1 BAB 3 Metode Penelitian
3.1
Metode Penelitian (Kuantitatif)
3.1.1
Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif, dimana
penelitian ini menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang representative dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukur yang valid dan reliabel (Kriyantono, 2006) Beberapa ciri khas penelitian kuantitatif : (Hamidi, 2007 : 138) 1.
Penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengukur satu atau lebih variabel penelitian. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengukur hubungan (korelasi / pengaruh) antara dua variabel atau lebih.
2.
Penelitian kuantitatif permasalahannya adalah menanyakan tentang pengaruh atau keeratan hubungan antar dua variabel atau lebih.
3.
Penelitian kuantitatif dilakukan untuk menguji teori (re-test) yang sudah ada yang telah terpilih oleh peneliti.
4.
Penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis sejak awal menetapkan teori yang digunakan.
45
2 5.
Penelitian kuantitatif lebih mengutamakan teknik pengumpulan data kuisioner.
Metode kuantitatif sering disebut juga sebagai positivistik, karena berlandaskan pada filsafat
positivsm. Metode ini sebagai metode ilmiah atau scientific karena
memenuhi kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisis menggunakan statistic. Metode kuantitatif juga disebut metode tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan (Sugiyono, 2009 : 7). Pendekatan kuantitatif digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel independent dan variabel dependen, yaitu antara pengaruh tayangan program reality show Suka-suka Nizam di ANTV terhadap respon anak.
3.1.2
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatif. Menurut David Kline
yang dikutip Sugiyono dalam bukunya “Metode Penelitian Administrasi”, penelitian menurut eksplanasinya (level of explanation) adalah tingkat penjelasan, menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu vaeiabel dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005 : 11) Pada format eksplanasi survey, penelitian diwajibkan membangun hipotesis penelitian dan mengujinya dilapangan karena format penelitian ini bertujuan mencari
3 hubungan sebab – akibat dari variabel-variabel yang diteliti. Dengan demikian statistik inferensial merupakan alat utama dalam analisis data (Bungin, 2009 : 38) Dengan menggunakan penelitian ekplanatif, maka penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan antara tayangan program ”SUKA-SUKA NIZAM” (sebagai variabel X) dengan respon dikalangan anak (sebagai variabel Y).
3.1.3 Strategi penelitian Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Riduwan dalam bukunya mengutip apa yang dikatakan kerlinger bahwa ”penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Riduwan 2004 : 49) Metode survey adalah metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuan adalah untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu (Kriyantono, 2007 : 60)
3.1.4
Obyek Penelitian Penelitian yang diambil adalah tentang satu program acara anak yang berjudul
”SUKA-SUKA NIZAM”. Suka-suka nizam merupakan program reality show anak yang dimiliki oleh ANTV. Suka - suka nizam merupakan sebuah konsep reality show anak -
4 anak yang akan mengangkat tentang petualangannizam bersama para selebritis. Dalam program ini nizam akan memberikan surprise - surprise atau kejutan yang tidak akan disangka - sangka oleh para selebritis yang bertemu dengan nizam. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sosial yang ditimbulkan oleh acara program ini kepada anak-anak yang menontonnya maka peneliti memilih secara random dan terpilihlah Sekolah Dasar Budaya Tambora, Jakarta Barat sebagai obyek penelitian dalam skripsi ini.
1.1.5 Operasionalisasi Konsep Agar penulisan skripsi ini lebih terarah, maka harus ditentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai ”variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Sugiono,2005:85) Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain. Dibagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variabel ini merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981) menyatakan bahwa
5 variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel yang dijadikan objek penelitian. Definisi dan penjelasan tentang variabel X dan variabel Y dapat dilihat pada tabel berikut ini: 1.
Program Suka-suka Nizam (Variabel X) sebagai variabel independen (variabel bebas)
2.
