BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian
Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut metode penelitian kuantitatif
karena data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. (Sugiyono, 2009: 7).
Menurut Rachmat Kriyantono (2012 :55-56) Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dalam penelitian kuantitatif, penelitit dituntut untuk bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya, peneliti tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Semua nya harus objektif.
3.2
Metode dan Tipe Riset
3.2.1 Metode Survei Survei adalah (Rachmat, 2012:59), metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan data. Dalam survei, proses pengumpulan dan analisis data social bersifat sangat terstruktur dan mendetail
39
40
melalui kuesioner sebagai instrument utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik. 3.2.2 Tipe riset Peneliti mengunakan tipe eksplanatif karena mencari sebab akibat antara dua atau lebih variable yang akan diteliti. Penenliti membutuhkan define konsep, kerangka konseptual dan kerangka teori. Peneliti perlu melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan hipotesis antara variable satu dengan lainnya. Variebel adalah konsep yang bisa diukur.
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualtas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditari kesimpulannya. (Sugiyono, 2009: 80). Apa bila peneliti akan meneliti seluruh anggota populasi maka disebut dengan penenlitian sensus atau penelitian populasi. Namun ketika peneliti akan meneliti dari sebagian populasi maka disebut dengan penelitian sampel, dan ketika peneliti akan melihat suatu kejadian atau kasus tertentu disebut dengan penelitian kasus.(Aziz Firdaus, 2012:29-30).
41
Peneliti mengambil populasi dari Group Running Man Kaskus di Facebook pertanggal 3 maret 2013 yang berjumlah 777 anggota untuk memenuhi kebutuhuan penelitian ini. 3.3.2 Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti, dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Menurut Aziz Firdaus (2012:30), Sampel adalah sebagian populasi yang memiliki karakteristik populasi. Kesimpulan hasil penelitian sampel, dapat diberlakukan untuk semua anggota populasi, dengan asumsi bahwa karakteristik yang dimiliki populasi benar-benar homogenya. Dalam penentuan jumlah sampel didalam penelitian ini untuk jumlah populasi yang telah diketahui penelitian ini menggunakan rumus slovin untuk menghitung jumlah sampel yang diperlukan. Peneliti menggunakan rumus slovin karena telah mengetahui berapa jumlah populasi yaitu 777 populasi. Rumus Slovin: N n = ─────── 1 + Ne2
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
42
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir Berdasarkan rumus diatas diperoleh jumlah sample sebagai berikut : n=
777 ─────────── 1 + 777 (0.1)²
=
777 ─────────── 8,77
=
88,59
=
89 (dibulatkan menjadi 89 responden)
Sehingga sampel yang akan di ambil dalam penelitian ini sebanyak 89 orang responden. 3.3.3 Metode penarikan sampel Terdapat beberapa teknik dalam penarikan sampel yang sering disebut rancangan sampling (sampling design) : 1. Simple random sampling : Penentuan sampel dilakukan secara random/acak dengan tidak memperhatikan sastra yang ada dalam populasi. Metode ini dilakukan manakala anggota populasi benar-benar memiliki karakteristik homogeny.
43
2. Proportionate stratified random sampling : Metode penetuan sampel ini digunakan ketika populasi memiliki anaggota tidak homogen dan berstrata secara proposional. 3. Disproportionate stratified random sampling :Digunakan manakala populasi berstrata tetapi kurang proposional. 4. Cluster Sampling : Digunakan untuk menentukan sampel bila obyek akan diteliti aatau sumber data sangat luas. Teknik ini dilakukan dengan 2 tahap yaitu menentukan sampel daerah dan selanjutnya menentukan subyek sampel pada daerah tersebut. Peneliti memilih menggunakan Probability sampling karena peneliti memberi peluang yang sama untuk semua anggota populasi sebagai anggota sampel yang ada dalam populasi tersebut. Serta, menggunakan simple random sampling karena peneliti tidak menentukan strata, usia , jabatan atau perbedaan lainnya dalam mengambil sampel.
