The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
BAB 4 4.1
RENCANA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
Rencana Pengadaan Air
4.1.1 Permasalahan Pengadaan Air Kebanyakan PDAM menerapkan suatu sistem meteran dalam pembayaran tagihan, dengan tarif air sama dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menyebabkan terjadinya keterbatasan anggaran setiap tahunnya pada kebanyakan PDAM, kecuali PDAM Buleleng dan PT.TB. PDAM dengan anggaran yang terbatas merupakan masalah dalam pembayaran pinjaman dan masalah dalam pemeliharaan kondisi fasilitas pengadaan air untuk pelayanan air minum kepada konsumen. Sumber air PDAM Buleleng kebanyakan terletak pada elevasi tinggi dan menerapkan sistem gravitasi dalam sistem pengadaan airnya. Oleh karena itu, PDAM Buleleng dapat mengurangi biaya operasional dan perawatan serta menjaga stabilitas kondisi keuangannya dalam jangka waktu yang lama, tidak seperti PDAM lainnya. PT.TB juga telah menjaga fasilitasnya dengan baik sebagaimana halnya dengan PDAM Buleleng. Pemakai air utama dari PT.TB adalah hotel-hotel berbintang di Nusa Dua yaitu 40% dari keseluruhan konsumen air PT.TB. Oleh karena konsumennya kebanyakan hotel berbintang, maka tingkat tagihan airnya akan lebih tinggi dari PDAM lainnya. PDAM dengan anggaran yang defisit, perlu diperkenalkan sesegera mungkin suatu sistem tarif yang tepat, untuk memulihkan kondisi keuangannya dan menjaga perawatan fasilitas pengadaan air yang sudah ada secara layak. Dengan mempertimbangkan kondisi di atas, permasalahan yang berkaitan dengan badan pengadaan air domestik maupun non-domestik pada PDAM akan dirangkum sebagai berikut: PDAM di Bali terbentuk pada tahun1970 dan lebih dari 30 tahun sudah terlewati sejak mulai beroperasi. Setelah 30 tahun; pipa air, pompa, mesin dan fasilitas lainnya yang berhubungan, akan menjadi lebih tua dan perlu untuk segera diperbaiki serta diganti, dalam rangka tetap terjaganya operasional & perawatan yang baik dan mengurangi kebocoran air pada pipa. Rata-rata tingkat air yang tak terhitung saat ini di Bali adalah 23% dan masih pada level yang rendah. Untuk menjaga tingkatan ini pada level rendah, adalah sama halnya dengan menghemat air dan pengembangan sumber daya air yang baru. Selain itu, penggantian yang tepat pada pipa dan mesin akan menghemat pemakaian biaya. Terdapat dua instalasi pengolahan air dari pengambilan air yang terletak di hilir sungai Badung dan Ayung. Kondisi air dari kedua intake ini mempunyai kualitas buruk, yang mana hal ini disebabkan oleh tingkat pencemaran tinggi dari kualitas biologi, bakteri, dan kadar racun. Sistem pengolahan yang canggih diperlukan untuk mengurangi unsur-unsur yang berbahaya bagi air minum, dan diperlukan juga sistem monitoring kualitas air untuk mengecek kondisi kualitas air. Saat sekarang ini tidak terdapat sistem monitoring terhadap kualitas air pada kedua intake di atas, tetapi proses monitoring kualitas air permukaan akan diperlukan untuk menghasilkan air minum yang bersih secara efisien. Selama sistem gravitasi sangat ekonomis untuk sistem pengadaan air, sumber-sumber air yang baru seharusnya dikembangkan pada elevasi yang lebih tinggi atau dikembangkan di bagian hilir jika memungkinkan. Bagaimanapun juga, tidak direkomendasikan lokasi sumber air yang jauh dari areal konsumsi/ pemakaian air, walaupun terletak pada lokasi yang lebih tinggi atau hilir. Saat sekarang ini, PDAM tidak melakukan observasi pada kualitas air ledeng. Monitoring secara teratur terhadap kualitas air ledeng juga merupakan hal yang penting untuk menjaga kualitas air minum seperti halnya monitoring kualitas air pada intake. Final Report – Main Report (II-4-1)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
4.1.2 Kebutuhan Air dan Potensinya di Tiap-Tiap Kabupaten Tabel-II-4.1 menunjukkan Kebutuhan air dan potensinya per kabupaten. Tabel ini menyatakan fakta-fakta sebagai berikut: Tabel-II-4.1 Kebutuhan Air dan Potensi Air per Kabupaten Perihal DEN BAD GIA TAB KUL JEM BUL BAN KAR Total 1 Potensi Air 3.887 13.260 12.745 26.557 4.577 7.370 26.130 12.073 13.263 119.862 - Air Permukaan 3.552 12.160 11.554 24.223 4.008 6.238 24.085 10.668 11.186 107.674 - Air tanah 335 1.100 1.191 2.334 569 1.132 2.045 1.405 2.077 12.188 2 Penggunaan Air Saat 2.953 10.045 9.037 15.418 1.999 2.810 8.679 2.037 2.986 55.964 Sekarang - Irigasi 1.447 8.905 8.398 14.899 1.792 2.514 8.125 1.755 2.612 50.447 - Pengadaan Air Umum 1.180 744 461 345 151 152 245 89 166 3.533 - Pengadaan Air 326 396 178 174 56 144 309 193 208 1.984 Non-Publik 3 Kebutuhan Masa Mendatang (Pengadaan 2.805 2.189 1.112 858 282 395 859 287 526 9.313 Air Umum) 4 Current Capacity Kapasitas Saat sekarang 1.115 965 562 544 235 139 394 120 224 4.298 (Pengadaan Air Umum)) - Sungai 800 650 0 81 130 0 0 0 73 1.734 - Mata Air 0 79 214 458 95 0 312 120 82 1.360 - Sumur 315 236 348 5 10 139 82 0 69 1.204 5 Defisit (Pengadaan Air 1.690 1.224 550 314 47 256 465 167 302 5.015 Umum)) 6 Potensi yang Tersisa 1.260 3.611 3.886 11.313 1.496 4.699 17.760 1.405 10.485 55.915 7 Tingkat Kapasitas yang 134 % 34 % 14 % 3% 3% 5% 3% 2% 3% 9% Diperlukan - DEN: Denpasar. BAD: Badung. GIA: Gianyar. TAB: Tabanan. KUL: Klungkung. JEM: Jembrana. BUL: Bulereng. BAN: Bangli. KAR: Karangasem - Potensi Air Permukaan: Debit pada Musim Kering (aliran 95%) - Tingkat Kapasitas yang Diperlukan: Persentase kapasitas yang diperlukan (akan dikembangkan) berlawanan dengan potensi yang tersisa. Jumlah yang kecil menunjukkan bahwa terdapat banyak potensi untuk dikembangkan. Jumlah yang besar menunjukkan bahwa terdapat sedikit potensi untuk dikembangkan pada wilayah tersebut. Jumlah yang melebihi tingkat 100% menunjukkan bahwa terdapat defisit pada wilayah tersebut.
