BAB 5 KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Dasar Konsep dasar Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan yang mengedepankan teknologi dari kayu. Penerapan konsep perancangan ini menunjukkan bahwa kayu dapat dijadikan sebagai salah satu material yang berteknologi tinggi, dalam artian kayu tersebut dapat diolah menjadi sebuah bentuk ataupun sistem struktur yang extreme. 5.2 Konsep Tapak Konsep tapak diperoleh dari alternatif-alternatif yang telah dilakukan pada analisis tapak, yang kemudian dikembangkan lebih spesifik lagi sesuai dengan keterkaitan tentang objek dan tema perancangan. 5.2.1 Konsep Zoning Konsep zoning ini merupakan gambaran posisi perletakan zona-zona bangunan pada perancangan tapak. Dasar dari konsep zoning ini adalah unsur high-tech
yang
berkaitan
dengan
ekspresi
primer,sekunder, dan penunjang bangunan
kejujuran,
dimana
fungsi
diletakkan pada area yang sesuai
dengan fungsi dari bangunan tersebut.
111
Tempat pekerjaan finishing Tempat fasum
Tempat pemasaran
Model zoning ruang dibuat dengan menghubungkan fungsi yang berbeda
Gambar 5.1 Konsep Zoning Sumber: Hasil Analisis 2012
-
Zona publik adalah zona yang bersifat umum, dimana semua orang dapat
mengakses ruang tersebut tanpa ada batasan. Zona publik ini nantinya akan digunakan sebagai tempat pemasaran. -
Zona semi publik adalah zona yang bersifat setengah umum, di mana
semua orang dapat mengaksesnya, tetapi ada kondisi-kondisi tertentu di mana terdapat batasan untk menggunakannya. Zona semi publik ini nantinya akan digunakan sebagai tempat pengelolaan bangunan. -
Zona privat adalah zona yang bersifat sangat tertutup di mana tidak
sembarang orang boleh mengaksesnya tanpa ada izin dari pemiliknya. Zona privat ini nantinya akan digunakan sebagai tempat pekerjaan finishing sekaligus tempat penyimpanan produk.
112
-
Zona servis adalah zona yang bersifat umum namun sengaja difungsikan
untuk kegiatan penunjang. Zona servis ini nantinya akan digunakan sebagai tempat musholla dan kantin. 5.2.2 Konsep Tata Massa Konsep tata massa bangunan pada Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan pola cluster. Pola ini dapat memberi kenyamanan terhadap pengguna akan adanya suatu hubungan antar ruang satu dengan ruang lainnya, selain itu lebih sesuai dengan high tech. Pola Cluster
- Menghubungkan ruang-ruang yang ada, sehingga terlihat sebagai sebuah kesatuan. - Bentuk cluster merupakan gabungan dari berbagai macam bentuk - Menambah kejelasan sistem struktur dan material
Gambar 5.2 Konsep tata Massa Sumber: Hasil Analisis 2012
5.2.3 Konsep Sinar Matahari Konsep orientasi matahari ini memberikan kanopi pada tiap bukaan agar panas cahaya matahari terminimalisir, tetapi sinar matahari tetap dapat masuk kedalam ruangan.
113
Pelapisan material kayu akan mengurangi panas terik sinar matahari yang datang
Gambar 5.3 Konsep Matahari Sumber: Hasil Analisis 2012
5.2.4 Konsep Angin Konsep penerimaan angin pada bangunan ialah dengan menerapkan perletakan bangunan yang miring, sehingga agar angin yang kencang dapat terpecah serta angin tersebut dapat masuk kedalam bangunan.
Letak bangunan yang miring memecah angin kencang dan mengarahkan angin untuk masuk ke bangunan
Gambar 5.4 Konsep Angin Sumber: Hasil Analisis 2012
5.2.5 Konsep Kebisingan Konsep kebisingan pada bangunan adalah memberikan pagar sebagai peredam kebisingan sekaligus pembatas antara bangunan dengan jl. raya, selain itu pemberian vegetasi juga mendukung untuk meminimalisir suara bising tersebut.
114
Desain pagar tidak sepenuhnya dinding masif,sebagian bermaterial glassblok untuk menambah kesan transparan
Pemberian pagar sekaligus vegetasi pada bagian depan akan mengurangi kebisingan
Gambar 5.5 Konsep Angin Sumber: Hasil Analisis 2012
5.2.6 Konsep View 5.2.6.1 Konsep View ke tapak Konsep view ke tapak ialah dengan mendesain bangunan bertingkat, sesuai dengan ketentuan penataan bangunan setempat. Denga desain bertingkat tersebut bangunan akan semakin mudah dilihat ataupun dikenali orang dari jarak pandang yang cukup jauh.
Desain bangunan yang bertingkat akan menambah fungsi ruang dalam bangunan tersebut
Gambar 5.6 Konsep view ke tapak Sumber: Hasil Analisis 2012
115
5.2.6.2 Konsep View dari tapak Konsep View ke tapak adalah dengan memberikan balkon pada lantai bertingkat, sehingga pengunjung dapat melihat pemandangan sekitar tapak secara menyeluruh.
