Bab 5 MASYARAKAT DAN PERJUDIAN TOGEL DI KECAMATAN TOBELO
Pengantar Bab ini merupakan bab empiris. Uraian pada bab ini diawali dengan penjelasan tentang Perjudian, dalam sub bab ini penulis memaparkan pendapat masyarakat Kecamatan Tobelo terhadap perjudian pada umumnya. Sub bab ke 2 (dua) yaitu Perjudian Togel, di sini penulis menyoroti sejauh mana pendapat masyarakat akan keberadaan perjudian togel di Kecamatan Tobelo. Dan sub bab ke 3 (tiga) yaitu Tindakan Aparat (Pemerintah Kecamatan dan Kepolisian) Terhadap Perjudian Togel, di sini penulis memaparkan langkahlangkah yang diambil aparat (Pemerintah Kecamatan dan Kepolisian) dalam melihat keberadaan perjudian togel di Kecamatan Tobelo.
Perjudian Perjudian atau judi sebenarnya sudah ada sejak dahulu dilakukan oleh masyarakat. Sama halnya di kecamatan Tobelo bahwa perjudian sudah ada sejak lama dilakukan oleh masyarakat, namun pada umumnya masyarakat Tobelo mengenal perjudian adalah sebagai suatu bentuk permainan, yang seringkali mereka lakukan itu disertai dengan taruhan. Menurut informan1:
1
Wawancara tgl 17 Oktober 2013.
51
“Judi itu tindakan yang tara bae (tidak baik) untuk tong (kita) lakukan, ba’judi (berjudi) itu kan dilarang karena bersifat ilegal, dalam ajaran agama juga tara bole (tidak diperbolehkan) untuk ba’judi (berjudi). Tetapi tong (kita) sering lakukan judi ini, dalam baramaeng (bermain) kartu, torang (kita) sering melakukannya itu deng bataru (dengan taruhan) yang menang dapa dapat doi (uang) dari baramaeng (bermain) kartu tersebut di saat tarada (tidak ada) pekerjaan yang torang kerjakan”.
Pendapat dan pandangan yang serupa juga dikemukaan oleh informan2 : “Judi tindakan yang ilegal, dilarang dan kalo (kalau) torang (kita) dapa tau (kedapatan) sedang baramaeng bermain judi torang (kita) akan ditanggap oleh polisi, judi itu juga dilarang dalam agama. Tapi torang (kita) seringkali disini bajudi (berjudi) deng (dengan) cara baramaeng (bermain) yaitu bataru (bertarung) deng (dengan) pake (menggunakan) doi (uang) dalam baramaeng (bermain) kartu, domino, catur, bola kaki dan permainan-permainan laeng (lain).”
Pendapat kedua informan ini merupakan pengetahuan dari pandangan masyarakat tentang perjudian atau judi. Pemahaman masyarakat terhadap perjudiaan yaitu perjudian merupakan tindakan ilegal yang dilarang baik dalam hukum maupun dalam ajaran agama. Masyarakat ini menyadari akan hal-hal tersebut namun, pada kenyataan masyarakat tidak lepas dari perjudian, karena bagi mereka perjudian yang dilakukan itu merupakan bentuk dari permainan untuk mengisi waktu luang diantaranya permainan kartu, domino, catur, dan bola kaki, yang setiap permainan itu mereka sering melakukan pertaruhan dengan menggunakan uang. Pendapat ini senada dengan Kartono, (1999) yang mengatakan pada mulanya perjudian itu berwujud permainan atau kesibukan pengisi waktu senggang guna 2
Wawancara tgl 14 Oktober 2013.
52
menghibur hati, jadi sifatnya rekreatif dan netral. Pada sifat yang netral ini, lambat laun ditanamkan unsur baru untuk merangsang kegairahan bermain dan menaikan ketegangan serta serta pengharapan untuk menang, yaitu barang taruhan berupa uang, benda atau sesuatu tindakan yang bernilai. Adapun pandangan masyarakat yang lebih dalam lagi melihat bahwa perjudian atau judi sudah merupakan kebiasaan dalam masyarakat. Seperti pendapat ataupun pandangan informan3 : “Judi itu tindakan yang dilarang baik dalam agama maupun hukum. Namun bajudi (berjudi) ini kan sudah menjadi torang pe kebiasaan (kebiasaan kita) di sini, pada saat orang meninggal torang jaga baramain (kita melakukan permainan) seperti baramaeng (bermain) kartu remi dan domeno, dalam baramaeng (bermaian) itu juga torang (kita) sering ba taru (melakukan taruhan) awalnya yang kalah itu dapa hukum badiri (dihukum untuk berdiri) selama baramaeng (permainan) itu berlangsung dan yang menang tetap duduk4. Tetapi selanjutnya dari baramaeng (permainan) itu torang (kita) lakukan deng bataru (dengan mempertarukan) pake doi (mengggunakan uang).”