Untuk Denpasar, tidak terdapat potensi yang tersisa pada wilayah batas kota untuk memenuhi peningkatan kebutuhan air di masa mendatang. Terdapat suatu defisit antara kebutuhan dan potensi. Untuk Badung dan Gianyar, terdapat beberapa potensi yang tersisa pada kedua wilayah untuk memenuhi peningkatan kebutuhan air di masa mendatang. Tetapi diperlukan pemeriksaan secara teliti dalam mengembangkan sumber-sumber air yang baru. Untuk kabupaten lainnya, masih banyak terdapat potensi air untuk memenuhi kebutuhan air di masa mendatang. Untuk Wilayah Metropolitan Denpasar (termasuk Denpasar, Badung dan Gianyar), sistem pengadaan air umum secara terpadu dapat direkomendasikan dengan mengacu pada tingginya jumlah kebutuhan, zona lintas ekonomi yang berhubungan serta keterbatasan potensi air. Untuk kabupaten lainnya, selama terdapat banyak potensi air untuk memenuhi kebutuhan air di masa mendatang, tiap-tiap PDAM sebaiknya menyediakan air untuk memenuhi kebutuhan dengan mengembangkan sumber-sumber air yang menjanjikan berdasarkan kebutuhan.
4.1.3 Sumber-sumber Air untuk Pengadaan Air di Masa Mendatang Tabel-II-4.2 menunjukkan persentase dari sumber-sumber air yang ada untuk sistem pengadaan air per kabupaten/kota.
Final Report – Main Report (II-4-2)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Table-II-4.2 Sumber-sumber Air per Kabupaten Kabupaten
Sungai
Mata Air
Sumur
Jembrana
-
-
100%
Tabanan Badung
15% 67%
84% 8%
1% 25%
Gianyar
-
38%
62%
55% 33%
40% 100% 37%
5% 30%
Buleleng
-
79%
21%
Denpasar
72%
-
28%
Total
40%
32%
28%
Klungkung Bangli Karangasem
Penjelasan Keseluruhan dari sumber air merupakan sumur-sumur dalam Sumber air utama adalah mata air Memakai 3 sumber air, Sumber utama adalah sungai, Mata air dan sumur merupakan sumber air. Sumur lebih banyak digunakan. Sumber utama adalah sungai dan mata air Keseluruhan sumber airnya adalah mata air. 3 sumber air dipakai secara tetap. Mata air dan sumur merupakan sumber air. Mata air lebih banyak digunakan. Sungai dan sumur merupakan sumber air. Sungai lebih bnyak digunakan. 3 sumber air dipakai. Sumber air skala besar adalah sungai.
Dengan mempertimbangkan situasi tersebut dan rencana-rencana yang diuji pada tiap-tiap kabupaten/ kota, Tim Studi mengusulkan sumber-sumber air berikut ini untuk sistem terpadu maupun per kabupaten/kota:
4.1.4
Sistem Pengadaan Air Umum Terpadu untuk Wilayah Metropolitan Denpasar: Untuk memenuhi tingginya jumlah Kebutuhan, pengembangan aliran sungai tidak dapat dielakkan lagi. Sungai-sungai yang menjanjikan adalah sungai Ayung, Penet, Petanu dll. dalam wilayahnya, serta sungai Unda di luar wilayahnya. Diperlukan juga pengembangan sumber air lainnya (mata air dan sumur dalam). Pengembangan sumur dalam di Denpasar tidak direkomendasikan, karena adanya intrusi air laut. Tabanan: Pengembangan sungai Hoo dilaksanakan melalui Dam Telagatunjung. Pengembangan mata air dapat direkomendasikan. Klungkung: Sumber air masa depan adalah mata air untuk wilayah Pulau Bali dan Nusa Penida. Di Nusa Penida, mata air mempunyai kapasitas yang cukup. Walaupun distribusi air untuk pemakai letaknya jauh dari mata air, sistem distribusi pipa dapat direkomendasikan. Jembrana: Untuk memenuhi Kebutuhan, diperlukan pengembangan dari sumur-sumur dalam, Dam Benel yang direncanakan oleh PEMDA akan menyediakan air domestik untuk Kebutuhan di masa mendatang. Buleleng: Sumber-sumber air masa depan adalah mata air dan sumur-sumur dalam. Bangli: Sumber air masa depan adalah mata air. Distribusi air kepada pemakai baru di wilayah terpencil akan diuji secara teliti. Karangasem: Sumber-sumber air masa depan adalah mata air dan sumur-sumur dalam. Distribusi air kepada pemakai baru di wilayah terpencil akan diuji secara teliti. Rencana Pengadaan Air untuk Wilayah Bali Selatan
Karena wilayah Bali selatan (satu kota dan 4 kabupaten: Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan and Klungkung: SARBAGITAKU) telah menyimpulkan kesepakatan kerjasama pengadaan air dalam wilayahnya, maka rencana pengadaan air untuk Bali selatan akan diuji dan dipersiapkan lebih lanjut. (1)
Kapasitas dan Kebutuhan Pengadaan Air Saat Sekarang
Mengacu pada total Kebutuhan air dan potensi air yang tersisa, maka wilayah Bali selatan dibagi menjadi 2, yaitu 1) Denpasar & Wilayah Sekitarnya (SARBAGI) dan 2) Wilayah Lainnya (TAKU). Denpasar & Wilayah Sekitarnya mempunyai jumlah kebutuhan air yang tinggi dan sedikit potensi air yang tersisa dalam wilyahnya. Wilayah Lainnya mempunyai Final Report – Main Report (II-4-3)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
jumlah kebutuhan air yang sedikit dan banyak mempunyai jumlah potensi air yang tersisa. Berdasarkan klasifikasi ini, kapasitas pengadaan air dan kebutuhan air untuk wilayah Bali selatan akan ditunjukkan pada Tabel-II-4.3. Tabel-II-4.3 Kapasitas Pengadaan Air dan Kebutuhan Air pada Wilayah Bali Selatan Wilayah
Persahaan Pengadaan Air
(1) PDAM Denpasar
(2) PDAM Badung
A Denpasar & Wilayah Sekitar (SARBAGI)
(3) PTTB Badung
(4) PDAM Gianyar
Total [1+2+3+4]
(5) PDAM Tabanan
B Wilayah Lainnya (TAKU)
(7) PDAM Klungkung
Total [5+6]
Total (A+B)
Total [1+2+3;+4+5+6]
