√ JPN- 1
Debet
Kredit
Saldo Debet
Kredit
4.200.000
4.200.000
: Family, Toko
Tanggal
Keterangan
File : F Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
2007 Des.
Debitur
1 19
Saldo Fak No. 014
√ JPN-1
Kredit
2.100.000
2.100.000
: Harapan, PD
Tanggal
Keterangan
File : H Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
2007 Des.
1 15
Saldo Fak No. 013
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
√ JPN-1
2.800.000
Kredit
2.800.000
85
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Debitur
: Sahabat, PD
Tanggal 2007 Des.
1 10
Keterangan
Saldo Fak No. 012
File : S Ref
√ JPN-1
Debet
Saldo
Kredit
Debet
Kredit
3.600.000
3.600.000
Coba perhatikan buku besar pembantu piutang diatas : 1. Pada kolom refrensi dituliskan JPN-1 menunjukan data yang bersangkutan tercatat didalam jurnal penjualan halaman 1. 2. Pada kolom kredit pada buku pembantu piutang diatas ternyata belum terisi, jika terjadi transaksi penerimaan piutang, maka transaksi tersebut dicatat disebelah kredit debitur tersebut. 3. Pada akhir periode, saldo masing-masing debitur jika dijumlahkan, akan menunjukan angka yang sama untuk akun piutang dagang.
Pencatatan Transaksi Penerimaan Kas. Suatu perusahaan yang pencatatannya menggunakan jurnal khusus, semua transaksi penerimaan kas akan dicatat didalam jurnal penerimaan kas. Dalam kaitannya dengan buku pembantu, jika ada transaksi penerimaan piutang dari debitur selain dicatat kedalam jurnal penerimaan kas juga akan dicatat kedalam buku pembantu piutang. Untuk lebih dapat memahami bentuk dan cara pengisian jurnal khusus perhatikan contoh transaksi yang dicatat didalam jurnal khusus. Transaksi yang terjadi pada perusahaan PD. SARI MAKMUR yang berkaitan dengan pengeluaran kas selama bulan Desember 2007 sebagai berikut: Desember 5, Dijual tunai barang dagangan Rp 3.100.000,- Bukti Kas no. 031 Desember 10, Diterima pinjaman dari bank NUSA Rp 10.000.000 Bukti Kas Masuk nomor 032 Desember 15, Penjualan tunai barang dagangan seharga Rp 2.600.000,- Bukti Kas Masuk nomor 033 Desember 20, Diterima cek dari toko BERSAMA untuk pembayaran sebagian harga faktur no 011 tanggal 6 Desember 2007 sebesar Rp 2.000.000,- Bukti Kas nomor 034 Desember 23, Penjualan tunai barang dagangan Rp 1.800.000,- Bukti Kas Masuk nomor 035 Desember 24, Diterima cek dari PD. HARAPAN untuk pelunasan faktur nomor 013 tanggal 15 Desember 2007, harga faktur Rp 2.800.000 syarat 4/10-n/30 Bukti Kas Masuk nomor 036. Desember 25, Penjualan tunai barang dagangan Rp 2.250.000,- Bukti Kas Masuk nomor 037. Desember 26, Diterima cek dari toko FAMILI untuk pelunasan faktur nomor 014 tanggal 19 Desember 2007, harga faktur Rp 2.100.000,- syarat 4/10-n/30 Bukti Kas Masuk nomor 038. Desember 28, Penjualan barang dagangan Rp 1.600.000,- tunai Bukti Kas Masuk nomor 039. Desember 30, Diterima cek dari toko SAHABAT untuk pembayaran sebagian harga faktur nomor 012 tanggal 10 Desember 2007 sebesar Rp 1.000.000,- Bukti Kas Masuk nomor 040. Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
86
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Transaksi-transaksi diatas dapat dicatat kedalam jurnal penerimaan kas PD. SARI MAKMUR dan buku besar pembantu piutang sebagai berikut: PD. SARI MAKMUR JURNAL PENERIMAAN KAS (JKM)
Tanggal
Nomor
Keterangan/
Post
Bukti
Debitur
Ref
Kredir
Debet
Serba
Penjual-
Piutang
Potongan
Serbi
an
Dagang
Penjualan
Kas
2007 Des.
5
031
Penjualan tunai
Des.
10
032
Hutang bank
Des.
15
033
Penjualan tunai
-
Des.
20
034
Toko BERSAMA
√
Des.
23
035
Penjualan tunai
-
Des.
24
036
PD. HARAPAN
√
Des.
25
037
Penjualan tunai
-
Des.
26
038
Toko FAMILI
√
Des.
28
039
Penjualan tunai
-
Des.
30
040
Toko SAHABAT
√
Des.
31
Jumlah
3,100,000
212
3,100,000
10,000,000
10,000,000 2,600,000
2,600,000 2,000,000
2,000,000
1,800,000
1,800,000 2,800,000
112,000
2,250,000
2,250,000 2,100,000
84,000
1,600,000
11,350,000
(√)
( 411 )
2,016,000 1,600,000
1,000,000 10,000,000
2,688,000
1,000,000
7,900,000
196,000
( 112 )
( 413 )
29,054,000 ( 111 )
Perhatikan catatan didalam jurnal penerimaan kas diatas, misalnya transaksi pada tanggal 24 dan 26 Desember 2007. Setelah diteliti transaksi penerimaan piutang pada tanggal tersebut masih dalam periode potongan yang diberikan oleh PD. SARI MAKMUR yang dicantumkan didalam faktur penjualan 4/10-n/30. Misalnya untuk transaksi tanggal 24 Desember 2007 dimana harga faktur Rp 2.800.000,- potongan 4 % maka besarnya potongan penjualan yang diberikan kepada pembeli Rp 2.800.000,- x 4 % = Rp 112.000,- begitu juga halnya dengan transaksi tanggal 26 Desember 2007. Dari data jurnal diatas dapat diposting kebuku besar yang terkait, yakni akun kas, potongan penjualan, piutang dagang, penjualan dan hutang bank. Untuk jelasnya perhatikan berikut ini.
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
87
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
BUKU BESAR Akun
: KAS
No. 111
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
JKM-1
29.054.000
29.054.000
: PIUTANG DAGANG
Tanggal
Keterangan
No. 112 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
JPN-1
31
Posting
JKM-1
17.500.000
17,500,000 7.900.000
9.600.000
: HUTANG BANK
Tanggal
Keterangan
No. 212 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
-
JKM-1
10.000.000
10.000.000
: PENJUALAN
Tanggal
Keterangan
No. 411 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
1
Saldo
√
-
31
Posting
JPN-1
17,500,000
17,500,000
31
Posting
JKM-1
11.350.000
28.850.000
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
88
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Akun
: POTONGAN PENJUALAN
Tanggal
Keterangan
No. 413 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
√
1
Saldo
31
Posting
JKM-1
196,000
196,000
Transaksi yang terkait dengan piutang atau pelunasan piutang oleh debitur didalam jurnal penerimaan kas harus dicatat pada buku pembantu pada saat terjadinya transaksi tersebut. Untuk lebih jelasnya perhatikan pencatatannya kedalam buku pembantu piutang PD. SARI MAKMUR.
