BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini diadakan di SMA N 7 Purworejo. Dipilihnya SMA N 7 Purworejo sebagai lokasi penelitian karena SMA N 7 Purworejo merupakan sekolah menengah atas di Kabupaten Purworejo yang memiliki jurusan bahasa terbaik yang mengajarkan bahasa Prancis kepada siswa siswinya dan merupakan salah satu sekolah yang saat ini menerapkan Kurikulum 2013. Rencana kegiatan penelitian guna pengambilan data dilaksanakan dalam jangka waktu dua minggu, selama pertengahan Maret 2014.
B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif pada penelitian ini adalah hasil pengumpulan data observasi sarana dan prasarana juga data observasi kelas. Data kualitatif didapatkan dari hasil angket dan wawancara. Alasan dipilihnya metode ini karena sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat kesiapan SMA N 7 Purworejo dalam implementasi Kurikulum 2013 bahasa Prancis dan untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi.
45
46
C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah pelaksana kurikulum yang merupakan komponen sekolah, seperti kepala sekolah, guru mata pelajaran bahasa Prancis, dan siswa kelas X IPS dan Bahasa. Subjek dalam penelitian ini diperlukan untuk memperoleh kesimpulan. Sedangkann objek dari penelitian ini berupa kurikulum yang dilaksanakan dan sarana prasarana yang ada di SMA N 7 Purworejo
D. Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2006: 134) yang dimaksud instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar menjadi mudah dan sistematis. Maka, instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan peneliti guna membantu dan mempermudah dalam pengumpulan data penelitian. Terdapat tiga macam instrumen dalam penelitian ini yaitu lembar observasi, lembar angket dan lembar wawancara. Menurut Sugiono (2008:121) gabungan dari instrumen observasi, angket dan wawancara dapat digunakan untuk mendapatkan data yang lengkap, akurat, dan konsisten. Instrumen yang berupa lembar observasi ini dibuat dalam bentuk pernyataan yang akan dijawab oleh responden dan terdapat beberapa alternatif jawaban yang dibuat dengan model skala likert. Lembar observasi satu adalah lembar untuk mengobservasi sarana dan prasarana yang diuraikan dalam beberapa indikator, dan setiap indikator dijabarkan menjadi butir-butir
47
pertanyaan. Dalam setiap butir pertanyaan, disediakan empat pilihan jawaban yang berupa Tidak Layak, Cukup Layak, Layak dan Sangat Layak. Lembar observasi dua adalah lembar untuk mengobservasi kegiatan pembelajaran di kelas yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Lembar ini juga diuraikan dalam beberapa indikator dan butir pertanyaan dengan alternatif jawaban seperti Tidak Maksimal, Belum Maksimal, Cukup Maksimal, dan Maksimal. Instrumen angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010:194). Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada guru bahasa Prancis dan kepala sekolah sebagai responden. Angket ini berisi tentang kesiapan sekolah terhadap Kurikulum 2013 yang dibagi dalam beberapa indikator dan pada setiap indikator terdapat sub indikator yang berupa pertanyaan atau pernyataan. Angket ini dibagi ke dalam tiga indikator yaitu pemahaman Kurikulum 2013, pengaplikasian Kurikulum 2013 dan faktor penunjang serta faktor penghambat. Tabel 5. Daftar Aspek Instrumen Angket No 1
Indikator
Sub Indikator
Pemahaman Kurikulum
Keikutsertaan dalam sosialisasi
2013
Kurikulum 2013
48
Dimana dan jumlah mengikuti sosialisasi Kurikulum 2013 a. Depdiknas b. Provinsi c. Kabupaten atau Kota d. Kecamatan e. Kepala Sekolah Kejelasan isi sosialisasi Kurikulum 2013 Mempunyai dokumen Kurikulum 2013 Kejelasan isi dan kelengkapan dokumen Kurikulum 2013 Mempunyai silabus Kurikulum 2013 Kejelasan isi dan kelengkapan silabus Kurikulum 2013 Pemahaman Penyusunan RPP Kendala Penyusunan RPP 2
Penerapan Kurikulum
Penerapan RPP
2013 Keefektivan jam pelajaran Evaluasi pembelajaran Hasil Evaluasi Pembelajaran Respon Siswa 3
Faktor Penghambat dan
49
Faktor Penunjang