Perihal Kebutuhan (lit/dt) Kapasitas (lit/dt) Keseimbangan (lit/dt) Kebutuhan (lit/dt) Kapasitas (lit/dt) Keseimbangan (lit/dt) Kebutuhan (lit/dt) Kapasitas (lit/dt) Keseimbangan (lit/dt) Kebutuhan (lit/dt) Kapasitas (lit/dt) Keseimbangan (lit/dt) Kebutuhan (lit/dt) Kapasitas (lit/dt) Keseimbangan (lit/dt) Kebutuhan (lit/dt) Kapasitas (lit/dt) Keseimbangan (lit/dt) Kebutuhan (lit/dt) Kapasitas (lit/dt) Keseimbangan (lit/dt) Kebutuhan (lit/dt) Kapasitas (lit/dt) Keseimbangan (lit/dt) Kebutuhan (lit/dt) Kapasitas (lit/dt) Keseimbangan (lit/dt) Kebutuhan (lit/dt) Kapasitas (lit/dt) Keseimbangan (lit/dt)
2005 1.180
2010
2015
2020
2025
1.577
1.986
2.396
2.805
-65
-462
-871
-1.281
-1.690
273
399
549
700
851
23
-108
-253
-404
-555
444
604
849
1.094
1.338
206
46
-199
-444
-688
461
586
744
901
1.058
101
-24
-182
-339
-496
2.358
3.166
4.128
5.091
6.052
808
962
963
961
265
-548
-1.505
-2.468
-3.429
345
436
577
718
858
201
108
-33
-174
-314
151
169
206
245
282
84
66
29
-10
-47
496
605
783
963
1.140
109
178
180
141
279
170
-8
-188
-365
2.854
3.771
4.911
6.054
7.192
917
1.140
1.143
1.138
-373
-1.513
-2.656
3.794
1.115
296
650
562
2.623
544
235
775
3.398 544
Final Report – Main Report (II-4-4)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
(2)
Sumber-sumber Air Alternatif
Berdasarkan pasal pengadaan pemakaian air dari Undang-Undang tentang air yang baru-2004 (Bab 4 Pasal 26 (5)), kegunaan sumber daya air harus berdasarkan hubungan air hujan, air permukaan, dan air tanah dengan prioritas kegunaan dari air permukaan. Hal ini yang menyebabkan potensi air permukaan lebih mudah diketahui berdasarkan tempat, waktu dan volume. Selain itu, tindakan-tindakan penanggulangan terhadap dampak pengembangan lingkungan alam dan sosial akan lebih mudah untuk diterapkan. Pengembangan air permukaan mempunyai dua metode: 1) pengambilan langsung dari sungai dan 2) penyimpanan debit air musim hujan pada reservoar. Pada kedua metode ini, diperlukan penyusunan hak guna air dengan pemakai air di hilir. Perjanjian pengadaan air pada wilayah SARBAGITAKU memberikan prioritas pengembangan air permukaan pada mulut sungai untuk mencegah konflik dengan pemakai air yang sudah ada. Rencana-rencana alternatif pengembangan air permukaan untuk wilayah SARBAGITAKU ditunjukkan pada Tabel-II-4.4. Tabel-II-4.4 Rencana-Rencana Alternatif Pengembangan Air Permukaan untuk Wilayah SARBAGITAKU Sungai
190,36 km2 107,08 km2 170,61 km2 154,74 km2 119,95 km2 96,89 km2 84,12 km2
Penyimpanan Intake Langsung Intake Langsung Intake Langsung Intake Langsung Intake Langsung Intake Langsung Intake Langsung Intake Langsung
Skala Pengembangan 1.800 lit/s 200 lit/s 300 lit/s 200 lit/s 300 lit/s 900 lit/s 100 lit/s 300 lit/s 100 lit/s
232,19 km2
Intake Langsung
500 lit/s
DAS
Ayung
301,92 km2
Penut Empas Hoo Balian Oos Petanu Sangsang Unda
Metode Pengembangan
Penjelasan 9
Metode penyimpanan dapat mengembangkan volume air yang luas
9
Apabila poin intake terletak di hulu atau bagian tengah jangkauan sungai, maka diperlukan penyusunan hak guna air dengan pemakai air yang sudah ada.
< Mata Air dan Air Bawah Tanah> Air yang bersumber dari mata air dan air bawah tanah merupakan sumber-sumber daya air yang mudah dijangkau dan secara mudah dapat dikembangkan di dekat wilayah konsumen/ pemakai. Bagaimanapun juga, volume pengembangan mata air dan air tanah terbatas jumlahnya dan tidak cocok untuk skala pengembangan yang bersifat luas. Pada pengembangan air dari mata air, biaya O & P akan lebih murah dibandingkan pengembangan air tanah. Dan diperlukan pengaturan hak guna air dengan para pemakai di wilayah hilir. Dalam pengembangan air tanah, dibutuhkan penggunaan air tanah dengan potensi yang mendukung. Hal ini ditunjukkan pada Tabel-II-4.5. Tabel-II-4.5 Pemakaian serta Potensi Mata Air dan Air Tanah (Wilayah SARBAGITAKU) Perihal Kabupaten Tabanan Badung Denpasar Gianyar Klungkung Nusa Penida Total
Potential 4.149 1.335 0 3.052 263 525 9.324
Mata Air (lit/dt) Pemakaian Saat ini 1.862 478 0 1.812 135 20 4.306
Sisa 2.287 857 0 1.240 128 505 5.018
Potential 2.489 1.075 292 1.246 181 288 5.571
Air Tanah (lit/dt) Pemakaian Saat ini 99 546 647 442 34 5 1.773
Sisa 2.390 529 -355 804 147 284 3.799
Final Report – Main Report (II-4-5)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Berdasarkan volume air yang dikonsumsi, wilayah SARBAGITAKU dibagi menjadi dua kelompok wilayah: 1) Wilayah Pemakaian Skala Luas dan 2) Wilayah Pemakaian Skala Menengah & Kecil. Hal ini ditunjukkan pada Tabel-II-4.6. Wilayah Pemakaian Skala Besar: Untuk memenuhi Kebutuhan air dalam jumlah yang besar , dan pengembangan air sungai harus dilaksanakan. Sebagai pilihan pengembangan air sungai, maka sungai-sungai yang menjanjikan dalam wilayahnya adalah sungai Ayung, Penet dan Petanu. Sedangkan di luar wilayahnya adalah sungai Balian, Hoo, Empas, Oos, Sangsang dan Unda memungkinkan untuk dikembangkan. Wilayah Pemakaian Skala Menengah & Kecil: Pengembangan mata air dan sumur dalam, cocok untuk dilaksanakan di wilayah ini. Untuk menyalurkan air secara gravitasi, posisi pengembangan akan ditempatkan pada bagian hulu dari wilayah pemakai. Tabel-II-4.6 Pilihan Sumber Air untuk Pengadaan Air (Wilayah SARBAGITAKU) Wilayah
Denpasar & Wilayah Sekitarnya (SARBAGI)
Wilayah Lainnya (TAKU)
Pemakai
Zona
Penyedia
Denpasar
PDAM-DEN
Kuta Utara/ Badung
PDAM-BAD
Kuta Tengah/ Badung Kuta Selatan/ Badung
PTTB-BAD
Gianyar Selatan
PDAM- GIA
Menengah Kecil
Gianyar Utara Badung Utara
PDAM-GIA PDAM-BAD
Menengah Kecil
Tabanan
PDAM-TAB
Klungkung
PDAM-KLU
Skala Luas
Pilihan Sumber Air Air Permukaan: Sungai Ayung (Penyimpanan, Pengambilan Langsung) Air Permukaan: Sungai Penet (Pengambilan Langsung) Air Permukaan: Sungai Petanu dan Unda (Pengambilan Langsung) Air Permukaan: Sungai Petanu dan Unda (Pengambilan Langsung)+ Air Tanah Mata Air + Air Tanah Mata Air + Air Tanah Air Permukaan: Sungai Hoo (Penyimpanan dan Pengambilan Langsung) + Mata Air + Air Tanah Mata Air
Undang-undang baru, tahun 2004 menyebutkan bahwa “Negara menjamin hak setiap orang dalam memperoleh air minum dalam rangka memenuhi kehidupan yang sehat, bersih dan produktip.” Jika Pemerintah Provinsi Bali (atau PDAM, perusahaan air minum) tidak melaksanakan proyek pengadaan air ini, yang secara sistimatis hendaknya mengarah pada pemenuhan kebutuhan air dengan cepat pada waktu 20 tahun mendatang, maka situasi berikut ini dipikirkan akan terjadi. Proyek-proyek penyediaan air adalah suatu usaha yang secara langsung berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan masyarakat, dan bertujuan untuk peningkatan status kesehatan dan standard hidup manusia melalui instalasi dan perbaikan sarana pengadaan air yang sehat. Jika suatu proyek penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan tidak dilaksanakan, diperkirakan bahwa masyarakat akan mencoba penggunaan sumber air lainnya yang tercemar atau jelek. Ini akan menyebabkan kemerosotan kondisi kesehatan dan penambahan penyakit infeksi bawaan air seperti diare. Proyek-proyek penyediaan air diharuskan mencakup pembaharuan dan perbaikan sarana-sarana secara berkala, demikian juga perluasan sarana yang berhubungan dengan pertumbuhan penduduk dan perbaikan kwalitas kehidupan masyarakat. Jika tidak ada penyediaan air yang dapat diminum secara aman dan diberikan secara stabil, penduduk diperkirakan akan bergantung pada sumber air alternatip selain daripada air yang disediakan. Dalam hal demikian, biaya air tidak dapat ditagih segaimana mestinya, dan otorita penyediaan air tidak dapat membayar biaya-biaya pembaharuan dan perluasan sarana secara berkala. Ini akan menunjukkan suatu yang tidak menguntungkan yang signifikan pada masyarakat setempat.
Final Report – Main Report (II-4-6)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Jika kebutuhan untuk sumber daya air alternatip tidak terpenuhi dengan perluasan kapasitas pengadaan, maka suatu situasi akan berakibat dimana kekurangan tekanan air dan keterbatasan pengadaan air akan terjadi secara rutin. Di kota Denpasar, pembatasan pengadaan air diberlakukan setiap sore, dan penduduk setempat mengatasi situasi ini dengan menamapung air pada tanki dan ember. Frekwensi situasi yang demikian akan memberi dampak sosial pada kehidupan sehari-hari penduduk setempat. Areal proyek terdiri dari 60 sumur dalam yang dipergunakan sebagai sumber air minum dan industri. Sementara total potensi air tanah di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar diperkirakan sampai 823 lit/detik, volume penggunaan sekarang telah mencapai 561 lit/det (68%). Jika penyediaan air tidak ditambah dengan pelaksanaan proyek ini, masyarakat diperkirakan akan mempercepat pengembangan sumber air tanah yang dapat diakses secara mudah termasuk sumur dangkal dan sumur dalam. SARBAGI (Wilayah-wilayah Metropolitan Provinsi Bali) terletak didaratan yang terdiri dari interkalasi lapisan tanah liat Quaternary. Karena ini, turunan air tanah yang melebihi potensinya akan menuju penipisan air tanah yang luas, demikian juga turunnya tanah akibat konsolidasi lapisan lempung. Masuknya air asin juga diantisipasi, karena daya-antar listrik air dari sumur dangkal dekat garis pantai telah mencapai 1,100 μS/cm. Jika kebutuhan sumber air alternatip tidak dipenuhi oleh perluasan kapasitas pengadaan, maka suatu situasi akan terjadi dimana jatuhnya tekanan air dan pembatasan pengadaan air akan tejadi secara rutin. Di Kota Denpasar, pembatasan pengadaan air diterapkan setiap petang, dan penduduk setempat mengatasi situasi ini dengan menampung air pada tanki dan ember. Kelangsungan situasi demikian akan menyebabkan dampak sosial terhadap kehidupan sehari-hari penduduk. Seperti diuraikan diatas, Opsi Terrendah (tidak ada pelaksanaan proyek penyediaan air) bukan suatu alternatip yang dapat bertahan, karena akan menyebabkan pengaruh yang merugikan terhadap kesehatan masyarakat, penduduk setempat, dan lingkungan air disekitarnya.
Saat sekarang ini tingkat kebutuhan air untuk Wilayah Metropolitan Denpasar melalui sistem pengadaan air untuk umum adalah sebesar 2.358 lit/dt. Kebutuhan ini diperkirakan meningkat menjadi 6.052 lit/dt (kira-kira 2,6 kali dari kebutuhan saat sekarang) pada tahun target 2025. Peningkatan volume akan menjadi 3.694 lit/dt. Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan, maka Tim Studi berikut ini mengusulkan sistem pengadaan air yang baru untuk Wilayah Metropolitan.
