1 BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP LINGKUNGAN SEKITAR DAN DALAM TAPAK Konsep Ruang Luar Jalan bulungan adalah daerah yang selalu ramai karena adan...
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP LINGKUNGAN SEKITAR DAN DALAM TAPAK 5.1.1. Konsep Ruang Luar Jalan bulungan adalah daerah yang selalu ramai karena adanya area komersil seperti Blok M Plaza, maka dari itu di sekitar tapak akan dibuat zona penghijaun untuk meredam kebisingan dari luar tapak maupun dari dalam tapak.
zona
penghijaun
untuk
meredam kebisingan dari luar tapak maupun dari dalam tapak.
5.1.2. Konsep Pada Pedestrian dan Jalan di Dalam Tapak. Pada pedestrian di dalam diberikan penghijauan agar dapat sedikit meredam panas dan kebisingan. Masuk dan keluar privat
Masuk pejalan kaki
keluar publik
Pada sirkulasi pejalan kaki dan juga kendaraan dirancang dengan pola berputar agar aliran kendaraan tidak terjadi kemacetan atau lancer. Pintu massuk di bagi menjadi 2 yaitu pintu masuk privat (untuk service dan musisi) dan juga public (untuk pengunjung dan penonton)
Masuk publik
Pada konsep sirkulasi pada pengendara bermotor diberlakukan sistem dua arah agar tidak terjadi penumpukan kendaraan pada saat akan ada acara. Pada pejalan kaki di sediakan pedestrian agar nyaman untuk berjalan di daerah tapak.
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
52
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik
5.1.2.1. Konsep Pedestrian
Pada jalan-jalan pedestrian diberikan penerangan dan juga pepohonan, karena pada pepohonan selain untuk menahan panas juga dapat meredam suara dari dalam ke luar tapak maupun dari luar ke dalam tapak.
5.1.2.2. Konsep Jalan Dalam Tapak
Pada jalan di dalam tapak diberikan juga pepohonan agar pada saat pengunjung atau pengelola berjalan kaki tidak begitu terasa panas.
5.1.3. Konsep Ruang Hijau Terbuka Pada ruang hijau terbuka di letakan di area di sekeliling tapak, sehingga akan membuat area tapak menjadi sejuk dan juga digunakan sebagai peredam bunyi yang akan terjadi pada saat konser berlangsung. Pada bagian yang berbatasan dengan perkantoran tingkat kerapatan pohon ditambah agar pada saat terjadi konser dapat sedikit meredam suara konser. Pada bagian ini intensitas pepohonan dikurangi agar bangunan utama dapat terlihat dari arah luar.
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
53
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik
5.1.4. Konsep Area Parkir Konsep pada area parkir dibuat dengan kanopi dengan pepohonan di sekitarnya, sehingga tepat parkir tidak terlalu panas.
Area parkir mobil akan diteduhkan oleh pepohonan agar teduh.
Area parkir motor akan memakai kanopi agar tetap teduh.
5.2. KONSEP BANGUNAN Konsep perancangannya ingin menghadirkan sebuah arena apresiasi musik untuk memfasilitasi segala macam pertunjukan musik besar maupun kecil dengan kualitas audiovisual yang baik, seperti gedung konser. Gedung konser pada dasarnya memiliki tuntutan kompleksitas dan ketelitian kondisi akustik dalamnya, hal ini mengingat hasil kondisi suaranya mempunyai karakteristik yang khas dan unik.
5.2.1 Konsep Massa Bangunan Salah satu karakter akustik adalah suara pemancar kesegala arah secara merata, sehingga bentuk yang di ambil adalah lingkaran. Lalu Terdapat gabungan antara lingkaran besar dan lingkaran kecil, hal ini bertujuan untuk membedakan volume massa dan juga kegunaannya.
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
54
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik
bentuk berasal dari sumber
Dari pola radial membentuk
bunyi yang membuat pola
ruangan
radial
dari
setengah
Karena terbentuk sebuah ruangan
maka
bunyi
tersebut terpotong oleh
lingkaran.
sebuah dinding
Pada fasade akan dibuat seakan akan ada sebuah rambatan bunyi pada bangunan.