Selanjutnya pandangan yang sama juga disampakan oleh informan5 : “Judi adalah bentuk pelanggaran hukum karena bersifat ilegal. Bajudi (berjudi) juga dalam agama dilarang karena itu dosa. Tapi sudah menjadi torang pebiasa (kebiasaan kita) disini, kolo tar hambak (pada waktu-waktu luang) torang baramaeng (kita bermain) sebagai hiburan apalagi tong (kita) yang pengangguran kalo (kalau) so tara yang torang biking (sudah tidak ada lagi yang dikerjakan) di rumah torang (kita) baramaeng (bermain) kartu turus bataru pake doi (dengan Wawancara tgl 14 Oktober 2013. (Kebiasaan bermain kartu dan domeno ini dilakukan pada saat orang meninggal, yaitu untuk menjaga tuan rumah yang sementara berduka, dan sudah menjadi suatu kebiasaan sehingga permainan yang dilakukan itu sering menggunakan uang). 5 Wawancara tgl 25 Oktober 2013. 3
4
53
menggunakan taruhan berupa uang). Kebiasaan lain dalam baramaeng (bermain) kartu dan domino menggunakan uang sering torang (kita) lakukan yaitu pada saat orang meninggal.”
Berdasarkan kedua pandangan informan, sepertinya perjudian sudah menjadi kebiasaan masyarakat di sana, yang mulanya dengan mengisi waktu luang sebagai hiburan bagi para penggannguran, disamping itu bermain kartu juga dilakukan pada saat orang meninggal untuk menjaga tuan rumah yang sementara berduka, namun selanjutnya dari permainan kartu yang dilakukan itu mereka jadikan sebagai suatu pertandingan yaitu dengan cara bertarung menggunakan uang. Walaupun berjudi sudah merupakan suatu kebiasaan karena sering dipraktikkan, namun perjudian tersebut dilarang dalam hukum karena bersifat ilegal dan pada hakekatnya juga adalah bertentangan dengan semua ajaran agama yang ada. Seperti pandangan informan berikut ini6 : “Berjudi jelas dalam ajaran semua agama dilarang, karena itu dosa, oleh sebeb itu segala bentuk perjudian agar dihindari. Kita orang kristen dalam mempraktekan judi dan kemudian hasil dari kemenangan bermain judi itu dinikmatipun tidak berkenan dihadapan Tuhan. Banyak orang sering mengatakan bahwa melakukan judi agar bisa menambah penghasilan namun hal tersebut keliru, di dalam agama tidak diajarkan demikian. Ora Eth Labora yang berarti berdoa dan bekerja. Untuk itu sungguh-sungguh dengan hikmat dan akal budi yang Tuhan berikan kepada kita agar kita gunakan dengan sebaik-baiknya supaya segala tindakan dan pekerjaan yang kita barengi dengan doa akan besar hasilnya bagi kehidupan kita, ketimbangan dengan duduk berjudi dan mengharapkan sesuatu yang tidak pasti hasilnya dan sudah jelas berjudi itu tidak berkenan dihadapan Tuhan”.
6
Wawancara tgl 12 Oktober 2013.
54
Kartono, (1999) mengatakan bagi para penganut agama Kristen, berjudi adalah barang larangan. Pendapat Kartono tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan informan di atas. Berjudi dilarang dalam agama, ini berarti dalam ajaran agama berjudi tidak diperbolehkan karena sudah melanggar dengan aturan agama. Adanya aturan dalam agama ini tentunya mempunyai sanksi diakhirat nantinya dengan hukuman yang akan diberikan Tuhan. Walaupun kita sebagai orang yang percaya akan adanya sanksi di akhirat nanti apabila kita mempraktikkan perjudian, namun masih saja ada masyarakat yang tetap mempraktikkan judi tersebut. Seperti pendapat dari informan7 : “Judi dalam ajaran agama dilarang karena dosa. Tapi karena qta (saya) sudah tabiasa (terbiasa) baramaeng (bermain), dan dari moyang-moyang qta juga dulu (dahulu) sudah terbiasa baramaeng dan melakukan judi ini, jadi mungkin itu, qta juga sampe (sampai) sekarang lakukan judi ini”.