PD. SARI MAKMUR BUKU PEMBANTU PIUTANG Debitur
: BERSAMA, Toko
Tanggal
Keterangan
File : B Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Debitur
√
1
Saldo
6
Fak. No. 001
JPN-1
20
Fak. No. 001
JKM-1
4.800.000
4.800.000 2.000.000
2.800.000
: CIPTA JAYA, PD.
Tanggal
Keterangan
File : C Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Debitur
1
Saldo
27
Fak. No. 015
√ JPN-1
4.200.000
4.200.000
: FAMILI, Toko
Tanggal
Keterangan
File : F Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
√
1
Saldo
19
Fak No. 014
JPN-1
26
Fak. No. 014
JKM-1
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
2.100.000
2.100.000 2.100.000
-
89
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Debitur
: HARAPAN, PD.
Tanggal
Keterangan
File : H Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Debitur
√
1
Saldo
15
Fak. No. 013
JPN-1
24
Fak. No. 013
JKM-1
2.800.000
2.800.000 2.800.000
-
: SAHABAT, Toko
Tanggal
Keterangan
File : S Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
√
1
Saldo
10
Fak No. 012
JPN-1
30
Fak. No. 012
JKM-1
3.600.000
3.600.000 1.000.000
2.600.000
Pencatatan Transaksi Kedalam Jurnal Pengeluaran Kas. Didalam perusahaan dagang yang menyelenggarakan pencatatan dengan jurnal khusus, transaksi-transaksi pengeluaran kas akan dicatat kedalam Jurnal Pengeluaran Kas, seperti pembayaran berbagai macam beban, pembayaran hutang kepada kreditur, pembelian tunai, pengambilan pribadi (prive) dan lain-lain. Bentuk dan cara pencatatan transaksi kedalam jurnal tersebut, perhatikan dengan baik contoh berikut ini. Anggaplah transaksi yang terjadi pada PD. SARI MAKMUR selama bulan Desember 2007 yang berkaitan dengan pengeluaran kas sebagai berikut : Desember 01, Desember 02, Desember 05, Desember 07, Desember 12, Desember 15, Desember 17,
Dikeluarkan cek nomor C.85 untuk gaji karyawan sebesar Rp 4.200.000,Dibayar tunai premi asuransi untuk masa satu tahun sebesar Rp 180.000,Dibeli barang dagangan sebesar Rp 1.800.000,- dibayar dengan cek nomor C.86 Dibeli tunai perlengkapan kantor Rp 200.000,Dibayar tunai rekening listrik dan telepon Rp 240.000,Dikeluarkan cek nomor C.87 untuk pemasangan iklan sebesar Rp 400.000,Dibeli barang dagangan seharga Rp 2.000.000,- ditambah biaya angkut sebesar Rp 100.000,Desember 20, Dibayar kepada UD. MEKAR untuk pelunasan faktur no. 025 tanggal 12 Desember 2007. Harga faktur ……………………. Rp 4.000.000,Dikurangi potongan pembelian .... Rp 80.000,Dibayar dengan cek no. C.89 ……Rp 3.920.000,-
Desember 22, Dikeluarkan cek nomor C.90 untuk pembayaran beban lain-lain sebesar Rp 450.000,Desember 24, Dikeluarkan cek nomor C.91 untuk pembelian barang dagangan Rp 1.600.000,Desember 27, Dikirim cek nomor C.92 kepada UD. LAKSANA untuk pelunasan Faktur tanggal 8 Desember 2007 Rp 600.000 Desember 30, Dibayar kepada UD. MAJU untuk pelunasan faktur tanggal 22 Desember 2007 Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
90
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Harga faktur …………………………… Rp 4.600.000,Dikurangi potongan 2% ……………… Rp 92.000,Diserahkan cek nomor C.93 …………… Rp 4.508.000,Desember 31, Dikeluarkan cek nomor C.94 untuk keperluan pribadi Tn. Haddy sebagai pemilik dari perusahaah sebesar Rp 1.000.000,Dari transaksi pengeluaran kas yang terjadi pada PD. SARI MAKMUR selama bulan Desember dapat dicatat kedalam jurnal pengeluaran kas sebagai berikut: UD. SARI MAKMUR JURNAL PENGELUARAN KAS (JKK)
Tanggal
Nomor
Keterangan/
Post
Cek
Akun
Ref
Debet Serba
Pembelian
Serbi
Kredit Hutang
Potongan
Dagang
Pembelian
Kas
2007 Des.
1
C.85
2
-
5
C.86
Beban Gaji
525
4,200,000
4,200,000
Asuransi dibayar dimuka
117
180,000
180,000
Pembelian tunai
-
1,800,000
1,800,000
7
-
Perlengkapan kantor
116
200,000
12
-
B. Listrik dan telepon
538
240,000
240,000
15
C.87
Beban iklan
526
400,000
400,000
17
C.88
Biaya angkut masuk
513
100,000
20
C.89
UD. MEKAR
22
C.90
Beban lain-lain
539
24
C.91
Pembelian tunai
-
27
C.92
UD. LAKSANA
30
C.93
UD. MAJU
√ √
31
C.94
Prive Tn Haddy
31
200,000
2,000,000
√
303
Jumlah………………
2,100,000 4,000,000
80,000
3,920,000
450,000
450,000 1,600,000
1,600,000 600,000
600,000
4,600,000
92,000
1,000,000 6,770,000 (
√ )
4,508,000 1,000,000
5,400,000 ( 411 )
9,200,000 ( 211 )
172,000 ( 514 )
21,198,000 ( 111 )
Dari data jurnal diatas dapat diposting kebuku besar terkait sebagai berikut :
BUKU BESAR Akun
: KAS
No. 111
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
√
1
Saldo
31
Posting
JKM-1
31
Posting
JKK-1
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
29.054.000
29.054.000 21.198.000
7.856.000
91
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Akun
: PERLENGKAPAN KANTOR
Tanggal
Keterangan
No. 116 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
JPB-1
31
Posting
JKK-1
200.000
200,000
200.000
400.000
No. 117
: ASURANSI DIBAYAR DIMUKA
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
JKK-1
180.000
180.000
: HUTANG DAGANG
Tanggal
Keterangan
No. 211 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
JPB-1
31
Posting
JKK-1
19.000.000
19.000.000
9.200.000
9.800.000
: PEMBELIAN
Tanggal
Keterangan
No. 411 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
JPB-1
31
Posting
KJK-1
17.000.000
17.000.000
5.400.000
22.400.000
: BIAYA ANGKUT MASUK
Tanggal
Keterangan
No. 513 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
1
Saldo
31
Posting
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
√ JKK-1
100.000
100.000
92
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Akun
: POTONGAN PEMBELIAN
Tanggal
Keterangan
No. 514 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
JKK-1
1.000.000
1.000.000
: BEBAN GAJI
Tanggal
Keterangan
No. 525 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
JKK-1
4.200.000
4.200.000
: BEBAN IKLAN
Tanggal
Keterangan
No. 526 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
JKK-1
400.000
400.000
: BEBAN LISTRIK DAN TELEPON
Tanggal
Keterangan
No. 538 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Akun
√
1
Saldo
31
Posting
JKK-1
240.000
240.000
: BEBAN LAIN-LAIN
Tanggal
Keterangan
No. 539 Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
1
Saldo
31
Posting
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
√ JKK-1
450.000
450.000
93
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Transaksi diatas yang berkaitan dengan pengurangan uang kas untuk pelunasan hutang kepada kreditur harus dicatat kepada buku pembantu hutang yang terkait sebagai berikut :
BUKU BESAR PEMBANTU HUTANG Kreditur
: EKA, PT.
