BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai dasar dari penelitian ini. Teori-teori tersebut didapat dari sumber-sumber yang terpercaya seperti jurnal, textbook dan internet.
2.1.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan komputer dan perangkat lain yang
terhubung
memungkinkan
bersama-sama komunikasi
dalam
dilakukan
beberapa antara
cara
mereka.
untuk Jaringan
memfasilitasi berbagai bentuk komunikasi elektronik, memungkinkan informasi untuk dibagikan oleh komunitas pengguna yang besar dan terdistribusi, dan menyediakan akses ke berbagai semakin beragam layanan. Pertumbuhan eksponensial dalam permintaan untuk produkproduk jaringan dan layanan berarti bahwa teknologi jaringan akan terus berkembang pada kecepatan yang menakjubkan (sumber : Wells, http://www.technologyuk.net/telecommunications/networks/index.shtml, 15 Maret 2012).
9
10
2.1.2 Klasifikasi Jaringan Komputer Klasifikasi jaringan komputer berdasarkan OSI (Open standard Interconnection) layer, fungsi, model komunikasi, media transmisi, arah transmisi. 2.1.3 OSI (Open System Interconnection) Menurut Sofana (2009, h 91-99) model Open System Interconnection (OSI) adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. Osi terdiri dari tujuh layer, antara lain : 1. Application Layer Layer ini menyediakan akses ke lingkungan OSI untuk pemakai dan hanya menyediakan pelayanan distribusi informasi. 2. Presentation Layer Layer ini menyediakan kebutuhan pada proses aplikasi serta memberi layanan keamanan data serta proses penyimpanan file. 3. Session Layer Layer ini menyediakan structural control untuk hubungan antara aplikasi, yaitu membangun, mengatur, dan mengakhiri koneksi antar hubungan aplikasi.
11
4. Transport Layer Layer ini menyediakan suatu mekanisme untuk menukar data antara end system. Transport layer juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan kegunaan dari service network dan menyediakan suatu kualitas permintaan dari layanan untuk entitassession. 5. Network Layer Layer ini berfungsi sebagai penyedia rute fasilitas pada transport layer, agar data dapat sampai ke tujuan. Untuk itu dilakukan proses penyambungan dan pengendalian jaringan. 6. Data Link Layer Layer ini melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang akan dikirimkan menjadi bit-bit agar dapat diproses oleh physical layer. 7. Physical Layer Layer ini menyiapkan sistem penyambungan fisik ke jaringan dan menyesuaikannya sehingga aliran data dapat melewati saluran dengan baik.
12
2.1.4 Berdasarkan Fungsi Berdasarkan fungsi, jaringan komputer dibagi menjadi dua yaitu jaringan client-server dan jaringan ujung ke peer-to-peer (sumber : Prof. Jean-Yves Le Budec, http://ica1www.epfl.ch/~thiran/CoursED/Ch1_Intro.pdf, 15 Maret 2012). a. Jaringan Client-Server Jaringan client-server merupakan komunikasi antara client dengan server dalam jaringan yang pada dasarnya ada satu komputer yang disiapkan menjadi server dan komputer lainnya menjadi client. Semua permintaan layanan sumber daya dari komputer client harus melalui komputer server agar server dapat mengatur semua pelayanannya. Konfigurasi komputer server lebih baik dari komputer client pada segi kapasitas memori, kapasitas harddisk, maupun kecepatan prosesornya. b. Jaringan peer-to-peer Jaringan peer-to-peer adalah sebuah jaringan yang memungkinkan semua komputer dalam lingkungannya bertindak sebagai server yang memiliki kemampuan untuk mendistribusikan sekaligus menerima sumber daya (resource) dari komputer lain. Jaringan peer-to-peer pada umumnya dipakai dalam membangun jaringan berbasis workgroup yang menerapkan fungsi sharing.
13
Klasifikasi peer-to-peer berdasarkan tingkat sentralisasinya ada dua tipe, yaitu : •
Peer-to-peer murni Setiap peer berstatus sebagai client juga server dan tidak ada server pusat yang mengatur jaringan.
•
Peer-to-peer hybrid Mempunyai server pusat yang mengatur jaringan dan ada router yang menjadi pusat jaringan.
2.1.5 Berdasarkan Model Komunikasi Dalam suatu jaringan internet, ada proses dimana client akan berkomunikasi dengan server untuk mengirimkan data di jaringan. Menurut Lukas (2006, h 2-4) inti dari sistem komunikasi adalah pertukaran data antara komputer satu dengan komputer lainnya. Berikut ini merupakan elemenelemen penting dari model komunikasi : •
Source Alat ini menghasilkan data untuk ditransmisikan atau dikirim. Contohnya adalah telepon dan personal komputer.
14
•
Transmitter Transmitter adalah sebuah alat untuk mengirim data dalam bentuk
digital,
sama
seperti
memproduksi
sinyal
elektromagnetik yang akan ditransmisikan secara berurutan. Contoh, sebuah modem menerima aliran bit digital dari komputer dan mengubah aliran bit ke sinyal analog yang dapat diterima oleh jaringan telepon. •
Transmission System Dapat berupa transmisi satu arah (sistem radio) atau dua arah (jaringan telkom).
•
Receiver Menerima sinyal dari sistem transmisi dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat di mengerti oleh alat tujuan. Contoh, sebuah modem akan menerima sinyal analog dari suatu bentuk jaringan atau transmisi dan mengubahnya ke bentuk digital yang dimengerti oleh komputer.
•
Destination Address Sebuah
field
yang
menandakan
bersangkutan akan dikirimkan.
kemana
frame
yang
15
2.1.6 Berdasarkan Media Transmisi Pada dasarnya, media transmisi dibagi menjadi dua macam yaitu kabel dan nirkabel. Terdapat beberapa macam teknologi pada masingmasing media ini. Media kabel merupakan media yang menyediakan saluran satu perangkat ke perangkat lainnya (sumber :
Wells,
http://www.technologyuk.net/telecommunications/networks/transmission _media.shtml, 15 Maret 2012). Macam-macam jenis media kabel antara lain : •
Shielded Twisted Pair (STP) Pada Shield Twisted Pair tiap kawat dibungkus dengan pelindung metalik, kemudian empat pasang kawat itu dibungkus lagi oleh pelindung metalik keseluruhan. Shield Twisted Pair mengurangi noise elektrikal dalam kabel maupun luar kabel. Harganya lebih mahal dan pemasangannya yang sedikit lebih sulit dibandingkan dengan Unshield Twisted Pair dikarenakan adanya pelindung metalik tersebut.
•
Unshielded Twisted Pair (UTP) Unshield Twisted Pair hanya dilindungi oleh satu buah pelindung insulator. Unshield Twisted Pair lebih murah dibandingkan dengan Shield Twisted Pair, lebih mudah dipasang dan juga memiliki diameter eksternal yang kecil. Namun kekurangannya adalah lebih mudah terkena noise elektrikal. Karena tidak dilapisi pelindung metalik.
16
•
Kabel Coaxial Kabel ini dibuat khusus untuk memungkinkan beroperasi pada frekuensi yang lebih luas dibanding Twisted Pair. Kabel coaxial ini dapat digunakan untuk jarak yang lebih jauh. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak terlalu sensitif terhadap interferensi listrik.
•
Fiber Optic Media tipis dan fleksibel yang mampu menghantarkan sinar optikal. Serat optik berbentuk silinder dan terdiri atas tiga bagian konsentrik, yakni inti (core), pelindung (cladding), dan jaket (coating). Prinsip kerja serat optik ini adalah sinyal awal atau sumber yang berbentuk sinyal listrik padat transmitter diubah oleh transducer elektro optik (laser dioda) menjadi gelombang cahaya yang
kemudian ditransmisikan melalui
kabel serat optik menuju penerima yang terletak pada ujung lainnya pada serat optik.
17
2.1.7 Berdasarkan Arah Transmisi Menurut Lukas (2006, pp 31-32) berdasarkan arah transmisinya komunikasi data dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian : simplex, halfduplex, full-duplex
a. Simplex Pada simplex, sinyal hanya ditransmit satu arah saja dimana satu stasiun sebagai pemancar dan yang lainya sebagai penerima. Pada sistem ini aliran data hanya dapat terjadi ke satu arah saja. Contoh komunikasi Simplex adalah pemancar radio.
b. Half-duplex Pada half-dulplex, kedua stasiun mungkin melakukan pengiriman, tapi tidak bisa bersamaan melainkan beroperasi bergantian. Pada sistem ini, aliran informasi dapat terjadi kedua arah tetapi tidak bersamaan. Contohnya dalam kemonunikasi perangkat HT (Handy Talky), jika ingin mentransmisikan informasi ke sisi lain maka fungsi penerima akan dimatikan. Begitu pun sebaliknnya.
a. Full-duplex Dalam
sistem
full-duplex,
kedua
stasiun
mungkin
mentransmisikan secara bersamaan. Aliran dapat terjadi dua arah pada
18
saat bersamaan. Sistem ini dapat terjadi hanya menggunakan sebuah saluran
komunikasi
data
atau
dengan
menggunakan
dua
salurankomunikasi data. Contohnya pada sistem telepon rumah atau telepon seluler.
19
2.2 Teori Khusus Pada bagian ini akan dijelaskan tentang teori-teori khusus mengenai definisi IPTV (Internet Protocol Television), elemen perangkat IPTV dan kebutuhan bandwidth IPTV. 2.2.1
Definisi IPTV Menurut Gunn (2007, p 15), Internet Protocol Television (IPTV) adalah suatu sistem di mana layanan televisi yang disampaikan dengan menggunakan Internet Protocol bisa didistribusikan melalui jaringan packet-switched. Menurut jurnal Rahmanian (2008) media yang digunakan adalah tembaga, serat, dan nirkabel untuk memberikan layanan TV digital melalui IP Jaringan, termasuk layanan siaran TV secara langsung. Memanfaatkan teknologi Internet Protocol untuk memberikan pengalaman enhanced-TV dalam konteks Triple Play (video,suara, data). Layanan IPTV dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok utama : •
Live Television, dengan atau tanpa interaktivitas terkait dengan acara TV saat ini.
•
Time Shift Television, tayangan ulang acara TV yang telah tayang beberapa jam atau hari yang lalu.
•
Video on Demand (VOD) menelusuri katalog video, tidak terkait dengan program TV.
20
IPTV dibedakan dari internet televisi oleh proses standarisasi-nya dan skenario penyebaran dalam jaringan telekomunikasi berbasis pelanggan dengan kecepatan tinggi saluran akses ke pelanggan melalui STB (set-top box) atau peralatan lainnya. 2.2.2 Elemen Perangkat IPTV •
TV head-end : di mana saluran TV dikodekan, terenkripsi dan dikirimkan dalam bentuk aliran IP multicast.
•
VOD platform : dimana aset on-demand video disimpan dan disajikan saat pengguna membuat permintaan dalam bentuk aliran IP unicast.
•
Interactive Portal : memungkinkan pengguna untuk menavigasi dalam layanan IPTV berbeda, seperti katalog VOD.
•
Delivery Network : jaringan packet switched yang membawa paket IP (unicast dan multicast).
•
Home Gateway : peralatan di rumah pengguna yang mengakhiri link akses dari jaringan pengiriman.
•
User's Set-top Box : peralatan di rumah pengguna yang berfungsi untuk mendekode dan mendekripsi siaran TV dan VOD lalu menampilkannya di layar TV.
21
2.2.3
Kebutuhan Bandwidth IPTV Menurut Lokopolo (2011) Video Digital adalah kombinasi dari urutan gambar digital, dan mereka terdiri dari piksel atau elemen gambar. Setiap piksel memiliki dua nilai, yaitu luminance dan chrominance. Luminance mewakili intensitas pixel; chrominance merupakan warna pixel. Tiga byte akan digunakan untuk mewakili warna gambar berkualitas tinggi untuk teknik warna yang benar. Gambar yang ditampilkan secara berurutan menciptakan video digital, dalam hal ini, gambar-gambar tersebut disebut sebagai frame. Sebuah film menggunakan 24 fps (frame per second), namun laju frame dapat berubah sesuai dengan sistem listrik wilayah sehingga ada berbagai jenis frame rate, misalnya, Amerika Utara menggunakan sekitar 30 fps sedangkan televisi Eropa menggunakan 25 fps. Setiap video digital memiliki dimensi lebar dan tinggi, dimensi untuk SDTV adalah 640 × 480 piksel, di sisi lain, HDTV membutuhkan 1920 × 1080 piksel. Selain itu, untuk SDTV dua byte (16 bit) cukup untuk membuat kedalaman warna, untuk HDTV membutuhkan tiga byte (24 bit) untuk membuat kedalaman warna. Untuk tingkat frame 30 fps, ukuran uncompressed data yang dikirim untuk SDTV menjadi 30 × 640 × 480 × 16, dengan kata lain, 147.456.000 bit per detik. Selain itu, untuk HDTV, pada frame rate yang sama, ukuran uncompressed data yang dikirim menjadi 30 × 1920 × 1080 × 24 atau
22
1.492.992.000 bit per detik. Dengan perhitungan sederhana, jelas bahwa pengiriman tanpa menggunakan metode lossy compress layanan service provider kepada pelanggan menjadi terbatas. Kecepatan transfer data yang tinggi akan meningkatkan bandwidth yang dibutuhkan untuk pelanggan, setidaknya 2 Mbps diperlukan untuk menggunakan aplikasi berbasis web pada komputer. Selain itu, 64 Kbps dibutuhkan untuk menggunakan saluran telepon. Untuk layanan Groovia TV dibutuhan bandwidth 6 Mbps. Jadi total keseluruhan bandwidth yang dibutuhkan adalah 8 Mbps. Menurut jurnal Mkwawa (2008) Motion Picture Expert Group (MPEG) adalah format codec yang dipakai oleh jaringan IPTV. MPEGTransport Stream (MPEG-TS) membagi beberapa PES (Packetized Elementary Stream) ke dalam aliran paket, yang cocok dengan transport protocol. Elementary Stream adalah output dari video atau audio codec. Arus ini terbagi ke dalam aliran paket, yang merupakan PES. Misalnya, program tv dengan audio stereo yang dibagi menjadi dua, pes audio dan pes dan video. Kedua aliran ini kemudian digabungkan menjadi satu aliran dengan menggunakan MPEG-TS. MPEG-TS bisa menggabungkan beberapa program tv menjadi satu aliran.