BAB 4 PEMBAHASAN
4.1
Analisis Pasar Dalam merencanakan suatu usaha atau bisnis, langkah awal yang harus
dilakukan adalah membuat suatu studi dan analisis pendahuluan mengenai situasi, kondisi dan dinamika lingkungan usah mikro maupun makro yang akan dihadapi. Dengan menganalisis lingkungan dan pasar yang ada maka didapatkan suatu kesimpulan mengenai tingkat ketertarikan dari pasar dan ketertarikan dari industri yang akan dimasuki. Selain mendapatkan suatu ketertarikan dan suatu peluang dalam industri yang akan dimasuki, analisis pasar dan industri tersebut dapat memberikan informasi mengenai kapabilitas dan ketersediaan sumber daya yang dapat digunakan (Mullins, Walker & Boyd, 2008).
Dengan demikian analisis ini
memberikan suatu pemahaman mengenai lingkungan yang akan dihadapi sebagai dasar dalam pembuatan strategi-strategi yang dibutuhkan perusahaan untuk dapat menghadapi situasi tersebut dan berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan yang ingin dicapai.
4.2
Gambaran Pasar
Kegiatan pemasaran dan promosi yang sudah dilakukan diantaranya :
Personal Selling Kami telah melakukan promosi dengan cara personal selling yaitu langsung mempromosikan kepada masyarakat tentang produk yang Kami jual. Dan
36
37
hasil dari pencapaian melalui personal selling ini sangat bagus, sehubungan dengan dekatnya lokasi usaha dengan pasar tradisional. Hal ini memudahkan Kami dalam mempromosikan produk secara langsung.
Brochure Selain melakukan personal selling, Kami juga gencar mempromosikan produk melalui brosur yang Kami cetak sendiri dan menyebarkannya ke daerah Parung, Sawangan, Pamulang dan sekitarnya.Hasil yang Kami capai cukup bagus, melihat antusiasnya respon masyarakat sekitar tentang usaha Kami.
Advertising/Iklan Untuk advertising/iklan itu sendiri, Kami baru saja membuat website sederhana yang dapat memudahkan konsumen/masyarakat mengetahui informasi tentang produk Kami, meskipun belum terlalu terlihat jelas hasilnya karena sebagian besar konsumen dan masyarakat daerah sekitar lokasi penjualan Kami kurang begitu memahami penggunaan internet.
4.2.1
Faktor Ekonomi Dalam menjalankan sebuah usaha tentunya akan bermunculan faktor-
faktor yang akan mempengaruhi keberlanjutan sebuah usaha diantaranya adalah factor ekonomi. Berikut adalah beberapa faktor eknomi yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan Kami.
38
•
Permintaan didalam target pasar Banyak permintaan pasar dan semakin tingginya minat pasar terhadap ikan membuat usaha Kami mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan hal tersebut memicu Kami untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik
•
Trend dalam target pasar Konsumen lebih senang mengkonsumsi makanan pokok yang ringan dan tidak membosankan dan untuk beberapa kalangan harga tidak menjadi masalah apabila setara dengan kualitas produknya.
•
Potensi pertumbuhan dan kesempatan dalam bisnis Melihat antusiasme konsumen terhadap produk Kami, maka hal itu sangat memungkan Kami untuk bermain dipasar asing atau ekspor.
•
Halangan – halangan apa yang dihadapi dalam memasuki pasar a)
Banyaknya pemain lama yang sudah memiliki pelanggan lebih banyak
sehingga
agak
sulit bagi
Kami untuk
mendapatkan
kepercayaan mereka. b)
Penerimaan pelanggan yang belum pernah mencoba produk Kami sehingga mereka ragu akan kualitas produk yang Kami tawarkan.
c)
Loyalitas konsumen terhadap pemasok lamanya.
39
•
Hal – hal yang mempengaruhi perusahaan Kami a) Perubahan Teknologi Semakin berkembangnya teknologi saat ini membuat masyarakat lebih mudah untuk mencari informasi tentang usaha Kami dan memudahkan Kami dalam memasarkan produk ke masyarakat. b) Perubahan Ekonomi Perubahan ekonomi cukup berpengaruh untuk usaha ini.Terutama apabila pemerintah menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) maka hal tersebut dapat mempengaruhi harga produk Kami karena Kami langsung mengirimkan produk ke tempat konsumen.
4.2.2
Segment, Target, Positioning
4.2.2.1
Segment
Setiap bisnis atau usaha pasti memiliki target pasarnya masing-masing. Begitu juga dengan usaha Kami yang memiliki beberapa target pasar, diantaranya: •
Geografi Jika dilihat dari segi geografinya, usaha ikan ini dipasarkan di daerah
Parung, Sawangan, Pondok Cabe dan Cirendeu dimana kawasan – kawasan tersebut ramai penduduk dan terdapat banyak pasar tradisional, rumah makan dan pemancingan. •
Demografi Dengan daya beli yang cukup kuat karena harga ikan jika dibandingkan
dengan ayam dan daging sangatlah terjangkau, sehingga lingkup target pasar
40
meliputi seluruh kalangan social, baik kalangan menengah ke atas maupun kalangan menengah ke bawah. -
Pemasok/Supplier
-
Pasar tradisional
-
Pemancingan
-
Rumah makan
-
Konsumen tingkat akhir.
•
Psikografi Dari segi psikografinya pun tentunya konsumen akan mendapatkan
manfaat dari mengkonsumsi ikan sebagaimana diketahui ikan mas memiliki kandungan gizi yang baik diantaranya: -
Protein 16.0 g
-
Lemak 2.0 g
-
Kalsium 20 mg
-
Fosfor 150 mg
-
Magnesium 2.0 mg
•
Behavioral Sekarang, hampir semua kalangan masyarakat menggemari ikan.Karena
ikan adalah salah satu alternative makanan pengganti ayam dan daging serta memiliki rasa yang enak dan tidak membosankan.Selain itu ikan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dan harganya yang variatif serta terjangkau.
41
4.2.2.3Target Target pasar Bagus Jaya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ikan mas dan patin, baik dari konsumen tingkat awal sampai dengan konsumen tingkat akhir. Khususnya para supplier dan pasar-pasar tradisional.
