BAB I INTRODUKSI
Bab ini akan menguraikan terlebih dulu tentang latar belakang topik penulisan, problem riset, pertanyaan riset, tujuan riset, kontribusi riset, dan sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang Menurut
Undang-undang
(UU)
1/2004
pasal
58,
dalam
rangka
meningkatkan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, suatu entitas di lingkungan pemerintahan diatur dan diselenggarakan menurut sistem pengendalian intern. Sistem Pengendalian Intern (SPI) di lingkup pemerintahan disebut sebagai Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yaitu suatu sistem yang mengendalikan seluruh kegiatan di entitas pemerintahan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai dengan pertanggungjawaban. Pasal 1 Peraturan Pemerintah (PP) 60/2008 tentang SPIP menjelaskan bahwa SPI merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai. Sistem ini dilaksanakan untuk memberi keyakinan memadai bahwa penyelenggaraan kegiatan pada suatu entitas pemerintah dapat (1) mencapai tujuannya secara efisien dan efektif (operating); (2) melaporkan keuangan negara secara andal (financial reporting); (3) mengamankan aset negara (safeguarding); dan (4)
1
2
mendorong pada ketaatan pada peraturan perundang-undangan (compliance). Penerapan SPIP harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan serta mempertimbangkan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi entitas pemerintah tersebut (Penjelasan Atas PP 60/2008). SPIP diadopsi menurut kerangka pengendalian internal Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO’s Internal Control
Framework). Di tahun 1992, COSO menerbitkan Internal Control-Integrated Framework (IC Framework) yang diterima luas sebagai otoritas pengendalian internal dan dimasukkan ke dalam kebijakan, aturan, dan regulasi yang digunakan untuk mengontrol aktivitas bisnis (Romney dan Steinbart, 2012: 207). Frank dan Fink (2008) menyatakan bahwa sektor pemerintahan mengadopsi kerangka teoritikal pengendalian internal sektor swasta dikarenakan manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintah seharusnya berpedoman pada SPIP sebagaimana telah diatur oleh pemerintah. Faktanya masih terdapat penerapan SPI di entitas pemerintah yang belum sepenuhnya mengacu pada peraturan tersebut. Kelemahan SPI akan memicu penyimpangan dalam pelaksanaan proses bisnis organisasi. Penelitian yang dilakukan Amin (2009) menyatakan bahwa efektivitas penerapan SPIP dalam penyelenggaraan kepemerintahan berpengaruh pada peningkatan pelayanan publik yang bertujuan untuk memperkokoh ketahanan nasional. Penerapan lima unsur SPIP yang efektif akan menunjang pengelolaan organisasi yang handal (Amin, 2009; Hindriani, Hanafi, dan Domai, 2012; Ismani,
et al., 2014; Santi, Endrawati, dan Rosita, 2015). Diketahui pula bahwa
3
kelemahan SPIP dapat berpengaruh pada opini yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan
Republik
Indonesia
(BPK
RI).
Faktor
penilaian
opini
memperhitungkan efektivitas proses pengendalian intern entitas (Kawedar, 2010; Sipahutar dan Khairani, 2013; Fatimah, Sari, dan Rasuli, 2015). Proses internalisasi SPIP perlu didukung dengan penerapan hard control (Hindriani, Hanafi, dan Domai, 2012). Lebih lanjut, penelitian lainnya yang dilakukan Messilla (2012) mengetengahkan bahwa bentuk dari penetapan tujuan dan standar untuk pelaksanaan pengendalian dapat berupa SOP (Standar Operasional Prosedur), salah satu kegunaannya ialah untuk mengendalikan biaya operasional. SPIP wajib diterapkan oleh entitas yang menyelenggarakan kegiatan pemerintahan (PP 60/2008, pasal 2). Entitas tersebut termasuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang merupakan lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berdasarkan
Peraturan
Presiden
(Perpres)
7/2015
tentang
Organisasi
Kementerian Negara. Penelitian tentang SPIP di lingkup PTN telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Saptapradipta (2013) menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara audit internal dan pengendalian intern dengan good
governance PTN. Ismani et al. (2014) mengukur tingkat keberhasilan implementasi SPIP PTN menggunakan lima unsur SPIP dengan teknik pengumpulan data survei dan metode analisis deskriptif. Studi SPIP lainnya dilakukan oleh Santi, Endrawati, dan Rosita (2015). Penelitian tersebut memetakan implementasi unsur SPIP guna mengetahui kondisi pengendalian intern PTN terkait penyelenggaraan subunsur SPIP dengan teknik pengumpulan
4
data melalui kuesioner dan Focus Group Discussion (FGD). Pengolahan data dilakukan dengan metode statistik deskriptif. Penelitian
ini
didasarkan
pada
keingintahuan
penulis
tentang
implementasi SPIP di lingkup Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MAKSI-UGM). Penelitian-penelitian terdahulu belum pernah dilakukan di MAKSI-UGM. UGM merupakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) berdasarkan PP 67/2013 tentang statuta UGM. Berdasarkan pasal 62-65 UU 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi, PTN-BH memiliki kewenangan otonomi di bidang akademik dan nonakademik.
