BAB 3 ANALIS A DAN PERANCANGAN S IS TEM
3.1
Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sejarah berdirinya PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang
diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu perusahaan Belanda (NV NIGM ) yang ditandai dengan pendirian pusat pembangkitan tenaga listrik (PLTU) yang berlokasi di Gambir. Sejalan dengan pasang surutnya sejarah perjuangan bangsa, maka pada masa pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda) diambil alih oleh pemerintah Jepang yang pada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha Djakarta Shisha. Dengan berakhirnya kekuasaan Jepang pada 17 A gustus 1945, maka dibentuklah djawatan listrik dan gas tjabang Djakarta yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada pemilik asal (NV NIGM ) pada tahun 1947 dan namanya berubah menjadi NV OGEM . Kemudian dengan berakhirnya masa konsesi NV OGEM cabang Jakarta yang selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi oleh pemerintah Indonesia sesuai keputusan menteri PU dan tenaga No. U 16/9/I tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 01 Januari 1954 dilakukan serah terima dan pengelolaannya diserahkan ke perusahaan listrik Jakarta dengan wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan ranting Kebayoran & Tangerang.
32
33
Seiring dengan berjalannya waktu, maka perubahan pun terus bergulir sesuai kronologi berikut ini: 1. Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 dan PP No. 67 tahun 1961, dibentuk badan pimpinan umum perusahaan listrik negara (BPU PLN) khusus untuk wilayah Jakarta dengan nama perusahaan listrik negara exploitasi XII. 2. Berdasarkan SK Direksi BPU PLN No. Kpts/030/DIRPLN/62 tanggal 21 Desember 1962, wilayah kerja PLN Exploitasi XII dibagi menjadi 7 buah distrik dengan kelas yang berbeda-beda. 3. Pada tahun 1965 terjadi perubahan tanggung jawab, dimana PLN Exploitasi XII meliputi cabang Gambir & Cempaka Putih, Jakarta Kota, Kebayoran, Jatinegara & Cawang, Tangerang dan cabang Tanjung Priok pada tahun 1970. 4. Berdasarkan PP No. 18 tahun 1972, status perusahaan listrik negara dirubah menjadi perusahaan umum listrik negara. 5. Berdasarkan peraturan menteri PUTL No. 01/Prt/1973 tanggal 23 M aret 1973, PLN Exploitasi XII dirubah menjadi perum listrik negara distribusi IV yang meliputi cabang Gambir, Kota, Kebayoran, Jatinegara, Tanjung Priok, Tngerang dan Bengkel Karet. 6. Berdasarkan SK M enteri PUTL No. 45/Kpts/1976 tanggal 8 A gustus 1976, nama PLN distribusi IV dirubah menjadi PLN distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (sesuai SE Direksi PLN No. 025/PST/1976 tanggal 17 April 1976). 7. Berdasarkan penjelasan dan pengumuman Pemerintah tentang pembentukan kabinet Pembangunan III tanggal 29 M aret 1978, PLN yang semula bernaung di
34
bawah Departemen PUTL dialihkan menjadi di bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi. 8. Pada kurun waktu 1984 s/d 1988 terjadi beberapa penambahan unit kerja, sehingga PLN distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki tujuh cabang sebagai unsur pelaksana, satu unit pengatur distribusi dan satu bengkel pemeliharaan kelistrikan. Dua yang disebut terakhir adalah sebagai unsur penunjang. 9. Berdasarkan PP No. 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994, PLN yang dulunya dikenal sebagai PERUM berubah statusnya menjadi PERSERO, sehingga namanya berubah menjadi PT PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. 10. Berdasarkan white paper M enteri Pertambangan dan Energi Agustus 1998, maka Pemerintah meluncurkan kebijakan restrukturisasi sektor ketenagalistrikan sesuai keputusan M enko WASPAN No. 39/KEP/M K.WASPAN/9/1998 serta kebijakan PT PLN (Persero) Kantor Pusat, maka PT PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya & Tangerang diarahkan kepada stategic business unit/investment centre. 11. Sehubungan dengan butir no. 10 di atas, maka direksi PLN telah mengeluarkan SK No. 161.K/010/DIR/2000 tanggal 05 September 2000 tentang organisasi PT PLN (Persero) unit bisnis distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Sesuai SK direksi tersebut, maka susunan organisasi PT PLN (Persero) unit bisnis distribusi Jakarta Raya dan Tangerang adalah sebagai berikut: a. Unsur pimpinan adalah general manager b. Unsur pembantu pimpinan, meliputi bidang-bidang:
35
i. Pemasaran dan pengembangan usaha ii. Pelayanan pelanggan iii. Komersil iv. Perencanaan v. Operasi dan pelayanan gangguan vi. Pemeliharaan vii. Logistik viii. Teknologi informasi ix. Keuangan x. Akuntansi xi. Organisasi dan SDM xii. Hukum xiii. Hubugan masyarakat xiv. Umum c. Unsur pengawasan, oleh auditor intern d. Unit pelayanan (UP) e. Unit pengelola jaringan (UPJ) f. Unit gardu induk g. Unit pengatur distribusi (UPD) 12. Selanjutnya
berdasarkan
keputusan
direksi
PT.
