UPAYA POLISI DALAM MENANGANI TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOTO GELAP (TOGEL)
ARTIKEL
Oleh: Kukuh Iman Fahrudin NIM 108811415563
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DESEMBER 2012
UPAYA POLISI DALAM MENANGANI TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOTO GELAP (TOGEL)
Kukuh Iman Fahrudin Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail:
[email protected]
Abstrak: tujuan penelitian ini adalah mengetahui modus, faktor penyebab perjudian togel. Upaya, kendala polisi dalam menangani tindak pidana perjudian togel, dan dampak perjudian togel pada masyarakat. Penelitian tersebut menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis. Penelitian yang dilakukan di wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar ini menghasilkan modus perjudian togel sembunyi-sembunyi. Faktor penyebabnya yaitu faktor intern dan ekstern. Upaya yang dilakukan Polisi dengan cara preemtif, preventif, dan represif. Kendala yang dihadapi Polisi yaitu sulitnya mengungkap barang bukti, tempat transaksi berpindah-pindah, rendahnya tingkat kesadaran hukum, hukuman terlalu ringan. Dampak perjudian togel yaitu munculnya masalah sosial dan meningkatkan tindak kriminalitas. Kata kunci: Upaya Polisi, Tindak Pidana , Perjudian Togel. Fenomena perjudian bukanlah hal yang baru dalam kehidupan masyarakat, sejak dulu sampai sekarang praktek perjudian sudah ada. Kejahatan perjudian ini banyak hal yang mempengaruhi, diantaranya unsur-unsur ekonomi dan sosial memiliki peranan atas perkembangan perjudian. Pada hakekatnya perjudian bertentangan dengan agama, kesusilaan dan moral Pancasila, serta membahayakan
bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat, Bangsa dan Negara (Moeljatno, 2001:214). Namun pada kenyataannya, justru perjudian berkembang pesat dan semakin marak dilakukan, baik secara sembunyi - sembunyi ataupun secara transparan dengan cara sederhana ataupun secara modern. Menurut Kartini (1981:1) perjudian merupakan salah satu penyakit masyarakat. Hal ini berkaitan dengan mental masyarakat untuk mengejar materi dengan cara cepat dan mudah. Pada hakekatnya perjudian sangat bertentangan dengan agama, kesusilaan dan moral Pancasila, serta membahayakan bagi penghidupan masyarakat, bangsa dan negara. Namun melihat kenyataan saat ini, perjudian dengan segala bentuknya masih banyak ditemui dalam kehidupan masyarakat. Tujuan dari penulisan artikel ini, yaitu untuk mengetahui modus tindak pidana perjudian togel di wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, faktor-faktor penyebab maraknya perjudian togel di wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, upaya yang dilakukan Polisi dalam mengungkap tindak pidana perjudian togel di wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, kendala yang dihadapi Polisi dalam mengungkap kasus tindak pidana perjudia togel di wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, dampak perjudian togel pada masyarakat Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar. Tindak pidana berasal dari istilah yang dikenal dengan hukum pidana Belanda yaitu Strafbaarfeit, di mana dalam bahasa Belanda Strafbaar dan feit. Perkatan feit (perbuatan) di sini adalah unsur pokok dari suatu tindak pidana yang dirumuskan tersebut. Sedangkan Strafbaar berarti dapat dihukum, sehingga secara harfiah perkataan Strafbaarfeit adalah aspek larangan berbuat yang disertai ancaman pidana dalam arti ini sering disebut tindak pidana atau perbuatan pidana. Oleh karena itu, kelak akan di ketahui bahwa yang dapat dihukum adalah manusia sebagai pribadi bukan kenyataan, perbuatan atau tindakan (Hartini, 2005:05). Perjudian merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat, yang berlangsung cukup lama, semenjak sejarah peradaban manusia. Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan suatu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya resiko dan harapan – harapan tertentu pada peristiwa – peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian- kejadian yang tidak atau belum pasti hasilnya ( Kartini, 2001: 51).
Perjudian merupakan bentuk kejahatan yang terorganisir. Kejahatan terorganisir adalah kejahatan yang dalam kegiatannya agar dapat berhasil melibatkan berbagai orang atau kelompok yang beranekaragam. Kejahatan yang terorganisir merupakan usaha- usaha yang melanggar hukum, yang berusaha mencari keuntungan yang sebesar- sebesarnya dengan resiko yang kecil yaitu dengan cara mempengaruhi para pejabat pemerintah khususnya para penegak hukum. Permainan judi di Indonesia yang sudah dikenal dan masih ada hingga sekarang yang terdapat di daerah pelosok-pelosok tanah air adalah: sabung ayam, kambing, aduan sawo/kecik, tekpo, dadu kopyok, judi kartu domino maupun remi, judi pacuan kuda, judi melalui permainan olahraga yang dibuat taruhan seperti bilyar, tebak skor pertandingan sepak bola, dan perjudian togel. Perjudian berasal dari “ Judi”, artinya permainan dengan memakai uang atau barang berharga sebagai taruhan ( seperti main dadu, kartu), sedang pelakunya disebut penjudi. Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang. Dalam Pasal 4 UU No 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia Kepolisian Negara Republik Indonesia mengatakan bahwa tujuan Polisi untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Secara universal, peran Polisi dalam masyarakat dirumuskan sebagai penegak hukum (law enforcement officer), pemelihara ketertiban (order maintenance). Peran tersebut di dalamnya mengandung pengertian Polisi sebagai alat pembasmi kejahatan (crime fighters). Dalam UU No. 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia telah dijadikan dasar hukum utama Polisi dalam melakukan reformasinya. Berangkat dari aturan perundangan tersebut, maka Polisi selanjutnya harus menjadi sebuah organisasi yang kuat landasan hukumnya dan efektif kerjanya. Mengenai fungsi Polri terdapat dalam Pasal 2 UU No. 2 Tahun 2002 yang berbunyi: ”fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di
bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan Hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.” Dalam Pasal 13 UU No 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia Kepolisian Negara Republik Indonesia, tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah: 1. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; 2. menegakkan hukum; dan 3. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas : 1. melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patrol terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan 2. menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan 3. membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan 4. turut serta dalam pembinaan hukum nasional 5. memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum 6. melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa 7. melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya 8. menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian 9. melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia 10. melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang berwenang 11. memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian 12. melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. .
Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 UU nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, Polisi sebagai penyidik mempunyai wewenang: 1. menerima-laporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana 2. melakukan tindakan pertama pada saat di tempat kejadian 3. menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka 4. melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan 5. melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat 6. mengambil sidik jari dan memotret seorang 7. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi 8. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara 9. mengadakan penghentian penyidikan 10. mengadakan tindakan hlain menurut hukum yang bertanggung jawab. Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan memberi kegunaan bagi banyak pihak antara lain: 1. Bagi Jurusan HKn Penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber pengembangan pengetahuan di jurusan HKn. Penelitian ini akan menambah sumber referensi di lingkungan jurusan HKn dalam menunjang segala bentuk kegiatan akademik, terutama yang berkaitan dengan pemahaman mengenai tindak pidana perjudian. 2. Bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa HKn Penelitian ini akan memberikan pengayaan wacana dan pemahaman mengenai tindak pidana perjudian. 3. Bagi Penulis Penelitian ini memberikan manfaat yang cukup signifikan. Selama di bangku kuliah mahasiswa mengembangkan pemahaman yang lebih banyak berada dalam tataran teoritis, sehingga penelitian ini menjadi wahana pembelajaran dalam ranah berbeda yaitu dalam ranah praktis tentang perbuatan menyimpang, khususnya tindak pidana perjudian. 4. Bagi aparat kepolisian
Memberi gambaran tentang bagaimana realita perjudian togel, serta memeberikan masukan kepada aparat penegak hukum dalam mengambil langkahlangkah untuk mencegah dan menanggulangi perjudian togel. 5. Bagi masyarakat Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa perjudian togel merupakan kejahatan dan menambah pengetahuan tentang kejahatan perjudian togel sehingga masyarakat ikut berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam upaya bersama untuk mengurangi perjudian togel.
METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan yuridis sosiologis, dan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Kehadiran peneliti sangat diperlukan, karena di sini peneliti bertindak sebagai pengumpul data yang paling utama sehingga kehadirannya mutlak diperlukan. Lokasi penelitian adalah wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar dan Kantor Kepolisian Sektor Selorejo. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber sekunder. Sumber data primer diperoleh melalui cara observasi dan wawancara, sedangkan Sumber data sekunder diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan obyek penelitian, baik yang diperoleh dari perpustakaan maupun diperoleh dari Kantor Kepolisian Sektor Selorejo dan berasal dari dokumentasi yang telah dilakukan di tempat penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan, diantaranya Observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan caraperpanjangan penelitian, ketekunan penelitian, triangulasi, dan member check. Tahap-tahap penelitian dimulai dari tahap persiapan meliputipenelitian pendahuluan, menyusun rancangan penelitian, mengurus perizinan, menilai keadaan tempat penelitian. Yang kedua tahap pelakasanaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mengidentifikasi data, menganalisis data, tahap pelaporan.
HASIL PENELITIAN Temuan penelitian ini adalah Modus perjudian togel yang marak di Wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar yaitu dengan menggunakan modus sembunyi-sembunyi dan dilakukan di tempat yang jauh dari keramaian masyarakat. Mereka melakukan transaksi judi togel di warung- warung saat makan dan ngopi, di pangkalan ojek, di sawah- sawah saat mencangkul dan mencari rumput. Selain itu ada juga pelaku tindak pidana perjudian togel yang menggunakan Ponsel atau HP sebagai modus transaksi perjudian togel. Ada 2 faktor penyebab maraknya tindak pidana perjudian togel yang ada di Wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang timbul dari pribadi masyarakat sendiri. Dari faktor, intern antara lain: (a) Rendahnya mental, (b) Umur, (c) Pendidikan, (d) Masalah rekreasi atau hiburan. Sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang timbul dari pengaruh lingkung masyarakat. Dari faktor ekstern, antara lain: (a) Budaya, (b) Agama, (c) Ekonomi. Upaya yang dilakukan Polisi dalam menangani tindak pidana perjudian togel yang ada di Wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, yaitu dengan cara preemptif, preventif dan represif. Dengan harapan agar masyarakat tidak terjerumus dalam lembah perjudian dan memberantas perjudian togel sampai ke akar-akarnya. Upaya preemtif merupakan upaya yang dilakukan melalui usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat seperti, sosialisasi atau penyuluhan hukum. Upaya preventif merupakan upaya pencegahan perjudian. Polsek Selorejo melakukan upaya preventif terhadap maraknya perjudian togel, antara lain: (a) Melakukan patroli, (b) Melakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat, (c) Memperkuat keyakinan agama, (d) Pemasangan spanduk tentang larangan perjudian. Sedangkan upaya represif yang dilakukan Polsek Selorejo, antara lain: (a) Informasi dari masyarakat, (b) Penyelidikan, (c) Penangkapan dan penahanan (d) Penyidikan, (e) Menyerahkan Berita Acara Pidana (BAP). Kendala yang dihadapi Polisi dalam menangani tindak pidana perjudian togel di Wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, antara lain: (a) Sulitnya mengungkap barang bukti, (b) Tempat transaksi judi togel yang berpindah-pindah,
(c) Rendahnya tingkat kesadaran hukum, (d) Hukuman atau vonis yang dijatuhkan terlalu ringan. Dampak perjudian togel pada masyarakat Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, yaitu: (a) Munculnya masalah sosial masyarakat. Masalah sosial tersebut seperti Masalah sosial tersebut seperti merusak kehidupan keluarga atau rumah tangga yang semula hidup bahagia, tentram, rukun, menjadi berantakan dan berujung pada perceraian, timbulnya kemiskinan, kekerasan rumah tangga, banyaknya pengangguran. (b) Meningkatkan tindak kriminalitas. Masyarakat yang terlanjur terjerumus dalam lembah perjudian berdampak pada tindak kriminal pencurian, perampasan, penjambretan, bahkan sampai pembunuhan.
