BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sugiyono (2010 : 6) menjelaskan bahwa: Paradigma penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistic yang akan digunakan. 3.2
Metode Penelitian Tipe penelitian yang digunakan penulis menggunakan metode penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mencari informasi kenyataan secara langsung di lapangan. Penelitian kualitatif tidak menggunakan prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya. Dalam hal ini dapat dikatakan hasil penelitian kualitatif tidak berupa angka-angka. Bogdan dan Taylor (1992:21-22) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan orang-orang yang diamati.
21
22
Metode penelitian salah satunya adalah melalui studi kasus. Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu . Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. SementaraYin (1987) memberikan batasan yang lebih bersifat teknis dengan penekanan pada ciri-cirinya. Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985) menjelasan bahwa dalam studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau individu secara mendalarn. Para peneliti berusaha menernukan sernua variabel yang penting. Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus meliputi: (1) sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan dokumen; (2) sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing dengan maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di antara variabel-variabelnya. Jenis-jenis Studi Kasus adalah: a. Studi kasus kesejarahan mengenai organisasi, dipusatkan pada perhatian organisasi b. tertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dengan rnenelusuni perkembangan
organisasinya.
Studi
mi
sening
kunang
memungkinkan untuk diselenggarakan, karena sumbernya kunang mencukupi untuk dikerjakan secara minimal.
23
c. Studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalul
observasi
peran-senta
atau
pelibatan
(participant
observation), sedangkan fokus studinya pada suatu organisasi tertentu.. Bagian-bagian organisasi yang menjadi fokus studinya antara lain: (a) suatu tempat tertentu di dalam sekolah; (b) satu kelompok siswa; (c) kegiatan sekolah. d. Studi kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu onang dengan maksud mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah yang khas. Wawancara sejarah hiclup biasanya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup seseorang, dan lahir hingga sekarang. masa remaja, sekolah. topik persahabatan dan topik tertentu lainnya. e. Studi kasus kemasyarakatan, merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan (community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan
tetangga
atau
masyarakat
sekitar
(kornunitas),
bukannya pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus observasi. f. Studi kasus analisis situasi, jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada sekolah tertentu, maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua pihak yang terkait, mulai dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang tuanya, kepala sekolah, guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.
24
g. Mikroethnografi, merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil, seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan organisasi yang sangat spesifik pada anak-anak yang sedang belajar menggambar.
3.3
Teknik Pengumpulan Data
Pendekatan penelitian yang dilakukan penulis adalah pendekatan deskriptif yaitu metode yang berusaha mengumpulkan, menganalisa, serta menyajikan data informasi yang relevan, sehingga mendapatkan gambaran yang jelas untuk kemudian ditarik kesimpulan. 1. Data primer Data primer adalah data yang didapat secara langsung dari sumber penelitian. Data ini dikumpulkan dari berbagai cara, antara lain observasi partisipasi dan wawancara. Data primer sangat diperlukan agar penulis dapat mengetahui peran produser di dalam proses produksi program Sport Addict di Rtv. Penulis ingin melihat secara langsung peran kerja produser dalam proses produksi mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Penulis akan melakukan wawancara terhadap orang yang berperan langsung dalam proses produksi selain produser, yaitu : 1. Asst Produser 2. Creative
25
Observasi partisipasi dilakukan penulis agar penulis dapat ikut langsung merasakan proses kerja produksi program tersebut dan dapat mengamati peran produser dalam proses produksi program Newstar, sedangkan wawancara dilakukan penulis oleh produser untuk dapat menanyakan tentang peran produser di dalam proses produksi program Newstar. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber lain melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Pada penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder berupa dokumentasi foto dan transkrip wawancara dengan produser.