PLN
(Persero)
No.010.K/010/DIR/2003 tanggal 16 Januari 2003 tentang organisasi PT PLN (Persero) distribusi se Jawa-Bali, maka susunan organisasi PT. PLN (Persero) distribusi se Jawa-Bali sebagai berikut :
36
a. Unsur pimpinan adalah general manager b. Unsur pembantu pimpinan, meliputi bidang-bidang: i. Perencanaan ii. Distribusi iii. Niaga iv. Keuangan v. SDM dan organisasi vi. Komunikasi hukum dan administrasi c. Unsur Pengawasan, oleh auditor intern d. Area pelayanan (AP) e. Area jaringan (AJ) f. Area pengatur distribusi (APD) g. Area pelayanan dan jaringan : i. Unit pelayanan ii. Unit pelayanan jaringan iii. Unit pelayanan dan jaringan ( untuk sementara struktur organisasi PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang masih mengacu kepada butir No.11 )
3.2
Visi, Misi, dan Moto PLN
Visi PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang : Diakui sebagai perusahaan public utility dengan kinerja kelas dunia yang unggul, tumbuh berkembang bertumpu kepada potensi insani.
37
M isi PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang : a. M enjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. b. M enjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. c. M engupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. d. M enjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. M oto PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang : Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.
3.3
S truktur Organisasi Berikut ini merupakan struktur organisasi dari PT. PLN (Persero) distribusi
Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) :
Gambar 3.1 – Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Disjaya.
38
Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa general manager membawahi auditor internal, manager niaga, manager distribusi, manager perencanaan, manager keuangan, manager SDM & organisasi, manager komunikasi, hukum & administrasi, manager area jaringan (AJ) yang terdiri dari empat unit (AJ Gambir, AJ Kebayoran, AJ Tangerang, AJ Kramat Jati), manager area pengatur distribusi (APD) yang terdiri dari satu unit dan manager area pelayanan (AP) yang terdiri dari tiga puluh lima unit (APL M enteng, APL M arunda, APL Grogol, APL Cikokol, APL Cempaka Putih, APL Cengkareng, APLBandengan, APL Serpong, APL Gunung Sahari, APL Cikupa, APL Kapuk, APL Sepatan, APL Bulungan, APL Curug, APL Cinere, APL Teluk Naga, APL Kebon Jeruk, APL Kalideres, APL Cileduk, APL Cisoka, APL Pamulang, APL Condet, APL Ciputat, APL Lenteng Agung, APL M ampang, APL Ciracas, APL Bintaro, APL Pasar M inggu, APL Kampung M elayu, APL Pondok Kopi, APL Pondok Gede, APL Kalimalang, APL Rawamangun, APL Sunter, APL Pondok Ungu).
Gambar 3.2 – Peta Wilayah PLN Disjaya.
39
3.4
Tugas dan Tanggung Jawab M enurut Surat Keputusan Direksi Nomor : 234 K/DIR/2005, berikut ini adalah
tugas dan wewenang dari masing-masing unit organisasi berdasarkan pada struktur organisasi di atas, antara lain: 1. General Manager Tugas dan tanggung jawab dari general manager yaitu mengkoordinir dan bertanggungjawab atas manajemen sumber daya manusia dan atas seluruh aktivitas perusahaan, baik urusan dalam maupun luar perusahaan agar sesuai dengan rencana, tujuan dan kebijaksanaan yang telah digariskan, mengawasi setiap kegiatan manager niaga, manager distribusi, manager perencanaan, manager keuangan, manager SDM dan organisasi, manager komunikasi hukum dan admin, manager area jaringan, manager area pelayanan, manager area pengatur distribusi, mengamati perkembangan perusahaan sesuai dengan kemajuan
serta
memikirkan
langkah-langkah
yang
diperlukan
untuk
mengimbangi kemajuan perusahaan, mengontrol dan mengawasihasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kemudian membandingkan dengan ketentuan yang telah menjadi kebijaksanaan perusahaan, mengambil keputusan dalam strategi bisnis dan bertanggung jawab atas resiko yang ada. 2. Auditor Internal Tugas dan tanggung jawab dari auditor internal yaitu bertanggung jawab dalam mengaudit data pada proses internal perusahaan dan terhadap audit tehnik, audit keuangan dan audit administrasi.
40
3. Manager Niaga Bertanggung
jawab
dalam
ekonomi
energi,
manajemen
niaga,
pengembangan produk dan layanan, pengembangan usaha, dan account executive. 4. Manager Distribusi Bertanggung jawab atas pengukuran dan sistem proteksi, konstruksi distribusi, pengelolaan kontrak, lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan, pengendalian losses dan kesekretariatan. 5. Manager Perencanaan Bertanggungjawab atas perencanaan korporat, penilaian finansial, proyeksi keuangan, palaporan manajemen dan administrasi. 6. Manager Keuangan Bertanggungjawab atas manajemen keuangan, manajemen resiko, dan proteksi pendapatan. 7. Manager SDM dan Organisasi Bertanggungjawab atas organisasi dan perencanaan tenaga kerja,sistem SDM dan hubungan industrial, memusatkan, mengelompokkan, dan menyimpan dokumen perusahaan serta melakukan pengeditan data. 8. Manager Komunikasi, Hukum dan Administrasi Bertanggungjawab atas perencanaan fasilitas dan sarana kerja dan keamanan.
41
9. Manager Area Jaringan Bertanggungjawab atas kinerja automatic meter reading (AM R). 10. Manager Area Pengatur Distribusi Bertanggungjawab atas kinerja, gardu induk, scada dan telekomunikasi. 11. Manager Area Pelayanan Bertanggungjawab atas kinerja dan teknologi informasi.
