BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Human Resource Departement (HRD) Human Resource Department (HRD) atau departemen sumber daya manusia
adalah suatu bagian atau unit yang biasanya menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. 2.1.1 Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Sumber Daya Manusia 2.1.1.1 Perencanaan
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation and selection)
Dalam proses persiapan, dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul.
Yang
dapat
dilakukan
adalah
dengan
melakukan
perkiraan/forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam 9
10 melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi para tenaga kerja, dan lain sebagainya.
2.1.1.2 Rekrutmen & Seleksi
1. Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan/job description dan juga spesifikasi pekerjaan/job specification. 2. Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan
11 dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.
2.1.1.3 Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi
1. Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation). Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada.
2. Memberikan
kompensasi
dan
proteksi
pada
pegawai
(Compensation and protection). Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan.
Kompensasi
yang
tepat
sangat
penting
dan
disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada
12 organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. 3. Setelah memberikan pelatihan, selanjutnya yang perlu dilakukan oleh seorang pimpinan untuk mengetahui baik tidaknya hasil pekerjaan yang dilakukan seorang karyawan adalah menilai pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Dikatakan bahwa sistem penilaian pelaksanaan pekerjaan yang baik tidak hanya dapat mengukur dengan tepat pelaksanaan pekerjaan seorang karyawan, tetapi juga memiliki mekanisme untuk menambah kekuatan yang bersangkutan, mengenali kekurangan dan dapat memberi umpan balik pada karyawan, sehingga mendorong mereka untuk memperbaiki prestasi kerja yang lebih baik.
Oleh sebab itu, penilaian pelaksanaan pekerjaan mencakup faktor – faktor antara lain:
a. Pengamatan, yang merupakan proses menilai perilaku yang ditentukan oleh sistem pekerjaan.
13 b. Ukuran, yang dipakai untuk mengukur prestasi kerja seorang karyawan dibandingkan dengan uraian pekerjaan yang telah ditetapkan untuk karyawan tersebut. c. Pengembangan,
yang
bertujuan
untuk
memotivasi
karyawan mengatasi kekurangannya dan mendorong yang bersangkutan untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya.
Penilaian pelaksanaan pekerjaan ini perlu dilakukan antara lain untuk:
a. Mengenali sumber daya manusia yang perlu dilakukan pembinaan. b. Menentukan kriteria tingkat pemberian kompensasi. c. Memperbaiki kualitas pelaksanaan pekerjaan. d. Mengenali sumber daya manusia yang pantas untuk dikembangkan lebih lanjut. e. Bahan pembuatan program sumber daya manusia masa datang. f. Memperoleh umpan balik atas hasil prestasi karyawan.
14 Macam – macam metode penilaian :
a. Penilaian menyeluruh (Global rating evaluation) Dalam penilaian ini, atasan melakukan penilaian secara menyeluruh atas hasil kerja bawahan tanpa memperhatikan proses dan unsur pekerjaan yang ada. b. Penilaian yang didasarkan pada perbandingan (Man to man comparasion) Penilaian ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil pelaksanaan
pekerjaan
seorang
karyawan,
dengan
karyawan yang lain yang melakukan pekerjaan sejenis. c. Penilaian dengan menggunakan daftar periksa (Checklist evaluation) Penilaian ini dapat menggunakan daftar periksa (checklist) yang telah disediakan sebelumnya, yang dapat diberi bobot “ya” atau “tidak, “selesai” atau “belum”. d. Penilaian langsung ke lapangan Sewaktu melakukan penilaian di lapangan, si penilai dapat saja langsung memberitahukan kepada karyawan yang dinilai kurang. Dengan demikian si karyawan dapat
15 memperbaiki kekurangan – kekurangan itu berdasarkan arahan atau informasi dari penilai. e. Penilaian berdasarkan perilaku (Behaviour based) Dimaksudkan sebagai usaha untuk menilai apakah yang dikerjakan karyawan dalam pekerjaannya sudah sesuai atau belum dengan uraian pekerjaan yang sudah disusun sebelumnya. f. Penilaian berdasarkan kejadian kritis Penilaian ini dilaksanakan oleh atasan melalui pencatatan atau perekaman peristiwa – peristiwa yang berkaitan dengan
perilaku
karyawan
yang
dinilai
dalam
melaksanakan pekerjaan. Penilaian ini menghendaki kerajinan seorang atasan untuk selalu mencatat perilaku yang terjadi baik positif maupun negatif, dimana catatan ini akan menjadi sumber penilaian atasan yang diadakan pada akhir tahun. g. Penilaian didasarkan keefektifan (effectiveiness based evaluation) Dengan menggunakan sasaran perusahaan sebagai indikasi penilaian pelaksanaan pekerjaan. Biasanya digunakan oleh perusahaan besar.
16 h. Penilaian berdasarkan pembawaan (Trait based evaluation) Metode ini sering pula disebut sebagai metode skala peringkat. Penilaian berdasarkan metode ini dianggap lebih baik, karena keberhasilan pekerjaan yang dilaksanakan seorang karyawan amat ditentukan oleh beberapa ciri pembawaan (trait) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dalam metode ini yang dinilai adalah unsur – unsur : kesetiaan, tanggung jawab, ketaatan, prakarsa, kerjasama, kepemimpinan, dan sebagainya.
2.1.1.4 Promosi, Pemindahan dan Pemisahan
1. Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan. 2. Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif
17 seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius. 3. Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup. 4. Pemberhentian
sukarela
adalah
pemisahan
pegawai
dari
organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri. 5. Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.
2.2
Disiplin Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar
organisasional. Secara etiomologis, kata “disiplin” berasal dari kata Latin “diciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat (Moukijat 1984). Pengertian disiplin dikemukakan juga oleh Nitisemito (1988), yang mengartikan disiplin sebagai suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan, baik tertulis maupun tidak tertulis.
18 Dari beberapa pengertian di atas, disiplin terutama ditinjau dari perspektif organisasi, dapat dirumuskan sebagai ketaatan setiap anggota organisasi terhadap semua aturan yang berlaku di dalam organisasi tersebut, yang terwujud melalui sikap, perilaku dan perbuatan yang baik sehingga tercipta keteraturan, keharmonisan, tidak ada perselisihan, serta keadaan-keadaan baik lainnya. Menurut Nitisemito (1988) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya perilaku disiplin kerja, yaitu: tujuan pekerjaan dan kemampuan pekerjaan, teladan pimipin, kesejahteraan, keadilan, pengawasan melekat (waskat), sanksi hukum, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan. Perilaku disiplin karyawan merupakan sesuatu yang tidak muncul dengan sendirinya, tetapi perlu dibentuk. Oleh karena itu, pembentukan perilaku disiplin kerja, menurut Commings (1984) dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu: 1.
Preventive dicipline Preventive dicipline merupakan tindakan yang diambil untuk mendorong
para pekerja mengikuti atau mematuhi norma-norma dan aturan-aturan sehingga pelanggaran tidak terjadi. Tujuannya adalah untuk mempertinggi kesadaran pekerja tentang kebijaksanan dan peraturan pengalaman kerjanya. 2. Corrective discipline Corrective discipline merupakan suatu tindakan yang mengikuti pelanggaran dari aturan-aturan, hal tersebut mencoba untuk mengecilkan
19 pelanggaran lebih lanjut sehingga diharapkan untuk prilaku dimasa mendatang dapat mematuhi norma-norma peraturan. Pada dasarnya, tujuannya semua disiplin adalah agar seseorang dapat bertingkah laku sesuai dengan apa yang disetujui oleh perusahaan. Dengan kata lain, agar seseorang dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik.
Namun demikian, ketika bekerja, seorang karyawan dapat menampilkan perilaku yang tidak disiplin. Gibson dkk. (1988) mengemukakan beberapa perilaku karyawan tidak disiplin yang dapat dihukum adalah keabsenan, kelambanan, meninggalkan tempat kerja, mencuri, tidur ketika bekerja, berkelahi, mengancam pimpinan, mengulangi prestasi buruk, melanggar aturan dan kebijaksanaan keselamatan kerja, pembangkangan perintah, memperlakukan pelanggaran secara tidak wajar, memperlambat pekerjaan, menolak kerja sama dengan rekan, menolak kerja lembur, memiliki dan menggunakan obat-obatan ketika bekerja, merusak peralatan, menggunakan bahasa atau kata-kata kotor, pemogoan secara ilegal.
