BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini. Metode analisi data kualitatif didefinisikan sebagai suatu metode yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalamdalamnya melalui pengumpulan data. Metode ini mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Menurut Barney G. Glasser dan Anselm L. Strauss mengatakan bahwa sumbersumber data kualitatif baru, oleh para ilmuwan sosial untuk tujuan tertentu mereka kebanyakan menggunakan dokumen yang dihasilkan oleh orang lain seperti: suratsurat, biografi, otobiografi, catatan memori bahan pidato, novel serta berbagai bentuk non
fiksi
cenderung
dipakai
untuk
penggunaan
tujuan-tujuan
tertentu.
Penggunaannya bermacam-macam seperti: (1) materi itu bisa dipakai terutama pada hari-hari permulaan penelitian, untuk membantu peneliti memahami bidang substantive yang telah ditentukan untuk dikaji, (2) sumber-sumber kualitatif ini dipakai untuk analisis deskriptif, seperti dalam penelitian tentang kewiraswastaan atau partai politik, misalnya menganalisis tradisi ilmu pengetahuan politik dan sejarah, tapi sudah diarahkan pada sosiologi. Penggunaan data kualitatif ini sudah meluas dan sangat bermanfaat, (3) dibentuklah kajian-kajian khusus yang sangat empiris, seperti bila isi novel atau surat kabar dikaji tentang apa yang ditampilkan dari satu zaman, satu kelompok, atau cita rasa yang sedang berubah di satu negara. Rangkaian terbatas dari materi kualitatif yang digunakan oleh para sosiolog ini
49
50 sebagian besar karena mereka kebetulan memfokuskan diri pada verifikasi. Untuk sebagian besar peneliti, data kualitatif ini sebenarnya mirip dengan hasil kerja lapangan dan interview, yang dikombinasikan dengan dokumen “latar belakang” apa saja yang mungkin diperlukan untuk membuat penelitian itu sejajar dengan konteks. Sebagian sosiolog tidak pernah memikirkan perpustakaan sebagai satu sumber data riil untuk penelitian mereka. Menurut Strauss dan Corbin, yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistic atau cara-cara lain dari kuantifikasi. Menurut Bodgan & Biklen, S. menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Penelitian kualitatif memiliki tujuan untuk mendapatkan pemahaman terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi didapat setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian.
3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang berusaha mengumpulkan, menganalisa, serta menyajikan data informasi yang relevan, sehingga melalui penelitian ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti dan kemudian akan ditarik kesimpulan atas penelitian tersebut.
51 3.2.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penulisan skripsi ini jenis data yang digunakan adalah: 1. Data primer adalah penelitian data yang dilakukan secara langsung dengan melakukan wawancara mendalam kepada narasumber atau informan yang telah ditentukan oleh penulis. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan wawancara kepada Produser, Kreatif/Reporter, dan Editor pada program “Kita Bisa” di Kompas TV. 2. Data sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung (tidak melalui media perantara), berupa catatan dari hasil kegiatan, kegiatan foto dan transkrip hasil wawancara, mendapatkan teori-teori yang menunjang dari buku-buku, maupun laporan historis yang diperoleh dari Kompas TV.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan untuk menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara mendalam merupakan proses untuk memperoleh keterangan dan data menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek peneliti atau informan dengan cara berkomunikasi secara langsung face to face dengan lengkap dan mendalam, kepada narasumber yang telah ditentukan yaitu, Produser, Kreatif/Reporter, Editor. Wawancara ini dilakukan secara intensif (berulangulang). Wawancara
mendalam
memiliki
diantaranya (Kriyantono, 2010:102):
beberapa
karakteristik
yang
unik,
52 a. Digunakan untuk subjek yang diselidiki atau bahkan satu atau dua orang saja. Tidak memiliki ukuran pasti mengenai jumlah banyaknya subjek yang akan diwawancara. Proses wawancara akan dihentikan jika peneliti merasa data yang terkumpul sudah jenuh atau lengkap, sehingga peneliti dapat mengakhiri wawancara. b. Menyediakan latar belakang secara detail, mengenai alasan informan memberikan jawaban tertentu. c. Wawancara mendalam bukan hanya memperhatikan jawaban verbal informan, namun juga observasi yang panjang mengenai responrespon nonverbal yang diberikan oleh informan. d. Wawancara mendalam biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan dilakukan secara berulang-ulang. e. Memungkinkan
memberikan
pertanyaan
yang
berbeda
atas
informan yang satu dengan informan lainnya. Susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap informan. f. Wawancara mendalam sangat dipengaruhi oleh iklim wawancara. Semakin akrab hubungan peneliti dengan informan, maka wawancara dapat berlangsung terus.
2. Observasi partisipatif yaitu merupakan suatu proses yang melibatkan peneliti untuk ikut melihat kegiatan sehari-hari narasumber, ataupun keadaan yang sedang diamati sebagai narasumber data. Dalam hal ini peneliti akan mengamati dan melihat secara langsung segala kegiatan yang dilakukan oleh tim program Kita Bisa dalam tahapan proses produksi, sehingga pada
53 akhirnya peneliti akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan objek yang diteliti.