Untuk Wilayah Utara (Badung Utara dan Gianyar Utara): Untuk memenuhi skala menengah dan kecil pada wilayah yang berbeda, mata air dan sumur-dalam pada jangkauan wilayahnya akan dikembangkan untuk meminimalisasi jarak pengangkutan air dari sumber-sumber air ke wilayah pelayanan berdasarkan potensi masing-masing daerah. Untuk Wilayah Selatan (Denpasar dan Badung Selatan serta Gianyar Selatan): Untuk memenuhi kebutuhan dalam skala besar pada wilayah-wilayah intensif, yang akan dikembangakan adalah pertama: aliran sungai dalam wilayah, dan kedua: aliran sungai di luar wilayah. Hal ini dilaksanakan untuk menghemat biaya konstruksi dan mengurangi dampak pada alam dan lingkungan sosial. Sistem pengadaan air yang terpadu ini, dibentuk dalam tiga (3) sub-sistem, yaitu: Sisten Barat (Western System), Sistem Tengah (Central System) dan Sistem Timur (Eastern System).
Sistem pengadaan air secara terpadu untuk Wilayah Metropolitan dinilai dan rencana-rencana alternatif dari masing-masing sub-sistem akan ditunjukkan pada Tabel-II-4.7 dan Gambar-II-4.1 sampai Gambar-II-4.4. Final Report – Main Report (II-4-7)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Tabel-II-4.7 Aternatif dari Sistem Pengadaan Air untuk Wilayah Metropolitan Instalasi Pengolahan Pengangkutan Air Keterangan Air ¾ Kapasitas: 300lit/dt Sistem ¾ Wilayah Pelayanan: Terutama pada bagian tengah kabupaten Badung Barat ¾ Sumber Air: Sungai Penet yang terletak pada perbatasan kabupaten Badung dan Tabanan. (W) ¾ Titik Terminal Jalur Pengangkutan Air Utama: KEROBOKAN Pengambilan Jangkauan dengan pompa dan Beberapa intake yang ada di hilir untuk irigasi dan tengah sungai Kapal W1 pengadaan air. pengangkutan Penet secara gravitasi Pengambilan Mulut sungai dengan pompa dan W2 Mungu Tidak terdapat intake di hilir. Penet pengangkutan secara gravitasi ¾ Kapasitas: 1.800lit/dt Sistem ¾ Wilayah Pelayanan: Denpasar dan Badung selatan. Tengah ¾ Sumber Air (1): Dengan dam di sungai Ayung (C) ¾ Sumber Air (2): Tanpa Dam. a) Air Permukaan. b) Air Tanah. c) Air Permukaan + Air Tanah ¾ Titik Terminal Jalur Pengangkutan Air Utama: IPA-Ayung yang sudah ada. Pengambilan dan C1 Beberapa intake yang ada di hilir untuk irigasi dan Hilir di dekat Hilir di dekat pengangkutan (Dengan pengadaan air. lokasi dam lokasi dam secara gravitasi Dam) Pengambilan C2 Jangakauan Di dekat dengan pompa dan Beberapa intake yang ada di hilir untuk irigasi dan (Dengan tengah sungai IPA-Ayung yang pengadaan air. tidak ada Dam) Ayung sudah ada pengangkutan Di dekat Pengambilan dan C3 Air Permukaan IPA-Ayung yang pengangkutan Tempat pengambilan: Mulut sungai dari 6 sungai (Tanpa Dam) sudah ada dengan pompa C4 Di dekat Produksi sumur dan Air Tanah IPA-Ayung yang pengangkutan Sumur: 90 sumur dalam (Tanpa Dam) sudah ada dengan pompa Pengambilan Di dekat dengan pompa/ Tempat Pengambilan: Mulut sungai dari 5 sungai C5 Air Permukaan IPA-Ayung yang produksi sumur dan Sumur: 90 sumur dalam (Tanpa Dam) + Air Tanah sudah ada pengangkutan dengan pompa ¾ Kapasitas: 800lit/dt Sistem ¾ Wilayah Pelayanan: Badung selatan dan Gianyar selatan Timur ¾ Sumber Air: Sungai Petanu dan Unda (E) ¾ Titik Terminal Jalur Pengangkutan Air Utama: IPA yang sudah ada/Muara Badung Jangkauan Jangkauan Pengambilan dan Beberapa intake yang ada di hilir untuk irigasi dan tengah sungai tengah sungai pengangkutan pengadaan air. E1 Unda Unda secara gravitasi Pengangkutan Air: Melalui Ubud (Telagawaja) (Telagawaja) Jangkauan Jangkauan Pengambilan dan Beberapa intake yang ada di hilir untuk irigasi dan tengah sungai tengah sungai pengangkutan pengadaan air. E2 Unda Unda secara gravitasi Pengangkutan Air: Melalui Jalan Matahari Terbit (Telagawaja) (Telagawaja) Pengambilan dan Mulut sungai Mulut sungai E3 Pengangkutan Air: Melalui Jalan Matahari Terbit pengangkutan Unda Unda dengan pompa Mulut sungai Mulut sungai Pengambilan dan Pengangkutan Air: Melalui Jalan Matahari Terbit E4 Petanu + Mulut Petanu + Mulut pengangkutan Instalasi bertingkat pada tempat pengambilan sungai Unda sungai Unda dengan pompa Kombinasi dari (1) Mulut sungai Mulut sungai Pengambilan dan Petanu + Petanu + pengangkutan Pengangkutan Air: Melalui Jalan Matahari Terbit E5 Jangkauan Jangkauan dengan pompa + (2) Instalasi bertingkat pada tempat pengambilan tengah sungai tengah sungai Pengambilan dan Unda Unda pengangkutan secara gravitasi Sistem dan Alternatif