Tanggal
File : E Keterangan
Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Kreditur
√
1
Saldo
28
Fak. No. 209 E
-
JPB-1
6.000.000
6.000.000
: LAKSANA, UD.
Tanggal
Keterangan
File : L Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Kreditur
1
√
Saldo
-
8
Fak. No. L 015
JPB-1
600.000
600.000
24
Fak. No. L.65
JPB-1
400.000
1.000.000
27
Fak. Tgl. 8 Des. 2001
JKK-1
600.000
400.000
: MAJU, UD.
Tanggal
File : M Keterangan
Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
Kreitur
√
-
1
Saldo
5
Fak. No. M.01
JPB-1
2.400.000
2.400.000
22
Fak. No. M.35
JPB-1
4.600.000
7.000.000
30
Fak. Tgl 22 Des. 2001
JKK-1
4.600.000
2.400.000
: MEKAR, UD.
Tanggal
Keterangan
File : M Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
√
1
Saldo
12
Fak. No. 025
JPB-1
20
Fak. No. 025
JKK-1
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
4.000.000 4.000.000
4.000.000 -
94
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Kreditur
: MAWAR, Toko
Tanggal
Keterangan
File : M Ref
Debet
Saldo
Kredit Debet
Kredit
2007 Des.
1
Saldo
15
Fak. No. 204
√ JPB-1
1.000.000
1.000.000
Mencatat Transaksi Kedalam Jurnal Umum Jika perusahaan menggunakan jurnal khusus, maka jurnal umum digunakan hanya untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus, misalnya transaksi retur penjualan, retur pembelian, transaksi internal, seperti penyesuaian, koreksi kesalahan, penutupan, dan pembalik. Dengan demikian transaksi yang dicatat didalam jurnal umum tidak hanya satu jenis transaksi (homogen), sehingga posting kebuku besar dilakukan pada saat terjadinya transaksi tersebut setelah dicatat kedalam jurnal umum tersebut. Posting kebuku besar juga dapat dilakukan secara periodik seperti halnya pada jurnal khusus namun terlebih dahulu data jurnal umum yang beragam-ragam akunnya direkapitulusi. Untuk lebih jelasnya, berikut ini contoh pencatatan transaksi yang dapat dicatat didalam jurnal umum. Anggaplah transaksi yang terjadi pada PD. SARI MAKMUR selama bulan Desember 2007 sbb. (transaksi ini tidak ada kaitannya dengan transaksi pada jurnal khusus diatas). Desember 10, Diterima faktur No. 554 dari PT. TUNGGAL JAYA untuk barang dagangan seharga Rp 2.500.000, syarat 2/10-n/30 FOB Destination point. Desember 12, Dikirim Nota Debet No. ND. 05 Kepada PT. TUNGGAL JAYA untuk barang yang dikembalikan seharga Rp 200.000,- karena rusak. Desember 17, Dikirim faktur No. 045 untuk barang dagangan yang dipesan Toko ANZON seharga Rp 5.000.000,Desember 20, Dikirim Nota Kredit No. NK.011 Kepada Toko ANZON atas barang yang telah diterima kembali seharga Rp 500.000,Dari transaksi diatas dapat dicatat kedalam jurnal sebagai berikut :
Transaksi tanggal 10 Desember 2007 akan dicatat kedalam jurnal pembelian (dimuka dijelaskan. Transaksi tanggal 12 Desember 2007 adalah transaksi retur pembelian, karena tidak dapat dicatat kedalam jurnal khusus yang ada, maka transaksi ini dicatat didalam jurnal umum. Transaksi tanggal 17 Desember 2007 dicatat didalam jurnal penjualan. Transaksi tanggal 20 Desember 2007 adalah transaksi retur penjualan, dicatat didalam jurnal umum.
Jadi dengan demikian dari empat transaksi diatas, dua transaksi dicatat didalam jurnal khusus, yakni jurnal pembelian dan jurnal penjualan dan dua transaksi lagi yakni tanggal 12 dan 20 Desember dicatat didalam jurnal umum. Transaksi yang dicatat didalam jurnal umum akan tampak sebagai berikut :
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
95
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
JURNAL UMUM TANGGAL Desember 12
Desember 20
KETERANGAN
REF
DEBET
Hutang dagang Retur pembelian (PT. TUNGGAL JAYA)
211 / √ 512
200.000 -
Retur penjualan Piutang dagang (Toko ANZON)
412 112 / √
-
Halaman : KREDIT -
500.000
200.000
500.000
Perhatikan data jurnal diatas : Pada kolom ref sudah tertulis nomor akun masing-masing akun artinya sudah diposting pada akun tersebut. Sedangkan tanda (√) pada akun Hutang dagang dan akun Piutang dagang artinya masing-masing sudah dicatat pada buku pembantu hutang dan buku pembantu piutang.
D. Menyusun Neraca Saldo Percobaan (Trial Balace) Setelah data transaksi dicatat kedalam jurnal khusus dan kejurnal umum, dan transaksi yang mempunyai keterkaitan dengan hutang dan piutang dicatat kedalam buku pembantu dan selanjutnya data jurnal secara periodik diposting kedalam buku besar, dan proses selanjutnya adalah penyusunan neraca saldo. Data neraca saldo diperoleh dari saldo akun-akun didalam buku besar. Dari uraian diatas, untuk lebih jelasnya perhatikan bagan proses akuntansi pada perusahaan dagang sampai dengan penyusunan neraca saldo.
