BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah dan Definisi Cloud Computing Ide awalCloud computing bisa ditarik dari tahun 1960-an, saat John McCarthy, pakar komputasi Massachussetts Institute of Technology (MIT) yang dikenal juga sebagai salah satu pionir kecerdasan buatan, menyampaikan visi bahwa "suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur publicseperti listrik dan telepon". Namun baru di tahun 1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, memunculkan ide "Network Computing" sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat itu merajai Desktop Computing dengan Windows 95 nya.Larry Ellison menawarkan ide bahwa sebetulnya user tidak memerlukan berbagai perangkat lunak, mulai dari Sistem Operasi dan berbagai perangkat lunak lain, untuk diinstall ke dalam PC Desktop mereka.
PC Desktop bisa digantikan oleh sebuah terminal yang langsung terhubung dengan sebuah server yang menyediakan berbagai kebutuhan perangkat lunak yang siap diakses oleh pengguna.Ide "Network Computing" ini sempat menghangat dengan munculnya beberapa pabrikan seperti Sun Microsystem dan Novell Netware yang menawarkan Network Computing client sebagai pengganti desktop.
7
8
Pada tahun 1998, Network Computingsempat diimplementasikan pada sebuah Windows NT Server, di mana Network Computing client dapat menggunakan berbagai aplikasi yang tersedia di dalam server tersebut secara remote.Namun akhirnya, Network Computing ini lenyap dengan sendirinya, terutama disebabkan kualitas jaringan komputer yang saat itu masih belum memadai, sehingga akses Network Computing ini menjadi sangat lambat, sehingga orang-orang akhirnya kembali memilih kenyamanan PC Desktop, seiring dengan semakin murahnya harga PC.
Tonggak selanjutnya adalah kehadiran konsep ASP (Application Service Provider) di akhir era 90-an. Seiring dengan semakin meningkatnya kualitas jaringan komputer, memungkinkan akses aplikasi menjadi lebih cepat.Hal ini ditangkap sebagai peluang oleh sejumlah pemilik data center untuk menawarkan fasilitasnya sebagai tempat ‘hosting’
aplikasi
yang
dapat
diakses
oleh
pelanggan
melalui
jaringan
komputer.Dengan demikian pelanggan tidak perlu investasi di perangkat data center.Hanya saja ASP ini masih bersifat "private", di mana layanan hanya dikelompokkan khusus untuk satu pelanggan tertentu, sementara aplikasi yang di sediakan waktu itu umumnya masih bersifat client – server.
Kehadiran berbagai teknik baru dalam pengembangan perangkat lunak di awal abad 21 terutama di area pemrograman berbasis web disertai peningkatan kapasitas jaringan internet, telah menjadikan situs-situs internet bukan lagi berisi sekedar informasi statik.Tapi sudah mulai mengarah ke aplikasi bisnis yang lebih kompleks.
9
Seperti diungkapkan sebelumnya, popularitas Cloud Computing semakin menjulang saat di awal tahun 2000, Marc Benioff ex VP di Oracle, meluncurkan layanan aplikasi CRM dalam bentuk Software as a Service, Salesforce.com, yang mendapatkan sambutan gegap gempita.Dengan misinya yang terkenal yaitu "The End of Software", Benioff bisa dikatakan berhasil mewujudkan visi Larry Elisson tentang Network Computing menjadi kenyataan.
Dimulai di tahun 2005, mulai muncul inisiatif yang didorong oleh nama-nama besar seperti Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), Google dengan Google AppEngine-nya, tak ketinggalan raksasa biru IBM meluncurkan Blue Cloud Initiative dan lain sebagainya.Bahkan Dell, pernah mencoba mempatenkan istilah "Cloud Computing", namun ditolak oleh otoritas paten Amerika.Walaupun di luar negeri Cloud Computing ini sudah sangat marak, namun tidak demikian di tanah air Indonesia tercinta ini.
Salah satu perusahaan yang cukup serius bermain di area ini adalah PT Telkom.Saat ini PT Telkomsudah menawarkan dua layanan aplikasi berbasis Software as a Service.Salah satunya melalui anak usahanya, Sigma Cipta Caraka, yang menawarkan layanan aplikasi core banking bagi bank kecil-menengah.Kemudian bekerjasama dengan IBM Indonesia dan mitra bisnisnya, PT Codephile, Telkom menawarkan
layanan
e-Office
on
Demand
untuk
korespondensi di dalam suatu perusahaan atau organisasi.
kebutuhan
kolaborasi/
10
Sepinya sambutan dunia teknologi informasi dalam negeri terhadap Cloud Computing ini mungkin disebabkan beberapa faktor, diantaranya: 1. Penetrasi infrastruktur internet yang bisa dibilang masih terbatas. 2. Tingkat kematangan pengguna internet, yang masih menjadikan media internet sebagai media hiburan atau sosialisasi. 3. Tingginya investasi yang dibutuhkan penyediakan layanan cloud ini, karena membutuhkan kombinasi antara infrastruktur jaringan, perangkat keras dan lunak sekaligus.
Seluruh perusahaan besar seperti IBM, Microsoft, Google, dan Apple saat ini sedang terlibat dalam peperangan untuk menjadi penguasa terbesar cloud ini. 1. IBM di paruh akhir tahun 2009 kemarin telah meluncurkan LotusLive, layanan kolaborasi berbasis cloud. 2. Microsoft yang sekarang di perkuat oleh Ray Ozzie sebagai Chief Software Architect pengganti Bill Gates, menggadang Windows Azure, sistem operasi berbasis cloud yang akan menjadi masa depan Windows OS. 3. Apple telah menyediakan layanan Mobile Me yang memungkinkan pengguna produk Mac, untuk melakukan sinkronisasi data ke dalam cloud. 4. Google, satu-satunya raksasa yang lahir di era internet, sudah sejak lama memberikan layanan Google Docs yang memungkinkan pengguna membuat dokumen atau bekerja dengan spreadsheet secara online tanpa perlu perangkat lunak terinstal di PC atau notebook.Bahkan Google dalam waktu dekat akan meluncurkan sistem operasi cloud-nya, Chrome OS, yang akan menjadi ancaman serius bagi para penyedia sistem operasi lain.
11
"Cloud Computing" secara sederhana adalah "layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet"."Cloud (awan)" sendiri merujuk kepada simbol awan di dunia Teknologi Informasi digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud).
Namun tidak semua layanan yang ada di internet bisa dikategorikan sebagai cloud computing, ada setidaknya beberapa syarat yang harus dipenuhi : 1. Layanan bersifat "On Demand", pengguna dapat berlangganan hanya yang dibutuhkan saja, dan membayar hanya untuk yangdigunakan saja. Misalkan sebuah layanan menyediakan 10 fitur, user dapat berlangganan 5 fitur saja dan hanya membayar untuk 5 fitur tersebut. 2. Layanan bersifat elastis/scalable, di mana pengguna bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dan sistem selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut. 3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider. Pengguna hanya membutuhkan komputer personal/notebook dan koneksi internet.
Dari sisi jenis layanan, cloud computing, terbagi dalam 3 jenis layanan, yaitu : Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS).Sementara dari sifat jangkauan layanan, terbagi menjadi Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud.(Untuk terminologi ini akan dijelaskan secara lebih detail dalam tulisan berikutnya).
12
Cloud computing adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan kita "menyewa" sumber daya teknologi informasi (Software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkannya sesuai kebutuhan kita. Dengan konsep ini, maka semakin banyak orang yang bisa memiliki akses dan memanfaatkan sumber daya tersebut, karena tidak harus melakukan investasi besar-besaran.
2.2 Karakteristik Cloud Computing -
On-demandself-service.
Sebuah
layanan
cloud
computing
harus
dapat
dimanfaatkan oleh pengguna melalui mekanisme yang langsung tersedia saat dibutuhkan, dan campur tangan penyedia layanan yang sangat sedikit. -
Broad network access. Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apapun, asalkan terhubung dengan jaringan internet.
-
Resource pooling. sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien.
-
Rapid elasticity. Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan atau menurunkan kapasitas sesuai kebutuhan.
-
Measured service. Sebuah layanan cloud computingharus disediakan secara terukur.
13
2.3 Kelebihan dan Kekurangan 2.3.1
Kelebihan •
Lower-Cost Computers for Users Tidak dibutuhkan komputer dengan kemampuan canggih untuk menjalankan web berbasis aplikasi cloud computing. Karena aplikasi berjalan di awan, bukan pada PC desktop.PC desktop tidak memerlukan kekuatan pemrosesan atau ruang hard disk yang besar – besar.Oleh karena itu komputer klien dalam Cloud Computing dapat harga lebih rendah, dengan hard disk yang lebih kecil, memori tidak terlalu besar, prosesor yang lebih efisien, dan sejenisnya.
•
Improved Performance Dengan program – programyang lebih sedikit pada memori komputer, pengguna akan melihat kinerja yang lebih baik dari PC mereka. Sederhananya,
komputer
dalam
sebuah
sistem
Cloud
Computingmembutuhkanwaktu bootingdan processing yang lebih cepat karena memiliki program yang lebih sedikit untuk proses load ke memori. •
Lower IT Infrastructure Costs Dalam organisasi yang lebih besar, departemen IT juga bisa melihat biaya yang lebih rendah dari penerapan Cloud Computing.Dengan investasi yang lebih besar dari server yang sebelumnya, staf IT dapat menggunakan kemampuanCloud Computing untuk menambah atau mengganti
sumber
daya
komputasi
internal.
Perusahaan
–
perusahaanyang besar tidak perlu lagi membeli komputer dengan
14
spesifikasi yang tinggi untuk melakukan pengolahan dan penyimpanan data. •
Fewer Maintenance Issues Cloud computing sangat mengurangi biaya hardware dan perawatan software untuk organisasi dari semua ukuran.Pertama hardware, dengan lebih sedikit perangkat keras (server yang lebih sedikit) yang diperlukan dalam organisasi, dengan demikian biaya pemeliharaanpun menjadi lebih rendah.Sama halnya dengan perawatan pada perangkat lunak.Dengan Cloud Computing, maka aplikasi yang dibutuhkan cukup diinstal pada sever dengan demikian biaya perawatan pada perangkat lunak yang biasanya digunakanpun menjadi lebih rendah.
•
Lower Software Costs Lalu ada masalah biaya perangkat lunak.Tidak perlu lagi membeli paket perangkat lunak terpisah untuk setiap komputer dalam organisasi, karena hanya para karyawan yang benar – benar menggunakan aplikasi saja lah yang membutuhkan akses ke aplikasi di awan. Bahkan jika biaya yang sama untuk menggunakan aplikasi berbasis web seperti halnya perangkat lunak desktop yang sama, staf IT dapat menyimpan biaya instalasi dan pemeliharaan program – programpada setiap desktop dalam organisasi.
•
Instant Software Updates Dengan menggunkan cloud computing, maka pengguna lagi tidak diperhadapkan dengan pilihan untuk menggunakan perangkat lunak yang sudah tertinggal dengan biaya
upgradeyang tinggi. Ketika aplikasi
15
berbasis web, update terjadi secara otomatis dan tersedia pada saat user log in ke awan. Setiap kali anda mengakses aplikasi berbasis web, anda mendapatkan versi terbaru tanpa perlu membayar atau men-download upgrade. •
Increased Computing Power Bila menggunakan sistem komputasi awan, kitadapat menikmati kecepatan dan kemampuan dari komputasi awan ini sesuai dengan yang diinginkan.Sehingga tidak lagi terbatas pada kemampuan PC desktop yang dimiliki, tetapi sekarang dapat melakukan tugas yang banyak seperti memanfaatkan ribuan komputer dan server. Dengan kata lain, kita dapat melakukan tugas / prosesing yang jauh lebih besar dengan Cloud Computing
ini
dibandingkan
dengan
kemampuan
PC
desktop
sebelumnya. •
Unlimited Storage Capacity Awan
menawarkan
kapasitas
penyimpanan
yang
hampir
tidak
terbatas.Pertimbangkan bahwa ketika desktop atau laptop kehabisan ruang penyimpanan sehingga tidak dapat melakukan penyimpanan data baru ke dalam desktop / laptop yang dimiliki. Dengan menggunakan cloud computing, anda dapat melakukan penyimpanan dengan kapasitas yang jauh lebih besar. •
Increased Data Safety Data yang disimpan di awan akan tetap berada di awan. Tidak sama halnya dengan menyimpan data di komputer desktop pada umumnya,
16
Cloud Computing diatur agar selalu melakukan duplikasi data dengan backup server sehingga data anda tetap aman meskipun terjadi crash pada server utama.Keamanan ini juga terjadi jika terjadi crash pada desktop/laptop pribadi anda.Karena seluruh data anda tersimpan di awan. •
Improved Compatibility Between Operating Systems Pernah mencoba untuk mendapatkan komputer berbasis Windows untuk terhubung ke Mac?Atau sebuah mesin Linux untuk berbagi data dengan PC Windows?Hal ini dapat membuat kita frustrasi.Tetapi tidak demikian dengan Cloud Computing,kita dapat menghubungkan komputer Windows ke awan dan berbagi document dengan computer yang sedang menjalankan sistem operasi Mac, atau Linux.
•
Improved Document Format Compatibility Kita juga tidak perlu kuatir dengan dokumen yang tidak dapat dibuka karena perbedaan versi dari aplikasi yang digunakan. Contohnya, dokumenyang dibuat dengan Microsoft word 2007 tidak dapat dibuka pada komputer yang menjalankan Microsoft Word 2003.Perlu kita ketahui bahwa dokumen yang dibuat oleh aplikasi berbasis web dapat diakses oleh pengguna lain meskipun pengguna tersebut tidak memiliki aplikasi yang sama. Tidak ada format yang tidak kompatibel, ketika semua orang berbagi dokumen, dan aplikasi di awan.
•
Easier Group Collaboration Cloud computing ini sangat mendukung metode pengaksesan dengan banyak pengguna secara bersamaan.Dengan demikian pengguna dapat
17
dengan mudah melakukan kolaborasi pada dokumen dan proyek di awan.Dapat dideskripsikan ketika ada seorang rekan di kantor Pantai Barat, dan konsultan di Eropa yang perlu bekerja sama pada sebuah proyek penting. Sebelum ada komputasi awan, mereka harus mengirim dokumen mereka melalui email yang relevan dari satu user ke user lainnya.Hal semacam ini tidak terjadi dengan Cloud Computing. Dengan Cloud Computing, pengguna dapat melakukan pengaksesan dokumen secara bersamaan. Dengan demikian maka proses kerjasamapun dapat berjalan lebih mudah dan cepat.Hal ini memungkinkan proyek kelompok di lokasi geografis yang berbeda. Tidak ada lagi kelompok yang harus berada di sebuah kantor tunggal. Dengan Cloud Computing, siapa pun dan dimana pun dapat berkolaborasi dalam waktu yang sama. •
Universal Access to Documents Dengan Cloud Computing, maka data kita disimpan di awan. Dengan demikian kita dapat mengakses data tersebut dari mana saja.Kita hanya butuh menyiapkan komputer dan koneksi internet.Semua dokumen langsung dapat kita akses.
•
Latest Version Availability Ketika kita sedang mengedit dokumen di rumah, dokumen dengan versi yang telah diedit adalah apa yang kita lihat saat mengakses dokumen itu di tempat kerja. Awan selalu menampilkan versi terbaru dari dokumen yang kita buat.Kita tidak pernah dalam bahaya karena menyimpan dokumen dengan versi yang lama pada computer kerja anda.
18
•
Removes the Tether to Specific Device Akhirnya, inilah keuntungan dari cloud computing yang paling utama, kita tidak lagi diganggu lagi oleh keterbatasan suatu komputer atau jaringan.Ketika anda mengubah komputer beserta aplikasi yang ada, maka dokumen tetap dapat diakses melalui awan.Sama halnya ketika berpindah menggunakan perangkat portabel, aplikasi dan dokumen tetap dapat diakses.Kita tidak butuh membeli program dengan versi special untuk perangkat tertentu atau menyimpan dokumen di dalam sebuah perangkat dengan format khusus. Dokumen anda dan program yang anda buat adalah sama, tanpa peduli komputer apa yang anda gunakan.
2.3.2
Kekurangan •
Requires a Constant Internet Connection Komputasi awan tidak dapat dilakukan jika tidak dapat terhubung ke Internet. Karena anda menggunakan Internet untuk terhubung ke aplikasi dan dokumen, jika tidak memiliki koneksi internet, maka tidak bisa mengakses apa pun, bahkan dokumen anda sendiri. Ketika sedang offline, cloud computing tidak dapat digunakan.Ini mungkin menjadi kerugian yang lebih signifikan daripada yang dikira.Jika sedang bekerja di restoran, atau di dalam perjalanan, maka tidak dapat mengakses data yang anda simpan di dalam cloud, kecuali jika anda memiliki koneksi internet yang kuat di tempat tersebut.
19
•
Doesn’t Work Well with Low-Speed Connections Sama halnya, dengan koneksi internet yang lambat, seperti yang kita rasakan pada layanan koneksi dial – up, membuat cloud computing tidak lagi optimal untuk digunakan. Aplikasi berbasis web membutuhkan bandwidth yang besar untuk melakukan download, contohnya kita rasakan saat mengakses dokumen yang besar. Jika menggunakan kecepatan koneksi dial – up, sangat terasa sulit hanya untuk berpindah dari satu halaman ke halaman selanjutnya. Dengan kata lain, cloud computing tidak optimal jika diakses dengan kecepatan internet yang lambat.
•
Can Be Slow Bahkan pada koneksi yang cepat, aplikasi berbasis web kadang-kadang bisa lebih lambat dari mengakses sebuah program software yang serupa pada PC desktop.Itu karena segala sesuatu tentang program, dari antarmuka ke dokumen yang sedang dikerjakan, harus dikirim bolak – balikdari komputer anda ke komputer di awan. Jika server awan mendukung pada saat itu, atau jika Internet sedang lambat pada hari itu, anda tidak akan mendapatkan akses instan seperti biasa dengan aplikasi desktop.
•
Features Might Be Limited
20
Kerugian ini mungkin akan berubah, tetapi pada saat ini banyak aplikasi berbasis web secara sederhana tidak lagi memiliki fitur yang lengkap seperti aplikasi pada desktop. Bandingkan, misalnya, fitur pada aplikasi presentasi yang dimiliki google dengan Microsoft power point; ada lebih banyak fitur yang dapat digunakan pada Microsoft power point dibandingkan dengan fitur yang disediakan pada aplikasi presentasi milik google. Pada dasarnya mereka memiliki kesamaan, akan tetapi aplikasi cloud memiliki lebih banyak kekurangan dibandingkan fitur canggih pada aplikasi power point. Banyak yang mengatakan bahwa aplikasi berbasis web menambahkan fitur yang lebih canggih dari waktu ke waktu. Hal ini telah dibuktikan dengan kasus Google Docs dan Spreadsheet, keduanya dimulai dengan hal yang sederhana kemudian mulai ditambahkan oleh fungsi – fungsi yang lebih canggih seperti ditemukan pada Microsoft Word dan Excel. Pastikan bahwa apilkasi berbasis cloud dapat melakukan segala sesuatu yang perlu untuk dikerjakan sebelum meninggalkan software tradisional yang sebelumnya digunakan.
•
Stored Data Might Not Be Secure Dengan komputasi awan, semua data anda disimpan di awan.Itu semua baik dan bagus, tapi seberapa amankah komputasi di awantersebut ? Apakah mungkin seseorang yang tidak sah dapat mengakses data rahasia anda ?. Ini semua adalah pertanyaan penting, dimana kami akan melakukan pemeriksaan serta pengujian tentang hal ini lebih lanjut.
21
•
If the Cloud Loses Your Data, You’re Screwed Sebagai pengguna pada umumnya, kita tidak selalumenyimpan data secara hati – hati.Secara teori data yang disimpan dalam awan secara umum tidaklah aman karena diperbanyak di beberapa mesin.Tetapi pada kesempatan off data anda tidakakan hilang tetapi anda tidak memiliki cadangan fisik atau lokal.
2.4 Spesifikasi Perangkat 2.4.1
Server Dalam membangun infrastruktur Cloud Computing diperlukan penerapan Dynamic Data Center.Dibawah ini adalah Dynamic Data Center Physical Architecture dimana Hardware dan Software yang diperlukan pun berbeda -
Hardware untuk Dynamic Data Center a. 2 server dengan spesifikasi hardware yang sama yang akan digunakan sebagai Cluster b. Tempat penyimpanan SAN yang dapat dibagi-bagi dan dapat diakses oleh Cluster tersebut. c. Satu buah LUN yang dapat digunakan sebagai Drive tambahan
-
Software untuk Dynamic Data Center a. SQL server 2008 R2 b. Windows Server 2008 R2 Enterprise c. System Center Configuration Manager d. System Center Virtual Machine Manager
22
e. System Center Data Protection Manager f. System Center Operation Manager g. Microsoft Deployment Tollkit (MDT Update 4)
Gambar 2.1Dynamic Data Center Physical Architecture
a. Perangkat Dua buah Server dan SAN storage. b. Aplikasi Windows Server 2008 R2 SP1 x64 sysprep’d image
2.4.2
Client a. Perangkat Perangkat yang dapat terhubung dengan internet. b. Aplikasi Web Browser
23
2.5 Infrastruktur Jaringan Cloud Computing, pada intinya, tentang memberikan aplikasi atau jasa dalam lingkungan on-demand. Penyedia komputasi Cloud akan perlu untuk mendukung ratusan ribu pengguna dan aplikasi/ layanan dan memastikan bahwa mereka cepat, aman, dan tersedia. Dalam rangka untuk mencapai tujuan ini, mereka akan perlu untuk membangun infrastruktur, dinamis cerdas dengan empat sifat inti dalam pikiran: transparency, scalability,monitoring/ management, and security.
2.6 Model Penyebaran 2.6.1
Public cloud Public cloud adalah penerapan Cloud Computing untuk umum ( public). Layanan pada public cloud disediakan oleh perusahaan – perusahaan penyedia
layanan
umum.Siapapun
untuk di
semua
seluruh
pelanggan
dunia
dapat
diseluruh
dunia
memanfaatkan
secara layanan
ini.Perusahaan penyedia layanan memiliki pusat data (data center) raksasa yang tersebar diseluruh dunia.Semua pengguna dari seluruh dunia dapat sharing sumber daya komputasi yang terdapat diseluruh pusat data ini.Pengguna cukup menggunakan layanan dan melakukan pembayaran sesuai pemakaian. Kelebihan public cloud adalah pengguna tidak perlu melakukan investasi apapun untuk memanfaatkan Cloud Computing, selain koneksi ke internet. Pengguna cukup menghubungi jasa penyedia layanan dan meminta jenis layanan yang mereka butuhkan.
24
2.6.2
Private cloud Private cloud digunakan secara pribadi (private) oleh perusahaan atau pengguna tertentu. Private cloud diterapkan dengan menggunakan teknologi yang sama dengan public cloud, sehingga memiliki semua karakteristik Cloud Computing. Bedanya, private cloud dipasang pada pusat data milik perusahaan sendiri.Hal ini memungkinkan sebuah perusahaan memanfaatkan semua fasilitas Cloud Computing dilingkungan komputasi milik perusahaan tersebut. Selain pusat data milik sendiri, model private cloud juga dapat diterapkan dengan memanfaatkan pusat data milik perusahaan lain. Misalnya, dengan memanfaatkan layanan Cloud Computing yang disediakan oleh pihak ketiga.Kelebihan private cloud ada pada segi lokasi.Ada perusahaan atau organisasi yang terkait dengan aturan mengenai lokasi data mereka.
2.6.3
Hybrid cloud Hybrid cloud adalah penggabungan dari public cloud dan private cloud.Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat menempatkan email mereka di public cloud sekaligus di private cloud. Untuk karyawan yang sehari-hari selalu berada di lingkungan kantor, email mereka dapat ditempatkan pada private cloud. Sementara email di public cloud dapat digunakan oleh karyawan yang sering berada diluar kantor sehingga lebih mudah diakses.
25
Melihat ketiga pilihan tersebut, calon pengguna akan kesulitan menentukan pilihan yang terbaik. Keputusan yang tidak tepat dapat merugikan pengguna baik dari sisi keuangan maupun waktu, mengingat pemanfaatan Cloud Computing membutuhkan waktu dan biaya.
2.7 Model Layanan Cloud Computing memberikan sejumlah layanan yang dapat disesuaikan berdasarkan tingkat kebutuhan dari pengguna. Adapun lapisan – lapisan layanan yang ditawarkan dalam Cloud Computing antara lain Application, Data, Runtime, middleware, O/S, Virtualization, Server, Storage, Networking. Dari layanan – layanan diatas, dikategorikan menjadi 3 kategori utama :
2.7.1
Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS)
Gambar 2.2Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS)
Haas sering disebut Iaas. Infrastruktur sebagai layanan atau "IaaS" adalah di mana pemasok cloud menyediakan infrastruktur online di mana pelanggan
26
mereka dapat menyimpan data dan mengembangkan dan menjalankan aplikasi apapun yang mereka harap. IaaS memungkinkan perusahaan untuk memindahkan program yang ada dan data ke dalam awan dan menutup server sendiri lokal dan pusat data.Sementara aplikasi komputasi berjalan di infrastruktur komputasi. Iaas memungkinkan untuk menyewasumber daya seperti: 1. ruang server 2. peralatan jaringan 3. memori 4. CPU 5. ruang penyimpanan Jadi aplikasi Microsoft Word berjalan pada platform Windows Microsoft, pada gilirannya platform Microsoft Windows berjalan pada infrastruktur dari IBM PC yang kompatibel.
Dedicated server fisik dan virtual server dapat melakukan fungsi yang sama persis. Namun, ada beberapa perbedaan di antara mereka.Untuk memulai, contoh server virtual lebih murah. Di sisi lain, contoh virtual server kadang kadang dilihat sebagai kurang aman oleh mereka yang tidak ingin berbagi perangkat keras server dengan pelanggan lainnya. Untuk alasan ini, empat kategori IaaS yang tersedia.Ini adalah paling sering dikenal sebagai "awan swasta", "dedicated hosting", "hybrid hosting" dan "awan hosting".
27
2.7.2
Platform sebagai Layanan (PaaS)
Gambar 2.3 Platform sebagai Layanan (PaaS)
Platform adalah lingkungan perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan dan menjalankan aplikasi.Sebagai contoh, Microsoft Word adalah
sebuah
aplikasi
yang
berjalan
pada
platform
Microsoft
Windows.Ketika orang memilih untuk menghitung awan menggunakan platform sebagai layanan atau 'PaaS', mereka mendapatkan akses ke sebuah platform online yang disediakan oleh vendor Cloud Computing. Mereka kemudian dapat menggunakan platform ini untukmengembangkan dan menyampaikan secara online mereka sendiri (SaaS).
Aplikasi dikembangkan menggunakan PaaS dapat digunakan secara pribadi oleh satu atau beberapa pengguna dalam perusahaan tertentu.Namun, mereka juga dapat ditawarkan gratis atau untuk biaya untuk siapa pun di web.Ini berarti bahwa jika anda memiliki ide bagus untuk sebuah aplikasi online baru maka anda dapat menggunakan PaaS untuk mengubahnya menjadi kenyataan.
28
Beberapa jasa pelayanan cloud sekarang menawarkan service PaaS termasuk Google App Engine, Microsoft Windows Azure, dan Force.com.Semuanya menjadi lebih efektif dengan memberikan pelayanan kepada pelanggan mereka menggunakanCloud Computing. Dengan Force.com, beberapa aplikasi bahkan dapat dibangun menggunakan drag-and-drop sederhana. Relatif orang non-teknis sehingga dapat membuat aplikasi online baru sangat cepat.Memang
mengklaim,
Force.com
bahwa
"model
pemrograman
sederhana dan berbasis cloud lingkungan berarti pelanggan dapat membangun dan menjalankan aplikasi lima kali lebih cepat, sekitar setengah biaya platform perangkat lunak tradisional".
Sementara PaaS yang besar dalam banyak situasi, para penggunanya perlu berhati-hati dari kekuatan fleksibilitas yang terlibat trade-off.Ini berarti bahwa sementara PaaS membuatnya relatif mudah untuk membuat aplikasi online baru, pengguna tetap dibatasi oleh bahasa pemrograman tertentu dan alat yang disediakan oleh pemasok PaaS mereka. Dengan kata lain, vendor PaaS memiliki total kontrol atas batu bata Lego yang mereka memungkinkan pelanggan mereka untuk membangun dengan. Sementara ini memastikan bahwa aplikasi yang dibangun menggunakan alat-alat yang ditawarkan selalu akan berfungsi dengan benar, hal ini tetap terbatas. Ini adalah alasan inilah banyak perusahaan dan beberapa individu memilih untuk menghitung awan di tingkat infrastruktur.
29
2.7.3
Software sebagai Service (SaaS)
Gambar 2.4Software sebagai Service (SaaS)
Software sebagai sebuah layanan adalah di mana aplikasi komputer yang diakses melalui Internet yang diinstal pada perangkat komputasi lokal atau di sebuah pusat data lokal.Jadi, misalnya, orang dapat menggunakan prosesor kata online seperti Google Docs, aplikasi database online, editor foto online seperti Pixlr, atau aplikasi online lainnya.Banyak aplikasi SaaS bebas untuk digunakan, paling tidak pada awalnya.SaaS menyediakan pelayanan bagi para pengguna dengan banyak manfaat.Ini termasuk keuntungan Cloud Computing umum skalabilitas yang dinamis dan setiap perangkat, serta manfaat yang dapat menggunakan aplikasi tanpa menimbulkan biaya tetap.Banyak aplikasi SaaS juga kolaboratif. Hal ini memungkinkan beberapa pengguna untuk berbagi dokumen dan bahkan untuk bekerja pada mereka pada waktu yang sama.
30
Sebagai contoh, dalam spreadsheet Google Documents pengguna yang berbeda dapat bekerja pada sel yang berbeda secara bersamaan.Sel pengguna yang berbeda bekerja pada terkunci-off dan disorot dalam warna yang berbeda.Sebuah jendela real-time chatting juga dapat dibuka di samping spreadsheet untuk lebih meningkatkan kolaborasi.Untuk informasi lebih lanjut tentang bekerja kolaboratif menggunakan Google Docs, Anda dapat menonton video yang sekarang klasik, Google Documents dalam bahasa Inggris Plain.Output dari beberapa aplikasi SaaS dapat tertanam di halaman web lainnya sebagai gadget layanan web. Sebagai contoh, Google Docs dapat di edit ke situs web lain. Ada secara otomatis akan memperbarui bila data dalam spreadsheet online yang menghasilkan itu berubah. Aplikasi SaaS juga terus diperbarui, yang dapat membebaskan pengguna dari "hell upgrade" dari sebuah revisi besar paket perangkat lunak tradisional.
Kerugian dari SaaS adalah bahwa pada dasarnya take-it-or-leave-it bentuk Cloud Computing.Ini berarti bahwa bisnis dan individu yang memerlukan akses langsung ke hardware Cloud Computing di mana mereka dapat menjalankan
aplikasi
mereka
sendiri
tidak
dapat
menggunakan
SaaS.Sebaliknya, mereka perlu menghitung cloud di tingkat platform atau infrastruktur menggunakan platform baik sebagai layanan (PaaS) atau infrastruktur sebagai layanan (IaaS).
31
Untuk U lebih jelas j dapat melihat m gambbar berikut :
G Gambar 2.5 Cloud C Compputing Abstraction 2 Cara Perrpindahan daari Server Fisik menjadi Server Virtuual 2.8 Untuk migrasi m ke ennvironment cloud compputing atau lebih dikenal ke environnment virtual atau a istilah kerennya k P22V (physicaal to virtual)) pertama kaali, ada beberapa pertimbaangan yang harus h diperhhatikan: a. Bukaan server yang y merupaakan kritikaal bisnis yang sedang dipakai. Deengan mem mulai migrasii dari serverr yang bukann kritikal biisnis akan mengurangi m r resiko padaa saat anda baru b memulai mempelajjari proses P2V. P Web server s meruppakan salah h satu kandiddat yang sanngat bagus unntuk yang peertama kali. b. Server yang tidakk didukung lagi l oleh pabbrikannya allias server yaang sudah laama d c. Server yang jaraang dipakai yang biasannya ditempatti oleh appliikasi yang dibuat sendiri d. Server yang serinng dipakai taapi ditempatti oleh applikkasi yang tiddak kritikal e. Server-server yanng jarang dippakai
32
f. Secara umum, aplikasi bisnis yang kritikal, seperti mail server dan database server yang sering dipakai, seharusnya hanya divirtualkan pada platform HyperV pada sistem operasi Windows Server 2008 (64-bit)
VMM (Virtual Machine Manager) memudahkan migrasi dari pisik ke virtual (P2V) dengan menyediakan wizard untuk mengautomatiskan proses konversi.
Gambar 2.6 Proses migrasi dari pisik ke virtual
Sejak proses P2V bisa dilakukan menggunakan script, anda dapat melakakukan konversi P2V dengan skala besar melalui command line pada Windows PowerShell. Proses konversi P2V mengambil image dari harddisk sumber dan memodifikasi sistem operasi dan drivernya agar kompatibel dengan Hyper-V atau hardware virtual server.
33
Ada dua metode dalam melakukan migrasi dari pisikal ke virtual (P2V), yakni: 1. Metode On-line 2. Metode Off-line
Metode on-line, komputer sumber tidak perlu direstart.VMM menggunakan Volume Shadow Copy Services (VSS) untuk membuat image dari server sumber beserta applikasinya dan membuat sebuah analogi virtual mesin. Konversi online terdiri dari 5 langkah: -
Install agen pada komputer sumber (source computer)
-
Mengambil konfigurasi hardware
-
Membuat image
-
Memastikan image bagus
-
Membuat virtual mesin
Langkah-langkah diatas dapat digambarkan seperti berikut:
Gambar 2.7 Proses konversi secara online
34
Metode Off-line, merupakan cara yang paling aman untuk memastikan konsistensi data karena dengan cara ini kita akan menyalin data sesuai dengan aslinya pada konsidi tidak digunakan. Konversi off-line juga merupakan satu – satunya pilihan untuk mengkonversi Windows 2000 Server, domain controller dan volume yang bukan NTFS.Tidak seperti konversi on-line, user harus menyediakan sendiri driver – driver yang tidak sesuai jika Windows PE tidak mendukung driver dari server sumber.
Berikut langkah-langkah dalam melakukan konversi off-line P2V: 1. Instal agen, VMM menginstal agen pada server sumber 2. VMM agen menginstal Windows PE pada server sumber, melakukan modifikasi pada boot record dan restart pada Windows PE 3. VMM mulai melakukan pembuatan image dari disk pisik. Pada proses ini belum ada snapshot 4. Melakukan pengecekan proses dimana proses ini sama dengan fase Fix-Up pada fase pembuatan virtual mesin pada metode P2V online
35
Perbedaan konversi secara online dan offline : Kategori
Online P2V
Offline P2V
Ketersediaan
Komputer
sumber
beroperasi selama
dibuat offline selama
Computer
Konversi
konversi
Proses
VMM membuat copy
Komputer sumber di
darivolumeNTFS
restart ke mode
lokal dan aplikasi dataVSS.
Windows
VMM
Preinstallation
memanfaatkanVolume
Environment
ShadowCopyLayanan(VSS)
(Windows PE), dan
untuk
kemudian
sumber
memastikan
terus
bahwa
VMMmengklon
datadidukungsecara
volume keVHD.
konsistensementara
Akhirnya, VMM
serverteruske
merestartkomputer
layananpermintaan
sumberke
pengguna.
sistemoperasi
VMMmenggunakan
asli.
snapshotread
–
only
iniuntuk membuatVHD.
Komputer sumber
dalam yang
36
Kesesuaian
P2Vonlineadalah
P2Voffline
defaultuntuk sistem
adalahsatu – satunya
operasipada komputerfisik
pilihanuntuk
yang utama
Windows 2008Serverkonversi, satu
–
satunya
metode
yang
baikuntuk bermigrasivolume FAT,
danmetode
yang dianjurkanuntuk mengkonversidomain kontroler. Keuntungan
Sumber computer
P2Voffline bisa
tersedia di seluruh
menjadi carayang
konversi.
paling
dapat
diandalkanuntuk memastikan konsistensidata dan satu– satunyapilihandalam
37
situasi tertentu Tabel 2.1 Perbedaan konversi secara online dan offline
Persyaratan pada komputer sumber -
Harus memiliki minimal 512 MB RAM.
-
Tidak dapat memiliki volume yang lebih besar dari 2040 GB.
-
Harus memiliki Advanced Configuration dan Power Interface (ACPI) BIOS – WinPE Vista tidak bisa diinstall pada non – ACPI BIOS.
-
Harus dapat diakses oleh VMM dan oleh host komputer.
-
Tidak dapat berada dalam jaringan perimeter. Sebuah jaringan perimeter adalah kumpulan perangkat dan subnet yang ditempatkan antara intranet dan internet untuk membantu melindungi intranet dari pengguna internet yang tidak sah.
Sumber komputer untuk konversi P2V dapat dalam topologi jaringan lain di mana server VMM dapat terhubung ke mesin sumber untuk sementara menginstal agen dan dapat membuat Windows Management Instrumentation (WMI) panggilan ke komputer sumber. Arsitektur
Throughput(MB/s)
SCSI (Gigabit Ethernet)
125 MB/s
Fibre channel (2 GFC)
212.5 MB/s
SATA (SATA II)
300 MB/s
SAS
375 MB/s
38
Fibre channel (4 GFC)
425 MB/s
Fibre channel ( 8GFC )
850 MB/s
iSCSI ( 10 Gigabit Ethernet )
1250 MB/s
Tabel 2.2 Disk Controller Arsitektur prosesor x64 yang diperlukan untuk semua host server Hyper-V arsitektur. Jika membeli server baru, pastikan mampu menjalankan Windows Server 2008 R2 dan Hyper-V, dan bahwa itu adalah divalidasi untuk Windows Server 2008 R2 failover clustering. Untuk server baru, pilihlah jumlah maksimum per prosesor core tersedia dan memilih clock speed tercepat atau kedua yang tersedia
Mengingat sistem dan arsitektuk processor yang sudah dipilih maka manfaatkan jumlah maksimum RAM yang dapat biaya efektif jika ditambahkan ke sistem host.Biasanya, ada titik harga di mana biaya pindah ke ukuran DIMM berikutnya (yaitu, 2 GB sampai 4 GB DIMM DIMM) lebih dari dua kali biaya, dan dalam beberapa kasus, ini mendekati biaya seluruh server. Untuk semua arsitektur host server, minimal diperlukan 16 GB RAM. Arsitektur Hyper – V
39
Gambar 2.8 Arsitektur Guest Storage
Hyper – V guest dapat dibagi menjadi 3 : 1. Large
Gambar 2.9 Hyper-V Guest (Large) 2. Medium
40
Gambar 2.10 Hyper-V Guest (Medium)
3. Small Hyper – V Guest (Small) Windows Server 2008 R2 SP1 DataCenter Edition x64 Network Adapter 0 – vSwitch 1 Mac :
SCSI
VLAN :
Controller 0
IDE
IDE
IDE
IDE
Controller 0
Controller 0
Controller1
Controller 1
Boot
DVD Drive
Disk
(VHD) 2 GB RAM Logical Processor 1
Logical Processor 2
Gambar 2.11 Hyper-V Guest (Small)
41
2.9 Redundansi Disk Arsitektur Redundant Array Inexpensive Disk (RAID) sangat direkomendasikan untuk semua penyimpanan host Hyper-V. Dengan definisi, Hyper-V host menjalankan dan menyimpan data dari beban kerja ganda. RAIDdiperlukan untuk memastikan ketersediaan yang dipertahankan selama kegagalan disk.Selain itu, jika benar dipilih dan dikonfigurasi, array RAID dapat memberikan perbaikan dalam kinerja keseluruhan.
a. RAID 1 RAID 1 adalah disk mirroring. Dua drive menyimpan informasi identik sehingga yang satu adalah cermin dari yang lain. Untuk setiap operasi disk, sistem harus menulis informasi yang sama untuk kedua disk. Karena operasi menulis ganda dapat menurunkan kinerja sistem, banyak menggunakan dupleks, di mana setiap drive cermin memiliki host adapter sendiri. Sementara pendekatan cermin memberikan toleransi kesalahan yang baik, relatif mahal untuk diterapkan karena hanya setengah dari ruang disk yang tersedia dapat digunakan untuk penyimpanan, sementara separuh lainnya digunakan untuk mirroring.
b. RAID 5 Juga dikenal sebagai striping dengan paritas, tingkat ini adalah strategi yang populer untuk sistem penyimpanan rendah atau menengah. RAID 5 garis data
42
dalam blok besar di seluruh disk dalam array. RAID 5 paritas menulis data di semua disk di set RAID 5. Redundansi data disediakan oleh informasi paritas.Data dan informasi paritas diatur pada array disk sehingga dua jenis informasi selalu pada disk yang berbeda. Karena sifat algoritma paritas, setiap permintaan menulis menimbulkan 3 aktual menulis ke disk, penurunan kinerja menulis. Striping dengan paritas dapat menawarkan kinerja lebih baik daripada disk mirroring (RAID 1).Namun, ketika seorang anggota garis yang hilang, dibaca kinerja menurun (misalnya, ketika disk gagal). RAID 5 adalah pilihan yang lebih murah karena menggunakan ruang drive lebih efisien daripada RAID 1.
c. RAID 10 (RAID 1 +0) Tingkat ini juga dikenal sebagai mirroring dengan striping. RAID 10 menggunakan array disk bergaris yang kemudian dicerminkan ke satu set identik bergaris disk. Misalnya, array bergaris dapat dibuat dengan menggunakan lima disk. Array bergaris disk kemudian dicerminkan menggunakan satu set dari lima disk bergaris. RAID 10 memberikan manfaat kinerja dari disk dengan striping redundansi disk mirroring. RAID 10 menyediakan tertinggi baca-dan-menulis kinerja dari setiap salah satu tingkat RAID lainnya, namun dengan mengorbankan menggunakan disk dua kali lebih banyak.
d. RAID 50 (RAID 5 +0)
43
Ini adalah tingkat RAID menggabungkan bersarang blok-tingkat pengupasan RAID 0 dengan paritas RAID 5. Hal ini dapat dianggap sebagai array RAID 0 RAID array yang terdiri dari beberapa 5. Tingkat ini meningkatkan pada menulis kinerja RAID 5 dan memberikan toleransi kesalahan lebih baik daripada tingkat RAID tunggal. Konfigurasi yang spesifik dan jumlah disk akan menentukan ketersediaan aktual dan karakteristik kinerja dari tingkat RAID. Jenis RAID menjadi fitur umum pada bahkan low-end perangkat RAID tingkat lain mungkin menawarkan toleransi kesalahan tambahan atau peningkatan kinerja. Tingkat umumnya adalah sistem berpemilik.Untuk informasi lebih lanjut tentang jenis sistem RAID, hubungi vendor perangkat keras penyimpanan Anda.