Selanjutanya pandangan serupa menurut informan8 : “Judi dalam agama memang tara (tidak) boleh dilakukan itu dosa dan doi (uang) yang torang (kita) dapa (dapat) dari hasil untung (kemenangan) judi juga adalah haram. Karena so rasa (sudah merasa) senang dengan judi, jadi beginalah pasti tetap bajudi (berjudi) saja, doi kemenangannya kan besar lumayan untuk penghasilan.”
Tanggapan masyarakat berbeda-beda terhadap perjudian. Ada yang menolak sama sekali, yaitu mengganggap sebagai perbuatan dosa dan penghasilannya pun tidak berkenan dihadapan Tuhan untuk digunakan, namun ada pula yang menerimanya karena sudah menjadi kebiasaan dahulu, dan bahkan ada yang mempraktikkan sebagi sumber penghasilan. Dengan melihat pandangan masyarakat yang berdedabeda itu, pada kenyataannya semua masyarakat tahu bahwa sebenarnya
7 8
Wawancara tgl 19 November 2013. Wawancara tgl 29 Oktober 2013.
55
perjudian dalam hukum dan agama dilarang karena merupakan tindakan ilegal. Dari pandangan-pandangan informan yang sudah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa pandangan masyarakat Kecamatan Tobelo terhadap perjudian yaitu, judi merupakan tindakan yang bersifat ilegal karena melanggar hukum dan agama, namun disisi lain perjudian juga sudah menjadi kebiasaan masyarakat karena sering dipraktikkan.
Perjudian Togel Salah satu perjudian yang dikenal dan sering dilakukan masyarakat yaitu judi kupon togel. Aktifitas judi togel ini sudah beberapa tahun lalu hingga saat ini masih dipraktekan oleh sebagian masyarakat di Kecamatan Tobelo. Ada beberapa tanggapan masyarakat terkait keberadaan judi togel di Kecamatan Tobelo ini, menurut informan9 : “Keberadan judi togel di sini membawa banyak dampak, diantaranya faktor kemenangan dari uang yang di dapat itu biasanya digunakan untuk berfoya-foya, beli minum keras seperti saguer, captikus, ciu terus mabuk-mabukan10. Tetapi ada juga yang menggunakan uang tersebut untuk membeli kebutuhan rumah tangga, ada juga yang membeli kendaraan seperti motor, dll. Kalau kalah sering terjadi pertengkaran dalam rumah tangga karena perbedaan pandangan antara suami, istri dan anak dalam permainan judi togel ini, kalau suami mau pasang lagi, istri larang dan tidak memberikan uang disitulah timbul perdebatan dan perkelaihan dalam rumah tangga. Tetapi dari semuanya itu segala jenis perjudian dan judi togel ini sebaiknya torang (kita) jauhkan dan hindari karena itu tidak baik dan tidak boleh dilakukan, Wawancara tgl 16 November 2013. (Saguer dan Japtikus adalah minuman keras khas buatan sendiri masyarakat HALUT).
9
10
56
apalagi kita orang kristen karena sudah melanggar dengan aturan agama dan bahkan dalam hukum juga dilarang karena bersifat ilegal.”
Lebih lanjut disampaikan lagi oleh informan11 : “Bahwa keberadaan segala bentuk perjudian baik itu judi togel agar sebaiknya ditiadakan saja, ini dapat mengganggu ketentraman dan keteriban di daerah kususnya di Wilayah Kecamatan Tobelo ini. Segala bentuk perjudian baik itu judi togel sudah diatur dalam hukum yang ada di Indonesia, bahwa tindakan perjudan dikatagorikan sebagai bentuk kejahatan sehingga perlu dicegah parakteknya. Sudah banyak kasus yang pernah kami tangani mulai dari 2009 hingga saat ini dan yang kebanyakan masyrakat yang terlibat adalah masyarakat dengan status sosialnya bisa dikatan rendah. Dengan berbagai proses hukuman yang dijalani cukup berat dan ini akan menambah beban pada kehidupan rumah tangga mereka. Disamping itu juga dari perjudian togel ini akan timbul masalah-masalah lain, seperti perkelahian akibat mabuk, karena uang kemenangannya dipakai membeli minuman keras.”
Kedua pandangan informan di atas jelas menolak dengan tegas terhadap keberadaan perjudian togel di Kecamatan Tobelo dengan alasan bahwa, judi togel dan segala jenis perjudian yang ada dilarang baik dalam agama maupun dalam hukum yang berlaku di negara kita. Disamping itu juga bahwa keberadaan judi togel dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban dalam lingkungan kehidupan sosial masyarakat. Selanjutnya ada pandangan lain juga terhadap keberadaan judi togel ini yang disampaikan oleh informan12 : “Adanya judi togel di sini awalnya qta (saya) tara (tidak) begitu menerima, tapi karena qta tarada (tidak mempunyai) pekerjaan tetap dan lama-kelamaan juga mungkin so tabiasa 11 12
Wawancara tgl 18 November 2013. Wawancara tgl 17 Oktober 2013.