2.3
Rekayasa Piranti Lunak 2.3.1
Defenisi Piranti Lunak Menurut Pressman (2005, p36), piranti lunak adalah (1) perintah
(program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja
20 seperti yang diinginkan, (2) struktur data yang memungkinkan program memanipulasi
informasi
secara
proporsional,
dan
(3)
dokumen
yang
menggambarkan operasi dan kegunaan program. 2.3.2
Karakteristik Piranti Lunak Untuk lebih mendalami arti dari piranti lunak, ada baiknya kita
mengamati karakteristik dari piranti lunak itu sendiri dan apa saja yang membedakannya dari kreasi manusia lainnya. Piranti lunak lebih bersifat logikal dibanding fisikal. Menurut Pressman (2005, p37-39) karakteristik dari piranti lunak adalah : 1. Piranti lunak dibuat atau disusun tidak dibangun (dalam arti klasik). Pada hardware, kualitas dari suatu produk diukur dari keunggulan desainnya. Berbeda dengan piranti lunak, kualitas piranti lunak yang memiliki pendekatan berbeda mengenai kualitas. Piranti lunak lebih berkonsenrasi pada proses penyusunan, bukan pada proses perakitan. 2. Piranti lunak tidak akan habis dipakai. Tingkat kegagalan piranti lunak akan meningkat jika ditemukan kesalahan. Tetapi saat kesalahan itu dikoreksi, maka kualitas piranti akan meningkat kembali. Saat kejadian ini berulang terus, maka semakin lama piranti lunak mulai tergantikan dengan yang lain. Pada hardware, jika komponen rusak maka dapat diganti. Sedang pada
21 piranti lunak, tidak ada istilah komponen. Pada dasarnya, perawatan hardware lebih mudah dibandingkan dengan perawatan piranti lunak. 3. Piranti lunak dibuat menurut pesanan Komponen piranti lunak dibuat agar bisa digunakan kembali. Banyak piranti lunak sekarang yang berasal dari komponen piranti lunak yang sudah ada dan merubahnya menjadi piranti lunak yang baru dan sesuai dengan pesanan. 2.3.3
Aplikasi Piranti Lunak Piranti lunak biasa diimplementasikan berdasarkan determinasi dan isi dari informasi. Adapun pembagian aplikasi piranti lunak adalah sebagai berikut (Pressman (2005 p40-41)) : 1. System Software System software adalah kumpulan program yang dibuat untuk melayani program lain. Beberapa system software memproses struktur informasi yang kompleks, tetapi telah ditentukan. Sedangkan sistem aplikasi lain memproses data besar yang tidak ditentukan. Pada kasus lain, area system software dikarakteristikkan oleh interaksi dengan hardware computer, penggunaan oleh multiple user, operasi yang bersamaan, membutuhkan penjadwalan dan pembagian sumber
22 daya proses manajemen proses yang rumit struktur data yang kompleks dan multiple interface eksternal. 2. Application Software Application software terdiri dari program-program yang berdiri sendiri yang memecahkan solusi bisnis khusus. Aplikasi di area ini proses bisnis atau data teknis dalam memfasilitasi operasi bisnis
atau
manajemen/pembuat
keputusan
teknis.
Dalam
penambahan aplikasi proses konvesional data, aplication software digunakan untuk mengontrol fungsi-fungsi bisnis dalam real-time. 3. Engineering and Scientific Sofware Engineering and Scientific Software dikarakteristikan oleh algoritma-algoritma yang banyak memproses angka. Penggunaan aplikasi dari Engineering and Scientific Software sangat luas tetapi aplikasi dengan area Engineering and Scientific mulai bergeser dari algoritma numeric ke real time simulation. 4. Embedded Software Software yang diletakkan pada sebuah produk sehingga produk tersebut menjadi lebih pintar. Embedded software terdapat pada sebuah read-only memory dan digunakan untuk mengontrol produk bagi konsumen dan pasar industri.
23 5. Product-line software Di desain untuk menyediakan sebuah kemampuan spesifik untuk digunakan untuk banyak kostumer ang berbeda, product-line software dapat fokus pada lingkungan pasar yang dibatasi dan esoteric atau ditujukan ke banyak pasar-pasar konsumen. 6. Web-application “WebApps”, rentang sebuah susunan aplikasi-aplikasi yang luas. Dalam bentuk yang paling sederhana, WebApps dapat menjadi lebih dari mengatur file-file linked hypertext
yang mana
mempersembahkan informasi menggunakan text dan grafik-grafik terbatas. Bagaimanapun, sebagai aplikasi-aplikasi e-commerce dan B2B berkembang dalam segi penting, WebApps berevolusi menjadi lingkungan
komputerisasi
menyediakan
fitur-fitur
yang yang
modern berdiri
yang sendiri,
tidak
hanya
fungsi-fungsi
komputerisasi, dan isi kepada user pada akhirnya, tetapi juga berintegrasi dengan corporated databases dan business application. 7. Artificial Intelligence Software AI software menggunakan algoritma non numeric untuk menyelesaikan
masalah
complex
yang
tidak
sesuai
dengan
perhitungan atau analisis langsung, contohnya sistem pakar, pengenalan image atau suara, jaringan syaraf buatan, dan game.
24 2.3.4 Daur Hidup Pengembangan Piranti Lunak Penulisan menggunakan metode The Classic life Cycle atau metode yang biasanya disebut Waterfall model (Model Air Terjun) dalam perancangan aplikasi ini. Menurut Pressman (2001, p28-29), tahapantahapan yang terdapat dalam metode ini adalah, yaitu: •
Analisis dan rekayasa sistem (system enginering and modeling) Dalam tahap ini, pekerjaan dimulai dengan menetapkan kebutuhankebutuhan piranti lunak untuk semua elemen sistem, karena piranti lunak adalah bagian dari yang penting dari sebuah sistem. Peninjauan dalam tahap ini penting karena piranti lunak harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen lainnya seperti piranti keras, manusia, dan basis data.
•
Analisis kebutuhan piranti lunak (software requirements analysis) Dalam tahap ini, seorang analis piranti lunak harus menganalisis kebutuhan agar dapat mengetahui seluruh informasi, fungsi, performa, dan antarmuka yang dibutuhkan agar dapat digunakan sebagai dasar sistem yang akan dibangun.
•
Perancangan (design) Dalam tahap ini, perancangan terhadap piranti lunak dilakukan. Perancangan piranti lunak merupakan sebuah proses yang terdiri atas beberapa langkah yang difokuskan pada empat perlengkapan program
25 yang berbeda yaitu struktur data, arsitektur piranti lunak, representasi antar muka, dan prosedur yang detail. •
Pembuatan program (coding) Dalam tahap ini, hasil perancangan diterjemahkan ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin/komputer.
•
Pengujian (testing) Dalam tahap ini, pengujian terhadap program yang telah selesai dilakukan. Proses pengujian difokuskan pada logika dalam program dari piranti lunak untuk memastikan bahwa semua kode program telah diuji. Tujuan dilaksanakannya pengujian ini untuk menemukan kesalahan dan juga untuk memastkan bahwa piranti lunak yang telah dibuat telah sesuai dengan yang diinginkan.
•
Pemeliharaan (maintanace) Dalam tahap ini dilakukan pemeliharaann terhadap piranti lunak yang telah dibuat. Pemeliharaan dilakukan dengan mengecek apakah ada kesalahan-kesalahan setelah sistem dijalankan, dan setiap kesalahan harus diperbaiki. Selain itu juga dilakukan pengecekan apakah piranti lunak ini dapat beradaptasi dengan segala perubahan yang ada, baik dari segi kebutuhan sistem maupun pengaruh dari luar sistem.
26
Gambar 2.1 Diagram Classic Life Cycle Of Software Engineering Menurut Pressman (2001,p29)
2.4
Pengertian Internet Internet adalah kumpulan jaringan yang mempunyai mekanisme berkemampuan untuk menyebarkan informasi di seluruh dunia dan sebuah media untuk berkolaborasi dan berinteraksi antara individu – individu dengan komputernya tanpa memperhatikan lokasi geografisnya. (Barry M . Leiner, http ://www.isoc.org/internet/history/brief.html)
27 Internet menurut Oetomo et al (2003, p157) adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan – jaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia. Internet yang digunakan orang saat ini, bermula dari jaringan komputer yang digunakan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat. Jaringan komputer tersebut dikenal dengan ARPANET, yang digunakan pada saat terjadinya perang dingin antara Amerika dengan Rusia. Selanjutnya ARPANET dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas lagi yang disebut internet. Perkembangan internet menjadi sangat pesat, karena banyak fasilitas yang ditawarkan seperti email, USENET, newsgroup, file transfer, telnet, bulletin board service, WWW, Internet Telephony dan Internet Fax.
2.4.1
Mekanisme Internet Internet bekerja dalam jaringan yang besar, karena itu untuk melakukan
perpindahan data antara computer dibutuhkan beberapa hal seperti alamat tujuan dan perantara (Internet Service Provider) serta sebuah protokol untuk menjamin sampainya data pada tujuan. Untuk menghubungkan host – host dalam internet digunakan protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). TCP (Transmision
28 Control Protocol) berfungsi membagi – bagi informasi yang akan dikirim menjadi paket data yang kecil dan merakitnya kembali menjadi bentuk aslinya, sedangkan IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menjamin paket yang dikirim menjadi tujuan dimana standar IP membagi alamat menjadi sepuluh digit dengan setiap kelompok digit memiliki referensi pengalamatan sendiri. TCP/IP dibangun dalam sistem operasi UNIX dan digunakan oleh internet, menjadikan TCP/IP sebagai standar de facto untuk transmisi data dalam jaringan. Bahkan TCP/IP didukung oleh sistem operasi jaringan yang memiliki protokol sendiri (misalnya Netware).
2.4.2
Protokol Aplikasi di Internet
Ada beberapa jenis protokol aplikasi dalam internet yang dikenal yaitu: •
File Transfer Protocol (FTP) Berdasarkan pendapat Oetomo et al (2003, p72) File Transfer Protocol (FTP) adalah suatu protokol yang memungkinkan perusahaan dan konsumen berkomunikasi secara interaktif dengan computer – computer lain yang sedang terhubung dalam internet. FTP menyediakan fasilitas penyalinan file secara elektronik dari satu komputer ke komputer lainnya melalui internet.
29 Berdasarkan pendapat McLeod (2001, jilid 1, p76) File Tranfer Protocol (FTP) adalah perangkat lunak yang memungkinkan user untuk menyalin file ke komputer dari website mana saja. •
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) Protokol yang digunakan oleh web server untuk mengirim dan menerima informasi. Bisa digunakan untuk mengirim dan menerima teks, grafik, gambar, suara, video, dan file multimedia lainnya (Oetomo et al 2003, p155)
Menurut
(Wahana
Komputer
Semarang,
Http://www.wahanakom.com/) adalah sebuah protokol yang berfungsi sebagai suatu sistem pendistribusian dan penggunaan informasi secara bersama di internet. •
Gopher Protokol yang dikembangkan oleh Universitas Minnesota sebagai suatu cara untuk mengambil dokumen. Selanjutnya, Gopher dimodifikasi menjadi sistem yang digerakan oleh menu yang digunakan untuk mengambil file. (McLeod, 2001, p77)
30 •
Telnet Protokol ini digunakan untuk berhubungan dengan computer lain di dalam internet. (Oetomo et al, 2003, p2)
2.4.3
World Wide Web (WWW) Menurut Oetomo et al (2003, p.13 – p14) Web merupakan sistem
hypermedia yang mempunyai area luas yang ditujukan untuk akses secara universal. Web merupakan sistem yang menyebabkan pertukaran data di internet menjadi mudah dan efisien. Web terdiri dari atas dua komponen dasar, antara lain : •
Web Server : Sebuah komputer dan software yang menyimpan dan mendistribusikan data ke computer lainnya (yang meminta informasi) melalui internet.
•
Web Browser : Software yang dijalankan pada komputer pemakai (client) yang meminta informasi dari server web yang menampilkannya sesuai dengan file data itu sendiri. Web menjadikan pandangan yang sangat penting terhadap internet. Pertama, World Wide Web ini menyediakan akses terhadap huruf, ukuran,
31 gaya huruf dan termasuk gambar dari layar tanpa memerlukan perawatan yang khusus. Suara dan gambar juga mungkin , meskipun terlalu besar didownload dan didengar ataupun dilihat. Kedua, web menyediakan hypertextual hubungan antara dokumen di segala tempat pada web, tidak hanya pada mesin tunggal saja. World Wide Web merupakan jaringan dokumen yang sangat besar, yang saling menghubungkan satu sama lain, satu set protocol yang mendefinisikan bagaimana sistem berkerja dan mentransfer data dan sebuah software yang membuatnya berkerja dengan mulus. Web menggunakan teknik hypertext dan multimedia yang membuat internet mudah digunakan, dijelajahi dan dikontribusikan.
2.5
Interkasi Manusia dan Komputer 2.5.1
Definisi Interaksi Manusia dan Komputer Interaksi manusia dan komputer atau human computer interaction adalah
suatu disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif yang digunakan oleh manusia.
32 2.5.2
Definisi User Interface (Antarmuka Pengguna) User Interface
langsung
dengan
merupakan bentuk tampilan grafis yang berhubungan
pengguna
(user).
User
Interface
berfungsi
untuk
menghubungkan antara pengguna dengan sistem operasi, sehingga komputer tersebut bisa digunakan.
2.5.3
Perancangan User Interface Menurut Shneiderman's (1998, p74 – 75) Dalam perancangan suatu user
interface perlu kita perhatikan delapan aturan emas yang umum digunakan dalam perancangan suatu user interface adalah : 1. Berusaha untuk konsisten Desain tampilan yang ada harus dibuat sekonsisten mungkin dalam hal penamaan label, grafik, singkatan, header, footer, tampilan menu, dan lain sebagainya. 2. Memungkinkan frequent user menggunakan shortcut Dengan semakin meningkatnya frekuensi penggunaan, maka semakin tinggi juga keinginan pengguna untuk mengurangi jumlah
33 interaksi
dan
untuk
meningkatkan
kecepatan
interaksi
melalui
penggunaan shortcut. 3. