BAB 3 ANALIS IS DAN PERANCANGAN
3.1
Sejarah dan Perkembangan Bank Indonesia Bank Indonesia sebagai Bank Sentral, lahir pada 1 Juli 1953. Kelahiran Bank
Indonesia ini didasarkan pada UU Pokok Bank Indonesia atau UU No 11 Tahun 1953, hampir delapan tahun sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Lahirnya Bank Indonesia ini merupakan hasil nasionalisasi dari De Javasche Bank, sebuah bank Belanda yang pada masa kolonial diberi tugas oleh pemerintah Belanda sebagai bank sirkulasi di Hindia Belanda. Jadi, riwayatnya dulu, De Javasche Bank inilah yang menjadi cikal bakal dari lahirnya Bank Indonesia. Kalau melihat dari usia De Javasche Banknya sendiri sudah lebih dari 172 tahun, karena didirikan pada tahun 1828 dan dahulu berfungsi sebagai bank sirkulasi selain juga melakukan kegiatan komersial. De Javasche Bank kemudian ditetapkan menjadi bank sentral pada tahun 1949 berdasarkan hasil Konferensi M eja Bundar. Narnun sebagai Bank Sentral saat itu, De Javasche Bank juga tetap melakukan kegiatan komersial. Pada tahun 1953. De Javasche Bank dinasionalisasi menjadi BANK INDONESIA yang juga ditetapkan sebagai Bank Sentral. Tapi, seperti juga sebelumnya, Bank Indonesia juga tetap melakukan kegiatan komersial. Dengan peran ganda yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada masa itu tentu saja mengakibatkan perkembangan moneter yang tidak sehat bagi perkembangan perekonomian. Atas dasar keadaan tersebut, pada tahun 1968 melalui UU No 13 tahun 1968 tentang Bank Sentral, peran Bank Indonesia diubah lagi dan didudukkan secara murni sebagai Bank Sentral. 55
56 Hal ini berarti Bank Indonesia tidak melakukan kegiatan komersial lagi selain menjalankan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan. Dalam perkembangan selanjutnya, UU No. 13 Tahun 1968 dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang terjadi. Beberapa ketentuan dalam undang-undang tersebut dalam kenyataannya belum memberikan jaminan yang cukup untuk terselenggaranya fungsi suatu bank sentral yang independen. Penetapan status dan kedudukan Bank Indonesia sebagai pembantu Pemerintah misalnya, membuka peluang terjadinya campur tangan dari pihak luar yang pada gilirannya menyebabkan kebijakan yang diambil menjadi kurang bahkan tidak efektif. Dengan latar belakang tersebut, maka pada tanggal 17 M ei 2000 lahirlah Undang-undang No. 23 Tahun 1999 sebagai pengganti UU No. 13 Tahun 1968 yang memberikan status dan kedudukan kepada Bank Indonesia sebagai suatu bank sentral yang independen dan bebas dari campur tangan pihak luar termasuk Pemerintah. Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 M ei 1999. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dan bebas dari campur tangan Pemerintah ataupun pihak lainnya. Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut.Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban
57 untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Untuk lebih menjamin independensi tersebut, undang-undang ini telah memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai Lembaga negara yang independen kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Negara. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien. Sebagai Badan Hukum Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan. Akuntabilitas Undang-Undang Bank Indonesia No. 23/1999 menuntut adanya akuntabilitas dan transparansi dalam setiap pelaksanaan tugas, wewenang dan anggaran Bank Indonesia. Akuntabilitas dan transparansi yang dituntut dari Bank Indonesia tersebut dimaksudkan agar semua pihak yang berkepentingan dapat ikut melakukan pengawasan terhadap setiap langkah kebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia.
58 Dari segi pelaksanaan tugas dan wewenang, prinsip akutabilitas dan transparansi diterapkan dengan cara menyampaikan informasi kepada masyarakat luas secara terbuka melalui media massa, pada setiap awal tahun, mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter pada tahun sebelumnya, serta rencan kebijakan moneter dan penetapan sasaransasaran moneter untuk tahun yang akan datang. Informasi tersebut juga disampaikan secara tertulis kepada Presiden dan DPR. Sejalan dengan fungsi pengawasan yang diemban oleh DPR, Bank Indonesia juga diwajibkan untuk menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas dan wewenangnya kepada DPR setiap triwulan atau sewaktu-waktu bila diminta oleh DPR. Demi tercapainya transparansi di bidang anggaran, Bank Indonesia berkewajiban menyampaikan anggaran tahunannya kepada DPR. Disamping itu, Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia juga disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk diteliti dan diumumkan kepada masyarakat melalui media massa. Bank Indonesia juga diwajibkan menyusun neraca singkat mingguan yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. M asih merupakan bagian dari transparansi, Bank Indonesia secara berkala menerbitkan berbagai publikasi seperti Laporan M ingguan, Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia Bulanan, Tinjauan Kebijakan M oneter Bulanan, Perkembangan Ekonomi dan M oneter Triwulanan, Laporan Triwulanan Perkembangan Kebijakan M oneter, dan Laporan Tahunan. Disamping itu, Bank Indonesia juga telah mempunyai homepage sendiri yang dapat diakses oleh siapa saja yang ingin memperoleh informasi mengenai Bank Indonesia.
59 Hubungan Keuangan dengan Pemerintah Dalam hal hubungan keuangan dengan Pemerintah, Bank Indonesia membantu menerbitkan dan menempatkan surat-surat hutang negara guna membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa diperbolehkan membeli sendiri suratsurat hutang negara tersebut. Bank Indonesia juga bertindak sebagai kasir Pemerintah yang menatausahakan rekening Pemerintah di Bank Indonesia, dan atas permintaan Pemerintah, dapat menerima pinjaman luar negeri untuk dan atas nama Pemerintah Indonesia. Namun demikian, agar pelaksanaan tugas Bank Indonesia benar-benar terfokus serta agar efektivitas pengendalian moneter tidak terganggu, pemberian kredit kepada Pemerintah guna mengatasi deficit spending - yang selama ini dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan undang-undang yang lama - kini tidak dapat lagi dilakukan oleh Bank Indonesia. Independensi dalam Interdependensi M eskipun Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen, tetap diperlukan koordinasi yang bersifat konsultatif dengan Pemerintah, sebab tugas-tugas Bank Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan-kebijakan ekonomi nasional secara keseluruhan. Koordinasi di antara Bank Indonesia dan Pemerintah diperlukan pada sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan tugas-tugas Bank Indonesia. Dalam sidang kabinet tersebut Pemerintah dapat meminta pendapat Bank Indonesia.
60 Selain itu, Bank Indonesia juga dapat memberikan masukan, pendapat serta pertimbangan kepada Pemerintah mengenai Rancangan APBN serta kebijakan-kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenangnya. Di lain pihak, Pemerintah juga dapat menghadiri Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesiadengan hak bicara tetapi tanpa hak suara. Oleh sebab itu, implementasi independensi justru sangat dipengaruhi oleh kemantapan hubungan kerja yang proporsional di antara Bank Indoneisa di satu pihak dan Pemerintah serta lembagalembaga terkait lainnya di lain pihak, dengan tetap berlandaskan pembagian tugas dan wewenang masing-masing.
3.1.1
Misi dan Visi Bank Indonesia Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Negara Republik Indonesia memiliki misi
dan visi. Misi M encapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan. Visi M enjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya(kredibel) secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil.
61 3.1.2
S truktur Organisasi Bank Indonesia
Gambar 3.1 S truktur Organisasi Bank Indonesia
62 Organisasi Bank Indonesia dikelompokkan dalam tiga bidang utama yang menggambarkan tugas-tugas pokoknya, yaitu M oneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran. Disamping itu, terdapat pula fungsi manajemen intern sebagai unit pendukung strategis (strategic support) untuk menjamin agar pelaksanaan tugas ketiga bidang utama dapat berjalan lancar, efektif dan efisien. Tugas-tugas di bidang M oneter dimaksudkan untuk mencapai dan memelihara kestabilan moneter, sedangkan tugas-tugas di bidang Perbankan adalah mencapai sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan yang sehat. Selanjutnya bidang Sistem Pembayaran mempunyai tugas untuk menciptakan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal. Dalam pelaksanaan tugasnya, Bank Indonesia memiliki jaringan kantor di seluruh wilayah Indonesia yang disebut dengan Kantor Bank Indonesia (KBI) dan beberapa perwakilan di luar negeri yang disebut dengan Kantor Perwakilan (KPw). KBI merupakan bagian strategis dari pelaksanaan fungsi dan tugas Bank Indonesia di daerah. Saat ini KBI tersebar di 37 kota di seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan KPw merupakan satuan kerja yang mendukung pelaksanaan tugas Kantor Pusat Bank Indonesia untuk kegiatan economic intelligent dan pengelolaan cadangan devisa, yang berlokasi di New York, London, Tokyo dan Singapura. Bank Indonesia didukung oleh pegawai yang pada akhir tahun 2006 berjumlah 6.157 orang.
63 3.1.3
S truktur Organisasi Direktorat Teknologi Informasi Bank Indonesia Berikut ini adalah struktur organisasi Direktorat Teknologi Informasi Bank
Indonesia yang dipimpin oleh seorang Direktur.
Gambar 3.2 S truktur Organisasi Direktorat Teknologi Informasi Bank Indonesia Berdasarkan struktur organisasi tersebut terdapat tanggung jawab dan wewenang masing-masing unsur yang terdapat didalam organisasi dan keterkaitannya antara tingkat atas dengan tingkat dibawahnya : 1.
Direktur Tanggung Jawab :
a.
Tersedianya strategi dan kebijakan teknologi informasi untuk mendukung pencapaian misi dan visi Bank Indonesia.
b.
Tersedianya sistem aplikasi yang berbasis teknologi informasi, dukungan infrastruktur dan operasional teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan satuan kerja.
c.
Tersedianya ketentuan teknologi informasi.
64 d.
Terjalinnya hubungan kerja yang profesional dengan pihak intern Bank Indonesia atau pihak Eksternal. Wewenang :
a.
M engusulkan strategi dan kebijakan teknologi informasi Bank Indonesia.
b.
M erumuskan strategi pelaksanaan / ketentuan di bidang teknologi informasi.
c.
M elaksanakan kewenangan sesuai dengan lampiran delegasi wewenang pada Surat Edaran.
2.
Deputi Direktur Tanggung Jawab :
a.
Tersedianya strategi dan kebijakan teknologi informasi untuk mendukung pencapaian misi dan visi Bank Indonesia.
b.
Terjalinnya koordinasi pelaksanaan strategi dan kebijakan teknologi informasi.
c.
Tersedianya perencanaan kebutuhan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.
d.
Terjalinnya koordinasi yang baik diantara tim strategi dan kebijakan teknologi informasi dengan tim pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.
e.
Pendayagunaan SDM secara optimal. Wewenang :
a.
M erumuskan strategi dan kebijakan teknologi informasi Bank Indonesia.
b.
M erumuskan strategi pelaksanaan / ketntuan di bidang teknologi informasi.
c.
M engembangkan kemampuan anggota tim Strategi dan Kebijakan TI, dan nggota tim Pengembangan dan Pemaliharaan Aplikasi.
d.
M elaksanakan kewenangan sesuai dengan lampiran delegasi wewenang pada Surat Edaran.
65 3.
Tim Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi Bidang Moneter Tanggung Jawab :
a.
Tersedianya perencanaan pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor moneter.
b.
Kelancaran pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor moneter.
c.
Tersedianya materi training yang terkait dengan pengambangan aplikasi di sektor moneter.
d.
Tersedianya laporan kemajuan
(progress
report) terhadap
pelaksanaan
pengembangan dan pemeliharaan aplikasi. e.
Peendayagunaan SDM secara optimal. Wewenang :
a.
M enetapkan perencanaan pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor moneter.
b.
M engatur sumber daya teknologi informasi dalam pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor moneter.
c.
M elaksanakan kewenangan sesuai dengan konsep lampiran delegasi wewenang pada Surat Edaran.
4.
Tim Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi Bidang Perbankan Tanggung Jawab :
a.
Tersedianya perencanaan pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor perbankan.
b.
Kelancaran pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor perbankan.
66 c.
Tersedianya materi training yang terkait dengan pengambangan aplikasi di sektor perbankan.
d.
Tersedianya laporan kemajuan
(progress
report) terhadap
pelaksanaan
pengembangan dan pemeliharaan aplikasi. e.
Peendayagunaan SDM secara optimal. Wewenang :
a.
M enetapkan perencanaan pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor perbankan.
b.
M engatur sumber daya teknologi informasi dalam pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor perbankan.
c.
M elaksanakan kewenangan sesuai dengan konsep lampiran delegasi wewenang pada Surat Edaran.
5.
Tim Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi Bidang Sistem Pembayaran Tanggung Jawab :
a.
Tersedianya perencanaan pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor sistem pembayaran.
b.
Kelancaran pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor sistem pembayaran.
c.
Tersedianya materi training yang terkait dengan pengambangan aplikasi di sektor sistem pembayaran.
d.
Tersedianya laporan kemajuan
(progress
pengembangan dan pemeliharaan aplikasi. e.
Peendayagunaan SDM secara optimal.
report) terhadap
pelaksanaan
67 Wewenang : a.
M enetapkan perencanaan pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor sistem pembayaran.
b.
M engatur sumber daya teknologi informasi dalam pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor sistem pembayaran.
c.
M elaksanakan kewenangan sesuai dengan konsep lampiran delegasi wewenang pada Surat Edaran.
6.
Tim Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi Bidang Manajemen Intern Tanggung Jawab :
a.
Tersedianya perencanaan pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor manajemen intern.
b.
Kelancaran pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor manajemen intern.
c.
Tersedianya materi training yang terkait dengan pengambangan aplikasi di sektor manajemen intern.
d.
Tersedianya laporan kemajuan
(progress
report) terhadap
pelaksanaan
pengembangan dan pemeliharaan aplikasi. e.
Pendayagunaan SDM secara optimal. Wewenang :
a.
M enetapkan perencanaan pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor manajemen intern.
b.
M engatur sumber daya teknologi informasi dalam pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi di sektor manajemen intern.
68 c.
M elaksanakan kewenangan sesuai dengan konsep lampiran delegasi wewenang pada Surat Edaran.
3.2
Analisis Proses Bisnis Berjalan Berdasarkan data yang ada, aplikasi yang sedang berjalan berfokus pada
beberapa hal, yaitu: 1.
Input Data Transaksi Input data transaksi digunakan untuk membukukan transaksi yang melibatkan
rekening-rekening internal Bank Indonesia, dan tidak berhubungan dengan rekening nasabah, contoh :
Transaksi kas : pengambilan kas dari khasanah, pembagian modal, penyerahan kas ke khasanah, pengiriman uang, pemusnahan uang, dan lain-lain.
Transaksi pindahbuku maupun pindahbuku antar kantor yang menyangkut rekening internal.
Jurnal penyesuaian (koreksi), penyusutan. M odul input data transaksi hanya untuk membukukan jurnal saja, tanpa ada
informasi-informasi tambahan, seperti informasi penerima (rekening, nama, nama bank, dll). Sehingga apabila transaksi yang membutuhkan informasi-informasi tersebut, sebaiknya tidak direkam melalui modul ini. 2.
Persetujuan Input Data Transaksi Untuk menyetujui jurnal yang telah diinput/direkam oleh Petugas Data Entry.
Fungsi persetujuan dibedakan menjadi 2 yaitu : a.
Persetujuan Awal
69 Apabila total debet/kredit transaksi lebih besar dari global limit, maka user yang melakukan persetujuan pertama dianggap persetujuan awal, sehingga transaksi tersebut setelah disetujui akan berstatus Telah Persetujuan Awal dan membutuhkan persetujuan lagi oleh user berikutnya yang memiliki user limit diatas total nominal mutasi transaksi. User yang melakukan persetujuan awal, tidak dicek user limitnya sehingga bisa user persetujuan mana saja, dan boleh yang memiliki user limit lebih kecil dari total nominal mutasi transaksi. b.
Persetujuan Akhir User yang melakukan persetujuan akhir akan dicek user limitnya dan
harus lebih besar dari total nomimal mutasi transaksi. User yang telah melakukan persetujuan awal tidak boleh melakukan persetujuan akhir (harus orang yang berbeda). Persetujuan akan dianggap sebagai persetujuan akhir apabila :
3.
Total nominal mutasi transaksi lebih kecil dari global limit
Transaksi yang melewati global limit dan sudah dilakukan persetujuan awal.
Setelah persetujuan akhir maka status persetujuan akan menjadi Disetujui.
Transaksi Operasional M odul Transaksi Operasional (Front End) digunakan untuk membukukan
transaksi yang melibatkan rekening-rekening eksternal Bank Indonesia, atau yang berhubungan dengan rekening nasabah, misalnya rekening pemerintah, rekening bank, rekening pegawai, dan rekening pihak ketiga lainnya.
70 Contoh transaksi :
Transaksi kas : penarikan dan setoran yang berhubungan dengan rekening nasabah.
Transaksi Kliring
Transaksi RTGS
Transaksi pindahbuku maupun pindahbuku antar kantor yang menyangkut rekening nasabah.
M odul Transaksi Front End dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk kebutuhan pencetakan nota-nota (NK Kliring, Advis, Bukti Pengiriman Uang Dalam Negeri), seperti rekening & nama penerima, sandi bank, berita dan informasi lainnya sehubungan dengan transaksi rekening pemerintah. Informasi tersebut dapat diisi pada layar 2 (Rekening Tertuju/Lawan). Terdapat perbedaan cara dalam mengisi data di modul front end dibandingkan dengan modul back end, yaitu rekening hanya diinput satu sisi saja, bisa sisi debet atau sisi kredit. Jurnal akan dihasilkan dengan cara View Jurnal Entry, dan system akan mengenerate jurnal lawannya (sisi lawannya) secara otomatis sesuai dengan seting kode transaksinya. Kode transaksi yang diseting untuk transaksi front end juga harus 1 debet banyak kredit atau banyak debet – 1 kredit, kecuali transaksi pindahbuku/antar kantor boleh banyak debet – banyak kredit. 4.
Persetujuan Transaksi Operasional Untuk menyetujui jurnal transaksi operasional yang telah diinput atau direkam
oleh Petugas DataEntry, mekanisme dan cara persetujuan sama seperti persetujuan input data transaksi.
71 Sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar use case dibawah ini :
Gambar 3.3 S kema Sistem Berjalan Pada sistem akunting yang sedang berjalan database hanya dapat diakses oleh sitem pembayaran, sehingga aplikasi-aplikasi lain yang membutuhkan akses ke database harus melalui sistem pembayaran. Hal ini membuat waktu yang dibuhkan untuk mengakses database sangat lama. Konsistensi data tidak terjaga karena pertukaran data antar aplikasi-aplikasi yang ada pada sistem pembayaran tidak memiliki akses langsung.
72
Gambar 3.4 U se Case S istem Berjalan
73 3.2.1
Analisis Wawancara pada Bank Indonesia Untuk membantu mengumpulkan data dilakukan dengan cara wawancara,
dimana wawancara ditujukan kepada karyawan pada Tim Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi Bank Indonesia. Wawancara dilakukan pada tanggal 28 April 2008, bertempat di kantor Bank Indonesia di Jakarta, sehingga dapat diketahui : 1.
Permasalahan apa saja yang timbul selama penggunaan sistem yang sedang berjalan pada Sistem Pembayaran sehigga mendapat hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya.
2.
Hal-hal yang akan dibutuhkan pada aplikasi yang akan dikembangkan.
3.
Bagaimana cara kerja sistem yang sebelumnya pada Sistem Pembayaran.
4.
Seberapa pentingnya aplikasi ini dibuat dan manfaatnya bagi Bank Indonesia.
5.
Dampak apakah yang ditimbulkan jika aplikasi tidak dibuat, dan apakah sistem terdahulu menghambat kinerja karyawan Bank Indonesia.
Berdasarkan proses tanya jawab yang dilakukan pada karyawan Bank Indonesia, ditemukan beberapa permasalahan. Permasalahan yang ada adalah sebagai berikut : 1.
Penggunaan sistem akunting pada Sistem Pembayaran kurang efektif, dikarenakan sistem akunting tersebut bersifat tertutup (proprietary), sehingga Sistem Pembayaran hanya dapat diakses oleh proses client-nya sendiri.
2.
Dibutuhkan sistem yang menghubungkan antara sistem yang sedang berjalan dengan sistem lain yang membutuhkan data dari Sistem Pembayaran, sehingga tidak hanya dapat diakses oleh kliennya sendiri.
74 3.
Sistem yang sedang berjalan dapat berjalan dengan normal, namun sistem lain yang membutuhkan data memiliki kendala akses ke sistem tersebut. Sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
3.3
Analisis Pemecahan Masalah Dari beberapa permasalahan yang telah disebutkan diatas, dapat diketahui bahwa
dibutuhkan sebuah middle-tier yang diperlukan oleh Sistem Pembayaran agar dapat diakses oleh sistem lain yang membutuhkan data dari sistem tersebut. Selain itu juga dibutuhkan aplikasi akrualisasi dan pencatatan logistik berbasis web service memanfaatkan middle-tier yang akan dibuat. Middle-tier
yang
akan
dibuat
memungkinkan
sistem
akunting
yang
membutuhkan data dari Sistem Pembayaran mendapat akses langsung tanpa harus melewati sistem lain. Sedangkan pada aplikasi akrualisasi dan pencatatan logistik berisikan catatan transaksi yang sedang berjalan. Aplikasi akrualisasi dan pencatatan logistik memanfaatkan middle-tier untuk dapat mengakses Sisten Pembayaran tanpa harus melalui sistem lain, sehingga dapat mempersingkat waktu.
75 3.4
Perancangan Aplikasi yang Diusulkan Berikut ini adalah perancangan aplikasi yang diusulkan guna memecahkan
masalah pada Tim Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi Sistem Pembayaran Bank Indonesia. 3.4.1
Perancangan Middle-Tier Aplikasi pada sistem akunting menggunakan bahasa yang berbeda-beda, maka
dibutuhkan adapter teknologi yang dapat menerjemahkan logic yang berbeda pada setiap aplikasinya agar dapat saling terhubung. Perancangan middle-tier bertujuan sebagai penghubung antara aplikasi-aplikasi yang ada pada sistem pembayaran dan penerjemah logic. Seperti pada gambar 3.5 , aplikasi akrualisasi dan pencatatan logistik serta aplikasi pindah buku memanfaatkan middle-tier berbasis open standard web service untuk mengakses logic pada sistem pembayaran dan menghubungkan ke database. Yang dimaksud dengan open standard web service adalah suatu aplikasi web service yang dapat mengakomodasi berbagai macam bahasa pemrograman seperti JAVA dan .NET, web service tersebut dikembangkan oleh Bank Indonesia. Middle-tier memberikan akses langsung pada aplikasi akrualisasi dan pencatatan logistik serta aplikasi pindah buku dengan sistem pembayaran dalam hal pertukaran data, sehingga konsistensi data tetap terjaga. Middle-tier menjembatani pertukaran data pada sistem akunting , sehingga aplikasi yang membutuhkan data dapat langsung mengakses data yang dibutuhkan dengan waktu yang lebih singkat.
76
Gambar 3.5 S kema Sistem Akunting memanfaatkan Middle-Tier
77 Sequence Middle-Tier M enyimpan ke dalam database
Gambar 3.6 Sequence diagram untuk middle-tier menyimpan ke dalam database
78 Sequence Middle-Tier M encari ke dalam database
Gambar 3.7 Sequence diagram untuk middle-tier mencari ke dalam database
3.4.2
Perancangan Class Diagram
79 Class diagram yang terbentuk untuk membuat aplikasi yang diusulkan yaitu sebagai berikut :
Gambar 3.8 Class Diagram yang diusulkan
80 Pada gambar 3.8 hanya dicantumkan beberapa atribut dari masing-masing kelas, dikarenakan terlalu banyaknya atribut pada setiap kelas. Berikut ini penjelasan atribut pada setiap kelas : -
Kelas CUSTOM ER_ACCOUNTS yaitu kelas yang menyimpan rekeningrekening nasabah. Terdiri dari 29 atribut antara lain OFFICE_CODE (Kode Kantor)
dan
CUST_ACCOUNT_NO
(No
Rekening
Nasabah),
CURRENCY_CODE (Kode M ata Uang), DEPARTM ENT_CODE (Kode Departemen),
CUST_ACCOUNT_NAM E
(Nama
Rekening
Nasabah),
CUSTOM ER_NO (No Nasabah), dan SERVICE_CODE (Kode Layanan). -
Kelas LOANS yaitu kelas yang menyimpan data Pinjaman. Terdiri dari 37 atribut, antara lain LOAN_ID (ID Pinjaman), LOAN_NO (No Pinjaman), LOAN_NAM E
(Nama
Pinjaman),
SERVICE_CODE
(Kode
Layanan),
CUSTOM ER_NO (No Nasabah), dan OFFICE_CODE (Kode Kantor). -
Kelas SERVICE_CODES yaitu kelas yang menyimpan Kode Layanan. Terdiri dari 7 atribut antara lain SERVICE_CODE (Kode Layanan), SERVICE_DESC (Penjelasan Layanan) dan ACTIVATION_STATUS (Status Aktivasi).
-
Kelas TX_JOURNAL_DETAILS yaitu kelas yang berfungsi untuk memanggil transaksi yang tercatat pada TX_JOURNAL _HEADERS. Terdiri dari 19 atribut antara lain JOURNAL_DETAIL_ID (ID Jurnal Detail), TRANSACTION_NO (No Transaksi), OFFICE_CODE (Kode Kantor), CURRENCY_CODE (Kode M ata
Uang),
DEPARTM ENT_CODE
(Kode
Departemen),
dan
WORKING_UNIT_CODE (Kode Unit Kerja). -
Kelas CBF yaitu kelas yang berisikan data nasabah. Terdiri dari 13 Atribut antara lain CUSTOM ER_NO (No Nasabah), CUSTOM ER_CODE (Kode Nasabah),
81 CUSTOM ER_NAM E (Nama Nasabah), CUSTOM ER_ADDRESS (Alamat Nasabah), dan CUSTOM ER_PHONE (Telepon Nasabah). -
Kelas TX_JOURNAL_HEADERS yaitu kelas yang mencatat segala transaksi yang dilakukan. Terdiri dari 86 Atribut antara lain TRANSACTION_NO (No Transaksi,
BANK_CODE (Kode
LOAN_NUMBER
(No
Bank),
Pinjaman),
AREA_CODE
(Kode
TRANSACTION_DATE
Area),
(Tanggal
Transaksi), dan DEST_OFFICE_CODE (Kode Kantor Tujuan). Kelas TRANSACTION_CODES yaitu kelas yang menyimpan Kode Transaksi. Terdiri dari 34 Atribut antara lain TRANSACTION_CODE (Kode Transaksi), TC_TYPE (Jenis
Biaya Transaksi),
TRANSACTION_DESC (Deskripsi
Transaksi), dan APPROVAL_M ETHOD (M etode Approval). -
Kelas BANK_CODES yaitu kelas yang menyimpan Kode Bank. Terdiri dari 22 atribut antara lain BANK_CODE_ID (ID Kode Bank), BANK_CODE (Kode Bank), BANK_NAM E (Nama Bank), BANK_ADDRESS (Alamat Bank), dan OFFICE_CODE (Kode Kantor).
-
Kelas BIC yaitu yaitu kelas yang menyimpan Kode Identifikasi Bank. Terdiri dari 37 atribut antara lain BIC_CODE (Kode BIC), IC_NAM E (Nama BIC), BIC_DESC (Deksripsi BIC), dan BIC_TYPE (Tipe BIC).
-
Kelas LOOK_UP_DETAILS yaitu kels yang berfungsi untuk melihat lebih detil data yang telah disortir pada TX_JOURNAL _HEADERS dan TX_JOURNAL _DETAILS. Terdiri dari 7 atribut antara lain HEADER_CODE (Kode Header) dan DETAIL_CODE (Kode Detail).
82 -
Kelas WARKAT_TYPES yaitu kelas yang menyimpan tipe warkat. Terdiri dari 4 atribut antara lain WARKAT_TYPE (Tipe Warkat) dan WARKAT_DESC (Dekripsi Warkat).
-
Kelas TX_BATCHES yaitu kelas yang berisikan kumpulan data nasabah yang melakukan transaksi. Terdiri dari 14 atribut antara lain BATCH_NO (No Batch), OFFICE_CODE (Kode Kantor), DEPARTM ENT_CODE (Kode Departemen), WORKING_UNIT_CODE (Kode Unit Kerja), dan BATCH_DATE (Tanggal Batch).
83 3.4.3
Perancangan Use Case Berikut ini merupakan diagram use case Data Entry Input Data Transaksi :
Gambar 3.9 U se Case Data Entry Input Data Transaksi Spesifikasi tiap-tiap use case pada Data Entry Input Data Transaksi:
Tabel 3.1 S pesifikasi Use Case Tambah Data Transaksi Nama use case Deskripsi
Tambah Data Transaksi Aktor dapat menambahkan Data Transaksi yang baru.
Aktor yang berpartisipasi Data Entry
84 Kondisi awal
Adanya kebutuhan untuk menambahkan Data Transaksi yang baru.
Kondisi berakhir
M enutup layar Data Transaksi.
Aliran kejadian
1. Aktor menekan icon Tambah Data Transaksi 2. Aktor mengisi field yang yang tersedia pada layar Input Data Transaksi 3. Aktor menekan tombol Lanjut 4. Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik memvalidasi informasi yang dimasukkan pada layar Input Data Transaksi,
jika
benar
aktor
akan
dialihkan ke layar Input Data Transaksi Jurnal Debet Kredit. Jika tidak valid, maka muncul pesan kesalahan bahwa field yang diisi salah. 5. Aktor mengisi field yang yang tersedia pada layar Input Data Transaksi Jurnal Debet Kredit. 6. Ketika aktor menekan tombol kembali maka
Aplikasi
Akrualisasi
dan
Pencatatan Logistik akan mengalihkan aktor ke layar Input Data Transaksi
85 7. Ketika aktor menekan tombol Simpan maka
Aplikasi
Pencatatan
Akrualisasi
Logistik
dan
memvalidasi
informasi yang dimasukkan pada layar Input Data Transaksi Jurnal Debet Kredit, Jika benar middle-tier akan menyimpan ke dalam database dan menampilkan data yang telah diisi. Jika tidak
valid
maka
muncul
pesan
kesalahan bahwa field yang diisi salah. Objek-objek yang
Database
berhubungan
Tabel 3.2 S pesifikasi Use Case Ubah Data Transaksi Nama use case Deskripsi
Ubah Data Transaksi Aktor dapat mengubah Data Transaksi sebelumnya.
Aktor yang berpartisipasi Data Entry Kondisi awal
Adanya kebutuhan untuk mengubah Data Transaksi sebelumnya
Kondisi berakhir Aliran kejadian
M enutup layar Data Transaksi. 1.
Aktor
menekan
Transaksi
icon Ubah
Data
86 2.
Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik
akan
mengalihkan
ke
halaman Cari Data Transaksi. 3.
Ketika aktor menekan tombol cari maka
Aplikasi
Pencatatan
Akrualisasi Logisitik
dan akan
menampilkan transaksi tersebut. 4.
Aktor menekan tombol ubah untuk mengubah data transaksi.
5.
Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik
akan
mengalihkan
ke
halaman Ubah Data Transaksi, dan menampilkan data yang akan diubah. 6.
Aktor dapat mengubah field yang ada di halaman Ubah Data Transaksi.
7.
Aktor menekan tombol Lanjut
8.
Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik memvalidasi informasi yang dimasukkan pada layar Ubah Data Transaksi,
jika benar
aktor
akan
dialihkan ke layar Ubah Data Transaksi Jurnal Debet Kredit. Jika tidak valid, maka muncul pesan kesalahan bahwa
87 field yang diisi salah. 9.
Aktor mengisi field yang yang tersedia pada layar Ubah Data Transaksi Jurnal Debet Kredit.
10. Ketika aktor menekan tombol kembali maka
Aplikasi
Akrualisasi
dan
Pencatatan Logistik akan mengalihkan aktor ke layar Ubah Data Transaksi 11. Ketika aktor menekan tombol Simpan maka
Aplikasi
Pencatatan
Akrualisasi
Logistik
dan
memvalidasi
informasi yang dimasukkan pada layar Ubah Data Transaksi Jurnal Debet Kredit, Jika benar middle-tier akan menyimpan ke dalam database dan menampilkan data yang telah diisi. Jika tidak
valid
maka
muncul
pesan
kesalahan bahwa field yang diisi salah. Objek-objek yang berhubungan
Database
88 Berikut ini penggambaran use case Data Entry Transaksi Operasional :
Gambar 3.10 U se Case Data Entry Transaksi Operasional
89 Spesifikasi tiap-tiap use case Data Entry Transaksi Operasional dijelaskan dibawah ini : Tabel 3.3 S pesifikasi Use Case Tambah Transaksi Operasional Nama use case Deskripsi
Tambah Transaksi Operasional Aktor
dapat
menambahkan
Transaksi
Operasional yang baru. Aktor yang berpartisipasi Data Entry Kondisi awal
Adanya kebutuhan untuk menambahkan Data Transaksi yang baru.
