BAB I ANALISA PENGARUH TIPIKAL SISTEM PROTEKSI ASON TERHADAP OCUPANCY KAPASITAS PADA PERANGKAT OSN 9500 HUAWEI DI PT. INDOSAT
1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi backbone network merupakan teknologi yang digunakan di core network maupun metro network. Teknologi backbone network harus memiliki kehandalan yang tinggi, seperti menjamin kecepatan transmisi, fleksibilitas dalam perubahan network, dan memiliki kemampuan redundancy serta responsi yang cepat pada saat terjadi gangguan. Hal ini penting karena backbone network merupakan kumpulan bandwidth dari aplikasi-aplikasi di network bawahnya (access network). Dengan semakin meningkatnya layanan/service yang diberikan operator telekomunikasi kepada pelanggan, kebutuhan bandwidth juga semakin meningkat. Sehinga, untuk melayani services seperti triple play, Video On Demand (VOD), IPTV, VoIP dan sebagainya, operator telekomunikasi membutuhkan transport service yang lebih besar, cepat dan memiliki redundancy serta responsi cepat jika terjadi masalah di dalam jaringan. 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Dewasa ini sistem transmisi SDH mempunyai berbagai macam sistem proteksi dimana penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan trafik, topologi jaringan maupun faktor pertimbangan ekonomis. Dalam perancangan dan
pembuatan
system
transmisi
SDH
haruslah
memperhitungkan
kemungkinan terburuk, yaitu kegagalan sistem transmisi tersebut. Karena itu diperlukan pengetahuan yang baik tentang sistem proteksi SDH agar reliabilitas jaringan transmisi tetap terjaga. Pada dasarnya, istilah proteksi merupakan cara pengaturan dalam memindahkan trafik pada kanal utama ke kanal cadangan (back-up) ketika terjadi kegagalan transmisi pada lajur utamanya. Pada jaringan yang terproteksi, secara keseluruhan survivability dari jaringan sangat tergantung dari kapasitas pada kanal cadangan dalam mengakomodir kapasitas yang ada pada kanal utamanya. Ada beberapa sistem proteksi SDH seperti, MSP 1+1 atau MSP 1:n, MSSPRing dan SNCP. Dimana dalam kerjanya, sistem proteksi SDH ini menyediakan atau mengambil beberapa kapasitas
jaringan yang akan
dialokasikan sebagai kapasitas di kanal cadangan (backup) dan ini merupakan harga yang harus dibayar oleh para perancang jaringan agar reliabilitas jaringan tetap terjaga dengan cara mengurangkan resource jaringan yang nantinya akan digunakan pada kanal cadangan. Jaringan dapat dibuat untuk memiliki fasilitas cadangan atau back up pada lajur/link, kapasitas ataupun pada fasilitas lainnya dimana trafik yang mengalami gangguan dapat dipindahkan
secara
cepat.
Perancangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang
tepat,
akan
dapat
3
mengoptimalkan resource kapasitas jaringan dan reliabilitas jaringan sesuai dengan yang diharapkan. Pada studi ini bertujuan untuk menganalisa delay trafik yang terjadi dari setiap tipikal system proteksi ason pada jaringan transmisi optik area ring jakarta
yang membentuk sebuah
ring transmisi fiber optik,
guna
mengoptimalkan dalam pemilihan tipe system proteksi, serta menganalisa pengaruh penggunaan masing-masing tipe
system proteksi terhadap
penggunaan kapasitas link agar dapat mengoptimalkan penggunaan kapasitas jaringan dan mempercepat penanggulangan jika terjadi kegagalan transmisi.
1.2 Pokok Masalah Jaringan SDH yang menggunakan ASON mempunyai beberapa tipikal yang dibagi kedalam beberapa service level karena mempunyai waktu switching yang berbeda. Waktu switching ini mempengaruhi jumlah trafik yang hilang jika link tersebut putus. Hanya saja semakin bagus service level yg dipakai, tidak selalu berdampak positif terhadap jaringan backbone. Pokok masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah analisa pengaruh tipikal sistem proteksi ASON dengan sudut pandang pengaruhnya terhadap occupancy kapasitas jaringan yang tersedia di dalam sebuah jaringan backbone.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam tulisan ini adalah analisa trafik yang hilang (delay) selama waktu switching untuk setiap service level dengan menghubungkan ke topologi masing-masing tipikal sistem proteksi serta melihat pengaruhnya terhadap occupancy kapasitas didalam sebuah jaringan backbone. Network element yang digunakan adalah DXC Huawei OSN 9500.
1.4 Tujuan Penulisan Tugas Akhir Dalam penulisan dan proses pengerjaan percobaan serta analisa tugas akhir ini terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya: 1) Menghitung jumlah trafik yang hilang dari delay pada masing-masing service level sistem proteksi ASON mengacu pada data hasil ATP perangkat OSN 9500 huawei. 2) Menganalisa perbedaan delay antar service level sistem proteksi ASON dengan melihat konfigurasi masing-masing service level pada jaringan sebagai pembandingnya. 3) Menganalisa pengaruh dan perhitungan pemakaian link masing-masing sistem proteksi pada jaringan, dalam usaha efisiensi jaringan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
1.5 Pendekatan Masalah Metode yang dipakai dalam penyusunan tugas akhir ini adalah dengan melakukan: a. Observasi Langsung, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti khususnya di Divisi Transmisi Backbone Network Operation And Maintenance (TB NOM) Pt. Indosat. b. Diskusi, yaitu dengan melakukan pembahasan dan wawancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu kepada pembimbing maupun pihak-pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas akhir ini. c. Tinjau pustaka, yaitu dengan melakukan study literatur dari artikel, buku pustaka ataupun makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. d. Pengambilan bahan dari jaringan internet sebagai referensi, dan membuat studi kasus.
1.6 Sistematika Penulisan Pembahasan tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, setiap bab membahas masalah masing-masing, namun setiap bab memiliki hubungan satu dengan yang lainnya dan pembahasan pada setiap sub bab untuk menambah pengertian dan maksud dari bab yang dibahas. Sistematika tugas akhir adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Pokok Permasalahan , Batasan masalah, Metode Pendakatan Masalah, dan sistematika penulisan tugas akhir, Serta waktu dan tempat pelaksanaan tugas akhir.
BAB II.
DASAR TEORI
Bab ini berisi mengenai definisi komunikasi data digital, penjabaran umum dari sistem komunikasi digital, dasar komunikasi data, dan analisa trafik pada komunikasi data. Selain itu bab ini juga berisi tentang penjabaran umum dari Synchronous Digital Hierarcy (SDH), sistem proteksi pada jaringan SDH, dan protokol yang digunakan dalam jaringan SDH.
BAB III. TEKNOLOGI ASON PADA JARINGAN SDH Disini penulis menjabarkan konsep dasar ASON, Network element yang digunakan dalam ASON, tipikal service level ASON pada DXC Huawei, skenario percobaan mengetes fitur ASON.
BAB IV. ANALISA TRAFIK SDH MENGGUNAKAN TEKNOLOGI ASON DAN PERHITUNGAN PEMAKAIAN KAPASITANSI DALAM PEMBUATAN SISTEM PROTEKSI Dalam bab ini akan dibahas besar pengaruh satu tipe sistem proteksi terhadap pemakaian kapasitas jaringan. Setiap service level pada ASON DXC Huawei mempunyai spesifikasi waktu switching yang berbeda. Hal ini mempengaruhi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
jumlah trafik yang hilang. Tidak hanya soal kinerja sistem saja, bab ini juga membahas mengenai pemakaian kapasitas jaringan
BAB V.
KESIMPULAN
Dalam bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan dari pembahasan tugas akhir serta saran-saran penulis tentang kelemahan sistem, sarana penunjang yang dibutuhkan, dan cara pencapaian performa optimum yang bisa dilakukan bagi aplikasi dan pengembangan sistem.
http://digilib.mercubuana.ac.id/