3.5
Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Informasi yang dimiliki PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan
Tangerang saat ini masih sebatas tampilan penyebaran gardu pada peta dan database gardu saja, sedangkan untuk fungsi-fungsi analisis gardu masih dilakukan secara manual. Sebagai contoh, jika karyawan ingin mengetahui gardu mana saja yang sedang padam, karyawan harus mengecek ke bagian dispatch, yang mana tidak sembarang orang dapat memasuki ruangan dispatch dan harus mengenakan berbagai safety equipment terlebih dahulu. Hal ini jelas sangat tidak efisien dan merepotkan karyawan hanya untuk mendapatkan informasi tersebut. Seperti halnya dalam melakukan pengecekan pada gardu yang padam dengan tegangan 150 kV ataupun 20 kV dan juga jaringan tegangan menengah yang berhubungan dengan gardu tersebut. Pengoperasian manual juga dilakukan pada penentuan titik letak untuk mendirikan gardu baru, dengan melakukan survey lapangan terlebih dahulu dan melakukan perhitungan jarak gardu terdekat.
42
3.6
Permasalahan Sistem Informasi Geografis yang dimiliki PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta
Raya dan Tangerang dinilai kurang efektif karena untuk melakukan analisis masih menggunakan cara-cara manual sehingga tidak dapat memaksimalkan kinerja karyawan. Pengoperasian dengan cara-cara manual juga memiliki banyak resiko dan peluang terjadinya kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh manusia atau yang biasa disebut dengan human error. Adapun permasalahan yang dihadapi adalah: 1. Permasalahan dengan data Pemasalahan dengan data meliputi: a. Belum terintegrasinya antara data spasial dengan data atribut dalam satu sistem. Sehingga mempersulit dalam melihat dan mencari data. b. Proses
memanipulasi dat a
masih
dilakukan
secara manual.
Sehingga informasi yang disampaikan t erhambat karena keterbatasan waktu dan rawan terdapat kesalahan.
2. Permasalahan dengan analisis Permasalahan dengan analisis meliputi: a. Pengukuran buffering masih menggunakan cara manual dengan mengukur area buffer pada peta analog menggunakan alat seperti jangka dan penggaris. b. Pencarian gardu terdekat masih menggunakan cara manual dengan mengukur jarak pada peta analog menggunakan alat seperti jangka dan penggaris. Analisis ini penting dalam proses instalasi listrik baru
43
untuk mengetahui perkiraan panjang JTM (Jaringan Tegangan M enengah) yang diperlukan. c. Pengukuran jarak antar gardu masih menggunakan cara manual dengan jarak pada peta analog menggunakan alat seperti penggaris. Analisis ini penting untuk mengetahui perkiraan panjang JTM (Jaringan
Tegangan
M enengah)
yang diperlukan
jika ingin
menghubungkan dua buah gardu. d. Pengukuran panjang JTM (Jaringan Tegangan M enengah) masih menggunakan cara manual dengan mengukur JTM pada peta analog menggunakan alat seperti penggaris. Analisis ini penting jika ingin melakukan maintenance atau penggantian kabel pada JTM . e. Simulasi pendistribusian jaringan listrik tidak ada sehingga sulit untuk cepat mengetahui gardu 20 kV dan JTM mana saja yang terhubung dengan sebuah gardu 150 kV. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem informasi geografis yang efektif dan efisien.
3.7
S olusi Pemecahan Masalah Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka penulis merancang suatu aplikasi
yang berbasiskan sistem informasi geografis. Aplikasi ini memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Solusi yang berhubungan dengan data Solusi yang berhubungan dengan data meliputi :
44
a. Terintegrasinya data spasial dengan data atribut dalam aplikasi ini mempermudah proses melihat dan mencari data. b. Aplikasi ini mengijinkan proses memanipulasi dat a masih secara otomatis. Sehingga informasi yang disampaikan cep at dan akurat.
2. Solusi dengan analisis Solusi dengan analisis meliputi: a. Aplikasi ini dapat melakukan buffering secara otomatis, sehingga cepat menghasilkan area buffer yang akurat. b. Aplikasi ini dapat melakukan pencarian gardu terdekat secara otomatis sehingga memudahkan proses instalasi listrik baru. c. Aplikasi ini dapat melakukan pengukuran jarak antar gardu secara otomatis sehingga memudahkan proses instalasi JTM (Jaringan Tegangan M enengah). d. Aplikasi ini dapat melakukan pengukuran panjang JTM (Jaringan Tegangan M enengah) secara otomatis sehingga memudahkan proses maintenance atau penggantian kabel pada JTM . e. Aplikasi ini dapat melakukan simulasi pendistribusian jaringan listrik secara otomatis sehingga mudah untuk cepat mengetahui gardu 20 kV dan JTM mana saja yang terhubung dengan sebuah gardu 150 kV.
45
Dengan simulasi pendistribusian jaringan listrik digunakan selain mempermudah untuk menentukan pengalokasian titik letak gardu baru, namun juga dapat mengetahui secara cepat dan efisien letak titik-titik gardu yang padam yang disebabkan oleh karena maintenance atau juga karena adanya gangguan pada jaringan tegangan menengah mapupun pada gardu 150 kV. M isalnya jika sebuah gardu 150 kV dimatikan, karyawan dapat mengetahui secara otomatis gardu 20 kV mana saja yang dipengaruhi oleh pemadaman tersebut tanpa harus menganalisisnya secara manual.
46
3.8
Data Flow Diagram (DFD)
3.8.1
Context Diagram
Gambar 3.3 – Context Diagram
47
3.8.2
Diagram Nol
Gambar 3.4 – Diagram Nol
48
3.9
Perancangan Database
3.9.1
Kamus Data
1. Kotamadya Nama Tabel
: ADM _Kodya
Keterangan
: Berisi daftar kota di wilayah propinsi DKI Jakarta.