Kondisi berakhir Aliran kejadian
M enutup layar Transaksi Operasional. 1. Aktor menekan icon Tambah Transaksi Operasional 2. Aktor mengisi field yang ada di layar Tambah Transaksi Operasional 3. Aktor menekan tombol Lanjut. 4. Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik memvalidasi informasi yang dimasukkan
pada
layar
Tambah
Transaksi Operasional. 5. Jika pada field biaya transaksi aktor memilih Kliring atau RTGS maka akan dialihkan ke layar Tambah Transaksi Kliring atau RTGS. Jika pada field
90 biaya transaksi aktor memilih Pindah Buku
Antar
Kantor
maka
akan
dialihkan ke layar Tambah Transaksi Pindah Buku Antar Kantor. Jika pada field biaya transaksi aktor memilih Kas atau Tunai maka akan dialihkan ke layar Tambah Transaksi Jurnal Debet Kredit. Jika tidak valid, maka muncul pesan kesalahan bahwa field yang diisi salah. 6. Pada
halaman
Tambah
Transaksi
Kliring atau RTGS aktor mengisi field yang tersedia. Ketika aktor menekan tombol
kembali
maka
Aplikasi
Akrualisasi dan Pencatatan Logistik akan mengalihkan
aktor ke layar
Tambah Transaksi Operasional. Ketika aktor menekan tombol Lanjut maka Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logistik akan mengalihkan aktor ke layar Tambah Transaksi Jurnal Debet Kredit. 7. Pada halaman Tambah Pindah Buku
91 Antar Kantor aktor mengisi field yang tersedia. Ketika aktor menekan tombol kembali maka Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logistik akan mengalihkan aktor ke layar Tambah Transaksi Operasional. Ketika aktor menekan tombol
Lanjut
maka
Aplikasi
Akrualisasi dan Pencatatan Logistik akan mengalihkan
aktor ke layar
Tambah Transaksi Jurnal Debet Kredit. 8. Pada halaman Tambah Transaksi Jurnal Debet Kredit aktor mengisi field yang tersedia. Ketika aktor menekan tombol kembali maka Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logistik akan mengalihkan aktor ke layar sebelumnya tergantung pilihan Biaya Transaksi pada Halaman Tambah Transaksi Operasional. Ketika aktor menekan tombol Simpan maka Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logistik memvalidasi informasi yang dimasukkan
pada
layar
Tambah
Transaksi Jurnal Debet Kredit, Jika
92 benar middle-tier akan menyimpan ke dalam database dan menampilkan data yang telah diisi. Jika tidak valid maka muncul pesan kesalahan bahwa field yang diisi salah. Objek-objek yang
Database
berhubungan
Tabel 3.4 S pesifikasi Use Case Ubah Transaksi Operasional Nama use case Deskripsi
Ubah Transaksi Operasional Aktor
dapat
mengubah
Transaksi
Operasional sebelumnya. Aktor yang
Data Entry
berpartisipasi Kondisi awal
Adanya
kebutuhan
untuk
mengubah
Transaksi Operasional sebelumnya Kondisi berakhir Aliran kejadian
M enutup layar Transaksi Operasional. 1. Aktor menekan icon Ubah Transaksi Operasional. 2. Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik akan mengalihkan ke halaman Cari Transaksi Operasional. 3. Ketika aktor menekan tombol cari maka
93 Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik akan menampilkan transaksi tersebut. 4. Aktor menekan tombol ubah untuk mengubah Transaksi Operasional. 5. Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik akan mengalihkan ke halaman Ubah
Transaksi
Operasional,
dan
menampilkan data yang akan diubah. 6. Aktor mengisi field yang ada di layar Ubah Transaksi Operasional 7. Aktor menekan tombol Lanjut 8. Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik memvalidasi informasi yang dimasukkan pada layar Ubah Transaksi Operasional. 9. Jika pada field biaya transaksi aktor memilih Kliring atau RTGS maka akan dialihkan ke layar Ubah Transaksi Kliring atau RTGS. Jika pada field biaya transaksi aktor memilih Pindah Buku Antar Kantor maka akan dialihkan ke layar Ubah Transaksi Pindah Buku
94 Antar Kantor. Jika pada field biaya transaksi aktor memilih Kas atau Tunai maka akan dialihkan ke layar Ubah Transaksi Jurnal Debet Kredit. Jika tidak
valid,
maka
muncul
pesan
kesalahan bahwa field yang diisi salah. 10. Pada halaman Ubah Transaksi Kliring atau RTGS aktor mengisi field yang tersedia. Ketika aktor menekan tombol kembali maka Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logistik akan mengalihkan aktor
ke
layar
Operasional. tombol
Ubah
Ketika aktor
Lanjut
maka
Transaksi menekan Aplikasi
Akrualisasi dan Pencatatan Logistik Logistik akan ke Layar Transaksi Jurnal Debet Kredit. 11. Pada halaman Ubah Pindah Buku Antar Kantor aktor mengisi field yang tersedia. Ketika aktor menekan tombol kembali maka
Aplikasi
Akrualisasi
dan
Pencatatan Logistik akan mengalihkan aktor
ke
layar
Ubah
Transaksi
95 Operasional. tombol
Ketika aktor
Lanjut
maka
menekan Aplikasi
Akrualisasi dan Pencatatan Logistik mengalihkan ke layar Transaks Jurnal Debet Kredit. 12. Pada halaman Ubah Transaksi Jurnal Debet Kredit aktor mengisi field yang tersedia. Ketika aktor menekan tombol kembali maka Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logistik akan mengalihkan aktor ke layar sebelumnya tergantung pilihan Biaya Transaksi pada Halaman Tambah Transaksi Operasional. Ketika aktor menekan tombol Simpan maka Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logistik memvalidasi informasi yang dimasukkan pada layar Ubah Transaksi Jurnal Debet Kredit, Jika benar middletier akan menyimpan ke dalam database dan menampilkan data yang telah diisi. Jika tidak valid maka muncul pesan kesalahan bahwa field yang diisi salah. Objek-objek yang
Database
96 berhubungan
Berikut ini penggambaran use case Approval Input Data Transaksi:
Gambar 3.11 U se Case Approval Input Data Transaksi
97 Spesifikasi tiap-tiap use case Approval Input Data Transaksi dijelaskan dibawah ini : Tabel 3.5 S pesifikasi Use Case Memverifikasi Input Data Transaksi Nama use case Deskripsi
M emverifikasi Input Data Transaksi Aktor dapat M emverifikasi Input Data Transaksi
Aktor yang berpartisipasi Approval Kondisi awal
Adanya kebutuhan untuk M emverifikasi Input Data Transaksi
Kondisi berakhir
M enutup layar Data Transaksi.
Aliran kejadian
1. Aktor menekan tombol Input Data Transaksi. 2. Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik akan mengalihkan ke halaman Cari Input Data Transaksi. 3. Ketika aktor menekan tombol cari maka Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik akan menampilkan transaksi tersebut. 4. Aktor menekan tombol lihat untuk melihat Input Data Transaksi. 5. Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik akan mengalihkan ke halaman Verifikasi Input Data Transaksi, dan
98 menampilkan data yang akan lihat. 6. Aktor mengisi field yang tersedia 7. Ketika aktor menekan tombol Verifikasi maka
Aplikasi
Pencatatan
Akrualisasi
Logistik
dan
memvalidasi
informasi yang dimasukkan pada layar Verifikasi Input Data Transaksi, Jika benar
Aplikasi
Akrualisasi
dan
Pencatatan Logisitik akan mengalihkan ke halaman Status Input Data Transaksi, dan menampilkan data yang akan lihat. Jika tidak valid maka muncul pesan kesalahan bahwa field yang diisi salah. Objek-objek yang
Database
berhubungan
Tabel 3.6 S pesifikasi Use Case Menyetujui Input Data Transaksi Nama use case Deskripsi
M enyetujui Input Data Transaksi Aktor
dapat
M enyetujui
Input
Data
Transaksi Aktor yang berpartisipasi Approval Kondisi awal
Adanya kebutuhan untuk M enyetujui Input Data Transaksi
99 Kondisi berakhir
M enutup layar Data Transaksi.
Aliran kejadian
Pada layar
Status
Status
Input Data
Transaksi aktor memilih tombol Disetujui maka middle-tier akan meng-update status menjadi Disetujui. Objek-objek yang
Database
berhubungan
Tabel 3.7 S pesifikasi Use Case Menolak Input Data Transaksi Nama use case Deskripsi
M enolak Input Data Transaksi Aktor dapat M enolak Input Data Transaksi
Aktor yang berpartisipasi Approval Kondisi awal
Adanya kebutuhan untuk M enolak Input Data Transaksi
Kondisi berakhir Aliran kejadian
M enutup layar Data Transaksi. Pada layar
Status Status Input Data
Transaksi aktor memilih tombol Ditolak maka middle-tier akan meng-update status menjadi Ditolak. Objek-objek yang berhubungan
Database
100 Tabel 3.8 S pesifikasi Use Case Membatalkan Input Data Transaksi Nama use case Deskripsi
M embatalkan Input Data Transaksi Aktor
dapat M embatalkan
Input Data
Transaksi Aktor yang berpartisipasi Approval Kondisi awal
Adanya kebutuhan untuk M embatalkan Input Data Transaksi
Kondisi berakhir
M enutup layar Data Transaksi.
Aliran kejadian
Pada layar
Status
Status
Input Data
Transaksi aktor memilih tombol Batal maka Aplikasi
Akrualisasi
dan
Pencatatan
Logisitik akan mengalihkan ke halaman Cari Input Data Transaksi Objek-objek yang berhubungan
101 Berikut ini penggambaran use case Approval Transaksi Operasional:
Gambar 3.12 U se Case Approval Transaksi Operasional Spesifikasi tiap-tiap use case Approval Transaksi Operasional dijelaskan dibawah ini : Tabel 3.9 S pesifikasi Use Case Memverifikasi Transaksi Operasional Nama use case Deskripsi
M emverifikasi Transaksi Operasional Aktor
dapat
Operasional Aktor yang berpartisipasi Approval
M emverifikasi
Transaksi
102 Kondisi awal
Adanya kebutuhan untuk M emverifikasi Transaksi Operasional
Kondisi berakhir
M enutup layar Transaksi Operasional
Aliran kejadian
1. Aktor
menekan
tombol
Transaksi
Operasional. 2. Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik akan mengalihkan ke halaman Cari Transaksi Operasional. 3. Ketika aktor menekan tombol cari maka Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik akan menampilkan transaksi tersebut. 4. Aktor menekan tombol lihat untuk melihat Input Transaksi Operasional. 5. Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik akan mengalihkan ke halaman Verifikasi Transaksi Operasional, dan menampilkan data yang akan lihat. 6. Aktor mengisi field yang tersedia 7. Ketika aktor menekan tombol Verifikasi maka
Aplikasi
Pencatatan
Akrualisasi
Logistik
dan
memvalidasi
informasi yang dimasukkan pada layar
103 Verifikasi Transaksi Operasional, Jika benar
Aplikasi
Akrualisasi
dan
Pencatatan Logisitik akan mengalihkan ke
halaman
Status
Transaksi
Operasional, dan menampilkan data yang akan lihat. Jika tidak valid maka muncul pesan kesalahan bahwa field yang diisi salah. Objek-objek yang
Database
berhubungan
Tabel 3.10 S pesifikasi Use Case Menyetujui Transaksi Operasional Nama use case Deskripsi
M enyetujui Transaksi Operasional Aktor
dapat
M enyetujui
Transaksi
Operasional Aktor yang berpartisipasi
Approval
Kondisi awal
Adanya
kebutuhan
untuk
M enyetujui
Transaksi Operasional Kondisi berakhir Aliran kejadian
M enutup layar Transaksi Operasional. Pada
layar
Status
Status
Transaksi
Operasional aktor memilih tombol Disetujui maka middle-tier akan meng-update status menjadi Disetujui.
104 Objek-objek yang
Database
berhubungan
Tabel 3.11 S pesifikasi Use Case Menolak Transaksi Operasional Nama use case Deskripsi
M enolak Transaksi Operasional Aktor dapat M enolak Transaksi Operasional
Aktor yang berpartisipasi Approval Kondisi awal
Adanya
kebutuhan
untuk
M enolak
Transaksi Operasional Kondisi berakhir
M enutup layar Transaksi Operasional
Aliran kejadian
Pada
layar
Status
Status
Transaksi
Operasional aktor memilih tombol Ditolak maka middle-tier akan meng-update status menjadi Ditolak. Objek-objek yang
Database
berhubungan
Tabel 3.12 S pesifikasi Use Case Membatalkan Transaksi Operasional Nama use case Deskripsi
M embatalkan Transaksi Operasional Aktor
dapat
M embatalkan
Transaksi
Operasional Aktor yang berpartisipasi Approval Kondisi awal
Adanya kebutuhan untuk M embatalkan
105 Transaksi Operasional Kondisi berakhir
M enutup layar Transaksi Operasional.
Aliran kejadian
Pada
layar
Status
Status
Transaksi
Operasional aktor memilih tombol Batal maka Aplikasi Akrualisasi dan Pencatatan Logisitik akan mengalihkan ke halaman Cari Transaksi Operasional. Objek-objek yang berhubungan
106 3.4.4
Perancangan Sequence Diagram
Sequence Data Entry M enambah Input Data Transaksi
Gambar 3.13 Sequence diagram untuk Data Entry Menambah Input Data Transaksi
107 Sequence Data Entry M engubah Input Data Transaksi
Gambar 3.14 Sequence diagram untuk Data Entry Mengubah Input Data Transaksi
108 Sequence Data Entry M enambah Transaksi Operasional
Gambar 3.15 Sequence diagram untuk Menambah Transaksi Operasional
109 Sequence Data Entry M engubah Transaksi Operasional
Gambar 3.16 Sequence diagram untuk Data Entry Mengubah Transaksi Operasional
110 Sequence Approval M emverifikasi Input Data Transaksi
Gambar 3.17 Sequence diagram untuk Approval Memverifikasi Input Data Transaksi
111 Sequence Approval M enyetujui Input Data Transaksi
Gambar 3.18 Sequence diagram untuk Approval Menyetujui Input Data Transaksi
112 Sequence Approval M enolak Input Data Transaksi
Gambar 3.19 Sequence diagram untuk Approval Menolak Input Data Transaksi
113 Sequence Approval M embatalkan Input Data Transaksi
Gambar 3.20 Sequence diagram untuk Approval Membatalkan Input Data Transaksi
114 Sequence Approval M emverifikasi Transaksi Operasional
A pprova l
:TransaksiOperasionalHandler
doSearch(Transa ksiOperasional)
re turnTransaksiOperasional()
doVerification(TransaksiOperasional)
returnActio nStatus()
Gambar 3.21 Sequence diagram untuk Approval Memverifikasi Transaksi Operasional
115 Sequence Approval M enyutujui Transaksi Operasional
Approval
:T ra nsaksiOpe rasio nalH andler
Middle-T ier
doSearch(T ransaksiOperasiona l)
return Transa ksiOp erasional()
d oVerification(TransaksiOperasional)
returnActionStatu s()
doApprove(T ransaksiOperasiona l) doSave(T ransaksiOperasional)
response() d isplay(TransaksiOpera sional)
Gambar 3.22 Sequence diagram untuk Approval Menyutujui Transaksi Operasional
116 Sequence Approval M enolak Transaksi Operasional
Gambar 3.23 Sequence diagram untuk Approval Menolak Transaksi Operasional
117 Sequence Approval M embatalkan Transaksi Operasional
Gambar 3.24 Sequence diagram untuk Approval MembatalkanTransaksi Operasional
118 3.4.5
Perancangan Statechart
Gambar 3.25 Statechart untuk menambah data
Gambar 3.26 Statechart untuk mengubah data
Gambar 3.27 Statechart untuk memverifikasi data
3.5
Perancangan Database Perancangan database menggunakan entity relationship
diagram untuk
menjelaskan hubungan antar data dan memodelkan struktur data, sehingga model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.