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil temuan penelitian diketahui bahwa maraknya perjudian togel yang ada di Wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar dilatarbelakangi dengan menggunakan modus sembunyi-sembunyi dan dilakukan di tempat yang jauh dari keramaian masyarakat. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Kartini (2001:51) yang mengemukakan bahwa ) perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan suatu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya resiko dan harapan – harapan tertentu pada peristiwa – peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian- kejadian yang tidak atau belum pasti hasilnya. Sedangkan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 303 ayat (3)“Yang dimaksud dengan permainan judi adalah tiap-tiap permainan, dimana kemungkinan untuk menang pada umumnya bergantung pada peruntungan belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Dalam pengertian permainan judi termasuk juga segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga segaa pertaruhan lainnya.” Berdasarkan temuan penelitian diketahui bahwa faktor intern dan ekstern merupakan faktor- faktor penyebab maraknya perjudian togel di wilayah kecamatan Selorejo kabupaten Blitar. Beberapa faktor intern diantaranya sebagai berikut: faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang timbul dari pribadi masyarakat sendiri. Dari faktor, intern antara lain: (a)
Rendahnya mental, (b) Umur, (c) Pendidikan, (d) Masalah rekreasi atau hiburan. Sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang timbul dari pengaruh lingkung masyarakat. Dari faktor ekstern, antara lain: (a) Budaya, (b) Agama, (c) Ekonomi. Berdasarkan hasil temuan penelitian yang diperoleh upaya kepolisian sektor Selorejo dalam menangani tindak pidana perjudian togel yaitu dengan cara preemtif, preventif, dan represif. Hal tersebut secara universal sesuai dengan, peran Polisi dalam masyarakat dirumuskan sebagai penegak hukum (law enforcement officer), pemelihara ketertiban (order maintenance). Peran tersebut di dalamnya mengandung pengertian Polisi sebagai alat pembasmi kejahatan (crime fighters). Dalam UU No. 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia telah dijadikan dasar hukum utama Polisi dalam melakukan reformasinya. Berangkat dari aturan perundangan tersebut, maka Polisi selanjutnya harus menjadi sebuah organisasi yang kuat landasan hukumnya dan efektif kerjanya. Dalam Pasal 13 Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia Tugas Pokok Kepolisan Negara Republik Indonesia, anata lain: a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat b. Menegakkan hukum c. Memberi perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Kendala yang dihadapi Polisi dalam mengungkap tindak pidana perjudian togel di wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, yaitu sulitnya mengungkap barang bukti, tempat transaksi judi togel yang berpindah-pindah, rendahnya tingkat kesadaran hukum, Hukuman atau vonis yang dijatuhkan terlalu ringan. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Greenson (dalam Bawengan, 1991) yang membagi perilaku penjudi menjadi 3 jenis tipe, yaitu; 1. Normal person, atau orang normal (biasa) yang berjudi sebagai hiburan atau iseng dan mampu menghentikannya bila individu tersebut menghendakinya.
2. Professional gamblers, ialah orang yang memilih perjudian sebagai mata pencahariannya. 3. Neurotic gambler, ialah penjudi yang neurotic, melakukan perjudian karena dorongan alam tidak sadarnya dan sulit untuk menghentikannya. Tipe ini termasuk dalam habitual criminal yaitu tindak kriminal yang dilakukan berulangulang tanpa memikirkan dampaknya. Biasanya tipe ini adalah individu yang mempunyai ketagihan (addicted) untuk terus berjudi. Dampak dari perjudian togel yang terjadi dalam masyarakat Selorejo, yaitu perjudian senantiasa membawa akibat buruk bagi kehidupan sosial masyarakat dan timbulnya tindak kriminalitas. Akibat dari perjudian tersebut pada akhirnya akan menyebabkan penderitaan baik bagi si pelaku maupun bagi masyarakat. Dapat diketahui bahwa di tengah aktivitas kehidupan masyarakat Selorejo, keberadaan aneka ragam perjudian togel tidak pernah sepi. Hal tersebut sesuai dengan kejadian yang ada di masyarakat Selorejo, menyatakan bahwa pihak kepolisian seringkali menggrebek arena tempat orang-orang melakukan transaksi perjudian togel, karena perjudian togel tersebut merupakan penyakit masyarakat yang hanya memikirkan harapan untuk menang dan pelakunya tidak pandang usia maupun status sosial seseorang. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Reckless (dalam Bawengan, 1991) mengemukakan bahwa berjudi atau gambling adalah perilaku mempertaruhkan uang atau benda berharga lain untuk memperoleh keuntungan yang berlipat, pada umumnya ditentukan secara kebetulan. Atau lebih tepat dikatakan sebagai perilaku yang mengharapkan keuntungan berdasarkan faktor kemujuran.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Modus perjudian togel yang marak di Wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar yaitu dengan menggunakan modus sembunyi-sembunyi dan dilakukan di tempat yang jauh dari keramaian masyarakat. Ada 2 faktor penyebab maraknya tindak pidana perjudian togel yang ada di Wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang timbul dari pribadi masyarakat sendiri. Dari faktor, intern antara lain:
(a) Rendahnya mental, (b) Umur, (c) Pendidikan, (d) Masalah rekreasi atau hiburan. Sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang timbul dari pengaruh lingkung masyarakat. Dari faktor ekstern, antara lain: (a) Budaya, (b) Agama, (c) Ekonomi. Upaya yang dilakukan Polisi dalam menangani tindak pidana perjudian togel yang ada di Wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, yaitu dengan cara preemptif, preventif dan represif. Dengan harapan agar masyarakat tidak terjerumus dalam lembah perjudian dan memberantas perjudian togel sampai ke akar-akarnya. Kendala yang dihadapi Polisi dalam menangani tindak pidana perjudian togel di Wilayah Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, antara lain: (a) Sulitnya mengungkap barang bukti, (b) Tempat transaksi judi togel yang berpindah-pindah, (c) Rendahnya tingkat kesadaran hukum, (d) Hukuman atau vonis yang dijatuhkan terlalu ringan. Dampak perjudian togel pada masyarakat Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, yaitu: (a) Munculnya masalah sosial masyarakat. Masalah sosial tersebut seperti Masalah sosial tersebut seperti merusak kehidupan keluarga atau rumah tangga yang semula hidup bahagia, tentram, rukun, menjadi berantakan dan berujung pada perceraian, timbulnya kemiskinan, kekerasan rumah tangga, banyaknya pengangguran. (b) Meningkatkan tindak kriminalitas. Masyarakat yang terlanjur terjerumus dalam lembah perjudian berdampak pada tindak kriminal pencurian, perampasan, penjambretan, bahkan sampai pembunuhan. Peneliti mengajukan beberapa saran, sebagai berikut: 1. Bagi Polsek Selorejo, sebaiknya meningkatkan pengawasan dan operasioperasi penggerebekan pelaku tindak pidana perjudian togel. Selain itu seharusnya Polsek Selorejo menambah jumlah sarana/fasilitas yang dibutuhkan agar dapat bekerja secara optimal sehingga tindak pidana perjudian togel di Wilayah Kecamatan Selorejo dapat diungkap secara maksimal. 2. Bagi masyarakat hendaknya menyadari pengaruh negatif dari tindak pidana perjudian, untuk itu diharapkan masyarakat dapat bekerjasama dalam memberikan informasi kepada Polsek Selorejo apabila ada suatu praktek perjudian Togel dan jenis-jenis perjudian lainnya. 3. Bagi pelaku perjudian, sebaiknya menyadari bahwa perjudian merupakan suatu tindak pidana yang melanggar hukum. Selain itu perjudian mempunyai dampak
yang negatif. Untuk itu bagi pelaku perjudian sebaiknya meninggalkan perjudian dan segera insaf.
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Bawengan, G. W. 1977. Masalah Kejahatan dan Sebab Akibatnya serta Pengantar Psikologi Kriminal. Jakarta: Pradya Paramitha. J.Supranto. 2003. Metode Penelitian Hukum dan Statistik. Jakarta: Rineka Cipta.
Kartini, Drs.1981. Pathologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers. Moeljatno. 2001. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Yogyakarta: Bumi Aksara. Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT Remaja Rosdakarya Satori,Dr. Djam’an. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Simandjuntak, B. 1981. Beberapa Aspek Patologi Sosial. Bandung: Alumni.
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Edisi Kelima. Malang: UM PRESS Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara RI
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban perjudia