BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Jaringan Komputer
Komunikasi di antara manusia dan berbagai perangkat telah menjadi suatu keharusan di dunia bisnis masa kini untuk memungkinkan terselenggaranya komunikasi, maka dibangun suatu jaringan komunikasi. Terminologi jaringan di sini dapat diartikan secara beragam, menurut konteksnya, namun secara umum terminologi ini mencakup perangkat-perangkat fisik dan kabel, PC-PC dan komputer server beserta software sistem operasi jaringannya (network operating system), seperti NetWare, Linux dan Windows. Istilah jaringan juga dapat merujuk kepada salah satu kelas kesisteman di dalam skema alamat IP, misalnya jaringan 10.0.0.1 atau 192.168.0.0. Dalam beberapa konteks lain, istilah jaringan digunakan untuk salah satu segmen data-link, misalnya sebuah jaringan Ethernet. Jaringan dapat merujuk ke semua kabel, perangkatperangkat switch, hub, router, dan berbagai hardware lain yang dimiliki oleh sebuah organisasi tahu berada di suatu wilayah geografis tertentu. Dan apabila semua konteks jaringan di gabungkan maka akan membentuk sebuah internetwork atau Internet yang merupakan kumpulan jaringan yang saling terinterkoneksi.
2.1.1 Definisi Jaringan Komputer
Jaringan komputer berarti sambungan dua atau lebih perangkat komputer yang terpisah secara fisik tetapi dihubungkan secara operasionalnya. Jaringan juga merupakan suatu sistem penggunaan alat secara bersama, pemasukan data, pertukaran data dan komunikasi. Data ini dapat dipindahkan dari satu perangkat komputer ke perangkat lainnya melalui kabel, gelombang radio, infrared atau satelit.
Universitas Sumatera Utara
Jaringan
komputer
merupakan
kombinasi
dari hardware,
software
dan
pengkabelan, yang secara bersamaan membolehkan banyak perangkat komputer untuk berkomunikasi dengan yang lain. Dengan kata lain, jaringan mengizinkan setiap komputer untuk dapat berkomunikasi satu sama lain. (Wendell Odom, 2005)
Gambar 2.1 Jaringan komputer sederhana
Gambar di atas merupakan suatu ilustrasi umum untuk menunjukkan sebuah jaringan komputer yang terdiri dari server dan client. Pada jaringan, server menyediakan beberapa bentuk pelayanan untuk user. Misalnya, kedua user menyimpan data pada server dan mencetak data melalui printer yang terhubung ke jaringan. Merujuk pada defenisi jaringan yang merupakan kombinasi dari hardware, software dan pengkabelan. Gambar di atas tidak menunjukkan ketiganya, tetapi terlihat gambar seperti awan diantara server dan client. ’Awan’ pada diagram jaringan di atas sesungguhnya berarti adanya komponen jaringan hardware, software dan pengkabelan di dalamnya. Untuk memahami lebih jelas komponen-komponen yang ada di dalam “awan”, perhatikan gambar di bawah :
Gambar 2.2 Komponen-komponen jaringan komputer Gambar di atas menunjukkan dua buah komputer yang saling terhubung dan dapat berkomunikasi dengan beberapa komponen pendukungnya berupa software, harware dan kabel.
Universitas Sumatera Utara
Tiap-tiap PC (Personal Computer) pada jaringan membutuhkan suatu bentuk sambungan fisik (Physical Connectivity) yang terangkum pada kombinasi dari kabel, perangkat jaringan dan NIC (Network Interface Card) di dalam komputer, yang secara bersama menyediakan kemampuan untuk mengirim dan menerima data dari jaringan. Sambungan fisik di sini memiliki arti dimana komputer memiliki sebuah jalur yang dilalui untuk mengirimkan data. Dapat di analogikan seperti jalan yang dilalui saat mengendarai mobil.
NIC pada PC merupakan kartu jaringan yang menyediakan sebuah interface antara komputer dengan jaringan. Standar jaringan juga mendefenisikan tipe konektor. Konektor adalah physical endpoint dari kabel, dengan ukuran dan bentuk tertentu. standar untuk konektor menjamin konektor cocok dengan kartu interface jaringan NIC. software pada komputer harus dapat memahami pesan-pesan yang dilakukan antar komputer untuk berhubungan. Misalnya ingin berbagi data, buka data, berbagi printer, dll. Dengan kata lain kedua komputer itu harus mengimplementasikan standar yang sama bagaimana software jaringan di tiap-tiap komputer dapat memberitahukan komputer lain apa yang harus dilakukan. (Wendell Odom, 2005)
2.1.2 Klasifikasi Jaringan
Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer, terdapat dua klasifikasi yang sangat penting, yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point. Dan terdapat tiga jenis teknologi berdasarkan jarak antar prosesor yaitu LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network) dan WAN (Wide Area Network) Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai secara bersama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pengiriman pesan antar mesin berbentuk paket, field address pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket ditujukan. Jadi saat menerima paket, mesin akan memeriksa field addressnya. Jika ditujukan pada dirinya maka akan direspon, jika tidak akan diabaikan.
Universitas Sumatera Utara
Jaringan Point-to-point terdiri dari beberapa hubungan antar mesin-mesin. Untuk mengirim paket ke tujuan diperlukan rute yang mungkin banyak dan berbeda jaraknya, karena itu algoritma routing sangat diperlukan. Tabel 2.1 Interkoneksi berdasarkan jarak Jarak antar komputer 1-10 m 100 m - < 1 km 1 – 10 km > 10 - < 100 km ≥ 100 km ≥ 1.000 km ≥ 10.000 km
Lokasi/Area Ruangan Gedung Kampus, Kota Kabupaten, Propinsi Negara Benua Planet
Jenis Jaringan LAN MAN WAN Internet
Nilai-nilai pada tabel di atas bukan merupakan nilai mutlak. Karena jarak antar komputer bisa saja lebih pendek tergantung pada kondisi area suatu wilayah. (Melwin Syafrizal, 2005) Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya menghubungkan PC ke workstation di kantor dengan tujuan pemakaian resource sharing misalnya printer (lihat Gambar 2.1). MAN merupakan versi LAN yang mencakup area lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN juga telah mampu menunjang data dan suara. Sedangkan WAN adalah jaringan yang mencakup daerah geografis yang luas, seperti negara dan benua. WAN tidak hanya menggunakan media kabel seperti serat optik tetapi juga media wireless dan satelit. Pada jaringan client server terdapat dua elemen komputer, yaitu komputer client dan komputer server. Komputer server berfungsi melayani seluruh komputer yang terdapat dalam jaringan tersebut, sehingga seluruh kegiatan terpusat pada komputer server. Sedangkan komputer client dapat menerima dan memanfaatkan pelayanan dari komputer server. Dalam membangun jaringan client server, komputer server biasanya memiliki kemampuan yang lebih tinggi daripada komputer client, namun tidak harus selalu demikian. Dimungkinkan juga dalam jaringan terdapat lebih dari satu komputer server, sesuai dengan jaringan yang ingin dibangun.
