1 BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1. Teori Umum Teori umum adalah teori yang membahas mengenai semua teori yang biasa digunakan sebagai dasar dalam membangun s...
Teori Umum Teori umum adalah teori yang membahas mengenai semua teori yang biasa digunakan sebagai dasar dalam membangun sebuah aplikasi web, adapun teori-teori dasar yang digunakan dalam membangun aplikasi manajemen hotel ini sebagai berikut:
1.1.1. UML Menurut Ambler (2005, ix), UML (Unified Modelling Language) adalah model yang biasa digunakan oleh pengembang sistem profesional untuk mengkomunikasikan pekerjaan mereka dengan stakeholder dan developer lainnya. UML sangatlah penting dalam pembuatan perangkat lunak sejak diperkenalkan pada tahun 1997.
1. Diagram Use Case Menurut Ambler (2005, p33), sebuah UML diagram use case menunjukkan hubungan antara aktor dan use case di dalam sebuah sistem. Adapun penggunaan diagram use case sebagai berikut:
Memberikan gambaran dari semua atau bagian dari kebutuhan penggunaan untuk sistem atau organisasi dalam bentuk penting model.
Mengkomunikasikan lingkup dari perkembangan proyek.
Model analisis dari kebutuhan penggunaan dalam bentuk sistem use case model.
Sebuah use case mendeskripsikan rangkaian aksi yang memberikan nilai ukur pada aktor. (Ambler, 2005, p33).Tata cara pembuatan use case yang baik, antara lain:
Mulailah nama use case dengan kata kerja. Dalam penamaan use case sebaiknya kata kerja seperti “proses”, “melakukan”, dan “mengerjakan” tidak digunakan, sebagai contoh“proses penarikan dana” akan lebih baik menjadi “penarikan dana”. Nama dari use case sebaiknya langsung dapat menyampaikan makna dari use case tersebut, sebagai contoh“Sampaikan Paket Via kendaraan Transportasi”, akan lebih baik jika “pengiriman paket”.
Gambar 1.1.1 Pertimbangan Waktu di Antara Use Case (Ambler, 2005, p35)
Menurut Ambler (2005, p35), aktor adalah orang, organisasi, proses lokal (misalnya, sistem, jam), atau sistem eksternal yang berperan dalam satu atau lebih interaksi dengan sistem (aktor digambarkan dengan figur tongkat).
Gambar 1.1.2 Belanja Online (Ambler, 2005, p36)
Menurut Ambler (2005, p38) Ada beberapa tipe hubungan interaksi yang akan muncul dalam use case, yaitu : Interaksi antara aktor dan use case. Interaksi antara dua use case. Generalisasi antara dua aktor. Generalisasi antara dua use case.
Gambar 1.1.3 Pendaftaran Siswa dalam Universitas (Ambler, 2005, p39)
2. Diagram Kelas
Gambar 1.1.4 Memodelkan Asosiasi Kelas (Ambler, 2005, p50)
Menurut Ambler (2005,p47),diagram kelas adalah suatu kelas yang menampilkan semua kelas yang terdapat dalam sistem, hubungan mereka,
operasi dan atribut dari kelas. Yang mana kelas ini biasanya digunakan untuk :
Menggambarkan konsep domain dalam bentuk model.
Menganalisis persyaratan dalam bentuk model analisis dan konseptual.
Menggambarkan desain secara rinci dari perangkat lunak yang berbasis objek.
Diagram kelas adalah sebuah model yang terdiri dari satu atau lebih kelas yang menggambarkan elemen model seperti kelas, hubungan dan tampilan antarmuka. Ketika membuat sebuah kelas diagram terdapat batasan-batasan yang dapat digunakan untuk menjaga hak akses dari bagian – bagian yang ada di kelas tersebut. Batasan – batasan ini akan digambarkan sebagai berikut :
Gambar1.1.5 Visibility Options on UML Diagram kelas (Ambler, 2005, p48)
Adapula yang harus diperhatikan dalam membuat hubungan antar kelas di dalam kelas diagram. UML memiliki beberapa konsep yang menggambarkan hubungan antar kelasnya, antara lain:
Association, menggambarkan bahwa terdapat hubungan antar kelas yang bersangkutan.