1.2. Batasan Problem Riset SPIP memiliki lingkup yang luas, karena keterbatasan waktu dan luasnya ruang lingkup SPIP di MAKSI-UGM serta agar penelitian ini lebih terfokus maka permasalahan dibatasi hanya pada SPIP proses bisnis akademik. Pelayanan akademik merupakan bisnis utama dari MAKSI-UGM. SPIP yang belum memadai
pada
proses
bisnis
akademik
dapat
mempengaruhi
tujuan
pengendalian internal administratif SPI, yaitu (1) mendorong efisiensi dan (2) dipatuhinya kebijakan manajemen. Pengendalian
internal
berpengaruh
pada
pengendalian
seringkali
administratif
pengendalian berawal
yang
internal di
area
tidak
akuntansi. administratif
memadai
dapat
Permasalahan dan
kemudian
berpengaruh pada area akuntansi melalui berbagai cara yang tidak terduga (Courtmanche, 1997: 115).
5
1.3. Problem Riset Berdasarkan uraian latar belakang di atas diketahui bahwa belum ada penelitian yang mengeksplorasi SPIP di MAKSI-UGM yang merupakan program studi di PTN-BH. Peneliti ingin mengetahui implementasi SPIP lingkup proses bisnis akademik di MAKSI-UGM.
1.4. Pertanyaan Riset Merujuk pada problem riset yang telah diuraikan sebelumnya maka pertanyaan yang diajukan pada penelitian ini adalah bagaimana kesesuaian SPIP proses bisnis akademik MAKSI-UGM dengan PP 60/2008?.
1.5. Tujuan Riset Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengendalian internal yaitu memahami dan menganalisis SPIP proses bisnis akademik MAKSI-UGM.
1.6. Kontribusi Riset Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi sebagai berikut: a.
Bagi kepentingan akademis, penelitian ini menambah referensi penelitian di bidang SPIP dengan menggunakan objek penelitian yang belum pernah digunakan sebelumnya, yaitu MAKSI-UGM; dan
b.
Bagi kepentingan praktis, penelitian ini dapat menjadi referensi dalam mengeksplorasi SPIP proses bisnis akademik.
6
1.7. Sistematika Penulisan Tesis ini terdiri dari lima bab dengan sistematika penulisan yang menggambarkan proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Pada setiap bab nantinya akan dibagi menjadi beberapa subbab. Bab 1: Introduksi Bab ini menguraikan latar belakang topik penulisan, problem riset, pertanyaan riset, tujuan riset, kontribusi riset, dan sistematika penulisan. Bab 2: Kajian Pustaka Bab ini menguraikan tinjauan literatur yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal, kerangka integral pengendalian internal COSO, sistem pengendalian intern pemerintah, pendidikan tinggi, dan penelitian-penelitian relevan sebelumnya. Bab 3: Desain Riset Bab ini membahas tentang konteks riset yang terdiri dari: sejarah, visi, misi, nilai-nilai inti, struktur organisasi MAKSI-UGM, serta alasan MAKSIUGM dipilih sebagai konteks riset. Selain itu, bab ini juga menjelaskan tentang desain riset yang mencakup metode riset, metode pengumpulan data, metode analisa data, dan skema desain riset. Bab 4: Analisis dan Diskusi Bab ini menguraikan hasil kajian pendahuluan dan hasil penelitian yaitu hasil analisis dan diskusi implementasi SPIP, hambatan yang dihadapi dalam implementasi SPIP, kekuatan dan kelemahan MAKSI-UGM, dan implementasi Tridharma PT pada proses bisnis akademik MAKSI-UGM.
7
Bab 5: Konklusi dan Rekomendasi Bab ini menguraikan kesimpulan, rekomendasi, dan keterbatasan penelitian serta saran bagi penelitian selanjutnya.