2.1.3 Jaringan Ethernet
Universitas Sumatera Utara
TCP/IP merupakan standar software, menentukan apa yang harus dilakukan oleh suatu bagian dari software jaringan pada sebuah mesin, untuk dapat berkomunikasi dengan software jaringan pada mesin lain. Agar dapat bekerja, TCP/IP harus menggunakan beberapa sistem hardware jaringan yang mendasar. Ethernet adalah sistem yang paling umum untuk LAN. Namun, untuk diperhatikan bahwa Ethernet bukan bagian dari TCP/IP karena TCP/IP berjalan pada banyak tipe hardware yang berbeda-beda yang bukan Ethernet, misalnya token ring, jalur telepon, dial-up, packet radio, dan sebagainya. TCP/IP hanya berinteraksi dengan Ethernet yang merupakan layer akses jaringan untuk menggunakan kapabilitasnya untuk menggerakkan paket di sepanjang kabel lokal. Ethernet merupakan standar untuk interface elektrik, tipe kabel, konfigurasi konektor, dan sebagainya, serta bagaimana hardware mengirim sebuah paket Ethernet dari satu mesin ke mesin lain pada kabel yang sama atau pada segmen Ethernet yang sama. Sebaliknya, TCP/IP tidak mengetahui tentang detail pengkabelan. (Niall Mansfield,2004)
2.1.3.1 Ethernet Addressing a.Ethernet menggunakan alamat Ethernet, juga disebut MAC (Media Access Control) atau alamat hardware b.Alamat Ethernet terdiri dari enam byte atau 48 bit, ditulis dalam heksadesimal. Pada Linux, hal ini ditunjukkan dengan huruf besar, dipisahkan oleh titik dua (:) misalnya 00:D0:B7:B6:3D:F6. Pada Windows, alamat itu ditunjukkan dalam huruf kecil yang dipisahkan oleh tanda hubung, misalnya 00-d0-b7-b63d-f6 c.Alamat Ethernet secara global adalah unik, ditentukan oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE). Para pemanufaktur hardware Ethernet membeli sejumlah angka dengan ukuran tetap. Jadi dari alamat Ethernet pada sebuah peralatan, kita dapat mengetahui siapa pembuatnya. Sebagai contoh : 00:50:38:CE:26 adalah Cisco Address 08:00:20:0A:74:AA adalah Sun Microsystems address
2.1.3.2 Teknologi Ethernet
Universitas Sumatera Utara
Untuk teknologi Ethernet digunakan format : [X] [Y] [Z]
Contoh: 10BaseT, artinya 10, adalah kecepatan dengan satuan Mbps (Mega Byte per second). Selain 10 juga 100, 1000 Base, adalah teknologi yang digunakan berupa Baseband. Selain itu ada juga Broadband T, untuk Twisted Pair, dimana media yang digunakan adalah kabel berpilin (twisted pair).
Teknologi Ethernet terdiri dari Ethernet, Fast Ethernet, Gigabit Ethernet, 10 Gigabit Ethernet dan WAN Phy. Pada Teknologi Ethernet terdapat :
a.10Base-5, teknologi Ethernet ini menggunakan kabel coax dan disebut juga jaringan Thick Ethernet b.10Base-T, teknologi jaringan untuk LAN yang menggunakan hub sebagai repeater.T berarti menggunakan kabel twisted pair. Dan perangkat disisi pengguna disebut NIC (Network Interface Card) c.10Base-F, teknologi yang menggunakan fiber optic dan banyak digunakan untuk menghubungkan antar gedung. Jarak maksimumnya adalah 2000 m.
Gambar 2.3 Teknologi Ethernet 10Base-T
2.1.4 Komponen Jaringan
Hampir semua jaringan komunikasi moderen dibuat dengan cara menyambungkan berbagai hardware untuk membentuk suatu jalur dari terminal pengirim ke terminal penerima. Berikut beberapa komponen jaringan yang terdiri dari software dan hardware.
Universitas Sumatera Utara
software berupa sistem operasi yang di install pada kedua PC yang mendukung jaringan, bersifat multiuser, bersifat multitasking dan memungkinkan penggunaan hardware dalam skala besar. Beberapa jenis Sistem Operasi jaringan yang banyak beredar saat ini adalah : Sun Solaris, Microsoft, Linux, Novell Netware, Apple Mac X. Beberapa hardware jaringan yang biasa digunakan adalah :
2.1.4.1 Kartu jaringan
Kartu jaringan atau sering disebut NIC (Network Interface Card) memiliki fungsi utama untuk mengirim data ke jaringan dan menerima data yang dikirim ke terminal kerja. Selain itu NIC juga mengontrol data flow antar sistem komputer dengan sistem kabel yang terpasang dan menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan menterjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer. Kartu dipasang pada salah satu slot ekspansi pada motherboard komputer. Jenis kartu yang dipasang harus sesuai dengan jaringan yang akan dibangun. Skripsi ini menggunakan jaringan dengan arsitektur Ethernet, oleh karena itu menggunakan Ethernet card. Meskipun NIC diproduksi oleh beberapa manufaktur, namun semuanya dapat digunakan untuk saling berhubungan dalam sistem jaringan yang umum digunakan. NIC juga dapat dibeli sesuai dengan kebutuhan, jika menggunakan kabel UTP maka diperlukan NIC dengan interface UTP, begitu pula jika menggunakan kabel BNC maka NIC yang digunakan adalah NIC dengan interface BNC. Tersedia juga NIC dengan interface kabel UTP dan BNC yang dikenal dengan network card combo.