Aggregation, hubungan yang lebih khusus dari associations dimana menyatakan sebuah kelas adalah bagian dari kelas lain.
Composition, hubungan yang lebih erat daripada aggregation dimana apabila kelas utama itu tidak ada, kelas bagian lainnya pun tidak akan ada.
Inheritance, hubungan antar kelas yang mana membantu dalam penggunaan ulang data atau kode yang sudah ada.
Di dalam pembuatan kelas diagram terdapat indikator yang menggambarkan keragaman antar kelas yang akan digambarkan menjadi tabel seperti berikut :
Gambar 1.1.6UML Multiplicity Indicators (Ambler, 2005, p63)
3. Sequence Diagram Menurut Ambler (2005, p80), sequence diagram adalah teknik pemodelan yang dinamik seperti communication diagram. Dimana sequence diagram ini digunakan untuk :
Memvalidasi dan menyempurnakan logika dan kelengkapan skenario yang akan digunakan. Menjelajahi desain sistem yang ada karena sequence diagram menyediakan cara bagi anda untuk menjalankan operasi yang sudah didefinisikan di kelas anda. Mendeteksi hambatan dalam desain dengan melihat alur pesan yang digambarkan di dalam sequence diagram.
Sequence diagram digambarkan dengan aliran pesan pertama kali dari sudut kiri atas. Dimana terdapat pengklasifikasi seperti aktor, kelas, objek, dan use case yang terdapat di atas sequence diagram. Kemudian pesan-pesan yang akan bergerak dari penklasifikasian tersebut akan menggambarkan bagaimana suatu operasi dapat berjalan dari awal sampai akhir.
Gambar 1.1.7Enrolling a Student in a Seminar (Ambler, 2005, p82)
4. Diagram Aktivitas Menurut Ambler (2005, p113), diagram aktivitas adalah aktivitas berorientasi objek yang setara dengan flow chart dan data flow diagram. Diagram aktivitas memiliki kegunaan antara lain sebagai berikut:
Operasi yang kompleks.
Aturan bisnis yang kompleks.
Satu use case.
Beberapa use case.
Proses bisnis.
Proses software.
Proses yang terjadi berbarengan.
Gambar 1.1.8 Diagram Aktivitas dengan pemodelan Arsitektural Perusahaan (Ambler, 2005, p119)
Dalam pembuatan diagram aktivitas yang benar, yaitu antara lain :
Titik awal digambarkan dengan lingkaran penuh.
Gambarkan kunci utama aktivitas dengan garis mendatar
Gambar 1.1.9 Pemodelan Seluruh Aliran Logika dalam Use Case (Ambler, 2005, p126)
Penggambaran logika decision yang benar adalah
Gambar 1.1.10 Pilihan yang menggambarkan keputusan (Ambler, 2005, p120)
Titik akhir digambarkan dengan lingkaran penuh dengan garis diluarnya.
1.1.2. ERD
Menurut Bagui & Earp (2003, p26), ERD (Entity Relationship Diagram), dibagi menjadi entitas dan hubungan. Entitas adalah tentang sesuatu yang menyimpan data, misalnya, seseorang, rekening bank, bangunan. Suatu entitas digambarkan sebagai hal "yang dapat secara jelas diidentifikasi." Jadi suatu entitas dapat menjadi orang, tempat, objek, peristiwa, atau Konsep tentang apa yang kita ingin menyimpan data. hubungan adalah penghubung antara entitas. hubungan yang biasanya dilambangkan dengan kata verba. Adapun metodologi-metodologi dalam mendesain ERD (2003, p57), yaitu : 1. Tentukan entitas utama dari kebutuhan di dalam database, deskripsikan dan tunjukkan atribut yang akan di simpan dalam entitas 2. Gunakan struktur dalam entitas dan kata kunci untuk menunjukkan database yang telah ditampilkan. 3. Tunjukkan contoh data. Contohnya sebagai berikut: Entitas: Database menyimpan data mengenai students. Untuk setiap murid di dalam database, akan menyimpan data mengenai nama, sekolah, alamat, nomor telephone, dan jurusan. Attribute:
Nilai yang di simpan dalam database untuk setiap murid hanya akan ada satu, yaitu terdiri dari nama, jurusan, alamat, nomor telephone, dan sekolah. Kunci Utama: Untuk setiap murid, terdapat atribut unik yang akan menbedakan setiap individu yang terdapat di dalam entitas.