3.4
Teknik Analisis Data
Pada penelitian kualitatif, data yang didapat berasal dari berbagai sumber dan teknik pengambilan data yang bermacam-macam, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data-data yang sudah terkumpul di lapangan yang diperoleh melalui teknik pengambilan data yang menggunakan triangulasi data dengan cara memilih, menyusun dan mengambil kesimpulan dari hasil pengamatan, sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan selama proses penelitian berlangsung, mulai dari memasuki lapangan/ sumber penelitian, selama
26
berada di dalam proses penelitian, hingga setelah selesai melakukan penelitian. Misalnya saat wawancara, apabila dianggap hasil wawancara masih kurang, maka penulis akan melakukan wawancara kembali sampai diperoleh data yang dianggap kredibel.
27
1. Analisis Data Interaktif Model Miles and Huberman Teknik analisis ini pada dasarnya terdiri dari tiga komponen: reduksi data, penyajian data dan penarikan serta pengujian kesimpulan (Punch, 1998: 202-204) Reduksi data melibatkan beberapa tahap. Pertama, langkahlangkah editing, pengelompokan, dan meringkas data. Kedua, peneliti menyusun kode-kode dan catatan-catatan mengenai berbagai hal, termasuk yang berkenaan dengan aktivitas serta proses- proses sehingga peneliti dapat menemukan tema-tema, kelompok-kelompok dan pola-pola data. Pada tahap terakhir, peneliti menyusun rancangan konsep-konsep serta penjelasan-penjelasan berkenaan dengan tema, pola atau kelompokkelompok data bersangkutan. Komponen kedua yaitu penyajian data yang melibatkan langkahlangkah mengorganisasikan data dengan menjalin data yang satu dengan data yang lain kemudian dikelompokan untuk dikaitkan dengan kerangka teori yang digunakan. Pada komponen terakhir, yaitu penarikan dan pengujian kesimpulan. Ada kalanya kesimpulan tergambar sejak awal, namun kesimpulan final tidak
pernah
dapat
dirumuskan
secara
memadai
tanpa
menyelesaikan seluruh data yang ada. (Pawito:2007: 104-106)
2.
Coding
peneliti
28
Coding yaitu data dirinci, dikonseptualisasikan dan diletakkan kembali bersama-sama dalam cara baru. Ini merupakan proses sentral dimana teori-teori dibentuk dari data (Strauss and Corbin, 1990: 57). Menurut Strauss dan Corbin (1990) terdapat 3 (tiga) macam/jenis analisis data (coding) yaitu Open Coding, Axial Coding, dan Selective Coding. Ketiga macam coding tersebut harus dilakukan secara berurutan dalam penelitian agar teori yang dibangun berdasarkan data tersebut tidak mengalami kesalahan. 1)
Open Coding: adalah proses merinci, menguji, membandingkan,
konseptualisasi, dan melakukan kategorisasi data. 2)
Axial Coding: adalah suatu perangkat prosedur dimana data
dikumpulkan kembali bersama dengan cara baru setelah open coding, dengan membuat kaitan antara kategori-kategori. Ini dilakukan dengan memanfaatkan landasan berpikir (paradigma)
coding yang meliputi
kondisi-kondisi, konteks-konteks, aksi strategi-strategi interaksi dan konsekuensi-konsekuensi. 3) Selective Coding: adalah proses seleksi kategori inti, menghubungkan secara sistematis ke kategori-kategori lain, melakukan validasi hubunganhubungan tersebut, dan dimasukkan ke dalam kategori-kategori yang diperlukan lebih lanjut untuk perbaikan dan pengembangan.
3.5
Teknik Keabsahan Data
29
Triangulasi
adalah
teknik
pemeriksaan
keabsahan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai sumber pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang
paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. (Moleong, 2004: 330) Triangulasi data merupakan pengecekan data menggunakan berbagai sumber, teknik dan waktu. Hal ini digunakan untuk mengecek apakah data tersebut akurat atau tidak. Beragam teknik berarti penggunaan berbagai cara secara bergantian untuk memastikan keabsahan data tersebut. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton 1987: 331). Hal itu dapat dicapai dengan jalan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang- orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan persepktif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.