BAB I BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Pembangunan
dibidang
kesehatan
merupakan
salah
satu
bagian
dari
pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dengan harapan meningkatnya kualitas hidup, usia harapan hidup, kesejahteraan keluarga dan masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang Nomor 36 tahun 2009 yang menjelaskan bahwa Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemampuan masyarakat mengakses teknologi informasi, membuat masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk terhadap mutu pelayanan yang berkualitas. Disamping itu tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan clean
government)
telah
Pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan mendorong
pengembangan
dan
penerapan
system
pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur, dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penerapan sistem tersebut bertujuan agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bertanggung jawab dan bebas dari praktik-praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN). Akuntabilitas
adalah
perwujudan
pertanggungjawaban
seseorang
atau
unit
organisasi, dalam mengelola sumber daya yang telah diberikan dan dikuasai, dalam rangka pencapaian tujuan, melalui suatu media berupa laporan akuntabilitas kinerja secara periodik. Sumber daya dalam hal ini merupakan sarana pendukung yang diberikan kepada seseorang atau unit organisasi dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas yang telah dibebankan kepadanya. Wujud dari sumber daya tersebut pada umumnya berupa sumber daya manusia, dana, sarana prasarana, dan metode kerja. Sedangkan sumber daya dalam konteks negara dapat berupa aparatur pemerintah, sumber daya alam, peralatan, uang, dan kekuasaan hukum dan politik. Akuntabilitas
mengandung pengertian akan kemampuan untuk menjawab setiap
pertanyaan yang berhubungan dengan capaian kinerja atas pelaksanaan tugas dan wewenang. Untuk itu, selain kebutuhan akan pengetahuan dan keahlian seperti yang
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 1
disebutkan sebelumnya, juga dibutuhkan komitmen untuk melaksanakan kebijakan dan program-program yang telah dijanjikan/dipersyaratkan sebelum memangku jabatan tersebut Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI yang merupakan gabungan dari Akademi Kesehatan di Propinsi Riau sat itu. Pendiriannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298/ MENKES – KESOS/ SK/ IV/ 2001 tanggal 16 April 2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Riau yang diperbaharui dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan. Dalam perjalanan organisasi, diperlukan adanya tanggungjawab institusi terhadap pelaksanaan Tugas Pokok dan fungsi organisasi. Bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Poltekkes Kemenkes Riau dituangkan melalui penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 November 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini dimaksudkan, bahwa penerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan perwujudan pelaksanaan good governance dan clean government telah dilaksanakan Poltekkes Kemenkes Riau.
B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Poltekes Kemenkes Riau tahun 2014 bertujuan sebagai pertanggungjawaban secara tertulis Direktur Poltekkes Kemenkes Riau kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2014 C. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1.) Kedudukan Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
HK.03.05/I.2/03086/2012, Politeknik Kesehatan Riau adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan RI, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDM) dan dipimpin oleh seorang Direktur.
Direktur Poltekkes Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya secara teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 2
Kesehatan, secara teknis administratif kepada Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan
2.) Tugas Poltekkes Kemenkes Riau mempunyai tugas melaksanakan pendidikan vokasi dalam bidang kesehatan pada jenjang program Diploma III dan/atau Program Diploma IV terapan, serta program lain sesuai peraturan perundang-undangan. 3.) Fungsi Poltekkes Kemenkes mempunyai fungsi 1. Pelaksanaan pengembangan pendidikan dalam bidang kesehatan 2. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan 3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya; 4. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika; dan 5. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif
D. VISI, MISI, AZAS, TUJUAN, DAN PROGRAM KERJA 1. VISI POLTEKKES KEMENKES RIAU “Menjadikan pusat pendidikan vokasional bidang kesehatan di Propinsi Riau yang mampu bersaing di tingkat regional” 2. MISI POLTEKKES KEMENKES RIAU Untuk
mewujudkan
VISI
tersebut
diatas,
disusun
beberapa
MISI
untuk
1. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan untuk menghasilkan lulusan
yang
menyelenggarakan pendidikan vokasional, yaitu :
berkualitas, beriman dan bertaqwa. 2. Melaksanakan penelitian terapan di bidang kesehatan yang berguna bagi masyarakat 3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dan pemanfaatan iptek bidang kesehatan untuk perubahan perilaku hidup sehat
3. AZAS POLTEKKES KEMENKES RIAU Poltekkes Kemenkes Riau berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Perubahannya.
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 3
4. TUJUAN POLTEKKES KEMENKES RIAU Poltekkes Kemenkes Riau mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Menghasilkan tenaga kesehatan profesional yang berkualitas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian mantap, mandiri, mampu serta siap bersaing di pasar tenaga kerja global. b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni di bidang kesehatan berdasarkan hasil kajian-kajian ilmiah.
5. PROGRAM KERJA POLTEKKES KEMENKES RIAU Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut disusun program kerja : a. Pengembangan Manajemen 1) Penataan organisasi 2) Merumuskan uraian tugas 3) Meningkatkan iklim kerja yang kondusif 4) Melakukan koordinasi dengan lintas terkait 5) Peningkatan sistim perencanaan 6) Peningkatan Sistim informasi & Monitoring serta evaluasi b. Pengembangan Tenaga 1) Pengiriman Dosen tugas belajar 2) Pengiriman staf administrasi Mengikuti pelatihan 3) Membangun suasana kondusif dilingkungan kerja 4) Mengembangkan Kompetensi Dosen terutama ketrampilan klinik c. Peningkatan Sistem Belajar Mengajar 1) Penyusunan Buku Modul dgn Metode KBK 2) Pengembangan Metode Pembelajaran 3) Pemantapan Supervisi Pendidikan 4) Pengadaan ABBM d. Pengabdian Pada Masyarakat 1) Mengoptimalkan pelaksanaan praktek kerja nyata 2) Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat 3) Menyelenggarakan seminar-seminar bagi kepentingan masyarakat 4) Menjalin Kerjasama dengan Pemda Riau dalam Riset & Litbang Kesmas
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 4
e. Pengembangan sarana penunjang pendidikan : 1) Pembenahan pengelolaan dan pemeliharaan alat inventaris penunjang pendidikan 2) Mengembangkan sarana penunjang pendidikan seperti kepustakaan, laboratorium dsb 3) Mengoptimalkan penggunaan penunjang pendidikan seperti laboratorium klinik dan perpustakaan f.
