LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
BAB 5 PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG PARKIR 5.1
PENDAHULUAN
5.1.1
Fungsi Bangunan Bangunan yang akan didesain adalah bangunan parkir kendaraan yang diperuntukkan untuk penumpang pada Bandara Internasional Jawa Barat. Tinggi tiap lantai adalah 3,5 m. Keseluruhan material bangunan terbuat dari beton.
5.1.2
Denah Bangunan Denah bangunan disajikan sebagai berikut (Gambar 5.1):
a. Potongan Arah x-y
b. Potongan Arah x-z Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-1
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
c. Potongan Arah y-z Gambar 5.1 Denah bangunan
5.1.3
Bagian Struktur yang Didesain dan Mutu Bahan Struktur yang didesain terdiri dari balok dan kolom persegi. Mutu bahan beton yang digunakan pada pelat dan kolom adalah f’c = 30 MPa. Sedangkan mutu bahan untuk tulangan adalah 400 MPa. Ukuran maksimum agregat kasar yang biasa dipakai di lapangan adalah antara 20-50 mm. Sedangkan dalam ASTM C33 disarankan sebesar 1 inci. Dalam tugas akhir ini ukuran maksimum agregat kasar yang digunakan diambil sebesar 1 inci (25,4 mm).
5.1.4
Peraturan yang Digunakan Peraturan yang digunakan dalam mendesain keseluruhan struktur terdiri dari : a. SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur beton Untuk Bangunan Gedung b. SNI 03-1726-2003 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung. c. SKBI-1.3.53.1987 Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung.
5.2
PRELIMINARY DESIGN Pada dasarnya, pada preliminary design ini kita menentukan desain kasar untuk balok, kolom, dan pelat sehingga memudahkan kita untuk pengerjaan analisis bangunan selanjutnya. Landasan dasar yang digunakan dalam dimensioning adalah SNI 03–2847–2002 : Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-2
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
5.2.1
Dimensi Balok
5.2.1.1
Balok Induk Balok adalah elemen struktur yang menyalurkan beban beban tributary dan slab lantai ke kolom penyangga yang vertikal. Pada umumnya elemen balok dicor monolit dengan slab, dan secara struktural dipasang tulangan untuk menahan beban yang ditimpakan kepadanya. Dimensi awal dari balok ditetapkan berdasarkan SNI 03–2847–2002 (Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung) Pasal 11.5. Komponen balok pada struktur gedung yang akan direncanakan terdiri sebagai balok menerus (satu ujung menerus, dua ujung menerus) serta kantilever. Perencanaan tinggi untuk masing-masing jenis balok adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 Tebal minimum balok non prategang atau pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung
Arah x Balok ab-1 Pada pinggir bentang disusun balok arah x dengan tebal h Digunakan batasan untuk bentang dengan satu ujung menerus 1 1 h= ×l = × 4900 = 265 mm Æ digunakan h = 300 mm 18,5 18,5 d/b ekonomis bila bernilai 1,5 –2 Jika ditetapkan selimut beton 40 mm maka (300-40) / 1,5 = 173 mm maka diambil b = 200 mm Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-3
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Balok bc-1 Pada tengah bentang, digunakan batasan dengan kedua ujung menerus 1 1 h = × l = × 7110 = 338,57 mm Æ digunakan h = 400 mm 21 21 Jika ditetapkan selimut beton 40 mm maka (400-40) / 1,5 = 240 mm maka diambil b = 300 mm Balok cd-1 Pada tengah bentang, digunakan batasan dengan kedua ujung menerus 1 1 h = × l = × 5250 = 250 mm Æ digunakan h = 300 mm 21 21 Jika ditetapkan selimut beton 40 mm maka (300-40) / 1,5 = 173,33 mm maka diambil b = 200 mm Balok de-1 Pada tengah bentang, digunakan batasan dengan kedua ujung menerus 1 1 h = × l = × 8000 = 380,95 mm Æ digunakan h = 400 mm 21 21 Jika ditetapkan selimut beton 40 mm maka (400-40) / 1,5 = 240 mm maka diambil b = 300 mm Balok ef-1 Pada tengah bentang, digunakan batasan dengan kedua ujung menerus 1 1 h= ×l = × 5550 = 264 mm Æ digunakan h = 300 mm 21 21 Jika ditetapkan selimut beton 40 mm maka (300-40) / 1,5 = 173,33 mm maka diambil b = 200 mm Balok fg-1 Pada tengah bentang, digunakan batasan dengan kedua ujung menerus 1 1 h = × l = × 8000 = 380,95 mm Æ digunakan h = 400 mm 21 21 Jika ditetapkan selimut beton 40 mm maka (400-40) / 1,5 = 240 mm maka diambil b = 300 mm Arah Y Balok a-12 Pada pinggir bentang disusun balok arah y dengan tebal h Digunakan batasan untuk bentang dengan satu ujung menerus
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-4
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
h=
1 1 ×l = × 4150 = 224,32 mm Æ digunakan h = 300 mm 18,5 18,5
d/b ekonomis bila bernilai 1,5 –2 Jika ditetapkan selimut beton 40 mm maka (300-40) / 1,5 = 173 mm maka diambil b = 200 mm Balok a-23 Pada tengah bentang disusun dengan arah y, digunakan batasan dengan dua ujung 1 1 menerus: h = × l = × 8300 = 395,23 mm Æ digunakan h = 400 mm 21 21 Jika ditetapkan selimut beton 40 mm maka (400-40) / 1,5 = 240 mm maka diambil b = 300 mm
5.2.1.2
Balok Anak Balok anak dirancang tidak untuk memikul beban struktur. Oleh karena itu diambil asumsi awal untuk balok anak dengan dimensi 200/300 mm.