3.4
Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama dilapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek penelitian, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, observasi. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Suharsimi Arikunto (2006: 151) menjelaskan kuesioner adalah sejumlah
44
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Peneliti membagikan kuesioner kepada “anggota grup Running Man Kaskus” berjumlah 777 anggota (periode 3 maret) dengan responden berjumlah 89 anggota. Kuesioner dibagikan dengan menggunakan program google.doc. Untuk melakukan pengukuran nilai dari jawaban yang diberikan responden, peneliti menggunakan skala likert. Skala likert adalah ( Sugiyono, 2009: 93) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variable. Kemudian dari indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Sedangkan menurut Aziz Firdaus (2012) dalam buku ‘Metode Penelitian’, skala likert umumnya digunakan untuk mgukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena tertentu. Jawaban setiap item instrument mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negative. Untuk keperluan analisis kuantitatif jawaban tersebut dapat diberi skor. Jawaban
skala
a. Sangat setuju b. Setuju
likert
yang
akan
peneliti
gunakan
adalah:
45
c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju Bobot yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Jawaban sangat setuju diberi bobot nilai 5 2. Jawaban setuju diberi bobot nilai 4 3. Jawaban netral diberi bobot nilai 3 4. Jawaban tidak setuju bobot nilai 2 5. Jawaban sangat tidak setuju bobot nilai 1 3.4.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang dipeorleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data ini juga dapat diperoleh dari data primer penelitian terdahulu yang telah diolah lebih lanjut. Karena data ini bersifat melengkapi data primer, maka perlu hati-hati dalam menyeleksi data sekunder, jangan sampai data tersebut tidak sesuai dengan tujuan riset kita. Dalam data sekunder peneliti menggunakan metode studi kepustakaan yang merupakan metode pengumpulan data yang dikumpulkan melalui berbagai sumber yang berupa tulisan. Seperti, buku, jurnal, majalah, artikel, koran, laporan atau pun tulisan yang ada diinternet. Setiap pengambilan harus
46
sumber atau nama penulis. Dengan studi kepustakaan peneliti tidak perlu terjun langsung kelapangan untuk melakukan penelitian.
3.5
Teknik Analisis Data Diambil dari buku Teknis Praktis Riset Komunikasi (Rachmat Kriyantono, 2012 : 167), menurut Maleong (2000) mendefinisikan analisis data sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Sedangkan interpretasi data adalah memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data yang disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang akan dikerjakan. Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis.
3.5.1 Menganalisis data Untuk menganalisis data yang besar dan memiliki relasi antarvariabel yang rumit, peneliti menggunakan suatu alat yaitu komputer dengan menggunakan software yang dapat membantu penghitungan bagi peneliti yaitu SPSS.
47
3.5.2 Analisis Univariat Analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif. Hasil perhitungan statistik deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi perhitungan analisis berikutnya, misalnya untuk menghitung antar variable. (Rachmat 2012: 168) 3.5.3 Analisis Bivariat Analisis Bivariat (Rachmat 2012: 168) Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variable. Kedua variable tersebut merupakan variable pokok, yaitu variable pengaruh(bebas) dan variable terpengaruh (tak bebas). Hubungan antarvariabel ini mempunya beberapa kemungkinan: 1. Simetris: Ada hubungan tetapi sifat hubungan adala simetris, yaitu tidak saling memengaruhi. Perubahan pada variabel satu tidak disebabkan variabel lainnya. 2. Dua variabel mempunyai hubungan dan saling memengaruhi (timbalbalik) 3. Aimetris: sebuah variabel memengatuhi variabel yang lain atau sebuah variabel berubah disebabkan variabel yang lain. 3.5.4 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan peristiwa, perilaku atau obyek tertentu lainnya. Beberapa jenis teknik yang termasuk kategori Statistik Deskriptif yan sering digunakan antara lain: Tabel (Distribusi) Frekuensi, Tendensi Sentral, dan Standar Deviasi.
