BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Metode deskriptif ini merupakan suatu metode yang digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang, dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang sesuatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi (Mohammad Ali, 1987:120 dalam Rudianto, 1996). Penelitian deskriptif kualitatif, karena masalahmasalah yang akan diteliti memerlukan pengamatan dan penelitian yang mendalam serta berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi pada saat peneliti melakukan penelitian. Metode ini peneliti pilih untuk meneliti masalah dan mendapatkan gambaran mengenai penggunaan akronim dan singkatan dalam bahasa plesetan pada acara Extravaganza dan Akhirnya Datang Juga. Melalui metode ini peneliti berusaha untuk memperoleh suatu gambaran yang menyeluruh terhadap akronim dan singkatan dalam bahasa plesetan yang pemakaiannya banyak terjadi saat ini. Selain metode deskriptif kualitatif, peneliti juga menggunakan metode simak atau penyimakan. Disebut metode simak atau penyimakan, karena memang berupa penyimakan: dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1998:2). Adapun dalam penelitian ini proses penyimakannya
32
33
dilakukan dengan cara menyimak penggunaan akronim dan singkatan dalam bahasa plesetan yang terjadi pada acara Extravaganza dan Akhirnya Datang Juga. Metode simak tersebut dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) yang berupa teknik rekam dan catat pada proses pengumpulan datanya. Kesemuanya itu, diakhiri dengan klasifikasi atau pengelompokan kartu data. Adapun cara kerja dari metode simak ini terwujud pada diagram di bawah ini. penyimakan (sebagai metode) disebut: metode simak
penyadapan (sebagai teknik dasar) disebut: teknik sadap
berpartisipasi sambil menyimak
tidak berpartisipasi ketika
(sebagai teknik lanjutan)
menyimak (sebagai teknik
disebut: teknik simak libat cakap (SLC)
lanjutan) disebut: teknik Simak (SBLC)
perekaman (sebagai teknik lanjutan) disebut: teknik rekam
pencatatan pada kartu data (sebagai teknik lanjutan) disebut: teknik catat
klasifikasi/pengelompokan kartu data
bebas
libat
cakap
34
3.2
Teknik Penelitian
3.2.1
Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data ini peneliti menggunakan teknik simak
bebas libat cakap (SBLC), yaitu peneliti tidak terlibat dalam dialog atau konversasi; jadi tidak ikut serta dalam proses pembicaraan orang-orang yang berbicara tetapi hanya sebagai pemerhati
dengan penuh
minat tekun
mendengarkan apa yang dikatakan (dan bukan apa yang dibicarakan) oleh orangorang yang hanyut dalam proses berdialog (Sudaryanto, 1998:3-4). Teknik simak bebas libat cakap dilanjutkan dengan teknik rekam dan catat. Tahap perekaman dilakukan pada saat para pemain acara Extravaganza dan Akhirnya Datang Juga sedang berdialog dalam memainkan perannya sebagai seorang komedian. Perekaman menggunakan tape recorder ini berdurasi 60 menit dengan waktu (+-)15 menit dari setiap segmennya. Setelah melakukan proses perekaman, langkah berikutnya, yaitu melakukan transkripsi data atau pencatatan. Proses ini dilakukan dengan cara mencatat akronim dan singkatan bahasa plesetan yang terdapat pada setiap segmen dari acara Extravaganza dan Akhirnya Datang Juga ke dalam sebuah kartu data untuk kemudian dianalisis. Adapun cara kerja teknik ini adalah sebagai berikut. 1) merekam semua dialog atau percakapan yang terjadi pada saat acara Extravaganza dan Akhirnya Datang Juga sedang tayang di stasiun televisi (Trans TV).
35
2) mencatat akronim-akronim dan singkatan dalam bahasa plesetan tersebut pada sebuah kartu data.
3.2.2
Teknik Pengolahan Data Setelah
proses
pengumpulan
data
dilakukan,
kemudian
langkah
selanjutnya, yaitu data akan diolah di dalam teknik pengolahan data. Pertama, data akan dianalisis terlebih dahulu untuk mengetahui proses apa saja yang terjadi pada akronim dan singkatan bahasa plesetan. Penganalisisan akronim dan singkatan tersebut dilihat dari pola pembentukan, jenis plesetan bahasa, perubahan makna yang terkandung di dalamnya dan fungsi kultural yang berperan dari sebuah akronim dan singkatan. Setelah
proses
analisis
dilakukan,
barulah
selanjutnya
peneliti
mengklasifikasikan akronim dan singkatan bahasa plesetan tersebut berdasarkan jenis plesetan bahasanya. Jenis-jenis plesetan bahasanya berupa; plesetan fonologis (bunyi), plesetan morfemis (leksikon), plesetan grafis (huruf), dan plesetan frasal (kelompok kata). Adapun cara kerja teknik ini adalah sebagai berikut. 1)
menganalisis akronim dan singkatan bahasa plesetan tersebut dari pola pembentukan, perubahan makna yang terjadi dalamnya dan fungsi kulturalnya.