2.1.4.2 Konsentrator (Hub dan Switch)
Merupakan suatu perangkat yang menyediakan jalur fisik bagi sebuah sinyal, untuk dapat menyeberang dari satu kabel ke kabel berikutnya. Misalnya, untuk menyambungkan sejumlah komputer dalam satu gedung, kabel-kabel komunikasi ditarik dan dipusatkan pada ruangan pengkabelan. Untuk menyambungkan semua kabel yang datang digunakan hub atau switch. Dibandingkan hub, switch memiliki manajemen trafik data yang lebih baik. Misalnya suatu konsentrator 100 Mbps dan mempunyai 16 port, jika berupa hub maka setiap port akan memiliki transfer data
Universitas Sumatera Utara
maksimum 6,25 Mbps, jika berupa switch maka kecepatan transfer data maksimum tiap port tetap 100 Mbps.
2.1.4.4 Kabel
Hubungan komputer secara fisik umumnya dilakukan melalui kabel. Kabel menghantarkan sinyal-sinyal informasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Perpindahan sinyal ini dapat terjadi di antara dua tempat di dalam sebuah ruangan, atau melintas jarak yang sangat jauh di antara dua buah negara. Panjang maksimum kabel merupakan salah satu kriteria terpenting di dalam suatu perancangan. Pembungkus pelindung (shielding) merupakan kriteria desain yang penting lainnya. Beberapa kabel yang umum digunakan pada jaringan komputer adalah a. Kabel Twisted Pair
Kabel twisted pair mempunyai struktur seperti kabel telepon, terdiri dari 4 pasang kabel kecil yang berlilitan (twisted) didalamnya. Lilitan kabel-kabel ini berfungsi untuk mengurangi interfensi gelombang elektromagnetik. Kabel twisted pairs terbagi dua yaitu UTP (Unshielded Twisted Pairs) dan STP (Shielded Twisted Pairs). Unshielded berarti bahwa kabel jenis ini kurang tahan terhadap interfensi gelombang elektromagnetik. Jarak jangkauan kabel UTP mencapai 100 m dan transfer data maksimum mencapai 100 Mbps untuk kategori 5 dan 1 Gbps untuk kategori 6. Pada STP terdapat shielded berupa lilitan kawat melingkupi kedelapan kabel inti untuk mengurangi interfensi gelombang elektromagnetik sehingga data yang dicapai lebih tinggi, yaitu 1 Gbps. Konektor yang digunakan untuk kabel twisted pair adalah jenis RJ45.
b. Coaxial
Kabel data yang mirip dengan antena TV dengan sebuah kabel inti di bagian tengah yang dilingkupi oleh serabut kawat di bagian luarnya. Kabel Coaxial terdiri dari 2 jenis, yaitu RG 5 (Thick Ethernet) dan RG 58 (Thin Ethernet). Kabel RG 58 lebih kecil dan biasanya berwarna hitam. Kabel RG 5 biasanya berwarna kuning dan hitam.
Universitas Sumatera Utara
Kecepatan data maksimum untuk kabel BNC adalah 10 Mbps dan jarak maksimumnya 100 m sedangkan untuk kabel RG 5, transfer data bisa mencapai Gbps dan jarak maksismumnya mencapai 500 m.
c. Kabel Fiber Optic
Kabel serat optik dibuat dari gelas silika dengan bentuk penampang yang bervariasi. Pembuatan serat optik dilakukan dengan cara menarik bahan gelas kental cair sehingga dapat diperoleh serabut/serat gelas dengan penampang tertentu. Proses ini dikerjakan dalam keadaan bahan gelas yang panas. Berlainan dengan telekomunikasi yang mempergunakan gelombang elektromagnet maka pada serat optik gelombang cahayalah yang bertugas membawa sinyal informasi. Pertama microphone merubah sinyal suara menjadi sinyal listrik. Kemudian sinyal listrik ini dibawa oleh gelombang pembawa cahaya melalui serat optik dari pengirim (transmitter) menuju alat penerima (receiver) yang terletak pada ujung lainnya dari serat. Modulasi gelombang cahaya ini dapat dilakukan dengan merubah sinyal listrik termodulasi menjadi gelombang cahaya pada transmitter dan kemudian merubahnya kembali menjadi sinyal listrik pada receiver. Pada receiver sinyal listrik dapat dirubah kembali menjadi gelombang suara. Tugas untuk merubah sinyal listrik ke gelombang cahaya atau kebalikannya dapat dilakukan oleh komponen elektronik yang dikenal dengan nama komponen optoelectronic pada setiap ujung serat optik. Dalam perjalanannya dari transmitter menuju ke receiver akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel serat optik dan konektor-konektornya (sambungan). Karena itu bila jarak ini terlalu jauh akan diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang bertugas untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman. Karena menggunakan cahaya, transfer data yang dihasilkan bisa diatas 1 Gbps dan daya jangkaunya mencapai 5 km.
2.2 Arsitektur Jaringan Komputer
Berbeda dengan jaringan teknologi telepon, yang dirancang dan dibuat oleh sebuah perusahaan tunggal dan tidak dimaksudkan untuk bekerja secara kompatibel dengan sistem-sistem lain, teknologi jaringan komputer diciptakan secara kumulatif oleh
Universitas Sumatera Utara
berbagai perusahaan, badan standar, dan pemerintah. Teknologi-teknologi ini dirancang untuk dapat kompatibel tidak hanya dengan perangkat-perangkat dari pabrikan lain, namun juga dengan sistem-sistem lain, mulai dari personal computer hingga komputer mainframe, dan juga beragam jenis sistem operasi dan software aplikasi. Tuntutan seperti ini tidak mungkin dapat terpenuhi tanpa adanya standarstandar. Secara formal Intitute Of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) adalah lembaga yang menyusun berbagai spesifikasi untuk teknologi komunikasi data, standar-standar ini disusun dengan merujuk kepada sebuah model konsepsional yang disebut sebagai Model Referensi Jaringan OSI (Open System Interconnection).