Pemberian pagar pada balkon dengan material besi, menambah kesan high tech serta menambah keamanan bagi pengunjung Gambar 5.7 Konsep view dari tapak Sumber: Hasil Analisis 2012
5.2.7 Konsep Aksesbilitas/Pencapaian Konsep pencapaian adalah dengan melakukan pembedaan jalur masuk dan jalur keluar sehingga memberi kemudahan bagi pengguna bangunan tersebut.
entrance, searah dengan jalur kendaraan
entrance, searah dengan jalur kendaraan
Gambar 5.8 Konsep pencapaian Sumber: Hasil Analisis 2012
116
5.2.8 Konsep Sirkulasi 5.2.8.1 Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki Konsep sirkulasi pejalan kaki adalah dengan memberikan trotoar dan selasar pada tapak perancangan. Memberi kenyamanan serta penekanan perbedaan material
Desain selasar yang memperlihatkan variasi kolom dengan material baja
Gambar 5.9 Konsep sirkulasi pejalan kaki Sumber: Hasil Analisis 2012
5.2.8.2 Konsep Sirkulasi Kendaraan Konsep sirkulasi pejalan kaki adalah dengan memberikan trotoar dan selasar pada tapak perancangan.
Penempatan parkir yang mudah dijangkau oleh pengguna
117
Pemberian tempat khusus untuk area bongkar muat produk
Gambar 5.10 Konsep sirkulasi kendaraan Sumber: Hasil Analisis 2012
5.2.9 Konsep Vegetasi Konsep vegetasi pada bangunan adalah dengan menempatkan fungsi vegetasi pada area yang sesuai pada tapak perancangan.
Vegetasi sebagai peneduh ditempatkan pada ruang terbuka hijau yang digunakan untuk duduk/bersantai
Vegetasi sebagai pemecah angin ditempatkan pada sisi depan bangunan sehingga angin yang masuk tidak terlalu kencang
118
Vegetasi sebagai peredam kebisingan ditempatkan dibelakang pagar pembatas untuk mengurangi suara bising
Vegetasi sebagai penyerap CO2 ditempatkan pada seluruh area bangunan, utamanya area parkir yang banyak polusi udaranya
Gambar 5.11 Konsep vegetasi Sumber: Hasil Analisis 2012
5.3 Konsep Bentuk Konsep bentuk dari Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini dibuat dengan bentukan-bentukan yang cukup extreme, hal ini dimaksudkan agar kesan high-tech dari bangunan semakin terihat. Beberapa bagian dibuat dengan material kayu sebagai aksen dari mebel-mebel yang dipasarkan.
Beberapa fasad bangunan diberi material kayu
119
Beberapa bentuk fasad dibuat dengan coakan agar cahaya dapat masuk
Bentukan di fasad sebagai kesan dari sambungan kayu
Entrance dibuat dengan penanda yang berbeda
Bentuk jendela dibuat miring dengan penggunaan kusen dari kayu
Gambar 5.12 Konsep Betuk Sumber: Hasil Analisis 2012
120
5.4 Konsep Ruang Konsep ruang pada Pusat Pemasaran Mebel ini adalah memberikan kemudahan-kemudahan bagi para pengguna bangunan, serta menampilkan unsur high tech dengan pewarnaan yang cerah. Penggunaan plafon dengan material kayu
Penggunaan furniture ruangan tak lepas dari unsur mebel
Bentuk Pengikat sambungan dimanfaatkan sebagai lampu yang ada di dalam box
121
Material kayu untuk lantai, semakin menambah kesesuaian dengan objek perancangan
Meja interior didesain sendiri dengan bentuk yang variatif dan menyatu dengan ruangan.
Pemberian material kaca bermotif sebagai estetika serta menambah batas keprivasian
High-Tech Of Wood terlihat dari dimensi penguat meja yang lebih kecil dari bebannya
Gambar 5.13 Konsep Ruang Sumber: Hasil Analisis 2012
122
5.5 Konsep Struktur Konsep struktur untuk pondasi menggunakan pondasi tiang pancang dan batu kali yang dilakukan dengan proses preloading soil
Dibebani terlebih dahulu
Tanah
Tanah lempung +
asli
geragal
Gambar 5.14 Konsep pondasi Sumber: Hasil Analisis 2012
Konsep struktur pada plat lantai bangunan adalah dengan penggunaan sistem ceiling brick.
Bentuk cetakan Ceiling Brick
Lubang pemasangan tulangan
Gambar 5.15 Sistem Ceiling Brick Sumber: Hasil Analisis 2012
123
5.6 Konsep Utilitas -Sistem Pembuangan Limbah Industri Menggunakan biofilter merupakan instalasi pengolahan air limbah dengan menggunakan media kontaktor. Prinsip kerjanya adalah biodegrabilitas organik air limbah domestik secara aerobik dengan menggunakan aerator dan secara anaerobik, tanpa aerator yang berlangsung pada fluida dan media kontaktor yang terendam air.
Gambar 5.16 Konsep Pembuangan Limbah Industri Sumber: Hasil Analisis 2012
- Sistem Pengkondisian Udara Ruang Finishing Menggunakan wind turbine ventilator dan kipas exhaust. Hal ini dimaksudkan agar sirkulasi udara lebih lancar dan tidak merasa panas karena udara yang bercampur dengan semprotan cat.
124
Gambar 5.17 Sistem Pengkondisian Udara Ruang Finishing Sumber: Hasil Analisis 2012
125