2)
mengklasifikasikan akronim dan singkatan berdasarkan jenis plesetan bahasanya.
3)
menyimpulkan data yang telah melalui proses analisis.
36
MODEL ANALISIS
No. Kartu: E 1
No. Data: 1
Konteks
Data
Analisis :
1. pola pembentukan;
2. klasifikasi;
3. fungsi kultural;
Keterangan E = Extravaganza A = Akhirnya Datang Juga
37
PENGKLASIFIKASIAN DATA BERDASARKAN JENIS PLESETAN BAHASA
NO.
DATA
JENIS PLESETAN BAHASA Fonologis (bunyi)
Grafis
Morfemis
Frasal
(huruf) (leksikon) (kelompok kata)
1.
..............................................
2.
...............................................
3.
..............................................
4.
...............................................
5.
...............................................
6.
................................................
7.
................................................
8.
.................................................
9.
................................................
10.
...................................................
38
REKAPITULASI HASIL ANALISIS AKRONIM DAN SINGKATAN DALAM BAHASA PLESETAN
No.
Data
Pola Pembentukan
Jenis Plesetan Bahasa
kata
Kultural Pfo PG
1.
Data 1
2.
Data 2
3.
Data 3
4.
Data 4
5.
Data 5
6.
Data 6
7.
Data 7
8.
Data 8
9.
Data 9
10.
Data 10
11.
Data 11
12.
Data 12
13.
Data 13
14.
Data 14
15.
Data 15
16.
Data 16
17.
Data 17
18.
Data 18
19.
Data 19
20.
Data 20
Fungsi
PM
Pfra
39
3.3
Sumber Data dan Korpus
3.3.1
Sumber Data Sumber data adalah darimana data tersebut peneliti peroleh. Dalam
penelitian “Penggunaan Akronim dan Singkatan dalam Bahasa Plesetan (Studi Deskriptif Bahasa Plesetan pada Acara Extravaganza dan Akhirnya Datang Juga) sumber data yang peneliti peroleh, yaitu dari acara “Extravaganza” dan “Akhirnya Datang Juga” pada stasiun televisi Trans TV Jakarta selama enam bulan, terhitung mulai April 2007 hingga Februari 2008 (atau pada bulan April, Mei, November, Desember, Januari, dan Februari).
3.3.2
Korpus Penelitian Korpus adalah data dan konteks penelitian. Adapun korpus penelitian ini
adalah tuturan para pemain “Extravaganza” dan “Akhirnya Datang Juga” yang berupa akronim dan singkatan yang mengalami pemelesetan bahasa sehigga terjadi pergeseran makna dan fungsi kultural yang berperan di dalamnya. Data tersebut diperoleh dalam acara “Extravaganza” dan “Akhirnya Datang Juga” pada stasiun televisi Trans TV Jakarta selama enam bulan, terhitung mulai April 2007 hingga Februari 2008 (atau pada bulan April, Mei, November, Desember, Januari, dan Februari). .
40
3.4
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lengkap, dan sistematis sehingga data lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah berupa sebuah kartu data. Setiap kartu data dicantumkan masing-masing akronim maupun singkatan yang sebelumnya telah dilakukan melalui tahap pencatatan. Pada kartu data disertakan juga analisis yang akan dilakukan terhadap data tersebut. Dalam hal ini, analisis dari segi pola pembentukan akronim dan singkatan, klasifikasi berdasarkan jenis plesetan bahasa, perubahan makna yang terjadi, dan fungsi kultural yang berperan dari setiap pembentukan akronim dan singkatan. Adapun model dari kartu data seperti di bawah ini. KARTU DATA No. Kartu : E 1
No. Data : 1 Konteks
Data
Analisis : 1. pola pembentukan kata; 2. klasifikasi jenis plesetan bahasa; 3. fungsi kultural;
Keterangan pada No. Kartu E : Extravaganza A : Akhirnya Datang Juga