BAB 3 METODOLOGI
3.1
Metode Penelitian Metode penelitian untuk penyusunan skripsi ini meliputi langkah-langkah pengembangan produk permainan anak yang dapat meningkatkan daya intelegensia anak yang disesuaikan dengan teori yang ada agar tercapai tujuan pembuatan paper ini. Langkah-langkah penelitian yang digunakan pada penyusunan skripsi ini terdiri dari beberapa langkah yaitu: Studi Pendahuluan, Studi Kepustakaan, Pengumpulan Data, Analisa Data, Identifikasi Kebutuhan Pelanggan, Interpretasi Kebutuhan Hierarki Kebutuhan Pelanggan, Menetapkan Derajat Kepentingan Relatif, Menentukan Spesifikasi Produk, Penyusunan Konsep, Pemilihan Konsep, Pengujian Konsep.
31
Studi Pendahuluan Studi Kepustakaan Pengumpulan Data
Analisis Data
Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Interpretasi Kebutuhan
Hierarki Kebutuhan Pelanggan
Menetapkan Derajat Kepentingan Relatif
Menentukan Spesifikasi Produk
Penyusunan Konsep
Pemilihan Konsep
Pengujian Konsep
Gambar 3.1 Flow Diagram Perancangan Sistem
32
3.1.2
Studi Pendahuluan Langkah ini merupakan awal dalam penyusunan skripsi, yang berisi tujuan penulisan skripsi yaitu : ¾ Melakukan kajian dan analisa yang terjadi pada produk mainan anak dalam mengembangkan daya intelegensi. ¾ Melakukan identifikasi dan analisis apakah pengembangan produk mainan anak dapat menjawab dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi sehingga dapat membawa dampak positif terhadap kebutuhan konsumen sekarang ini. ¾ Melakukan langkah-langkah pengembangan produk sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan disesuaikan dengan pendekatan teori perancangan dan pengembangan konsep produk.
3.1.3
Studi Kepustakaan Studi pustaka dilakukan agar penyusunan skripsi ini didasarkan pada konsep yang sistematis dan logis melalui pencarian referensi-referensi literatur dari berbagai buku yang ada sesuai dengan bidang studi yang dipelajari dan dari berbagai tugas akhir yang serupa. Tujuan utama dari studi pustaka adalah agar dalam analisa dan penyelesaian permasalahan sesuai dengan bidang ilmu yang ada.
33
3.1.4
Pengumpulan Data Pengumpulan
data
dilakukan
melalui
penyebaran
kuesioner.
Kuesioner ini terbagi menjadi dua bagian, pertama dimaksud untuk mengetahui tanggapan guru terhadap produk mainan anak sekarang ini, yang kedua dimaksud untuk mengetahui kebutuhan anak terhadap produk mainan sesuai dengan pengamatan orang tua.
3.1.5
Analisa Data Data kuesioner yang dapat diuji keabsahan dan keterpercayaannya dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas data. Setelah pengujian diperoleh yang menunjukkan hasil yang valid dan reliabel maka data didistribusikan untuk mendapatkan tingkat kepentingan terhadap masing-masing kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen.
3.1.6
Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Tahap ini merupakan tahap yang penting dari fase pengembangan konsep yang merupakan salah satu fase pada proses pengembangan produk. Proses identifikasi pada umumnya, yaitu pengumpulan data mentah,
interpretasi
data
menjadi
kebutuhan
pelanggan,
mengkoordinasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki, dan menetapkan derajat kepentingan setiap kebutuhan. Daftar kebutuhan pelanggan yang dihasilkan digunakan untuk menuntun anggota tim
34
dalam menetapkan spesifikasi produk, membuat konsep produk, dan menyeleksi konsep produk untuk kemudian dilakukan pengembangan yang lebih lanjut.
