BAB 4 PEMBAHASAN
Sekarang ini, berbagai jenis usaha telah berkembang pesat di masyarakat kita. Bentuk usaha ini memiliki ciri dan karakter masing – masing. Ada yang hanya bertujuan mencari keuntungan dan ada yang tidak dan ada yang di antara keduanya. Salah satu contohnya adalah firma. Firma merupakan salah satu subjek pajak Badan. Kewajiban perpajakan Firma tidak berbeda dengan kewajiban perpajakan wajib pajak badan lainnya, seperti halnya Perseroan Terbatas. Sehingga secara umum Firma juga berkewajiban mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP dan melaksanakan kewajiban perpajakan lainnya seperti membayar pajak, memotong dan memungut pajak serta melaporkan SPT.
Undang-undang No 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan memberikan perlakuan khusus atas bagian laba yang diterima atau diperoleh sekutu firma yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi. Atas penghasilan tersebut, tidak dikenakan pajak atau tidak termasuk sebagai objek pajak (Pasal 4 ayat (3) huruf I UU PPh). Hal ini disebabkan karena setiap sekutu firma adalah pemilik dari firma tersebut. Dengan telah dikenakannya PPh terhadap penghasilan dari firma itu, maka atas penghasilan yang sama yang diperoleh para sekutunya tidak lagi dikenakan PPh. Oleh karena itu setiap penghasilan yang diterima atau diperoleh para sekutu firma, dengan nama dan bentuk apapun, termasuk gaji,
honorarium, pemakaian hasil, pengambilan prive, bukan termasuk objek PPh. Sementara itu, untuk gaji yang dibayarkan kepada pegawai yang juga adalah sekutunya tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
Tetapi masih banyak firma yang melakukan pembayaran gaji kepada sekutunya dan menganggapnya sebagai pembayaran gaji, honor dam pembayaran biasa, sehingga firma kemudian membebankan imbalan – imbalan tersebut dalam perhitungan PPh Badan akhir tahunnya dan memotong PPh 21. Hal ini akan menyebabkan biaya gaji tersebut dikoreksi oleh fiskus.
Sebagai konsekuensi terburuknya, WP akan mengalami kerugian dua kali, yaitu harus memotong PPh 21 dan harus merelakan biaya gajinya di PPh Badan untuk dikoreksi oleh fiskus. Semestinya PPh 21 yang sudah dipotong tersebut dapat direstitusi oleh oleh WP atau dikreditkan dalam SPT Tahunan PPh OP sekutu yang bersangkutan. Sedangkan untuk penghasilan berupa gaji dari firma tersebut tidak menambah perhitungan bruto tahun tersebut.
Pembahasan dilakukan pada PT Creatura Creations dimana data keuangan diambil dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 dimana badan usaha Creatura Creations sudah berbadan Perseroan Terbatas.
Pada data keuangan perusahaan periode 2010 dari data yang diperoleh dapat diperoleh perhitungan Pajak Penghasilan antara Perseroan Terbatas dengan Firma 2010
PT
Sales
Rp. 3.619.042.500
Rp. 3.619.042.500
Salary Expense
Rp.
155.800.000
Rp.
85.750.000
Depreciation Expense
Rp.
20.800.000
Rp.
20.800.000
Netto
Rp. 3.442.442.500
PPh Terutang (Psl 31(E))
12,5% Rp.
PPh Pasal 23 (Kredit Pajak) Rp.
Firma
-
Rp. 3.512.492.500 x
430.305.312,5 68.500.000
-
Rp. 361.805.312,5 PPh Pasal 25 Total
12 Rp.
30.150.442,71
-
12,5% Rp.
439.061.562,5
Rp.
68.500.000
Rp.
370.561.562,5
/
12 Rp.
x
-
/
30.880.130,21
2011
PT
Sales
Rp. 3.976.865.765
Rp. 3.976.865.765
Salary Expense
Rp.
160.998.000
Rp.
90.948.000
Depreciation Expense
Rp.
16.776.200
Rp.
16.776.200 -
Netto
Rp. 3.799.091.565
PPh Terutang (Psl 31(E))
12,5% Rp.
PPh Pasal 23 (Kredit Pajak) Rp. Rp. PPh Pasal 25 Total
-
Rp. 3.869.141.565 x
474.886.445,63
12,5%
x
Rp.
483.642.695,63
-
Rp.
77.600.000 -
397.286.445,63
Rp.
406.042.695,63
77.600.000
12 Rp.
Firma
/
33.107.203,81
12 Rp.
/
33.836.891,31
Adapun gaji direktur sebesar Rp. 70.050.000,00 per tahun dan pada Firma tidak mengakui adanya gaji direktur serta salary expense pada data keuangan perusahaan sudah dipotong PPh Pasal 21. Dari hasil perhitungan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa lebih menguntungkan apabila Creatura Creations menggunakan badan usaha Perseroan Terbatas.
Pada Perhitungan Pasal 21 antara Firma dan Perseroan Terbatas memiliki perbedaan pada gaji direktur dimana Firma tidak mengakui adanya gaji direktur sehingga hasil netto pada Firma menjadi lebih banyak dibandingkan dengan hasil netto dari Perseroan Terbatas, dan ini akan menjadikan Pajak Penghasilan pada Firma menjadi lebih besar dibandingkan dengan Perseroan Terbatas. Pada Pajak Penghasilan Pasal 23 antara Firma dan Perseroan Terbatas, sebenarnya ada perbedaan pada deviden yaitu pada Firma tidak ada deviden dan pada Perseroan Terbatas ada deviden akan tetapi pada perhitungan di atas PT. Creatura Creations tidak memasukan deviden pada data keuangan perusahaan. Pajak Penghasilan Pasal 25 antara Firma dan Perseroan Terbatas tidak mengalami perbedaan karena Pajak Pengahsilan Pasal 25 sama di bagi 12 / bulan. Setelah melakukan perhitungan antara Firma dan Perseroan Terbatas ternyata didapat keuntungan pajak penghasilan pada Perseroan Terbatas dibandingkan dengan Firma.
PPh Pasal 23 PT
Sales Salary Expense Depreciation Expense Income before tax
WP
3,619,042,500.00 155,800,000.00
139,960,000.00
15,994,000.00 PPh 211
301,213,718.75
PPh 45,182,057.81 23 61,176,057.81
20,800,000.00 3,442,442,500.00 430,305,312.50
After tax
3,012,137,187.50 301,213,718.75 25,101,143.23
WP
Firma
Sales
3,619,042,500.00
Salary Expene Depreciation Expense Income before tax
15,840,000.00
PPh 15,994,000.00 21
301,213,718.75
PPh 23
20,800,000.00 3,598,242,500.00 449,780,312.50
After tax
3,148,462,187.50 314,846,218.75 26,237,184.90
15,994,000.00
Pada kasus diatas penulis mencoba menjelaskan perbandingan keuntungan Pajak Penghasilan Pasal 23 antara Firma dan Perseroan Terbatas Dari segi Perseroan Terbatas, pemilik perusahaan (Wajib Pajak) akan dikenakan PPh pasal 23 saat menerima deviden, karena deviden yang diterima orang pribadi dikenakan tarif 15% objek pajak orang pribadi sedangkan pada Firma pembagian keuntungannya dari sekutu jadi tidak termasuk objek pajak. Dapat dilihat jika sudut pandang orang pribadi maka badan usaha Firma lebih menguntungkan tetapi apabila dilihat dari segi badan, Perseroan Terbatas yang lebih menguntungkan. Akan tetapi apabila dilihat dari segi hukum Perseroan Terbatas yang lebih menguntungkan karena pada Perseroan Terbatas tanggung jawab keuangan hanya terbatas pada harta Perusahaan tersebut tetapi pada Firma tanggung jawab keuangan bisa sampai harta pribadi pemilik perusahaan.