5.2.2
Dimensi Pelat Pelat adalah elemen horizontal utama yang menyalurkan beban hidup maupun mati ke rangka pendukung vertikal dari suatu sistem struktur. Elemen ini dapat dibuat bekerja dalam satu arah atau dua arah yang saling tegak lurus. Untuk preliminary desain ditetapkan tebal pelat lantai 150 mm dan pelat atap 120 mm
5.2.3
Dimensi Kolom Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktural yang memikul beban dari balok, pelat, dan kepala kolom. Kolom meneruskan beban beban dari elevasi atas ke elevasi lebih bawah dan diteruskan sampai pondasi
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-5
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Gambar 5.2 Denah lantai tipikal gedung 1
Dari denah di atas (Gambar 5.2), untuk menyederhanakan perhitungan, kolom dikelompokkan menjadi 18 jenis berdasarkan beban yang disalurkan kepadanya. Untuk gedung 1 disajikan dalam Tabel 5.2. Tabel 5.2 Pengelompokan jenis kolom berdasarkan penyaluran bebannya
Kolom a1, a10, t1, t10 b1, b10, s1, s10 c1, c10, r1, 10 d1, d10,q1, q10 e1, e10, p1, p10,f1, f10, o1, o10 g1, g10, h1, h10,i1, i10,j1, j10, k1, k10, l1, l10, m1, m10, n1, n10 dst b2, b9,s2, s9 c2, c9, r2, r9 d2, d9, q2, q9 e2, e9, p2, p9, f2, f9, o2, o9 g2, g9, h2, h9,i2, i9,j2, j9, k2, k9, l2, l9, m2, m9, n2, n9 dst a2, a9, t2, t9 a3, a4, a5,a6, a7, a8, t3, t4, t5, t6, t7, t8 b3, b4, b5, b6, b7, b8, s3, s4, s5, s6, s7, s8 c3, c4, c5, c6, c7, c8, r3, r4, r5, r6, r7, r8 d3, d4, d5, d6, d7, d8, q3, q4, q5, q6, q7, q8 e3, e4, e5, e6, e7, e8, p3, p4, p5, p6, p7, p8 f3, f4, f5, f6, f7, f8, o3, o4, o5, o6, o7, o8 g3, g4, g5, g6, g7, g8, h3, h4, h5, h6, h7, h8, i3, i4, i5, i6, i7, i8 dst j3, j4, j5, j6, j7, j8, k3, k4, k5, k6, k7, k8, l1, l2, l3, l4, l5, l6, l7, l8 dst m3, m4, m5, m6, m7, m8, n3, n4, n5, n6, n7, n8 dst Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
Jenis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 17 18 18 18 5-6
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Hasil perhitungan dimensi kolom untuk masing-masing jenis kolom ditampilkan dalam Tabel 5.3 – 5.5. Tabel 5.3 Perhitungan dimensi kolom pemikul pelat atap kolom a1, a10, t1, t10 b1, b10, s1, s10 c1, c10, r1, 10 d1, d10,q1, q10 e1, e10, p1, p10,f1, f10, o1, o10 g1, g10, h1, h10,i1, i10,j1, j10, k1, k10, l1, l10, m1, m10, n1, n10 dst b2, b9,s2, s9 c2, c9, r2, r9 d2, d9, q2, q9 e2, e9, p2, p9, f2, f9, o2, o9 g2, g9, h2, h9,i2, i9,j2, j9, k2, k9, l2, l9, m2, m9, n2, n9 dst a2, a9, t2, t9 a3, a4, a5,a6, a7, a8, t3, t4, t5, t6, t7, t8 b3, b4, b5, b6, b7, b8, s3, s4, s5, s6, s7, s8 c3, c4, c5, c6, c7, c8, r3, r4, r5, r6, r7, r8 d3, d4, d5, d6, d7, d8, q3, q4, q5, q6, q7, q8 e3, e4, e5, e6, e7, e8, p3, p4, p5, p6, p7, p8 f3, f4, f5, f6, f7, f8, o3, o4, o5, o6, o7, o8 g3, g4, g5, g6, g7, g8, h3, h4, h5, h6, h7, h8, i3, i4, i5, i6, i7, i8 dst j3, j4, j5, j6, j7, j8, k3, k4, k5, k6, k7, k8, l1, l2, l3, l4, l5, l6, l7, l8 dst m3, m4, m5, m6, m7, m8, n3, n4, n5, n6, n7, n8 dst
jenis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 17 18 18 18
p (mm) 2450 4900 6180 6625 6775 8000 4900 6180 6625 6775 8000 2450 2450 4900 6180 6625 6775 6775 8000 8000 8000
2
l (mm) 2075 2075 2075 2075 2075 2075 6225 6225 6225 6225 6225 6225 8300 8300 8300 8300 8300 8300 8300 8300 8300
tributary (m ) berat pelat berat balok SIDL atap total beban mati beban hidup 5.08 2440.2 651.6 122.01 289.77375 8034.6675 508.375 10.17 4880.4 1004.4 244.02 579.5475 13695.535 1016.75 12.82 6155.28 1699.2 307.764 730.9395 17164.007 1282.35 13.75 6598.5 1828.8 329.925 783.571875 18258.54375 1374.6875 14.06 6747.9 1850.4 337.395 801.313125 18606.06625 1405.8125 16.60 7968 2602.8 398.4 946.2 22013 1660 30.50 14641.2 2199.6 732.06 1738.6425 30474.005 3050.25 38.47 18465.84 2895.84 923.292 2192.8185 36929.261 3847.05 41.24 19795.5 3024 989.775 2350.715625 39060.23125 4124.0625 42.17 20243.7 3045.6 1012.185 2403.939375 39757.59875 4217.4375 49.80 23904 3798 1195.2 2838.6 46021.6 4980 15.25 7320.6 1846.8 366.03 869.32125 19105.0025 1525.125 20.34 9760.8 2743.2 488.04 1159.095 24934.47 2033.5 40.67 19521.6 3096 976.08 2318.19 39166.54 4067 51.29 24621.12 3792.24 1231.056 2923.758 47114.468 5129.4 54.99 26394 3920.4 1319.7 3134.2875 49764.375 5498.75 56.23 26991.6 3942 1349.58 3205.2525 50636.665 5623.25 56.23 26991.6 3942 1349.58 3205.2525 50636.665 5623.25 66.40 31872 4694.4 1593.6 3784.8 58329.2 6640 66.40 31872 4694.4 1593.6 3784.8 58329.2 6640 66.40 31872 4694.4 1593.6 3784.8 58329.2 6640
l (mm) 2075 2075 2075 2075 2075 2075 6225 6225 6225 6225 6225 6225 8300 8300 8300 8300 8300 8300 8300 8300 8300
tributary (m ) berat pelat berat balok SIDL 5.08 2440.2 651.6 122.01 10.17 4880.4 1004.4 244.02 12.82 6155.28 1699.2 307.764 13.75 6598.5 1828.8 329.925 14.06 6747.9 1850.4 337.395 16.60 7968 2602.8 398.4 30.50 14641.2 2199.6 732.06 38.47 18465.84 2895.84 923.292 41.24 19795.5 3024 989.775 42.17 20243.7 3045.6 1012.185 49.80 23904 3798 1195.2 15.25 7320.6 1846.8 366.03 20.34 9760.8 2743.2 488.04 49.84 23923.92 3096 1196.196 51.29 24621.12 3792.24 1231.056 54.99 26394 3920.4 1319.7 56.23 26991.6 3942 1349.58 56.23 26991.6 3942 1349.58 66.40 31872 4694.4 1593.6 66.40 31872 4694.4 1593.6 66.40 31872 4694.4 1593.6
Pu 10709.1885 18061.442 22648.5684 24109.7525 24576.5795 29071.6 41449.206 50470.3932 53470.7775 54457.0185 63193.92 25366.203 33174.964 53507.048 64744.4016 68515.25 69761.198 69761.198 80619.04 80619.04 80619.04
Pu kumulatif 10709.1885 18061.442 22648.5684 24109.7525 24576.5795 29071.6 41449.206 50470.3932 53470.7775 54457.0185 63193.92 25366.203 33174.964 53507.048 64744.4016 68515.25 69761.198 69761.198 80619.04 80619.04 80619.04
luas kolom 10611.8 17897.2 22442.7 23890.6 24353.2 28807.3 41072.4 50011.6 52984.7 53962.0 62619.4 25135.6 32873.4 53020.6 64155.8 67892.4 69127.0 69127.0 79886.1 79886.1 79886.1
dimensi 103.0 133.8 149.8 154.6 156.1 169.7 202.7 223.6 230.2 232.3 250.2 158.5 181.3 230.3 253.3 260.6 262.9 262.9 282.6 282.6 282.6
pembulatan 150/150 150/150 150/150 200/200 200/200 200/200 250/250 250/250 250/250 250/250 300/300 200/200 200/200 300/300 300/300 300/300 300/300 300/300 300/300 300/300 300/300
Pu 12547.4725 22246.385 27926.721 29767.96625 30362.90375 35904.16 54004.035 66304.851 70445.41875 71815.99125 83691.6 31643.6175 41544.85 83000.509 85857.012 91148.105 92906.495 92906.495 107949.28 107949.28 107949.28
Pu kumulatif 23256.661 40307.827 50575.2894 53877.71875 54939.48325 64975.76 95453.241 116775.2442 123916.1963 126273.0098 146885.52 57009.8205 74719.814 136507.557 150601.4136 159663.355 162667.693 162667.693 188568.32 188568.32 188568.32
luas kolom 23045.24 39941.39 50115.51 53387.92 54440.03 64385.07 94585.48 115713.65 122789.69 125125.07 145550.20 56491.55 74040.54 135266.58 149232.31 158211.87 161188.90 161188.90 186854.06 186854.06 186854.06
dimensi 151.81 199.85 223.86 231.06 233.32 253.74 307.55 340.17 350.41 353.73 381.51 237.68 272.10 367.79 386.31 397.76 401.48 401.48 432.27 432.27 432.27
pembulatan 200/200 200/200 250/250 250/250 250/250 300/300 350/350 350/350 400/400 400/400 400/400 250/250 300/300 400/400 400/400 400/400 450/450 450/450 450/450 450/450 450/450
Dimensi kolom terbesar di lantai 1 = 300/300 mm Tabel 5.4 Perhitungan dimensi kolom pemikul lantai 1 kolom a1, a10, t1, t10 b1, b10, s1, s10 c1, c10, r1, 10 d1, d10,q1, q10 e1, e10, p1, p10,f1, f10, o1, o10 g1, g10, h1, h10,i1, i10,j1, j10, k1, k10, l1, l10, m1, m10, n1, n10 dst b2, b9,s2, s9 c2, c9, r2, r9 d2, d9, q2, q9 e2, e9, p2, p9, f2, f9, o2, o9 g2, g9, h2, h9,i2, i9,j2, j9, k2, k9, l2, l9, m2, m9, n2, n9 dst a2, a9, t2, t9 a3, a4, a5,a6, a7, a8, t3, t4, t5, t6, t7, t8 b3, b4, b5, b6, b7, b8, s3, s4, s5, s6, s7, s8 c3, c4, c5, c6, c7, c8, r3, r4, r5, r6, r7, r8 d3, d4, d5, d6, d7, d8, q3, q4, q5, q6, q7, q8 e3, e4, e5, e6, e7, e8, p3, p4, p5, p6, p7, p8 f3, f4, f5, f6, f7, f8, o3, o4, o5, o6, o7, o8 g3, g4, g5, g6, g7, g8, h3, h4, h5, h6, h7, h8, i3, i4, i5, i6, i7, i8 dst j3, j4, j5, j6, j7, j8, k3, k4, k5, k6, k7, k8, l1, l2, l3, l4, l5, l6, l7, l8 dst m3, m4, m5, m6, m7, m8, n3, n4, n5, n6, n7, n8 dst
jenis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 17 18 18 18
p (mm) 2450 4900 6180 6625 6775 8000 4900 6180 6625 6775 8000 2450 2450 6005 6180 6625 6775 6775 8000 8000 8000
2
atap 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