Primary Key : KD_KODYA
Atribut
Keterangan
Tipe Data & Ukuran
Null
Multivalued
KD_KODYA
Identifikasi kota secara unik.
text (4)
No
No
Kotamadya
Nama kota.
text (20)
No
No
Area_Kodya
Luas kota (meter persegi).
double (13)
No
No
Peri_Kodya
Keliling kota (meter).
double (13)
No
No
KD_PROP
Identifikasi Propinsi secara unik
text (2)
No
No
Tabel 3.1 – Tabel ADM _Kodya
2. Kecamatan Nama Tabel
: ADM _Kec
Keterangan
: Berisi daftar kecamatan di wilayah propinsi DKI Jakarta.
Primary Key : KD_KEC Foreign Key
: KD_KODYA
49
Atribut
Tipe Data
Keterangan
& Ukuran
Null
Multivalued
KD_ KEC
Identifikasi kecamatan secara unik.
text (7)
No
No
Kecamatan
Nama kecamatan.
text (20)
No
No
Area_Kec
Luas kecamatan (meter persegi).
double (13)
No
No
Peri_Kec
Keliling kecamatan (meter).
double (13)
No
No
Tabel 3.2 – Tabel ADM _Kec
3. Kelurahan Nama Tabel
: ADM _Kel
Keterangan
: Berisi daftar kelurahan di wilayah Jakarta Selatan.
Primary Key : KD_KEL Foreign Key
Atribut
: KD_ KEC Tipe Data
Keterangan
& Ukuran
Null
Multivalued
KD_ KEL
Identifikasi kelurahan secara unik.
text (10)
No
No
Kelurahan
Nama kelurahan.
text (25)
No
No
Area
Luas kelurahan (meter persegi).
double (13)
No
No
Perimeter
Keliling kelurahan (meter).
double (13)
No
No
Tabel 3.3 – Tabel ADM _Kel
50
4. Gardu 150kV Nama Tabel
: Gardu_150kV
Keterangan
: Berisi daftar gardu 150kV di wilayah Jakarta Selatan.
Primary Key : KD_GARDU Foreign Key
Atribut
: KD_ KEL
Keterangan
Tipe Data & Ukuran
Null
Multivalued
KD_ GARDU
Identifikasi gardu secara unik.
text (50)
No
No
Status
Status nyala gardu.
text (5)
No
No
Kap_M VA
Kapasitas gardu.
text (30)
Yes
No
Beban_M VA
Beban gardu.
text (30)
Yes
No
X
Koordinat X gardu 150kV pada proyeksi TM-3_48S
double
No
No
Y
Koordinat Y gardu 150kV pada proyeksi TM-3_48S
double
No
No
Tabel 3.4 – Tabel Gardu_150kV
5. Gardu 20kV Nama Tabel
: Gardu_20kV
Keterangan
: Berisi daftar gardu 20kV di wilayah Jakarta Selatan.
Primary Key : KD_GARDU Foreign Key
: KD_ KEL
51
Atribut
Keterangan
Tipe Data & Ukuran
Null
Multivalued
KD_ GARDU
Identifikasi gardu secara unik.
text (50)
No
No
Status
Status nyala gardu.
text (5)
No
No
Jenis
Jenis bangunan gardu.
text (20)
Yes
No
Alamat
Alamat lokasi gardu.
text (60)
Yes
No
Wilayah_AJ
Wilayah area jaringan dari gardu.
text (20)
No
No
M erk_Trafo
M erk trafo yang digunakan gardu.
text (50)
Yes
No
Kapasitas
Kapasitas gardu.
text (20)
Yes
No
X
Koordinat X gardu_20kV pada proyeksi TM-3_48S
double
No
No
Y
Koordinat Y gardu_20kV pada proyeksi TM-3_48S
double
No
No
Tabel 3.5 – Tabel Gardu_20kV
6. Terminal Bis Nama Tabel
: TerminalBis
Keterangan
: Berisi daftar terminal bis di wilayah Jakarta Selatan.
Primary Key : ID Foreign Key
: KD_ KEL
52
Atribut
Keterangan
Tipe Data & Ukuran
Null
Multivalued
ID
Identifikasi terminal bis secara unik.
text (3)
No
No
Terminal
Nama terminal bis.
text (20)
No
No
X
Koordinat X terminal bis pada proyeksi TM-3_48S
double
No
No
Y
Koordinat Y terminal bis pada proyeksi TM-3_48S
double
No
No
Tabel 3.6 – Tabel TerminalBis
7. Stasiun Kereta Api Nama Tabel
: StasisunKA
Keterangan
: Berisi daftar stasiun KA di wilayah Jakarta Selatan.
Primary Key : ID Foreign Key
Atribut
: KD_ KEL
Keterangan
Tipe Data & Ukuran
Null
Multivalued
ID
Identifikasi stasiun KA secara unik.
text (4)
No
No
ABBR
Kode stasiun yang digunakan oleh PT KAI
text (5)
Yes
No
Stasiun
Nama stasiun KA.
text (50)
No
No
X
Koordinat X stasiun KA pada proyeksi TM-3_48S
double
No
No
Y
Koordinat Y stasiun KA pada proyeksi TM-3_48S
double
No
No
Tabel 3.7 – Tabel StasisunKA
53
8. Jaringan tegangan menengah (JTM ) Nama Tabel
: JTM _20kV
Keterangan
: Berisi daftar JTM di wilayah Jakarta Selatan.
