!" 38 Bab 38 Dosa Bagi Orang yang Berdusta Atas Nabi Penjelasan : Berdusta adalah perbuatan yang sangat tercela dan ini adalah salah satu sifat dari orang-orang Munafik. Allah berfriman :
7 %+3 8 9 %+6 5 ( 34 ( $+ " 12* + 0 + ,+ - ./ ) ( * $ %&'& # “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta” (QS. Al Baqoroh (2) :10). Kemudian yang paling keras atas hal itu adalah berdusta atas nama Allah dan Rasul-Nya. Firman-Nya :
$ @ %+ 930 FE G+ , -+ $C D A& %&B9" $ @ 7 %+2* ? 9+ = >3"&4 13 3 0 ;*</ 53 + : 4 I 53 30J 3 0 H& ? 4 “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata: "Orangorang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka." Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Huud (11) : 18). Orang-orang yang berdusta kepada Allah dan Rasul-Nya, mukanya hitam pada hari kiamat, Allah berfirman :
9*8 <5+ 3 ;1%S $ M R3/ Q 4 ON -% P
+ $+ ,+ %+M"+ 3 0 %+ 930 ;*L H3 B3 K % 9" “Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?” (QS. Az-Zumar (39) : 60). Firman-Nya :
<+ & 5 ? %&'"&/ 8& 6Z Y ? L+* X 4 $+ ,+ %+M"+ W
-% ! 930 D/ V( %+M"+ T-% P
L" V( %+M"+ TU L K % 9 7 "+*X& 8 L “pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu” (QS. Ali Imroon (3) : 106).
Imam Baghowi dalam tafsirnya menukil perkataan Shahabat Ibnu Abbas :
HY [,4 V%M" -%PL" HP [,4 V%M" U L “Putih wajahnya Ahlus Sunnah dan hitam wajahnya Ahlu bid’ah”. Perkataan Ibnu Abbas tersebut diriwayatkan oleh Imam Ibnu Abi Hatim dalam “Tafsir” (no. 4000 & 4001) dari jalan haddatsanaa Muhammad ibnul Abbas, haddatsanaa Muhammad bin Ali bin Hamzah Al Marwaziy, haddatsanaa Hafsh bin Umar Al Muqriy, haddatsanaa Ali bin Qudamah dari Mujaasyi’ bin ‘Amr dari Abdul Karim Al Jaziriy dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas semisal perkataan diatas. Kedudukan sanad : 1. Muhammad ibnul Abbas, pamannya Imam Syafi’I, dinilai Al Hafidz dalam “At Taqriib” shoqud. 2. Muhammad bin Ali bin Hamzah, ditsiqohkan oleh Imam Nasa’I dalam “Masyaikhoh Nasa’I”. 3. Hafsh bin Umar ( 150 H – 246/248 H), dinilai Al Hafidz dalam “At Taqriib”, laa ba’sa bih. 4. Ali bin Qudamah, belum aku temukan biografinya. 5. Mujaasyi’ bin ‘Amr, Imam Ibnu Ma’in menilainya sebagai seorang pendusta. (lisanul Mizan (2/231)). 6. Abdul Karim (w. 127 H), perowi Bukhori-Muslim, dinilai tsiqoh lagi mutqin oleh Al Hafidz dalam “At Taqriib”. 7. Sa’id bin Jubair (w. 95 H), Tabi’I wasith, perowi Bukhori-Muslim salah seorang Imam Ahlus Sunnah pada zamannya. Kesimpulan : berdasarkan sanad diatas, maka atsarnya adalah Sangat lemah. Wallahu A’lam. Salah satu bentuk kedustaan terhadap hadits Nabi juga adalah menceritakan hadits yang diketahui kebatilannya, namun tidak menjelaskannya. Nabi bersabda :
I a3 8 Y+ ] 4 % $+ / ( 3 + 64 ;*9+ _ ^ 93Y` \ Y] “Barangsiapa yang menceritakan hadits dariku dengan suatu hadits yang ia pandang itu kedustaan, maka ia adalah salah satu pendusta” (HR. Muslim). Bagaimana jika orang yang tidak tahu tentang status suatu hadist apakah ia shahih atau dhoif kemudian ia asal menceritakannya, maka ini juga termasuk berdusta atas nama Nabi , karena Nabi bersabda :
c 53 ! b[8& \ Y` 9+ 7 4 13 FE * 5 X