Terdapat gabungan antara lingkaran besar dan lingkaran kecil, hal ini bertujuan untuk membedakan volume massa dan juga kegunaannya.
5.2.2 Konsep Ruang Dalam 5.2.2.1 Konsep Sirkulasi Ruang Dalam 1. Koridor Tertutup Koridor membentuk galeri umum atau koridor pribadi dengan ruang-ruang yang dihubungkan melalui pintu masuk pada bidang dinding.
2. Koridor terbuka pada salah satu sisinya membentuk balkon atau galeri yang memberikan kontinuitas visual dan kontinuitas ruang yang dihubungkannya.
3. Koridor terbuka pada kedua sisinya
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
55
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik membentuk deretan kolom untuk jalan lintas yang menjadi sebuah perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.
Jenis sirkulasi yang digunakan Arena Apresiasi musik ini : Penggunaan
jenis
sirkulasi
ini
karena secara konseptual koridor tersebut tidak membatasi namun menghargai sosial
yang
kondisi
lingkungan
seharusnya
dapat
dilihat. Elemen Transparant Sumber gambar : Time-Saver Standard for Building type, 2nd Edition
5.2.2.2 Konsep Ruang Dalam Konser Konsep yang digunakan adalah karakter akustik. Melihat fungsinya sebagai gedung konser,maka kenyamanan audiovisual penonton sangat diperhatikan. Tempat duduk penonton di desain bertingkat agar semua penonton dapat melihat objek yang ada dipanggung dengan jelas dan penonton harus terlihat sedekat mungkin dengan sumber bunyi, agar dapat mengurangi jarak yang harus di tempuh bunyi. Karena bentuk bangunan berbentuk lingkaran maka bentuk panggung dipusat pada satu titik, karena bila dipusat pada pusat radial maka panggung tidak memiliki background sehingga bentuk ruang dalam pada auditorium yang saya pilih adalah berbentuk kipas.
Asumsi bentuk gedung pertunjukan .
Bentuk ruang dalam yang di ambil dari bentuk bangunan
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
56
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik
Sirkulasi tempat duduk yang baik
5. 2.3 Konsep Sirkulasi Auditorium Pada Auditorium, sistem sirkulasi pengunjung akan dibuat akses pintu masuk dari berbagai arah, agar pada saat masuk dan keluar, pengunjung tidak berdesak – desakan atau antri untuk masuk atau keluar auditorium.
Sirkulasi pemain Atau artis akan dibuat 2 bagian, agar sirkulasi artis dapat berfariasi dan membuat penonton penasaran dengan kedatangan artis.
5.2.4 Konsep Atap Bangunan Pada atap bangunan ini menggunakan struktur cangkang. Sistem Cangkang merupakan sistem struktural tiga (3) dimensi yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan lengkung. Sistem struktur cangkang sangat cocok digunakan untuk memikul beban terbagi merata. Dan struktur cangkang tidak cocok untuk memikul beban terpusat.
Contoh Bentuk tampak atas bangunan
Sistem penghubung antar rangka batang (mero)
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
57
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik
5.2.5 Konsep Tempat Duduk (tribune) Konsep tempat duduk tribune pada bangunan tetap menggunakan kursi agar, bangunan ini tetap memenuhi standart dan dapat digunakan pada saat – saat resmi. Tempat duduk harus didisain sebaik mungkin agar seluruh pengunjung penonton dapat menyaksikan pertunjukan musik.
Pada area tribune,harus didesain sebaik mungkin untuk agar seluruh penonton dapat melihat kepanggung .
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
58
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik Penempatan kursi dibuat tidak sejajar agar tidak menghalangi pandangan pada saat acara berlangsung.
5.2.6 Konsep Struktur Struktur Bawah Menggunakan pondasi Bor Pile
Penggunaan struktur bor pile dirasa sangat cocok untuk segala jenis tanah
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana