" # $ ! 26 Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya Penjelasan : Nazilah adalah kejadian baru yang butuh kepada hukum syar’I. istilah ini menjadi populer pada zaman ini dikalangan ahli fiqih, sehingga lahirlah pembahasan tentang tema-tema fiqih Nawazil yang merupakan jamak dari Nazilah. Yaitu fiqih tentang kejadian-kejadian akibat dari penemuan teknologi baru yang secara tegas belum dijelaskan hukumnya dalam AlQur’an maupun Al-Hadis. Maksudnya nash secara leterleck tidak menyebutkannya, seperti permasalahan perbankan, asuransi, hukum bayi tabung, hukum kloning dan semisalnya. Namun secara implisit sebenarnya nash Al Qur’an dan Al-Hadits telah menjelaskannya dan hal ini diketahui oleh orang-orang yang mendalam ilmunya, karena syariat Islam telah sempurna dan tercakup didalamnya semua permasalahan tersebut. Allah berfirman :
8,- % 4
5 76 ' +* ( ' 23 ! /0 1 +* . ( ' $ ! +* ,- +* ( ' ) $ % & “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al Maidah (5) : 3). Firman-Nya dalam tempat lain :
E ' BD '! 8 3 ! B;C#' ! @? / A =>+* ;1< 0+ : . 91! “Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri” (QS. An Nahl (16) : 89). Shahabat Abu dzar berkata :
; . "' L 1 I)R IQ N O P @6 / M ' IF 0, L! I5 ! " . H K IJ H 6 G* &'53 ) C F
“Sungguh Rasulullah telah meninggalkan kami, tidaklah seekor burung mengepakkan sayapnya di langit kecuali Nabi telah menyebutkan kepada kami ilmunya” (HR. Ahmad dan selainnya dihasankan oleh Syaikh Syu’aib Arnauth).
Al Hafidz dalam “Al-Fath” mengkritik penggalan kalimat akhir dari judul bab ini, kata beliau rohimahulloh :
[\ / / Y1 YZ &X! W / " &V C " " #$ ! " : S ) ,!3 /! “dalam riwayat Kariimah “dan Mengajarkan kepada Keluarganya” setelah kata masalah Nazilah, yang benar menghilangkan kalimat (riwayat Karimah) ini, karena kalimat tersebut ada pada bab berikutnya”. Memang kalau dilihat hadits yang dibawakan oleh Imam Bukhori pada bab ini secara jelas tidak menyebutkan pengajaran kepada keluarganya, namun kalau kita amati lebih dalam, maka sebenarnya terdapat pengajaran kepada keluarganya, yakni buktinya setelah Shahabat Uqbah bertanya kepada Nabi tentang masalah Nazilah yang baru dialaminya, yakni bahwa ia ternyata menikahi saudara sepersusuannya sendiri, kemudian beliau langsung menceraikan istrinya, tentu hal ini tersirat mengadung pengajaran kepada keluarganya bahwa tidak sah pernikahan sesama mahram dan saudara sepersusuan termasuk adalah Mahram, sebagaimana firman Allah dalam Kitab-Nya yang Mulia :
/I ' +* 'YL$*! ( [ * ] ' ! ^ ] ' ! +* ' [! +* '. ! +* '&[ $ ! +* '! +* 'YL$* +* . ( L ' 0' [ - /I ' +* O1 _ L )* 3 &'` ' / /I ' +* <'O3 ! +* O1 ] ' YL$*! . 2 _ L +* '&[ $ ! +* 2 3 $
_ 0[ * _ &' ` a $ ! +* J $ _ L _ ,ZI ' +* O $ >* O ! +* . c d' _Y 0' [ - &'1&*+ a b _Y ; 3 ;3&*fg a ) " I IaQ e 5 C V L IQ “Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudarasaudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anakanak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An Nisaa’ (4) : 23).
Berkata Imam Bukhori :
G V _k ' $ _ C 5 _' ' .' 1 <[ $ G V " I C' < . 1 <[ $ G V _ j &'$ >k FL' _' C' j L' i C 88 ( F qp $ L "' 0 W 9k ,9. _ #Q on 8 m !9 "' 1$ l 3 j _ <F .' _ . + L' $ _' " I C' < . i C Q M ) . <[ $ s ! 0 2 3 $ : 1$ ' . $ L * <F .' Y G F . Y m !9 0I! <F .' ( ' 2 3 $ C V 1Q e ) » 5! ". H J " I G* &'53 G F W "' ,C 5! ". H J " I G &'53 v' g ;d! ( j + 1! W * <F .' YV 3 f . « > V C V ! 30). 30). Hadits no. no. 88 “Haddatsanaa Muhammad bin Muqootil Abul Hasan ia berkata, akhbaronaa Abdullah ia berkata, akhbaronaa Umar bin Sa’id bin Abi Husain ia berkata haddatsanii Abdullah bin Abi Mulaikah dari ‘Uqbah ibnul Harits , bahwa beliau menikahi anaknya Abi Ihaab bin Aziiz, lalu datang seorang perempuan yang berkata : ‘aku telah menyusui Uqbah dan wanita yang dinikahinya’. Uqbah berkata kepadanya : ‘aku tidak tahu bahwa engkau telah menyusuinya dan tidak memberitahuku’, maka Uqbah segera menaiki kendaraannya menemui Rasulullah di Madinah untuk bertanya tentang masalah ini. Rasulullah bersabda : “bagaimana, sedang telah diketahui seperti itu”, maka Uqbah menceraikannya dan menikahi orang lain”. Penjelasan biografi perowi hadits : 1.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama
Hubungan Rowi
: : : :
Abul Hasan Muhammad bin Muqootil Wafat 226 H Mekkah Ditsiqohkan oleh Imam Al-Khothiib Al Baghdaadiy, Imam Al-Kholiiliy dan Imam Ibnu Hibban. Imam Abu Hatim menilainya, Shoduq. : Abdullah adalah salah seorang gurunya, sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi.
2. Abdullah ibnul Mubarok telah berlalu keterangannya.
3.
Nama Kelahiran
: Umar bin Sa’id bin Abi Husain :-
Negeri tinggal Komentar ulama Hubungan Rowi
4.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama
Hubungan Rowi
5.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama Hubungan Rowi
: Mekkah : Ditsiqohkan oleh Imam Ahmad, Imam Ibnu Ma’in, Imam Nasa’I, Imam Al’Ijli dan Imam Ibnu Hibban. : Ibnu Abi Mulaikah adalah salah seorang gurunya, dan tinggal senegeri dengannya, sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi.
: : : :
Abu Bakr Abdullah bin Ubaidillah bin Abi Mulaikah Wafat 117 H Madinah Tabi’I wasith. Ditsiqohkan oleh Imam Abu Zur’ah, Imam Abu Hatim, Imam Ibnu Sa’ad, Imam Al’ijli dan Imam Ibnu Hibban. : Uqbah adalah salah seorang gurunya dan tinggl senegeri dengannya. sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi.
: : : : :
Abu Saruu’ah Uqbah ibnul Harits bin ‘Aamir Wafat setelah 50 H Mekah Sahabat beliau bertanya kepada Nabi dari Mekkah ke Madinah sebagaimana dalam hadits ini.
(Catatan : Semua biografi rowi dirujuk dari kitab tahdzibul kamal Al Mizzi dan Tahdzibut Tahdzib Ibnu Hajar)
Penjelasan Hadits : 1. Hadits ini menjelaskan bahwa saudara sepersusuan adalah Mahrom yang tidak diperbolehkan dinikahi sebagaimana dalam ayat diatas. 2. Bagi orang yang tidak tahu bahwa istrinya adalah mahrom baginya, setelah ia tahu wajib baginya menceraikannya. 3. Dalam menghadapi permasalahan-permasalahan agama terutama permasalahan yang baru dan pelik, hendaknya bertanya kepada ahli ilmu. 4. Semangatnya para Shahabat dalam menuntut ilmu, sekalipun dalam satu masalah agama, mereka rela mengadakan perjalanan jauh untuk mendapatkannya. 5. Sunnahnya mencari sanad yang tinggi, karena seandainya Uqbah bertanya kepada para sahabat lain yang ada di kota Mekkah tentu
mencukupi, namun beliau lebih memilih bertanya langsung kepada Nabi yang masih hidup untuk mendapatkan sanad yang tinggi dan lebih memuaskan jawabannya. 6. Kejujuran dan sifat amanah yang tinggi dari Shahabat, maka ketika seorang wanita yang diceritakan dalam hadits ini, demi mengetahui bahwa ‘Uqbah yang pernah disusuinya menikahi wanita yang juga pernah disusuinya, maka wanita tersebut segera memberitahunya, sekalipun resikonya, memutuskan tali pernikahan mereka berdua dan tajuk menyembunyikan apa yang seharusnya disampaikan. Allah berfirman :
" I _ L v' C . q8 - YA 0) _ L ' w $ _ L ! “Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” (QS. Al Baqoroh (2) : 140). 7. Istri pertama yang dinikahi Shahabat Uqbah yang ternyata adalah saudara sepersusuannya bernama Ummu Yahya Ghoniyyah dan istri kedua yang dinikahinya setelah menceraikan istri yang pertama adalah Thuroib .