3.1.7
Interpretasi Kebutuhan Kebutuhan konsumen diekspresikan sebagai pernyataan tertulis dan merupakan hasil interpretasi kebutuhan yang berupa data mentah yang diperoleh dari konsumen. Setiap pernyataan atau hasil observasi yang diperoleh dari responden kemudian diolah untuk mendapatkan suatu daftar kebutuhan konsumen terhadap produk yang akan dibuat.
3.1.8
Hierarki Kebutuhan Pelanggan Dari hasil interpretasi kebutuhan pelanggan yang didapat, selanjutnya dilakukan
beberapa
penggabungan
kebutuhan
yang
memiliki
kemiripan yang disebut juga dengan kebutuhan hierarki. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil kebutuhan primer yang merupakan kebutuhan yang bersifat umum atau general dan kebutuhan sekunder yang mengekspresikan kebutuhan yang bersifat lebih detail.
3.1.9
Menetapkan Derajat Kepentingan Relatif Informasi tingkat kepentingan relatif terhadap kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda harus dibuat suatu prioritas pilihan dan
35
mengalokasikan sumberdaya dalam mendisain produk. Tingkat kepentingan relatif bermacam-macam kebutuhannya dan memiliki bobot berupa nilai untuk setiap kebutuhan, adapun
skala yang
digunakan dalam mengukur kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 5, yaitu dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Sangat tidak sesuai 2. Kurang sesuai 3. Ragu-ragu 4. Cukup sesuai 5. Sangat sesuai Untuk mencari tingkat kepentingan dilakukan dengan menggunakan kuesioner dari hasil data tanggapan guru dan orang tua terhadap produk mainan yang digunakan sekarang ini.
3.1.10 Menentukan Spesifikasi Produk Pada tahapan ini menjelaskan bahwa suatu produk yang akan dibuat harus memiliki hal-hal tertentu yang dapat mengakomodasi kebutuhan konsumen.
Proses
pembuatan
target
spesifikasi
dengan
cara
menyiapkan daftar kebutuhan pelanggan yang diperoleh masih banyak mengandung interpretasi yang bersifat subyektif, oleh karena itu tim menetapkan daftar dan gambar metriknya. Seperti menentukan daftar
36
kebutuhan pelanggan, menentukan daftar metrik, metrik metric-need, dan target pengembangan.
3.1.11 Penyusunan Konsep Konsep produk merupakan gambaran singkat mengenai teknologi, prinsip kerja, dan desain yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Dalam penyusunan konsep ini terdapat tahap-tahap yang harus dilakukan diantaranya memperjelas masalah, pencarian internal, pencarian eksternal, dan penggalian secara sistematis. Proses penyusunan konsep dimulai dengan serangkaian kebutuhan pelanggan dan target spesifikasi produk serta menghasilkan serangkaian konsep produk dimana nantinya akan membuat seleksi akhir pada tahap pemilihan konsep.
3.1.12 Pemilihan Konsep Pemilihan konsep merupakan proses menilai konsep dengan pertimbangan kebutuhan konsumen dan criteria lainnya, setelah tersusunnya beberapa konsep tersebut dievaluasi dengan melakukan perbandingan kekuatan dan kelemahan dari konsep dan memilih satu konsep untuk dikembangkan.metode yang dipilih dalam seleksi konsep adalah matriks keputusan. Ada dua tahapan dalam metode ini, yaitu tahapan penyaringan konsep dan tahapan penilaian konsep.
37
3.1.13 Pengujian Konsep Pengujian konsep pengumpulan respon langsung terhadap deskripsi konsep produk dari pelanggan potensial didalam target pasar. Pengujian konsep berbeda dengan seleksi konsep dalam hal pengumpulan data secara langsung dari pelanggan dan lebih sedikit mengandalkan penilaian yang dibuat oleh tim pengembang. Proses ini sangat penting untuk menguji kelayakan suatu produk untuk dipasarkan kepada konsumen. Bila produk tersebut dinyatakan layak maka, produk tersebut akan diproduksi secara massal.
3.2
Teknik Pengumpulan Data Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subyek secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian. Teknik pengumpulan data primer dapat melalui metode survei dan metode observasi. Metode survei pada penyusunan skripsi ini dilakukan dengan menyebarkan angket kuesioner.
3.3
Teknik Pengambilan Sampel 3.3.1 Cluster Sampling (Area Sampling) Pengambilan sampel pada penyusunan skripsi ini dilakukan dengan dua teknik. Yang pertama pengambilan sampel berdasarkan Cluster Sampling
38
(Area Sampling) merupakan suatu teknik sampling yang digunakan obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu Negara, propinsi dan kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Wilayah Jakarta Selatan memiliki kependudukan yang terdiri dari 10 Kecamatan dan 65 Kelurahan. Berikut adalah distribusi kependudukan wilayah Jakarta Selatan. Tabel 3.1 Distribusi Kependudukan Wilayah Jakarta Selatan No. 1
Kecamatan Tebet
Alamat Jl. Prof. Soepomo SH Jakarta Selatan Telp.0218298971
Kelurahan 1. Tebet Timur 2. Tebet Barat 3. Kebon Baru 4. Menteng Dalam 5. Bukit Duri 6. Manggarai Selatan 7. Manggarai 2 Setiabudi Jl. Setiabudi 1. Setiabudi Barat 8 K 2. Kuningan Timur Jakarta Selatan 3. Karet Kuningan Telp. 0214. Karet 5254109 5. Karet Semanggi 6. Guntur 7. Menteng Atas 8. Pasar Manggis 3 Mampang Prapatan Jl. Kapten 1. Kuningan Barat Tendean No.9 2. Bangka Jakarta Selatan 3. Mampang Prapatan Telp.0214. Pela Mampang 79195379 021- 5. Tegal Parang 7991353 0217991379
39
No. 4
5
6
7
8
9
Kecamatan
Alamat
Kebayoran Baru Jl. Kerinci IX Blok E/1 Jakarta Selatan Telp. 0217207314 0219146779 021710460
Kelurahan
1. Cipete Utara 2. Pulo 3. Gandaria Utara 4. Petogogan 5. Melawai 6. Kramat Pela 7. Gunung 8. Selong 9. Rawa Barat 10. Senayan Cilandak Jl. K.H. 1. Gandaria Selatan Muhasyim 2. Cipete Selatan Raya 3. Cilandak Barat Jakarta Selatan 4. Pondok Labu Telp.0215. Lebak Bulus 7694407 Pasar Minggu Jl. Raya 1. Pejaten Barat Ragunan 2. Pasar Minggu No.16, 3. Ragunan Jakarta Selatan 4. Kebagussan Telp.0215. Pejaten Timur 7827356 021- 6. Jati padang 7806296 7. Cilandak Timur Pesanggrahan Jl. 1. Pesanggrahan Pesanggrahan 2. Bintaro Raya No. 2, 3. Ulujami Jakarta Selatan 4. Petukangan Utara Telp. 0215. Petukangan Selatan 7360821 Kebayoran Lama Jl. Ciputat Raya 1. Pondok Pinang Jakarta Selatan 2. Grogol Selatan Telp. 0213. Grogol Utara 7293718 021- 4. Kebayoran Lama Selatan 7208053 021- 5. Kebayoran Lama Utara 7251500 6. Cipulir Pancoran Jl. Pengadegan 1. Pancoran Timur II/2, 2. Duren Tiga Jakarta Selatan 3. Rawajati Telp. 0214. Pengadegan
40
10
Jagakarsa
79711 0217971192 Jl. Sirsak No. 2 Jakarta Selatan Telp. 0217270912
5. Kalibata 6. Cikoko 1. Jagakarsa 2. Cipedak 3. Lenteng Agung 4. Ciganjur 5. Srengseng Sawah 6. TAnjung Barat
Sumber : http://selatan.jakarta.go.id/selayangpandang/kecamatan.html Penulis dengan menggunakan teknik sampel ini memperkecil wilayah populasinya dengan menetapkan wilayah Kelurahan Pasar Minggu sebagai sumber data yang akan diambil pada penyusunan skripsi. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu dan biaya. Selain itu penulis bertempat tinggal di wilayah tersebut, sehingga memudahkan dalam pengumpulan data. Teknik Cluster Sampling (Area Sampling) ini digunakan untuk memenuhi data kebutuhan pelanggan di luar lingkungan sekolah TK di wilayah Kelurahan Pasar Minggu. Adapun Kelurahan Pasar Minggu terdiri dari 10 RW yang memiliki jumlah kepala keluarga sebanyak 5042 kepala keluarga dan jumlah kepala keluarga yang memiliki anak usia 5 sampai 7 tahun berjumlah 3052 kepala keluarga.(Untuk lebih lengkap tabel distribusi masyarakat Kelurahan Pasar Minggu tertera pada bab 4)
41
Pengambilan
sampel
dilakukan
dengan
menggunakan
rumus
perhitungan Slovin dan rumus proporsional. Rumus Slovin: n =
N 1 + N .e 2
dimana: n = banyaknya sampel yang dibutuhkan N = banyaknya populasi yang ada e = persentase kesalahan (biasanya 10%)
Rumus Proporsional:
nh =
Nh n N
dimana: nh = banyaknya sampel tiap RW Nh = jumlah kepala keluarga yang memiliki anak usia 5-7 tahun tiap RW N = banyaknya Kepala keluarga yang memiliki usia 5-7 tahun di Kelurahan Pasar Minggu
3.3.2 Sampling Jenuh Yang kedua penyusunan skripsi menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik ini dipakai pada keempat sekolah TK yang berada di wilayah Kelurahan Pasar Minggu. Berikut adalah distribusi
42
Guru yang terdapat pada masing-masing sekolah TK di wilayah Kelurahan Pasar Minggu. Tabel 3.2 Tabel Jumlah Guru tiap Sekolah TK di wilayah Pasar Minggu
3.4
TK
Jumlah Guru
Al-Azhar
10
Baitussalam
6
Yasporbi II
8
Teratai
7
Total
31
Teknik Analisis Data
Distribusi frekuensi digunakan untuk analisa data pada kuesioner yang bersifat pertanyaan tertutup (untuk mengetahui kebutuhan tanggapan Guru/Orang tua terhadap produk mainan anak yang ada saat ini). Sedangkan teknik yang digunakan untuk analisa data pada kuesioner yang bersifat pertanyaan terbuka (untuk mengetahui kebutuhan anak akan produk mainan sesuai
dengan
pengamatan
Guru/Orang
tua)
adalah
dengan
menginterpretasikan kebutuhan pelanggan. Dari hasil interpretasi kebutuhan pelanggan didapatkan daftar kebutuhan pelanggan yang nantinya disusun menjadi matriks-metrik kebutuhan (Needs-metrics matrix). Syarat metrik yang baik adalah yang dapat merefleksikan secara langsung nilai produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan. Hubungan antara kebutuhan dan metrik
43
merupakan inti dari proses penetapan spesifikasi. Setelah spesifikasi produk didapat lalu dilakukan penyusunan konsep produk dengan beberapa tahapan yang ada. Pemilihan konsep yang dihasilkan dari penyusunan konsep merupakan hasil yang terbaik dalam pengembangan yang nantinya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Pengujian konsep berhubungan erat dengan seleksi konsep, dimana kedua aktivitas ini bertujuan untuk menyempitkan jumlah konsep yang akan diproses lebih lanjut. Namun pengujian
konsep
berbeda
karena
aktivitas
ini
bertujuan
untuk
menitikberatkan pada pengumpulan data langsung dari pelanggan potensial dan hanya melibatkan sedikit penilaian dari pengembang. Pengujian konsep dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang dilengkapi disain yang ditawarkan untuk mengetahui seberapa besar keinginan atau kebutuhan pelanggan dari hasil konsep produk yang ditawarkan.