Gambar 2.4 Perbandingan Model OSI dan TCP/IP
Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya error selama proses transfer data berlangsung. Model layer OSI dibagi dalam dua group: upper layer dan lower layer. Upper layer fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada lower layer. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Masing-masing lapisan menunjukkan bahwa “melayani lapisan di atasnya” dan “mengkonsumsi data dari lapisan di bawahnya”. (http:// www.infoteknologi.com/ diakses 29 maret 2007)
Tabel 2.2 7 Lapisan Model OSI dan tanggung jawabnya
Universitas Sumatera Utara
Model OSI Application
Keterangan Interface antara user dan komputer. Bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
Presentation
Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
Session
Menentukan
bagaimana
dua
terminal
menjaga,
memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut "session". Transport
Bertugas mengatur aliran data, membagi data menjadi segmen-segmen dengan
ukuran
yang
disesuaikan
menurut format lapisan di bawahnya dan menyediakan penanganan error (error handling). TCP dan UDP adalah contoh-contoh protokol yang berada pada lapisan ini. Network
Membicarakan pengalokasian sebuah alamat global yang unik untuk tiap-tiap perangkat jaringan (IP Address), dan membentuk rute komunikasi (routing) dari satu simpul ke simpul berikutnya di dalam jaringan dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
Data Link
Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan hardware, lalu diangkut melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan.
Universitas Sumatera Utara
Physical
Bertanggungjawab atas proses data menjadi bit-bit (biner 1 atau 0) dan mentransfernya melalui media kabel dan menjaga koneksi fisik antar sistem. Lapisan fisik juga
membicarakan
tipe-tipe
medium
transmisi,
termasuk panjang maksimum dan minimum kabel, piranti koneksi fisik, misalnya jack kabel, dan tentunya level-level tegangan sinyal.
2.3 Standar dan Arsitektur TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan computer yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer. TCP/IP merupakan protokol standar pada jaringan Internet yang menghubungkan banyak komputer yang berbeda jenis mesin maupun sistem operasi agar dapat berinteraksi satu sama lain. Terdapat perbedaan antara kata “Internet” dengan “internet”. “Internet” adalah International Network sedangkan “internet” adalah internetworking. Kata “internet” pada IP adalah internetworking. Protokol merupakan himpunan aturan yang memungkinkan komputer untuk berhubungan
antara
satu
dengan
yang
lain,
biasanya
berupa
bentuk/waktu/barisan/pemeriksaan error saat transmisi data. Jika diasumsikan jenis komputer berbeda adalah sebagai dua orang yang berasal dari bangsa yang berbeda akan berdialog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat mengerti dan berbicara dengan bahasa kebangsaanya masing-masing sehingga dapat dipastikan bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak akan tercapai. Oleh karena itu agar dialog dan komunikasi dapat berjalan dengan lancar maka masing-masing orang harus berdialog dengan memakai jasa penterjemah atau protokol. (winarno sugeng, 2006) Jaringan TCP/IP dapat dianalogikan dengan pengiriman informasi melalui surat/kartu pos (sistem postal). Pada sistem postal, setiap rumah dan kantor memiliki alamat pos unik yang digunakan setiap kali kita ingin mengirim surat/kartu pos. Demikian juga halnya dengan setiap mesin pada jaringan TCP/IP, mesin-mesin ini memiliki alamat unik yaitu IP Address. Ketika komputer A mengirim paket ke
Universitas Sumatera Utara
komputer B, maka komputer A harus menentukan IP Address nya sebagai tujuan, dan sebaliknya. IP Address adalah unik di seluruh dunia (kecuali untuk penggunaan alamat privat yang tidak dapat dilihat oleh setiap orang) dan hanya ada satu. (Niall Mansfield, 2004)
Arsitektur TCP/IP
Secara hirarki, arsitektur TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI yang setiap lapisannya menyediakan tipe khusus pelayanan jaringan. Terdapat 4 lapisan pada TCP/IP yaitu Application layer, Transport layer, Internet layer, Network Interfacelayer.
Gambar 2.5 Layer pada TCP/IP
2.3.1 Application Layer
Sama dengan model OSI, pada lapisan ini terletak semua aplikasi atau protokolprotokol tingkat tinggi yang menggunakan protokol TCP/IP misalnya terminal virtual (TELNET), transfer file (FTP), SMTP, DNS, dan HTTP.
2.3.2 Transport Layer
Sama dengan model OSI, berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antar dua komputer. Protokol tersebut adalah TCP dan UDP. TCP berfungsi untuk melakukan transmisi data per-segmen artinya paket dipecah kemudian dikirim satu persatu hingga selesai. Agar pengiriman data sampai dengan baik, maka setiap paket pengiriman, TCP akan menyertakan nomor seri (sequence number). Adapun komputer tujuan yang menenrima paket tersebut harus mengirim
Universitas Sumatera Utara
balik sebuah sinyal Acknowledge dalam satu periode yang ditentukan. Bila pada waktunya komputer tujuan belum juga memberikan Acknowledge, maka terjadi time out yang menandakan pengiriman paket gagal dan harus diulang kembali. Model protokol TCP bersifat connection oriented protocol. Sedangkan UDP (User Datagram Ptotocol) bersifat connectionless protocol.
2.3.3 Internet layer Internet layer dapat dianalogikan dengan kantor pos yang hanya bertugas mengirimkan paket dan tidak peduli dengan isi paket yang dikirim. Di lapisan ini terdapat tiga komponen, yaitu IP (Internet Protocol), ICMP (Internet Massage Control Protocol), dan ARP (Address Resolution Protocol)
2.3.3.1 IP (Internet Protocol)
IP merupakan komponen utama dalam TCP/IP, bersifat connectionless dan tidak reliable. IP melakukan usaha sebaik mungkim untuk mengirim paket, namun tidak menjamin paket sampai di tujuan dengan kondisi baik. Header IP berisi informasi versi IP (IPv4 atau IPv6), panjang header dalam satuan byte, tipe servis, informasi pemecahan paket (dimungkinkan adanya perbedaan lebar data jalur-jalur fisik yang dilewati), jumlah komputer/router yang dilewati (biasa disebut time to live atau TTL, untuk mencegah paket IP terus-menerus berada di jaringan), alamat IP asal dan tujuan, dan opsi-opsi (misalnya router yang harus dilewati).