Pembinaan Civitas Akademis 1) Menfasilitasi mahasiswa dalam mendapatkan beasiswa 2) Pembinaan organisasi 3) Memberikan penghargaan bagi siswa berprestasi 4) Membantu mahasiswa dalam pengembangan bakat yang dimiliki 5) Melengkapi sarana penunjang yang diperlukan oleh kegiatan mahasiswa 6) Pembinaan hubungan yang kondusif antar mahasiswa
g. Mengembangkan Program Pendidikan Keperawatan Dari D.III ke D.IV 1) Mengadakan pengkajian kemungkinan program yang akan dikembangkan 2) Melakukan koordinasi dan pembahasan SDM dan saana dan penunjang yang dimiliki 3) Menyusun perencanaan pengembangan 4) Melakukan koordinasi dengan BPSDM Kesehatan dan pengurusan 5) Menyelenggarakan pengembangan h. Penataan Kelembagaan sebagai politeknik kesehatan dengan paradigma baru 1) Menyusun Renja dan menerapkan pada manajemen & anggaran terpadu 2) Melakukan evaluasi diri terhadap Kemampuan Poltekkes dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi serta komponen lainnya yang terkait
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 5
E. SUMBER DAYA 1. Sumber Daya Manusia a. Struktur Organisasi Sesuai dengan Permenkes RI No. : HK.03.05/I.2/03086/2012, tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan Kemenkes, maka Poltekkes Kemenkes Riau dipimpin oleh seorang Direktur yang dibantu oleh 3 (tiga) orang Pembantu Direktur, 2 (dua) orang pejabat eselon IV dan beberapa pejabat fungsional lainnya Susunan Organisasi Poltekkes, terdiri atas 1. Direktur
: Rusherina, SPd, S.Kep, M.Kes
2. Pembantu Direktur I
: Ir. Mangapul Banjarnahor, M.Kes
3. Pembantu Direktur II
: Juraida Roito. H,SKM. M.Kes
4. Pembantu Direktur III
: Suryatni, SKp, M.Kes
5. Senat Poltekkes
:
Ketua
: Rusherina, SPd, S.Kep, M.Kes
Sekretaris
: Ir. Mangapul Banjarnahor, M.Kes
Anggota
: Perwakilan Jurusan/Prodi
6. Sub. Bag ADUM
: Pahlawan Siregar, SE, MKes
7. Sub. Bag ADAK
: Joni Rizal. M, S.Sos, MM
8. Unit Penelitian dan
: Wiwiek Delfira, M.Kep, Ns
Pengabdian Masyarakat 9. Unit Penjaminan Mutu
: Husnan, SKp, MKM
10. Unit Laboratorium
: Fitria Gusfa, MSi
11. Unit Perpustakaan
: Nurasnah, S.Ag
12. Unit Pemeliharaan & Perbaikan : Ovita Vitrisia, S.Pd 13. Unit Komputer
: Ibnu Rusdi, S.Kp.,M.Kes
14. Unit Humas
: Helda Hasan, SPd, S.Kep
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 6
b. BAGAN ORGANISASI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU TAHUN 2014.
DIREKTUR Rusherina, SPd, S.Kep, M.Kes
PUDIR I
PUDIR I I
PUDIR I I I
Ir. Mangapul B, MKes
Juraida Roito .H, M.Kes
Suryatni, SKp, MKes
SENAT POLTEKKES
MKes
Ka Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) Wiwiek Delfira, M.Kep, Ns
Ka. Jurusan Keperawatan Masnun, SST,S.Kep, M.Biomed Ka. Jurusan Kebidanan
Sub.Bag. ADUM
Sub. Bag. ADAK
Pahlawan. S, SE, MKes
Joni Rizal.S.Sos, MM
Ka. Unit Penjaminan Mutu Fathunikmah, SPd,M.Biomed Husnan, SKp, MKM Ka. Jurusan Gizi
Ka. Unit Laboratorium
Alkausyari Azis, SKM, MKes
Fitria Gusfa, MSi
Ka. Unit Perpustakaan
Kaur. Umum
Kaur Akademik
Angelina Safitri, SKM
Sri Mulyenti SKM
Kaur Keuangan
Kaur Kemahasiswaan
Al Kafi Budiyarman, S.Kom
Afrida, SKM
Kaur Kepegawaian
Nurasnah, SAg
Zukri Afriadi, SKM
Ka. Unit komputer
Kaur Perencanaan danSistem Informasi Lusi Sepriana L.S.SKM
Ibnu Rusdi, S.Kp., MKM Ka. Unit Pemeliharaan Perbaikan Ovita Vitriani, SPd
Ka. Unit Humas Helda Hasan , SPd, S.Kep
Kelompok Jabatan Fungsional LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 17 (Fungsional Kependidikan, Fungsional Penunjang akademik, Fungsional Teknisi, Fungsional Bidang Administrasi)
(i)
c. JUMLAH SDM POLTEKKES KEMENKES RIAU MENURUT GOLONGAN KEPANGKATAN, UMUR DAN GENDER TAHUN 2014 PNS POLTEKKES KELOMPOK TENAGA NON FUNGSIONAL
KELOMPOK TENAGA FUNGSIONAL NO
DIREKTORAT/JURUSAN
Fungsional penunjang (Intruktur & Pustakawan)
DOSEN
L
P
L
P
FUNGSIONAL TEKNISI
L
P
FUNGSIONAL DI BID ADMINISTRASI L
P
JUMLAH KELOMPOK FUNGSIONAL L
P
0
1
15
0
15
1 1
1
Direktorat (Adum, Adak Unit)
1
2
Jurusan Kebidanan
3
Jurusan Keperawatan
2
13
2
13
4
Jurusan Gizi
2
2
2
2
4
30
4
31
1
L
2
TOTAL
Tenaga Kependidikan dan Umum
Tenaga Pengajar
P
L
P
L
P
JUMLAH
20
36
21
37
58
1
25
26
10 6
2
5
19
24
15
1
3
17
20
31
23
30
98
36
JUMLAH 34
1
0
0
35
Sumber data : Urusan Kepegawaian Poltekkes Kemenkes Riau Tahun 2014
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 18
38
128
128
d. JUMLAH DOSEN TETAP DAN TIDAK TETAP POLTEKKES KEMENKES RIAUTAHUN 2014 TENAGA PENGAJAR TETAP NO
INSTITUSI
KESEHATAN
JLH
D4
S1
S2
S3
TENAGA PENGAJAR TIDAK TETAP
NON KESEHATAN
KESEHATAN
JLH
D4
S1
S2
S3
D4
S1
S2
NON KESEHATAN
JLH S3
S2
4
0
2
3
5
27
4
30
3
21
0
10
36
10
29 143
D.III Kebidanan
4
3
11
0
18
0
0
0
0
0
0
1
3
2
D.III Keperawatan
0
9
11
0
20
0
0
0
0
0
0
1
4
1
6
0
1
3
3
D.III Gizi
0
3
12
1
16
0
0
0
0
0
0
2
0
0
2
0
1
2
4
D.IV Kebidanan
2
2
12
0
16
0
0
0
0
0
0
3
7
10
0
4
6
0
8
11
0
57
1
D.IV Keperawatan JUMLAH
6
25
19 89
0
0
0
0
0
0
0
0
0 0
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
S3
-
0
0
0
0
0
0
4
6
0
0
7
14
1
22
0
12
20
0
Sumber data: Urusan Kepegawaian Poltekkes Kemenkes Riau Tahun 2014.