4.2.2.3Positioning -
Produk
: Ikan mas dan patin
-
Sasaran Pelanggan
: Supplier, Pasar tradisional, Rumah
makan, -
Pemancingan, dan konsumen tingkat akhir. Manfaat
:
Kualitas
baik,
sehat
dan
mengandung banyak zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. -
Strategi positioning
: Berdasarkan mutu dan harga,
produk (ikan) Kami memberikan penawaran nilai, kualitas dan kesehatan.
4.2.3
Trend Perkembangan Pasar
Dalam artikel anneahira.com (2012), selain potensial untuk pengembangan agrarian, pertanian, perkebunan dan pertambangan alam, Indonesia juga sangat potensial untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar. Pada tahun 2010, produksi perikanan Indonesia berada pada peringkat ke-13 terbesar di dunia dan pada tahun 2012 produksi perikanan Indonesia berada pada peringkat ke-3 setelah Cina dan India (World Wildlife Fund, 2012). Meski secara statistik, tingkat konsumsi ikan Indonesia masih terbilang rendah, yakni 30,47 kg/kapita/tahun, jika dibandingkan tingkat knsumsi ikan Malaysia yang mencapai 40/kg/kapita/tahun, namun potensi budidaya ikan air tawar tetap menjanjikan. Karena faktanya,
42
prouksi ikan Indonesia yang melimpah itu juga menjadi devisa Negara melalui ekspor perikanan yang dilakukan para nelayan lokal.
4.2.4
Proyeksi Penjualan
4.2.4.1 Proyeksi Penjualan Ikan Mas
Proyeksi Penjualan Ikan mas
Gambar 4.1 Proyeksi Penjualan Ikan Mas
Keterangan: Pada tahun pertama terlihat bahwa kenaikan penjualan ikan mas terjadi pada bulan ke delapan dimana permintaan mencapai sekitar ± 20,000 unit. Sedangkan tahun kedua juga sama pada bulan kedelapan penjualan mencapai sekitar ± 30,000 unit dan begitupun pada tahun ketiga angka penjualan mencapai pada ± 40,000 unit dibulan ke delapan. Hal ini terjadi dikarenakan faktor cuaca dimana
43
pada musim hujan produksi dan permintaan ikan masdari para supplier meningkat.
4.2.4.2 Proyeksi Penjualan Ikan Patin
Proyeksi Penjualan Ikan patin
Gambar 4.2 Proyeksi Penjualan Ikan Patin
Keterangan: Pada tahun pertama terlihat bahwa penurunan penjualan ikan patin terjadi pada bulan ke 6 dan begitupun pada tahun kedua dan tiga terjadi hal yang sama. Penurunan penjualan ikan patin disebabkan oleh faktor cuaca dimana pada saat itu terjadi musim kemarau sehingga berdampak pada produksi ikan yang cukup sulit dikarenakan kurangnya air.
44
4.3
Strategi Pemasaran Selain kami menawarkan harga yang jauh lebih murah tanpa mengurangi
kualitas ikan tersebut, kami berusaha memberikan pelayanan yang baik dan cepat sehingga pelanggan merasa nyaman. •
Kamipun memiliki persediaan ikan yang lebih bagi pelanggan sehingga stok kami selalu ada.
•
Kamipun memberlakuakn sistem kembali uang yang dimana jika ikan yang kami kirim kepada konsumen tersebut mengalami cacat/mati.
•
Diferensiasi Produk/Ikan yang Kami tawarkan adalah Ikan dengan kualitas terbaik dan harga yang sangat terjangkau dibandingkan dengan pebisnis lain di bidang sejenis. Namun produk Kami masih kurang bervariasi dan dikenal masyarakat dibandingkan dengan Pesaing.
•
Marketing Mix Produk/Ikan yang Kami tawarkan ada dua jenis, yaitu: Produk Supply:
Ikan mas Rp 19,000/Kg
Produk Budidaya:
•
Rp 120/ekor Ikan Patin ukuran ¾ inch
Place Karena usaha yang Kami jalankan adalah di bidang perikanan maka tentunya Kami telah mempelajari terlebih dahulu tentang bagaimana
45
cara memilih lokasi yang tepat untuk usaha ini. Kolam Kami berlokasi di Desa Malang Tengah, Ciseeng, Parung karena lokasi ini cukup memenuhi persyaratan dasar yaitu
800 meter diatas permukaan laut
dan dengan derajat keasaman air (pH) 7 – 8 serta suhu antara 20o – 25o C. •
Price Harga yang Kami tawarkan sangat terjangkau yaitu berkisar dari Rp 19,000/Kg dan untuk produk supply dan Rp 120/ekor untuk produk budidaya.
•
Promotion Kegiatan promosi yang Kami lakukan adalah dengan caraword of mouth, menyebarkan flyer dan brosur, media internet atau situs jejaring sosial.
4.3.1
Five Force Porter , Scenario dan SWOT
4.3.1.1 Five Force Porter Threats of entry Pada industri perikanan, ancaman pemain baru terhadap persaingan cukup besar karena banyak kompetitor yang sudah lebih lama berkecimpung dalam bidang ini. Dan masuknya usaha Kami sebagai pemain baru dalam industri perikanan di wilayah Ciseeng, Parung akan menjadi ancaman bagi pemain-pemain ikan yang sudah berjalan.
46
Threats of rivalry Banyaknya permintaan terhadap ikan terbukti dengan banyaknya pembeli dari tingkat konsumen yang beragam setiap harinya. Perbedaan harga jual antara pebisnis yang satu dengan yang lainnya merupakan ancaman karena mayoritas masyarakat akan lebih memprioritaskan harga yang lebih murah. Berikut adalah beberapa kompetitor Bagus Jaya: -
Pak Soleh, pemilik penangkaran ikan di daerah Parung
-
Pak Malih, pemilik penangkaran ikan di daerah Parung memiliki banyak jenis ikan air tawar.
-
Pak Udin, pemilik penangkaran ikan di daerah Parung yang sudah lama berkecimpung dibidang perikanan.
Threats of suppliers Selain berkecimpung dalam penangkaran ikan, Kami juga berkecimpung sebagai pemasok yang artinya, Kami juga membutuhkan pasokan ikan dari supplier yang lebih besar. Namun apabila terlalu bergantung pada satu pemasok saja maka hal tersebut dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan, untuk itu Kami memiliki beberapa pemasok ikam diantaranya: -
Pak Chandra, petani khusus ikan mas yang berlokasi di Bogor, Tonjolaya, Wisma Kipas
-
Pak Nurjaya yang juga berlokasi di Bogor.
-
Pak H. Ace yang memiliki tambak ikan di Bogor.
-
Pak Nurjaya yang berlokasi di Purwakarta, dan
-
Pak Kendar yang berlokasi di Jangari, Cianjur.
47
Threats of substitutes Ancaman yang muncul akibat adanya produk sejenis yang diberikan oleh kompetitor dan perusahaan harus mampu mengatasi hal tersebut karena barang substitusi/pengganti dapat menurunkan tingkat
penjualan
produk
utama
diantaranya: -
Ikan air laut, yang biasanya menjadi barang pengganti apabila produksi ikan air tawar sulit didapat. Hal tersebut terjadi karena faktor musim disaat penghujung musim barat.
Threats of buyers Ancaman yang muncul akibat kemampuan daya tawar pembeli terhadap sebuah produk. Hal ini biasa terjadi apabila konsumen ingin membeli ikan dengan jumlah yang banyak dan akan menawar harga jual lebih murah dari biasanya.
4.3.1.2 Skenario Penjualan Tabel 4.1 Skenario Penjualan
Pesimis Normal Optimis
1 2,408,559,638 2,635,185,600 2,861,811,562
2 2,888,258,280 3,160,020,000 3,431,781,720
3 3,750,307,982 4,103,181,600 4,456,055,218
Keterangan: Skenario penjualan dari tahun pertama hingga tahun ketiga berdasarkan kondisi pesimis, normal dan optimis memiliki tingkat kenaikan dan penurunan delapan
48
koma enam persen (8.6%) yang diasumsikan akan terjadi inflasi pada tahun 2013 sebesar 4.30%.
Gambar 4.3 Grafik Skenario Penjualan
4.3.1.3 SWOT Analysis Strengths
= Harga bersaing, kualitas bagus
Weaknesses
= Pemain baru dan belum begitu dikenal masyarakat serta variasi ikan masih sebatas ikan mas dan patin saja
Opportunities
= Lokasi dekat pasar, masih belum banyak pemain yang memiliki kualitas ikan yg bagus dan harga murah
Threats
= Banyak pemain lama yang sudah dikenal masyarakat dan memiliki variasi ikan yang banyak.
49
4.3.2 Analisis Pesaing 1) Pak Soleh S = Pemain lama dan proses pengirimannya sangat baik W = Ikan berkualitas standar dan tidak menggunakan pengairan sungai sehingga tidak mampu menampung ikan banyak dan ikan mudah mati. O = Pelanggan banyak, lokasi strategis di kawasan Kp. Waru, Parung. T = Banyak kompetitor yang menawarkan harga lebih murah.
2) Pak Malih S = Supplier besar, memiliki modal yang besar dan mempunyai semua jenis ikan air tawar dengan kualitas dan sarana yang bagus. W = Harga mahal dan tidak bisa bersosialisasi dengan konsumen. O = Akses mudah untuk mensuplai kepemancingan. T = Banyak kompetitor yang menawarkan harga lebih rendah.
3) Pak Udin S = Memiliki modal yang besar, pemain lama, kualitas ikan, sarana dan pengairan yang bagus serta pelayanan dan pasarnya luas. W =Harga mahal dan tidak bisa bersosialisasi dengan konsumen. O = Akses mudah untuk mensuplai ke pemancingan. T =Banyak kompetitor yang menawarkan harga lebih rendah.
50
4.3.3
Saluran Distribusi Kami memiliki beberapa wilayah/kanal distribusi untuk memasarkan
produk Kami yaitu: Wilayah Pemasaran saat ini 1.
2.
3.
Wilayah Pemasaran
Jalur Distribusi
Alamat Showroom / Counter
Lokal ....................... 55 %
Regional .................. 25 %
Nasional ............. [000] %
Ekspor ................ [000] %
×
Individu
×
Distributor
Industri
×
Retailer
Pemerintah
Eksportir
Lain - Lain
Desa Malang Tengah, Ciseeng, Parung
Penjualan
(Milik Perusahaan)
Wilayah Pemasaran yang direncanakan
51
1.
2.
3.
4.4
Wilayah Pemasaran
Jalur Distribusi
Rencana
Lokal .......................90 %
Regional ..................70 %
Nasional ..................70 %
Ekspor .....................50 %
×
Individu
×
Distributor
Industri
×
Retailer
Pemerintah
×
Eksportir
×
Lain - Lain
Lokasi
Kami berencana untuk melakukan kegiatan
Showroom / Counter
eksportir namun masih Kami pelajari baik
Penjualan
untuk teknik dan lokasi.
Analisis Produksi Dalam suatu usaha rencana produksi merupakan salah satu hal penting
yang harus kita perhatikan untuk menunjang keberhasilan suatu usaha yang sedang kita jalankan. Ketepatan dan keakuratan langkah – langkah untuk menjalankan usaha tersebut akan menuakan hasil yang baik pula. Oleh karena itu pada bab ini akan dijelaskan bagamana sehari- harinya bisnis budidaya ikan ini dioperasikan, lokasinya, peralatan, karyawan, proses dan lingkungan sekitarnya.
52
4.4.1Produksi Ikan Mas A. Teknik Produk dan Biaya Sesuai dengan jenis produksi Kami yaknisupply ikan mas, teknik produksi yang Kami gunakan adalah dengan caramembeli pasokan ikan dari supplier besardan petani ikan yang kemudian didistribusikan ke Bagus Jaya dan langsung sianp untuk dipasarkan kembali. Adapun tahap yang ditempuh antara lain : Penyiapan Sarana dan Peralatan
1) Kolam
Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Kolamdibangun
di
lahan
yang
landai
dengan
sehinggamemudahkan pengairan kolam secara gravitasi
. Gambar 4.4 Proses pembuatan kolam semen
kemiringan
2–5%
53
Gambar 4.5 Kolam semen yang sudah siap
Gambar 4.6Kolam tanah
54
2) Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha ikan masdiantaranya adalah: jala, waring (anco, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk menangkap ikan mas antara lain adalah: •
warring/scoopnet
•
ayakan panglembangan diameter 100 cm
•
ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan
•
keramba kemplung, keramba kupyak
•
fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat)
•
ayakan penyabetan dari alumunium/bamboo
•
anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi)
•
seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar)
•
jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi)
3) Persiapan Media
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untukpemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam
menyiapkan
media
pemeliharaan
ini,
yang
perlu
dilakukan
adalahpengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran
55
untukmemberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi,diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masingmasingdengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi
4) Cara penangkapan ikan
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai kekonsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
a. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajatC.
b. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
c. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
Gambar 4.7 Penangkapan ikan Mas
56
Gambar 4.8 Proses pengemasan ikan
4.4.2Pembesaran ikan patin Pembesaran ikan patin yang Kami lakukan adalah mulai dari ukuran bayi hingga berukuran ¾ inchi yang membutuhkan jangka waktu pembesaran selama 21 – 30 hari, kemudian siap untuk dijual kepada tengkulak ikan patin. Pembesaran ikan patin dapat dilakukan di kolam, di jala apung baik dengan sistem pen maupun dalam karamba. Berikut penjelasannya: Pembesaran ikan patin di kolam dapat dilakukan melalui sistem monokultur maupun polikultur.Namun Kami memilih untuk menggunakan sistem monokultur karena pemeliharan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan dengan polikultur.
57
Pembesaran ikan patin dijala apung sebaiknya memerhatikan lokasi pemeliharaan, bagaimana cara menggunakan jala apung, bagaimana kondisi perairan dan kualitas airnya serta proses pembesarannya. Pada pembesaran ikan patin, sistem yang perlu diperhatikan pemilihan lokasi, kualitas air, penebaran benih dan pemberian pakan serta pengontrolan. Pada pembesaran ikan patin di karamba yang perlu diperhatikan adalah masalah pemilihan lokasi, penebaran benih, pemberiaan pakan tambahan, pengontrolan dan pemanenan.
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih adalahsebagai berikut:
a. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
b. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
c. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung
58
benih ikan patin sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.
d.
Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
I.
Sistem terbuka
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama.Alat pengangkut berupa keramba.Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 10000 ekor benih ukuran ¾ inchi.
II.
Sistem tertutup
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik: (1) masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih; (2) hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air; (3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3
volume keseluruhan rongga
(air:oksigen=1:2); (4) kantong plastik lalu diikat. (5) kantong plastic dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos
59
yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.
Kami melakukan ini agar nantinya bibit-bibit ikan ini dapat berkembang biak dengan baik sehingga menghasilkan kualiatas yang bagus. Dan ketika ikanikan ini akan dijual kepada konsumen Kami memasukkan ikan yang telah ditangkap tadi kedalam plastik yang telah diisi air dan oksigen baru kemudian didistribusikan kepada konsumen.
4.4.3
Kontrol Kualitas
4.4.3.1 Kontrol Kualitas Ikan Mas
Untuk menjaga kualitas produk ikan mas, Kami melakukan dua pengelolaan yaitu pengelolaan pakan dan kualitas air. -
Pengelolaan Pakan Pemberian pakan dilakukan dalam jumlah yang tepat, tidak boleh berlebihan atau kurang karena pakan yang berlebih akan mengakibatkan memburuknya kualitas air akibat sisa pangan, sedangkan kekurangan pakan akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Dalam sehari ikan diberi makan tiga kali. Jumlah pakan yang diberikan adalah 3.5% dari berat total ikan aktual (biomass). Jumlah pakan dibagi menjadi tiga yaitu diberikan pada pahi hari, siang dan malam hari.
60
-
Pengelolaan Kualitas Air Kualitas air harus diperhatikan karena sisa pakan dan kotoran akan menumpuk didasar air yang dapat meningkatkan kadar ammonia, fluktuasi pH dan semakin pekatnya plankton. Juga memperhatikan kesehatan ikan dengan segera menanggulangi ikan yang mati atau sakit sehingga tidak mencemari dan meracuni ikan yang lain. Kadar pH air merupakan salah satu parameter yang cukup penting untuk mendeteksi potensi produktifitas kolam. Perubahan pH yg ekstrim akanmenyebabkan ikan menjadi stress sehingga tidak tumbuh optimal. Perubahan pH terjadi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:
•
Peningkatan gas CO2sebagai hasil pernafasan dari binatang-binatang air dan tumbuh-tumbuhan serta pembakaran bahan organik didalam air oleh jasad renik.
•
Kadar gas O2 yang terlarut, menurun.
•
Kandungan garam (Salinitas) yg tinggi.
•
Kolam yg jumlah ikannya terlalu padat (tidak sesuai dgn kapasitas air kolam).
•
Keadaan suhu air yg tidak stabil .
•
Tingkat kekeruhan air yg melebihi ambang batas.
Untuk menangani hal demikian, maka mesti dilakukan pengapuran pada kolam ikan. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur tohor atau kapur pertanian atau calsium carbonat (CaCO3).Dosisnya tergantung dari jenis tanah. Ada tiga tujuan pengapuran.
61
1) Untuk menormalkan pH Pengapuran sangat efektif untuk kolam yang ber-pH di bawah normal atau 7. Untuk air yang ber-pH 7 atau diatas 7, pengapuran tidak efektif. Kolam yang ber-pH rendah, kesuburan kolam itu akan rendah, proses penguraian bahan organik atau pupuk tidak berjalan normal.
2) Untuk meningkatkan alkalinitasSebuah kolam harus beralkanitas baik. Nilai alkali-nita kolam yang baik antara 50 – 300 mg/lt. Kolam yang beralkalinitas dibawah 50 mg/lt kesuburannya kurang.Memberantas hama dan penyakit hama dan penyakit sangat mengganggu ikan. Keduanya bisa menimbulkan kerugian. Karena itu hama dan penyakit harus dicegah dan diberantas. Dengan pengapuran keduanya akan mati.
Tabel 4.2 Standar kualitas air untuk pemeliharaan ikan mas
Parameter Suhu
Kisaran Optimal 20 – 25oC
pH
7-8
NH3
<0.02 mg/lt
Alkalinitas Kekeruhan Nitrit
>20 mg/lt 40 – 60 cm < 0.05 ppm
Oksigen Terlarut >5 mg/lt Kesadahan total
(sumber: TOP 10 ikan air tawar, 2010)
>20 mg/lt
62
4.4.3.2 Kontrol Kualitas Ikan Patin Untuk menjaga kualitas produk ikan patin Kami melakukan dua pengelolaan yaitu pengelolaan pakan dan kualitas air. -
Pengelolaan Pakan Sama seperti halnya dengan pengelolaan ikan mas, pemberian pakan ikan patin dilakukan dalam jumlah yang tepat, tidak boleh berlebihan atau kurang karena pakan yang berlebih akan mengakibatkan memburuknya kualitas air akibat sisa pangan, sedangkan kekurangan pakan akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Dalam sehari ikan diberi makan tiga kali. Jumlah pakan yang diberikan adalah 3.0% dari berat total ikan aktual (biomass). Jumlah pakan dibagi menjadi tiga yaitu diberikan pada pahi hari, siang dan malam hari.
-
Pengelolaan Kualitas Air Kualitas air merupakan faktor pembatas dalam pertumbuhan ikan budidaya. Sekalipun ikan patin dapat hidup pada kualitas air yang buruk, pertumbuhan ikan patin akan terhambat karena energinya digunakan untuk bertahan pada lingkungan perairan yang buruk dan kualitas air yang buruk menjadi sumber penyakit sehingga dapat menginfeksi ikan budidaya.
63
Tabel 4.3 Kualitas air optimal untuk pemeliharaan patin
Parameter Oksigen
Kisaran Optimal 4 – 6 ppm
pH suhu
6–7 25 – 33oC
Alkalinitas Total > 50 mg/l CaCO3 Amonia
< 0.1 ppm
Nitrit
< 0.05 ppm
Warna Air
Hijau
Kecerahan
30 – 45 cm
Hardness Ca
>20 mg/l CaCO3
Hardness Total
>40 mg/l CaCO3
(sumber: budidaya ikan patin, 2010)
4.4.4
Pelayanan Pelanggan Setiap usaha/bisnis pastinya memiliki service atau pelayanan terhadap
pelanggan dengan cara yang berbeda -beda. Begitu juga dengan usaha Kami yang memberikan pelayanan pelanggan berupa pengantaran produk yang Kami produksi, memberikan garansi apabila ikan yang Kami kirim ada yang cacat/mati dengan menukarkan atau dengan tidak perlu membayar atas ikan-ikan yang mati.Kami juga melakukan pendekatan kepada pelanggan bukan hanya sekedar hubungan antara produsen dan konsumen tapi Kami berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dan akrab agar pelanggan kami merasa nyaman dan juga lebih mempermudah untuk pelanggan memberi kritik dan saran, dan tentunya memberi bonus untuk pelanggan tetap.
64
4.4.5
Kontrol Persediaan dan Peningkatan Produk
4.4.5.1 Kontrol Persediaan Untuk mengatasi kelangkaan produk, terutama produksi ikan yang akanKami supply biasanya Kami selalu mengecek/mengontrol supplier besar apakah produk yang akan Kami jual ada atau tidak atau sedang mengalami kelangkaan sehingga dapat Kami tanggulagi dengan cara mencari dari supplier lain. Untuk pembibitan biasanya Kami melakukan kontrol setiap minggu untuk melihat perkembangan ikan tersebut.Namun saat memberi pakan setiap harinya, Kamipun juga selalu melakukan kontrol.
4.4.5.2 Peningkatan Produk Untuk meningkatkan produk yang Kami produksi Kami melakukan beberapa teknik dengan cara mengontrol kualitas, persediaan dan dengan memberikan pelayaan terhadap pelanggan yang baik sehingga masyarakat pasar tahu bahwa perusahaan Kami memiliki produk dengan kualiatas baik. Dan hal tersebut dapat meningkatkan angka penjualan serta penyebaran produk Kami yang tentunya tingkat probabilitas pun meningkat.
4.4.6
Pemasok Jenis dan tipe barang yang Kami pesan adalah Ikan mas yang terbagi
dalam berbagai ukuran sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk itu Kami memiliki beberapa pemasok (supplier) utama yang Kami unggulkan karena kualitas dan service yang baik diantaranya:
65
1. Pak Chandra, petani khusus ikan mas yang berlokasi di Bogor, Tonjolaya Wisma Kipas. 2. Pak Nurjaya yang juga berlokasi di Bogor dan 3. Pak H. Ace yang memiliki tambak di Bogor. Adapun beberapa pemasok cadangan yang sewaktu-waktu Kami gunakan apabila barang yang Kami inginkan tidak Kami dapatkan dari pemasok utama. Diantaranya: 1. Pak Nuryadi, yang berlokasi di Purwakarta dan 2. Pak Kendar yang berlokasi di Jangari, Cianjur.
4.4.7
Lokasi
4.4.7.1 Lokasi Pemeliharaan Ikan Mas Lokasi yang baik untuk memelihara ikan mas memiliki kiriteria tersendiri diantaranya:
-
Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
-
Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
-
Ikan dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
66
-
Kualitas air untuk pemeliharaan ikan harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
-
Ikan dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3.
-
Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.
-
Suhu air yang baik berkisar antara 20-25o C.
-
Serta lokasi yang mudah diakses dan dekat dengan keramaian (pusat) sehingga
memudahkan kami
dalam
mendistribusikan
produk
ke
pelanggan.
4.4.7.2 Lokasi Pembesaran Ikan Patin
Lokasi yang baik untuk membesarkan ikan patin memiliki kiriteria tersendiri diantaranya: -
Ketinggian lokasi perlu diperhatikan karena terkait dengan suhu air. Untuk budidaya ikan patin, ketinggian yang cocok adalah 0 – 800 dpl.