Tempat Pengambilan
Final Report – Main Report (II-4-8)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Sistem TengahÆ Dengan Dam Sistem
Alternatif
Sistem Barat (W)
W1
Penjelasan Intake dan Pengolahan Air: Jangkauan tengah Sungai Penet (Kapal) Pengangkutan Air: Ke Kerobokan dengan Gravitasi Intake dan Pengolahan Air: Jangkauan hilir Sungai Penet (Munggu) Pengangkutan Air: Ke Kerobokan dengan Pimpa Intake: Hilir Dam Pengangkutan Air: Ke IPA Ayung yang sudah ada dengan Gravitasi Pengolahan Air: Di samping IPA Ayung yang sudah ada Intake dan Pengolahan Air: Di samping IPA Ayung yang sudah ada Intake dan Pengolahan Air: Jangkauan tengah sungai Unda (Telagawaja) Pengangkutan Air: Ke Kuta dengan Gravitasi (melalui Ubud) Intake dan Pengolahan Air: Jangkauan tengah sungai Unda (Telagawaja) Pengangkutan Air: Ke Kuta dengan Gravitasi (melalui Jalan Matahari Terbit) Intake dan Pengolahan Air: Mulut Sungai Unda Pengangkutan Air: Ke Kuta dengan Pompa (melalui Jalan Matahari Terbit) Intake dan Pengolahan Air: (1)Mulut sungai Petanu. (2) Mulut sungai Unda Pengangkutan Air: Ke Kuta dengan Pompa (melalui Jalan Matahari Terbit) Intake dan Pengolahan Air: (1)Mulut sungai Petanu. (2) Jangkauan tengah sungai Unda (Telagawaja) Pengangkutan Air: (1)Ke Kuta dengan Pompa (melalui Jalan Matahari Terbit). (2) Ke Kuta dengan Gravitasi
W2
Sistem Tengah (C)
C1 C2 E1 E2
Sistem Timur (E)
E3 E4
E5
PUPUAN
Sab a
River
er Riv
Riv er
n
Ye h
O os
Aya Ri ve r
Ye h
Le hR
ive r
BATURITI
l ia Ba
Sun gi
R iv er
AYUNG TAMPAKSIRING DAM TEGALLALANG
Riv er Pen et
SE
r ive
Te la ga
nR
BANGLI
r R ive
Pa ya n
Pe du ng an
Riv er
MARGA SELEMADEG TIMUR
SIDEMEN
er
C1
Me lu an g
Riv
ive r
em
SELEMADEG
ABIANSEMAL
UBUD KLUNGKUNG
KERAMBITAN
Ota
ive r oR
er
Riv
Riv er
er
Ye hH
iv P
en et R
Su hu
Riv er Ab e
r
Ye h
r iv e R
U
la m ah
S Riv
er
un g
Bu ng bu ng
un gi R
ive r
Ye h
ka n Ku ti Ye h
er
Riv
Yeh Po
h Ri
ver
iv e r
Riv er
Pa ng iR
Ca ng gu
Bo as an
Pe ne tR ive r
WTP UNDA
er
Pa ng k
E3
Riv
Em
pa sR
ive
ngk ung Ak
ah
Ye h
ng
iver
La ti
aR
Ye h
U nd
Pa
er Riv
r
risan Peke
WTP PETANU E 4,E5
du
Rive
r
DENPASAR
Mat i Riv
er
LEGEND:
Rive
DENPASAR BARAT
E2
r iv e
DENPASAR TIMUR
R
Sin ga pa
KUTA UTARA
nu
W2 WTP PENET
BANJARANGKAN
eta
10km
r
P
SUKAWATI
(IPA PERAUPAN)
iver
5
ive
iver
er iv
WTP AYUNG
R
C2
R ung
BADUNG
lR Ku tu
s Oo
W1 Ay
0
r Rive
sa ng Sang
BLAHBATUH
R at Pik
SEMARAPURA
DAWAN
GIANYAR
KEDIRI
WTP UNDA
bu h
MENGWI
git
TABANAN
E 1GIANYAR
an Mel
TABANAN
Bu
WTP KAPAL
n
Riv er
Tir
Pu te kR
an R
ive r
SELEMADEG BARAT
Jin ah
lia Ba
er
r ve Ri
Riv
u ay ek
waj a
BANGLI M
R iv er
R iv er
TEMBUKU
Un da
ive r oR
ja
ive r P eta nu R ive r P ek er isa nR
Riv er
Yeh E mpas River
r Mawa Rive
Ye hH
Te la ga wa
ve r
ung Riv er
Ayun g Ri
Anak ay
Riv er Ota n Ye h r Ri ve
er
SUSUT
PAYANGAN
PENEBEL
Ma ta n
RENDANG
R iv
Riv er
uh
Le h
er
B ub
ng Ri ve r
Capital of Regency Capital of District
DENPASAR SELATAN
Ba du
Ye h
R iv
r
Sel ab ih Riv er
ah
R ive
er
t angi
er
Riv
M el
Riv
ng ku Ba
Jin
sa ng Sang
PETANG
Regency Boundaries KUTA
District Boundaries
ESTUARY TUKAD BADUNG
Lakes/Dams River Province Road Regency Road Local Road Bypass WTP
KUTA SELATAN
Pipe Line Service Area for Integrated Water Supply System Flow Direction Terminal Point of Water Conveyance
Alternative Plans for Integrated Water Supply System
Gambar-II-4.1 Alternatif Pengadaan Air untuk SARBAGI (Dengan Dam Ayung) Final Report – Main Report (II-4-9)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province Sistem TengahÆ Tanpa Dam Penjelasan Sumber Air: Air Permukaan pada Mulut Sungai. Pengembangan Sungai dan Volume: Sungai Balian Æ 900lit/dt. Sungai Hoo Æ 300lit/dt. Sungai Empas Æ 200lit/dt. Sungai Ayung Æ 200lit/dt. Oos Æ 100lit/dt. Sungai Sangsang Æ 100lit/dt. Total Volume: 1.800lit/dt Sumber Air: Air Tanah. Wilayah Pengembangan: Tabanan. Total Volume: 1.800lit/dt (180 Sumur) Sumber Air: Air Permukaan pada Mulut Sungai dan Air Tanah. Sungai Hoo Æ 300lit/dt. Sungai Empas Æ 200lit/dt. Sungai Ayung Æ 200lit/dt. Oos Æ 100lit/dt. Sungai Sangsang Æ 100lit/dt. Volume: 900lit/dt. Volume: 900lit/dt (90 Sumur)
C4 C5
Riv er au m