Halaman 19
TOTAL
S1
1
5
JLH
D4
32
e. JML SDM POLTEKKES KEMENKES RIAU MENURUT KELOMPOK FUNGSIONAL, NON FUNGSIONAL DAN GENDER TAHUN 2014 PNS POLTEKKES KELOMPOK TENAGA NON FUNGSIONAL
KELOMPOK TENAGA FUNGSIONAL NO
DIREKTORAT/JURUSAN
Fungsional penunjang (Intruktur & Pustakawan)
DOSEN
L
P
1
Direktorat (Adum, Adak Unit)
2
Jurusan Kebidanan
3
Jurusan Keperawatan
2
4
Jurusan Gizi
2
2
4
30
L
P
FUNGSIONAL TEKNISI
L
P
FUNGSIONAL DI BID ADMINISTRASI L
P
1
JUMLAH KELOMPOK FUNGSIONAL L
P
L
P
0
1
15
0
15
1
10
13
2
13
1
6
1
0
2
2
31
2
TOTAL
Tenaga Kependidikan dan Umum
Tenaga Pengajar
L
P
L
20
36
2
15
1
31
23
36
P
JUMLAH
21
37
58
1
25
26
5
19
24
3
17
20
30
98
JUMLAH 34
1
0
0
33
Sumber data : Urusan Kepegawaian Poltekkes Kemenkes Riau.
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 20
38
128
128
2. SARANA DAN PRASARANA
a. SARANA Pelakasanaan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau perlu dukungan sarana gedung sebagai t empat proses belajar mengajar dan kegiatan admininistrasi. Luas tanah bangunan Poltekkes Kemenkes Riau + 16.480
M2
yang terletak di
tengah pusat kota Pekanbaru. Dengan luas tanah yang tersedia tersebut, lebih kurang 96% atau 15.944
M2
telah dipergunakan untuk bangunan gedung
dan fasilitas lainnya. Tabel I.1 : Jumlah dan Luas Bangunan Gedung Periode Tahun 2014
I
Luas Bangunan dan Sarana Penunjang GEDUNG
1
Rumah Dinas / Rektorat
166
1990
2
Kantin
49,5
2005
3
Pos Jaga
10
1996
R
4
Gedung Aula yang lama
385
2002
R
- Luas Ruang
16
No
Ukuran P
L
Luas
Tahun
(M2)
Bangun
Ket
Kondisi R
RR
RB
R
- KM/WC 5
Ruang Kelas Belajar Type A
627
1985
102,6
1995
- Luas Ruang
264
- Luas Selasar
80
R
RR RR RR
Type B - Luas Ruang - Luas Selasar 6
Garase
100
1996
7
Gedung Majelis Guru
288
1998
8
Labor Komputer
16
2001
- Luas Ruang
R RR
9
- Luas Selasar 9
Ruang Pratikum
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
196
2002
Halaman 17
- Luas Ruang
49
- Luas Selasar 10
Pendopo
96
1987
11
Gedung Pustaka
80
2001
R
- Was Ruang
20 R
- Was Selasar 12
Musholla
86
1985
13
Ruang Dosen
120
1995
14
Labor Gizi
118
2000
15
Ruang Kemahasiswaan
54
1995
16
Labor Bahasa
75
1999
17
Rumah Dinas
61,75
1988
R
RR
Type 1
166
1988
R
RR
Type 2
154
1988
Type 3
65
1988
Balk RR Baik
Type 4 18
Asrama Mahasiswa
477
1993
R
RR
A
156
1993
R
RR
- Was Ruang
528
- Was Selasar
168
Type
Type B - Was Ruang - Was Selasar 19
Dapur Mahasiswa
24
1993
RB
II
FASILITAS LAINNYA
I
Lapangan Upacara
90
70
6.330
2
Lapangan Volly
28
25
700
3
Lapangan Bulu tangkis
24
15
360
4
Areal Parkir
55
50
2.750
R
5
Taman Rektorat
35
20
700
R
6
Taman Pustaka
20
14,
298
R RR
RR
8 15.944
Jumlah
Catatan : RR = Rusak Ringan, R = Rusak, RB = Rusak Berat Tabel V.1 menunjukan luas lahan (tanah) Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau yang telah dipergunakan untuk pembangunan gedung dan fasilitas lainnya seluas 15.944
M2
sisanya 536
M2
merupakan lahan yang dipergunakan untuk penghijauan
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 18
dan saluran untuk pembuangan limbah /kesling. Keadaan bangunan saat ini masih terdapat yang telah berumur antara 10 sampai dengan 25 tahun.
b. PRASARANA Prasarana Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau sebagai satu kesatuan dengan bangunan fisik serta seluruh peralatan, yang terdiri dari prasarana listrik, prasarana air, penanggulangan kebakaran, jaringan komunikasi, dan saluran buang limbah kamar mandi. 1). Listrik Kebutuhan listrik dengan kapasitas daya tersambung dan PLN minimal 200 KVA dengan memiliki sistim jaringan listrik tegangan menengah 20 KV (jaringan listrik TM 20 KV) sesuai ketentuan yang berlaku. Fasilitas listrik yang tersedia di Poltekkes Kemenkes Riau saat ini adalah :
Transformator (kapasitas 200 KVA)
Peralatan panel dan asesories 2 Unit
Sistim pengamanan (grounding).
a). Sebagai pengamanan kebutuhan listrik pada ruang-ruang khusus seperti ruang komputer, laboratorium, tersedia peralatan UPS (Unlnteruptable Power Supply), kapasitas UPS yang tersedia sangat rendah dan terbatas sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh peralatan. b). Melengkapi ruangan dengan emergency lighting seperti ruang laboratorium, ruang belajar sebagai penerangan cadangan pada saat terjadi pemutusan aliran daya listrik dari PLN atau generator set (Genset) c). Penyediaan Generator Set (Genset) Genset 5000 W, 1 unit kondisi rusak (solar) - Genset 3000 W satu unit d). Grounding sistim panel gedung dan alat tidak terpisah, sehingga jika terjadi hubungan singkat jaringan instalasi gedung akan mempengaruhi juga kinerja peralatan dan penerangan. nilai grounding sistem di Poltekkes belum memenuhi standard (untuk peralatan 0,2 Ohm). 2). Air Kebutuhan air bersih merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dapat LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 19
dijamin kontinuitas distribusinya sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang cukup dan sesuai volume kebutuhan untuk pegawai, penghuni asrama dan kebutuhan instalasi dapur (kitchen). Jika rata-rata kebutuhan air bersih 60 liter/hari, maka air bersih yang harus tersedia untuk PNS dan karyawan kontrak 164 orang x 60 liter = 9.840 liter/hari, sementara untuk penghuni asrama dibutuhkan air bersih minimal 100 liter x 200 Orang = 20.000 liter/hari. Sehingga total kebutuhan air bersih di Poltekkes Kemenkes Riau minimal 20.000 + 9.840 = 29.840 liter per hari Penyediaan air bersih saat ini, dengan memanfaatkan sumber dari sumur bor dan perusahaan air minum. 3). Penanggulangan kebakaran Sistem pelindung kebakaran masih bersifat sementara, dan belum direncanakan sesuai peraturan dan standar-standar nasional maupun interrnasional. Saat ini penanggulangan kebakaran masih dengan cara darurat yaitu penggunaan tabung racun api dan penyediaan air yang berasal dari sumur bor. Diharapkan di masa mendatang sistim penanggulangan kebakaran menggunakan sistem: a). Hydrant Kebakaran di luar bangunan b). Hydrant Kebakaran di dalam bangunan c). Sistem Penyediaan air dengan menggunakan reservoir dan pompa listrik 4). Komunikasi Komunikasi sangat berperan dalam menunjang kecepatan dan ketepatan informasi di seluruh unit. Sistim komunikasi yang dipergunakan saat ini di Poltekkes Kemenkes Riau adalah : a). Telepon Eksternal b). Hootspot c). Soud System (tidak lengkap) d). Televisi. e). Komputerisasi dan infocus 5). Pengolahan dan Pembuangan Limbah Limbah cair yang berasal dari bangunan asrama, kantor, dan fasilitas lainnya disalurkan ke pembuangan umum. Khusus untuk limbah yang berasal dari ruang laboratorium digunakan septick-tank sebagai penampungan dan peresapan. LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 20
6). Penangkal Petir Untuk pengamanan gedung, peralatan dan manusia maka setiap gedung perlu dilengkapi dengan instalasi anti petir. Namun beberapa gedung yang ada di lingkungan poltekkes saat ini belum dilengkapi dengan instalasi petir. Mengingat Poltekkes merupakan pusat pendidikan dimana tingkat mobilisasi mahasiswa yang cukup tinggi di sekitar kampus, maka sistim pengamanan dan keselamatan manusia serta sarana, prasarana dan alat perlu mendapat prioritas utama. 7). Pelayanan Transportasi Transportasi yang digunakan untuk kegiatan peraktek mahasiswa ke lapangan dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda enam (bus). Masalah yang dihadapi adalah ketersediaan kendaraan hanya 1 (satu) unit yakni kendaraan bus (roda enam) yang dipergunakan untuk mengantar dan menjemput mahasiswa yang melakukan peraktek ke lapangan, kondisinya masih baik. 8). Pagar Pagar merupakan salah satu prasarana pengaman di lingkungan Politeknik Kesehatan
Kemenkes
Riau,
dan
sangat
bermamfaat
untuk
mengamankan tanah milik Poltekkes Kemenkes Riau. Kondisi pagar dalam keadaan baik, namun masih terdapat pagar yang perlu mendapatkan perhatian dan perlu direhabbilitasi, terutama yang berbatasan dengan lingkungan pemukiman penduduk. 9). Kendaraan Operasional Tabel I.2: Jumlah Kendaraan Operasional Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau Tahun 2014.
No
Nama
Kondisi
Jenis Kend
Merk/ Type
Tahun
R
RB
Keterangan (No.Pol)
1
Bus
Roda 6
Mitsubushi
2010
-
-
Bai k B
2
Minibus
Roda 4
Toyota Innova
2006
-
-
B
BM 1539 AP
3
Minibus
Roda 4
KIA/ Travello
2007
-
-
RB
BM 7371 AP
4
Minibus
Roda 4
Avanza
2010
-
-
B
BM 1419 TP
5
Minibus
Roda 4
Avanza
2010
-
-
B
BM 1430 TP
6
MInIbus
Roda 4
Avanza
2010
-
-
B
BM 1431 TP
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
BM 7401 AP
Halaman 21
7
MInIbus
Roda 4
Suzuki APV
2010
-
-
B
BM 1433 TP
Sumber data: UPP Poltekkes Kemenkes Riau. Tabel I.2, menampilkan jumlah dan jenis kendaraan operasional Politeknik Kemenkes Riau periode bulan Agustus 2014.
E. SISTEMATIKA PENULISAN Berdasarkan kerangka pikir, sistematika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Poltekkes Kemenkes Riau sebagai berikut. 1. Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Poltekkes Kemenkes Riau, visi misi dan gambaran umum sumber daya yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Riau serta sistematika penyajian laporan. 2. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tujuan dan sasaran, penetapan kinerja, rencana kinerja tahunan Poltekes Kemenkes Riau tahun 2014. 3. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pengukuran kinerja, evaluasi kinerja, analisis akuntabilitas kinerja Poltekkes Kemenkes Riau selama tahun 2014. 4. Bab IV Penutup, berisi kesimpulan atas laporan akuntabilitas kinerja tahun 2014.
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 22
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A.
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS POLTEKKES KEMENKES RIAU
1.
Tujuan ditetapkannya perencanaan kinerja adalah : a. Memberikan arah pelaksanaan kerja organisasi dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau
b. Terukurnya pelaksanaan dan capaian kinerja organisasi sesuai dengan perencanaan kinerja yang telah ditetapkan. 2. Sasaran Strategis adalah hasil keluaran (Output) dan Outcome yang merupakan indikator kinerja utama dari pelaksanaan tujuan serta tugas Pokok dan fungsi Poltekkes Kemenkes Riau yang dipaparkan dalam kurun satu tahun kinerja. Sasaran strategis ini mengacu pada visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Riau :
Adapun sasaran Strategis Poltekkes kemenkes Riau Tahun 2014 adalah Sbb a. Persentase lulusan tepat waktu sebanyak 90 % b. Persentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75 sebanyak 905 % c. Persentase penyerapan lulusan di pasar kerja sebanyak 80 % d. Jumlah penelitian yang dilakukan dosen sebanyak 10 Judul penelitian e. Jumlah Publikasi karya ilmiah sebanyak 10 naskah f.
Jumlah Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebanyak 25 pengabdian kepada masyarakat
B.
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Unit Organisasi
: Poltekkes Kemenkes Riau
Tahun Anggaran
: 2014
Table 2.1. Penetapan Kinerja Tahunan Poltekkes Kemenkes Riau No. 1
SASARAN STRATEGIS Persentase lulusan tepat waktu
INDIKATOR KINERJA
TARGET
Persentase penyelesaian masa studi sesuai dengan program studi 90 %
2 3
Persentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75 Persentase penyerapan lulusan di pasar kerja
Persentase lulusan dengan perolehan IPK ≥ 2,75 Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dengan masa tunggu kurang dari 6 bulan,
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
90 %
Halaman 23
dihitung dari kegiatan wisuda 4
5
6
Jumlah penelitian yang dilakukan dosen Jumlah Publikasi karya ilmiah Jumlah Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
80 %
Jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun
10 penelitian
Persentase karya ilmiah yang dipublikasi dalam jurnal (terakreditasi) per tahun Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen per tahun
10 naskah
25 Pengabmas
Jumah Anggaran Poltekkes Kemenkes Riau Tahun 2014 : Rp 19.970.508.000,-
Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes,
Pekanbaru, 07 Januari 2014 Plt.Direktur Poltekkes Kemenkes Riau,
dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes NIP. 195810171984031004
Ir. Mangapul Banjarnahor, M.Kes. NIP. 195912021985031002.
Tabel 2.2 Jumlah Anggaran Penetapan Kinerja Tahun 2014 No. 1 2 3 4 5 6
Sasaran Strategis
Target
Jumlah Anggaran Yang Tersedia
Persentase lulusan tepat waktu Persentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75 Persentase penyerapan lulusan di pasar kerja Jumlah penelitian yang dilakukan dosen Jumlah Publikasi karya ilmiah Jumlah Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
90 %
4.679.418.000
90 %
2.096.994.000
80 %
152.795.000
10 penelitian
126.578.000
10 naskah
5.700.000
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
25 Pengabmas
604.271.000
Halaman 24
Tabel 2.3 Pembandingan Indikator Kinerja Tahun 2010-2014 Poltekes Kemenkes Riau No
Indikator
2010
2011
2012
2013
2014
1
Persentase lulusan tepat waktu
80%
80%
80%
85%
90%
2
Persentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75
80%
80%
85%
85%
90%
3
Persentase penyerapan lulusan di pasar kerja
60%
70%
70%
80%
80%
4
Jumlah penelitian yang dilakukan dosen
5
15
15
10
10
5
Jumlah Publikasi karya ilmiah
3
3
3
7
10
6
Jumlah Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
1
1
4
5
25
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 25
C.
RENCANA KINERJA TAHUNAN POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014 Rencana Kinerja Poltekkes Kemenkes Riau dilaksanakan secara kolaboratif antara Direktur, Pudir I,II,II, Unit Penjaminan Mutu. Subbag ADUM dan Adak sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Pelaksanaan Kinerja dilaksanakan oleh seluruh Civitas Akademik. Adapun Rencana Kinerja Tahunan Poltekkes Kemenkes Riau tahun 2014 mengacu pada Misi Poltekkes Kemenkes Riau. Antara lain:
Misi 1. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, beriman dan bertaqwa
SASARAN STRATEGIS 1. Persentase lulusan
ARAH KEBIJAKAN 1. Pengembangan dan penataan
tepat waktu 2. Persentase lulusan
Manajemen Organisasi 2. Peningkatkan SDM baik kuantitas
dengan IPK ≥ 2,75 3. Persentase
dan kualitas 3. Pengembangan sarana
penyerapan lulusan di pasar kerja
penunjang pendidikan 4. Peningkatan perencanaan dan
INDIKATOR Institusi 1. Pengelolaan Manajemen Poltekkes Kemenkes Riau
5. Peningkatan pemeliharaan sarana dan prasarana IT 6. Peningkatan monitoring evaluasi
menggunakan jaringan IT
dan Akuntabel yang dapat di akses melalui jaringan /IT Poltekkes Kemenkes Riau 2. minimal 1.. x /tahun
pelatihan/penyegaran dosen sesuai bidang ilmu 3. menyelenggarakan
3. minimal 1. x /tahun
pelatihan/penyegaran
dalam pelaksanaan IT
administrasi sesuai bidang
7. Peningkatkan sarana dan
4. Peningkatan Persentase dosen
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
1. 80 % Akses
dilakukan Secara Transparan
pengadaan sarana dan prasarana 2. Institusi menyelenggarakan IT
TARGET
Halaman 26
4. minimal mencapai 70 %
prasarana PBM sesuai standar TUK
S2 sampai dengan tahun 2014 5. Alat-alat bantu belajar mengajar
8. Peningkatan pengadaan referensi
mengacu pada standar nasional
9. Penyiapan regristrasi dan
Pendidikan/TUK (Tempat Uji
sertifikasi melalui program pengayaan
5.