Transaksi
Bukti Transaksi
Dicatat kedalam jurnl
Posting Ke Buku Besar
Menyusun Neraca Saldo
1. Jurnal Pembelian. 2. Jurnal Penjualan 3. Jurnal Penerimaan Kas 4. Jurnal Pengeluaran Kas 5. Jurnal Umum
1. Dicatat Pada Buku Pembantu Hutang. atau 2. Dicata pada pada buku Pembantu Piutang.
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
96
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Bentuk kolom neraca saldo, sama seperti halnya dengan neraca saldo pada perusahaan jasa yang telah dibahas dimuka. Untuk mengingat kembali perhatikan kolom neraca saldo (trial balance) sebagai berikut : UD. SATRIA JAYA NERACA SALDO Per 31 Desember 2007 No. Akun
Akun
Debet
Kredit
E. Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjustment) Tujuan dibuatnya ayat jurnal penyesuaian. Seperti telah dibahas dimuka “Penyelesaian Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa” bahwa ayat jurnal penyesuaian (adjusment) bertujuan untuk memperbaiki / menyesuaikan saldo akunakun tertentu yang belum menunjukan saldo yang sesungguhnya pada saat kita akan menyusun laporan keuangan suatu perusahaan. Pembuatan ayat jurnal penyesuaian antara jenis perusahaan jasa dengan perusahaan dagang secara umum sama, namun ada perbedaan yang tidak kita temukan pada perusahaan jasa, yakni penyesuaian untuk akun “Persediaan Barang Dagangan”. Penyesuaian saldo Akun “Persediaan Barang Dagangan “ atau disebut juga akun “Persediaan”. Dalam perusahaan dagang, persediaan barang dagangan atau biasa disingkat persediaan, dapat dipisahkan menjadi : a. Persediaan awal periode, yakni sisa barang yang tidak terjual pada periode yang lalu. Misalnya persediaan pada 1 Januari 2007 seharga Rp 10.000.000,- Jumlah tersebut adalah harga pokok sisa barang yang tidak terjual pada tahun 2006, dan baru akan dijual pada periode 2007. Persediaan barang dagangan merupakan harta (asset) perusahaan, oleh karena itu pada awal periode nilai persediaan barang dagangan tercatat pada akun “persediaan”. Dalam pencatatan persediaan dengan sistem fisik (periodik), seperti yang kita bahas ini saldo akun “persediaan” sebesar Rp 10.000.000,- tidak akan berubah selama periode tahun 2007. Oleh karena itu didalam neraca saldo per 31 Desember 2007 akan terdapat akun “persediaan” seharga Rp 10.000.000,- disebelah Debet. Persediaan barang tersebut sebenarnya termasuk barang yang dijual pada tahun 2006. Dengan kata lain jumlah Rp 10.000.000,- termasuk kedalam harga pokok barang yang dijual pada tahun 2007, berarti sudah menjadi beban tahun 2006. Oleh karena itu pada akhir periode tahun 2007 yakni tanggal 31 Desember 2007 harus dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut :
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
97
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
JURNAL UMUM Tanggal 2007 Des. 31
Keterangan
Ref
Ikhtisar laba rugi Persediaan
313 114
Debet
10.000.000 -
Kredit
10.000.000
b. Persediaan akhir periode. Menurut pencatatan sistem fisik, nilai persediaan barang akhir periode tidak terdapat dalam catatan buku besar akun “persediaan”. Nilai persediaan akan diketahui setelah dilakukan pemeriksaan secara fisik barang yang tidak terjual sampai dengan akhir periode. Sebagai contoh sisa barang dagangan setelah dihitung secara fisik baik itu digudang atau diruang toko menunjukan nilai Rp 8.000.000,-. Jumlah tersebut berarti belum tercatat dalam buku besar, namun nilai tersebut adalah nilai yang sesungguhnya. Oleh karena itu pada akhir periode perlu dibuat penyesuaian, agar catatan pada buku besar akun “persediaan” setelah jurnal penyesuaian tersebut diposting akan menunjukan saldo Rp 8.000.000,-. Dengan demikian jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
JURNAL UMUM Tanggal 2007 Des. 31
Keterangan
Persediaan Ikhtisar laba rugi
Ref
Debet
114 313
8.000.000 -
Kredit 8.000.000
Penyesuaian untuk akun-akun yang lainnya, seperti pemakaian perlengkapan, penyusutan aktiva tetap, beban-beban yang masih belum dibayar dan lain sebagainya, sama seperti halnya dengan perusahaan jasa yang telah dibahas dimuka.
F. Neraca Lajur (Work Sheet / Kertas Kerja) Tujuan Dibuatnya neraca lajaur / kertas kerja / work sheet. Neraca lajur dibuat sebenarnya bertujuan untuk memudahkan teknisi akuntansi pada akhir periode untuk melakukan penyusunan laporan keuangan yang diperlukan perusahaan, seperti laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan neraca. Dengan dibuatnya neraca lajur teknisi akuntansi dapat menghindari dari berbagai kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut. Neraca lajur terdiri dari kolom-kolom, yakni kolom nomor akun, akun, neraca saldo percobaan biasa disebut neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, ikhtisar laba rugi dan kolom neraca. Dari bantuan data neraca lajur itulah laporan keuangan dapat disusun.
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
98
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Penyelesaian neraca lajur. Neraca lajur yang akan disusun adalah merupakan rangkaian kegiatan akuntansi dalam rangka persiapan penyusunan laporan keuangan. Kalau kita perhatikan letak dalam bagan dari penyusunan neraca lajur seperti tergambar berikut ini :
Transaksi
Bukti Transaksi
Dicatat kedalam jurnl 1. Jurnal Pembelian. 2. Jurnal Penjualan 3. Jurnal Penerimaan Kas 4. Jurnal Pengeluaran Kas 5. Jurnal Umum
1. Dicatat Pada Buku Pembantu Hutang. atau 2. Dicata pada pada buku Pembantu Piutang.
Posting Ke Buku Besar
Menyusun Neraca Saldo
Jurnal Penyesuaian
Neraca Lajur. 1. Lap. Laba Rugi 2. Perubahan Modal. 3. Neraca
Laporan Keuangan
Jurnal Penutup
Neraca saldo setelah penutupan
Kalau kita perhatikan bagan diatas, neraca lajur disusun setelah penyusunan neraca saldo dan pembuatan ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan. Untuk dapat lebih memahami cara penyusunan neraca lajur, kami sajikan contoh soal berikut ini. Misalkan akun-akun buku besar PD. SARI. MAKMUR sebelum penyesuaian menunjukan saldo-saldo seperti tergambar dalam neraca saldo berikut ini :
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
99
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
`PD. SARI MAKMUR NERACA SALDO Per 31 Desember 2007 No. Akun 111 112 113 121 122 123 124 211 311 312 411 412 511 512 513 521 522 523 524 525 531 532 539 119
Akun Kas Piutang dagang Persediaan Peralatan toko Akumulasi penyusutan peralatan toko Peralatan kantor Akumulasi penyusutan peralatan ktr. Hutang dagang Modal Haddy Prive Haddy Penjualan Retur penjualan Pembelian Biaya angkut masuk Retur pembelian Beban gaji bagian penjualan Beban iklan Beban perlengkapan toko Beban sewa toko Beban angkut keluar Beban gaji bagian kantor Beban perlengkapan kantor Beban umum lain-lain Pajak penghasilan Jumlah ................................................
Debet 21.000.000,00 35.000.000,00 43.000.000,00 17.000.000,00 14.000.000,00
Kredit
6.400.000,00
4.400.000,00 10.000.000,00 15.900.000,00 1.500.000,00 142.500.000,00 6.200.000,00 21.500.000,00 1.800.000,00 3.700.000,00 18.000.000,00 5.800.000,00 11.000,000,00 1.100.000,00 3.900.000,00 4.400.000,00 361.400.000,00
66.400.000,00
265.000.000,00
3.300.000,00
361.400.000,00
Informasi untuk akun-akun yang perlu disesuaikan, karena belum menunjukan saldo yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi, yakni 31 Desember 2007 sebagai berikut : 1. Setelah diadakan pemeriksaan secara fisik, nilai persediaan barang dagangan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 35.000.000,00 2. Peralatan toko disusutkan sebesar Rp 3.200.000,00 3. Peralatan kantor disusutkan sebesar Rp 3.000.000,00 4. Perlengkapan toko yang tersisa ditaksir sebesar Rp 1.200.000,00 5. Beban sewa toko Rp 18.000.000,00 adalah untuk masa 2 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2007. 6. Gaji karyawan bagian kantor Rp 1.000.000,00 belum dibayar 7. Perlengkapan kantor yang terpakai Rp 700.000,00 8. Beban listrik, air dan telephon untuk bulan Desember 2007 sebesar Rp 300.000,00 belum dibayar. (dicatat pada akun beban umum lain-lain). Dari data diatas diminta : 1. Buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan, sesuai informasi diatas. 2. Buatlah Neraca Lajur dalam bentuk 10 kolom Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
100
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Sebelum menyelesaikan neraca lajur, kita harus membuat ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan berdasarkan informasi pada akhir periode. Ayat jurnal penyesuaian dicatat pada jurnal umum perusahaan. Dari soal diatas maka ayat jurnal penyesuaian dapat dibuat oleh PD. SARI MAKMUR dalam jurnal umum sebagai berikut :
PD. SARI MAKMUR JURNAL UMUM Tanggal 2007 Des. 31 Des. 31
Des. 31
Des. 31
Des. 31
Des. 31
Des. 31
Des. 31
Des. 31
Keterangan
Ref
Debet
Ikhtisar laba rugi Persediaan Persediaan Ikhtisar laba rugi
313 113 113 313
43.000.000 35.000.000 -
Beban penyusutan prlt. Toko Akum. Penyusutan prlt toko
526 122
3.200.000 -
Beban penyusutan prlt kantor Akum. Penyusutan prlt. Ktr.
533 124
3.000.000 -
Perlengkapan toko Beban perlengkapan toko
114 523
1.200.000 -
Sewa dibayar dimuka Beban sewa
116 524
9.000.000 -
Beban gaji bagian kantor Hutang gaji
531 212
1.000.000 -
Perlengkapan kantor Beban perlengkapan kantor
115 532
400.000 -
Beban umum lain-lain Hutang listrik dantelepon
539 213
300.000 -
Kredit
43.000.000 35.000.000 3.200.000 3.000.000 1.200.000 9.000.000 1.000.000 400.000 300.000
Setelah ayat jurnal penyesuaian dicatat kedalam jurnal umum, selanjutnya diposting keakun yang terkait pada buku besar. Teknik posting sama halnya dengan yang sudah dibahas dimuka, hanya pada kolom keterangan pada buku besar dituliskan “penyesuaian”. Selanjutnya, barulah kita menyelesaikan neraca lajur, kerta kerja berikut ini. Dengarkan penjelasan, bimbingan dari guru diklat agar anda dapat memahami betul cara penyelesaian neraca lajur.
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
101
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak PD. SARI MAKMUR NERACA LAJUR Per 31 Desember 2007 ( Rp .000) No.
Neraca Saldo Akun
Akun
Debet
Penyesuaian
N.S. Disesuaikan
Kredit
Debet
Kredit
Debet
Laba Rugi
Neraca
Kredit
Debet
Kredit
Debet
Kredit
111
Kas
21.000
-
-
-
21.000
-
-
-
21.000
-
112
Piutang dagang
35.000
-
-
-
35.000
-
-
-
35.000
-
113
Persediaan
43.000
-
35.000
121
Peralatan toko
17.000
-
-
-
122
Akum. Penyusutan peralatan toko
123
Peralatan kantor
124
Akum. Penyusutan peralatan ktr.
211 311 312
Prive Haddy
411
Penjualan
412
Return Penjualan
511
Pembelian
512
Beban angkut masuk
513
Return pembelian
521
Beban gaji bagian penjualan
522 523 524
Beban sewa toko
525
Beban angkut keluar
531
Beban gaji bagian kantor
532
-
35.000
-
-
-
35.000
-
17.000
-
-
-
17.000
-
-
3.200
-
-
-
-
4.400
-
3.000
Hutang dagang
-
15.900
-
Modal Haddy
-
66.400
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.500
14.000
10.000 1.500
6.400
43.000
265.000 -
-
9.600
-
-
-
-
-
-
7.400
-
-
-
7.400
-
-
15.900
-
-
-
15.900
-
-
66.400
-
-
-
66.400
-
-
-
14.000
10.000
265.000
-
-
1.500
265.000 -
14.000
10.000
9.600 -
-
-
-
-
-
142.500
-
-
-
142.500
-
142.500
-
-
-
6.200
-
-
-
6.200
-
6.200
-
-
-
-
-
3.300
-
3.300
-
-
3.300
-
-
21.500
-
-
-
21.500
-
21.500
-
-
-
Beban iklan
1.800
-
-
-
1.800
-
1.800
-
-
-
Beban perlengkapan toko
3.700
-
-
1.200
2.500
-
2.500
-
-
-
18.000
-
-
9.000
9.000
-
9.000
-
-
-
5.800
-
-
-
5.800
-
5.800
-
-
11.000
-
1.000
-
12.000
-
12.000
-
-
-
Beban perlengkapan kantor
1.100
-
700
-
700
-
-
-
539
Beban umum lain-lain
3.900
-
300
-
4.200
-
4.200
-
-
-
119
Pajak penghasilan
4.400
-
-
-
4.400
-
-
-
4.400
-
361.400
-
-
-
-
-
-
-
361.400
400
43.000
313
Ikhtisar laba rugi
43.000
35.000
43.000
35.000
-
-
526
Beban penyusutan peralatan toko
3.200
-
3.200
-
3.200
-
-
-
533
Beban penyusutan prlt. Kantor
3.000
-
3.000
-
3.000
-
-
-
114
Perlengkapan toko
1.200
-
1.200
-
-
-
1.200
-
116
Sewa dibayar dimuka
9.000
-
9.000
-
-
-
9.000
-
212
Hutang gaji
1.000
115
Perlengkapan kantor
213
Hutang listrik dan telpon
-
1.000
-
1.000
-
-
-
400
-
400
-
-
-
400
-
300
-
300
-
-
-
256.900
303.300
-
-
46.400
-
-
46.400
303.300
303.300
96.100 Laba usaha sebelum pajak …..
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
35.000
-
96.100
403.900
403.900
147.000
300
147.000
102
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Amati dengan seksama neraca lajur pada contoh dimuka. Tampak proses penyelesaian neraca lajur perusahaan dagang pada dasarnya tidak berbeda dengan penyelesaian neraca lajur pada perusahaan jasa. Mengenai pajak penghasilan, perhatikan akun “pajak penghasilan” nomor akun 119 didalam neraca saldo menunjukan saldo sebesar Rp 4.400.000,00 . Jumlah tersebut adalah pajak penghasilan yang dibayar setiap bulan untuk pajak periode yang sedang berjalan, yakni tahun 2007, sehingga ini merupakan pajak penghasilan yang dibayar dimuka. Pada penyelesaian neraca lajur di atas tidak diikutsertakan perhitungan pajak penghasilan yang sesungguhnya untuk periode tahun 2007, ini dikarenakan dasar perhitungan pajak penghasilan belum diketahui, yakni laba atau keuntungan perusahaan. Setelah neraca lajur selesai, baru diketahui laba perusahaan. Oleh karena itu pajak penghasilan baru dapat dihitung. Dari neraca lajur laba perusahaan sebelum pajak sebesar Rp 46.400.000,00 maka pajak penghasilan dapat dihitung sebagai berikut : Anggaplah PPh dihitung berdasarkan ketentuan sebagai berikut : • Rp 25.000.000 x 10 % ......................................................... • Rp 21.400.000 x 15 % ......................................................... Pajak penghasilan (PPh) yang terutang ............................... Pajak penghasilan yang sudah dibayar dimuka .................. Pajak penghasilan yang masih harus disetor .......................
Rp Rp Rp Rp Rp
2.500.000,00 3.210.000,00 + 5.710.000,00 4.400.000,00 1.310.000,00
Berdasarkan perhitungan diatas, harus dibuat ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat pajak penghasilan yang terutang sebesar Rp5.710.000,00 yang dikoreksikan dengan pajak penghasilan yang sudah dibayar sebesar Rp 4.400.000,00 dan mencatat adanya pajak penghasilan yang masih harus disetor sebesar Rp 1.310.000,00 Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat data diatas adalah sebagai berikut : PD. SARI MAKMUR JURNAL UMUM Tanggal 2007 Des. 31
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Ikhtisar laba rugi Pajak penghasilan Hutang pajak
313 119 214
5.710.000 -
4.400.000 1.310.000
Data jurnal penyesuaian tidak tercatat didalam neraca lajur, tetapi hanya diposting ke akun yang terkait pada buku besar, yakni akun ikhtisar laba rugi, akun pajak penghasilan dan akun hutang pajak. Setelah data tersebut diposting, akun pajak penghasilan bersaldo “0” sementara akun “hutang pajak” bersaldo kredit Rp 1.310.000,00. Jumlah tersebut akan diinformasikan dalan laporan neraca per 31 Desember 2007. Sedangkan pajak penghasilan Rp 5.710.000,00 diinformasikan dalam laporan laba rugi.
G. Laporan Keuangan Pada Perusahaan Dagang Pembuatan neraca lajur (kertas kerja) yang telah diselesaikan dimuka adalah untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan. Dengan demikian berdasarkan data neraca lajur
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
103
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
dimuka dapat disusun laporan keuangan PD. SARI MAKMUR untuk periode tahun 2007 yang terdiri dari atas : Laporan laba rugi Laporan perubahan modal Laporan neraca Menyusun laporan laba rugi. Laporan laba rugi disusun berdasarkan data yang terdapat pada kolom laba rugi pada neraca lajur. Dimuka telah dibahas mengenai penggolongan (pengelompokan beban) dalam menyajikan laporan laba rugi pada perusahaan dagang. Untuk mengingatkan kembali, tidak ada salahnya kita akan mengulang kembali pengelompokan beban yang terjadi pada perusahaan dagang. Didalam perusahaan dagang beban dapat dikelompokan : Kelompok harga pokok penjualan ( 5.1..... ), antara lain 1. Pembelian 2. Beban angkut pembelian ( beban angkut masuk ) 3. Potongan pembelian 4. Retur pembelian dan pengurangan harga Kelompok beban penjualan ( 5.2..... ), antara lain : 1. Beban gaji bagian penjualan 2. Beban iklan 3. Beban penyusutan peralatan toko 4. Beban perlengkapan toko 5. Beban angkut penjualan ( beban angkut keluar ) 6. Beban sewa ruang toko 7. Dll. Kelompok beban administrasi dan umum ( 5.3.... ), antara lain : 1. Beban gaji bagian administrasi 2. Beban penyusutan peralatan kantor 3. Beban aair, listrik dan telepon 4. Beban perlengkapan kantor 5. Beban sewa ruang kantor 6. Beban penyusutan bangunan 7. Beban umum lain-lain. 8. Dll. Dari data neraca lajur diatas, maka laporan laba rugi PD. SARI makmur dapat disusun sebagai berikut :
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
104
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
PD. SARI MAKMUR LAPORAN LABA RUGI Per 31 Desember 2007 Hasil Penjualan : Penjualan kotor (bruto)........................................... Rp 265.000.000,00 Retur penjualan ...................................................... Rp 1.500.000,00 – Penjualan bersih (netto) ........................................................................... Rp 263.500.000,00 Harga Pokok Penjualan : Persediaan awal periode ........................................ Rp 43.000.000,00 Pembelian ....................... Rp 142.500.000,00 Beban angkut masuk ...... Rp 6.200.000,00 + Rp 148.700.000,00 Retur pembelian ............ Rp 3.300.000,00 – Pembelian bersih ................................................... Rp 145.400.000,00 + Barang yang tersedia untuk dijual ......................... Rp 188.400.000,00 Persediaan akhir periode ....................................... Rp 35.000.000,00 – Harga pokok penjualan ............................................................................ Rp 153.400.000,00 – Laba kotor ( gross profit ) ........................................................................ Rp 110.100.000,00 Beban usaha : Beban penjualan : Beban gaji bag. penjualan ... Rp 21.500.000,00 Beban sewa toko .................. Rp 9.000.000,00 Beban angkut keluar ............ Rp 5.800.000,00 Beban penyust. Prlt. toko ..... Rp 3.200.000,00 Beban perlengkapan toko ..... Rp 2.500.000,00 Beban iklan .......................... Rp 1.800.000,00 + Jumlah beban penjualan .......................................
Rp
43.800.000,00
Beban administrasi dan umum : B. gaji bag. Adm. Ktr......... Rp 12.000.000,00 B. Penyust. Prlt. Ktr........... Rp 3.000.000,00 B. Perlengkapan kantor .... Rp 700.000,00 Beban umum lain-lain ...... Rp 4.200.000,00 + Jumlah beban administrasi dan umum .................. Rp 19.900.000,00 + Jumlah beban usaha .................................................................................. Rp 63.700.000,00 – Laba bersih sebelum pajak ....................................................................... Rp 46.400.000,00 Pajak penghasilan ( PPh ) ......................................................................... Rp 5.710.000,00 – Laba bersih setelah pajak .......................................................................... Rp 40.690.000,00
Dari data laporan laba rugi diatas, coba amati dengan baik: 1. Akun-akun yang termasuk unsur perhitungan harga pokok penjualan dalam periode tahun 2007. Perhitungan dasarnya adalah menghitung harga pokok barang yang tersisa atau barang yang belum terjual sampai dengan akhir periode akuntansi. 2. Pengelompokan akun-akun beban kedalam kelompok beban penjualan dan kelompok beban administrasi dan umum. 3. Dalam laporan laba rugi diatas, tidak terdapat pendapatan dan beban diluar usaha. Jika ada pajak penghasilan (PPh) dihitung dari total pendapatan bersih (laba dari usaha + pendapatan diluar usaha).
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
105
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Menyusun Laporan Perubahan Modal. Setelah laporan laba rugi disusun, langkah selanjutnya menyusun laporan perubahan modal. Laporan perubahan modal menginformasikan hal-hal yang mengakibatkan perubahan modal pemilik, seperti laba atau rugi yang dialami perusahaan. Jika laba artinya dapat menambah modal pemilik dan jika rugi dapat mengakibatkan pengurangan modal pemilik. Disamping itu juga yang dapat mengakibatkan pengurangan modal pemilik adalah pengambilan uang perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik atau disebut dengan “prive”. Dari data neraca lajur diatas, laporan perubahan modal PD. SARI MAKMUR pada tanggal 31 Desember 2007 dapat disusun sebagai berikut :
PD. SARI MAKMUR LAPORAN LABA RUGI Per 31 Desember 2007
Modal Tuan Haddy per 1 Januari 2007 (modal awal ) .............................. Rp 66.400.000,00 Laba bersih ...........................................................Rp 40.690.000,00 Prive Tuan Haddy ................................................ Rp 10.000.000,00 – Penambahan modal .................................................................................... Rp 30.690.000,00 + Modal Tuan Haddy per 31 Desember 2007 (modal akhir) ........................ Rp 97.090.000,00
Modal haddy pada tanggal 31 Desember 2007 yang dilaporkan dalam laporan perubahan modal diatas sebesar Rp 97.090.000,00 harus sama yang harus dilaporkan dalam laporan neraca per 31 Desember 2007.
Menyusun Laporan Neraca. Neraca dapat disusun dalam bentuk akun (account form) artinya akun-akun kelompok harta disajikan pada sebelah kiri, sedangkan akun-akun kelompok hutang dan modal disajikan pada sebelah kanan. Tabel neraca bentuk akun seperti menyerupai bentuk “ T “. Disamping bentuk akun, neraca juga dapat disusun dalam bentuk laporan (report form) artinya akun-akun disajikan secara vertikal mulai dari kelompok akun-akun harta, hutang dan kemudian kelompok modal. Dengan bersumber data neraca lajur dimuka, dan memperhatikan akun pajak serta modal akhir pemilik, maka dapatlah disusun neraca PD. SARI MAKMUR per 31 Desember 2007 dalam bentuk “laporan” sebagai berikut :
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
106
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
PD. SARI MAKMUR NERACA Per 31 Desember 2007 Harta : Harta lancar : Kas ................................................................... Rp 21.000.000,00 Piutang dagang ................................................. Rp 35.000.000,00 Persediaan ......................................................... Rp 35.000.000,00 Perlengkapan toko ............................................ Rp 1.200.000,00 Perlengkapan kantor ......................................... Rp 400.000,00 Sewa dibayar dimuka ........................................ Rp 9.000.000,00 + Jumlah harta lancar ( current asset )........................................................... Rp 101.600.000,00 Harta tetap : Peralatan toko ....................... Akum. Penyust. Prlt toko .....
Rp 17.000.000,00 Rp 9.600.000,00 –
Peralatan kantor .................... Akum. Penyust. Prlt. Ktr. .....
Rp 14.000.000,00 Rp 7.400.000,00 –
Rp
7.400.000,00
Rp 6.600.000,00 – Jumlah harta tetap ( fixed asset ) .................................................................Rp 14.000.000,00 + Jumlah harta .................................................................................................Rp 115.600.000,00
Hutang dan Modal: Hutang lancar : Hutang dagang ...............................................Rp 15.900.000,00 Hutang gaji .....................................................Rp 1.000.000,00 Hutang beban listrik dan telepon ....................Rp 300.000,00 Hutang PPh .....................................................Rp 1.310.000,00 + Jumlah hutang lancar .................................................................Rp 18.510.000,00 Modal : Modal Tuan Haddy ....................................................................Rp 97.090.000,00 + Jumlah hutang dan modal ............................................................................ Rp 115.600.000,00
Dari data neraca di atas, perhatikan : Dalam kelompok harta tetap, akumulasi penyusutan diinformasikan sebagai pengurang aktiva tertap yang bersangkutan. Modal Haddy sebesar Rp 97.090.000,00 adalah modal akhir yang berasal dari data laporan perubahan modal.
H. Jurnal Penutup (closing entry) Tujuan dibuatnya ayat jurnal penutup. Setelah laporan keuangan disusun, akun-akun nominal / yang sifatnya sementara pada buku besar pada akhir periode harus ditutup, dengan kata lain pada akhir periode akun-akun tersebut saldonya harus menunjukan angka “0” (nol). Ada empat kelompok akun yang harus dibuat ayat jurnal penutup pada akhir periode akuntansi, yakni : Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
107
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
1. Kelompok akun pendapatan, meliputi akun penjualan, retur pembelian, potongan pembelian, pendapatan lain-lain. 2. Kelompok akun beban, meliputi semua beban, pembelian, retur penjualan, dan potongan penjualan. 3. Akun ikhtisar laba rugi. 4. Akun prive Keempat kelompok akun tersebut diatas disebut akun nominal atau disebut akun yang bersifat sementara dan pada akhir periode saldo akun tersebut pada buku besar harur nol. Dari contoh soal dimuka ayat jurnal penutup (closing entriy) dicatat didalam jurnal umum sebagai berikut :
Tanggal 2007 Des. 31
Des. 31
PD. SARI MAKMUR JURNAL UMUM Keterangan Ref
Debet
Kredit
Penjualan Retur pembelian Ikhtisar laba rugi (penutupan akun-akun pendapatan)
411 513 313
265.000.000,00 3.300.000,00 -
268.300.000,00
Ikhtisar laba rugi Retur penjualan Pembelian Biaya angkut masuk Beban gaji bagian penjualan Beban iklan Beban perlengkapan toko Beban sewa toko Beban angkut keluar Beban penyusutan peralatan toko Beban gaji bagian kantor Beban perlengkapan kantor
313 412 511 512 521 522 523 524 525 526 531 532 533 539
213.900.000,00 -
1.500.000,00 142.500.000,00 6.200.000,00 21.500.000,00 1.800.000,00 2.500.000,00 9.000.000,00 5.800.000,00 3.200.000,00 12.000.000,00 700.000,00 3.000.000,00 4.200.000,00
Beban penyusutan peralatan kantor
Beban umum lain-lain (penutupan akun-akun beban)
Setelah kelompok akun diatas dicatat didalam jurnal dan diposting kebuku besar, maka saldo-saldo akun tersebut menunjukan angka “nol” kecuali akun iktisar laba rugi dan akun prive. Selanjutnya kita akan menutup akun, ikhtisar laba rugi dan akun prive. Sebelum kita membuat ayat jurnal penutupan untuk itu, perhatikan saldo akun ikhtisar laba rugi, jika akun tersebut bersaldo kredit, setelah jurnal diatas diposting, artinya perusahaan memperoleh keuntungan sejumlah itu. Sebaliknya jika bersaldo debet berarti perusahaan mengalami kerugiaan sejumlah itu. Baik laba atau rugi akun tersebut harus ditutup dan dipindahkan ke akun modal. Secara logika jika perusahaan laba berarti akan menambah modal pemilik dan sebaliknya. Sedangkan akun prive secara otomatis akan mengurangi modal pemilik.
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
108
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
Untuk soal diatas, ayat jurnal penutup untuk akun ikhtisar laba rugi dan akun prive
Tanggal 2007 Des. 31
Des. 31
PD. SARI MAKMUR JURNAL UMUM Keterangan Ref
Debet
Kredit
Ikhtisar laba rugi Modal Tuan Haddi (penutupan akun ikhtisar laba rugi)
313 311
40.690.000,00 -
40.690.000,00
Modal Tuan Haddi Prive Tuan Haddi (penutupan akun prive)
311 312
10.000.000,00 -
10.000.000,00
Jika akun-akun tersebut, yakni ikhtisar laba rugi dan prive sudah diposting kebuku besar, maka saldo akun tersebut adalah “nol”. Dan saldo akun Modal Tn. Haddy menunjukan saldo kredit harus sama seperti yang diinformasikan didalam neraca.
I. Neraca Saldo Setelah Penutupan Setelah kegiatan penutupan buku atau pembuatan jurnal penutup dan sudah diposting kebuku besar, akun-akun yang masih mempunyai saldo dalam buku besar adalah hanya akun-akun harta, hutang dan modal, akun tersebut juga disebut akun rill. Sementara akun pendapatan dan akun beban tidak lagi mempunyai saldo atau bersaldo nol. Akun-akun yang masih mempunyai saldo harus dicek kebenarannya seimbang atau tidak. Oleh karena itu harus dibuat neraca saldo setelah penutupan. Dari soal diatas, neraca saldo setelah penutupan untuk PD. SARI MAKMUR per 31 Desember 2007 dapat disusun sebagai berikut : PD. SARI MAKMUR NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN No. Akun Akun Debet 111 Kas 21.000.000,00 112 Piutang dagang 35.000.000,00 113 Persediaan 35.000.000,00 114 Perlengkapan toko 1.200.000,00 115 Perlengkapan kantor 400.000,00 116 Sewa dibayar dimuka 9.000.000,00 121 Peralatan toko 17.000.000,00 122 Akumulasi penyusutan peralatan toko 123 Peralatan kantor 14.000.000,00 124 Akumulasi penyusutan peralatan ktr. 211 Hutang dagang 212 Hutang gaji 213 Hutang listrik dan telepon 214 Hutang pajak 311 Modal Tn. Haddy Jumlah ............................................. Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
132.600.000,00
Kredit 9.600.000,00 7.400.000,00 15.900.000,00 1.000.000,00 300.000,00 1.310.000,00 97.090.000,00 132.600.000,00 109
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
J. Jurnal Pembalik (reversing entry) Ayat jurnal pembalik dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya, yang dimaksudkan untuk mengembalikan saldo akun-akun neraca yang dibuka karena diperlukan saat membuat ayat jurnal penyesuaian. Saldo akun-akun demikian harus dipindahkan kepada akun asalnya atau ke akun yang biasanya / lazimnya dipakai oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan pencatatan yang mengakibatkan suatu pengeluaran dibebankan dua kali. Coba diperhatikan dengan seksama Neraca saldo setelah penutupan pada PD. SARI MAKMUR per 31 Desember 2007, akun yang muncul karena diperlukan pada saat membuat ayat jurnal penyesuaian dan akun asalnya adalah sebagai berikut : 1. Akun “perlengkapan toko” debet Rp 1.200.000,00 berasal dari akun “beban perlengkapan toko”. Oleh karena itu jurnal pembalik yang harus dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya adalah sebagai berikut: PD. SARI MAKMUR JURNAL UMUM Keterangan Ref
Tanggal
Debet
Kredit
Pembalik. 2008 Januari 1.
Beban perlengkapan toko Perlengkapan toko
1.200.000,00 -
1.200.000,00
2. Akun “perlengkapan kantor” debt Rp 400.000,00 berasal dari akun “beban perlengkapan kantor”. Maka jurnal pembalik untuk ini adalah : PD. SARI MAKMUR JURNAL UMUM Keterangan Ref
Tanggal
Debet
Kredit
Pembalik. 2008 Januari 1.
Beban perlengkapan kantor Perlengkapan kantor
400.000,00 -
400.000,00
3. Akun “sewa dibayar dimuka” debet Rp 9.000.000,00 yang berasal dari akun “beban sewa”. Jurnal pembalik yang harus dibuat adalah : PD. SARI MAKMUR JURNAL UMUM Keterangan Ref
Tanggal
Debet
Kredit
Pembalik. 2008 Januari 1.
Beban sewa toko Sewa dibayar dimuka
9.000.000,00 -
9.000.000,00
4. Akun “Hutang Gaji” kredit Rp 1.000.000,00. Akun yang biasa digunakan sebagai tempat mencatat transaksi pembayaran gaji bagian administrasi adalah akun “Beban gaji Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
110
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
pegawai kantor”. Agar tidak terjadi kekeliruan pencatatan transaksi pembayaran gaji yang mengakibatkan pembebanan dilakukan dua kali, saldo kredit akun hutang gaji dipindahkan ke akun beban gaji pegawai kantor, yakni dengan membuat ayat jurnal pembalik sebagai berikut:
PD. SARI MAKMUR JURNAL UMUM Keterangan Ref
Tanggal
Debet
Kredit
Pembalik. 2008 Januari 1.
Hutang gaji Beban gaji pegawai kantor
1.000.000,00 -
1.000.000,00
5. Akun “hutang listrik dan telepon” kredit Rp 300.000,00. Sama halnya dengan hutang gaji di atas, akun yang biasa digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran rekening listrik dan telepon adalah akun “beban umum lain-lain”. Dengan demikian harus dibuat jurnal pembalik sebagai berikut: PD. SARI MAKMUR JURNAL UMUM Keterangan Ref
Tanggal
Debet
Kredit
Pembalik. 2008 Januari 1.
Hutang listrik dan telepon Beban listrik dan telepon
300.000,00 -
300.000,00
6. Akun “hutang pajak” kredit Rp 1.310.000,00. Masalahnya sama dengan hutang gaji dan hutang listrik dan telepon diatas, Oleh karena itu harus dipindahkan ke akun “pajak penghasilan” dengan jurnal pembalik sebagai berikut : PD. SARI MAKMUR JURNAL UMUM Keterangan Ref
Tanggal
Debet
Kredit
Pembalik. 2008 Januari 1.
Hutang pajak Pajak penghasilan
1.310.000,00 -
1.310.000,00
Semua pos jurnal pembalik diatas, dicatat dalam buku jurnal umum dan selanjutnya posting ke akun yang terkait. Akun-akun yang muncul akibat jurnal penyesuaian seperti hutang gaji, hutang listrik dan telepon, hutang pajak, perlengkapan toko, perlengkapan kantor, sewa dibayar dimuka akan bersaldo “Nol”.
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
111
Berdasarkan KTSP SMKN 3 Pontianak
DAFTAR FUSTAKA
Ainun Na’im ; Akuntansi Keuangan 1; BPFE Yogyakarta; 1988 Abdullah Sahab, Ak; Accounting Principles; SAS – Bandung; 1981 Al Haryono Jusup, Drs, MBA,; Dasar- dasar Akuntansi Jilid 1 dan 2 ; Liberty Yogyakarta; 1987 Eka Nur Asmara, dkk ; Akuntansi Keuangan ; Pusat Penerbitan AA-YKPN ; 1998
Frederick H. Wu; Accounting Information Systems Theory And Practic; MC. Grow-Hill Book Company; Japan; 1984 George H. Bodner; Accounting Information Systems: Newton Massuchusetts; Alyin And Bacon, Inc.; 1990 Hadi Soemantri, Drs.; Siklus Akuntansi SMK; Armico; Bandung; 1999 -----------------; Akuntansi Keuangan, Armico Bandung ; 2001 -----------------; Praktika Siklus Akuntansi I A ; Armico Bandung ; 2000 M. Walkan, Drs, dkk, ; Petunjuk praktik Akuntansi ; Proyek Pengembangan Pendidikan Akuntansi ; 1998 Mulyadi ; Sistem Akuntansi ; 1993 Suyoto, Drs, dkk ; Akuntansi Keuangan ; Titian Ilmu – Bandung ; 1996
Dasar Dasar Akuntansi Tingkat 1 Program Keahlian Akuntansi
112