57
(sudah terbiasa) deng (dengan) masyarakat lain yang suka pasang (memasang) togel ini, ya qta pun mulai coba-coba untuk ikut membeli togel, dari situlah sampe (sampai) sekarang qta so tabiasa dan senang bermain judi togel ini. Mulai dari coba-coba pasang (memasang) sampai mulai dengan menjual togel. Karena liat baramainnya gampang (melihat permainannya yang mudah) dan kalo (kalau) tebakan angkanya benar bisa dapa doi (dapat uang) berkalikali lipat. Terus kalo sebagai penjual togel kan qta bisa dapat premi dari hasil penjualan.”
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh informan13 : “Dengan pekerjaan yang tara (tidak) tetap, banyak waktu yang ada dan dengan adanya judi togel ini semacam menjadi hiburan. Dengan cara permainan yang sangat gampang (mudah) hanya dengan medebak angka dan hasil kemenangan yang besar, setidaknya bisa dipakai untuk kebutuhan tambahan sehari-hari seperti beli rokok dll.”
Pandangan kedua informan ini sangat jelas menerima keberadaan judi togel tersebut. Dengan tidak mempunyai pekerjaan tetap dan melihat permainan judi togel ini sangat mudah dimainkan, maka judi togel inilah yang menjadi pilahan mereka untuk bisa menambah uang saku tambahan dari hasil penjualan kupon togel dan dari hasil kemenangan apabila tebakan nomor togel mereka benar. Robert Carson dan James Butcher, (1992) mendefinisikan perjudian sebagai memasang taruhan atas suatu permainan atau kejadian tertentu dengan harapan memperoleh suatu hasil atau keuntungan yang besar. Definisi itu juga terlihat dari apa yang dilakukan bandar togel dalam menjalankan perjudian. Berikut pandangan dari inforaman salah satu bandar togel terkait dengan keberadaan judi kupon togel ini. Menurut informan14 :
13 14
Wawancara tgl 14 Oktober 2013. Wawancara tgl 29 Oktober 2013.
58
“Keberadaan judi togel ini merupakan peluang untuk memperoleh pendapatan dengan keuntungan yang besar, ya pastinya qta (saya) dengan jiwa pebisnis yang ingin mendapatkan keuntungan besar kalo (kalau) ada kesempatan dan peluang dalam judi togel ya kenapa tidak dimanfaatkan, dan melihat juga banyak masyarakat hanya menganggur dan senang akan berjudi, hal inilah yang setidaknya dapat melancarkan bisnis judi togel ini.”
Pendapat informan ini melihat peluang bahwa dengan banyaknya masyarakat yang menganggur atau tidak mempunyai pekerjaan tetap dan di satu sisi yaitu bahwa masyarakat di sana yang senang akan berjudi, seperti juga yang sudah dikatakan dari beberapa informan terlebih dahulu di atas kalau perjudian sudah menjadi kebiasaan masyarakat, dari sinilah para bandar togel mengambil kesempatan untuk memanfaatkan itu agar bisnis togel yang mereka jalani itu bisa tetap berjalan sehingga, mereka bisa memperoleh keuntungan yang besar dari perjudian togel tersebut. Dari pendapat dan pandangan para informan yang telah dikemukakan di atas, ada terdapat pandangan masyarakat yang pro dan kontra akan keberadaan judi kupon togel. Dengan berbagai alasan dan pandangan masyarakat itu maka dapat dilihat bahwa yang melatarbelakangi judi togel tetap bertahan di Kecamatan Tobelo diantaranya yaitu bahwa perjudian pada umumnya sudah menjadi suatu kebiasaan masyarakat, berjudi merupakan suatu hiburan bagi masyarakat lebih khusus bagi mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetap atau pengangguran, dan berjudi karena teknik permainan judi togel sangat mudah serta keuntungan yang diperoleh dari hasil kemenangan cukup besar. Ada berbagai alasan kenapa masyarakat atau setiap orang (individu) menerima dan melakukan judi kupon togel, pastinya mereka mempunyai pandangan dan latar belakang tersendiri mengapa harus
59
melakukan judi kupon togel. Berikut alasan yang melatarbelakangi individu melakukan judi kupon togel. Menurut informan15 : “Karena qta pekarja (pekerjaan saya) yang cuma (hanya) sebagai tukang ojek penghasilannya pas-pasan dan setiap hari juga pendapatan dari tukang ojek yang tara (tidak) menentuh, ya kalau sepih penumpang qta (saya) menjual kupon togel. Sudah banyak yang tau kalo (kalau) qta bajual (saya menjual) kupon togel jadi kalo ada yang mau beli, dorang cari pa qta (cari ke saya). Turus kalo (terus kalau) pengepul kan nanti jam 5-6 sore baru mulai mengumpulkan kupon atau arsip untuk di bawa ke bos (bandar). Uang dari hasil premi kan lumayan untuk tambah-tambah pendapatan sekalin kan punya uang pasang togel lagi, apalagi kalau ada mimpi nomor pasti harus kejar nomor itu untuk pasang, kalau menang togel ya lumayan toh banyak dapat uang, dan kalau kalah sudah jadi resiko sendiri. Ya sampai saat ini sudah 3 tahun qta mulai jadi penjual togel, tapi tau bermain dan mulai ikut-ikutan pasang togel sudah sejak lama dari selesai rusuh di Tobelo ini.”