minimal mencapai 50 %
Kompetensi) 6. Jenis dan jumlah buku
6. memenuhi/ mendekati ratio 1: 10
Dosen 7. Dosen mengikuti program
7. 80 %
pengembangan sesuai bidang keilmuan 8. dosen memiliki kemampuan
8. 80 %
dalam penggunaan IT 9. Hasil angket mahasiswa terhadap kinerja dosen dengan
9. nilai minimal 80 sebanyak 75 % dari jumlah dosen
Layanan Administrasi 10. layanan administrasi akademik ,
10. 80 % menggunakan IT
kemahasiswaan perencanaan, SI umum, keuangan dan kepegawaian menggunakan IT 11. tenaga administrasi terlatih dalam memberikan pelayanan
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 27
11. 80 % tenaga terlatih
yang berbasis IT 12. Hasil angket mahasiswa
12. dengan nilai minimal 80
terhadap kepuasan pelayanan di lingkungan pendidikan Poltekkes Kemenkes Riau 13. Kinerja tenaga non kependidikan (diluar DP3) hasil penilaian
13. dengan nilai minimal 80 sebanyak 75%
atasan langsung di lingkungan Poltekkkes Kemenkes Riau
Mahasiswa 14. Mahasiswa lulus tepat waktu ( 6
14. minimal 85%
semester untuk D III, 2 semester untuk D IV dan 5 semester untuk Program khusus) 15. Semua lulusan disiapkan untuk
15. 100%
mengikuti registrasi dan sertifikasi profesi 16. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
16. 80 %
lulusan ≥ 2,90 17. mahasiswa memiliki kemampuan dalam penggunaan IT
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 28
17. 80 %
Misi 2. Melaksanakan penelitian terapan di bidang kesehatan yang berguna bagi masyarakat
SASARAN STRATEGIS 4. Jumlah penelitian yang dilakukan dosen
ARAH KEBIJAKAN 1. Penyediaan pendanaan riset 2. Pengaturan kesempatan
5. Jumlah Publikasi
penelitian bagi setiap dosen
karya ilmiah
3. Peningkatan kerja sama dalam
INDIKATOR 1. Dosen melaksanakan penelitian 1 x
1. 90 %
dalam setahun 2. hasil penelitian dipublikasikan
2. 80 %
dalam jurnal Menyelenggarakan
bidang penelitian dengan pihak
seminar penelitian ilmiah 1 x dalam
luar
setahun
4. Peningkatan kualifikasi jurnal
TARGET
3. dosen menulis modul, buku ajar,
3. 40 %
panduan praktek 4. dosen mengembangkan teknologi/media/model pembelajaran
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 29
4. 30 %
Misi 3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dan pemanfaatan iptek bidang kesehatan untuk perubahan perilaku hidup sehat
SASARAN STRATEGIS 6. Jumlah Kegiatan
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR
Pembuatan MOU dengan stake
dosen melaksanakan pengabdian
pengabdian kepada
holder (daerah binaan)
masyarakat 1 x dalam satu semester
masyarakat
Pengimplementasian hasil penelitian kepada masyarakat Penyelenggaraan seminar dan pelatihan kepada masyarakat Penyelenggaraan bakti sosial sesuai kebutuhan masyarakat
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 30
TARGET 80 % dari jumlah dosen
BAB III BAB I KINERJA AKUNTABILITAS
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan melalui Permenpan Nomor: 29/2010 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Riau dalam kurun waktu bulan Januari – Desember 2014. Tahun 2014 merupakan tahun ke lima pelaksanaan dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010–2014. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian /target pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Poltekkes Kemenkes Riau khususnya dibandingkan dengan tahun 2013. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihakpihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Penetapan Kinerja. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Poltekkes Kemenkes Riau dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator Poltekkes Kemenkes Riau yang telah ditetapkan. Sasaran Poltekkes Kemenkes Riau adalah sebagai berikut : Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Poltekkes Kemenkes Riau dan Renstra Kementerian Kesehatan, terdapat 6 (enam) indikator kinerja output yaitu :
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 31
1. Persentase penyelesaian masa studi sesuai dengan program. 2. Persentase lulusan dengan mendapatkan IPK ≥ 2,75 3. Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dengan masa tunggu kurang dari 6 bulan, dihitung dari kegiatan wisuda. 4. Jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun. 5. Persentase karya ilmiah yang dipublikasi dalam jurnal yang terakreditasi per tahun. 6. Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen per tahun. Besaran target dan realisasi masing-masing indikator sebagaimana tertera pada tabel berikut ini: Tabel III.1. Target dan Realisasi Poltekkes Kemenkes Riau Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS Persentase lulusan tepat waktu Persentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75 Persentase penyerapan lulusan di pasar kerja
Melakukan kegiatan penelitian Jumlah Publikasi karya ilmiah
Jumlah Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
INDIKATOR KINERJA Persentase penyelesaian masa studi sesuai dengan program Persentase lulusan dengan mendapatkan IPK ≥ 2,75 Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dengan masa tunggu kurang dari 6 bulan, dihitung dari kegiatan wisuda Jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun Jumlah karya ilmiah yang dipublikasi dalam jurnal (terakreditasi) per tahun Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan per tahun
TARGET
REALISASI
%
264 orang
227 orang
86
240 orang
238 orang
99
240 orang
99 orang
41,25
10 Judul penelitian
18 Penelitian
180
10 Naskah
34 Naskah
340
42 Kegiatan
168
25 Pengabmas
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2014 Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
: Rp 19.970.508.000,-,: Rp 16.725.518.497,- (83,63%)
Halaman 32