“Cukuplah seorang dikatakan pendusta, ia menceritakan setiap apa yang didengarnya” (HR. Muslim). Berkata Imam Bukhori :
A& %&B9 l k *]3 ?3 @ j + ? 53 ! A ' @( %+i 6* h 4 A ' H& ? C+ 6* h 4 A ' Y3 ? g + T3 Y] 106 « @ r 3 / + 6q/ p %+3 8 L o » !" T A ' A& %&B9 m3 j + ? 53 ! 48). 48). Hadits no. no. 106 “Haddatsanaa Ali ibnul Ju’di ia berkata, akhbaronaa Syu’bah, ia berkata akhbaronii Manshuur ia berkata aku mendengar Rob’iy bin Hiroosy berkatam aku mendengar Ali berkata : Nabi bersabda : “Janganlah kalian berdusta atas namaku, karena barangsiapa yang berdusta atas namaku maka tempatnya di neraka”. Muslim meriwayatkannya dalam Mukadimahnya no. 1. Penjelasan biografi perowi hadits :
Semua perowinya telah berlalu keterangannya. Manshur disini adalah ibnul Mu’tamir dan gurunya :
1.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama Hubungan Rowi
: : : :
Abu Maryam Rob’iy bin Hiroosy Wafat 100 H Kufah Tabi’I Kabir. Ditsiqohkan oleh Imam Ibnu Sa’ad, Imam Al’ijli dan Imam Ibnu Hibban. : Ali bin Abi Tholib adalah gurunya, sebagaimana dinukil oleh Imam Al Mizzi.
(Catatan : Semua biografi rowi dirujuk dari kitab tahdzibul kamal Al Mizzi dan Tahdzibut Tahdzib Ibnu Hajar)
Berkata Imam Bukhori :
A ' 3 4 * T. 3 0 Y3 * 3 -^ YC c 3 M H& ? C+ Y] A ' Y3 3% %+4 Y] 107 A ' . 7N u /& " 7N u /& \ & Y` 9+ 5 !" 3 0 A %+!@ \ & Y` L+ = ?+ 5 ! 4 o 6 * T.3 j + '& « @ 3 V+ Y ? B 4 %< / » A& %&B9 + <+? 53 ! 83 " + ' @ /4& 6 4 49). 49). Hadits no. no. 107 “Haddatsanaa Abul Waliid ia berkata, haddatsanaa Syu’bah dari Jaami’ bin Syadaad dari ‘Aamir bin Abdullah bin Zubair dari Bapaknya, ia berkata : aku bertanya kepada Zubair : ‘aku tidak mendengar engkau menceritakan hadits dari Rasulullah , sebagaimana yang dilakukan fulan dan fulan. Beliau menjawab : ‘sedangkan aku sebenarnya tidak pernah berpisah dengan Nabi , namun aku mendengar Beliau bersabda : “Barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka siapkanlah tempat duduknya di neraka”.
Penjelasan biografi perowi hadits : 1.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama
Hubungan Rowi
: : : :
Abul Walid Hisyaam bin Abdul Malik Ath-Thoyaalisiy Lahir 133 H Wafat 227 H Bashroh Imam Ahmad mengatakannya sebagai Syaikhul Islam. Imam Abu Hatim mengatakannya sebagai Amirul Mukminin fill hadits. : Syu’bah adalah gurunya, sebagaimana dinukil oleh Imam Al Mizzi.
2. Syu’bah juga seorang Amirul Mukminin fill hadits.
3.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama
Hubungan Rowi
: : : :
Abu Shokhroh Jaami’ bin Syadaad Wafat 127 atau 128 H Kufah Tabi’I Shoghir. Ditsiqohkan oleh Imam Ibnu Ma’in, Imam Abu Hatim, Imam Nasa’I, Imam Al’ijli dan Imam Ibnu Hibban. : ‘Aamir adalah gurunya, sebagaimana dinukil oleh Imam Al Mizzi.
4.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama
Hubungan Rowi
: : : :
Abul Harits ‘Aamir bin Abdullah bin Zubair bin Awwam Wafat 100 H Madinah Tabi’I wasith. Ditsiqohkan oleh Imam Ahmad, Imam Ibnu Ma’in, Imam Abu Hatim, Imam Nasa’I, Imam Al’ijli dan Imam Ibnu Hibban. : Abdullah bin Zubair adalah Bapaknya sekaligus gurunya, sebagaimana dinukil oleh Imam Al Mizzi.
5.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama Hubungan Rowi
: : : : :
Abu Bakar Abdullah bin Zubair bin Awwam Lahir 1 H Wafat 73 H Madinah Sahabat Rasulullah meninggal pada saat Ibnu Zubair berumur 9 tahun. Zubair adalah Bapaknya pernah menjadi kholifah.
6.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama Hubungan Rowi
: : : : :
Abu Abdillah Zubair bin Awwam Wafat 36 H Madinah Shahabat. Salah satu dari 10 Shahabat yang dijamin masuk jannah.
(Catatan : Semua biografi rowi dirujuk dari kitab tahdzibul kamal Al Mizzi dan Tahdzibut Tahdzib Ibnu Hajar)
Berkata Imam Bukhori :
wS93Y] 8& Y] 4& 7 4 ?+ 5 + 6 Q ( 64 A ' . 9.? Y3 \ 3 @ % Y+ Y] A ' *k 5 ? %+4 Y] 108 « @ 3 V+ Y ? B 4 %< / 13 Y 5? L » A ' !" 074 1xS3 50). 50). Hadits no. no. 108 “Haddatsanaa Abu Ma’mar ia berkata, haddatsanaa Abdul Waarits dari Abdul Aziz ia berkata, Anas berkata : ‘sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku untuk menyampaikan hadits banyak-banyak kepada kalian, kecuali bahwa Nabi pernah bersabda : “Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka siapkan tempat duduknya di Neraka”. Muslim meriwayatkannya dalam Mukadimah no. 3.
Penjelasan biografi perowi hadits : 1.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama
Hubungan Rowi
: : : :
Abu Ma’mar Abdullah bin Amr bin Abil Hajaaj Wafat 224 H Bashroh Ditsiqohkan oleh Imam Ibnu Ma’in, Imam Abu Zur’ah, Imam Al’ijli dan Imam Ibnu Hibban. Imam Abu Hatim menilainya, shoduq mutqin, kuat haditsnya, namun ia tidak memiliki hafdh dan memiliki pemikiran Qodariyah. : Abdul Warits adalah gurunya dan tinggal senegeri dengannya, sebagaimana dinukil oleh Imam Al Mizzi.
Perowi lainnya telah berlalu keterangannya. (Catatan : Semua biografi rowi dirujuk dari kitab tahdzibul kamal Al Mizzi dan Tahdzibut Tahdzib Ibnu Hajar).
Berkata Imam Bukhori :
j + ? 53 ! A ' H 5 ! Y^ + 4 + Y+ 9.9 Y] A ' ,3 * + Tb8 Y] 109 « @ 3 V+ Y ? B 4 %< / [ '& 4 [ B& 9 » A& %&B9 !" 51). 51). Hadits no. no. 109 “Haddatsanaa Makkiy bin Ibrohim ia berkata, haddatsanaa Yazid bin Abi Ubaid dari Salamah ia berkata aku mendengar Nabi bersabda : “Barangsiapa yang mengatakan atas namaku sesuatu yang tidak aku katakan, maka siapkan tempat duduknya di neraka”. Penjelasan biografi perowi hadits :
1. Makkiy sudah berlalu keterangannya. 2.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama Hubungan Rowi
: : : :
Abu Kholid Yazid bin Abi Ubaid Wafat 140an H Hijaz Tabi’I shoghir. Ditsiqohkan oleh Imam Ibnu Ma’in, Imam Abu Dawud, Imam Al’ijli dan Imam Ibnu Hibban. : Salamah adalah maulanya sekaligus gurunya dan tinggal senegeri dengannya, sebagaimana dinukil oleh Imam Al Mizzi.
3.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama Hubungan Rowi
: : : : :
Abu Muslim Salamah bin ‘Amr ibnu Akwa’ Wafat 74 H Madinah Shahabat. ikut baiat Ridwan.
(Catatan : Semua biografi rowi dirujuk dari kitab tahdzibul kamal Al Mizzi dan Tahdzibut Tahdzib Ibnu Hajar).
Kedudukan sanad : Sanad ini adalah tsulasiy yakni antara diri penulis hadits (dalam hal ini Imam Bukhori) dengan Rasulullah hanya ada 3 orang perantara (perowinya). Para ahli hadits sangat membanggakan sanad seperti ini, karena menunjukkan tinggi sanadnya. Al Hafidz dalam “Al Fath” mengatakan bahwa sanad tsulasiy yang seperti ini dalam Shahih Bukhori ada sekitar 20an dan beliau rohimahulloh memiliki karangan khusus tentangnya. Berkata Imam Bukhori :
O * 9 * ,+ 4 z k 3 4 I ki 3 ] 4 H 6% %+4 Y] A ' !%+ Y] 110 o 7 | } 07q/ p 6{@ Y B / K 5 3/ 6{@ " p 3< 8& %+<8 L o " 35! %5P L » A ' !" « @ 3 V+ Y ? B 4 %< / 1Y5? <+ " p 3L@ %+ 3/ [& 0S5 <9 52). 52). Hadits no. no. 110 “Haddatsanaa Musa ia berkata, haddatsanaa Abu Awaanah dari Abu Hashiin dari Abu Shoolih dari Abu Huroiroh dari Nabi beliau bersabda : “Namailah kalian dengan namaku, namun janganlah berkunyah dengan kunyahku. Barangsiapa yang bermimpi melihatku, maka sungguh ia benar-benar melihatku, karena setan tidak dapat menyerupai wujudku. Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka siapkanlah tempat duduknya di neraka”. Muslim meriwayatkannya no. 3.
Penjelasan biografi perowi hadits : 1.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama Hubungan Rowi
3.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama
Hubungan Rowi
: : : :
Abu Salamah Musa bin Ismail Wafat 223 H Bashroh Ditsiqohkan oleh Imam Ibnu Ma’in, Imam Abu Hatim, Imam Ibnu Sa’ad, Imam Al’ijli dan Imam Ibnu Hibban. : Abu Awaanah Wadhoh bin Abdullah adalah gurunya, sebagaimana dinukil oleh Imam Al Mizzi. : : : :
Abu Hishiin Ustman bin ‘Aashim bin Hishiin Wafat 127 H atau setelahnya Kufah Tabi’I Shoghir. Ditsiqohkan oleh Imam Ahmad, Imam Ibnu Ma’in, Imam Nasa’I, Imam Abu Hatim, Imam Al’ijli dan Imam Ibnu Hibban : Abu Sholih Dzakwan adalah gurunya, sebagaimana dinukil oleh Imam Al Mizzi.
(Catatan : Semua biografi rowi dirujuk dari kitab tahdzibul kamal Al Mizzi dan Tahdzibut Tahdzib Ibnu Hajar).
Penjelasan Hadits : 1. Para ulama ketika mencontohkan hadits mutawatir yang berupa lafadznya, mereka mencontohkan dengan hadits ini. 2. Ancaman yang sangat berat bagi orang yang berdusta terhadap hadits Nabi dan termasuk dosa yang sangat besar. 3. Tidak ada alasan apapun untuk memalsu hadits Nabi , sekalipun pelakunya bertujuan untuk kebaikan, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang shufi yang memalsukan hadits-hadits tentang keutamaan Al Qur’an dengan tujuan agar orang tidak meninggalkan Al Qur’an. Maka dengan kebodohannya mereka merusak Islam tanpa mereka sadari. 4. Keutamaan para Shahabat yang mana mereka sangat berhati-hati didalam menyampaikan hadits-hadits Nabi . 5. Diletakkannya bab ini dalam kitab ilmu, karena agar kita tidak terjerumus dengan ancaman sabda Nabi tersebut, maka kita perlu belajar khususnya ilmu Mustholah hadits, agar kita dapat membedakan mana riwayat yang shahih dan yang lemah. Kalau kita tidak mampu maka tanyalah kepada ulama yang mumpuni.
6. Hadits-hadits Nabi sekalipun banyak dipalsukan oleh para penjahat, namun Allah tetap menjaganya, karena hadits adalah penjelas Al Qur’an. Allah berfirman :
7 %&J/3 ` + 6 " * b .6 + `
6 6 “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benarbenar memeliharanya” (QS. Al Hijr (15) : 9). 7. Penjagaan Allah berupa dibangkitkannya para ulama yang menjelaskan kecurangan para pemalsu hadits. Syaikh DR. Muhammad Az-Zahrani dalam bukunya “Tadwinus Sunnah” menukil kisah bahwa suatu hari didatangkan zindik untuk dibunuh kepada khalifah Harun Ar-Rasyid, lalu zindik ini berkata : ‘bagaimana (sikap)mu dengan seribu hadits yang telah saya palsukan?’, dia menjawab : ‘bagaimana sikapmu wahai musuh Allah dari tindakan Abu Ishaq Al-Fazari dan Ibnul Mubarok. Keduanya akan menghilangkannya dan mengeluarkannya huruf demi huruf (dari hadits palsu tersebut)’. lihat Tadzkirah Al Huffazh, Adz-Dzahabi 1/273.