Pendapat yang serupa juga disampaikan oleh informan16 : “Baramaeng (bermain) judi togel karena qta bakarja cuma buruh (saya bekerja sebagai buruh) di pelabuhan dengan upah yang kecil, ya adanya judi togel ini bisa juga sebagai hiburan dan kalo (kalau) ada mimpi nomor, atau dapa (dapat) nomor dari sudara,teman pasti kita saya akan memasang sebagi nomor togel lumayan kalo nomor kaluar (keluar) bisa menang dan dapat uang untuk tambahan. Sudah sekitar 5 tahunan qta suka dan mulai senang dengan judi togel.”
Selanjutnya menurut informan17 :
Wawancara tgl 04 November 2013. Wawancara tgl 17 Oktober 2013. 17 Wawancara tgl 07 November 2013.
15 16
60
“Sebenarnya memasang togel ini karena qta (saya) suka-suka saja untuk pasang, apalagi kalo (kalau) qta dapat mimpi nomor dalam tidor (tidur) pasti qta akan ikuti terus untuk pasang nomor itu. Qta, ba pasang togel karena qta dan suami torang dua tara karja apa-apa (tidak ada pekerjaan), torang dua cuma (kami hanya sebagai) petani yang menggantungkan hidup sama hasil kebun, maka dari itu torang (kami) sering memasang togel supaya kalau menang bisa dapa doi (dapat uang) tambahan sehari-hari. Lalu torang pernah dapat 4 angkat nomor togel dari mimpi, waktu itu qta pe doi (uang saya) ada Rp.20.000, qta pasang 2 angka 6 kali, 3 angka 6 kali dan 4 angka 8 kali, terus menang 4, 3, 2 angka dan bisa beli motor dan sisanya buat benahi rumah yang atapnya sudah bocor dan bisa untuk simpan untuk tambah-tambah kebutuhan hari-hari (sehari-hari). Sudah lama torang suka pasang togel ini mungkin 6-7 tahun lalu.”
Pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh informan18 : “Sebagai ibu rumah tangga yang tara talalu (tidak terlalu) sibuk dengan kegiatan di luar lainnya jadi qta (saya) juga sering pasang togel, awalnya cuman sekedar pasang cobacoba saja akhirnya ketagihan dengan hasil kemenangan yang besar karena pernah beberapa kali dapat 4 angka yang karena nomor iseng dapat dari mimpi waktu itu qta pakai beli perlengkapan dalam rumah, dan bisa buka kios kecil dengan modal dari hasil kemenangan togel itu. Selanjutnya tara (tidak) puas dengan itu saja, sudah mau masuk 3 tahun ini qta bekerja sebagai pengepul togel, tapi tidak sebagi penjual togel.”
Dari pandangan informan-informan di atas, bahwa yang melatarbelakangi sebagian masyarakat dalam mempraktikkan judi kupon togel adalah karena mereka tidak mempunyai pekerjaan tetap atau pengangguran. Sanderson, (2000) mengatakan penyebab mengapa seseorang melakukan perjudian, diantaranya; Kekurangan ekonomi. Masyarakat semacam ini membutuhkan rangsangan untuk melakukan perbaikan terhadap keterbelakangannya dalam hal ekonomi, cepat 18
Wawancara tgl 01 November 2013.