48
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan “Tabel (Distribusi) Frekuensi”. Kegunaan dari distribusi frekuensi adalah membantu peneliti untuk mengetahui bagaimana distribusi frekuensi dari data penelitian. 3.5.5 Statistik Inferensial Penggunaan teknik statistic inferensial terglong lebih rumit daripada statistik deskriptif. Statistik inferensial digunakan untuk riset eksplanatif yang bertujuan menjelaskan hubungan anatara dua atau lebih variabel. Teknik statistic inferensial juga tergantung pada jenis data/skala pengukuran yang digunakan. Apakah data/skala nominal, ordinal, interval atau rasio. Misalnya dua data yang ingin dicari hubungannya sama-sama interval, maka teknik statistic yang digunakan adalah Pearson’s Correlation Product Moment. Rumus atau teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel/data/skala interval dan interval lainnya. Teknik ini digunakan tanpa melihat apakah suatu variabel tertentu tergantung kepada variabel lainnya. Simbol korelasi product moment ditulis dengan huruf “r”. Nilai “r” berkisar dari -1 sampai 1. Apabila r = -1 artinya variabel X dan Y mempunyai korelasi variabel negatif sempurna. Untuk r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 memiliki arti korelasinya positif sempurna.
49
Rumus :
Nilai kolerasi koefisien: Tabel 3.1 Korelasi Koefisien Kurang dari 0,20 Hubungan rendah sekali 0,20 – 0,39
Hubungan rendah tetapi pasti
0,40 – 0,70
Hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0,90
Hubungan yang kuat
Lebih dari 0,90
Hubungan sangat kuat
3.5.6 Analisis Regresi Linear Sederhana Regresi linier sederhana bertujuan mempelajari hubungan linier antara dua variabel. Dua variabel ini dibedakan menjadi variabel bebas (X) dan variabel tak bebas (Y). Variabel bebas adalah variabel yang bisa dikontrol sedangkan variabel tak bebas adalah variabel yang mencerminkan respon dari variabel bebas.
50
Rumus (Rachmat Kriyantono, 2012: 184-185) : Y = a + bX Y = variabel tidak bebas X = variabel bebas a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0 b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penururnan nilai a dihitung dengan rumus : ΣΥ ( ΣX2 ) ─ ΣX ΣXY a = ───────────────── n ΣX2 ─ (ΣX)2 nilai b dihitung dengan rumus : n ΣXY ─ ΣX ΣXY b = ───────────────── ΣX2 ─ (ΣX)2
51
3.5.7 Uji t Uji t digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel pada variabel interval/rasio.Tujuannya untuk mengetahui
apakah ada perbedaan yang
benar-benar signifikan atau hanya kesalahan menggunakan teknik sampling. Dasar pengambilan keputusan, berdasar perbandingan t hitung dengan t tabel: Jika Statistik Hitung (angka t output) > Statistik Tabel (tabel t), maka Ho ditolak. Jika Statistik Hitung (angka t output) < Statistik Tabel (tabel t), maka Ha diterima.
3.6
Keabsahan Penelitian
3.6.1 Pengujian Validitas Instrumen Pengujian
Validitas
tiap
butir
digunakan
analisis
item,
yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Dalam analisis item ini item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah bila koefisien korelasi sama dengan 0,30 atau lebih maka butir instrument dinyatakan valid, dan jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,30 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid.
52
3.6.2 Pengujian Reliabilitas instrumen Pengujian reliabilitas instrument dilakukan untuk mengidentifikasi butirbutir pertanyaan dalam kuesioner apakah saling berhubungan atau tidak. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach dengan taraf signifikasi 0,05 atau 0,01 maka instrument tersebut dinyatakan signifikasi dan dinyatakan reliable. Untuk mempermudah Pengujian Validitas dan Reliabilitas ini peneliti menggunakan program SPSS.