-
Untuk benih patin dipelihara didalam kolam dengan kedalaman air 40 – 50 cm yang cukup untuk menampung air sedalam 40 cm sehingga cukup dibuat kolam dengan ketinggian 60 cm.
-
Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6-7
-
Suhu air yang baik berkisar antara 25-33o C.
67
-
Karena kolam dibangun dekat dengan pemukiman penduduk, maka pengolahan limbah perlu dilakukan sebelum dibuang ke saluran umum dan membangun bak resapan untuk menampung limbah yang dibuang juga membangun saluran permanen yang terhubung langsung dengan sungai.
Gambar 4.9 Peta lokasi penangkaran ikan Perusahaan Bagus Jaya
Keterangan Kolam Gubuk Tanah Jalan Sungai
Gambar 4.10 Denah lokasi penangkaran ikan Perusahaan Bagus Jaya
68
Adapun kebutuhan lainnya yang harus diperhatikan seperti ruangan kerja yang digunakan untuk mencatat hasil laporan keuangan perhariannya.Untuk ruang kerja sendiri Kami hanya membangun sebuah gubuk kecil karena dalam usaha dibidang ini memang lebih sering bekerja dilapangan.Selain itu dari segi kebutuhan air dan listrik juga harus sangat diperhatikan karena kedua hal inilah yang sangat menentukan dan sekaligus membantu dalam menunjang kelancaran usaha ini untuk pengairan.Untuk dapat sampai ke lokasi dimana usaha Kami ini berada tidaklah sulit karena lokasi berada dikawasan yang ramai penduduk karena dekat dengan pasar dan dapat diakses dengan berjalan kaki, motor, bahkan mobil.
4.5Analisis Resiko Resiko adalah suatu variasi dari hasil – hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu pada kondisi tertentu (William & Heins, 1985) dan setiap bisnis pasti memiliki resikonya masing – masing, baik resiko spekulatif (speculative risk) yaitu resiko yang memang sengaja diadakan agar dilain pihak dapat diharapkan hal – hal yang menguntungkan maupun resiko murni (pure risk) yaitu resiko yang memang tidak disengaja, yang jika terjadi dapat menimbulkan kerugian secara tiba – tiba.
4.5.1 Analisis Resiko Ikan Mas Resiko Spekulatif
: Menjual produk ikan mas
Resiko Murni
: Kesulitan mendapatkan pasokan ikan mas apabila terjadi banjir besar tahunan yang terjadi setiap lima tahun sekali dan apabila curah hujan sangat tinggi.
69
Resiko Internal
: Terjadi apabila saat pendistribusian produk, ada yang mati karena lamanya perjalanan dan cacat karena adanya guncangan yang terjadi saat proses pengiriman.
Resiko Eksternal
: Terjadi apabila pasokan produk sulit didapat dan melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM) juga terjadinya perubahan ekonomi dan fluktuasi harga.
4.5.2 Analisis Resiko Ikan Patin Resiko Spekulatif
: Menjual ikan patin dengan resiko kerugian apabila terjadi persaingan ketat antar sesama pebisnis dibidang sejenis.
Resiko Murni
: Kesulitan mendapatkan pasokan ikan mas apabila terjadi banjir besar tahunan yang terjadi setiap lima tahun sekali.
Resiko Internal
: Terjadi apabila produk ikan patin terserang hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kerugian.
Resiko Eksternal
: Terjadi apabila pasokan produk sulit didapat dan melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM) juga terjadinya perubahan ekonomi dan fluktuasi harga,
4.6
Profil Perusahaan, Struktur Organisasidan Biodata Pemilik
4.6.1
Profil Perusahaan Perusahaan penangkaran ikan ini didirikan sebagai bagian awal rencana
usaha ini masih dalam bentuk Lapak Jual Beli Ikan Mas dan Patin yang sudah mendapat izin dan disetujui oleh pemerintah kabupaten setempat.Kegiatan usaha
70
yang berupa penangkaran dan supplier ikan mas dan patin ini dilakukan di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Alasan mendirikan usaha penangkaran dan supplier ikan di daerah tersebut adalah karena daerah tersebut memiliki ketinggian tanah yang sesuai dengan kriteria usaha penangkaran ikan. Sesuai dengan izin yang diberikan oleh pemerintah kabupaten setempat perusahaan ini memenuhi persyaratan yaitu surat izin pembangunan usaha yang telah dilegalisir oleh kepala desa Ciseeng.
Nama Perusahaan
: Bagus Jaya
Bidang kegiatan
: Melakukan aktivitas perdagangan, penangkaran dan memasok hasil produksi ke pasar-pasar tradisional, supplier dan konsumen tingkat akhir.
Lokasi penangkaran
: Ciseeng, Parung
Struktur permodalan
: 100% modal dari para pemegang saham dan pelaku usaha sebanyak dua orang.
Pemegang Saham
:
Tabel 4.4 Pemegang Saham
NAMA Arum Sari Meidhita Meutia Dewi TOTAL
Jumlah Saham 1
Nilai Saham
Persentase
65,000,000
50%
1
65,000,000
50%
2
130,000,000
100%
71
4.6.2
Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan dijabarkan sebagai berikut.
PEMILIK
PENGELOLA
PENGELOLA
PEKERJA LAPANGAN
PENGELOLA
PEKERJA LAPANGAN
Gambar 4.11 Struktur OrganisasiPerusahaan
Sumber: “diolah sendiri”
Berdasarkan struktur diatas Kami membagi beberapa bagian berdasarkan jabatan masing –masing, diantaranya : •
Pemilik
:
Pada
bagian
ini
merupakan
pemilik
modal
yang
menginvestasikan dananya dipenangkaran dan supplier ikan Bagus Jaya. •
Pengelola : Tugas pada bagian ini adalah bagaimana mengelolah mulai dari memasok barang, keuangan, pemasaran, serta memantau para pekerja lapangan.
72
•
Pekerja
Lapangan : Tugas dari bagian ini adalah yang berhubungan
dengan penyediaan lahan untuk penangkaran ikan, pemeliharaan hingga panen ikan.
4.6.3 Biodata Pemilik Biodata Pemilik/Pengurus
1.
Nama
Meidhita Meutia Dewi
2.
Jabatan
Owner
3.
Tempat
dan
Jakarta, 20 Mei 1991
Tanggal Lahir
4.
Alamat Rumah
Jl. Pondok Cabe 132 No. 63, Perumahan Villa Asean, Pondok Cabe 15418, Tangerang Selatan
5.
Nomor Telepon
6.
Nomor Fax
7.
Alamat E-mail
082-111-230-907
[email protected]
73
8.
Pendidikan
SMA
Terakhir
9.
Pengalaman
Divisi Promosi PT. Republika
Kerja
Biodata Pemilik/Pengurus
1.
Nama
Arum Sari
2.
Jabatan
Owner
3.
Tempat
dan
Masamba, 03 Oktober 1990
Tanggal Lahir
4.
Alamat Rumah
Jl. Sultan Hasanudin NO. 74, Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan
5.
Nomor Telepon
6.
Nomor Fax
085-992-42-097
74
7.
Alamat E-mail
[email protected]
8.
Pendidikan
SMA
Terakhir
9.
Pengalaman Kerja
4.7 4.7.1
Modal Awal Bisnis dan Asumsi Keuangan Modal Awal Bisnis
Bisnis penangkaran dan budidaya ikan Bagus Jaya pertama – tama dimulai dengan menyediakan lahan yang cukup luas.Dalam hal ini penyediaan kendaraan sebagai alat opersional merupakan pendanaan yang paling besar yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Sedangkan pendanaan bangunan berada diposisi terbesar kedua setelah pendanaan kendaraan karena penting guna membantu dalam kegiatan operasional, pendistribusian produk dan promosi. Kami juga menyediakan modal kerja (Cash on hand) agar memudahkan bisnis Kami jika ada keperluan – keperluan lainnya yang ingin dibeli.
4.7.2 Asumsi Keuangan Asumsi-asumsi yang digunakan dalam membuat laporan keuangan Bagus Jaya adalah sebagai berikut:
75
1. Modal awal sebesar Rp 130,000,000 2. Pendapatan diperoleh dari penjualan ikan patin ukuran ¾ inchi dan ikan mas ukuran 1 Kg (isi 4-5 ekor). 3. Penjualan mengalami peningkatan setiap bulannya rata – rata sebesar 9.327% dan peningkatan setiap tahunnya rata – rata sebesar 19.91%. 4. Harga jual mengalami peningkatan sebesar 3% per tahun dikarenakan biaya - biaya variable dan biaya tetap meningkat sebesar 3% per tahun. 5. Bunga tabungan adalah 6.25% net per tahun (sumber: bank mayora 2012). 6. Promosi dilakukan melalui penyebaran brosur dan personal sellingdi kawasan Parung, Sawangan, Pondok Cabe, Pamulang dan Cirendeu. 7. Biaya –biaya mengalami kenaikan sebesar 8.6% per tahun. Kenaikan ini berdasarkan tingkat inflasi pada tahun 2013 dan adanya resiko – resiko lain seperti politik, sosial dan ekonomi yang belum stabil. 8. Tunjangan hari raya diberikan satu tahun sekali sebesar satu kali gaji. 9. Penyusutan menggunakan metode garis lurus (straight line).
76
4.8
Rincian Biaya RINCIAN MODAL AWAL BAGUS JAYA
Tabel 4.5 Rincian Biaya Dana Start-up yang dibutuhkan Aset Tetap Tanah Bangunan Instalasi Listrik Perlengkapan Furniture and Fixtures Kendaraan Aset Tetap Lainnya Total Aset Tetap Modal Usaha Gaji dan Upah (Opening) Asuransi Ikan, Bibit, Pakan Ikan dll Legal and Accounting Fees Deposit Sewa Deposit Lainnya Perlengkapan Iklan dan Promosi Licenses Biaya Start-up lainnya Modal Kerja (Cash on Hand) Total Modal Usaha Total Dana yang dibutuhkan
Jumlah Rp
Total
3.000.000 23.000.000 1.500.000 4.000.000 450.000 40.000.000 71.950.000
1.650.000 20.250.000 100.000 36.050.000 58.050.000 Rp
130.000.000
77
4.9
Laporan Keuangan
4.9.1
Laporan Arus Kas Tahun 2012 LAPORAN ARUS KAS BAGUS JAYA TAHUN 2012
Tabel 4.6 Laporan Arus Kas 2012
Saldo Awal Kas Arus Kas Masuk Pendapatan dari Penjualan Piutang Dagang Total Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Biaya Penjualan Aktivitas Operasi Gaji dan Upah Biaya Operasional Tetap Pajak Aktivitas Pembiayaan Pembayaran Hutang Total Arus Kas Keluar
36,050,000
2,635,185,000 2,635,185,000
2,133,627,500 159,984,706 36,600,000 57,998,858 5,854,887 2,394,065,951
Arus Kas
241,119,049
Saldo Kas Operasi
277,169,049
Saldo Akhir Kas
277,169,049
78
4.9.2
Laporan Laba Rugi Tahun 2012 LAPORAN LABA RUGI BAGUS JAYA TAHUN 2012
Tabel 4.7 Laporan Laba Rugi Tahun 2012 Pendapatan Produk Ikan Mas Produk Ikan Patin
2.613.165.000 22.020.000
Total Pendapatan
2.635.185.000
Biaya Beli Ikan (biaya variabel) Produk Ikan Mas Produk Ikan Patin
2.131.792.500 1.835.000
Total Biaya Penjualan
2.133.627.500
Marjin Kotor
501.557.500
Total Gaji dan Upah
159.984.706
Biaya Variable Iklan Biaya Kendaraan Iuran Langganan Lain-lain Biaya Kantor dan Perlengkapan Sales & Marketing Telekomunikasi Perjalanan Utilities Totatl Biaya Variable
1.200.000 12.000.000 1.800.000 6.000.000 2.400.000 4.200.000 2.400.000 2.400.000 4.200.000 36.600.000
Biaya lainnya Biaya Amortisasi Dana Start Up Depresiasi Bunga Pinjaman Bank Gadai Pajak Total Biaya lainnya