Angket ini terbagi dalam dua jenis dipandang dari cara menjawabnya, beberapa sub indikator berupa angket terbuka, namun banyak yang berupa angket tertutup. Angket terbuka adalah angket yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri, sedangkan angket tertutup adalah angket yang sudah terdapat alternatif jawaban, sehingga responden hanya memilihnya (Arikunto, 2010:195). Instrumen yang ketiga adalah pedoman wawancara yang akan diajukan kepada kepala sekolah, guru bahasa Prancis dan siswa kelas X IPS dan bahasa. Wawancara kepada siswa kelas X IPS dan bahasa hanya diajukan kepada beberapa siswa saja atau sampel siswa. Pengambilan sampel siswa ini menggunakan teknik random sampling karena peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel (Arikunto, 2010:177). Terdapat tiga kelas untuk kelas X IPS dan satu kelas X bahasa yang masing-masing kelas mempunyai sekitar 28-30 siswa. Sebelum melakukan teknik random sampling, peneliti sudah menentukan banyaknya jumlah sampel terlebih dahulu, peneliti sudah memutuskan bahwa akan ada dua anak di masing-masing kelas sebagai sampel, kemudian pengambilan sampel ini menggunakan teknik undian. Teknik ini dilakukan empat kali, yaitu dengan melakukan satu kali pengundian untuk mendapatkan dua sampel di tiap-tiap kelas. Pedoman wawancara ini ini meliputi beberapa aspek, yaitu
50
1. Aspek Kurikulum Responden
: Kepala Sekolah (KS), Guru mata pelajaran bahasa Prancis (GP), Siswa (S)
1) Sejak kapan SMA N 7 Purworejo menggunakan Kurikulum 2013? (KS) (GP) 2) Bagaimana pandangan Bapak/Ibu terhadap penerapan Kurikulum 2013 khususnya untuk mata pelajaran bahasa Prancis di SMA N 7 Purworejo? (KS) (GP) 3) Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti diklat atau pelatihan Kurikulum 2013? (KS) (GP) 4) Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti diklat atau pelatihan Kurikulum 2013 khususnya untuk mata pelajaran bahasa Prancis? (KS) (GP) 5) Apakah sekolah melakukan sosialisasi Kurikulum 2013 sebelum mulai menerapkannya? (KS) 6) Bagaimanakah respon bapak ibu guru terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA N 7 Purworejo? (KS) 7) Apakah guru telah mendapatkan informasi dan pemahaman yang jelas dan lengkap tentang Kurikulum 2013 khususnya untuk mata pelajaran bahasa Prancis? (KS) 8) Apakah kalian mengetahui kurikulum apa yang di terapkan dalam pembelajaran kalian saat ini? (S) 9) Apakah kalian mengetahui apa itu Kurikulum 2013? (S) 10) Apakah ada sosialisasi mengenai Kurikulum 2013? (S)
51
2. Aspek Penerapan Kurikulum 2013 Responden
: Kepala Sekolah (KS), Guru mata pelajaran bahasa Prancis (GP), Siswa (S)
1) Apakah guru bahasa Prancis memiliki kemampuan teknis dalam merencanakan, membuat, dan melaksanakan RPP sesuai dengan Kurikulum 2013? (KS) 2) Apakah Ibu membuat RPP sesuai dengan Kurikulum 2013? Atau masih menggabungkannya dengan kurikulum KTSP? (GP) 3) Dalam penyusunan RPP apakah Ibu membuatnya sendiri atau bekerja sama dengan guru bahasa Prancis lainnya? (GP) 4) Apakah ada kendala dalam pembuatan RPP yang sesuai dengan Kurikulum 2013? (GP) 5) Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran bahasa Prancis yang menerapkan Kurikulum 2013? (GP) 6) Kurikulum 2013 menuntut guru untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning), lalu apa usaha yang Ibu lakukan untuk membuat suasana pembelajaran menyenangkan? (GP) 7) Apakah mata pelajaran bahasa Prancis merupakan pelajaran yang kalian sukai? (S) 8) Mengapa kalian menyukai/tidak menyukai mata pelajaran bahasa Prancis? (S) 9) Apakah materi bahasa Prancis menyenangkan? (S)
52
10) Apakah kalian menyukai metode mengajar guru mata pelajaran bahasa Prancis? (S) 11) Apakah kalian mendapatkan kesulitan saat belajar bahasa Prancis di kelas? (S)
3. Aspek Sarana dan Prasarana Responden
: Kepala Sekolah (KS), Guru mata pelajaran bahasa Prancis (GP), Siswa (S)
1) Apakah sekolah sudah mendapatkan buku-buku pelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013? (KS) (GP) 2) Jika iya, apa pendapat Ibu terhadap isi buku tersebut? Apakah sesuai jika diterapkan di kelas? (GP) 3) Jika tidak, apa yang Ibu lakukan supaya pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013? (GP) 4) Apakah fasilitas pembelajaran bahasa Prancis yang kalian dapatkan sudah baik? Alasannya? (S)
4. Aspek Faktor Penunjang dan Penghambat Responden
: Kepala Sekolah (KS) dan Guru mata pelajaran bahasa Prancis (GP)
1) Kendala apa sajakah yang Bapak/Ibu hadapi selama penerapan Kurikulum 2013?
53
2) Menurut Bapak/Ibu, apakah yang menghambat pelaksanaan Kurikulum 2013 khususnya untuk mata pelajaran bahasa Prancis? 3) Menurut Bapak/Ibu, apakah yang menunjang pelaksanaan Kurikulum 2013 khususnya untuk mata pelajaran bahasa Prancis? 4) Apa harapan Bapak/Ibu terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 khususnya untuk mata pelajaran bahasa Prancis di SMA N 7 Purworejo?
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data berupa teknik observasi, teknik wawancara dan teknik angket. 1. Observasi Pengumpulan data yang pertama adalah dengan melakukan observasi langsung di sekolah. Peneliti melakukan observasi partisipasif dimana peneliti akan mengamati dan mengikuti proses penelitian secara langsung dengan sumber data penelitian. Peneliti akan melakukan observasi di dalam kelas pada saat pembelajaran bahasa Prancis berlangsung. Selain itu, peneliti juga melakukan obsevasi pada kondisi-kondisi sarana dan prasarana terkait dengan Kurikulum 2013. 2. Angket Angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan pertanyaan yang akan dijawab oleh responden. Responden
54
akan mengjawab pertanyaan atau pernyataan dengan memilih salah satu dari macam-macam jawaban yang sudah disediakan. 3. Wawancara (Interview) Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) dan terwawancara (interviewee) denga maksud tertentu. Pewawancara dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan terwawancara meliputi kepala sekolah, guru mata pelajaran bahasa Prancis dan siswa kelas X IPS dan Bahasa. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari angket.
F. Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian sangat berpengaruh akan hasil data yang didapatkan. Data merupakan hal terpenting dalam sebuah penelitian karena benar tidaknya data akan menentukan mutu dari sebuah penelitian. Maka, untuk mendapatkan data yang baik dalam sebuah penelitian yang berkualitas diperlukan instrumen penelitian yang baik dan tepat. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif, oleh karena itu validitas dan reliabilitas data juga akan dibagi dalam dua pendekatan. Untuk instrumen lembar observasi menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan untuk instrumen angket dan wawancara menggunakan pendekatan kualitatif. 1. Validitas Pendekatan Kuantitatif Menurut Arikunto (2006:168) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu
55
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Pengujian dilakukan melalui analisis butir soal, yaitu mengkorelasikan skor yang ada dalam setiap butir soal dengan skor total. Prosedur pengujian dilakukan dengan cara menganalisis setiap item dalam lembar observasi dengan mengkorelasikan skor item (x) dengan skor total (y). Untuk itu digunakan teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut: NΣXY − (ΣX)(ΣY)
= Keterangan
:
{NΣX − (ΣX )}{NΣY − (ΣY )}
: koefisien korelasi X dan Y : jumlah responden Ʃ
: jumlah harga skor butir
Ʃ
: jumlah harga skor total
Ʃ
: produk dari X dan Y
Syarat minimum butir dalam instrumen untuk dianggap valid adalah r = 0,3. Jadi jika korelasi antara butir dengan dengam skor kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Perhitungan analisis validitas instrumen dengan bantuan program Statical Product and Service Solutions (SPSS) 2. Reliabilitas Pendekatan Kuantitatif
56
Menurut Arikunto (2006: 29) seseorang dikatakan dapat dipercaya apabila
orang
tersebut
selalu
berbicara
ajeg,
tidak
berubah-ubah
pembicaraanya dari waktu ke waktu. Hal ini sama dengan reliabilitas yang mempunyai arti kemantapan, konsistensi, keteramalan dan ketetapan. Begitu pula dengan instrumen, selain harus valid instrumen juga harus mempunyai kadar reliabilitas yang tinggi. Hal itu berarti bahwa instrumen harus tetap dan tidak berubah-ubah. Rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas adalah rumus Alpha Cronbach karena skor yang digunakan berbentuk skala likert. Rumusnya adalah:
Keterangan:
=
−1
1−
Ʃ
: indeks keandalan : banyak butir pertanyaan Ʃ
: jumlah varian butir : jumlah varian total
3. Validitas dan Reliabilitas Pendekatan Kualitatif Dalam mengukur validitas dan reliabilitas instrumen angket dan wawancara dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Terknik triangulasi sumber
adalah
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini dilakukan
57
dengan cara: (1) membandingkan data hasil pengamatan dan hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi; (3) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Tahap selanjutnya adalah dengan teknik analisis data dengan triangulasi
teknik.
