BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
2.1.1 Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihaklain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi mengandung makna bersama – sama (common). Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifaynya communis, yang bermakna umum atau bersama.Para ahli mendifinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing – masing. Ingat bahwa sejarah ilmu komunikasi, ia dikembangkan dari ilmuwan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu. Trenholm dan Jensen mendefinisikan komunikasi demikian: “A process by which a source transmits a message to a receiver through some channel.”(Komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisika pesan kepada penerima melalui beragam saluran). (dalamWiryanto, 2008:5) Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif, bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigm yang dikemukakan oleh Lasswell dalam karyanya, The Structure and Fungtion of Cummonicatin in society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who 12
13
Says What in Which Channel To Whom With What Effect?(Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana?) (dalamWiryanto, 2008:7)
2.1.2 Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah proses, sebuah kegiatan yang berlangsung kontinu.Joseph De Vito (1996) mengemukakan komunikasi adalah transaksi. Hal tersebut dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses, dimana komponen – komponen saling terkait. Bahwa para pelaku komunikasi beraksi dan beraksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan. Dalam setiap transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan elemen yang lain, artinya elemen – elemen komunikasi saling bergantung, tidak pernah independen, masing – masing komponen saling mengait dengan komponen yang lain. Dalam aplikasinya, langkah – langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut : (Suprapto, 2011:7-8) IDE ENCODING PENGIRIMANG DECODING BALIKAN Gambar 2.1 Proses Komunikasi
14
1. Langkah pertama, ide / gagasan diciptakan oleh sumber / komunikator. 2. Langkah
kedua,
ide
yang
diciptakan
tersebut
kemudian
dialihbentukkan menjadi lambang- lambang komunikasi yang mempunyai makna dan pengiriman. 3. Lankag ketiga, pesan yang telah di – encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran / media yang sesuai dengan karakteristik lambang – lambang komunikasi ditunjukkan kepada komunikan. 4. Lankah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di – decoding, 2.1.3 Karakteristik Komunikasi Rogers dalam Wiryanto (2008 : 22) membedakan karakteristik komunikasi berdasarkan pada faktor – faktor arus informasi, segmentasi khalayak, derajat interakti dan control terhadap arus inormasi, sebagaiberikut: -
Komunikasi antarpribadi
-
Komunikasi interaktif
-
Komunikasi media massa Tabel 2.1 Karakteristik Komunikasi Sifat Saluran Komunikasi
Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi Interaktif
Komunikasi Media Massa
Arus Informasi
One to few
Many to many
One to many
Sumber Khalayak
induvidu
Peserta komunikasi interaktif
Organisasi media
Segmentasi Khalayak
Tinggi (demassifikasi)
Tinggi (demassifikasi)
Rendah (massifikasi)
15
Target Interaktif
Tinggi
Tinggi
Rendah
Arus Balik
Cepat
Bisa cepat, bisa tunda
Cepat / tunda
Asynchronicity
Rendah
Tinggi untuk media baru
Rendah / tinggi
Emosi Sosial vs Task – Related Content
Tinggi emosional sosial
Rendah
Rendah
Non – Verbal
Sulit
Bisa untuk media baru
Media visual bisa, media audio bisa
Kontrol Arus Informasi
Oleh peserta komunikasi
Peserta komunikasi
Konrol khalayak kecil
kebebasanPribadi
Rendah
Biasanya rendah
Tinggi
Komunikasi interaktif adalah bentuk komunikasi melalui media massa yang memiliki arus informasi bersifat dua arah dan segmentasi khalayaknya bersifat demassifikasi (tinggi). Demassifikasi berarti arus informasi yang diterima oleh khalayak bersifat pribadi.Asynchronicity diartikan sebagai proses komunikasi terus berlangsung, meskipun pihak penerima tidak berada di tempat, seperti pengirim email, SMS, atau pemakaian answering machine pada peswat telpon. (Wiryanto, 2008:22)
2.1.4 Komunikasi Massa Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble dalam Nurudin (2011 : 8) mengungkapkan definisi komunikasi massa, sebagai berikut :
16
-
Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar.
-
Komuniakator dalam komunikasi massa dalam menyebarkannya pesan – pesannya bemaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenalatau mengetahui satu sama lain.
-
Pesan adalah milik publik, artinya pesan itu bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang.
-
Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikator bukan berasal dari perorangan melainkan bersal dari lembaga.
-
Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi), artinya pesan – pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah induvidu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.
-
Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsungKomunikasi massa terdiri dari unsur – unsur sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), serta efek (effect). Menurut Lasswell, unsur – unsur tersebut untuk memahami komunikasi massa. Untuk itu, kita harus mengerti unsur – unsur yang diformulasikan dalam bentuk pertanyaan berikut ini : -
Who.
-
Says what.
17
-
In which channel.
-
To who.
-
With what effect. (Wiryanto, 2008:70)
2.1.4.1 Ciri – Ciri Komunikasi Massa Komunikasi massa menurut Nurudin (2011 : 19-32) memiliki beberapa ciriciri, yaitu: -
Komunikator adalah kounikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang, dimana gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud menyerupai sebuah sistem. Sistem itu adalah “sekelompk orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan menuangkan ide, gagasan, symbol, lambing menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi. Di dalam sebuah sistem ada interdependensi, artinya komponen-komponen itu slaing berkaitan, berinteraksi, dan berinterdependensi secara keseluruhan.
-
Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen yaitu penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memilki agama atau kepercayaan yang tidak sama.
-
Pesanya bersifat umum yaitu pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditunjukan satu orang atau sekelompok masyarakat tertentu. Pesan-
18
pesanya ditujukan kepada khalayak yang plural, dimana pesan-pesan yang dikemukakan tidak boleh bersifat khusus. -
Komunikasinya berlangsung satu arah, dalam media cetak seperti Koran, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bias langsung memberikan respons kepada komunikatornya. Komunikasi yang hanya berjalan satu arah akan memberi konsekuensi umpan balik yang sifatnya tertunda atau tidak langsung. Dalam komuniaksi massa ada komunikasi dua arah, sebisa mungkin komunikan tersebut harus terlibat dalam proses komunikasi dua arah
-
Komunikasi massa menimbulkan keserempakan, dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesanya. Serempak berarti khalayak bias menikmati media massa tersebut hamper bersamaan. Harapan komunikator dalam komunikasi massa, pesan tetap ingin dinikmati secara bersamaan oleh para pembacanya.
-
Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis, media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis merupakan sebuah keniscayaan yang sangat dibutuhkan media massa. Tidak lain agar proses pemancaran atau penyebaran pesanya bias lebih cepat dan serentak kepada khalayak yang tersebar.
-
Komunikasi massa dikontrol oleh Gatekeeper, yaitu seorang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa, Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Gatekeeper yang dimaksud antara lain reporter,
19
editor, film/surat kabar/buku, manajer pemberitaan, penjaga rubric, kameramen, sutradara, dan lembaga sensor film yang semuanya mempengaruhi bahan-bahan yang akan dikemas dalam pesan–pesan dari media massa masing-masing.
2.1.4.2 Efek-Efek Komunikasi Massa Menurut Stamm dan Bowes dalam Nurudin (2011 : 206-210) efek komunikasi massa dibagi menjadi dua, yaitu : -
Efek Primer Meliputi terpaan, perhatian, dan pemahaman. Terpaan media massa yang mengenai audience menjadi salah satu bentuk efek primer. Akan lebih bagus lagi jika audience tersebut memerhatikan pesan – pesan media massa. Contoh : ketika di radio diberitakan tentang kecelakaan beruntun di jalan told an kita tertarik untuk mendengarkannya, efek primer juga melekat pada diri kita.
-
Efek sekunder Meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap), dan perubahan perilaku (menerima dan memilih). Mengikuti pendapat Swanson (1979) ide dasar yang melatarbelakangi efek ini adalah bahwa audience aktif didalam memanfaatkan media massa. Induvidu tidak secara spontan dan otomatis merespon pesan – pesan media massa seperti yang dikemukakan dalam efek peluru atau jarum hipodermik. Contoh : seorang pendatang baru di suatu kompleks rumah yang awalnya bukan pelanhggan akan menjadi pelanggan sebuah surat kabar untuk memenuhi
20
kebutuhan informasi di temoat barunya atau untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan yang baru tersebut.
2.1.4.3 Etika Komunikasi Massa Komunikasi massa berkaitan erat dengan erat dengan banyak pihak sehingga tidak terlepas dari etika. Hubungannya dengan masalah etika komunikasi massa, ada beberapa poin penting yang berkaitan dengan etika seperti yang dikemukakan oleh Shoemaker dan Reese dalam Nurudin (2011 : 252-266) yakni : -
Tanggung Jawab Tanggung jawab memiliki dampak posotif, dampak positif yang terasa adalah media massa akan berhati – hati untuk menyiarkan dan menyebarkan informasi.
-
Kebebasan Pers Tanggung jawab tersebut tidak berarti bahwa media tidak boleh mempunyai kebebasan. Dengan kata lain, tanggung jawab dan kebebasan sama – sama penting. Oleh karena itu, kita sering mendengar istilah kebebasan yang bertanggung jawab.
-
Masalah etis Masalah etis disini artinya adalah bahwa jurnalis itu hatus bebas dari kepentingan.Ia mngabdi pada kepentingan umum.
-
Ketepatan dan Objektivitas Ketepatan dan objektivitas disini berarti dalam menulis berita wartawan, harus akurat, cermat, dan diusahakan tidak ada kesalahan.Sementara itu, objektivitas adalah pemberitaan yang didasarkan fakta – fakta di lapangan, bukan opini di wartawan.
21
-
Tindakan adil untuk semua orang Media berita harus melawan campur tangan induvidu dalam medianya, media tidak boleh menjadi “kaki tangan” pihak tertentu, media berita mempunyai kewajiban membuat koreksi lengkap dan tepat jika terjadi ketidaksengajaan kesalahan yang dibuat, wartawan bertanggung jawab atas laporannya kepada publik, dan media tidak perlu melakuakan tuduhan yang bertubi – tubi pada seseorang atas suatu kesalahan tanpa memberi kesempatan tertuduh untuk melakukan pembelaan.
2.1.4.4 Funsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa menurut Black dan Whitney dalam Nurudin (2011 : 64) antara lain : -
To inform (menginformasikan)
-
To entertain (memberi hiburan)
-
To persuade (membujuk), dan
-
Transmission of the culture (transmisi budaya).
Sementara fungsi komunikasi massa menurut Vivian dalam Nurudin (2011 : 64) disebutkan : -
Providing information
-
Providing entertainment
-
Helping to persuade, dan
-
Contributing to social cohesion (mendorong kohesi sosial).
Ada pula fungsi komunikasi massa yang pernah dikemukakan oleh Harold D. Lasswell sebagaimana dikutip Nurudin (2011 : 64), yakni : -
Surveillance of the environment (fungsi pengawasan)
22
-
Correlation of the part of the society in responding to the environment (fungsi korelasi)
-
Transmission of the social heritage from one generation to the next (funsi pewaris sosial)
Sama seperti pendapat Lasswell, Wright dalam Nurudin (2011 : 64) menambah fungsi entertainment (hiburan) dalam fungsi komunikasi massa.
2.1.5 Media Massa Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkanpesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas. (Nurudin,2011:9) Media massa dapat menumbuhkan bermacam – macam rangsangan atau stimulus sehingga tanggapan audience yang dihasilkan juga akan berbeda- beda. Hal ini dapat diuraikan ke dalam empat perumusan khusus yang merupakan ringkasan pemikiran kontemporer tentang pengaruh media massa. Seperti yang dikatakan oleh Fleur dalam Suprapto (2011 : 21), yaitu : -
Teori perbedaan induvidu
-
Teori kategori sosial
-
Teori hubungan sosial
-
Teori norma – norma budaya
23
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi. (Cangara,2008:134) Karakteristik media masa menurut Cangara adalah :(2008:134) -
Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang yakni mulai dari proses pengumpulan, pengelolaan, sampai pada penyajian informasi.
-
Bersifat satu arah, artinya
komunikasi yang dilakukan kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim pesan dan penerima pesan, jika terjadi reaksi umpan balik atau feedback biasanya memerlukan waktu. -
Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan dalam waktu dan jarak karena memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang bersamaan.
-
Memakai peralatan teknis atau mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dan semacamnya.
-
Bersifat terbuka, artinya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.
24
2.1.6 Radio Merujuk pada pengertiannya dalam The Encylopedia of Americana International, radio is mean of communication that tliies on the use of electromagnetic waves propagates throught space the speed of light. The electronic wave used for radio communication are similar to light and heat waves, but generally much lover in frequency (radio adalah alat komunikasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang disebarkan melalui ruang pada kecepatan cahaya. Gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi radio persis dengan cahaya dan gelombang panas, tetapi frekuensinya lebih rendah). (dalam Triartanto, 2010 : 30) Menurut Moeliono, pengertian radio adalah siaran (pengiriman) suara / bunyi melalui udara.Sedang Swanell dalam The Little Oxford Dictionary of Current English, mendifinisikan, radio transmission reception of messages by electrnic waves without connecting wires (radio adalah pengiriman dan penerimaan pesan – pesan oleh gelombang elektormagnetik tanpa sambungan kabel). Lebih lanjut, Meinanda dan Jiwapraja menyatakan, radio adalah keseluruhan sistem gelombang yang dipancarkan dari stasiun dan kemudian dapat diterima oleh berbagai pesawat penerima baik di rumah, di kapal, di mobil dan sebagainya. (Triartanto, 2010 : 30) Dari pernysataan di atas dapat disimpulkan, seperti dalam Ginting, radio adalah alat komunikasi massa yang menggunakan lambang komunikasi yang berbunyi. Suatu pemancar radio yang sedang in operation tidak membawa pengaruh apa – apa pada audiens /pendengar kalau gelombang – gelombangnya tidak dimuati sesuatu yang berarti, entah itu berupa sinyal, kata - kata terucapkan, maupun nada – nada, atau sesuatu yang berirama. (Triartanto,2010:30)
25
Radio adalah suatu medium komunikasi, dimana pesan berupa suara diubah menjadi sinyal suara, dipancarkan dari suatu sumber (a sender), dengan antene pemancar, tanpa perangkat kabel, melalui gelombang elektromanetik, kemudian diterima oleh antene penerima, pada pesawat penerima (a receiver), yang mengubah sinyal suara menjadi pesan berupa suara kembali. Pola hubungan dari satu titik ke titik yang lain ini, ternyata membuahkan suatu perubahan yang baru dalam komunikasi. Radio tidak membutuhkan sentuhan langsung antara sumber dan penerima, sebab antene pemancar melepaskan tradisi energi dalam bentuk gelombang radio di udara. (Wibowo,2012:1) Dengan mulai dikembangkannya telepon genggam yang mampu mengakses internet, maka tidak akan terlalu lama lagi akan bermunculan alat-alat baru yang bisa digunakan untuk mendengarkan radio digital tanpa harus menggunakan komputer yang terhubung ke Internet dengan kabel telepon. Ini berarti batas-batas geografis yang selama ini menghambat akan bisa diatasi. Ini adalah sebuah terobosan besar, baik bagi khalayak, maupun bagi organisasi radio siaran.
2.1.6.1 Karakterisitik Radio Sebagai media massa, radio siaran memiliki karakteristik unik dank has, yang juga tentunya mempunyai kelebihan dan kelemahannya. Menurut Effendy sebagaimana dikutip oleh Triartanto (2010: 31), gaya radio siaran dapat timbul karena faktor : -
Sifat radio siaran,
-
Sifat pendengar radio,
26
Menurut Triartanto (2010 : 32-33) dalam sifat radio siaran, gaya radio secara karakteristiknya mencakup : -
Imajinatif Karena radio siaran hanya bisa didengar, makan pada saat penyiar berbicara pendengar hanya bisa membayangkan suaranya tanpa mengetahui sosok penyiarnya seperti apa. Radio dapat menciptakan theatre of mind.
-
Auditori Radio adalah bunyi atau suara yang hanya bisa dionsumsi oleh telinga. Maka itu, apa yang didengar oleh telinga kemampuannya cukup terbatas.
-
Akrab Media radio siaran adalah intim, karena penyiar menyampaikan pesannya secara personal / induvidu., walauoun radio itu didengarkan oleh banyak orang. Sapaan penyiar kepada pendengar bisa menjadikan radio sebagai “teman” dikala seseorang sedang sedih ataupun gembira.
-
Gaya percakapan Bahasa yang digunakan bukan tulisan, tapi gaya obrolan sehari – hari.
Menurut Astuti (2008 : 39-44) radio memiliki sejumlah fungsi, seperti mentrasmisikanpesan, mendidik, membujuk, dan menghibur. Dalam menyampaikan pesannya radio bisa mengambil model komunikasi apa saja. Radio tergolong sebagai media elektronik memiliki kekhasannya tersendiri, yaitu : (Astuti, 2008:39-44) -
Kekuatan radio 1. Radio dapat membidik khlayak yang spesifik, artinya radio memiliki kemampuan untuk berfokus pada kelompok demografis yang dikehendaki.
27
2. Radio bersifat mobile dan portable, radio bisa dibawa kemana saja dan dapat menyatu dengan fungsi alat penunjanng kehidupan lainnya seperti handphone, senter, mobil dan sebgainya. 3. Radio bersifat intrusive, memiliki daya tembus yang tinggi, sulit sekali menghindar dari siaran radio ketika radio dinyalakan. 4. Radio bersifat fleksibel, radio dapat membuat program dengan cepat dan sederhana. 5. Radio itu sederhana, tidak perlu menggunakan konsentrasi tinggi untuk menyimak radio (tidak diperlukan kemampuan baca dan abstraksi tingkat tinggi). -
Kelemahan radio Menurut Meeske (2003) tentang kelemahan radio, yaitu : 1. Radio is aural only, satu – satunya cara yang diandalkan radio untuk menyampaikan pesdan adalah bunyi (sound). Radio tidak dilengkapi kemampuan untuk menyampaikan pesan melalui gambar. 2. Radio message are short lived, pesan radio hidupnya hanya sebentar. Pesan radio bersifat satu arah sekilas, dan tidak dapat ditarik lagi begitu diudarakan. Karena itu, menyampaikan pesan dalam radio bukan pekerjaan main – main, tetapi harus dilkukam dengan hati – hati dan penuh denga tanggung jawab. 3. Radio listening is prone to distraction, mendengarkan radio rentan gangguan.
-
Khalayalak radio 1. Tidak ada khlayak radio yang benar – benar royal. Mereka bisa berpindah – pindah saluran berkat kemudahan teknilogi.
28
2. Khlayak radio hanya mau yang ringan – ringan 3. Khalayak
radio
rendah
daya
konsentrasinya,
karena
dalam
mendengarkan radio bisa sambil melakukan kegiatan apa saja. -
Daya serap radio Sebuah ekperimen psikologis yang dilakuakn oleh Alfred Mehrabian (1966)
berusaha
mengatakan
bagaimana
“kadar
makana”
atau
“keterserapan informasi” yang bisa diperoleh dari sekian banyak media. Berdasarkan data statistik yang dihasilkan dari data sample yang luas diperoleh formulasi sebagai berikut : 7% bersumber dari ekspresi verbal 38%berasal dari faktor audio 55% bersummber dari ekspresi wajah. Rumusan Mehrabian sebagaimana dikutip Astuti (2008 : 44) dapat menjelaskan mengapa informasi melalui radio mesti dikemas ringan dan padat. Masalahnya terletrak pada faktor daya srap sebesar 38% tadi.Rumusan Mehrabian dapat menjelaskan peribahasa “masuk telinga kiri, keluar teling kanan”. -
Daya tarik radio Radio tidak menampilkan gambar tapi para pendengar dapat terbius oleh program – program di radio. Radio hanya sekedar mengantarkan bunyi, dengan kata lain menciptakan theatre of mind dalam benak pendengar. Tentu saja karena pemaknaan orang terhadap kesan bunyian bersifat subjektif.
29
2.1.6.2 Program Radio Pringle – Starr – McCavitt dalam Morissan (2011 : 230) menjelaskan bahwa : The programming of most stasion is dominated by one principal content element or sound, known as format (Program sebagian besar stasiun radio didominasi oleh satu elemen isi atau suara yang utama yang dikenal format). Dengan kalimat ini dapat dikatakan bahwa format adalah penyajian program dan musik yang memiliki ciri – ciri tertentu oleh stasiun radio.Secara lebih sederhana dapat dikatan format stasiun penyiaran atau format siaran radio dapat didefinisikan sebagai upaya pengelola stasiun radio untuk memproduksi program siaran yang dapat memenuhi kebutuhan audiennya. Tujuan penentuan format adalah untuk memenuhi sasaran khalayak lebih spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya di suatu lokasi penyiaran. Menurut Dominick sebagaimana dikutip Morissan (2011 : 231) format stasiun penyiaran radio ketika diterjemahkan kedalam kegitan siaran harus tampil dalam empat wilayah, yaitu : -
Kepribadian (personality) penyiar dan repoter
-
Pilihan musik dan lagu
-
Pilihan musik dan gaya bertutur (talk)
-
Spot atau kemasan iklan, jinggle, dan bentuk – bentuk promosi acara radio lainnya.
Keith sebagaimana dikutip Morissan
(2011 : 231) kemudian menyusun
karakteristik empat format siaran utama yang popular di dunia sebagai berikut :
30
Tabel 2.2 Program Radio Untuk Kaum muda dan dewasa dengan Adult Contemporary (AC) rentang umur sangat luas antara 20 – 50 tahun, berdaya beli tinggi,. Menyiarkan musik pop masa kini, softrock, balada. Menyiarkan berita olahraga, ekonomi, politik,. Format ini berkembang pula kedalam format lain seperti Middle of the Road, Album Oriental Rock, dan Easy Listening Contemporary Hit Radio (CHR) atau Untuk ABG dan muda belia berumur antara 12 – 20 tahun. Format yang paling TOP 40 Radio popular yang berisi lagu – lagu top 40 / top30dan tips praktis. Sebelum menjadi CHR awalnya disebut TOP 40 Radio. CHR merupaka radio yang sering memutarkan 30 rekaman terkini, bukan album lama, tidak memutar ulang sebuah lagu yang sama secara berdekatan, perpindahan anatar lagu sangat cepat. All Talks lebih dahulu hadir pada tahun All News / All Talk 1960 di Los Angeles dengan konsep siaran Talk Show interkatif mengupas isu – isu lokal. All News hadir kemiudian tahun 1964 dimotori Gordon McClendon di Chicago dengan konsep berita buletin 20 menit berisi berita lokal, regional, dan dunia. Sasaran radio ini kaum muda dan dewasa berumur 20 – 50 tahun, berdaya beli tinggi. Berita dan bincang ekonomi politik menjadi primadona. sumber : Morissan (2011 : 231)
2.1.6.3 Pembagian Program Dari
aspek
karakterisitiknya
jenis
siaran
dibagi
menjadi
2
:
(Triartanto,2010:144) -
Siaran Karya artistik. Siaran yang diproduksi melalui pendekatan artisitik, yaitu proses produksi mengutamakan segi keindahan.
-
Siaran karya jurnalistik.
31
Siaran yang diproduksi melalui pendekatan jurnalistik yaitu suatu proses produksi yang mengutamamkan segi kecepatan, termasuk dalam proses penyajian kepada khalayak. Perbedaan antara karya artistik dan karya juranalistik menurut Wahyudi sebagaimana dikutip oleh Triartanto (2010 : 144), sebagai berikut : Tabel 2.3 Karya Artistik dan Karya Jurnalistik Karya Artistik Karya Jurnalistik - Sumber: ide /gagasan Sumber : permasalahan hangat - Mengutamakan keindahan Mengutamakan kecepatan / aktualitas - Isi pesan bisa fiksi dan non – fiksi Isi pesan harus faktual - Penyajian tidak terikat waktu Penyajian terikat waktu (perencanaan) Sasaran kepercayaan dan kepuasaan pendengar - Sasaran kepuasan pendengar - Memenuhi rasa kagum / menghargai Memenuhi rasa ingin tahu pendengar seseorang Improvisasi terbatas - Improvisasi tidak terbatas Isi pesan terikat pada kode etik - Isi pesan terikat pada kode moral Menggunakan bahasa jurnalistik - Penggunaan bahasa bebas (dramatis) (ekonomi kata dan bahasa) - Refleksi daya khayal kuat Refleksi penyajian kuat - Isi pesan tentang realitas sosial Isi pesan menyerap realitas / faktual sumber : Triartanto (2010 : 144)
2.1.6.4 Format Radio Format berarti susunan item program dalam satu – satuan waktu atau biasa disebut format clock, terdiri dari narasi penyiar, siklus music, termin iklan, promo radio dan promo program, laporan lalu lintas, laporan cuaca, reportase, dan lain – lain. Format clock membedakan aktivitas pagi, siang, sore hingga malam hari. Susunanya disesuaikan dengan prediksi mengenai lifestyle pendengar pada jam – jam tersebut. Menurut Vivian (2008 : 159) dalam arti yang luas, format bisa berarti susunan program radio secara keseluruhan, yang menjadi semacam penanda identitas yang terkemas dalam pelbagi program radio. Sejarah radio mencatat, di awal
32
pemunculannya, radio tidak punya sasaran atau target tertentu, early mass programing.Program Talk Show baru dimulai kira – kira menjelang decade 1930-an, ketika sebuah program berjudul Grand Ole Opry mulai disiarkan WSM di Nashville. Musik tidak lagi menjadi atraksi utama. Pada era talk show, radip berhasil meraih massa dalam jumlah yang signifikan. Kretivitas orang – orang radio pun mengalir tanpa henti.Pada dekade 1950-an, ketika TV mulai meraih popularitas, format mass programing perlahan – lahan ditinggalkan.Saatnya kini radio beralih ke format spesifik untuk melayani khalayak yang juga lebih spesifik. Saat ini format radio semakin beragam, karena sasaran targetnya juga semakin banyak.Music radio, old time radio, all-news, sports radio, talk radio, religious radio, dan radio ramalan cuaca adalah jenis format – format yang disusun berdasarkan genre music tertentu, misalnya top 40, country, jazz, rock, new age, adaukt contemporary, oldies, adault, standarts, hispanik, dangdut, campur sari, dan lain – lain. Format merupakan salah satu alat pemasaran yang ampuh.Radio dengan format
yang
tajam
di
anggap
mampu
melayani
segmen
yang
juga
signifikan.Sementara, radio tanpa format dianggap sebagairadio tanpa identitas – cukup berbahaya tentunya bagis eksistensi radio di udara. (dalam Astuti, 2008:7-11). Menurut Pringle – Starr – McCavitt, seperti dikutip Morissan (2005:108) the programming of most stasions is dominted by one principle content element or sound, known as format (program sebagian besar stasiun radio didominasi oleh satu elemen isi atau suara yang utama yang dikenaldengan format). Secara garis besar format stasiun dapat dibagi, yakni : -
Format berita.
33
Format berita mengandung pengertian bahwa stasiun radio itu menyajikan porsi dominan siarannya adalah berita dan informasi. -
Format musik. Format musik mengandung pengertian bahwa stasiun radio itu menyajikan sajian utama siarannya lagu dan musik.
-
Format khusus. Format khusus mengandung pengertian sebagai stasiun radio bersangkutan mencirikan siarannya pada materi tertentu dan khas. (Triartanto, 2010:138) Triartanto (2010 : 139) mengugkapnkan bahwa pengertian format program
mengacu pada perencanaan penyajian suatu program yang didasari isi materi siarannya. Format produksi mengandung pengertian bagaimana suatu program disajikan secara tekniknya.Sedangkan format siaran atau lebih dikenal dengan format stasion dapat dimaknai sebagai bentuk kepribadian suatu stasiun penyiaran radio sebagaimana dapat didengarkan dari program siarannya. Format program musik seluruh program terbesarnya adalah musik atau lagu sebagai ciri khasnya sebagai representasi dari format stasiunnya (format musik). Menurut Triartanto (2010 : 140) format musik stasiun memiliki kategorisasinya, antara lain : -
Adult contempory
-
Beautiful music
-
Country
-
CHR (Contemprory Hits Radio) atau top 40
-
Cross Over
-
Middle of the road
34
-
Album oriented rock
-
Hispanic atau latin
-
Oldies
-
Pop Indonesia
-
Dangdut
-
Campur sari, dan lain lain.
Program 8 bar di radio 104.2 MSTRI FM termasuk dalam program musik di radio yang mengusung lagu hip-hop dengan format Contempory hit radio (CHR)atau top 40 dengan segmentasi lagu hip – hop lokal dikarenakan program 8bar bersegmentasikan lagu – lagu hip - hop khusunya hip - hop lokal.
2.1.6.4.1
Format Musik Format program musik seluruh program terbesarnya adalah musik
atau lagu sebagai ciri khasnya sebagai representasi dari format stasiunnya (format musik). Menurut Triartanto (2010 : 140) format musik stasiun memiliki kategorisasinya, antara lain : -
Adult contempory
-
Beautiful music
-
Country
-
CHR (Contemprory Hits Radio) atau top 40
-
Cross Over
-
Middle of the road
-
Album oriented rock
-
Hispanic atau latin
-
Oldies
-
Pop Indonesia
-
Dangdut
-
Campur sari, dan lain lain.
35
Musik
adult Contemporary album Oriental Rock beautiful music contemporary hit radio (CHR) classical
Format radio
classic rock Khusus country jazz
allnews
middle of road all talks
nostalgia oldies
news talks / talk news urban contemporary
Informasi etnik agama
campuran
Gambar 2.2 Pembagian Format Radio Menurut Peter Pringle (Morissan, 2011:235)
36
2.2
Teori Khusus
2.2.1 Strategi Program Programming adalah dapat menunjuk kepada sebuah pemilihan atau sebuah proses, yaitu proses seleksi, penjadwalan, promosi, dan evaluasi. Program merupakan hasil ketrampilan dan seni. Resep Programmingyaitu : Target pendengar secara demografis -
Pemilihan program yang tepat
-
Evaluasi biaya produksi
-
Evaluasi kompetsisi yang menentukan stratrgi penjadwalan
-
Memastikan penmpatan program yang cocok
-
Memperkerjakan orang – orang yang berpengalaman
-
Memiliih topic yang popular
-
Membandingkan dengan program lain yang rating lebih baik.
(Eastmen and Ferguson, 2009:2-3)
2.2.2 Perencanaan Program Sebagaimana dikemukakan Pringle Star dan rekannya mengenai perancangan program bahwa :Program planning involves the development of short-, medium-, and long – range plans to permit the station to attain its programming and financial objects ( perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangan). Pada stasiun radio komersial, pengelola program berupaya mengidentifikasi audien mereka yang spesifik dan menyiarkan program kepada audien yang spesifik
37
itu sepanjang siarannya. Pada stasiun radio, perencanaan program mencakup pemilihan format dan isi program yang dapat meanarik dan memuaskan kebutuhan audien yang terdapat pada suatu segmen audien berdasarkan demografi tertentu. Perencanaan program radio itu juga mencakup mencari penyiar yang memiliki kepribadian dan gaya yang sesuai dengan format yang sudah dipilih stasiun bersangkutan. (Morissan 2011:274)
2.2.3 Model Pemograman
Selection
+
Schedulling
40%
50%
+
Promotion 10%
Evaluation
Gambar 2.3Basic Programming (Eastmenand Ferguson, 2009:20) -
Selection Yang menjadi komponen selection antara lain : -
Audience Habits (kebiasaan pendengar)
-
Cost (biaya)
-
Compatibility (kesesuaian / kompatibilitas)
-
Talent Availibility (ketersediaan artis)
-
Differentiation (perbedaan)
-
Trendiness (trendi)
=
Audience Size
38
-
Novelty (hal yang baru)
Scheduling Yang menjadi komponen scheduling antara lain ;
-
-
Hammocking
-
Blocking
-
Compatibility
-
Ranking
-
Competition
Promotion Yang menjadi komponen promotion antara lain :
-
-
Cluster (kelompok pendengar)
-
Location (lokasi)
-
Frequency (frekuensi)
-
Construction (proses membangun)
-
Distance (jarak)
-
Familiarity (mudah diingat)
Evaluation Yang menjadi komponen evaluationantara lain : -
Tolerance level
-
Design Style
-
Technology
-
Stock value
-
Genre Trends
-
Audience Share
39
2.2.4 Teori SWOT SWOT adalah singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (kesempatan), Threat (ancaman) yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT dapat menunjukan bahwa kenirja kebijakan maupun perusahaan dapat ditentukanoleh
kombinasi
faktor
internal
dan
eksternal.
Analisis
SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman, dengan faktor internal kekuatan, dan kelemahan. Kedua faktor terbeut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Hasil analisis SWOT dapat digunakan untuk menawarkan sebuah alternatif yang dapat dilakukan dalam sebuah implementasi kebijakan maupun dalam sebuah manajemen perusahaan. SWOT dapat dilaksanakan untuk menganalisi kondisi kebijakan dan kemungkinana kondisi perusahaan pada saat sebuah kebijakan atau manajemen dilaksanakan untuk menghasilkan sebuah gambaran apakah kebijakan atau manajemen itu layak dilakukan atau tidak. (Bungin, 2011:250). SWOT merupakan suatu program yang dibutuhkan untuk melihat seberapa besar peluang sebuah program untuk bisa bersaing dan berhasil menarik minat pemirsa atau audiens untuk menonton atau mendengar program tersebut. SWOT terdiri dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (kesempatan), Threat (ancaman). Untuk strength dan weakness biasanya datang dari dalam program itu sendiri, sementara untuk opprortunity dan threat, umumnya berasal dari luar program.
2.2.5 Faktor Internal Strength atau kekuatan sebuah program, merupakan jualan utama program untuk mendapatkan pendengar. Strength haruslah merupakan hal yang benar – benar
40
unik, yang berbeda, yang tidak mudah ditemukan di program lainnya sehingga menjadi identitas program itu sendiri. Strength terletak sepanjang program itu berjalan dan bukan menjadi elemen kecil dari program itu. Pada program radio Delapan Bar MS TRI FM, Strength dari program ini terletak pada program yang khusus memutarkan lagu lagu hip hop local atau Indonesia setiap program ini mengudara. Jadi seluruh lagu hip hop baik dari major label atau pun indie label diputarkan di Delapan Bar. Setiap minggunya program Delapan Bar juga menghadirkan bintang tamu pelaku Hip Hop dalam negeri yang memang sudah dikenal dikalangan pecinta hip hop dalam negeri. Weakness, atau kelemahan sebuah program adalah berbagai macam kekurangan, ketidak sempurnaan atau berbagai hal yang masih harus diperbaiki dari program itu sendiri. Weakness, program sebaiknya memasukan pendapat dari pihak luar (yang tidak terlibat langsung dalam pembuatan program) sehingga bisa lebih obyektif dalam memberikan gambaran tentang kelemahan program. Bahkan, jika perlu dibagi dalam beberapa kategori seperti kelemahan di content atau isi program dan kelemahan dalam pengemasan program. Dengan memuat banyak kelemahan, selalu ada usaha untuk memperbaiki kinerja. Kelemahan dari program Delapan Bar ini adalah minat pendengar terhadap music hip hop lokal yang sedikit, karena banyak lagu hip hop yang diputar yang tidak familiar dengan pendengar. Sehingga itu menjadi resiko format program yang hanya memutarkan lagu hip hop lokal.
41
2.2.6 Faktor Eksternal Opportunity atau peluang sebuah program biasanya datang dari luar program iu sendiri yang dianggap bisa menjadi factor yang ikut membuat sukses program tersebut ketika mengudara. Opportunity haruslah kongkrit, sehingga harus bisa dimanfaatkan untuk membuat program lebih baik, juga mampu melibatkan orang lain diluar mereka yang membuat program, sebagai bahan referensi pembuat program mencari peluang membuat programnya lebih berhasil. Dalam program radio Delapan Bar, peluang program ini untuk berkembang sangatlah potensial terutama karena program ini program satu satu nya di Jakarta atau bahkan di Indonesia yang hanya memutarkan lagu hip hop local yang belum pernah ada di program hip hop lainnya. Threat, atau ancaman untuk sebuah program, sama seperti weakness haruslah dibuat selengkap mungkin. Tujuannya agar si pembuat program menyadari banyak factor – factor diluar dari programnya sendiri yang bisa menjadi ancaman bagi keberadaan programnya. Threat yang paling awal adalah mendeteksi ancaman langsung dari competitor di stasiun radio lainnya, terutama jam on air-nmya sama dengan program tersebut. Ancaman lainnya adalah juga dari kondisi internal dibalik pembuatan atau produksi program itu maupun ancaman lainnya datang dari institusi lainnya, masyarakat atau kehidupan bangsa dan Negara. Threat atau ancaman datang dari radio lain yang mirip seperti program Delapan Bar namun memiliki konten yang lebih menarik serta tidak menjenuhkan, dan bisa juga elemen program lain lebih bervariasi.
42
2.3
Kerangka Pikir
Strategi Program -
Selection
-
Scheduling
-
Promotion
-
Evaluation
(Eastmen and Fergusson, 2009 :
Kepuasan Pendengar
Gambar 2.4 Kerangka Pikir Program 8bar di radio 104.2 MSTRI FM merupakan program radio yang masuk kedalam jenis program musik dengan format contemporary hit radio (CHR) atau top 40. Program radio yang bersegmentasikan lagu hip-hop ini akan menjadi objek penelitian penulis. Termasuk ke dalam format CHR atau TOP 40 karena lagu – lagu yang dimainkan berdasarkan lagu – lagu hip – hop yang sedang hitz. Penulis akan meneliti bagaimana strategi program 8bar di radio 104.2 MSTRI FM dalam meningkatkan kepuasan pendengar, dan juga akan mengupas sedikit proses produksinya kemudian di analisis dengan teori strategi programyang meliputi
43
selection, scheduling, promotion, dan evaluationuntuk menemukan hasil akan kepuasan pendengarnya.