119 3.5.1
Entity Relationship Diagram
Gambar 3.28 ERD
Tabel 3.13 Dekripsi Database No 1 2
Nama Tabel TX_JOURNAL _HEADERS TX_JOURNAL _DETAILS
3 4
TRANSACTION_CODES TX_BATCHES
5 6
WARKAT_TYPES LOOKUP_DETAILS
7 8 9 10 11
BANK_CODES LOANS SERVICE_CODES CBF CUSTOM ER_ACCOUNTS
Deskripsi M encatat segala transaksi yang dilakukan M emanggil transaksi yang tercatat pada TX_JOURNAL _HEADERS Berisikan kode transaksi Berisikan kumpulan data nasabah yang melakukan transaksi Berisikan tipe warkat Dapat melihat lebih detil data yang telah disortir pada TX_JOURNAL _HEADERS dan TX_JOURNAL _DETAILS Berisikan kode bank Berisikan pencatatan pinjaman Berisikan kode pelayanan Berisikan data nasabah Berisikan data rekening
120 12
3.5.2
BIC
Berisikan data identifikasi bank
S pesifikasi Database Tabel 3.14 TX_JOURNAL_HEAD ERS
FIELD TRANSACTION_NO
TYPE CHAR (16)
TRANSACTION_TYPE
CHAR (1)
TRANSACTION_CODE
CHAR (6)
TRANSACTION_VARIANT
CHAR (1)
FOREX_TX_TYPE
CHAR (1)
BATCH_NO
CHAR (13)
NUPWP TRANSACTION_DATE APPLY_DATE APPLY_DATE_FUTURE CORRECTION_DATE SOURCE_ACCOUNT_FLAG
VARCHAR2 (5) CHAR (8) CHAR (8) CHAR (8) CHAR (8) CHAR (1)
SOURCE_OFFICE_CODE DEPARTM ENT_CODE WORKING_UNIT_CODE SOURCE_ACCOUNT_NO
CHAR (3) CHAR (3) CHAR (3) VARCHAR2 (20)
DEST_OFFICE_CODE DEST_ACCOUNT_NO
CHAR (3) VARCHAR2 (20)
DEST_ACCOUNT_NAM E WARKAT_TYPE
VARCHAR2 (135) CHAR (1)
WARKAT_NO WARKAT_DATE
VARCHAR2 (21) CHAR (8)
KETERANGAN PRIM ARY KEY [Office:3][Year:4][M onth:2] [Date:2][TXSeq:5] TXSeq bertambah dalam satu hari and dikosongkan kembali setiap hari. 'B' : Back-End 'F' : FrontEnd 'A' : Anggaran Kode Transaksi, referensi ke table TRANSACTION_CODES. Variasi Transaksi. See lookup details 'TX011'. "TX010" Jenis transaksi: D: TOD, T: TOM, S: SPOT, F: FORWARD Reference ke tabel TX_BATCHES. Nomor NUPWP Tanggal transaksi valas. Tanggal valuta valas. Tanggal valuta Future. Tanggal koreksi transaksi. 'O' : Atas Beban 'F' : Untuk Keuntungan Sandi Kantor Asal Sandi Department Sandi Unit Kerja No. Rekening Asal (Akun Lama) Sandi Kantor Tujuan. No. Rekening Tujuan (Akun Lama). Nama rekening tujuan. Jenis Warkat, referensi ke table WARKAT_TYPES. Nomor warkat. Tanggal Warkat untuk
121
TX_FEE_TYPE
CHAR (1)
TX_FEE_AMOUNT REM ARK BANK_CODE
NUM BER (25,5) VARCHAR2 (500) CHAR (7)
AREA_CODE LOAN_NUMBER
VARCHAR2 (5) VARCHAR2 (40)
COUNTERPART MAK MAP REM ARK_FROM_SENDER REM ARK_TO_DEST BANK_CORRESPONDANCE IS_VIA_INTERM EDIARY SENDER_CATEGORY_CODE SENDER_COUNTRY_CODE SENDER_ACCOUNT_NO SENDER_NAM E BANK_INTERM EDIARY INTERM EDIARY_CLEARING_C ODE INTERM EDIARY_BANK_NAM E INTERM EDIARY_ADDRESS INTERM EDIARY_CITY INTERM EDIATY_COUNTRY_C ODE RECEIVER_CATEGORY_CODE RECEIVER_COUNTRY_CODE BENEFICIARY_ACCOUNT_NO BENEFICIARY_ACCOUNT_NA ME FREE_ENTRY_BANK BENEFICIARY_CLEARING_CO DE BENEFICIARY_BANK_CODE BENEFICIARY_BANK_NAM E BENEFICIARY_ADDRESS BENEFICIARY_CITY BENEFICIARY_COUNTRY_CO DE BENEFICIARY_DESCRIPTION DETAIL_OF_CHARGE
VARCHAR2 (32) VARCHAR2 (20) VARCHAR2 (20) VARCHAR2 (135) VARCHAR2 (135) VARCHAR2 (11) CHAR (1) CHAR (2) VARCHAR2 (3) CHAR (9) VARCHAR2 (135) VARCHAR2 (11) VARCHAR2 (20) VARCHAR2 (135) VARCHAR2 (135) VARCHAR2 (30) VARCHAR2 (3) CHAR (2) VARCHAR2 (3) VARCHAR2 (34) VARCHAR2 (135) CHAR (1) VARCHAR2 (20) VARCHAR2 (11) VARCHAR2 (135) VARCHAR2 (135) VARCHAR2 (30) VARCHAR2 (3) VARCHAR2 (135) VARCHAR2 (3)
SP2D. Jenis biaya transaksi. From LOOKUP_DETAILS Biaya transaksi. Keterangan Transaksi. Sandi Bank, referensi ke table BANK_CODES. Sandi area. Nomor Loan, referensi ke table LOANS. Counterpart
Keterangan pengirim. Keterangan untuk tujuan. Referensi ke table BIC.
122 FOREX_DATE TOTAL_DEBIT_OC TOTAL_CREDIT_OC TOTAL_DEBIT_BC TOTAL_CREDIT_BC APPROVAL_STATUS JOURNAL_STATUS IS_SWIFT IS_SWIFT_FUTURE IS_BLOCKING IS_NEED_ON IS_NEED_INOUT
CHAR (8) NUM BER (25,5) NUM BER (25,5) NUM BER (22,2) NUM BER (22,2) CHAR (1) CHAR (1) CHAR (1) CHAR (1) CHAR (1) CHAR (1) CHAR (1)
CREATED_ON CREATED_BY MODIFIED_ON MODIFIED_BY PREAPPROVED_ON PREAPPROVED_BY APPROVED_ON APPROVED_BY REJECTED_ON REJECTED_BY AM ENDED_ON AM ENDED_BY POSTED_ON REFF_NO IO_FLAG MT_SWIFT_CODE
DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE CHAR (16) CHAR (1) VARCHAR2 (50)
Total Nominal Debit OC. Total Nominal Credit BC. Total Nominal Debit BC Total Nominal Credit BC. Status Persetujuan. 'U': Unposted 'P': Posted Yes/No Yes/No Yes/No Yes/No Yes/No. Jika transaksi terkait rekening 120xxxxxx.
Tabel 3.15 TX_JOURNAL_D ETAILS FIELD JOURNAL_DETAIL_ID
TYPE NUM BER
TRANSACTION_NO SEQ_NO
CHAR (16) NUM BER
POSITION ACCOUNT_NO OFFICE_CODE GL_ACCOUNT_NO
CHAR (1) VARCHAR2 (9) CHAR (3) CHAR (6)
SL_ACCOUNT_NO
CHAR (7)
KETERANGAN PRIM ARY KEY Sequence ID Referensi ke table Headers. Sequence berdasarkan Posisi (Debit/Kredit). Posisi (Debit/Kredit) No. Rekening (Akun Lama) Sandi Kantor. Akun GL. (Akun Baru, Akun Individual) Akun GL. (Akun Baru, Akun
123 Individual) CURRENCY_CODE VARCHAR2 (3) Sandi M ata Uang. (Akun Baru, Akun Individual) DEPARTM ENT_CODE CHAR (3) Sandi Department. (Akun Baru, Akun Individual) WORKING_UNIT_CODE CHAR (3) Sandi Unit Kerja. (Akun Baru, Akun Individual) PROJECT_CODE CHAR (5) Sandi Project. (Akun Baru, Akun Individual) OC_AM OUNT NUM BER (25,5) Nominal OC. BC_AM OUNT NUM BER (22,2) Nominal BC. FOREX_RATE NUM BER (20,10) Rate FOREX_TYPE CHAR (1) 'B' : Beli 'T' : Tengah 'J' : Jual 'X' : Kurs Bebas SAKTI_NO VARCHAR2 (16) No. Sakti. BUDGET_CODE CHAR (14) Sandi M ata Anggaran. IS_ORIGINAL CHAR (1) Yes/No, Keperluan untuk transaksi M ulti Currency
Tabel 3.16 TRANS ACTION_CODES FIELD TRANSACTION_CODE TRANSACTION_DESC TC_TYPE CURRENCY_TYPE APPROVAL_M ETHOD CAN_INTERBRANCH CAN_BACKDATE USAGE_FRONT_END USAGE_BACK_END USAGE_BUDGET USAGE_INVENTORY USAGE_LC USAGE_FOREX USAGE_FUTURE FOREX_TYPE FOREX_TYPE_FLAG
FOREX_TX_TYPE
TYPE KETERANGAN CHAR (6) PRIM ARY KEY VARCHAR2 (60) CHAR (1) 1 : Kas 2 : Kliring 3 : Antar System 4 : Pemindahbukuan CHAR (1) ''B'':Base CCY ''F'':Forex CCY ''X'':BOTH CHAR (1) ''M '':M anual ''O'':Otomatis CHAR (1) ''Y'' : Yes ''N'' : No' CHAR (1) ''Y'' : Yes ''N'' : No CHAR (1) ''Y'' : Yes ''N'' : No CHAR (1) ''Y'' : Yes ''N'' : No CHAR (1) ''Y'' : Yes ''N'' : No CHAR (1) ''Y'' : Yes ''N'' : No CHAR (1) ''Y'' : Yes ''N'' : No CHAR (1) ''Y'' : Yes ''N'' : No CHAR (1) ''Y'' : Yes ''N'' : No CHAR (1) Beli, Tengah, Jual CHAR (1) TX013, 1: Kurs Transaksi, 2: Kurs UKA, 3: Kurs Transaksi & Kurs UKA CHAR (1) "TX010" Jenis transaksi: D:
124 TOD, T: TOM , S: SPOT, F: FORWARD ''O'' : Atas Beban ''F'' : Untuk Keuntungan ''U'' : Pilihan User
SOURCE_ACCOUNT_FLAG
CHAR (1)
APPROVAL_STATUS ACTIVATION_STATUS CREATED_ON CREATED_BY MODIFIED_ON MODIFIED_BY APPROVED_ON APPROVED_BY AM ENDED_ON AM ENDED_BY CANCELED_ON CANCELED_BY REQUEST_STATUS EFFECTIVE_DATE BUDGET_RESERVE_FLAG
CHAR (1) CHAR (1) DATE NUM BER VARCHAR2 NUM BER VARCHAR2 NUM BER VARCHAR2 NUM BER VARCHAR2 NUM BER CHAR (1) DATE CHAR (1) Yes/No. Kebutuhan untuk Generate Trx CT-CU. CHAR (1)
USAGE_INOUT
Tabel 3.17 TX_BATCHES FIELD BATCH_NO
TYPE CHAR (13)
OFFICE_CODE DEPARTM ENT_CODE WORKING_UNIT_CODE RU_NR
CHAR (3) CHAR (3) CHAR (3) CHAR (3)
PROVE_CODE BATCH_DATE DESCRIPTION BUNDLE_NO STATUS
CHAR (1) CHAR (18) VARCHAR2 (130) VARCHAR2 (30) CHAR (1)
CREATED_ON CREATED_BY
DATE NUM BER
KETERANGAN PRIM ARY KEY [Office:3][Year:4][BatchSeq:6] BatchSeq bertambah setiap hari, dan setiap tahun dikosongkan kembali
Perekaman Unit Number / Sandi Unit Pembuku
Status buka tutup dari Batch (HeaderCode=TX008) 0= Tutup, 1=Terbuka
125 MODIFIED_ON MODIFIED_BY
DATE NUM BER
Tabel 3.18 WARKAT_TYPE FIELD WARKAT_TYPE WARKAT_DESC RULE VISIBLE_STATUS
TYPE CHAR (1) VARCHAR2 (60) NUM BER CHAR (1)
KETERANGAN PRIM ARY KEY
Tabel 3.19 LOOKUP_DETAILS FIELD HEADER_CODE DETAIL_CODE DESCRIPTION SHORTDESC ABBREVATION1 ABBREVATION3 ABBREVATION5
TYPE VARCHAR2 (5) VARCHAR2 (30) VARCHAR2 (100) VARCHAR2 (15) CHAR (1) CHAR (3) CHAR (5)
KETERANGAN PRIM ARY KEY PRIM ARY KEY
Tabel 3.20 BANK_CODES FIELD BANK_CODE_ID BANK_CODE BANK_NAM E BANK_ADDRESS CLEARING_AREA OFFICE_CODE
TYPE NUM BER CHAR (7) VARCHAR2 (40) VARCHAR2 (20) CHAR (3) CHAR (3)
GL_ACCOUNT_NO
CHAR (6)
SL_ACCOUNT_NO
CHAR (7)
CURRENCY_CODE
VARCHAR2 (3)
DEPARTM ENT_CODE
CHAR (3)
KETERANGAN PRIM ARY KEY
Foreign Key dari OFFICE Diambil dari INDIVIDUAL_ACCOUNTS. Bukan Foreign Key dari OFFICE Diambil dari INDIVIDUAL_ACCOUNTS Diambil dari INDIVIDUAL_ACCOUNTS Diambil dari INDIVIDUAL_ACCOUNTS Diambil dari INDIVIDUAL_ACCOUNTS
126 WORKING_UNIT_CODE
CHAR (3)
PROJECT_CODE
CHAR (5)
APPROVAL_STATUS ACTIVATION_STATUS CREATED_ON CREATED_BY MODIFIED_ON MODIFIED_BY BANK_TYPE
CHAR (5) CHAR (1) DATE NUM BER DATE NUM BER CHAR (1)
M EM BER_CODE M EM BER_TYPE M EM BER_CATEGORY
VARCHAR2 (20) CHAR (1) CHAR (1)
Diambil dari INDIVIDUAL_ACCOUNTS Diambil dari INDIVIDUAL_ACCOUNTS
Diambil dari INDIVIDUAL_ACCOUNTS
Tabel 3.21 LOANS FIELD LOAN_ID
TYPE NUM BER
LOAN_NO LOAN_NAM E SERVICE_CODE
VARCHAR2 (20) VARCHAR2 (35) CHAR (2)
CUSTOM ER_NO
VARCHAR2 (8)
OFFICE_CODE
CHAR (3)
ACCOUNT_NO
VARCHAR2 (9)
GL_ACCOUNT_NO SL_ACCOUNT_NO CURRENCY_CODE DEPARTM ENT_CODE WORKING_UNIT_CODE PROJECT_CODE LOAN_START_DATE LOAN_EXP_DATE IS_REKSU S AM OUNT_OC AM OUNT_BC DESCRIPTION EFFECTIVE_DATE
VARCHAR2 (6) VARCHAR2 (7) VARCHAR2 (3) CHAR (3) CHAR (3) CHAR (5) CHAR (8) CHAR (8) CHAR (1) NUM BER (25,5) NUM BER (22,2) VARCHAR2 (125) DATE
KETERANGAN PRIM ARY KEY Sequence ID Nomor loan Nama loan Referensi ke table SERVICE_CODES Relasi ke table CBF sebagai nomor customer Sandi Kantor dari rekening/loa006E Referensi ke table CUSTOM ER_ACCOUNTS Akun GL Akun SL M ata Uang Sandi Department Sandi Unit Kerja Sandi Project Tanggal pembukaan Loan Tanggal akhir/expired Loan
Deskripsi/keterangan
127 REQUEST_STATUS ACTIVATION_STATUS APPROVAL_STATUS CREATED_BY CREATED_ON MODIFIED_BY MODIFIED_ON ACTIVATED_BY ACTIVATED_ON AM ENDED_BY AM ENDED_ON CANCELED_BY CANCELED_ON INACTIVATED_BY INACTIVATED_ON APPROVED_BY APPROVED_ON
CHAR (1) CHAR (1) CHAR (1) NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE
Status Aktivasi
Tabel 3.22 S ERVIC E_CODES FIELD SERVICE_CODE SERVICE_DESC ACTIVATION_STATUS CREATED_ON CREATED_BY MODIFIED_ON MODIFIED_BY
TYPE CHAR (2) VARCHAR2 (35) CHAR (1) DATE NUM BER DATE NUM BER
KETERANGAN PRIM ARY KEY
Tabel 3.23 CBF FIELD CUSTOM ER_NO SL_ACCOUNT_NO SATKER_CODE CUSTOM ER_CODE CUSTOM ER_NAM E CUSTOM ER_ADDRESS CUSTOM ER_PHONE CUSTOM ER_STATUS ACTIVATION_STATUS CREATED_ON CREATED_BY
TYPE VARCHAR2 (8) CHAR (7) CHAR (6) VARCHAR2 (5) VARCHAR2 (40) VARCHAR2 (130) VARCHAR2 (20) CHAR (1) CHAR (1) DATE NUM BER
KETERANGAN PRIM ARY KEY
128 MODIFIED_ON MODIFIED_BY
DATE NUM BER
Tabel 3.24 CUS TOMER_ACCOUNTS FIELD OFFICE_CODE SERVICE_CODE SERVICE_TYPE CUSTOM ER_NO CUST_ACCOUNT_NO CUST_ACCOUNT_NAM E GL_ACCOUNT_NO SL_ACCOUNT_NO CURRENCY_CODE DEPARTM ENT_CODE WORKING_UNIT_CODE PROJECT_CODE CAN_OVERDRAFT IS_SPECIAL_ACCOUNT RESERVE_GL_NO
TYPE CHAR (3) CHAR (2) CHAR (2) VARCHAR2 (8) VARCHAR2 (9) VARCHAR2 (35) CHAR (6) CHAR (7) VARCHAR2 (3) CHAR (3) CHAR (3) CHAR (5) CHAR (1) CHAR (1) CHAR (6)
REM ARK APPROVAL_STATUS ACTIVATION_STATUS REQUEST_STATUS CREATED_ON CREATED_BY MODIFIED_ON MODIFIED_BY APPROVED_ON APPROVED_BY AM ENDED_ON AM ENDED_BY CANCELED_ON CANCELED_BY
VARCHAR2 (130) CHAR (1) NUM BER CHAR (1) DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER
KETERANGAN PRIM ARY KEY
PRIM ARY KEY
''Y'' : Yes ''N'' : No ''Y'' : Yes ''N'' : No Hanya ketika IS_SPECIAL_ACCOUNT adalah Y
Tabel 3.25 BIC FIELD
TYPE
KETERANGAN
129 BIC_CODE BIC_NAM E BIC_ABBR BIC_DESC BIC_TYPE BIC_SCOPE COUNTRY_CODE CITY_NAM E BRAND_TYPE COM ERCIAL_TYPE OFFICE_CODE CUST_ACCOUNT_NO ADDRESS NOSTRO_ACCOUNT_NO REUTER_CODE PHONE_NO FAX_NO TELEX_NO APPROVAL_STATUS ACTIVATION_STATUS REQUEST_STATUS ACTIVATION_DATE CREATED_BY CREATED_ON MODIFIED_BY MODIFIED_ON APPROVED_BY APPROVED_ON AM ENDED_BY AM ENDED_ON CANCELED_BY CANCELED_ON ACTIVATED_BY ACTIVATED_ON CATEGORY_CODE
VARCHAR2 (11) VARCHAR2 (40) VARCHAR2 (32) VARCHAR2 (135) CHAR (1) CHAR (1) VARCHAR2 (3) VARCHAR2 (50) CHAR (1) CHAR (1) CHAR (3) VARCHAR2 (9) VARCHAR2 (135) VARCHAR2 (20) VARCHAR2 (20) VARCHAR2 (20) VARCHAR2 (20) VARCHAR2 (20) CHAR (1) CHAR (1) CHAR (1) DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE NUM BER DATE CHAR (2)
PRIM ARY KEY
130 3.6
S truktur Menu Struktur menu yang akan dibuat tidak membutuhkan login, karena aplikasi yang
dibuat merupakan sub-modul dari aplikasi utama yang telah berjalan. Pengguna yang dapat menggunakan aplikasi yang diusulkan telah melakukan login terlebih dahulu pada sistem utama, sehingga meminimalkan pengguna yang tidak berkepentingan untuk mengakses aplikasi yang diusulkan. 3.6.1
S truktur Menu Data Entry
Gambar 3.29 S truktur Menu Data Entry
131 3.6.2 S truktur Menu Approval
Gambar 3.30 S truktur Menu Approval
3.7
Perancangan Layar Dari perancangan yang telah dilakukan, dihasilkan rancangan layar yang akan
digunakan sebagai acuan dalam pengembangan aplikasi akrualisasi dan pencatatan logistik sebagai berikut:
132
Gambar 3.31 Rancangan Layar Halaman Utama Layar ini adalah layar yang pertama kali muncul ketika user mengakses aplikasi dan pencatatan logistik. Pada layar ini terdapat Lambang Bank Indonesia pada bagian Header Logo. Terdapat tombol Home untuk menampilkan layar halaman utama, tombol Input Data Transaksi untuk berpindah ke halaman Input Data Transaksi, dan tombol Transaksi Operasional untuk berpindah ke halaman Transaksi Operasional.
Gambar 3.32 Rancangan Layar In put Data Transaksi
133 Setelah user menekan tombol Input Data Transaksi, maka akan tampil layar seperti pada gambar 3.32. Terdapat tombol Tambah Data Transaksi untuk berpindah ke halaman Tambah Data Transaksi, dan tombol Ubah Data Transaksi untuk berpindah ke halaman Ubah Data Transaksi.
Gambar 3.33 Rancangan layar Data Entry menambah Input Data Transaksi Setelah user menekan tombol Input Data Transaksi, maka akan tampil layar seperti pada gambar 3.33. Pada layar ini user diharuskan mengisi seluruh field yang tersedia, yang berisikan Kode Transaksi, NUPWP, Tanggal Transaksi, Jenis Warkat, dan Nomor Warkat. Terdapat tombol Lanjut untuk melanjutkan pengisian data pada halaman Tambah Debet/Kredit. Apabila pada halaman ini ada field yang tidak terisi, maka ketika user menekan tombol Lanjut akan tampil pesan ”Data Belum Lengkap”.
134
Gambar 3.34 Rancangan layar Data Entry menambah debet / kredit Input Data Transaksi Setelah user mengisi data dengan lengkap dan menekan tombol Lanjut, maka akan berpindah ke halaman seperti pada gambar 3.34. Pada halaman ini terdapat field Jurnal Debet dan Jurnal Kredit yang harus diisi oleh user. Terdapat tombol Kembali untuk berpindah ke halaman sebelumnya, dan tombol Simpan untuk menyimpan data. Apabila pada halaman ini ada field yang tidak terisi, maka ketika user menekan tombol Simpan akan tampil pesan ” Data Belum Lengkap”. Setelah berhasil di simpan akan berpindah ke halaman Input Data Transaksi Yang Sudah Terisi.
135
Gambar 3.35 Rancangan Layar Data Entry In put Data Transaksi Yang S udah Terisi Pada halaman Input Data Transaksi Yang Sudah Terisi seperti pada gambar 3.35 menampilkan data yang telah diisi oleh user pada halaman sebelumnya. Terdapat tombol Tambah untuk pindah ke halaman Tambah Data Transaksi, dan tombol Ubah untuk pindah ke halaman mencari Input Data Transaksi.
Gambar 3.36 Rancangan Layar Data Entry mencari Input Data Transaksi
136 Pada halaman mencari Input Data Transaksi terdapat field Nomor Transaksi yang harus diisi oleh user untuk mencari data yang dimaksud setelah itu menekan tombol cari. Data transaksi yang dilakukan oleh rekening tersebut akan muncul pada halaman ini seperti pada gambar 3.36 dan user dapat mengubah Data Transaksi dengan menekan tombol Ubah pada data yang dituju. Setelah user menekan tombol ubah, maka akan berpindah ke halaman mengubah Input Data Transaksi.
Gambar 3.37 Rancangan Layar Data Entry mengubah Input Data Transaksi Pada layar mengubah Input Data Transaksi user dapat mengubah data yang diinginkan, bila telah diubah atau data yang diubah tidak terdapat pada halaman ini, maka user menekan tombol Lanjut dan akan berpindah ke halaman mengubah debet / kredit Input Data Transaksi.
137
Gambar 3.38 Rancangan layar Data Entry mengubah debet / kredit Input Data Transaksi Pada halaman mengubah debet / kredit Input Data Transaksi seperti pada gambar 3.38 user dapat mengubah Jurnal Debet dan Jurnal Kredit. Terdapat tombol Kembali untuk kembali ke halaman sebelumnya dan tombol Simpan untuk menyimpan data dan data yang telah tersimpan akan tampil pada halaman Input Data Transaksi Yang Sudah Terisi.
Gambar 3.39 Rancangan Layar Data Entry Transaksi Operasional Setelah user menekan tombol Transaksi Operasional pada layar halaman utama, maka akan muncul layar seperti pada gambar 3.39. Terdapat tombol Tambah Transaksi Operasional untuk berpindah ke halaman menambah Transaksi Operasional dan tombol
138 Ubah Transaksi Operasional untuk berpindah ke halaman menambah debet / kredit Transaksi Operasional.
Hea der Lo go
Inp ut D ata Tran saksi
Transa ksi Op erasi ona l
Tamb ah Da ta Kode Tran saksi NU PWP Tang gal Tran saksi tang gal
bul an
Ata s Be ban
tahu n
U ntu k Ke untun gan
Atas Beb an/Keu ntung an Nomor Re keni ng Ccy N ama Ka ntor Tu jua n (Dii si jika re keni ng yan g di-d ebe t/kred it mi lik kan to r l ain) Nomor Re keni ng Ccy N ama Jeni s Warka t No mor Wa kat No mina l Mutasi N omin al IDR Biaya Tran saksi Ke te rang an Lan jut>>
Gambar 3.40 Rancangan layar Data Entry menambah Transaksi Operasional Setelah user menekan tombol Tambah Transaksi Operasional maka akan berpindah ke halaman menambah Transaksi Operasional dan terdapat field untuk diisi. Ketika menekan tombol Lanjut akan memvalidasi sesuai dengan Biaya Transaksi, jika memilih transaksi kliring atau RTGS akan berpindah ke halaman tambah Transaksi Kliring atau RTGS, jika memilih transaksi pindah buku antar kantor akan berpindah ke halaman tambah Transaksi Pindah Buku Antar Kantor, jika memilih transaksi kas/tunai
139 berpindah ke halaman menambah debet / kredit Transaksi Operasional, atau muncul pesan ”Data Belum Lengkap” apabila ada field yang belum diisi.
Gambar 3.41 Rancangan Layar Transaksi Kliring atau RTGS Jika user memilih transaksi kliring atau RTGS pada field Biaya Transaksi, maka akan berpindah ke halaman seperti gambar 3.41. User diharuskan mengisi Nomor Rekening, Nama Rekening, Sandi Kliring Bank dan Berita Untuk Penerima. Terdapat tombol Kembali untuk berpindah ke halaman sebelumnya dan tombol Lanjut untuk berpindah ke halaman menambah debet / kredit Transaksi Operasional.
Gambar 3.42 Rancangan Layar Transaksi Pindah Buku Antar Kantor
140 Jika memilih transaksi pindah buku antar kantor akan berpindah ke halaman tambah Transaksi Pindah Buku Antar Kantor seperti pada gambar 3.42. Terdapat field Nomor Rekening, Nama Rekening dan Berita Untuk Penerima yang harus diisi user. Terdapat tombol Kembali untuk berpindah ke halaman sebelumnya dan tombol Lanjut untuk berpindah ke halaman menambah debet / kredit Transaksi Operasional.
Gambar 3.43 Rancangan layar Data Entry menambah debet / kredit Transaksi Operasional Jika user memilih transaksi kas/tunai berpindah ke halaman menambah debet / kredit Transaksi Operasional seperti pada gambar 3.43, pada halaman ini user diharuskan mengisi jurnal debet dan jurnal kredit. Terdapat tombol Kembali untuk berpindah ke halaman sebelumnya, jika pada halaman menambah Transaksi Operasional field biaya transaksi memilih Transaksi Kliring atau RTGS maka akan kembali ke halaman menambah Transaksi Kliring atau RTGS, jika pada field biaya transaksi memilih Transaksi Pindah Buku Antar Kantor maka akan kembali ke halaman
141 menambah Transaksi Pindah Buku Antar Kantor, dan jika pada field biaya transaksi memilih Transaksi Kas maka akan kembali ke halaman menambah Transaksi Operasional. Selain itu terdapat tombol Simpan untuk menyimpan data dan ditampilkan pada layar Transaksi Operasional Yang Sudah Terisi.
Gambar 3.44 Rancangan Layar Data Entry Transaksi Operasional Yang Sudah Terisi
142 Pada layar ini menampilkan data yang telah diisi oleh user pada halaman sebelumnya. Terdapat tombol Tambah untuk berpindah ke halaman menambah Transaksi Operasional dan tombol Ubah untuk berpindah ke halaman mencari Transaksi Operasional.
Gambar 3.45 Rancangan Layar Data Entry mencari Transaksi Operasional Pada halaman mencari Transaksi Operasional terdapat field Nomor Transaksi yang harus diisi oleh user untuk mencari data yang dimaksud setelah itu menekan tombol cari. Data transaksi yang dilakukan oleh rekening tersebut akan muncul pada halaman ini seperti pada gambar 3.45 dan user dapat megubah Transaksi Operasional dengan menekan tombol Ubah pada data yang dituju. Setelah user menekan tombol ubah, maka akan berpindah ke halaman mengubah Transaksi Operasional.
143 Hea der Lo go
Transa ksi Op erasi ona l
Inp ut D ata Tran saksi
Tamb ah Da ta Kode Tran saksi xxxxxx NU PWP xxxxxx Tang gal Tran saksi tang gal xx
bul an xx
Ata s Be ban
tahu n xxxx
U ntu k Ke untun gan
Atas Beb an/Keu ntung an Nomor Re keni ng xxxxxx Ccy xxxxxx N ama xxxxxx Ka ntor Tu jua n (Dii si jika re keni ng yan g di-d ebe t/kred it mi lik kan to r l ain) Nomor Re keni ng xxxxxx Ccy xxxxxx N ama xxxxxx Jeni s Warka t xxxxxx No mor Wa kat xxxxxx No mina l Mutasi xxxxxx N omin al IDR xxxxxx Biaya Tran saksi xxxxxx Ke te rang an xxxxxx Lan jut>>
Gambar 3.46 Rancangan Layar Data Entry Mengubah Transaksi Operasional Pada layar mengubah Transaksi Operasional user dapat mengubah data yang diinginkan, bila telah diubah atau data yang diubah tidak terdapat pada halaman ini, maka user menekan tombol Lanjut dan akan berpindah ke halaman mengubah debet / kredit Transaksi Operasional. Ketika menekan tombol Lanjut akan memvalidasi sesuai dengan Biaya Transaksi, jika memilih transaksi kliring atau RTGS akan berpindah ke halaman tambah Transaksi Kliring atau RTGS, jika memilih transaksi pindah buku antar kantor akan berpindah ke halaman tambah Transaksi Pindah Buku Antar Kantor, jika memilih transaksi kas/tunai berpindah ke halaman menambah debet / kredit Transaksi Operasional, atau muncul pesan ”Data Belum Lengkap” apabila ada field yang belum diisi.
144
Gambar 3.47 Rancangan Layar Mengubah Transaksi Kliring atau RTGS Pada halaman mengubah Transaksi Kliring atau RTGS seperti pada gambar 3.47 user dapat mengubah Nomor Rekening, Nama Rekening, Sandi Kliring Bank, dan Berita Untuk Penerima. Terdapat tombol Kembali untuk kembali ke halaman sebelumnya dan tombol Lanjut akan berpindah ke halaman menambah debet / kredit Transaksi Operasional.
Gambar 3.48 Rancangan Layar Mengubah Transaksi Pindah Buku Antar Kantor Pada halaman mengubah Transaksi Pindah Buku antar Kantor seperti pada gambar 3.48 user dapat mengubah Nomor Rekening, Nama Rekening dan Berita Untuk Penerima. Terdapat tombol Kembali untuk kembali ke halaman sebelumnya dan tombol Lanjut akan berpindah ke halaman menambah debet / kredit Transaksi Operasional.
145
Gambar 3.49 Rancangan layar Data Entry mengubah debet / kredit Transaksi Operasional Pada halaman mengubah debet / kredit Transaksi Operasional seperti pada gambar 3.49 user dapat mengubah Jurnal Debet dan Jurnal Kredit. Terdapat tombol Kembali untuk kembali ke halaman sebelumnya, jika pada halaman mengubah Transaksi Operasional field biaya transaksi memilih Transaksi Kliring atau RTGS maka akan kembali ke halaman mengubah Transaksi Kliring atau RTGS, jika pada field biaya transaksi memilih Transaksi Pindah Buku Antar Kantor maka akan kembali ke halaman mengubah Transaksi Pindah Buku Antar Kantor, dan jika pada field biaya transaksi memilih Transaksi Kas maka akan kembali ke halaman mengubah Transaksi Operasional. Dan juga terdapat tombol Simpan untuk menyimpan data dan data yang telah tersimpan akan tampil pada halaman Transaksi Operasional Yang Sudah Terisi.
146
Gambar 3.50 Rancangan Layar Approval Input Data Transaksi Pada halaman Approval Input Data Transaksi terdapat field Nomor Transaksi yang harus diisi oleh user untuk mencari data yang dimaksud setelah itu menekan tombol cari. Data transaksi yang dilakukan oleh rekening tersebut akan muncul pada halaman ini seperti pada gambar 3.50 dan user dapat melihat Input Data Transaksi dengan menekan tombol Lihat pada data yang dituju. Setelah user menekan tombol Verifikasi, maka akan berpindah ke halaman Approval Verifikasi Input Data Transaksi.
147
Gambar 3.51 Rancangan Layar Approval Verifikasi Input Data Transaksi Pada halaman Approval Verifikasi Input Data Transaksi pada gambar 3.51 menampilkan Input Data Transaksi yang sudah diisi oleh petugas Data Entry. Terdapat field Nomor M ata Anggaran dan Nominal yang harus diisi user. Jika memilih tombol Verifikasi akan berpindah ke halaman Approval Status Input Data Transaksi, apabila field yang ada sudah terisi. Sistem akan mengecek field tersebut apakah sama dengan data yang sudah diisi oleh petugas Data Entry. Apabila tidak sama maka akan muncul pesan ”Data Tidak Sama”.
148
Gambar 3.52 Rancangan Layar Approval S tatus Input Data Transaksi Setelah user menekan tombol Verifikasi pada halaman Approval Verifikasi Input Data Transaksi maka akan muncul seperti pada gambar 3.52. Pada halaman ini akan tampil data yang telah diisi pada halaman sebelumnya. Terdapat tombol Disetujui untuk menyetujui Input Data Transaksi, tombol Ditolak untuk menolak Input Data Transaksi, dan tombol Batal untuk membatalkan Input Data Transaksi. Ketiga tombol tersebut akan berpindah ke halaman Approval Input Data Transaksi.