3. Dokumentasi dilakukan dengan cara melihat, mencatat, mengumpulkan laporan catatan, serta pendukung lainnya yang dapat digunakan untuk menjadi sumber dalam penelitian ini.
4. Kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan pustaka seperti buku teks yang berisikan teori dan pendapat yang tujuannya untuk memperkuat penelitian skripsi. Serta mengambil data dari artikel dan literatur lainnya sebagai bahan perbandingan.
3.4 Teknik Analisis Data Dalam penelitian kualitatif, data yang diperoleh menggunakan berbagai macam metode pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Dilakukan dengan cara pengamatan secara terus menerus sehingga memperoleh data yang diinginkan. Pengumpulan data dilakukan melaui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumentasi kegiatan, serta kepustakaan. Analisis data merupakan suatu proses mencari dan mengumpulkan data-data yang diperoleh dari lapangan yaitu hasil wawancara, observasi partisipatif, serta dokumentasi, yang kemudian disusun secara sistematis dengan cara memilih, mengedit, dan meringkas data dengan menggunakan reduksi data, kemudian penyusunan data. Setelah selesai melakukan penyusunan data-data dalam satuan, kemudian dikategorikan ke dalam koding, dan memberikan kesimpulan dari hasil
54 pengamatan yang diperoleh. Sehingga pada akhirnya dapat dengan mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
3.5.3 Analisis Pengkodingan Hasil Wawancara Setelah selesai melakukan wawancara, maka proses selanjutnya adalah mengkoding hasil wawancara. Dalam kegiatan pengkodingan, peneliti mendengarkan kembali hasil wawancara yang telah dilakukan melalui proses recording yang kemudian akan dilakukan transkrip wawancara dengan membaginya ke dalam topik-topik. Selanjutnya topik-topik ini dipisahkan berdasarkan kategorinya sesuai tujuan riset, yang kemudian akan diriset oleh peneliti. Dalam menganalisis transkrip wawancara, peneliti dapat pula mengikuti langkah–langkah analisis yang disarankan Strauss dan Corbin (dalam Poerwandari, 2005): 1. Koding
Terbuka
(open
coding),
merupakan
tahapan
yang
memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi kategori-kategori, dan dimensi-dimensinya. 2. Koding
Axial
(axial
coding),
merupakan
tahapan
untuk
mengorganisasikan data melalui dikembangkannya hubunganhubungan antara kategori dengan sub kategori dibawahnya. 3. Koding Selektif (selective coding), merupakan tahapan terakhir untuk menyeleksi kategori yang paling mendasar, secara sistematis menghubungkannya dengan kategori-kategori lain, dan memvalidasi hubungan tersebut.
55 3.5 Menguji Keabsahan Data 1. Kredibilitas Cara pengujian kredibilitas data hasil penelitian dilakukan dengan beberapa cara berikut, diantaranya (Sugiyono, 2012:366): a. Perpanjang Pengamatan Dengan melakukan perpanjangan pada pengamatan, berarti peneliti akan kembali ke lapangan dengan melakukan proses wawancara dengan sumber yang pernah ditemui, serta melakukan pengamatan pada saat proses sedang berlangsung. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan
narasumber
akan
semakin
akrab,
semakin
terbuka,
saling
mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi (Susan Stainback, 1988). Perpanjangan pengamatan ini akan dihentikan jika sudah memperoleh hasil data yang sama dan sesuai atau kredibel dengan hasil pengamatan dan wawancara di lapangan.
b. Meningkatkan Ketekunan Melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan ini, maka peneliti akan melakukan pengecekan kembali, apakah data yang didaptkan sudah benar atau salah, serta peneliti dapat memberikan deskripsi mengenai data yang akurat dan sistematis mengenai data yang diamati.
56 c. Triangulasi Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures (William Wiersma, 1986) yang dikutip oleh Sugiyono. Triangulasi data pemeriksaan keabsahan data yang didapatkan dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan waktu. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton 1987: 331) dalam buku Metode Penelitian Kombinasi, Sugiyono.
d. Analisis Kasus Negatif Kasus yang negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda dengan bahan yang telah ditemui, dan bila tidak menemukan perbedaan dari hasil yang didapatkan, berarti data yang sudah ditemukan dapat dipercaya.
e. Menggunakan Bahan Referensi Data yang diperoleh dapat dibuktikan dengan adanya rekaman hasil wawancara, dan foto-foto hasil dari pengamatan.
f. Mengadakan Member check Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang
57 diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data atau sumber. Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah selesai dalam mengumpulkan data , atau setelah mendapat suatu kesimpulan.
2. Transferability Transferability merupakan hasil penelitian yang mengacu pada tingkat konsistensi
peneliti
dalam
mengumpulkan
data,
membentuk,
dan
menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik suatu kesimpulan.
3. Dependability Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Bila proses penelitian tidak dilakukan namun ada datanya, maka penelitian tersebut tidak dependable.
4. Confirmability Hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian yang sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan yang diperoleh dari lapangan.