61
mereorganisasikan diri. Dengan tuntutan kebutuhan hidup yang terus meningkat, apalagi bagi masyarakat dengan status sosial rendah atau yang dapat dikatakan masyarakat dengan perekonomian yang minim dan berpenghasilan rendah, melakukan perjudian togel inilah yang menjadi pilihan mereka untuk menambah penghasilan agar bisa memenuhi kebutuhan perekonomian. Salah satu juga yang melatarbelakang masyarakat ini untuk melakukan judi kupon togel karena didasarkan akan kepercayaan mereka terhadap mimpi-mimpi pada saat tidur, dan selanjutnya berimajinasi dalam menerka/menebak menjadi angka nomor togel. Perjudian togel dimata sebagian masyarakat, khususnya bagi mereka yang terlibat dengan judi togel, yaitu bahwa judi togel sudah menjadi aktifitas dan menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat tertentu. Di mana masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan atau penggangguran tiap kali disibukan dengan memasang togel, apabila tidak ada pekerjaan yang harus dikerjakannya. Dari permainan judi togel inilah apabila menang, hasil kemenangan itu menjadi sumber penghasilan tambahan mereka. Berikut pengakuan salah seorang informan kunci (penjudi togel)19. Informan yang pernah menang judi togel ini, memasang togel dengan jumlah tebakan nomor 4 (empat) angka sebanyak 8 kali dengan uang taruhan yang dikeluarkan sebesar Rp.8.000 (delapan ribu rupiah), 3 (tiga) angka sebanyak 6 kali dan uang taruhan yang dikeluarkan sebesar Rp.6.000 (enam ribu rupiah) serta 2 angkat sebanyak 6 kali dengan uang taruhan yang dikeluarkan sebesar Rp.6.000 (enam ribu), nomor yang dipasangkannya diperoleh dari mimpi yang kemudian ditebak angkanya itu menggunakan syair dan sio nomor togel. Informan tersebut menang 4 (empat) angka sebanyak 8 (delapan) kali dengan memperoleh imbalan sebesar Rp.20.000.000 (dua puluh juta rupiah), selanjutnya 3 (tiga) angka 6 (enam) kali Rp.1.800.000 (satu juta delapan ratus ribu rupiah) dan 2 (dua) angka 6 19
Wawancara tgl 07 November 2013.
62
(enam) kali Rp.420.000 (empat ratus dua puluh ribu rupiah). Jadi jumlah uang pada saat itu diterimanya dari hasil kemenangan bermain judi togel sebanyak Rp.22.220.000 (dua puluh dua juta dua ratus dua puluh ribu rupiah). Uang kemenangan tersebut menurut informan, baginya adalah merupakan sumber penghasilan atau pendapatan tambahan. Ia katakan sebagai sumber pendapatan tambahan karena pekerjaannya dan suami adalah petani. Hanya dari hasil bertanilah mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hasil bertani yang dipanen dan kemudian dijual hasilnya juga tidak seberapa untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti buah pisang, singkong, cabe, tomat, buah kelapa yang dijadikan kopra. Dalam sehari pendapatan yang didapatkan informan ini sekitar Rp.150.000 s/d Rp.250.000 (seratus lima puluh ribu rupiah sampai dengan dua ratus lima puluh ribu rupiah). Uang yang diperolehnya juga dalam sehari itu tidak setiap harinya ia dapatkan, kadang dalam beberapa hari kedepan ia tidak berjualan, karena harus menunggu panen dari hasil kebun. Apalagi panen buah kelapa yang dijadikan kopra harus menunggu 5 (lima) atau 6 (enam) bulan. Uang yang diperolehnya itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dengan harga barang dipasar yang sangat mahal maka ia pun harus berhemat dalam menggunakan uang tersebut. Menurut informan dengan adanya perjudian togel setidaknya dari hasil kemenangan itu bisa membantu memenuhi kebutuan hidup tanpa harus menunggu hasil dari perkebunannya. Baginya judi togel juga sudah merupakan aktifitas yang sering dilakukannya apalagi kalau ia memperoleh mimpi dan untuk menerka mimpi tersebut ia disibukan dengan menebak-nebak mimpi itu dan kemudian dijadikan sebagai angka nomor togel. Kebanyakan nomor togel yang ia pasangkan berasal dari mimpi-mimpi pada saat tidur, tetapi ada juga nomor sesukanya saja kalau ia mau pasang. Selanjutnya informan ini mengatakan, dalam permainan judi togel ia tidak selalu memperoleh kemenangan, tetapi karena sudah terbiasa melakukan perjudian togel walupun, keseringan kalah ia masih saja terus melakukan perjudian tersebut. Pendapat informan itu senada 63