Primary Key : KD_JTM
Atribut
Tipe Data
Keterangan
& Ukuran
Null
Multivalued
KD_ JTM
Identifikasi JTM secara unik.
text (50)
No
No
Status
Status nyala JTM .
text (5)
No
No
Length
Panjang JTM dalam meter.
double (19)
No
No
Tabel 3.8 – Tabel JTM _20kV
9. Jaringan tegangan menengah & gardu yang terhubung Nama Tabel
: JTM _20kV_SpatialJoin
Keterangan
: M ewakili hubungan antara gardu dan JTM .
Primary Key : KD_JTM, KD_GARDU Foreign Key
Atribut
: KD_JTM, KD_GARDU
Tipe Data
Keterangan
& Ukuran
Null
Multivalued
KD_ JTM
Identifikasi JTM secara unik.
text (50)
No
No
KD_GARDU
Identifikasi gardu secara unik.
text (50)
No
No
Tabel 3.9 – Tabel JTM _20kV
54
10. Jalan Nama Tabel
: Jalan
Keterangan
: Berisi daftar jalan di wilayah Jakarta Selatan.
Primary Key : KD_JALAN
Atribut
Keterangan
Tipe Data & Ukuran
Null
Multivalued
KD_ JALAN
Identifikasi jalan secara unik.
long (9)
No
No
NamaJalan
Nama jalan.
text (50)
Yes
No
Length
Panjang jalan dalam meter.
double (19)
No
No
Tabel 3.10 – Tabel Jalan
11. Administrasi & Jalan yang terhubung Nama Tabel
: Adm_SpatialJoin_Jln
Keterangan
: M ewakili hubungan antara kelurahan dan jalan.
Primary Key : KD_JALAN, KD_ KEL Foreign Key
Atribut
: KD_ JALAN, KD_ KEL
Keterangan
Tipe Data & Ukuran
Null
Multivalued
KD_ JALAN
Identifikasi jalan secara unik.
long (9)
No
No
KD_ KEL
Identifikasi kelurahan secara unik.
text (10)
No
No
Tabel 3.11 – Tabel Adm_SpatialJoin_Jln
55
3.9.2
Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 3.5 – Entity Relationship Diagram (ERD)
56
3.10
Perancangan Aplikasi
3.10.1 Perancangan Menu Di dalam Aplikasi ini terdapat satu menu dan empat toolbar (Gambar 3.6). Kami memilih untuk lebih banyak menggunakan button-button pada toolbar agar lebih userfriendly sehingga user bisa lebih cepat untuk mengakses fungsi-fungsi dari aplikasi ini. Berikut adalah keterangan mengenai masing-masing menu dan toolbar : 1. M enu Utama (Gambar 3.7), memiliki submenu sebagai berikut : i.
ii.
iii.
Submenu Pengaturan Layer •
Tambah Layer, untuk menambah layer yang ditampilkan.
•
Hapus Layer, untuk menghapus layer yang ditampilkan.
Submenu Pengaturan Data •
Lihat Data, untuk melihat data.
•
Cari Data, untuk mencari data.
•
Edit Data, untuk mengedit data.
Submenu Panduan Aplikasi •
Panduan AppGardu, untuk membuka Help file yang berisi panduan penggunaan aplikasi.
•
About AppGardu, untuk membuka window yang berisi informasi mengenai aplikasi.
2. Custom Select Toolbar (Gambar 3.8), berisi button-button yang dibuat khusus untuk Aplikasi ini dan memiliki button-button sebagai berikut: i.
Pilih Gardu, untuk mengatur agar fitur yang bisa dipilih hanya fitur-fitur dari layer gardu 20kV dan gardu 150kV.
57
ii.
Pilih JTM , untuk mengatur agar fitur yang bisa dipilih hanya fitur-fitur dari layer jaringan tegangan menengah.
iii.
Pilih Adm, untuk mengatur agar fitur yang bisa dipilih hanya fitur-fitur dari layer administrasi.
iv.
Pilih Jalan, untuk mengatur agar fitur yang bisa dipilih hanya fitur-fitur dari layer jalan.
v.
Buffer Gardu 20kV, untuk otomatis memilih gardu-gardu 20kV yang terdapat pada radius buffer dalam meter, terhitung dari titik click user.
vi.
Buffer Gardu 150kV, untuk otomatis memilih gardu-gardu 150kV yang terletak pada sebuah radius dalam meter, terhitung dari titik click user.
vii.
Gardu 20kV terdekat, untuk otomatis memilih gardu 20kV yang terdekat, terhitung dari titik click user.
viii.
Gardu 150kV terdekat, untuk otomatis memilih gardu 150kV yang terdekat, terhitung dari titik click user.
ix.
Jarak antara 2 gardu, untuk menghitung jarak antara 2 gardu yang dipilih oleh user.
x.
Panjang JTM , untuk menghitung panjang dari berbagai jaringan tegangan menengah yang dipilih oleh user.
3. Custom Analysis Toolbar (Gambar 3.9), berisi button-button yang dibuat khusus untuk Aplikasi ini dan memiliki button-button sebagai berikut: i.
Tambah gardu 20kV, untuk menambah gardu 20kV pada titik click user.
ii.
Tambah gardu 150kV, untuk menambah gardu 150kV pada titik click user.
58
iii.
Nyalakan gardu 20kV, untuk menyalakan gardu 20kV yang dipilih oleh user.
iv.
M atikan gardu 20kV, untuk mematikan gardu 20kV yang dipilih oleh user.
v.
Nyalakan gardu 150kV, untuk menyalakan gardu 150kV yang dipilih oleh user, serta berbagai jaringan tegangan menengah dan gardu-gardu 20kV yang terhubung dengannya.
vi.
M atikan gardu 150kV, untuk mematikan gardu 150kV yang dipilih oleh user, serta berbagai jaringan tegangan menengah dan gardu-gardu 20kV yang terhubung dengannya.
vii.
Nyalakan JTM , Untuk menyalakan berbagai jaringan tegangan menengah yang dipilih oleh user, serta gardu-gardu 20kV yang terhubung dengannya.
viii.
M atikan JTM, Untuk mematikan berbagai jaringan tegangan menengah yang dipilih oleh user, serta gardu-gardu 20kV yang terhubung dengannya.
4.
Edit Toolbar (Gambar 3.10), berisi button-button standard dari ArcM ap dan memiliki button-button sebagai berikut: i.
Start Edit, untuk memulai sesi edit.
ii.
Stop Edit, untuk menghentikan sesi edit.
iii.
Save Edit, untuk menyimpan hasil edit.
iv.
Edit Pilihan, untuk mengedit data-data atribut dari feature-feature yang dipilih.
59
5. Standard Toolbar (Gambar 3.11), berisi button-button standard dari ArcM ap dan memiliki button-button sebagai berikut: i.
Save, untuk menyimpan project.
ii.
Save As, untuk menyimpan project dengan nama file berbeda.
iii.
Page and Print Setup, untuk mengatur halaman yang akan dicetak.
iv.
Print Preview, untuk melihat gambaran mengenai hasil cetak.
v.
Print, untuk mencetak peta.
vi.
Data View, untuk merubah tampilan ke Data View.
vii.
Layout View, untuk merubah tampilan ke Layout View.
viii.
Scale, combo box untuk merubah skala tampilan peta.
6. Tools Toolbar (Gambar 3.12), berisi button-button standard dari ArcM ap dan memiliki button-button sebagai berikut: i.
Zoom In, untuk memperbesar tampilan peta pada posisi click user.
ii.
Zoom Out, untuk memperkecil tampilan peta pada posisi click user.
iii.
Fixed Zoom In, untuk memperbesar tampilan peta.
iv.
Fixed Zoom Out, untuk memperkecil tampilan peta.
v.
Pan, untuk menggerakkan tampilan peta.
vi.
Full Extent, untuk menampilkan seluruh peta.
vii.
Go Back To Previous Extent, untuk menampilkan posisi tampil sebelumnya.
viii. ix.
Go To Next Extent, untuk menampilkan posisi tampil selanjutnya. Select Features, untuk memilih feature pada peta.
60
x.
Clear Selected Features, untuk mengosongkan pilihan feature.
xi.
Zoom To Selected Features, untuk zoom ke feature yang dipilih.
xii.
Pan To Selected Features, untuk menggerakkan tampilan ke feature yang dipilih.
xiii.
Identify, untuk menampilkan data-data atribut dari feature yang dipilih.
xiv.
Go To XY, untuk menggeser tampilan ke posisi koordinat tertentu.
xv.
Measure, untuk mengukur jarak para peta.
Gambar 3.6 – Struktur M enu dan Toolbar Aplikasi
61
Gambar 3.7 – Struktur M enu Utama
Pilih Gardu Pilih JTM Pilih Adm Pilih Jalan
Custom Select Toolbar
Buffer Gardu 20kv Buffer Gardu 150kv Gardu 20kv Terdekat Gardu 150kv Terdekat Jarak antara 2 Gardu Panjang JT M
Gambar 3.8 – Struktur Custom Select Toolbar
62
Gambar 3.9 – Struktur Custom Analysis Toolbar
Gambar 3.10 – Struktur Edit Toolbar
Save Save As Page and Print Setup Print Preview
Standard Toolbar Print Data View Layout View Scale
Gambar 3.11 – Struktur Standard Toolbar
63 Z oom In Zoom Out Fixed Zoom In Fixed Zoom Out Pan Full Extent
Tools Toolbar
Go Back T o Previous Extent Go To Next Extent Select Features Clear Selected Features Z oom To Selected F eatures Pan T o Selected Features Identify Go To XY Measure
Gambar 3.12 – Struktur Tools Toolbar
64
3.10.2 S tate Transition Diagram (S TD) Pada subbab ini State Transition Diagram (STD) menjelaskan lebih rinci tentang jalannya proses-proses dari Aplikasi yang akan dibuat.
Gambar 3.13 – STD Pembuka
Gambar 3.14 – STD M enu Utama
65
Pengaturan Layer
Tampil submenu ‘Tambah Layer’ & Hapus Layer’ Pilih ‘Tambah Layer’
Pilih ‘H apus Layer’
Tunggu Pilihan
Message Box
T rue MsgBox
Validasi: semua layer tampil
Validasi: ada layer tampil
False F orm ‘Tambah Layer’ ‘OK'
Tunggu Pilihan Layer
‘OK’ Tamb ah layer
Message Box
T rue F orm ‘Hapus Layer’
Tunggu Pilihan Layer ‘Cancel'
F alse MsgBox
‘OK’ Hapus layer
‘Cancel'
Tampilan Utama
Gambar 3.15 – STD Pengaturan Layer
Gambar 3.16 – STD Pengaturan Data
‘OK'
66
Panduan Aplikasi
Pilih ‘Panduan AppGardu’ Buka help file
Tampil submenu ‘Panduan AppGardu’, ‘About AppGardu’
Tunggu Pilihan
Help
Pilih ‘About AppGardu’ Tampil window
Window About ‘OK'
Tampilan Utama
Gambar 3.17 – STD Panduan Aplikasi
67
Gambar 3.18 – STD Custom Select Toolbar
68
Gambar 3.19 – STD Custom Analysis Toolbar
69
3.10.3 Perancangan Layar
Gambar 3.20 – Tampilan Utama
Gambar 3.21 – Form ‘Tambah Layer’ dan ‘Hapus Layer’
70
Gambar 3.22 – Form ‘Lihat Data’ dan ‘Edit Data’
Gambar 3.23 – Tabel Data
71 Cari Data
Pilih Data : Pilih Field : Mengandung :
Tambahkan ke pilihan saat ini
OK
Cancel
Gambar 3.24 – Form ‘Cari Data’
72
3.10.4 1.