2.3.3.2 ARP (Address Resolution Protocol)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa agar mesin A dapat mengirim ke mesin B, mesin A harus mengetahui MAC Address (alamat Ethernet) dari mesin B. Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana mesin A menemukan alamat Ethernet mesin B. Jawabannya adalah dengan menggunakan ARP. ARP adalah protokol yang bertugas untuk menemukan hardware address suatu host dengan alamat IP tertentu. ARP bekerja dengan mengirimkan paket yang berisi IP Address (yang ingin diketahui Ethernet address-nya) ke alamat broadcast Ethernet.
Universitas Sumatera Utara
Karena dikirim ke Ethernet broadcast maka semua card akan mendengar paket ini. host yang merasa memiliki IP Address ini akan membalas paket tersebut, dengan mengirimkan paket yang berisi pasangan IP Address dan Ethernet Address. Agar tidak sering terjadi permintaan jawaban, jawaban disimpan di memori yaitu pada ARP cache untuk sementara waktu. Jika alamat IP itu milik host yang berada di luar jaringan lokal maka router yang akan menjawab dan memberikan alamat hardware router, untuk selanjutnya paket tersebut dikirim ke router tersebut. Jadi ARP bertugas menterjemahkan alamat IP menjadi alamat hardware. Setiap host selalu mempunyai cache ARP yang mentranslasikan alamat IP ke alamat hardware (MAC Address), secara default umumnya 15 menit sekali terjadi updated tabel ARP. Ada juga RARP (Reverse ARP) yang kebalikan dari ARP yaitu menentukan IP dari suatu nomor hardware. ( Winarno Sugeng, 2006) Misalnya IP Address mesin A 192.168.0.7, dan ia ingin mengirim ke mesin B dengan alamat 192.168.0.20. Mesin .7 harus menemukan MAC Address mesin .20 Mesin A mengirim sebuah broadcast Ethetnet yang berisi paket permintaan ARP kapada data field. Paket ARP berisi IP Address dan MAC Address yang diperlukan mesin A yaitu 192.168.0.20.
2.3.3.3 ICMP (Internet Massage Control Protocol)
ICMP bertugas mengirimkan pesan-pesan jika terjadi gangguan di lapisan internet dan transport. Pesan kesalahan yang disampaikan oleh ICMP, misalnya tujuan tidak dapat dicapai, jaringan atau host tujuan tidak tercapai, protokol atau port tujuan tidak ada, dan lompatan antar router sudah melebihi batas. ICMP juga dapat menerima query, misalnya echo atau echo reply untuk mengecek koneksi antar dua host, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu host, dan netmask suatu host. Paket ICMP tidak dikirim jika terjadi kegagalan atas suatu paket ICMP dan paket-paket yang bersifat broadcast dan multicast.
2.3.4 Network Interface Layer
Lapisan Fisik dan Lapisan Jalur-Data (model OSI) dari susunan TCP/IP sering disebut Network Interface Layer. Layer ini bertanggung jawab mengirim dan menerima data
Universitas Sumatera Utara
ke/dari media fisik. Media fisik bisa berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio, sehingga protokol ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain.
2.4 Pengalamatan IP (Internet Protocol) IP Address merupakan suatu komponen vital dalam dunia Internet. Alamat IP merupakan identitas dari pemakai Internet sehingga antara satu alamat dengan alamat lainnya tidak boleh sama. Alamat IP digunakan pada paling sedikit 4 kondisi yaitu : a. Alamat IP secara tidak langsung digunakan untuk mengakses berbagai resource b. Administrator jaringan menggunakan alamat IP untuk mengorganisasikan berbagai resource agar terkoneksi ke jaringan mereka. Masing-masing alamat IP terdiri dari 2 bagian yaitu network address dan host address c. Tiap-tiap paket IP pada jaringan memerlukan alamat tujuan untuk mengetahui kemana paket akan dikirimkan d. Terakhir, alamat IP juga berperan di belakang layer. Router, sebagai perangkat yang menghubungkan beberapa LAN membentuk WAN menggunakan alamat IP sebagai masukan untuk menemukan jalur terbaik menuju alamat IP tujuan bagi pengiriman paket. Sering juga disebut routing. (Sportack Mark A. , 2005)
Alamat IP yang dalam hal ini IPv4 merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh titik pada setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut octet. Perhatikan contoh representasi berikut :
Misalnya sebuah PC yang terhubung ke jaringan memiliki alamat IP : 192.168.4.7 192.168.4.7 → ekspresi decimal 1100000.10101000.00000100.00000111 → ekspresi biner 2.4.1 Network dan Host Address
Alamat IP dibangun berdasarkan konsep Network dan host. Perhatikan gambar berikut:
Universitas Sumatera Utara
191
168
10
5
NETWORK
NETWORK
HOST
HOST
Network Address, digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalnya network address untuk host dengan IP address kelas B 191.168.10.5 adalah 191.168.0.0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (191.168) untuk menentukan ke mana paket tersebut harus dikirimkan. Host Address, merupakan nilai unik yang mengidentifikasikan setiap mesin dalam sebuah network. Nilai harus spesifik karena membedakan mesin individu dalam sebuah grup network. Dengan kata lain, konsep network dan host pada alamat IP ini dapat mengurangi beban kerja router dan menggambarkan bagaimana setiap perangkat dihubungkan ke Internet. Tiap router hanya mengingat jalur pada network address. Tiap-tiap network address yang sama terdiri dari banyak host address yang berbeda. (Rahmat Rafiudin, 2006)
2.4.2 Kelas IP Address
Untuk memudahkan administrasi, perancangan dan skema pengalamatan IP dalam jaringan, maka IP Address diklasifikasikan ke dalam 5 kelas yaitu : A, B, C, D, dan E. A, B dan C adalah kelas terpenting yang sering digunakan.