dengan Papu, (2002) perjudian sebagai perilaku yang melibatkan adanya resiko kehilangan sesuatu yang berharga dan melibatkan interaksi sosial serta adanya unsur kebebasan untuk memilih apakah akan mengambil resiko kehilangan tersebut atau tidak. Selanjutnya menurut Stephen Lea, dkk (1987, dalam Papu 2002) menurut mereka perjudian tidak lain dan tidak bukan adalah suatu kondisi dimana terdapat potensi kehilangan sesuatu yang berharga atau segala hal yang mengandung risiko. Informan sebenarnya tahu kalau dalam melakukan perjudian tersebut ada resiko yang harus terima seperti kehilangan banyak modal akibat kalah dalam berjudi tetapi, melakukan perjudian sudah menjadi pilihan setidaknya mempunyai harapan untuk bisa tetap menang. Padahal kalau saja mereka tidak mengambil bagian atau turut serta dalam perjudian, di sini tidak ada resiko kehilangan yang terjadi. Menurut informan juga bahwa, hasil kemenangan dalam permainan judi togel selain untuk tambah-tambah dalam memenuhi kebutuhan hidup, informan ini pernah membeli sebuah motor dan bisa membenahi rumah seperti memperbaiki atap rumah, yang dulunya hanya menggunakan atap dari daun sagu sekarang sudah menggunakan atap seng dan juga dinding rumah yang dulunya terbuat dari bambu sekarang sudah digantikanya dengan setengah permanen dan papan (balok). Namun menurut informan, seringkali juga uang dari kemenangan tidak sempat dibelikan apa-apa yang bisa bermanfaat untuk kebutuhan rumah tangga tetapi dijadikan habis oleh suami untuk membeli rokok dan membeli minuman keras. Dari hasil keterangan yang diberikan informan, perjudian togel yang dilakukan itu, dianggap sebagai sumber penghidupan sehari-hari, karena dari uang kemenangan bermain judi togel tersebut, mereka tidak harus menunggu hasil perkebunan atau pertanian. Perjudian togel sudah merupakan aktifitas masyarakat yang suka memasang angka nomor togel yang tiap kali disibukan dengan menebak-nebak angka togel dari mimpi-mimpi mereka. Di sisi lain memang benar adanya perjudian togel bisa membantu sebagai tambahan penghasilan bagi masyarakat yang tidak 64
mempunyai pekerjaan, apabila uang kemenangan itu digunakan dengan baik, seperti memperbaiki rumah dan membeli kendaraan. Namun tidak dapat dipungkiri dengan keberadaan perjudian togel juga ada dampak negatif lain bisa saja terjadi, seperti yang telah disampaikan oleh informan di atas bahwa seringkali uang kemenangan dari judi togeli itu dipakai hanya untuk bersenang-senang yaitu habis digunakan untuk membeli minuman keras dan mabuk-mabukan.
Tindakan Aparat (Pemerintah Kecamatan dan Kepolisian) Terhadap Perjudian Togel Perjudian togel bagi sebagian masyarakat yang gemar melakukannya menganggap judi togel sebagai sumber penghasilan tambahan mereka, namun dampak lain dari perjudian togel bisa saja terjadi dan dapat mengganggu aktifitas masyarakat yang tidak melakukan perjudian tersebut. Seperti ada penjudi yang menang, uang kemenangannya sering dipakai membeli minuman keras dan mabukmabukan, ini sama saja sudah mengganggu ketentraman lingkungan dan semua masyarakat. Disamping itu juga segala jenis perjudian yang ada merupakan bentuk dari pelanggaran hukum. Untuk itu ada tindakan-tindakan khusus yang diambil aparat setempat dalam melihat permasalahan ini. Menurut informan dari salah satu pegawai kantor Kecamatan Tobelo20 : “Sebenarnya untuk penanggulangan masalah perjudian khususnya judi togel ini tidak ada, PERDA khusus perjudian pun belum ada. Biasanya kami melakukan tindakan pencegahan saja seperti ada dalam program-program kami ke masyarakat dalam hal pemberdayaan dan kalau untuk menjaga agar tidak terjadi kekacauan di masyarakat supaya ketertiban dan keamanan lingkungan tetap tercipta dengan baik, dan juga agar bisa menekan angka tindakan kejahatan yang terjadi, kami dari kecamatan sering memberikan 20
Wawancara tgl 12 November 2013.
65
sosialisasi kepada masyarakat. Ya kalau tindakan kriminal pastinya ada kerjasama sosialisasinya dengan aparat kepolisian.”
