10
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Proses Manufaktur Tiga definisi Manufacturing: 1. Secara teknis: Manufacturing adalah pengolahan bahan mentah melalui proses fisika dan kimia untuk mengubah bentuk (geometry), sifat (properties) dan/atau tampilan (appearance) untuk membuat komponen atau produk. Manufaktur juga mencakup perakitan (assembly) berbagai komponen menjadi produk. Manufaktur umumnya memiliki beberapa tahap operasi, dan setiap tahapan operasi membawa bahan mentah lebih dekat ke bentuk akhir. 2. Secara ekonomis: Manufaktur adalah proses transformasi bahan mentah kepada bentuk yang memiliki nilai tambah melalui satu atau lebih proses dan/atau operasi perakitan. Bahan menjadi lebih bernilai melalui proses manufaktur yang dilakukan. 3. Menurut CIRP 1983: Manufacturing adalah satu rangkaian kegiatan yang meliputi: desain produk, pemilihan bahan, perencanaan, manufaktur (pembuatan), jaminan kualitas, manajemen, dan penjualan; yang dilakukan dalam satu perusahaan. (CIRP, 1983).
11
Berikut adalah gambar flow umum proses manufaktur :
Gambar 2.1 Bagan Flow Umum Proses Manufaktur
2.1.1
Klasifikasi dan Karakteristik
Pada industri manufaktur proses permesinan merupakan suatu proses pembentukan yang menambah nilai dan menghasilkan benda kerja sesuai standard dengan menggunakan mesin. Permesinan dibagi kedalam 3 kategori besar : 1. Berdarkan Kontrol (Manual/Konvensional, Semi-Otomatis dan Full Otomatis) 2. Berdasarkan Sumber Tenaga (Pneumatik, Hidrolik, Listrik, dll) 3. Berdasarkan Proses yang dapat dilihat pada tabel berikut :
12
Tabel 2.1 Tabel klasifikasi permesinan berdasarkan proses
Geram (Chip)
Metode proses produksi
Tidak menghasilkan geram
Menghasilkan geram
Contoh
Casting
Sand casting, Metal casting, Special casting, dst.
Welding
Arc welding, gas welding, resistance welding, dst.
Plastic working
Forging, rolling, shearing, bending, extrusion, dst.
Machining
Cutting
Turning, milling, drilling, boring
Grinding
Cylinder grind., surface grind.
Polishing
Honing, Lapping, Super Finish.
Manual Finishing
Abrasive finishing, dll.
Special Machining/Processing
EDM, USM, ECM, Laser M.
Didalam proses pembentukan dalam permesinan manufaktur terdapat juga proses pendukung yang juga menggunakan mesin seperti: 1. Treatment : yaitu proses perlakuan terhadap permukaan benda kerja yang telah diproses. contoh : Washing (pencucian), Hardening (pengerasan) dan Coating (Pelapisan). 2. Assy : yaitu proses penggabungan beberapa unit benda kerja menjadi satu kesatuan. contoh : Press joint dan bolt assy.
2.1.2
Metode Inspeksi
Dalam melakukan pengendalian mutu (Quality Control) perlu dilakukan tindakan seperti pengetesan, pengukuran dan pemeriksaan (inspeksi) untuk memantau kegiatan
13
manufaktur (engineering, produksi, inventory) dapat berjalan sesuai dengan sistem yang digariskan. Inspeksi adalah langkah-langkah dalam mengkaji karakteristik objek dalam aspek mutu dalam hubungannya suatu standar yang ditentukan. Adapun langkah-langkah tersebut adalah : a.
Menentukan standard dan spesifikasi yang digunakan,
b.
Mengukur dan menganalisis karakteristik objek,
c.
Membandingkan butir a dan b,
d.
Mengambil kesimpulan dan keputusan dari langkah c,
e.
Membuat catatan proses diatas.
Metode Inspeksi berdasarkan kebutuhan secara umum dibagi dua dalam dua bagian besar yaitu: -
Direct Test (Inspeksi Langsung) : Dimana pengukuran dilakukan langsung pada objek atau benda kerja saat objek tersebut diterima atau dihasilkan (proses atau assy). Pada proses produksi inspeksi langsung dilakukan 100% untuk metode-metode pengukuran yang menggunakan indera (visual atau diraba) dan hal-hal yang memiliki poin kritisyang tinggi seperti fungsi.
-
Indirect Test (Inspeksi Tak Langsung) : Dimana pengukuran ini membutuhkan periode waktu dan sampel dalam melakukan pengujian karena dibatasi oleh kapasitas yang tinggi, teknik ukur yang rumit dan waktu kerja yang sempit.
14
Pada pengujian dengan menggunakan sampel terdapat dua metode pengujian yang digunakan yaitu : a. Destruktif tes : Menyebabkan benda kerja rusak/reject, b. Non Destruktif tes : Tidak menyababkan benda rusak.
2.1.3
Manufaktur Pembentukan Crank Shaft
Untuk membentuk crankshaft secara umum dibutuhkan proses permesinan sebagai berikut. 1. Cutting :
Non Abrasive cutting : Menghasilkan Chip/Geram Kasar Centering :
Proses pembuatan lubang tengah pada benda kerja berupa silindris.
Lathe :
Proses pemakanan untuk pembentukan diameter benda kerja. Dimana cirri khas dari proses ini adalah benda kerja yang berputar dan cutting tool yang diam.
Drilling :
Proses pembuatan lubang baru.
Boring :
Proses pembesaran lubang yang sudah ada.
Milling :
Proses perataan permukaan benda kerja.
Threading:
Proses pembentukan ulir pada shaft.
Abrasive cutting : Menghasilkan Chip/Geram Halus
15
Grinding:
Proses pemakanan benda kerja dengan cara menggesekan benda kerja tersebut pada batu gerinda.
2. Forming : Proses pembentukkan benda kerja tanpa menghasilkan chip/geram (proses involute) 3. Surface Treatment :
Proses pembentukan profil permukaan benda kerja yang meliputi kekerasan (Hardeness), kehalusan, warna dan anti rusak (karat, aus dan gores).
2.2 Perancangan Sistem Kerja Perancangan dan pengukuran kerja (work measurement) merupakan disiplin yang dirancang terutama untuk memberi pengetahuan mengenai prinsip dan prosedur yang harus dilaksanakan dalam upaya memahami hal-hal yang berkaitan dengan efektifitas dan efisiensi kerja. Perancangan kerja dalam dunia akademis khususnya disiplin Teknik Industri dikenal dengan beraneka ragam sebutan seperti studi Gerak dan Waktu (Motion And Time Study), Perancangan Kerja (work measurement), Teknik Tata Cara Kerja atau Analisa Perancangan Kerja (Methods Engineering). Perancangan dan pengukuran kerja membahas perancangan stasiun kerja dan prosedur-prosedur yang diperlukan untuk melakukan pengukuran kerja. Di dalam perancangan stasiun kerja yang efektif dan efisien maka hal pokok yang dipelajari tentang metoda atau tata cara kerja. Efisiensi dapat didefinisikan sebagi keluaran
16
(output) dibagi masukan (input). Semakin besar harga rasio ini semakin tinggi efisiensinya. Dalam teknik tata cara kerja pengertian efisiensi diterapkan dalam bentuk perbandingan antara hasil (performance) yang dicapai dengan ongkos yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut. Sistem kerja adalah suatu sistem dimana komponen-komponen kerja seperti manusia (operator), mesin, peralatan kerja lainnya, material serta lingkungan kerja fisik akan berinteraksi. Terdapat empat macam komponen sistem kerja yang harus dipelajari guna memperoleh metode kerja yang sebaik-baiknya meliputi : 1.
Komponen material, meliputi bahan standart, komponen, parts, produk jadi.
2.
Komponen manusia, meliputi posisi orang saat bekerja (duduk, berdiri).
3.
Komponen mesin, meliputi desain mesin dan peralatan yang ergonomis.
4.
Komponen lingkungan kerja fisik, meliputi kenyamanan lingkungan kerja.
Berdasarkan pemaparan diatas maka tujuan pokok telaah metode perancangan kerja yaitu : 1.
Perbaikan proses dan tata cara penyelesaian pekerjaan
2.
Perbaikan dan penghematan penggunan material, tenaga mesin, peralatan
3.
Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan keletihan
4.
Perbaikan tata ruang kerja dengan suasana nyaman dan aman
Terdapat lima langkah sistematis untuk memecahkan suatu masalah: 1.
Pendefinisian masalah
2.
Penganalisaan masalah
3.
Pencarian alternatif-alternatif
17
4.
Mengevaluasi alternatif-alternatif
5.
Pengambilan keputusan
2.3 Aspek Ekonomi dan Finansial Studi mengenai ekonomi dan finansial merupakan aspek yang paling penting dalam menentukan kelayakan. Hal tersebut disebabkan karena, meskipun secara aspek teknis menyatakan bahwa proyek tersebut layak, tetapi apabila ekonomi dan finansial memberikan hasil yang tidak layak, maka usulan proyek akan ditolak karena tidak akan memberikan manfaat ekonomi. 2.3.1
Konsep Ekonomi 9 Efektifitas adalah ukuran tingkat keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan. Semakin sempurna atau baik pencapaian tujuan, artinya semakin efektif proses tersebut dilakukan. 9 Efisiensi adalah ukuran tingkat penghematan pemakaian sumber daya (input) dalam suatu proses, dimana semakin hemat memakai sumber daya, maka semakin efisien proses tersebut dilakukan. 9 Produktivitas adalah suatu ukuran yang menjelaskan seberapa besar ratio antara tingkat pencapain tujuan dengan pemakaian sumber daya.
Produktivitas
=
Efektifitas _________ Efisiensi
=
Output ______ Input
9 Optimal adalah suatu nilai terbesar ataupun terkecil akibat adanya hubungan tidak linear antara dua variabel yang berpengaruh.
18
2.3.2
Cash Flow
Cash flow adalah tata aliran uang masuk dan keluar per periode waktu pada suatu perusahaan. Cash flow terdiri dari: a. Cash-in (uang masuk), umumnya dari manfaat atau benefit yang didapat. b. Cash-out (uang keluar), merupakan kumulatif dari biaya-biaya yang dikeluarkan. Dalam investasi cash flow bersifat estimasi atau prediksi dan terdapat empat komponen utama, yaitu: 1. Investasi 2. Biaya Operasional 3. Biaya Maintenance 4. Benefit/Manfaat Secara umum bentuk grafis dari cash flow suatu investasiadalah sebagai berikut
Nilai Sisa
Benefit
1
2
3
4
Biaya-biaya Investasi
Gambar 2.2 Gambar umum cash flow
5
n
19
2.3.3
Proyek, Investasi, dan Cost Reducing Project
Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu keseluruhan kegiatan yang menggunakan sumber-sumber untuk memperoleh manfaat (benefit), atau suatu kegiatan dengan pengeluaran biaya dan dengan harapan untuk memperoleh hasil pada waktu yang akan datang, dan yang dapat direncanakan, dibiayai, dan dilaksanakan sebagai satu unit. Kegiatan suatu proyek selalu ditujukan untuk mencapai suatu tujuan (objective) dan mempunyai suatu titik tolak (starting point) dan suatu titik akhir (ending point). Baik biaya maupun hasilnya yang penting biasanya dapat diukur. Menurut Gitman (2000:332-334), investasi (jangka panjang) atau pengeluaran modal (capital expenditure) adalah komitmen untuk mengeluarkan dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan perusahaan menerima manfaat di waktu yang akan dating, dua tahun atau lebih. Lebih lanjut, Fitzgerald (1978:6) menyatakan bahwa investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dan dengan barang modal itu akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Dengan makna yang sama, van Horne (1981:106) dan J.J. Clark dkk. (1979:3) menyatakan bahwa investasi adalah kegiatan yang memanfaatkan pengeluaran kas pada saat sekarang untuk mengadakan barang modal guna menghasilkan penerimaan yang lebih besar di masa yang akan datang untuk waktu dua tahun atau lebih.
20
Menurut Murdifin Haming dan Salim Basalamah (2000:30), proyek penghematan biaya adalah proyek yang ditujukan untuk memperbaiki proses produksi atau proses bisnis dalam usaha menekan biaya usaha. Proyek ini merupakan bagian dari proyek perusahaan (business sector project, profit motive project), yang dibangun dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum dengan tujuan untuk menghasilkan laba.
2.3.4
Dana Kebutuhan Investasi
Dihubungkan dengan jenis penggunaan dana, maka dana yang diperlukan dibedakan atas: 1. Dana investasi inisial (initial investment), yaitu dana investasi yang diperlukan untuk mengadakan barang modal. 2. Dana modal kerja (working capital), yaitu dana yang diperlukan untuk membiayai aktivitas operasi sesudah proyek memasuki fase operasi komersial. Berdasarkan uraian diatas, maka sebuah proyek memerlukan dua macam pengeluaran, yakni: 1. Pengeluaran modal (capital expenditure), yaitu pengeluaran untuk investasi inisial. 2. Pengeluaran operasi untuk pendapatan (operating or revenue expenditure), yaitu modal kerja yang dibutuhkan untuk membiayai operasi sesudah memasuki fase komersial.
21
2.3.5
Metode Periode Pengembalian (Payback Period)
Metode pemulihan investasi (payback method) adalah metode analisis kelayakan investasi yang berusaha untuk menilai persoalan kelayakan investasi menurut jangka waktu pemulihan modal yang diinvestasikan. Jangka waktu pemulihan modal (payback period) adalah jangka waktu yang diperlukan, biasanya dinyatakan dalam satuan tahun, untuk mengembalikan seluruh modal yang diinvestasikan. Menurut Murdifin Haming dan Salim Basalamah (2000:94,103), acuan untuk menghitung masa pemulihan modal adalah sebagai berikut: 1. Metode arus kumulatif. Metode ini dipakai sebagai alat penilai kelayakan apabila arus kas proyek tidak seragam, atau berbeda dari tahun ke tahun. 2. Metode arus rata-rata. Metode ini dipakai apabila arus kas proyek seragam, atau sama besarnya dari tahun ke tahun selama usia ekonomis proyek. Persamaan yang digunakan adalah:
dimana: T = periode pemulihan modal I o = investasi inisial A = Arus kas yang seragam Kriteria kelayakan dari metode ini adalah:
22
1.
Proyek dikatakan sebagai proyek yang layak jika masa pemulihan modal lebih pendek daripada usia ekonomis proyek.
2.
Proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika masa pemulihan modal lebih lama daripada usia ekonomis proyek yang bersangkutan.
2.3.6
Return Of Investment (ROI)
ROI merupakan indentifikasi profitibilitas dari suatu investasi terhadap pemasukan yang terjadi. ROI dapat di hitung dengan rumus:
Pemasukan rata-rata ROI
x 100%
= Investasi