Respon anak (studi pada siswa-siswi kelas 4 & 5 SD Budaya Tambora Jakarta Barat) (Variabel Y) sebagai variabel dependen (variabel terikat). Tabel 3.1 Operasionalisasi konsep VARIABEL Variabel Bebas
INDIKATOR Presenter
(Independen)
Tema
Program Suka-suka Nizam
Lokasi Kostum Waktu Penayangan Kualitas Gambar
6
3.1.6
Variabel Terikat
Kognitif
(Dependen)
Afektif
Respon
Konatif
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2012 : 80) Penelitian ini hanya mengambil populasi siswa-siswi Sekolah Dasar Budaya Tambora Jakarta Barat. Tabel 3.2 Kelas
4
5
Laki-laki
20
17
Perempuan
18
19
Jumlah per kelas
38
36
Total keseluruhan
74
7 3.1.7
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Untuk mendapatkan jumlah sampel yang dimaksudkan maka digunakan rumus. Ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan menggunakan rumus Slovin (Windarti, 2012: 6)
Rumus Slovin N n= 1 + Ne2 Keterangan : n
: Ukuran sampel
N : Jumlah populasi e
: Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
8 N
: 74
e
: 10%
(Jumlah populasi)
Rumus : N n= 1 + Ne2
74 n= 1 + 74 (0,1)2
n =
74 1,74
n =
42,5287 dibulatkan
43
9 3.1.8
Teknik Pengambilan Sampel
Gambar 3.1 (Sumber: Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&d Sugiyono,2009: 81)
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yangbenar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. (Riduwan, 2004:57)
Teknik yang digunakan dalam mengambil sampel pada penelitian ini adalah probability sampling. Menurut Sugiyono (2012 : 82), probability sampling adalah teknik
10 pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penelitian ini, yang dipakai adalah simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa
memperhatikan
strata
yang
ada
dalam
populasi
itu.
Dalam hal ini adalah seluruh siswa/i kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar Budaya Tambora, Jakarta Barat.
3.1.9Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu didapat melalui data primer. Data Primer Data primer dalam penelitian ini didapat dari kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009 : 137). Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2010 : 402). Pengumpulan data dengan cari mencarinya dibuku-buku atau benda-benda pustaka
11 lainnya. Biasanya teknik ini dilakukan untuk mencari teori-teori yang sesuai dengan penelitian yang sedang dilakukan.
3.1.10
Skala Pengukuran
3.1.10.1 Skala likert Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. (Sugiyono, 2012 : 93) Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: 1.Sangat Setuju diberi skor
5
2. Setuju diberi skor
4
3. Ragu-ragu / netral diberi skor
3
4. Tidak setuju diberi skor
2
5. Sangat tidak setuju diberi skor
1
12 3.2
Keabsahan Penelitian
3.2.1 Uji Reliabilitas
Alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsistenmemberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama,walau digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alatukur tersebut stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan (dependable),dan tetap (consistant). (Kriyantono, 2007:140) Uji reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatuinstrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alatpengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yangsudah dapat dipercaya atau reliabel, akan menghasilkan data yang dapatdipercaya juga. apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Semakin kecil kesalahan, semakin reliabel alat pengukur, sebaiknyasemakin besar kesalahan pengukuran maka semakin tidak reliabel alatpengukur tersebut.Untuk uji reliabel instrumen dalam kuesioner penelitianini menggunakan teknik Alpha Cronbach.Standar nilai alpha (_) yangdigunakan untuk menunjukkanbahwa alat ukur tersebut baik adalah > 0,5.Jadi, semakin besar nilai alpha (> 0,5), maka semakin reliabel alat ukurtersebut. Berikut adalah tabel tingkat reliabilitas berdasarkan nilai alpha:
13 Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha
Tingkat Reliabilitas
0.00 s.d 0.20
Kurang reliabel
> 0.20 s.d 0.40
Agak reliabel
> 0.40 s.d 0.60
Cukup reliabel
> 0.60 s.d 0.80
Reliabel
> 0.80 s.d 1.00
Sangat reliabel
Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, penulis melakukan uji reliabilitas alat ukur yang reliable yang menghasilkan data yang dapat dipercaya. Untuk skala pengukuran yang reliable sebaiknya memiliki nilai alpha cronbach minimal 0,70. Berikut merupakan hasil uji reliabilitas terhadap variabel X yaitu pengaruh program: Tabel 3.4 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items .090 .126 10
Berikut ini merupakan hasil uji reabilitas terhadap Y yaitu respon dikalangan anak:
Tabel 3.5
14 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Itemsa N of Items .128 -.061 8
3.2.2 Uji Validitas
Validitas berasal dari kata “validity” yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data.Validitas merupakan kesesuaian antara definisi operasional dengan definisi konseptual.Jadi semakin dekat definisi operasional dengan definisi konseptual maka validitas perngkat ukur tersebut semakin tinggi.Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Sugiyono, 2010 : 172) Uji validitas ini menggunakan teknik analisis faktor.Analisis faktor adalah suatu teknik statistik untuk mengidentifikasikan jumlah faktor yang relatif kecil yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara beberapa variabel yang saling berhubungan. Analisis faktor menghasilkan suatu tabel dimana baris adalah variabel indikator mentah yang diamati dan kolom adalah faktor atau variabel tersembunyi yang menjelaskan sebanyak mungkin perbedaan di dalam variabel ini. Teknik analisis faktor ini digunakan untuk mengkonfirmasi (confirmatory) penelitian yang bersifat eksplanatif.