Melihat dari pernyataan informan ini, pemerintah belum sepenuhnya bertindak dengan tegas dalam melihat permasalahan yang terjadi di masyarakat yang salah satunya adalah perjudian khususnya judi kupon togel. Pemerintah Kecamatan dan pemerintah daerah harus bekerja sama dalam melihat hal ini. Perjudian togel bagi sebagian masyarakat yakni para penjudi togel, memandang perjudian ini sebagai sumber pendapatan tambahan mereka, namun bagi sebagian masyarakat yang tidak melakukan perjudian tersebut memandang sebaliknya. Maka itu pemerintah sudah harus menangani serius masalah perjudian tersebut. Pemerintah setempat dapat melihat peluang dari perjudian togel apabila dinilai baik dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan daerah, namun begitu juga sebaliknya. Pemerintah sudah seharusnya mengeluarkan perda khusus mengenai perjudian. Adapun tindakan yang diambil aparat kepolisian terhadap masalah perjudian togel ini diantaranya, menurut informan21 : “Untuk melakukan pencegahan agar bisa menekan perjudian togel ini diantaranya, patroli rutin yang dilakukan, sosialisasi dan penyuluhan ke masyarakat, biasanya kami bekerja sama dengan pemerintah daerah. Masyarakat tidak kuncung jerah juga padahal mereka semua tau bahwa perjudian ini merupakan tindakan ilegal dan melanggar hukum, seperti dalam pasal 303 KUHP diancam dengan pidana penjara paling lama 10 tahun atau pidana denda paling banyak 25 juta (dua puluh lima juta rupiah) namun masih saja perjudian ini dipraktekan. Perjudian togel ini memang sudah lama ada di Tobelo, tetapi kami mulai menangani dan melakukan penindakan sejak 2009 lalu hingga saat ini. Pemberantasan perjudian ini juga sering terhambat, yang salah satunya mungkin ya kelemahan dari kami yaitu kurangnya personil. 21
Wawancara tgl 18 November 2013.
66
Selain itu juga kurangnya kerjasama dari masyarakat dengan polisi sehingga kesulitan dalam mencari informasi tentang keberadaan judi togel tersebut.”
Langkah dan upaya yang diambil aparat kepolisian SAT RESKRIM POLRES HALUT terhadap penanggulangan judi togel diantaranya, tindakan pencegahan dilakukan dengan patroli, sosialisasi dan penyuluhan, selanjutnya apabila kedapatan masyarakat yang melakukan perjudian togel, akan dikenakan sanksi tindak pidana perjudian yang tercantum dalam pasal 303 KUHP, 10 tahun penjara dan atau denda Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah). Walaupun perjudian togel sudah lama ada di Kecamatan Tobelo, namum penindakan perjudian togel yang dilakukan oleh SAT RESKRIM POLRES HALUT baru dimulai sejak tahun 2009 hingga saat ini. Tabel 5.1 Data Pejudian Togel T.A 2009 s/d 2013 SAT RESKRIM POLRES HALUT NO
1
JENIS KASUS
Perjudian Togel
JUMLAH KASUS 2009 2
Jumlah Sumber : SAT RESKRIM POLRES HALUT
2010 32
TAHUN 2011 21
2012 21
2013 11
87
Melihat dari data penindakan terhadap judi kupon togel yang telah dilakukan oleh SAT RESKRIM POLRES HALUT dari tahun ketahun mengalami peningkatan dan hanya di tahun 2013 sedik mengalami penurunan dalam penangkapan pelaku perjudian togel. Langkah aparat kepolisian dalam pemeberantasan judi kupon togel sering terkendala disebab masyarakat tidak memberikan informasi apabila ada terjadi praktik perjudian, sehingga operasi pemberantasan seringkali gagal. Bila ditelusuri lebih jauh lagi masyarakat yang melakukan perjudian seakan-akan melindungi judi 67
kupon togel ini dikarenakan perjudian pada umumnya sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat di sana dan menjadi aktivitas mereka disamping itu perjudian togel ini juga merupakan sumber penghasilan tambahan masyarakat yang ikut terlibat dalam jaringan permain judi togel tersebut. Penyebab lain pemeberantasan selalu mengalami kegagalan disebabkan karena sangat sulit untuk mendapat saksi, karena pada umumnya saksi-saksi merupakan orang-orang yang mempunyai ikatan bisnis yang kuat terhadap perjudian tersebut. Selanjutnya keterbatasan dari aparat penegak hukum, baik dari sisi jumlah personil maupun mental dan moralitasnya. Di sini terlihat aparat kepolisian belum maksimal menjalankan tugas dalam hal pemberantas perjudian togel di Kecamatan Tobelo. Berdasarkan hasil penelitian ternyata masih banyak masyarakat yang mempraktikkan judi kupon togel, terbukti di Kecamatan Tobelo yang menjadi informan kunci 2 (dua) orang adalah merupakan bandar wilayah, dan inforaman kunci lainnya merupakan pengepul dan pengecer togel, serta terdapat para pemain lain yaitu pembeli kupon togel.
68