S pesifikasi Proses
Pseudocode untuk ‘Menu Utama’ Tampilkan menu ‘Pengaturan Layer’, ‘Pengaturan Data’, ‘Panduan Aplikasi’, dan
‘Pengaturan User’ Lakukan Pilihan Jika Pilihan = ‘Pengaturan Layer’ maka Tampilkan submenu ‘Tambah Layer’ dan ‘Hapus Layer’ Lakukan Pilihan Jika Pilihan = ‘Tambah Layer’ maka Jika semua layer sudah ditampilkan maka Beri peringatan dengan Message Box Selain itu Tampilkan Form ‘Tambah Layer’ Akhir Jika Jika Pilihan = ‘Hapus Layer’ maka Jika tidak ada layer yang sedang ditampilkan maka Beri peringatan dengan Message Box Selain itu Tampilkan Form ‘Hapus Layer’ Akhir Jika Akhir Jika Jika Pilihan = ‘Pengaturan Data’ maka Tampilkan submenu ‘Lihat Data’ dan ‘Cari Data’
73
Lakukan Pilihan Jika Pilihan = ‘Lihat Data’ maka Jika layer Administrasi, Gardu 20kv, dan Gardu 150kv tidak ditampilkan maka Beri peringatan dengan M essage Box Selain itu Tampilkan Form ‘Lihat Data’ Akhir Jika Jika Pilihan = ‘Cari Data’ maka Jika layer Administrasi, Gardu 20kv, dan Gardu 150kv tidak ditampilkan maka Beri peringatan dengan Message Box Selain itu Tampilkan Form ‘Cari Data’ Akhir Jika Jika Pilihan = ‘Edit Data’ maka Jika layer Administrasi, Gardu 20kv, dan Gardu 150kv tidak ditampilkan maka Beri peringatan dengan Message Box Selain itu Tampilkan Form ‘Edit Data’ Akhir Jika
74
Akhir Jika Jika Pilihan = ‘Panduan Aplikasi’ maka Tampilkan submenu ‘Panduan AppGardu’ dan ‘About AppGardu’ Lakukan Pilihan Jika Pilihan = ‘Panduan AppGardu’ maka Buka help file AppGardu.chm Jika Pilihan = ‘About AppGardu’ maka Tampilkan form About AppGardu Akhir Jika Akhir Jika
2a. Pseudocode untuk ‘Form Tambah Layer’ Tampilkan pada combo box, layer-layer yang belum ditambah Jika ‘OK’ ditekan maka Tambah layer pada tampilan utama dan kembali ke tampilan utama Jika ‘Cancel’ ditekan maka Kembali ke tampilan utama Akhir Jika
75
2b. Pseudocode untuk ‘Form Hapus Layer’ Tampilkan pada combo box, layer-layer yang sedang ditampilkan Jika ‘OK’ ditekan maka Hapus layer pada tampilan utama dan kembali ke tampilan utama Jika ‘Cancel’ ditekan maka Kembali ke tampilan utama Akhir Jika
2c. Pseudocode untuk ‘Form Lihat Data’ Tampilkan pada combo box, layer-layer pemilik data yang sedang ditampilkan Jika ‘OK’ ditekan maka Buka tabel atribut dari layer pemilik data yang dipilih Jika ‘Cancel’ ditekan maka Kembali ke tampilan utama Akhir Jika
2d. Pseudocode untuk ‘Form Cari Data’ Tampilkan pada combo box pertama, layer-layer pemilik data yang sedang ditampilkan Tampilkan pada combo box kedua, field-field dari layer yang dipilih pada combo box pertama Jika ‘Cari’ ditekan maka Lakukan pencarian
76
Jika checkbox ‘Tambahkan ke pilihan saat ini’ dicentang maka Tambahkan hasil pencarian ke pilihan saat ini Selain itu Jadikan hasil pencarian pilihan saat ini Akhir Jika Zoom ke pilihan Jika ‘Keluar’ ditekan maka Kembali ke tampilan utama Akhir Jika
3.