57.998.858
Laba Bers ih
73.560.694
583.333 11.950.000 1.380.000 1.648.112
79
4.9.3 Neraca Tahun 2012 NERACA BAGUS JAYA TAHUN 2012 Tabel 4.8 Neraca
Saldo Awal
Akhir Tahun Pertama
Aset Aset Lancar Kas dan Bank Piutang Dagang Persediaan Biaya Dibayar Dimuka Aset Lancar Lainnya Total Aset Lancar
36,050,000 20,250,000 1,750,000 58,050,000
277,169,049 20,250,000 1,166,667 298,585,716
Aset Tetap Tanah Bangunan Instalasi Listrik Perlengkapan Aset Tetap Lainnya Kendaraan Aset Tetap Lainnya Total Aset Tetap
3,000,000 23,000,000 1,500,000 4,000,000 450,000 40,000,000 71,950,000
3,000,000 23,000,000 1,500,000 4,000,000 450,000 40,000,000 71,950,000
Dikurangi:Akumulasi Depresiasi
-
11,950,000
Total Aset
130,000,000
358,585,715
Kewajiban dan Ekuitas Pemilik Kewajiban Hutang Dagang Pinjaman Gadai Total Kewajiban
(20,800,000) 20,800,000 -
(23,186,743) 20,360,357 (2,826,385)
130,000,000 130,000,000
130,000,000 231,412,101 361,412,101
130,000,000
358,585,715
Ekuitas Pemilik Saham Biasa Laba Ditahan Dividends Dispersed Total Ekuitas Pemilik Total Kewajiban dan Ekuitas Pemilik
80
4.9.4 Arus Kas Tahun 2012 ARUS KAS BAGUS JAYA 2012 Tabel 4.9 Arus Kas 2012
Saldo Awal Kas
Jan
Feb
Mar
Apr
36.050.000
49.530.034
62.245.068
67.300.020
May 77.492.554
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
88.457.588
94.133.565
102.581.099
158.776.133
160.896.590
Nov 201.436.624
Dec 239.406.657
Arus Kas Masuk 157.600.000
152.970.000
150.915.000
139.515.000
143.470.000
149.025.000 131.235.000
389.720.000
183.215.000
304.020.000
289.830.000
443.670.000
157.600.000
152.970.000
150.915.000
139.515.000
143.470.000
149.025.000 131.235.000
389.720.000
183.215.000
304.020.000
289.830.000
443.670.000
127.250.000
123.385.000
121.752.500
112.452.500
115.635.000
120.342.500 105.917.500
316.655.000
148.102.500
246.610.000
234.990.000
360.535.000
Gaji dan Upah
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
Biaya Variable
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
Pendapatan dari Penjualan Total Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Aktivitas Investasi Biaya Penjualan Aktivitas Operasi
Pajak
-
-
7.237.582
-
-
6.136.557
-
-
16.122.077
-
-
3.050.000 28.502.643
Aktivitas Pembiayaan 487.907
487.907
487.907
487.907
487.907
144.119.966
140.254.966
145.860.048
129.322.466
132.504.966
Arus Kas
13.480.034
12.715.034
5.054.952
10.192.534
10.965.034
Saldo Kas Operasi
49.530.034
62.245.068
67.300.020
77.492.554
88.457.588
Pembayaran Hutang Total Arus Kas Keluar
Pinjaman Dana Saldo Akhir Kas
49.530.034
62.245.068
67.300.020
77.492.554
88.457.588
487.907
487.907
487.907
487.907
487.907
487.907
143.349.023 122.787.466
487.907
333.524.966
181.094.543
263.479.966
251.859.966
405.907.609
8.447.534
56.195.034
2.120.457
40.540.034
37.970.034
37.762.391
94.133.565 102.581.099
158.776.133
160.896.590
201.436.624
239.406.657
277.169.049
5.675.977
-
-
94.133.565 102.581.099
158.776.133
160.896.590
201.436.624
239.406.657
277.169.049
81 4.9.5
Rencana Arus Kas Tahun 2012 – 2014
RENCANA ARUS KAS BAGUS JAYA 2012 – 2014
Tabel 4.10 Rencana Arus Kas
2012
2013
2014
36.050.000
277.169.049
592.193.441
2.635.185.000
3.160.020.000
4.103.181.600
2.635.185.000
3.160.020.000
4.103.181.600
2.133.627.000
2.560.169.500
327.816.650
159.984.706 36.600.000 57.988.858
164.745.769 37.698.000 76.527.451
169.649.663 38.828.940 110.468.280
5.854.887 2.394.065.951
5.854.887 2.844.995.607
5.854.887 3.652.618.421
Arus Kas
241.119.049
315.024.393
450.563.179
Saldo Kas Operasi
277.169.049
592.193.441
1.042.756.620
Saldo Akhir Kas
277.169.049
592.193.441
1.042.756.620
Saldo Awal Kas Arus Kas Masuk Pendapatan dari Penjualan Piutang Dagang Total Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Biaya Beli Ikan Aktivitas Operasi Gaji dan Upah Biaya Variable Pajak Aktivitas Pembiayaan Pembayaran Hutang Total Arus Kas Keluar
82 4.9.6 Perhitungan NPV, PI, PP, IRR dan BEP 4.9.6.1 Net Present Value (NPV)
Tahun 1 2 3
DF 12% 0.893* 0.797* 0.712*
Proceed 243,362,101.00 317,476,473.00 453,239,788.00 ∑PV Capital Outlays
NPV
PV 217,322,356.19 253,028,748.98 322,706,729.06 793,057,843.23 130,000,000.00 663,057,834.23
*Ta bel Pres ent Va l ue
4.9.6.2 Profitability Index (PI)
4.9.6.3 Payback Periode (PP)
Tahun 0 1 2 3
Proceed
Capital Outlays -130,000,000 243,362,101 113,362,101 317,476,473 430,838,574 453,239,788 884,078,362
83
4.9.6.4
Internal Rate of Return (IRR)
= 35%
4.9.6.5 Break Even Point (BEP)
= Rp 139,998,791.39
= Rp 9,377,909.47
= 7,368
= 78,149