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Dilihat dari capaian masing-masing indikator, untuk tahun 2014 Poltekkes Kemenkes Riau dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi. Uraian kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut: 1. Indikator Pertama Sebagaimana uraian di atas, maka dalam pencapaian sasaran strategis yang menjadi indikator pertama adalah: Persentase penyelesaian masa studi sesuai, belum melampaui target program yang telah ditetapkan. Sasaran Kegiatan: Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan sesuai standar pelayanan pendidikan Kondisi yang dicapai: Pada tahun 2014 Poltekkes Kemenkes Riau telah meluluskan sebanyak 275 orang mahasiswa, yang terdiri dari 77 orang dari Jurusan Kebidanan kelas reguler dan 26 orang dari kelas non regular, 61 orang Jurusan Keperawatan kelas regular, 33 orang Jurusan Keperawatan non regular dan 78 orang dari Jurusan Gizi. Dari 275 orang tersebut, terdapat 14 orang merupakan mahasiswa yang lulus melebihi program masa studi pendidikan yang diharapan yaitu 6 (enam) semester atau 3 (tiga) tahun. Disamping itu jumlah mahasiswa yang masuk pada tahun tersebut adalah sebanyak 303 orang yang terdiri dari 80 orang Jurusan Kebidanan kelas regular, 26 orang Jurusan Kebidanan kelas non regular, 78 orang Jurusan Keperawatan kelas regular, 39 orang Jurusan Keperawatan kelas non regular dan 80 orang dari Jurusan Gizi. Dalam perjalanan pendidikan selama 3 tahun tersebut, 43 orang mengalami kendala untuk menyelesaikan pendidikan sesuai program, sehingga hanya 261 orang lulus tepat waktu sesuai program Diploma Tiga dengan persentase sebagai berikut: ∑ Mhs yang lulus sesuai program x 100 ∑ Mhs yang masuk pada tahun yang sama 261 Persentase =
x 100 = 86,1 % 303
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 33
2. Indikator Kedua Sebagaimana uraian di atas, maka dalam pencapaian sasaran strategis yang menjadi indikator keempat adalah: Persentase lulusan dengan mendapatkan IPK ≥ 2,75 Sasaran Kegiatan: Meningkatnya prestasi akademik peserta didik yang dicerminkan oleh meningkatnya persentase peserta didik yang memperoleh indeks prestasi akademik lebih atau sama dengan 2,75. Kondisi yang dicapai: Pada tahun 2014 telah meluluskan sebanyak 240 mahasiswa dengan rata – rata IPK 3,17. Tabel III.2. Data lulusan berdasarkan Nilai IPK ≥ 2,75 Tahun 2014. No
Jurusan
Jumlah lulusan
Nilai IPK ≥ 2,75
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
D.III Kebidanan Reguler
77
77
100
2
D.III Kebidanan Non Reguler
26
26
100
3
D.III Keperawatan Reguler
61
61
100
4
D.III Keperawatan Non Reguler
33
33
100
5.
D. III Gizi
78
76
97,4
Jumlah
275
273
99,3
Dari 275 mahasiswa yang tersebar di 4 (empat) prodi terdapat 2 (dua) mahasiswa dengan IPK ≤ 2,75. Sehingga didapatkan persentase sebagai berikut : ∑ Lulusan dengan IPK ≥ 2,75 x 100 ∑ Semua lulusan pada tahun yang sama 273 Persentase =
x 100 = 99,3 % 275
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 34
Permasalahan: Rendahnya beberapa nilai IPK mahasiswa dikarenakan kemampuan mahasiswa/I tersebut masih dibawah rata-rata apabila dibandingkan dengan mahasiswa/I seangkatannya.
Usul Pemecahan masalah: Usulan adanya program pendampingan belajar oleh dosen pembimbing akademik/ dosen wali secara intensif
3. Indikator Ketiga Sebagaimana uraian di atas, maka dalam pencapaian sasaran strategis yang menjadi indikator pertama adalah: Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dengan masa tunggu kurang dari 6 bulan, dihitung dari kegiatan wisuda
Sasaran Kegiatan: Tersedianya kurikulum institusi di seluruh program studi yang mampu menjamin kompetensi lulusan sesuai kualifikasi kompetensi para pengguna /stakeholder baik dalam maupun luar negeri. Kondisi yang dicapai: Target pada tahun 2014 sebanyak 80%, Namun capaian sesuai hasil monitoring lulusan oleh Sub Bagian Administrasi Akademik/ Kemahasiswaan adalah 56,6 %.
Permasalahan: 1. Kesulitan dalam pemantauan/monitoring lulusan Poltekkes Kemenkes Riau, sehingga data penyerapan lulusan dipasaran tidak termonitor dengan baik. 2. Belum optimalnya inventarisir penyerapan lulusan Poltekkes Riau 3. Terbatasnya penerimaan lulusan Diploma III pada formasi PNS, hal ini dapat dimonitor dari moratorium penerimaan calon pegawai negeri sipil untuk latar belakang pendidikan lulusan Diploma III Kesehatan. 4. Waktu tunggu para lulusan masih terbatas 4 (empat) bulan sejak wisuda, yakni pada bulan September 2014 dari penyusunan laporan ini. 5. Belum seluruhnya prodi atau jurusan melaporkan jumlah lulusan yang bekerja sejak 6 bulan setelah wisuda, sehingga prosentasi angka menjadi rendah
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 35
Usul Pemecahan masalah: 1. Diperlukannya pemanfaatan jaring sosial dan ikatan Alumni dalam memonitor lulusan dan penyerapan lulusan. 2. Perlunya
suatu
komitment
bersama
antara
akademik,
kemahasiswaan,
penjaminan mutu dan lintas sektoral dalam melakukan monitoring lulusan dan penyerapan lulusan Poltekkes Kemenkes Riau 4. Indikator Keempat Pencapaian sasaran strategis yang menjadi indikator keempat adalah : Jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun. Sasaran kegiatan : a. Tersedianya sumber-sumber pembiayaan penelitian dan pengembangan teknologi kesehatan b. Peningkatan jumlah pengajuan proposal dan realisasi penelitian yang dilaksanakan oleh dosen.
Kondisi yang dicapai : Pada tahun 2014 telah dicapai sebanyak 12 penelitian yang terdiri dari 5 penelitian dibiayai melalui dana Risbinakes dan 7 penelitian melalui dana mandiri, dimana setiap penelitian dilakukan 1-3 dosen peneliti. Tabel III.3. Jumlah penelitian berdasarkan sumber dana tahun 2014
No
Jurusan
Sumber Biaya Risbinakes
Mandiri
Jumlah
1.
Keperawatan
2
3
5
2.
Kebidanan
1
3
4
3.
gizi
2
1
3
Jumlah
5
7
12
Sesuai ketentuan dari pedoman Risbinakes 2014 bahwa seorang peneliti minimal berpendidikan S2,. Capaian Risbinakes tahun 2014 telah melebihi target capaian sebanyak 10 Penelitian. Kendala yang dihadapi saat ini penelitian masih bertumpu pada anggaran Dipa Poltekkes kemenkes Riau. LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 36
Usul pemecahan masalah : Perlu adanya penggalian sumber dana lain baik dari pemerintah daerah ataupun pihak swasta. Sehingga keterbatasan dana dalam anggaran DIPA Poltekkes Kemenkes Riau untuk penelitian dapat dicarikan solusinya.
Selain tiu perlu dicari
dana penelitian atau bantuan penelitian dari luar intstitusi baik pemerintah daerah maupun swasta.
5. Indikator Kelima Dalam pencapaian sasaran strategi yang menjadi indicator kelima adalah : Persentase karya ilmiah yang dipublikasi dalam jumlah pertahun Sasaran Kegiatan : Peningkatan jumlah naskah publikasi penelitian melalui jurnal serta seminar hasil penelitian Kondisi yang dicapai : Pada tahun 2014 penelitian yang dipublikasikan sebanyak 32 naskah penelitian. Permasalahan : Publikasi karya ilmiah dosen tidak menemui kendala karena tahun 2014 Poltekkes Kemenkes Riau telah mencetak Jurnal Proteksi Kesehatan dengan Nomor ISSN: 2302-8610, Jurnal Ibu dan Anak dengan Nomor ISSN: 2338-1930 dan Jurnal Keperawatan dengan Nomor ISSN: 2354-8010. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat juga mencari publikasi dari jurnal lain untuk memuat naskah penelitian dosen. 6.
Indikator Keenam Dalam pencapaian sasaran strategis yang menjadi indikator keenam adalah : Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen pertahun Sasaran Kegiatan : Pelaksanaan praktek kerja nyata (PKN), pendidikan, kesehatan, penerapan hasil penelitian,
konseling gizi,
pameran gizi,
seminar-seminar kesehatan bagi
masyarakat, bakti sosial dan lain-lain. LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 37
Kondisi yang dicapai : Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilakukan dosen minimal 1 kali dalam 1 tahun.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat tahun 2014 terlaksana 42 kali
kegiatan dalam satu tahun yang tersebar di 4 (empat) prodi Permasalahan : Dana untuk pengabdian masyarakat tahun 2014 belum tersedia secara khusus untuk mengakomodir kegiatan tersebut, sehingga menghambat untuk penyediaan alat-alat dan bahan untuk pelaksanaan kegiatan. Pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen belum terdokumentasi dengan baik sehingga menyulitkan unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk memantau dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing program studi. Usul pemecahan masalah : Perlu diupayakan ketersediaan dana untuk pengabdian masyarakat tahun 2015 sehingga kegiatan dosen lebih terprogram dan terdokumentasi dengan baik. C. REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014. Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2014 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp4.410.542.076,00 atau mencapai 80,33 persen dari estimasi pendapatan sebesar Rp5.490.274.000,00. Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah sebesar Rp16.692.409.481,00 atau mencapai 83,46 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp20.000.508.000,00.
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 38
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2014 dan 2013 dapat disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel III.4: Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2014 dan 2013.
TA 2014 Uraian
Pendapatan Negara Belanja Negara
TA 2013
Anggaran
Realisasi
% Realisasi thd Anggaran
5.490.274.000,00
4.410.542.076,00
80,33
4.529.365.003,00
20.000.508.000,00 16.692.409.481,00
83,47
34.057.648.514,00
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Realisasi
Halaman 39
BAB IV BAB I PENUTUP
A. KESIMPULAN
Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementrian Kesehatan yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber
Daya
Manusia
(PPSDM)
Kementrian
Kesehatan
RI.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298/ MENKES – KESOS/ SK/ IV/ 2001 tanggal 16 April 2001, maka ditetapkan berdirinya Poltekkes Kemenkes Riau, Untuk menggerakan suatu organisasi perlu strategi dan berbagai dukungan antara lain kebutuhan sumber daya, pengorganisasian dan penggerakan pelaksanaan serta pengawasan, pengendalian serta penilaian pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM). Sumber Daya Manusia merupakan elemen yang paling strategis dalam suatu organisasi, dan perlu diakui bahwa peningkatan produktivitas kerja dapat dilakukan dengan kemampuan, kualitas dan profesionalisme SDM yang dimiliki. Berawal dari komponen-komponen: masukan, keluaran, manfaat,
dan dampak yang dihasilkan,
maka hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran sasaran dapat dilaksanakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Poltekkes Kemenkes Riau tahun 2014 merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, kebijakan, program, dan kegiatan Poltekkes Kemenkes Riau kepada pimpinan dalam hal ini Badan PPSDM Kesehatan dan seluruh stakeholders yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Poltekkes Kemenkes Riau telah merealisasikan
program
dan
kegiatan
tahun
2014
untuk
mencapai
sasaran
sebagaimana tercantum dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014 yang diatur dengan SK Menkes Nomor HK.03.01/160/I/2010 dan Rencana Aksi Kegiatan Poltekkes Kemenkes Riau yang diatur dalam SK Direktur Poltekkes Kemenkes Riau Nomor: KP.01.03.02.0833.2/2014.
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 40
B. SARAN TINDAK LANJUT
Dari hasil pelaksanaan program masih terdapat kegiatan yang belum terealisasi dengan optimal. Manajemen perencanaan dan pengawasan perlu ditingkatkan agar pelaksanaan program dimasa akan datang dapat terlaksana dengan baik. Setiap pemegang program, diharapkan dapat mengantisipasi dalam hal penerapan waktu yang efisien dan efektif dalam menjalankan rencana program sesuai dengan indikator kerja utama Pelaksanaan kegiatan program perlu didukung dengan data dan laporan pelaksanaan yang lengkap sehingga perencanaan program di tahun mendatang dapat terealisasi dengan baik sesuai dengan sasaran.
LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2014
Halaman 41