Pseudocode untuk ‘Custom Select Toolbar’ Tampilkan button-button ‘Pilih Gardu’, ‘Pilih JTM ’, ‘Pilih ADM ’, ‘Buffer 20kv’,
‘Buffer 150kv’, ‘Terdekat 20kv’, ‘Terdekat 150kv’, ‘Jarak antara 2 Gardu’, ‘Panjang JTM ’ dan combo box ‘Nilai Buffer’ Jika Layer JTM tidak ditampilkan maka Disable button ‘Pilih JTM ’ dan ‘Panjang JTM ’ Akhir Jika Jika Layer Administrasi tidak ditampilkan maka Disable button ‘Pilih ADM ’ Akhir Jika Jika Layer Gardu 20kv tidak ditampilkan maka Disable button ‘Buffer 20kv’, ‘Terdekat 20kv’ Akhir Jika
77
Jika Layer Gardu 150kv tidak ditampilkan maka Disable button ‘Buffer 150kv’, ‘Terdekat 150kv’ Akhir Jika Jika Layer Gardu 20kv dan Gardu 150kv tidak ditampilkan maka Disable button ‘Pilih Gardu’, ‘Jarak antara 2 Gardu’ Akhir Jika Lakukan Pilihan Jika Pilihan = ‘Pilih Gardu’ Set layer yang bisa dipilih hanya layer Gardu 20kv dan Gardu 150kv Aktifkan button ‘Select’ pada ‘Tools Toolbar’ Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = ‘Pilih JTM ’ Set layer yang bisa dipilih hanya layer Jaringan Tegangan M enengah Aktifkan button ‘Select’ pada ‘Tools Toolbar’ Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = ‘Pilih ADM ’ Set layer yang bisa dipilih hanya layer Administrasi Aktifkan button ‘Select’ pada ‘Tools Toolbar’ Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = ‘Pilih Jalan’ Set layer yang bisa dipilih hanya layer Jalan Aktifkan button ‘Select’ pada ‘Tools Toolbar’
78
Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = ‘Buffer 20kv’ Pilih Gardu-gardu 20kv yang terletak pada area buffer dengan diameter sesuai nilai combo box ‘Nilai Buffer’ dari titik click user Lapor jumlah gardu yang terpilih dengan Message Box Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = ‘Buffer 150kv’ Pilih Gardu-gardu 150kv yang terletak pada area buffer dengan diameter sesuai nilai combo box ‘Nilai Buffer’ dari titik click user Lapor jumlah gardu yang terpilih dengan Message Box Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = ‘Terdekat 20kv’ Pilih Gardu 20kv yang terdekat dari titik click user. Lapor Kode Gardu serta jarak dari titik click dengan Message Box Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = ‘Terdekat 150kv’ Pilih Gardu 20kv yang terdekat dari titik click user. Lapor Kode Gardu serta jarak dari titik click dengan Message Box Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = ‘Jarak antara 2 Gardu’ Jika jumlah gardu yang dipilih tidak sama dengan 2 maka Beri peringatan dengan Message Box
79
Kembali ke tampilan utama Selain itu Lapor jarak antara 2 gardu yang dipilih dengan Message Box Kembali ke tampilan utama Akhir Jika Jika Pilihan = ‘Panjang JTM ’ Jika tidak ada JTM yang dipilih maka Beri peringatan dengan Message Box Kembali ke tampilan utama Selain itu Lapor total panjang JTM yang dipilih dengan Message Box Kembali ke tampilan utama Akhir Jika Akhir Jika
4.
Pseudocode untuk ‘Custom Analysis Toolbar’ Tampilkan button-button ‘Tambah 20kv’, ‘Tambah 150kv’, ‘Nyalakan 20kv’,
‘M atikan 20kv’, ‘Nyalakan 150kv’, ‘M atikan 150kv’, ‘Nyalakan JTM ’, dan ‘M atikan JTM ’ Jika Layer Gardu 20kv tidak ditampilkan maka Disable button ‘Tambah 20kv’, ‘Nyalakan 20kv’, dan ‘M atikan 20kv’ Akhir Jika Jika Layer Gardu 150kv tidak ditampilkan maka
80
Disable button ‘Tambah 150kv’, ‘Nyalakan 150kv’, dan ‘M atikan 150kv’ Akhir Jika Jika Layer JTM tidak ditampilkan maka Disable button ‘Nyalakan JTM ’, dan ‘M atikan JTM ’ Akhir Jika Lakukan Pilihan Jika Pilihan = ‘Tambah 20kv’ Tampilkan Form ‘Tambah Gardu 20kv’ Insert ke database Gardu 20kv pada titik click user Kembali Ke Tampilan Utama Jika Pilihan = ‘Tambah 150kv’ Tampilkan Form ‘Tambah Gardu 150kv’ Insert ke database Gardu 150kv pada titik click user Kembali Ke Tampilan Utama Jika Pilihan = ‘Nyalakan 20kv’ Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 20kv yang dipilih menjadi ‘ON’ Lapor jumlah Gardu 20kv yang dinyalakan dengan Message Box Jika Pilihan = ‘M atikan 20kv’ Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 20kv yang dipilih menjadi ‘OFF’ Lapor jumlah Gardu 20kv yang dimatikan dengan Message Box Jika Pilihan = ‘Nyalakan 150kv’ Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 150kv yang dipilih menjadi ‘ON’
81
Update nilai ‘Status’ pada JTM -JTM yang terhubung menjadi ‘ON’ Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 20kv yang terhubung menjadi ‘ON’ Lapor jumlah Gardu 150kv yang dinyalakan dengan Message Box Jika Pilihan = ‘M atikan 150kv’ Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 150kv yang dipilih menjadi ‘OFF’ Update nilai ‘Status’ pada JTM -JTM yang terhubung menjadi ‘OFF’ Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 20kv yang terhubung menjadi ‘OFF’ Lapor jumlah Gardu 150kv yang dimatikan dengan Message Box Jika Pilihan = ‘Nyalakan JTM ’ Update nilai ‘Status’ pada JTM -JTM yang dipilih menjadi ‘ON’ Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 20kv yang terhubung menjadi ‘ON’ Lapor jumlah JTM yang dinyalakan dengan Message Box Jika Pilihan = ‘M atikan JTM ’ Update nilai ‘Status’ pada JTM -JTM yang dipilih menjadi ‘OFF’ Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 20kv yang terhubung menjadi ‘OFF’ Lapor jumlah JTM yang dimatikan dengan Message Box Akhir Jika