er
er Riv
Me nd
Riv
al a
Riv er
an ek mp Ta
r ve Ri
Luah
er Riv
n ka ula
k ng Be
B ng
g en gk
ba Sa
Ri ve r
r
r ive gR un mb er Riv gan an ua mp el a gK
kun
As
g an
b ol Ce
ku ng Pa
BANJAR L an
SERIRIT
Riv er
Sistem Tengah (C)
Se la u
C3
Riv er
Alternatif
Bu ng bu ng
Sistem
er Riv
D el
Riv ing
e
R ive r
LAKE BUYAN Ayun g
KINTAMANI LAKE BATUR
BUSUNGBIU
LAKE TAMBLINGAN
PUPUAN
River Saba
BATURITI er
er
Riv
Oos
an
er Riv
ver Peta nu Ri
Te la g aw aj a
Ri ve r Ayun g
Anak ayun g
ive r nR
san Ri ve r Pek eri
r
Sungi River
RENDANG
Rive
Yeh E mp as River
uh
Rive r
B ub
Mawa
r
Ota
ve t Ri
Ye h
er Riv
an gi
iver
Mel
gR
PETANG
SUSUT
PAYANGAN
PENEBEL
ah Jin
gsan S an
Rive r
Yeh Aya Riv er
li Ba
Riv
Le hR i ve r Ye h
LAKE BERATAN
TAMPAKSIRING
SE
r lia Ba
nR
r ive
BANGLI R iv er
MARGA
Pa ya n
ver
ve Ri
SELEMADEG TIMUR
ABIANSEMAL
UBUD KLUNGKUNG
KERAMBITAN
R iv er
ah
Ho
ive r
Ye h
Su hu
R iv er
Pene t River
r ive Em pa sR
er iv er
un gi R
Riv
la m
ah
S
Bu ng bu ng R iv
er
U
r ive
ka n Ku ti
R
er
Ye h
Riv
os O
Pa ng ku ng
er Riv
Ye h
er
Ye hA be
La ti
iv aR
Ye h
Und
ng R
R
ive r
Pa ng k un g Ak
r
er
er
risan Pe ke
nu ta Pe
WTP-SANGSANG (100 lt/s)
IPA PETANU
ng R
BADUNG
r
BANJARANGKAN
Riv
iv er
SUKAWATI IPA PERAUPAN A yu
WTP-EMPAS (200 lt/s)
e Riv at Pik
Riv
GIANYAR
BLAHBATUH
SEMARAPURA DAWAN
ng g sa S an
KEDIRI
ul R K ut
WTP-HO (300 lt/s)
GIANYAR MENGWI
Rive
TABANAN
uh
TABANAN
B ub
Ye hO ta n
R iv
er
Me lua ng Riv er
an Tir em
Pu tek R
SELEMADEG
t angi Mel
WTP-BALIAN (900 lt/s)
ive r
Riv
er
SELEMADEG BARAT
SIDEMEN
Jina h Ri
u ay
Pe du ng an R
ek
Te lag aw aja
BANGLI M
aR
Riv er
er Riv
ive r
TEMBUKU
Un d
oR
tan Riv
ng
ive r
ku Ba
TEGALLALANG
Ma
Le hR
er ih Riv Se lab
Ye h
Ye hH
er
ive r
ive r
Penet Riv
er
IPA AYUNG
iver
ive r
Sin ga
KUTA UTARA ve r Poh Ri
R iv
er
WTP-OOS (100 lt/s)
DENPASAR
WTP-WARIBANG (200 lt/s)
Ye h
DENPASAR BARAT
Mati
Ri ve r
LEGEND:
padu
DENPASAR TIMUR
ive r
R iv er
Pa ng iR
10km
Ca ng gu
5
Bo as an R
ver
Capital of Regency Badu ng Ri
0
Pe ne t
Riv er
IPA PENET
Capital of District
DENPASAR SELATAN
Regency Boundaries KUTA
District Boundaries
ESTUARY TUKAD BADUNG
Lakes/Dams River Province Road Regency Road Local Road Bypass
KUTA SELATAN
WTP Pipe Line Service Area for Water Supply Well Field Flow Direction Terminal Point of Water Conveyance
Alternative C3: Without Ayung Dam Project (Surface Water Development)
Gambar-II-4.2 Rencana-Rencana Alternatif tanpa Dam Ayung (Pengembangan Air Permukaan) Final Report – Main Report (II-4-10)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province Sistem TengahÆ Tanpa Dam Sistem
Alternatif
Penjelasan Sumber Air: Air Permukaan pada Mulut Sungai. Pengembangan Sungai dan Volume: Sungai Balian Æ 900lit/dt. Sungai Hoo Æ 300lit/dt. Sungai Empas Æ 200lit/dt. Sungai Ayung Æ 200lit/dt. Oos Æ 100lit/dt. Sungai Sangsang Æ 100lit/dt. Total Volume: 1.800lit/dt Sumber Air: Air Tanah. Wilayah Pengembangan: Tabanan. Total Volume: 1.800lit/dt (180 Sumur) Sumber Air: Air Permukaan pada Mulut Sungai dan Air Tanah. Sungai Hoo Æ 300lit/dt. Sungai Empas Æ 200lit/dt. Sungai Ayung Æ 200lit/dt. Oos Æ 100lit/dt. Sungai Sangsang Æ 100lit/dt. Volume: 900lit/dt. Volume: 900lit/dt (90 Sumur)
C3 Sistem Tengah (C)
C4 C5
Pemakaian dan Potensi Air Tanah (Unit: lit/dt) Kabupaten Perihal Potensi Air Tanah Sumur yang ada Sumur yang Diusulkan dalam Master Plan Sumur yang Diusulkan dalam rencana ini Kapasitas yang Tersisa
TABANAN
BADUNG
DENPASAR
GIANYAR
2.391 5
531 246
292 315
806 348
0
150
0
150
1.800
0
0
0
586
135
-23
308
Oo
er Riv
Riv er
la g aw aja
Ri ve r Pe ta nu
er
Te
Ayun gR
An ak ayun g
ive r
Riv hR Bubu
ris an River
Pe ke
TAMPAKSIRING
IPA AYUNG
SE
Pen et
Riv er
Riv
em
Tir
Riv er aja Te
MARGA SIDEMEN
elu an g
Ri ve r
Riv er
BANGLI
SELEMADEG TIMUR
an
SELEMADEG BARAT
la g aw
WELL FIELD (1800 lt/s)
er Riv
iver
n li a Ba
Jina hR
r
r
ve Ri
Pa ya n
u ay
Pe du ng an
ek
Un da R
nR ata
BANGLI M
iv e r
TEMBUKU
Ye h
Ho
ive r
TEGALLALANG
M
r ve Ri
Ri ve
ng
er
ku Ba
SELEMADEG
ABIANSEMAL
UBUD KLUNGKUNG
KERAMBITAN
R iv er
M
Pu tek
tan O
ive r
Suhu River
oR H
Riv er Ab e
River
ive r
Pen et
Em pa sR
iv er ive r
Su ng iR
R
la m
ah
Bu ng bu ng
U
SUKAWATI er
ka n Ku ti
Riv
er iv
gR Ayun
Ye h
R
os O
IPA PERAUPAN
BADUNG
nu ta Pe
Ri ve r
er
iver
Pa ng ku ng
iver
Riv