15 Berdasarkan delapan butir pertanyaan variabel X yang diajukan penulis mengenai pengaruh program, diperoleh nilai alpha cronbach 0,90 yang menandakan bahwa instrumen pengukuran reliable. Tabel 3.6
No Host ciliknya lucu dan ngegemesin Cara host berbicara menarik minat saya untuk menonton program “Suka-suka Nizam” Nada bicara host jelas dan dimengerti Tema yang ditayangkan tiap episodenya menarik minat saya untuk menonton Kostum yang digunakan oleh host sesuai dengan tema seperti Idul Fitri, Natal, Imlek, dll Lokasi-lokasi syuting setiap hari berbeda dan menarik Jam tayang program “Suka-suka Nizam” sudah cocok untuk saya Kualitas gambar dari program “Suka-suka Nizam” cukup baik Kelas
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Deleted Item Deleted Correlation Correlation Item Deleted 31.65 11.328 .196 .852 -.161a 50.16 181.378 .088 .360 .075 50.35
176.566
.266
.203
.046
50.28
180.254
.114
.171
.070
50.56
180.062
.131
.183
.068
50.19
178.726
.149
.370
.062
50.26
183.481
.002
.073
.091
49.95
188.093
-.124
.224
.112
50.33
200.415
-.401
.352
.180
49.14
174.837
.783
.849
.029
16 Berdasarkan tujuh pertanyaan variabel Y yang diajukan oleh penulis mengenai respon anak diperoleh nilai alpha cronbrach 0,128 yang menandakan bahwa instrumen pengukuran dikatakan sangat reliable. Tabel 3.7
No Suka-suka Nizam” menampilkan hiburan yang menarik Saya mengetahui jam tayang “Suka-suka Nizam” hari senin dan selasa pukul 5 sore Saya merasa puas dengan penyajian acara dari program “Suka-suka Nizam” Saya menyukai program “Suka-suka Nizam” Tayangan “Suka-suka Nizam” membuat saya merasa terhibur saat menonton Program “Suka-suka Nizam” dapat mempengaruhi pola perilaku sosial saya dalam tindakan saya Saya aktif dalam menonton program“Suka-suka Nizam”
Item-Total Statistics Scale Cronbach's Scale Mean Variance if Corrected Squared Alpha if if Item Item Item-Total Multiple Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted 28.19 5.203 .400 .211 -.478a 46.19 183.726 .025 .076 .127
46.05
187.712
-.111
.284
.146
46.12
185.486
-.018
.023
.133
46.05
178.617
.233
.127
.095
46.12
180.962
.130
.314
.110
46.53
178.159
.185
.090
.096
46.07
179.781
.198
.150
.102
3.2.3 Koefisien Determinasi (R Square)
17 Koefisien determinasi (R 2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model (bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati) dalam menerangkan variasi variabel dependen/tidak bebas (kepuasan pelanggan).Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1).Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen (bebas) dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang ( crosssection ) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu ( time series ) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali,2005:83).
3.2.4Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Dalam penelitian ini, hanya melibatkan satu variabel bebas yaitu Program Suka-suka Nizam ANTV dan satu variabel terikat yaitu Respon, sehingga dapat dinamakan analisis regresi linear sederhana.Analisis regresi linear sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = a + bX
Keterangan : Y = variabel tidak bebas X= variabel bebas
18 a= nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X=0 b= koefisien regresi
3.2.5Uji T Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan α = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa, maka cara yang dilakukan adalah
dengan merumuskan
hipotesis : Ho
: Tidak adanya pengaruh program “Suka-suka Nizam” terhadaprespon dikalangan siswa-siswi di SD Budaya, Tambora Jakarta Barat.
Ha
: Adanya pengaruh program “Suka-suka Nizam” terhadap respon dikalangan siswa-siswi di SD Budaya, Tambora Jakarta Barat.
Kriteria penilaiannya adalah : Ho diterima jika nilai signifikansi > 0,05 Ho ditolak jika nilai signifikansi < 0,05 t hitung harus > t tabel