32 bit KELAS A NETWORK
HOST
HOST
HOST
Kelas A memiliki range NETWORK address : 0 – 127 Jumlah host yang bisa dibentuk kelas A adalah 2 24 – 2 = 16.777.214
KELAS B NETWORK
NETWORK
HOST
HOST
Universitas Sumatera Utara
Kelas B memiliki range NETWORK address : 128 – 191 Jumlah host yang bisa dibentuk kelas B adalah 2 16 – 2 = 65.534 KELAS C
NETWORK 8 bit
NETWORK 8 bit
NETWORK 8 bit
HOST 8 bit
Kelas C memiliki range NETWORK address : 192 – 223 Jumlah host yang bisa dibentuk kelas C adalah 2 8 – 2 = 254
Untuk beberapa IP address tertentu dikelompokkan sebagai IP Address Private, di mana mereka tidak dirutekan melintasi Internet.
Kelas A
10.0.0.0
-
10.255.255.255
Kelas B
172.16.0.0
-
172.31.255.255
Kelas C
192.168.0.0
-
192.168.255.255
Loopback Address 127.0.01, sebuah address khusus untuk dirinya sendiri. Tidak peduli berapa banyak IP Address biasa yang ada pada sebuah mesin, atau bahkan jika ia tidak punya sama sekali, ia selalu dapat mengirim kepada dirinya sendiri dengan menggunakan address tersebut. Ini berguna untuk testing atau untuk pemakaian layanan jaringan yang ada pada mesin lokal. (Niall Mansfield, 2004)
2.4.3 Subnetting (Netmask)
Subnetting merupakan metode untuk membagi jaringan besar menjadi lebih kecil (subnetwork) dalam rangka memberikan fleksibilitas addressing. Dengan subnetting, sebuah address jaringan (network address) tunggal dipecah menjadi banyak subnetwork atau subnet. ( Rahmat Rafiudin, 2006) Sebagai contoh, network 192.168.10.0, 192.168.20.0, 192.168.30.0 merupakan subnet network tunggal 192.168.0.0
Universitas Sumatera Utara
NETWORK
NETWORK
HOST
HOST
NETWORK NETWORK SUBNET 11111111 . 11111111 . 11111111 . 255
.
255
.
255
.
HOST 00000000
(biner)
0
(decimal)
Dapat terlihat bahwa subnet address dibuat dengan meminjam bit porsi host dan menjadikannya sebagai subnet. Jumlah bit yang dipinjam bervariasi tergantung pada nilai subnet mask atau netmask. Netmask ialah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dan host ID juga menentukan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. Pada routing, netmask address digunakan untuk melakukan masking/filter dengan hanya memperhatikan beberapa bit saja dari IP address sehingga dapat ditentukan ke mana paket tersebut dikirim. Netmask default untuk tiga kelas address adalah sebagai berikut : Table 2.3 Netmask default kelas address
Jika netmask adalah 255.255.255.0, maka range terdiri atas semua IP address yang memiliki tiga byte pertama yang sama dengan IP Address dari mesin tersebut. (Rahmat Rafiudin, 2006) Sebagai contoh , sebuah kombinasi IP address mesin A 192.168.0.7 dan netmask 255.255.255.0 menentukan range 192.168.0.7 – 192.168.0.255 sehingga mesin A dapat berbicara langsung ke semua mesin pada range tersebut. Selain dalam notasi dotted desimal, subnet mask sering ditulis dalam angka sebenarnya yang merepresentasikan jumlah bit dalam mask. Sebagai contoh, subnet mask 255.255.255.0 ditulis dengan 192.168.0.0/24, menunjukkan bahwa address yang tersedia pada subnet tersebut sebanyak 256 yang terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
Network Address = 192.168.0.0 Broadcast Address = 192.168.0.255 Range IP Address = 192.168.0.1 s/d 192.168.0.254
Tabel berikut menunjukkan mask umum yang digunakan pada environment jaringan rumah dan kantor.
Tabel 2.4 Daftar mask yang umum digunakan
Jadi, ketika memiliki subnet mask 255.255.255.128, akan berpeluang memiliki 128 buah IP address. Dapat disimpulkan bahwa :
a. Netmask digunakan hanya ketika mengirim, karena ia memberi tahu TCP/IP apakah ia dapat mengirim ke suatu tujuan secara langsung b. Netmask tidak relevan ketika menerima; jika sebuah paket tiba pada sebuah mesin, ia hanya ada pada mesin. Jadi, netmask hanya berada pada mesin dan bukan pada paket c. Netmask memberi tahu bagaimana sebuah mesin cocok dengan jaringan di sekelilingnya, yaitu IP Address dari jaringan yang terkoneksi secara lokal (Niall Mansfield, 2004)
Universitas Sumatera Utara
2.4.5 DHCP (Dynamic host Configuration Protocol)
DHCP merupakan salah satu keunggulan dari teknologi IPv4, dimana dengan DHCP tersebut, alamat IP dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis oleh server ketika komputer baru akan terhubung ke dalam satu jaringan. DHCP sendiri berfungsi untuk memberikan IP Address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP Address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP Address ini, DHCP hanya meminjamkan IP Address tersebut . Jadi pemberian IP Address ini berlangsung secara dinamis. (Winarno Sugeng, 2006)
1. Jaringan Diskless
Jaringan diskless atau dapat disebut sebagai jaringan tanpa hardisk sebenarnya sudah diterapkan pada era mikrokomputer, antara lain untuk platform Novell (Netware), Unix dengan dumb terminal ataupun platform lainnya yang memungkinkan. (Indrajit et al,2002,hal:3). Pengertian diskless adalah memungkinkan client yang tidak dilengkapi dengan media penyimpanan, seperti hardisk, CDROM, dan sebagainya untuk dapat digunakan layaknya sebuah terminal dengan menggunakan semua resource yang dimiliki oleh server. Proses diskless akan membantu komputer client untuk dapat mengaktifkan sistem operasi tersebut berupa file kernel yang dieksekusi di sisi komputer client. Setelah proses diskless selesai, dilanjutkan akses melalui jaringan untuk mengeksekusi X-Server di sisi komputer client, sehingga komputer client dapat mengakses semua aplikasi berbasis
X-terminal. Proses tersebut memungkinkan
komputer lama seperti komputer 486 dengan memori 8 MB tanpa menggunakan hardisk dapat menjalankan kernel dan mengeksekusi X server. Setelah proses eksekusi X server berhasil, proses dialihkan ke sever XDM pada komputer server dengan konfigurasi yang tinggi. Proses yang telah diarahkan tersebut seolah-olah berjalan di komputer client dengan kecepatan yang tinggi. Sebenarnya, proses tersebut terjadi di server sedangkan output di client.