ul R K ut
Ye h
aR
er
risan Peke
Ye h
BANJARANGKAN
Riv
Ye h
er
Und
La ti n g
Riv er
Ye h
gkun g Ak ah P an
iv tR ka Pi
r R ive
GIANYAR
BLAHBATUH
SEMARAPURA DAWAN
sa ng Sang
KEDIRI
iver tR
GIANYAR MENGWI
bu h
an gi
TABANAN TABANAN
Bu
M el
Ye h
IPA PETANU
iver
ive r
IPA PENET Riv er
Sin g ap
KUTA UTARA
DENPASAR TIMUR
v er Yeh Poh Ri
er
ive r
Riv
Pa ng iR
10km
Ca ng gu
5
Bo as an
DENPASAR BARAT
Ri ve
r
LEGEND:
adu Riv er
DENPASAR
M ati
Ri ve
r
Capital of Regency Badu ng
0
Pe ne tR
Ye h
S ela bih Riv er
Le h
R iv er
Riv er
Riv er
PENEBEL
RENDANG
SUSUT
PAYANGAN
Su ngi
Rive r
Yeh Empas River
PETANG
iver
Mawa
Rive
r
Ye h
er R iv
git
nR
ah
an Mel
er
Ota
Jin
iv gR s an Sang
iv er
Yeh Ay a
B
Capital of District
DENPASAR SELATAN
Regency Boundaries KUTA
District Boundaries
ESTUARY TUKAD BADUNG
Lakes/Dams River Province Road Regency Road Local Road Bypass
KUTA SELATAN
WTP Pipe Line Service Area for Water Supply Well Field Flow Direction Terminal Point of Water Conveyance
Alternative C4: Without Ayung Dam Project (Ground Water Development)
Gambar-II-4.3 Rencana-Rencana Alternatif tanpa Dam Ayung (Pengembangan Air Tanah) Final Report – Main Report (II-4-11)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province Sistem TengahÆ Tanpa Dam Sistem
Alternatif
Penjelasan Sumber Air: Air Permukaan pada Mulut Sungai. Pengembangan Sungai dan Volume: Sungai Balian Æ 900lit/dt. Sungai Hoo Æ 300lit/dt. Sungai Empas Æ 200lit/dt. Sungai Ayung Æ 200lit/dt. Oos Æ 100lit/dt. Sungai Sangsang Æ 100lit/dt. Total Volume: 1.800lit/dt Sumber Air: Air Tanah. Wilayah Pengembangan: Tabanan. Total Volume: 1.800lit/dt (180 Sumur) Sumber Air: Air Permukaan pada Mulut Sungai dan Air Tanah. Sungai Hoo Æ 300lit/dt. Sungai Empas Æ 200lit/dt. Sungai Ayung Æ 200lit/dt. Oos Æ 100lit/dt. Sungai Sangsang Æ 100lit/dt. Volume: 900lit/dt. Volume: 900lit/dt (90 Sumur)
C3 Sistem Tengah (C)
C4 C5
Pemakaian dan Potensi Air Tanah (Unit: lit/dt) TABANAN
BADUNG
DENPASAR
GIANYAR
2.391 5
531 246
292 315
806 348
0
150
0
150
900
0
0
0
1.486
135
-23
308
O
Yeh Ay
Kabupaten Perihal Potensi Air Tanah Sumur yang ada Sumur yang Diusulkan dalam Master Plan Sumur yang Diusulkan dalam rencana ini Kapasitas yang Tersisa
Pe ta nu R
er
iver an R Peke ris
Su ngi
Pene t River
SE
TEGALLALANG
Su hu
Riv er Ho Ye h
Ab eR ive
t Riv er
Riv er
Pe ne
La ti
Ye h
Em pa s
Pang ku ng
ng Riv er
r
iv er la m
ah
Riv er
Su ng iR
Bu ng bu ng
U
un g
er Riv
Pa ng k
er R iv
Ye h
Ye h
Ak ah
Ye h
ka n Ku ti Ye h
ive r
Riv er
Yeh P
oh Ri
ver
ive r
Riv er
Pa ng iR
ng gu Ca
Bo as an
Pe ne tR
iver
r
an er is P ek
Ri ve
du
R iv
er
WTP-OOS (100 lt/s)
DENPASAR
WTP-WARIBANG (200 lt/s)
M ati
Rive r
LEGEND:
ga pa
DENPASAR TIMUR
DENPASAR BARAT
aR U nd
sa ng
er Riv
S in
KUTA UTARA
er iv
IPA PETANU
IPA PENET 10km
WTP-SANGSANG (100 lt/s)
R
s Oo
IPA PERAUPAN
BADUNG
r iv e
BANJARANGKAN
nu ta Pe
SUKAWATI iver gR Ayun
WTP-EMPAS (200 lt/s)
R at Pik
er R iv
GIANYAR
BLAHBATUH
SEMARAPURA DAWAN
Sa ng
KEDIRI
er Riv
GIANYAR MENGWI
uh
ng it
TABANAN
B ub
TABANAN
er l Riv Kutu
WTP-HO (300 lt/s)
KLUNGKUNG Mela
Ota n
Riv er
KERAMBITAN
UBUD
ABIANSEMAL
Ri ve r
er R iv lua ng Me
SELEMADEG
SIDEMEN
Jina
Pa ya n
hR iver
Riv
Pe du ng an
er
MARGA
WELL FIELD (900 lt/s)
SELEMADEG TIMUR
r Ri ve an
ive r
em
Pu tek R
Tir
er
er
BANGLI
SELEMADEG BARAT
5
Te la g aw aj a
er Riv er
n
R iv
l ia Ba
R iv
BANGLI r ve Ri
R iv
Ye h
TEMBUKU
Un da
Riv er Ho
Riv
iver
ayun
River
Yeh Empas R iver
Rive r Mawa
TAMPAKSIRING
IPA AYUNG
M
ata nR
Te l ag aw a ja
ver g Ri
iver A yu ng R
An ak
ive r nR Ota Ye h ive
r
er R iv
er Riv
un g
Rive r
Capital of Regency Capital of District
DENPASAR SELATAN
B ad
Le h
uh
Ye h
B ub
River
r
Selab ih
iver
Ri ve
er
yu ka Me
0
t angi Mel
r Ri ve
Riv
hR
ng gsa
ng ku Ba
RENDANG
SUSUT
PAYANGAN
PENEBEL
Jina
S an
PETANG
Regency Boundaries KUTA
District Boundaries
ESTUARY TUKAD BADUNG
Lakes/Dams River Province Road Regency Road Local Road Bypass
KUTA SELATAN
WTP Pipe Line Service Area for Water Supply Well Field Flow Direction
Alternative C5: Without Ayung Dam Project (Surface Water and Ground Water Development) Gambar-II-4.4 Rencana-Rencana Alternatif tanpa Dam Ayung (Pengembangan Air Permukaan + Pengembangan Air Tanah)
Terminal Point of Water Conveyance
Final Report – Main Report (II-4-12)