total beban mati beban hidup 7744.89375 2033.5 13115.9875 4067 16433.0675 5129.4 17474.97188 5498.75 17804.75313 5623.25 21066.8 6640 28735.3625 12201 34736.4425 15388.2 36709.51563 16496.25 37353.65938 16869.75 43183 19920 18235.68125 6100.5 23775.375 8134 42584.9575 19936.6 44190.71 20517.6 46630.0875 21995 47431.4125 22493 47431.4125 22493 54544.4 26560 54544.4 26560 54544.4 26560
Dimensi kolom terbesar di lantai dasar = 450/450 mm Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-7
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT Tabel 5.5 Perhitungan dimensi kolom pemikul lantai dasar kolom a1, a10, t1, t10 b1, b10, s1, s10 c1, c10, r1, 10 d1, d10,q1, q10 e1, e10, p1, p10,f1, f10, o1, o10 g1, g10, h1, h10,i1, i10,j1, j10, k1, k10, l1, l10, m1, m10, n1, n10 dst b2, b9,s2, s9 c2, c9, r2, r9 d2, d9, q2, q9 e2, e9, p2, p9, f2, f9, o2, o9 g2, g9, h2, h9,i2, i9,j2, j9, k2, k9, l2, l9, m2, m9, n2, n9 dst a2, a9, t2, t9 a3, a4, a5,a6, a7, a8, t3, t4, t5, t6, t7, t8 b3, b4, b5, b6, b7, b8, s3, s4, s5, s6, s7, s8 c3, c4, c5, c6, c7, c8, r3, r4, r5, r6, r7, r8 d3, d4, d5, d6, d7, d8, q3, q4, q5, q6, q7, q8 e3, e4, e5, e6, e7, e8, p3, p4, p5, p6, p7, p8 f3, f4, f5, f6, f7, f8, o3, o4, o5, o6, o7, o8 g3, g4, g5, g6, g7, g8, h3, h4, h5, h6, h7, h8, i3, i4, i5, i6, i7, i8 dst j3, j4, j5, j6, j7, j8, k3, k4, k5, k6, k7, k8, l1, l2, l3, l4, l5, l6, l7, l8 dst m3, m4, m5, m6, m7, m8, n3, n4, n5, n6, n7, n8 dst
jenis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 17 18 18 18
p (mm) 2450 4900 6180 6625 6775 8000 4900 6180 6625 6775 8000 2450 2450 4900 6180 6625 6775 6775 8000 8000 8000
l (mm) 2075 2075 2075 2075 2075 2075 6225 6225 6225 6225 6225 6225 8300 8300 8300 8300 8300 8300 8300 8300 8300
2
tributary (m ) berat pelat berat balok SIDL 5.08 2440.2 651.6 122.01 10.17 4880.4 1004.4 244.02 12.82 6155.28 1699.2 307.764 13.75 6598.5 1828.8 329.925 14.06 6747.9 1850.4 337.395 16.60 7968 2602.8 398.4 30.50 14641.2 2199.6 732.06 38.47 18465.84 2895.84 923.292 41.24 19795.5 3024 989.775 42.17 20243.7 3045.6 1012.185 49.80 23904 3798 1195.2 15.25 7320.6 1846.8 366.03 20.34 9760.8 2743.2 488.04 40.67 19521.6 705.6 976.08 51.29 24621.12 3792.24 1231.056 54.99 26394 3920.4 1319.7 56.23 26991.6 3942 1349.58 56.23 26991.6 3942 1349.58 66.40 31872 4694.4 1593.6 66.40 31872 4694.4 1593.6 66.40 31872 4694.4 1593.6
atap 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
total beban mati beban hidup 7744.89375 2033.5 13115.9875 4067 16433.0675 5129.4 17474.97188 5498.75 17804.75313 5623.25 21066.8 6640 28735.3625 12201 34736.4425 15388.2 36709.51563 16496.25 37353.65938 16869.75 43183 19920 18235.68125 6100.5 23775.375 8134 34457.95 16268 44190.71 20517.6 46630.0875 21995 47431.4125 22493 47431.4125 22493 54544.4 26560 54544.4 26560 54544.4 26560
Dimensi kolom terbesar lantai basement = 550/550 mm
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-8
Pu Pu kumulatif 12547.4725 35804.1335 22246.385 62554.212 27926.721 78502.0104 29767.96625 83645.685 30362.90375 85302.387 35904.16 100879.92 54004.035 149457.276 66304.851 183080.0952 70445.41875 194361.615 71815.99125 198089.001 83691.6 230577.12 31643.6175 88653.438 41544.85 116264.664 67378.34 203885.897 85857.012 236458.4256 91148.105 250811.46 92906.495 255574.188 92906.495 255574.188 107949.28 296517.6 107949.28 296517.6 107949.28 296517.6
luas kolom 35478.64 61985.54 77788.36 82885.27 84526.91 99962.83 148098.57 181415.73 192594.69 196288.19 228480.96 87847.50 115207.71 202032.39 234308.80 248531.36 253250.79 253250.79 293821.99 293821.99 293821.99
dimensi 188.36 248.97 278.91 287.90 290.74 316.17 384.84 425.93 438.86 443.04 478.00 296.39 339.42 449.48 484.05 498.53 503.24 503.24 542.05 542.05 542.05
pembulatan 200/200 250/250 300/300 300/300 300/300 350/350 400/400 400/400 450/450 450/450 500/500 300/300 400/400 450/450 500/500 500/500 550/550 550/550 550/550 550/550 550/550
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Dari perhitungan pada Tabel 5.3 hingga 5.5 tersebut dapat dilihat bahwa dimensi kolom terbesar terdapat pada basement. Dengan pertimbangan bahwa gedung hanya terdiri dari 3 lantai dan untuk kemudahan pekerjaan, maka kolom dibuat tipikal, sehingga dipilih dimensi 550/550 mm sebagai acuan awal dimensi kolom tipikal.
5.3
PEMBEBANAN
5.3.1
Pendahuluan Pembebanan yang dimaksudkan terdapat pada bangunan parkir kendaraan dengan 2 lantai tengah, 1 lantai basement, dan 1 lantai atap. Pembebanan dilakukan berdasarkan Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SKBI1.3.53.1987. Adapun beban-beban tersebut meliputi beban mati, beban hidup, beban gempa, dan beban angin. Untuk beban gempa peraturan yang digunakan adalah SNI 03-1726-2003 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung
5.3.2
Beban Mati Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, beban keramik, spesi, plafond, mekanikal dan elektrikal (ME), dan dinding bata. Beban mati ini bergantung pada berat jenis material bangunan. Beban mati yang dipikul dapat dirincikan sebagai berikut 1. Beban yang dipikul tiap lantai untuk lantai 1 dan lantai 2 beban dari pelat, yaitu sebesar 2400 kg/m2 beban SIDL - Beban rangka + plafond = 11+7 = 18,00 kg/m2 - Pasir tebal 4 cm = 0,04x1800 = 72,00 kg/m2 - Adukan semen 2.5 cm = 0,025x2100 = 52,50 kg/m2 - Beban M dan E = 15,00 kg/m2 = 157,50 kg/m2 2. Beban yang dipikul tiap lantai untuk pelat atap - Beban rangka + plafond = 11+7 - Adukan semen 2,5 cm = 0,025x2100 - Beban M dan E
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
= 18,00 kg/m2 = 52,50 kg/m2 = 15,00 kg/m2 = 85,50 kg/m2
5-9
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
5.3.3
Beban Hidup Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, dan kedalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan pembebanan pada lantai dan atap tersebut. - Beban yang dipikul untuk tiap pelat lantai untuk lantai basement: 400 kg/m2 - Beban yang dipikul untuk tiap pelat lantai untuk lantai 1 sampai dengan lantai 2: 400 kg/m2 - Beban yang dipikul untuk tiap pelat lantai untuk lantai atap: 100 kg/m2 - Tangga: Beban hidup = 500 kg/m2
5.3.4
Beban Gempa Beban gempa untuk bangunan irregular dapat didefinisikan sebagai gaya-gaya di dalam struktur yang terjadi oleh gerakan tanah akibat gempa itu. Pembebanan dilakukan berdasarkan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2003). Beban gempa dihitung dengan mempertimbangkan parameter-parameter berikut ini: - Wilayah gempa = Zona 4 - Kondisi tanah = Clay - Analisis yang dilakukan = Statik Ekivalen dan Respon Spektra - Faktor Keutamaan (I) Nilai faktor keutamaan diperoleh dari Tabel 1 SNI 03-1726-2006 Tabel 5.6 Faktor Keutamaan, I, Untuk Berbagai Kategori Gedung atau Bangunan
Faktor Kategori Gedung atau Bangunan Keutamaan I Gedung umum seperti untuk penghunian, perniagaan, dan 1 perkantoran Monumen dan bangunan monumental 1 Gedung penting pasca gempa seperti rumah sakit, instalasi air 1,5 bersih, pembangkit tenaga listrik, pusat penyelamatan dalam keadaan darurat, fasilitas radio dan televisi Gedung untuk menyimpan bahan berbahaya seperti gas, produk 1,5 minyak bumi, asam, gas beracun Cerobong, tangki di atas menara 1,25 Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-10
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Berdasarkan tabel di atas, untuk gedung parkir yang akan dirancang, nilai I = 1 - Faktor reduksi gempa maksimum (R) = 3,5 (untuk SRPMB, Tabel 2 SNI)
Gambar 5.3 Respons Spektrum Gempa Wilayah 4
Dari Gambar 5.3, dengan T sebesar 0,3 (T = jumlah lantai / 10), untuk tanah lunak, maka didapat nilai C sebesar 0,85. Parameter C dan T inilah yang akan dijadikan input beban gempa pada software ETABS.
5.3.5
Beban Angin Beban angin disebabkan oleh angin yang bertiup menerpa bangunan. Besar dan arah angin tentu saja tidak sama, jadi harus dicari data pencatatan angin pada daerah yang akan dibangun. Beban angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif (hisap) yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang yang ditinjau. Untuk tekanan tiup diambil sebesar 25 kg/m2 karena daerah bangunan berada di tempat yang relatif jauh dari pantai (sesuai aturan Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung 1987). Koefisien angin. Untuk koefisien angin dengan dinding vertikal: Di pihak angin +0,9 Di belakang angin -0,4 Sejajar dengan arah angin -0,4 Adapun cara input beban angin pada bangunan adalah dengan metode tributary area, yaitu beban angin dijadikan beban titik dengan mengalikan beban angin per satuan luas dengan luas daerah pengaruhnya.
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-11
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Gambar 5.4 Kombinasi arah beban angin
5.3.6
Beban Khusus Beban khusus adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang terjadi akibat selisih suhu, pengangkatan dan pemasangan, penurunan pondasi, susut, gaya-gaya tambahan yang berasal dari beban hidup seperti gaya rem yang berasal dari keran, gaya sentrifugal dan gaya dinamis yang berasal dari mesinmesin, serta pengaruh-pengaruh khusus lainnya. Beban khusus yang direncanakan akan diterima struktur pada bangunan ini adalah beban lift yang pendistribusiannya dapat dijabarkan sebagai berikut : R1=2650 kg, R2=3900 kg, R3=1500 kg, R4=1150 kg.
Gambar 5.5 Beban lift
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-12
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
5.4
PEMODELAN STRUKTUR Pada bab ini akan ditampilkan model bangunan 2 lantai tengah, 1 lantai basement, serta 1 pelat atap. Tinggi tiap lantai adalah 3,5 m. Model yang ditampilkan digambar dengan meng-assign dimensi kolom sesuai dengan preliminary design yang telah dilakukan sebelumnya pada ETABS termasuk beban-beban yang direncanakan. Elemen struktur bangunan ini terdiri dari pelat dan kolom persegi. Model tersebut dapat dilihat seperti pada Gambar 5.6 di bawah ini.
Gambar 5.6 Pemodelan Struktur
5.5
ANALISIS STRUKTUR DENGAN ETABS 9
5.5.1
Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis struktur yang dilakukan pada model struktur yang telah dibuat di ETABS yang telah mengalami pengoptimalan dimensi dari preliminary design yang telah dilakukan dan dimodelkan sebelumnya.
5.5.2
Pengoptimalan Dimensi Awal Pemodelan yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu dengan menggunakan preliminary design, setelah dicek ternyata balok yang tidak kuat memikul beban
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-13
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
yang direncanakan, sehingga dimensi kolom diubah dengan susunan sebagai berikut: Tabel 5.7 Perubahan dimensi balok dan kolom Item preliminary fix balok induk 300/400 450/550 balok anak 200/300 300/400 kolom 550/550 750/750
5.5.3
Pengecekan Kembali Struktur Setelah kombinasi pada beban gempa diubah, struktur kembali dicek rasio tegangan dan juga defleksinya. Pada ETABS dilakukan langkah sebagai berikut: 1. Klik menu Design > Concrete Frame Design > Select Design Combos. Kemudian masukan kombinasi 1 sampai dengan 2H 2. Klik menu Design > Steel Frame Design > Start Design/Check of Structure. Hasil cek dari model yang dibuat adalah sebagai berikut:
Gambar 5.7 Pengecekan Struktur
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-14
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Pada model struktur yang telah dibuat, tidak ditemukan frame yang berwarna merah setelah melalui 2 tahapan di atas. Setelah itu, dilakukan pengecekan dengan cara: Klik Design > Verify Analysis vs Design Section, maka dihasilkan pernyataan sebagai berikut:
Gambar 5.8 Verifikasi Desain pada ETABS
5.6
DESAIN TULANGAN
5.6.1
Desain Tulangan Balok Desain tulangan balok mengacu pada nilai gaya-gaya dalam yang dihasilkan dari analisis software ETABS. Hasil tulangan akan digunakan pada arah-x maupun arah-y bangunan. Berikut kami sajikan rumus dan perhitungan tulangan.
5.6.1.1
Balok Induk a. Tengah bentang (lapangan)
550
450
Tu: vu: Mu : D: fc: b: fy: d: d':
70184 245220 325169 22 30 450 400 489 61
As tulangan: selimut:
380.29 mm2 50 mm
mm Mpa mm MPa mm mm
Asumsi: As’ Leleh T = Cc + Cs As. fy = 0,85 fc'.b.a + As ' ( fy − 0,85 fc ' ) 400 As = 0,85 * 30 * 450 * a + 0,5 As (400 − 0,85 * 30) 212,75 As = 11475a a = 0,0185 As Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-15
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
φMn > Mu a a Mu As. fy (d − ) + As'. fy (d '− ) > 2 2 φ 0,0185 As 0,0185 As As * 400(489 − ) + 0,5 * As * 400(51 − ) > 525007768 2 2 - 5.56As 2 + 207800 As − 684797111,25 > 0 As = 2070mm 2 Cek As min 1,4 As min = * b * d = 770mm 2 ⇒ menentukan fy As min =
f 'c * b * d = 753mm 2 4 fy
As perlu >As min OK! Perhitungan tulangan dan spasi Tulangan tarik As n tulangan tarik = = 5.45 ≈ 6 buah ⇒ 6D22 As satuan D22 luas tulangan tarik As = 6x380.29 = 2281mm 2 b − 2 selimut - 2sengkang − nD = 39.6mm ⇒> D OK n −1 Ukuran nominal maksimum agregat kasar yang dipakai = 25.4 mm spasi tulangan tarik =
Ukuran maksimum nominal agregat kasar harus tidak melebihi: Syarat 1: 1/5 jarak terkecil antara sisi-sisi cetakan: 1/5 x 450 mm = 90 mm > 25.4 mm OK! Syarat 2: 3/4 jarak bersih minimum antara tulangan-tulangan atau kawat-kawat, bundel tulangan: ¾ x 39.6 mm = 29.7 >25.4 mm OK! Spasi tulangan yang didesain dapat dilewati dengan baik oleh agregat maksimum.
Tulangan tekan
As' = 2.72 ≈ 3buah ⇒ 3D22 As satuan D luas tulangan tekan As' = 3x380.29 = 1140mm 2 n tulangan tekan =
spasi tulangan tekan =
b − 2 selimut - 2sengkang − nD = 132mm ⇒> D OK n −1
Syarat 1: 1/5 jarak terkecil antara sisi-sisi cetakan: 1/5 x 450 mm = 90 mm > 25.4 mm OK! Syarat 2: 3/4 jarak bersih minimum antara tulangan-tulangan atau kawat-kawat, bundel tulangan: ¾ x 132 mm = 99 >25.4 mm OK!
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-16
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Cek leleh T = Cc + Cs As. fy = 0.85 fc'.b.a + As' ( fy − 0.85 fc' ) 2281x 400 = 0.85 x30 x 450 xa + 1140(400 − 0.85 x30) a = 42.3 a 42.3 = = 49.7 c= β1 0.85 400 fy = = 0.002 Es 200000 d '−c ε s '= = 0.0264 > 0.002 → Ok c
εy =
Perhitungan geser Vu = 245220N d = 490.5 (jarak dari serat tekan terluar terhadap titik berat tulangan tarik) Vu (490.5) = 245219.9N Vn =
Vu
Vc =
1 6
φ
=
245219.9 = 288494 N 0,85
f ' c * bw * d = 200877 N
Zona 1 Vu < 0,5Vc
φ
288494 < 100438 N → tidak Tidak perlu tulangan Zona 2 Vu
< Vc +
75 f c'
bw d 1200 288494 < 276206 → tidak Tidak perlu tulangan
φ
Zona 3 Vu 1 fc '.bw .d < Vc + φ 3 288494 < 602631 → OK Zona 3 perlu tulangan geser Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-17
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Gunakan tulangan D10 dengan persyaratan spasi: Av. fy.d =177 mm Syarat 1: S ≤ Vu ( − Vc )
φ Syarat 2: S ≤ 0.5d = 244.5 mm Syarat 3: S ≤ 600 mm Dipakai tulangan D10 dengan spasi 177 mm
Perhitungan torsi Pengaruh torsi pada komponen struktur non-prategang dapat diabaikan jika momen puntir terfaktor Tu kurang daripada
⎛ Acp 2 ⎞ 1 ⎟⎟ φ f ' c ⎜⎜ 12 ⎝ Pcp ⎠ Syarat
⎛ Acp 2 ⎞ ⎟⎟ f ' c ⎜⎜ ⎝ Pcp ⎠ Acp = 450 × 550 = 247500 mm 2
Tu ≥
1 φ 12
Pcp = 2 × ( 450 + 550 ) = 2000 mm Aoh = ( 450 − 2 × 50 + 10 ) × (550 − 2 × 50 + 10 ) = 165600 mm 2 Poh = 2 × (( 450 − 2 × 50 + 10 ) + (550 − 2 × 50 + 10 )) = 1640 mm
Tu ≥
⎛ Acp 2 1 φ f ' c ⎜⎜ 12 ⎝ Pcp
⎞ ⎟⎟ ⎠
⎛ 247500 2 ⎞ 1 ⎟⎟ 0,75 30 ⎜⎜ 12 ⎝ 2000 ⎠ 70184000 ≥ 10484821 70184000 ≥
hitung kebutuhan torsi
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-18
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
At Tu 70184000 = = = 0,65 2φAoh f yv cot θ 2 × 0,75 × 165500 × 400 × cot 0,75 s Vu
245220
− Vc
Av φ = s f yv d
φ
=
− 201493 = 0.64
400 × 490.5
2At + Av aktual = 1.96 s 2At + Av 75 f' c b w s 75 30 450 = = = 0.38 s 1200 f yv 1200 400 2At + Av b 650 min = w = = 0,375 3 f y 3 × 400 s At bw tidak kurang dari 6 fyv s At bw ≥ = 0.65 ≥ 0.18 ⇒ Ok s 6 fyv
nilai
Cek keruntuhan strut tekan 2
⎛ Vu ⎞ ⎛ Tu p h ⎜⎜ ⎟⎟ + ⎜⎜ 2 b d w ⎝ ⎠ ⎝ 1,7A oh
⎞ ⎟⎟ ⎠
2
⎛ V 2 ' ⎞ f c ⎟⎟ ≤ φ ⎜⎜ c + b d 3 w ⎝ ⎠
2
⎛ 245220 ⎞ ⎛ 70184000 ⎞ ⎟ ⎜ ⎟ +⎜ ⎝ 450 × 489 ⎠ ⎝ 1,7 × 165600 ⎠ 2.70 ≤ 3,42 ⇒ Ok Al =
2
2 ⎛ 201493 ⎞ ≤ 0,75 ⎜ + 30 ⎟ ⎝ 450 × 489 3 ⎠
At fyv Poh. . cot 2 θ = 1243mm 2 s fyt
Al ,min =
5 f c' Acp 12 f Yl
Al > Al min → OK
−
At f 5 30 × 247500 − 0.329 × 1640 = 332.9mm 2 p oh Yv = s f Yl 12 × 400
Digunakan D22 n=4 1 At = π × 19 2 × 6 = 1521mm 2 4 Dengan spasi 114 mm
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-19
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
b. Pinggir bentang (tumpuan)
550
450
Tu: vu: Mu : D: fc: b: fy: d: d':
70082 245200 341014 22 30 450 400 489 61
As tulangan: selimut:
380.29 mm2 50 mm
mm Mpa mm MPa mm mm
Karena gaya yang bekerja pada tumpuan hampir sama besar sehingga setelah dilakukan perhitungan diperoleh hasil yang sama dengan hasil perhitungan pada lapangan. Berikut resume dari hasil perhitungan pada tumpuan - tulangan tekan: 6D22 spasi 39.6 mm - tulangan tarik: 3D22 spasi 132 mm - tulangan geser: D10 spasi 177 mm - tulangan torsi: 4D22 spasi 114 mm Berikut ini disajikan gambar penulangan balok induk pada tumpuan dan lapangan yang diperoleh dari hasil perhitungan di atas.
Gambar 5.9 Tulangan Balok Induk pada Tumpuan dan Lapangan
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-20
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
5.6.1.2
Balok Anak
a. Tengah bentang (lapangan)
400
300
Tu: vu: Mu : D: fc: b: fy: d: d':
4627 119070 171711 29 30 300 400 335.5 64.5
As tulangan: selimut:
660.79 mm2 50 mm
mm Mpa mm MPa mm mm
Asumsi: As’ Leleh T = Cc + Cs As. fy = 0,85 fc'.b.a + As' ( fy − 0,85 fc' ) 400 As = 0,85 * 30 * 300 * a + 0,5 As(400 − 0,85 * 30) 212,75 As = 7650a a = 0.027 As
φMn > Mu a a Mu As. fy (d − ) + As '. fy (d '− ) > φ 2 2 0.027 As 0.027 As ) > 525007768 ) + 0,5 * As * 400(61 − As * 400(339 − 2 2 - 8.34As 2 + 147800 As − 214638750 > 0 As = 1605.29mm 2 Cek As min 1,4 * b * d = 352.3mm 2 ⇒ menentukan As min = fy As min =
f 'c * b * d = 344mm 2 4 fy
As perlu >As min OK! Perhitungan tulangan dan spasi Tulangan tarik As n tulangan tarik = = 2.42 ≈ 3buah ⇒ 3D29 As satuan D luas tulangan tarik As = 1982.4mm 2 spasi tulangan tarik =
b − 2 selimut - 2 sengkang − nD = 46.5mm ⇒> D OK! n −1
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-21
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Ukuran nominal maksimum agregat kasar yang dipakai =25.4 mm Ukuran maksimum nominal agregat kasar harus tidak melebihi: Syarat 1: 1/5 jarak terkecil antara sisi-sisi cetakan: 1/5 x 300 mm = 60 mm > 25.4 mm OK! Syarat 2: 3/4 jarak bersih minimum antara tulangan-tulangan atau kawat-kawat, bundel tulangan: ¾ x 46.5 mm = 34.87 >25.4 mm OK! Spasi tulangan yang didesain dapat dilewati dengan baik oleh agregat maksimum.
Tulangan tekan
As' = 1.21 ≈ 2 buah ⇒ 2D29 As satuan D luas tulangan tekan As' = 1321.57mm 2 n tulangan tekan =
spasi tulangan tekan =
b − 2 selimut - 2 sengkang − nD = 122mm ⇒> D OK! n −1
Syarat 1: 1/5 jarak terkecil antara sisi-sisi cetakan: 1/5 x 450 mm = 90 mm > 25.4 mm OK! Syarat 2: 3/4 jarak bersih minimum antara tulangan-tulangan atau kawat-kawat, bundel tulangan: ¾ x 122 mm = 91.5 >25.4 mm OK! Spasi tulangan yang didesain dapat dilewati dengan baik oleh agregat maksimum.
Cek leleh T = Cc + Cs As. fy = 0.85 fc'.b.a + As' ( fy − 0.85 fc' ) 1982.35 x 400 = 0.85 x30 x300 xa + 1321.57(400 − 0.85 x30) a = 38.95 c=
a
β1
=
38.95 = 45.83 0.85
400 fy = = 0.002 Es 200000 d '−c ε s '= = 0.018 > 0.002 → Ok c
εy =
Perhitungan geser Vu = 119070N d = 335.5 (jarak dari serat tekan terluar terhadap titik berat tulangan tarik) Vu (335.5) = 119069.9N Vn =
Vu
Vc =
1 6
φ
=
119069.9 = 140082 N 0,85
f ' c * bw * d = 91880 N
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-22
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Zona 1 Vu < 0,5Vc
φ
140082 < 45940 N → tidak Tidak perlu tulangan Zona 2 Vu
< Vc +
75 f c'
bw d 1200 140082 < 126335 → tidak Tidak perlu tulangan
φ
Zona 3 Vu 1 < Vc + fc'.bw .d 3 φ 140082 < 275641 → OK Zona 3 perlu tulangan geser Gunakan tulangan D10 dengan persyaratan spasi: Av. fy.d =225.51 mm Syarat 1: S ≤ Vu ( − Vc)
φ Syarat 2: S ≤ 0.5d = 167.75 mm Syarat 3: S ≤ 600 mm Dipakai tulangan D10 dengan spasi 167.75 mm
Perhitungan torsi Pengaruh torsi pada komponen struktur non-prategang dapat diabaikan jika momen puntir terfaktor Tu kurang daripada
⎛ Acp 2 ⎞ 1 ⎟⎟ φ f ' c ⎜⎜ 12 Pcp ⎝ ⎠
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-23
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Syarat
⎛ Acp 2 ⎞ ⎟⎟ f ' c ⎜⎜ ⎝ Pcp ⎠ Acp = 300 × 400 = 120000 mm 2
Tu ≥
1 φ 12
Pcp = 2 × (300 + 400 ) = 1400 mm Aoh = (300 − 2 × 50 + 10 ) × ( 400 − 2 × 50 + 10 ) = 65100 mm 2 Poh = 2 × ((300 − 2 × 50 + 10 ) + ( 400 − 2 × 50 + 10 )) = 1040 mm ⎞ ⎟⎟ ⎠ ⎛ 120000 2 1 4627000 ≥ 0,75 30 ⎜⎜ 12 ⎝ 1400
Tu ≥
⎛ Acp 2 1 φ f ' c ⎜⎜ 12 ⎝ Pcp
⎞ ⎟⎟ ⎠
4627000 ≥ 3521073
hitung kebutuhan torsi At Tu 4627000 = = = 0.11 s 2φAoh f yv cot θ 2 × 0,75 × 65100 × 400 × cot 0,75 Vu
119070
− Vc
Av φ = s f yv d
=
φ
− 92838 = 0.48
300 × 339
2At + Av aktual = 0.70 s 2At + Av 75 f'c b w s 75 30 300 = = = 0.25 s 1200 f yv 1200 400 2At + Av b 300 = 0.25 min = w = s 3 f y 3 × 400 At bw tidak kurang dari s 6 fyv At bw ≥ = 0.11 ≥ 0.1 ⇒ Ok s 6 fyv
nilai
Cek keruntuhan struktur tekan 2
⎛ Vu ⎞ ⎛ Tu p h ⎜⎜ ⎟⎟ + ⎜⎜ 2 ⎝ b w d ⎠ ⎝ 1,7A oh
⎞ ⎟⎟ ⎠
2
⎛ V 2 ' ⎞ f c ⎟⎟ ≤ φ ⎜⎜ c + ⎝ bwd 3 ⎠
2
⎛ 119070 ⎞ ⎛ 4627000 ⎞ ⎟ ⎜ ⎟ +⎜ ⎝ 300 × 339 ⎠ ⎝ 1,7 × 65100 ⎠ 1.34 ≤ 3,42 ⇒ Ok Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
2
2 ⎛ 929838 ⎞ 30 ⎟ ≤ 0,75 ⎜ + ⎝ 300 × 339 3 ⎠ 5-24
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Al =
At fyv Poh. . cot 2 θ = 132mm 2 s fyt
Al ,min =
5 f c' Acp 12 f Yl
−
At f 5 30 × 120000 p oh Yv = − 0.329 × 1040 = 569mm 2 s f Yl 12 × 400
Al < Al min → dipakai : 569mm
Digunakan D22 n=2 1 At = π × 19 2 × 6 = 760.57 mm 2 4 Dengan spasi 107 mm
b. Pinggir bentang (tumpuan)
400
300
Tu: vu: Mu : D: fc: b: fy: d: d':
4691 119070 171711 22 30 300 400 339 61
As tulangan: selimut:
380.29 mm2 50 mm
mm Mpa mm MPa mm mm
Dengan metode perhitungan yang sama dengan perhitungan pada lapangan maka diperoleh hasil sebagai berikut. Berikut resume dari hasil perhitungan pada tumpuan - tulangan tekan: 2D29 spasi 122 mm - tulangan tarik: 3D29 spasi 46.5 mm - tulangan geser: D10 spasi 167.75 mm - tulangan torsi: 2D22 spasi 107 mm Berikut ini disajikan gambar penulangan balok anak pada tumpuan dan lapangan yang diperoleh dari hasil perhitungan di atas.
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-25
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Gambar 5.10 Tulangan Balok Anak pada Tumpuan dan Lapangan
5.6.2
Desain Tulangan Kolom
Perencanaan tulangan kolom dilakukan dengan bantuan software PCA COL dengan memasukkan besaran yang diperoleh melalui column force pada software ETABS. Berikut hasil perhitungan tulangan kolom:
Gambar 5.11 Input General Information pada PCA Col
Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-26
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Gambar 5.12 Input Material Properties pada PCA Col
Gambar 5.13 Input Reinforcement pada PCA Col
Dari iterasi pada program PCA COL diperoleh tulangan dengan diameter 29 mm dengan jumlah 12 dengan konfigurasi dan diagram interaksi seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.14 Konfigurasi Tulangan di Kolom Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-27
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
Gambar 5.15 Diagram Interaksi
Perencanaan tulangan geser pada kolom: Hitung gaya geser nominal: 86.3 tm + 86.3 Vu = = 49.3 kN 3,5 Vu Vn = = 65.75 kN
φ
Hitung kapasitas geser kolom Vc =
1⎛ P ⎞ ⎟ f ' c × bw d = 656522 N = 656.5 kN ⎜⎜1 + 6 ⎝ 14 Ag ⎟⎠
0,5Vc = 328.26 kN Karena Vn<0,5Vc, maka tidak diperlukan tulangan geser. Jika dibutuhkan, maka perlu dipasang tulangan tie dengan jarak tidak kurang dari d/2 yang akan berfungsi sebagai tulangan geser. Maka digunakan D13 dengan spasi 350 mm. Berikut ini disajikan gambar penulangan kolom tipikal yang diperoleh dari hasil perhitungan di atas.
Gambar 5.16 Tulangan pada Kolom Edi Susilo (15003039) Dian Prentibo Frenanda Pane (15003098)
5-28