Gambar 1.1.11 Student Automobile Database
(Bagui & Earp, 2003, p46)
1.1.3. HTML (Hypertext Markup Language) Menurut Grannell (2007, p7), Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa pemrograman dasar situs web yang menggunakan berbagai perintah sederhana yang disebut dengan tag.Tag ini mendefinisikan bagianbagian dari suatu halaman. Kebanyakan tag HTML muncul secara berpasangan seperti dan , walaupun terdapat tag yang tidak muncul secara berpasangan seperti yang merepresentasikan gambar dalam suatu halaman. HTML ini sangat berguna dalam membangun halaman web, dimana ia dapat memunculkan gambar, menggambarkan struktur halaman, memasukkan script dan membuat tampilan yang interaktif.
1.1.4. XHTML (Extensible HyperText Markup Language) Menurut Grannell (2007, p8), Extensible HyperText Markup Language (XHTML) adalah bahasa pemograman dasar website dimana akhir dari perintah sederhana yaitu tag dibutuhkan elemen end tag, termasuk dengan elemen kosong (br, img, dan hr). Contoh (Grannell, 2007, p9), contoh endtag , , dan. Dalam XHTML, atribut harus dikutip dan selalu memiliki nilai, jika dibutuhkan, nama dari atribut itu sendiri diulang untuk nilainya.Contoh (Grannell, 2007, p9), kode tag yang salah adalah
, sedangkan code tag yang benar adalah
. 1.1.5. Waterfall Software Model
Model waterfall pertama kali dikenalkan oleh Royce pada tahun 1970 (Bruegge & Dutoit, 2010, p637). Model ini adalah sebuah model siklus yang berpusatkan aktivitas dalam pembuatan proyek pengembangan aplikasi, yang juga mendeskripsikan eksekusi dari proses pengembangan dan proses pengaturan yang mendeskripsikan bagian-bagiannya secara bertahap.
Gambar 1.1.12 Waterfall Model of software development (Bruegge & Dutoit, 2010, p637)
Seluruh aktivitas kebutuhan harus di selesaikan sebelum aktivitas desain dimulai. Tujuan akhir dari setiap aktivitas adalah tidak kembali ke aktivitas sebelumnya jika aktivitas belum selesai. Kunci utama dari model ini adalah verifikasi aktivitas secara konstan yang disebut dengan ‘langkah verifikasi’, dimana memastikan setiap perkembangan aktivitas pengembangan tidak menghasilkan kebutuhan yang tidak diinginkan atau menghapus kebutuhan yang telah ada. Adapun tahapan-tahapan dari pengembangan dengan waterfall model ini, seperti pada gambar sebelumnya:
1. Project Initiation Process Proses yang menentukan bentuk-bentuk dan tujuan aplikasi 2. Concept Exploration Process Proses pencarian konsep yang tepat dalam membangun sebuah aplikasi 3. System Allocation Process Proses yang menyediakan media dan alat bantu lainnya untuk pengembangan sistem 4. Requirement Process Proses pencarian kebutuhan pelanggan sehingga aplikasi tersebut dapat menyelesaikan masalah pelanggan. 5. Design Process Proses yang menentukan desain dari aplikasi berdasarkan kebutuhan yang ada pada tahap sebelumnya 6. Implementation Process Proses pembangunan aplikasi dengan mengembangkan kode-kode yang berdasar kepada desain dan kebutuhan yang telah didefinisikan sebelumnya
7. Verification and Validation Process
Proses
pengujian
kelayakan
dan
kinerja
dari
sistem
yang
dikembangkan dan mencari adanya kemungkinan kesalahan-kesalahan yang ada di sistem. 8. Installation Process Di tahap ini, sistem sudah siap untuk diimplementasikan dan dijalankan. 9. Operation and Support Process Proses terakhir dimana aplikasi sudah berjalan dengan data yang sesungguhnya dan melakukan pemeliharaan berkala sehingga kesalahankesalahan baru yang mungkin muncul dapat diperbaiki dengan cepat.
1.1.6. MySQL Menurut Welling & Thompson (2009, p3), MySQL adalah tempat penyimpanan
data
didalam
database
dalam
bentuk
tabel-tabel,
dan
memungkinkan penyimpanan lebih dari 1 data, infomasi disimpan dalam bentuk baris dan kolom yang saling terkait dengan SQL sebagai bahasa komunikasi utama dalam manipulasi data MySQL. MySQL ini sendiri mempunyai banyak kelebihan (Welling & Thomson, 2001, p5), seperti berikut ini: Kinerja MySQL memiliki kecepatan yang cukup baik dalam mengambil dan memanipulasi data, hal ini telah dibuktikan dalam berbagai
pengujian yang memperlihatkan MySQL lebih cepat daripada pesaingnya dalam pengambilan data dalam jumlah yang cukup banyak. Biaya yang relatif terjangkau MySQL tersedia secara gratis, dengan sifat open source, tetapi tidak menutup kemunginan bahwa MySQL harus dibeli dengan harga yang relatif murah jika dibutuhkan dalam pengembangan sistem terkait.
Mudah untuk digunakan Dibandingkan dengan RDBMS lainnya, MySQL lebih mudah untuk dipelajari dan disesuaikan. Portability MySQL Dapat digunakan di hampir semua sistem operasi seperti sistem operasi UNIX dan Windows Source Code Mudah mendapatkan potongan kode dan gampangnya mengubah kode tersebut sama halnya seperti PHP
1.1.7. MVC (Model View Controller) MVC adalah metode pengembangan sistem secara terstruktur yang membagi sistem menjadi 3 komponen, yaitu model, view dan controller, yang setiap komponennya selalu berinteraksi dengan controller. (Bruegge & Dutoit, 2010, p240)
Model Komponen yang akan berinteraksi dengan database dan merupakan representasi dari tabel-tabel di database tersebut. Logika bisnis juga terdapat di dalam model. Controller Komponen yang mengambil inputan untuk memulai suatu model dan akhirnya memanggil semua data yang dibutuhkan atau data yang akan dimanipulasi. Dalam ilustrasinya controller ini adalah penghubung antara view dan model seperti suatu ‘jembatan’. View Komponen yang menampilkan hasil dari permintaan ke controller yang berinteraksi terhadap model.
Gambar 1.1.13 Model/View/Controller Architectural Style (Bruegge & Dutoit, 2010, p240)
Dalam ilustrasinya, controller dapat diibaratkan seperti suatu ‘jembatan’ dimana apabila view ingin berinteraksi dengan model maka ia harus melalui controller terlebih dahulu dan juga berlaku sebaliknya. Sebagai contoh, apabila user melakukan permintaan untuk memasukkan data ke database, maka view akan melakukan permintaan ke controller yang kemudian controller akan
menciptakan sebuah model terkait dengan data tersebut yang kemudian barulah model tersebut masuk ke database.
1.1.8. OOP (Object Oriented Programming) Menurut Hayder (2007, p9), Object-Oriented programming (OOP) adalah suatu praktek pemograman yang baik untuk membuat suatu objek yang dapat diatur dengan lebih mudah, rapi dan memiliki kinerja yang cukup baik. Tujuan dari OOP ini adalah membuat objek yang dapat digunakan berkali kali di sistem lain tanpa membuat fungsi atau atribut itu lagi dan hanya menggunakan objek dari kelas yang telah dibuat sebelumnya, OOP merupakan pengembangan dari cara pemrograman prosedural yang tidak menggunakan objek. Adapun keuntungan dan fitur utama dari OOP (Hayder, 2007, p16) ini sebagai berikut:
1. Encapsulation Fitur dari OOP yang memperbolehkan atribut dari suatu kelas diberikan hak akses sehingga kelas lain tidak diperbolehkan untuk mengakses atribut atau fungsi di dalam kelas tersebut. Hak akses ini sendiri dibagi menjadi 3 hak akses, yaitu sebagai berikut:
Public Hak akses yang memperbolehkan suatu atribut atau fungsi untuk digunakan oleh kelas lain.
Private Hak akses yang membuat suatu atribut atau fungsi dari suatu kelas tidak dapat diakses oleh kelas lain selain kelas itu sendiri. Protected Atribut dan fungsi yang diberikan hak akses protected tidak dapat digunakan oleh kelas selain kelas itu sendiri dan kelas turunannya.
2. Inheritance Suatu keadaan dimana kelas dapat menurunkan fungsi dan atributnya sehingga mempermudah dalam pembuatan sebuah kelas turunan yang merupakan perwujudan khusus dari kelas yang lebih umum. Contohnya adalah kelas mobil yang merupakan turunan dari kelas kendaraan. 3. Polymorphism Suatu fitur yang memperbolehkan objek untuk menjadi tipe apapun, dimana suatu objek dapat mempunyai atribut dan fungsi yang memiliki perilaku yang berbeda tergantung objek itu sendiri, sehingga objek yang satu memiliki perilaku yang berbeda dengan objek yang lainnya. 4. Abstraction Pembuatan kelas secara abstrak dimana fungsi – fungsi yang terdapat di abstrak kelas itu harus ditulis ulang (overiding), sehingga fungsi tersebut
dapat digunakan dengan perilaku yang telah ditentukan, biasanya abstraction ini bertindak sebagai template atau rancangan dari suatu kelas. 1.2.
Teori Khusus Teori Khusus adalah teori-teori yang secara khusus digunakan dalam membangun sistem ini. 1.2.1. PHP (Preprocessor Hypertext) Menurut Welling & Thomson (2001, p2), suatu bahasa pemograman yang digunakan mengembangkan situs web dengan bantuan pemograman bersisi server dan dapat dipasangkan bersamaan dengan HTML. Bahasa ini adalah bahasa pemograman yang bertindak sebagai program internal suatu situs web yang menghubungkan layar depan situs web dengan database dari situs web tersebut. PHP ini difokuskan sebagai server-side scripting yang digunakan untuk pengumpulan data, mengambil dan menerima cookies, validasi dan lainnya. PHP ini sendiri mempunyai banyak kelebihan (Welling & Thomson, 2001, 4), seperti berikut ini:
Kinerja PHP sangat efisien, hanya dengan menggunakan satu server yang tidak mahal dapat menghasilkan jutaan hit per hari. Bebas Biaya PHP merupakan kode program gratis. Jadi tidak diperlukan biaya dalam penggunaanya. Mudah untuk digunakan
Karena PHP di desain untuk digunakan di web, PHP banyak memiliki fungsi yang telah ditanamkan untuk menjalankan tugas yang berhubungan dengan web, hanya dengan beberapa baris kode PHP dapat menghubungkan dengan layanan jaringan lain, cookies dan menampilkan dokumen PDF. Portability PHP dapat digunakan di hampir semua sistem operasi seperti sistem operasi UNIX dan Windows. Kode program PHP dapat berjalan tanpa modifikasi dalam sistem lain yang berjalan menggunakan PHP. Source Code Memiliki akses dari sumber kode, dapat diubah, digunakan dan distribusikan kode tersebut tanpa merusak program.
1.2.2. CSS (Cascading Style Sheet) Menurut Grannell (2007, p10), CSS adalah bahasa yang digunakan sebagai pendukung tampilan halaman layar HTML yang akan membuat teks dan tampilan yang lebih menarik, membuat rancangan halaman yang kompleks dan secara umum memberikan tampilan yang lebih baik pada beberapa bagian web. Konsep dari CSS ini adalah memisahkan pemodelan tampilan dari isi tampilan itu sendiri yaitu HTML, dimana ia membiarkan HTML berurusan dengan struktur dan menggunakan pemisah dokumen CSS untuk representasi visual.Keuntungan CSS sangatlah banyak (Grannell, 2007, p80), di antaranya sebagai berikut:
Pengaturan struktur dalam pixel Banyak desainer yang menspesifikasikan struktur dalam pixel, karena pixel hanya satu—satunya pengukur yang memungkinkan diri kita untuk memastikan struktur menjadi cukup identik dengan berbagai macam browser. CSS mendukung bentuk pengaturan struktur pixel ini. Pengaturan kata menggunakan kata kunci dan persentase Kombinasi dari kata kunci dan presentasi menjadi cukup populer dalam suatu halaman web. Adapun berbagai kata kunci dalam pengaturan kata seperti small, x-small, xx-small, medium, large, x-large, dan xxlarge. CSS memperbolehkan penggunaan
keyword ini ataupun
penggunaan persentase untuk pengaturan ukuran kata. Pengaturan tinggi baris Seorang desainer grafis tidak dapat terlepas dari pengaturan tinggi baris, karena dengan pengaturan tinggi baris maka tampilan dapat menjadi lebih baik dan rapi. CSS mendukung pengaturan tinggi ini menggunakan atribut line-height, hal ini dibutuhkan karena tampilan pada layar berbeda dengan tampilan pada kertas. Mendefinisikan model dan tebal dari kata Dalam pembentukan desain dari suatu grafis, bentuk dan tebal dari suatu kata sangatlah berpengaruh terhadap tampilan dari grafis tersebut. Model dari kata yang dimaksud disini adalah bagaimana kata itu akan
ditampilkan, contohnya adalah italic, dan tebal dari kata disini contohnya adalah bold.
1.2.3. JavaScript Menurut McFarland (2011, p1) Javascript adalah bahasa pemrograman scripting yang mendukung dan memperbolehkan kita untuk memberikan HTML kita animasi, interaktifitas dan efek yang dinamis. JavaScript juga dapat membantu kita dalam membuat tampilan yang lebih menarik dan interaktif seperti
slide
show.
Salah
satu
kelebihan
dari
JavaScript
adalah
keterlangsungannya yang memperbolehkan halaman web untuk merespon secara langsung terhadap tindakan-tindakan seperti me-klik suatu link, mengisi sebuah form atau hanya menggerakkan mouse pada layar. JavaScript ini sangat ringan karena ia adalah bahasa pemograman yang berjalan di sisi klien berbeda dengan PHP yang berjalan di sisi server, oleh karena itulah JavaScript dapat memberikan rasa bahwa halaman web menyerupai tampilan pada aplikasi desktop.
1.2.4. SEO Menurut Burdon (2005, p1) SEO (Search Engine Optimization) adalah proses dimana situs web atau halaman situs dilakukan beberapa cara untuk meningkatkan penempatan dalam halaman hasil mesin pencari. Tujuan SEO adalah untuk meningkatkan kunjungan terhadap situs yang diciptakan. Pencapaian peringkat yang lebih tinggi terhadap kata kunci pencarian dalam
suatu mesin pencari memiliki nilai komersial untuk situs web karena akan menarik lebih banyak kunjungan dari situs yang peringkatnya lebih rendah. SEO dibagi menjadi empat fase yang saling terkait, yaitu : 1. Pre-site Activities, kegiatan penelitian dan perencanaan yang dilakukan sebelum situs web dibuat.
Penelitian dan Seleksi kata kunci.
2. On-site Activities, kegiatan yang terlibat langsung dalam isi dan desain halaman web.
Menulis judul, deskripsi dan keyword meta tags.
Menulis Isi yaitu isi dari halaman, judul halaman, gambar tag, link luar dan menambah kata kunci
Membangun link dalam, membantu mesin pencari menavigasikan atau mengarahkan situs.
Desain dan Konstruksi situs, memastikan situs web menggunakan kode dan desain yang dapat di jelajahi dan di indeks oleh mesin pencari.
3. Off-Site Activities, membangun portofolio dengan menampilkan link dari situs web yang telah dibuat. 4. Post-site Activities, menganalisis dan menanggapi kunjungan situs dan umpan balik pengguna setelah situs web telah di optimalkan.
1.2.5. jQuery Menurut McFarland (2011, p3) jQuery adalah pustaka JavaScript yang merupakan framework yang mempermudah penulisan JavaScript. jQuery ini diciptakan karena adanya kekurangan dari JavaScript bahwa penulisannya itu sulit dan adanya perbedaan script untuk browser-browser web yang berbeda. jQuery adalah pustaka yang sangat cepat dan mudah digunakan karena ia menerapkan aplikasi selector CSS yang memperbolehkan kita untuk memilih atau menangkap elemen yang ingin kita berikan script dengan sangat cepat. jQuery juga sangat mendukung interaktifitas dari halaman web melalui kemampuan JavaScript yang lebih ringan dalam penulisannya. Adapun menurut Chaffer & Swedberg(2007, p6) berbagai kelebihan dari jQuery adalah sebagai berikut:
1. Mengakses bagian dari layar dengan cepat melalui DOM (Document Object Model). 2. Memodifikasi tampilan layar melalui elemen-elemen layar dengan cara mengubah styledari elemen terkait. 3. Dengan mudah dapat merubah isi dari HTML, contohnya mengubah gambar atau mengosongkan field yang sudah terisi sebelumnya tanpa adanya kompleksitas penulisan JavaScript sebelumnya. 4. Menerima interaksi dari user, jQuery dapat memberikan penanganan kejadian atau event handler dengan cepat, dimana akan menangkap setiap
kegiatan yang dilakukan di halaman web terkait dengan kejadian yang diinginkan. 5. Menambahkan animasi di layar halaman, jQuery juga dapat digunakan untuk menambahkan animasi untuk memberikan tampilan halaman yang lebih menarik, contohnya adalah animasi fade-in atau fade-out. 6. Menerima informasi dari server tanpa memuat ulang halaman dengan menggunakan fitur pemograman AJAX yang lebih sederhana. 7. Menyederhanakan JavaScript atau mengurangi tingkat kompleksitas JavaScript.
1.2.6. Sistem Manajemen Hotel Menurut Inge (2002, p9) dalam menciptakan sistem hotel terdapat 2 macam hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
1. Ease of use Seluruh sistem yang muncul di tampilan harus mudah digunakan, sistem tersebut harus menunjukkan inti dari pekerjaannya dan jelas dalam pengoperasiannya.
2. User Security
Untuk sistem yang berjalan diberlakukan pendefinisian grup berdasarkan tingkatan dan tipe mereka, yaitu seperti front desk agent, housekeeper,
manager
dan
lain-lain,
yang
digunakan
untuk
menspesifikasikan hak akses mereka dalam sistem yang berjalan. Menurut Inge (2002, p11) untuk pusat dari sistem yang berjalan maka di perlukan PMS (Property Management System), yaitu fungsinya antara lain: 1. Digunakan sebagai pengaturan dalam harga kamar, tipe kamar, dan diskon yang diberikan perusahaan maupun kerjasama dari perusahaan yang bersangkutan. 2. Mengecek ketersediaan seluruh kamar dan harga kamar setidaknya untuk 12 bulan kemudian. 3. Membantu tamu dalam menentukan ruangan yang di inginkan ketika kedatangan maupun sebelum kedatangannya. 4. Mengecek tamu yang datang. 5. Melakukan pembaharuan setiap catatan mengenai biaya kamar tamu selama waktu mereka tinggal. 6. Menerima pembayaran seluruh atau parsial ketika tamu melakukan check out. Dalam mendukung fungsi dari sistem PMS ini, harus di lakukan pengecekan terhadap status dari setiap tamu yang berada diruangan, apakah ruangan tersebut kosong atau ditinggalin. Dengan ini memungkinkan sistem atau front desk agent
untuk menentukan ruangan yang sesuai dengan keinginan tamu ketika melakukan check in.