Universitas Sumatera Utara
2.6.1 Konsep Kerja
Jaringan diskless X terminal merupakan jaringan client/server, yaitu client di-boot menggunakan disket atau bootrom yang sudah terpasang kernel. Setelah kernel di-load dalam memori, ia akan mencari server yang memiliki boot protokol (BOOTP atau DHCP). Server yang menangkap permintaan tersebut dan melihat terlebih dahulu apakah komputer client tersebut merupakan salah satu komputer yang boleh masuk? Proses ini dilakukan dengan memeriksa database server apakah ada informasi unik komputer client sudah terdaftar. Informasi tersebut adalah “nomor hardware” pada ethernet card yang biasa disebut dengan MAC address. Jika ada, server akan memberikan IP address, NetMask, Gateway, hostname dan informasi lainnya. Selanjutnya, komputer client dapat mengakses root filesystem dan menjalankan aplikasi diskless Xterminal. proses
Proses MAC client terdapat atau tidak
Client merequest untuk mendapatkan sistem Server merespon, memberi IP address dan parameter lainnya
client
server
Gambar 2.6 Model jaringan client/Server
1.7.1 Keuntungan dan Kerugian Menerapkan Diskless
2.6.2.1 Keuntungan
Beberapa keuntungan menerapkan jaringan diskless adalah sebagai berikut: 1. Biaya Diskless memungkinkan spesifikasi komputer untuk client minimal. Komputer model lama seperti pentium I ataupun pentium II dapat beropersi selayaknya pentium IV ataupun Core 2. Selain itu, dapat meminimalkan perangkat seperti hardisk, CDROM dan floppy. 2. Pemeliharaan
Universitas Sumatera Utara
Pemeliharaan jauh lebih sederhana dibandingkan dengan membangun jaringan biasa yang menggunakan hardisk. Pada jaringan diskless cukup dilakukan pemeliharaan pada satu komputer saja, yaitu pada komputer server. 3. Performance Seluruh proses yang terjadi sebenarnya dilakukan pada server sedangkan client hanya menampilkan keluaran yang berasal dari server. Jadi, jika menggunakan pentium I sebagai client sedangkan servernya menggunakan Core 2, maka client tersebut seolah-olah menjalankan sistem dengan komputer Core 2. 4. Backup Tidak perlu melakukan backup data untuk seluruh komputer karena seluruh data yang ada sebenarnya tersimpan di server walaupun setiap client mempunyai tempat penyimpanannya sendiri akan tetapi keseluruhannya tetap berada pada satu komputer yaitu server. Dengan demikian hanya memerlukan backup data pada server saja. 5. Pengembangan Untuk melakukan upgrade baik software maupun hardware akan lebih mudah karena semuanya sudah terpusat. Jadi jika ingin lebih meningkatkan kinerja dari client maka yang perlu dilakukan hanya meningkatkan kemampuan server maka kemampuan client juga secara otomatis akan bertambah pula. Demikian juga dengan software. Jika ingin menambah ataupun mengurangi software agar sesuai dengan kebutuhan maka seluruhnya hanya perlu dilakukan pada server saja.
1. Kekurangan
Walaupun memiliki beberapa kelebihan akan tetapi tetap saja masih memiliki beberapa kekurangan, antara lain: c. Memerlukan biaya tambahan yang cukup besar karena setiap software yang terdapat di dalamnya bahkan termasuk sistem operasi dasarnya sendiri memerlukan biaya untuk lisensi keaslian. d. Kinerja server akan menurun apabila terjadi penambahan jumlah client tanpa disertai pula adanya peningkatan pada server.
Universitas Sumatera Utara
e. Memerlukan resource server yang cukup handal dan cukup kuat, dikarenakan setiap proses yang dijalankan oleh setiap client semuanya dikerjakan oleh server sendiri sedangkan client hanya sebagai keluaran yang menampilkan saja.
2. Penggunaan Diskless
Dilihat dari cara kerjanya, sistem ini cocok untuk mereka yang memiliki dua komputer atau lebih. Dengan kata lain, sangat banyak banyak institusi yang bisa memanfaatkan teknologi diskless, misalnya : d. Diskless untuk warung Internet Aplikasi yang tidak kalah menarik adalah untuk warung Internet. Investasi yang jauh lebih murah dibandingkan dengan investasi warnet biasa, dengan bermodalkan komputer lama, seperti pentium I di sisi client yang tidak dilengkapi dengan media penyimpanan seperti hardisk. e. Diskless untuk rental komputer Selain warnet, diskless dapat diterapkan untuk penyewaan komputer untuk pengetikan naskah dan mencetak di sekitar kampus ataupun sekolah. Jarang pelajar yang memiliki komputer pribadi, sehingga memungkinkan mereka untuk menyewa komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas. f. Diskless untuk perkantoran Banyak instansi yang masih memiliki komputer model lama seperti 486 ataupun pentium I dan pentium II. Tentu untuk menjalankan aplikasi terbaru, komputer tersebut tidak dapat melakukannya. Salah satu tindakan kreatif adalah menghubungkan komputer-komputer tersebut dalam suatu jaringan diskless. g. Diskless untuk swalayan dengan banyak kasir. Teknologi ini sangat cocok untuk pasar swalayan yang biasanya memiliki kasir yang cukup banyak. h. Diskless kampus dan sekolah
i.
Diskless untuk penelitian Proyek penelitian tidak harus menggunakan komputer yang cukup canggih guna membantu mekanisme waktu kerja. Biaya tersebut dapat dialokasikan untuk
Universitas Sumatera Utara
keperluan yang lebih penting. Cukup dengan satu server yang optimal dan komputer client dengan spesifikasi rendah sehingga jika terjadi kerusakan pada komputer client tidak terlampau maksimal. j.
Diskless untuk keluarga Terkadang perlu untuk berbagi komputer dengan keluarga, sehingga dapat menimbulkan suatu kecemasan terhadap keamanan data penting atau perebutan penggunaan komputer. Dengan menerapkan diskless, cukup server berada di kamar atau ruang orang tua sedangkan komputer client di kamar masing-masing anggota keluarga.
2. Windows 2000
Sistem operasi windows 2000 merupakan kelanjutan sistem operasi Windows NT (New Technology) yang terkenal dengan stabilitas serta pengamanannya, baik dalam komputer yang berdiri sendiri (stand-alone computer) atau dalam jaringan komputer (network computer). Sistem operasi Windows 2000 meneruskan fasilitas keamanan dan kestabilan sistem operasi Windows NT dan mengadopsi kemudahan pemakaian sistem operasi Windows 9x. Sistem operasi Windows 2000 menerapkan fasilitas PnP (Plug and Play) milik sistem operasi Windows 9x untuk mengenal peralatan fisik (hardware) komputer. Akan tetapi Windows 2000 masih dirasakan kaku dan kurang cocok untuk pemakai non bisnis. Hal ini dikarenakan Windows 2000 lebih memperhatikan tingkat keamanan pemakainya. Hal ini dapat dilakukan karena sistem operasi Windows 2000 dapat menjaga tingkat tingkat keamanan data dan program aplikasi yang bekerja di bawahnya dengan metoda pengaturan level pemakai. (Chandra, K. Ian. 2000).
3. Citrix MetaFrame
Untuk bisa membuat jaringan diskless berbasis Windows maka diperlukan tambahan fasilitas yang tidak disediakan secara standard oleh Windows yaitu Citrix MetaFrame dan Citrix ICA (Independent Computing Architecture) client. Citrix MetaFrame
Universitas Sumatera Utara
Server atau sering disebut dengan nama Citrix Presentation Server adalah sebuah akses jarak jauh yang memperbolehkan seseorang untuk terhubung dan menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada pada server pusat. Salah satu keuntungan menggunakan Presentation Server adalah setip orang dapat terhubung pada aplikasi ini dari jarak jauh, dari rumah, warung internet, dan peralatan lainnya di luar jaringannya. Citrix MetaFrame akan digunakan untuk konfigurasi server sedangkan Citrix ICA client digunakan untuk konfigurasi client. Citrix MetaFrame adalah utilitas yang mempunyai kemampuan untuk mentrasfer kemampuan hardware server ke client yang terkoneksi, agar client dapat mempunyai kinerja relatif sama dengan spesifikasi yang dimiliki oleh server. Dengan adanya proses pentransferan tersebut, client dapat mengoperasikan aplikasi yang terinstal pada server secara optimal. (Mumpuni et al,2003,hal:98). Utilitas ini diproduksi dalam berbagai versi untuk sistem operasi Windows, yaitu versi Windows NT 4.0 TS, Windows 2000 Advanced Server, dan Windows XP. Keutamaan dari Citrix MetaFrame adalah sebagai berikut : e.Mendukung thinclient dengan jumlah yang tidak terbatas, tergantung spesifikasi server yang tersedia. f.Selain melalui LAN, Citrix MetaFrame juga dapat mengkoneksikan client melalui jalur telepon standar, jalur ISDN, WAN links, koneksi broadband, serta internet. g.Dalam Citrix MetaFrame, termasuk juga satu set end of end Windows managements tool, yang memungkinkan server dan client yang letaknya relatif jauh dapat dikonfigurasikan dari mana saja. h.Sudah termasuk ICA client creator yang digunakan untuk membuat disket boot untuk client yang berisi protocol Citrix ICA client. i.Mendukung protocol standar untuk jaringan LAN dan WAN, seperti TCP/IP, IPX, SPX dan NetBUI.
4. Citrix ICA client
Selain melakukan konfigurasi server dengan menggunakan utilitas Citrix MetaFrame, proses selanjutnya adalah mendesain client dengan menggunakan utilitas Citrix ICA
Universitas Sumatera Utara
client. ICA adalah sebuah protokol dikhususkan untuk transfer data antara server dan client, tetapi tidak terbatas hanya pada satu platform. Citrix ICA clients merupakan singkatan dari Citrix Independent Computing Architecture clients yang diperkenalkan pada tahun 1989 oleh Citrix Sistem Incorporation. Citrix ICA clients merupakan utilitas yang memungkinkan pengguna mengoperasikan server melalui thinclient (komputer client dengan spesifikasi hardware rendah). Utilitas ini bisa berjalan pada sistem operasi keluarga Microsoft Windows (Windows 9x, Windows NT Workstation, Windows Me, Windows Xp dan Windows CE). Sedangkan client yang digunakan bisa menggunakan hardisk atau bisa juga tanpa menggunakan hardisk. (Mumpuni et al,2003,hal:117). ICA secara garis besar bertujuan sama pada windows server seperti Sistem X Window. ICA juga menyediakan untuk umpan balik masukan user dari client ke server, dan sebuah perubahan tujuan untuk server mengirimkan keluaran grafis dari aplikasi yang berjalan kepada client. client yang menggunakan hardisk mempunyai kelebihan yaitu pada proses bootingnya akan lebih cepat dibandingkan dengan yang menggunakan bootdisk. Keuntungan yang lain untuk client yang menggunakan hardisk adalah untuk konfigurasi relatif lebih mudah. Kelemahan lainnya untuk client tanpa hardisk adalah floppy ataupun cd rom tidak akan terbaca baik oleh server maupun oleh client itu sendiri. Akan tetapi kelebihan dari client tanpa hardisk adalah bahwa setiap kali booting maka akan langsung masuk ke dalam lingkungan desktop server sedangkan pada client yang menggunakan hardisk akan terlebih dahulu memasuki lingkungan desktop client itu terlebih dahulu lalu masuk ke destop server.
Universitas Sumatera Utara