Peneliti
melakukan
triangulasi
teknik
dengan
membandingkan data dari teknik pengumpulan data yang telah dilakukan yaitu teknik angket dan teknik wawancara.
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik analisis data statistik deskriptif. Dipilihnya teknik analisis data statistik deskriptif karena hasil data penelitian ini berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi, bukan menguji hipotesis, mencari ramalan ataupun penarikan simpulan. Dalam penelitian ini, teknik analisis data dibagi menjadi dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif. 1. Data Kuantitatif Untuk menggambarkan karakteristik setiap variabel penilitian digunakan bentuk distribusi frekuensi, pengukuran tendensi sentral (mean, median, dan modus), dan kecenderungan variabel untuk mengkategorikan skor tiap variabel. Menurut Hasan (2005: 43) dalam distribusi frekuensi, terdapat tiga langkah pengerjaan, yaitu a. Menentukan Kelas Interval
58
Kelas interval didapat dengan menggunakan rumus Sturges K = 1+3,3 log n Keterangan : K = Jumlah kelas interval N = Jumlah data Log
= Logaritma
b. Menghitung Rentang Data Rumus untuk menghitung rentang data adalah Rentang = skor tertinggi – skor terendah c. Menentukan Panjang Kelas Untuk menentukan panjang kelas, peneliti menggunakan rumus Panjang kelas = rentang dibagi jumlah kelas Tahap selanjutnya dalam teknik analisis data statistik ini adalah kecenderungan variabel yaitu dengan mengkategorikan skor yang didapat kedalam kelas rendah, sedang dan tinggi. Pengkategorian ini diperoleh berdasarkan mean ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut, 1
Mi
= (skor tertinggi + skor terendah)
SDi
= 6 (skor tertinggi − skor terendah)
2 1
Hasil dari data frekuensi yang didapat dapat disajikan dalam bentuk tabel. Hal ini di gunakan untuk mempermudah pembacaan data.
2. Data Kualitatif
59
Teknik analisis data kalitatif untuk data angket dan wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik analisis data oleh Miles dan Huberman. Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2009:246) bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif fan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Dalam teknik analisis ini, terdapat empat langkah analisis data yang berupa: a. Pengumpulan Data Data yang dianalisis merupakan data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data-data tersebut berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan ditemui selama proses penelitian berlangsung. b. Reduksi Data Setelah melakukan pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah reduksi data. Reduksi data adalah proses memilih hal-hal pokok, menyederhanakan permasalahan dan memfokuskannya pada hal-hal yang penting dan dapat dikategorisasi sesuai dengan fokus penelitian. c. Penyajian Data Dalam penyajian data, peneliti mengumpulkan informasi-informasi yang didapatkan selama proses penelitian berlangsung yang sudah melalui proses reduksi data. Dengan demikian, peneliti akan mengerti apa yang akan terjadi dan dapat mengerjakan sesuatu pada analisis data ataupun langkahlangkah lain berdasarkan penelitian tersebut.
60
d. Penarikan Simpulan Penarikan simpulan ini didapatkan setelah melakukan verifikasi dengan cara melakukan peninjauan kembali sambil mencocokan dengan catatan lapangan agar memperoleh pemahaman yang tepat. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh memiliki tingkat validitas yang kuat. Apabila digambarkan, maka langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman adalah sebagai berikut
Pengumpulan Data
Sajian Data
Reduksi Data
Verifikasi / Penarikan
Gambar 3. Teknik analisis data oleh Miles dan Huberman