149
Gambar 3.53 Rancangan Layar Approval Transaksi Operasional Pada halaman Approval Transaksi Operasional terdapat field Nomor Transaksi yang harus diisi oleh user untuk mencari data yang dimaksud setelah itu menekan tombol cari. Data transaksi yang dilakukan oleh rekening tersebut akan muncul pada halaman ini seperti pada gambar 3.53 dan user dapat melihat Transaksi Operasional dengan menekan tombol Lihat pada data yang dituju. Setelah user menekan tombol Verifikasi, maka akan berpindah ke halaman Approval Verifikasi Transaksi Operasional.
150
Gambar 3.54 Rancangan Layar Approval Verifikasi Transaksi Operasional Pada halaman Approval Verifikasi Transaksi Operasional pada gambar 3.54 menampilkan Transaksi Operasional yang sudah diisi oleh petugas Data Entry. Terdapat field Nomor M ata Anggaran dan Nominal yang harus diisi user. Jika memilih tombol Verifikasi akan berpindah ke halaman Approval Status Transaksi Operasional, apabila field yang ada sudah terisi. Sistem akan mengecek field tersebut apakah sama dengan data yang sudah diisi oleh petugas Data Entry. Apabila tidak sama maka akan muncul pesan ”Data Tidak Sama”.
151
Gambar 3.55 Rancangan Layar Approval S tatus Transaksi Operasional Setelah user menekan tombol Verifikasi pada halaman Approval Transaksi Operasional maka akan muncul seperti pada gambar 3.55. Pada halaman ini akan tampil data yang telah diisi pada halaman sebelumnya. Terdapat tombol Disetujui untuk menyetujui Transaksi Operasional,
tombol Ditolak
untuk menolak
Transaksi
Operasional, dan tombol Batal untuk membatalkan Transaksi Operasional. Ketiga tombol tersebut akan berpindah ke halaman Approval Transaksi Operasional.
152 3.8
S pesifikasi Modul
Modul Halaman Utama Data Entry Tampilkan Halaman Utama Jika tombol Home dipilih Tampilkan Halaman Utama Akhir Jika Jika tombol Input Data Transaksi dipilih Tampilkan Input Data Transaksi Akhir Jika Jika tombol Transaksi Operasional dipilih Tampilkan Transaksi Operasional Akhir Jika
Modul Input Data Transaksi Tampilkan Input Data Transaksi Jika tombol Tambah Data Transaksi dipilih Tampilkan Tambah Data Transaksi Akhir Jika Jika Tombol Ubah Data Transaksi Tampilkan Cari Data Transaksi Akhir Jika
153 Modul Tambah Input Data Transaksi Tampilkan Tambah Input Data Transaksi Jika tombol Lanjut dipilih M iddle-Tier Update database Tampilkan Tambah Debet Kredit Data Transaksi Akhir Jika
Modul Tambah Debet Kredit Input Data Transaksi Tampilkan Tambah Debet Kredit Input Data Transaksi Jika tombol Kembali dipilih Tampilkan Tambah Input Data Transaksi Akhir Jika Jika tombol Simpan dipilih M iddle-Tier Update database Tampilkan Input Data TransaksiYang Sudah Terisi Akhir Jika
Modul Input Data Transaksi Yang Sudah Terisi M iddle-Tier View database Tampilkan Input Data TransaksiYang Sudah Terisi Jika tombol Tambah dipilih Tampilkan Tambah Input Data Transaksi Akhir Jika Jika tombol Ubah dipilih
154 Tampilkan Cari Input Data Transaksi Akhir Jika
Modul Cari Input Data Transaksi Tampilkan Cari Input Data Transaksi Jika tombol Cari dipilih M iddle-Tier View database Akhir Jika Jika tombol Ubah dipilih Tampilkan Ubah Input Data Transaksi Akhir Jika
Modul Ubah Input Data Transaksi M iddle-Tier View database Tampilkan Ubah Input Data Transaksi Jika tombol Lanjut dipilih Update database Tampilkan Ubah Debet Kredit Input Data Transaksi Akhir Jika
Modul Ubah Debet Kredit Input Data Transaksi M iddle-Tier View database Tampilkan Ubah Debet Kredit Input Data Transaksi Jika tombol Kembali dipilih
155 Tampilkan Ubah Input Data Transaksi Akhir Jika Jika tombol Simpan dipilih M iddle-Tier Update database Tampilkan Input Data TransaksiYang Sudah Terisi Akhir Jika
Modul Transaksi Operasional Tampilkan Transaksi Operasional Jika tombol Tambah Transaksi Operasional dipilih Tampilkan Tambah Transaksi Operasional Akhir Jika Jika Tombol Ubah Transaksi Operasional Tampilkan Cari Transaksi Operasional Akhir Jika
Modul Tambah Transaksi Operasional Tampilkan Tambah Transaksi Operasional Jika tombol Lanjut dipilih Jika pada Field Biaya memilih Transaksi Kliring atau RTGS M iddle-Tier Update database Tampilkan halaman Transaksi Kliring atau RTGS Akhir Jika Jika pada Field Biaya memilih Transaksi Pindah Buku Antar Kantor
156 M iddle-Tier Update database Tampilkan halaman Transaksi Pindah Buku Antar Kantor Akhir Jika Jika pada Field Biaya memilih Tambah Debet Kredit Data Transaksi M iddle-Tier Update database Tampilkan Tambah Debet Kredit Transaksi Operasional Akhir Jika Akhir Jika
Modul Tambah Transaksi Kliring atau RTGS Tampilkan Transaksi Kliring atau RTGS Jika tombol Kembali dipilih Tampilkan Tambah Transaksi Operasional Jika tombol Lanjut dipilih M iddle-Tier Update database Tampilkan Tambah Debet Kredit Transaksi Operasional Akhir Jika
Modul Tambah Transaksi Pindah Buku Antar Kantor Tampilkan Transaksi Pindah Buku Antar Kantor Jika tombol Kembali dipilih Tampilkan Tambah Transaksi Operasional Jika tombol Lanjut dipilih M iddle-Tier Update database
157 Tampilkan Tambah Debet Kredit Transaksi Operasional Akhir Jika
Modul Tambah Debet Kredit Transaksi Operasional Tampilkan Tambah Debet Kredit Transaksi Operasional Jika tombol Kembali dipilih Jika pada Field Biaya memilih Transaksi Kliring atau RTGS Tampilkan halaman Transaksi Kliring atau RTGS Akhir Jika Jika pada Field Biaya memilih Transaksi Pindah Buku Antar Kantor Tampilkan halaman Transaksi Pindah Buku Antar Kantor Akhir Jika Jika pada Field Biaya memilih Tambah Debet Kredit Data Transaksi Tampilkan Tambah Debet Kredit Transaksi Operasional Akhir Jika Jika pada Field Biaya memilih Tambah Debet Kredit Data Transaksi Tampilkan Ubah Transaksi Operasional Akhir JikaAkhir Jika Jika tombol Simpan dipilih M iddle-Tier Update database Tampilkan Transaksi Operasional Yang Sudah Terisi Akhir Jika
158 Modul Transaksi Operasional Yang S udah Terisi M iddle-Tier View database Tampilkan Transaksi Operasional Yang Sudah Terisi Jika tombol Tambah dipilih Tampilkan Tambah Transaksi Operasional Akhir Jika Jika tombol Ubah dipilih Tampilkan Cari Transaksi Operasional Akhir Jika
Modul Cari Transaksi Operasional Tampilkan Transaksi Operasional Jika tombol Cari dipilih M iddle-Tier View database Akhir Jika Jika tombol Ubah dipilih Tampilkan Ubah Transaksi Operasional Akhir Jika Modul Ubah Transaksi Operasional M iddle-Tier View database Tampilkan Ubah Transaksi Operasional Jika tombol Lanjut dipilih Jika pada Field Biaya memilih Transaksi Kliring atau RTGS M iddle-Tier Update database
159 Tampilkan halaman Transaksi Kliring atau RTGS Akhir Jika Jika pada Field Biaya memilih Transaksi Pindah Buku Antar Kantor M iddle-Tier Update database Tampilkan halaman Transaksi Pindah Buku Antar Kantor Akhir Jika Jika pada Field Biaya memilih Tambah Debet Kredit Data Transaksi M iddle-Tier Update database Tampilkan Tambah Debet Kredit Transaksi Operasional Akhir Jika Akhir Jika
Modul Ubah Transaksi Kliring atau RTGS M iddle-Tier View database Tampilkan Ubah Transaksi Kliring atau RTGS Jika tombol Kembali dipilih Tampilkan Ubah Transaksi Operasional Jika tombol Lanjut dipilih M iddle-Tier Update database Tampilkan Ubah Debet Kredit Transaksi Operasional Akhir Jika
160 Modul Ubah Transaksi Pindah Buku Antar Kantor M iddle-Tier View database Tampilkan Ubah Transaksi Pindah Buku Antar Kantor Jika tombol Kembali dipilih Tampilkan Ubah Transaksi Operasional Jika tombol Lanjut dipilih M iddle-Tier Update database Tampilkan Ubah Debet Kredit Transaksi Operasional Akhir Jika
Modul Ubah Debet Kredit Input Data Transaksi M iddle-Tier View database Tampilkan Ubah Debet Kredit Input Data Transaksi Jika tombol Kembali dipilih Jika pada Field Biaya memilih Transaksi Kliring atau RTGS Tampilkan halaman Transaksi Kliring atau RTGS Akhir Jika Jika pada Field Biaya memilih Transaksi Pindah Buku Antar Kantor Tampilkan halaman Transaksi Pindah Buku Antar Kantor Akhir Jika Jika pada Field Biaya memilih Tambah Debet Kredit Data Transaksi Tampilkan Tambah Debet Kredit Transaksi Operasional Akhir Jika Jika pada Field Biaya memilih Tambah Debet Kredit Data Transaksi
161 Tampilkan Ubah Transaksi Operasional Akhir Jika Akhir Jika Jika tombol Simpan dipilih M iddle-Tier Update database Tampilkan Transaksi Operasional Yang Sudah Terisi Akhir Jika
Modul Halaman Utama Approval Tampilkan Halaman Utama Jika tombol Home dipilih Tampilkan Halaman Utama Akhir Jika Jika tombol Input Data Transaksi dipilih Tampilkan Cari Input Data Transaksi Akhir Jika Jika tombol Transaksi Operasional dipilih Tampilkan Cari Transaksi Operasional Akhir Jika
Modul Cari Input Data Transaksi Tampilkan Cari Input Data Transaksi Jika tombol Cari dipilih M iddle-Tier View database
162 Akhir Jika Jika tombol Verifikasi dipilih Tampilkan Verifikasi Input Data Transaksi Akhir Jika
Modul Verifikasi Input Data Transaksi M iddle-Tier View database Tampilkan Verifikasi Input Data Transaksi Jika tombol Verifikasi dipilih M iddle-Tier Update database Tampilkan Status Input Data Transaksi Akhir Jika
Modul S tatus Input Data Transaksi M iddle-Tier View database Tampilkan Status Input Data Transaksi Jika tombol Disetujui dipilih M iddle-Tier Update Database Tampilkan Cari Input Data Transaksi Akhir Jika Jika tombol Ditolak dipilih M iddle-Tier Update Database Tampilkan Cari Input Data Transaksi Akhir Jika
163 Jika tombol Batal dipilih M iddle-Tier Update Database Tampilkan Cari Input Data Transaksi Akhir Jika
Modul Cari Transaksi Operasional Tampilkan Cari Transaksi Operasional Jika tombol Cari dipilih M iddle-Tier View database Akhir Jika Jika tombol Verifikasi dipilih Tampilkan Verifikasi Transaksi Operasional Akhir Jika
Modul Verifikasi Transaksi Operasional M iddle-Tier View database Tampilkan Verifikasi Transaksi Operasional Jika tombol Verifikasi dipilih M iddle-Tier Update database Tampilkan Status Transaksi Operasional Akhir Jika
164 Modul S tatus Transaksi Operasional View database Tampilkan Status Transaksi Operasional Jika tombol Disetujui dipilih Update Database Tampilkan Cari Transaksi Operasional Akhir Jika Jika tombol Ditolak dipilih M iddle-Tier Update Database Tampilkan Cari Transaksi Operasional Akhir Jika Jika tombol Batal dipilih M iddle-Tier Update Database Tampilkan Cari Transaksi Operasional Akhir Jika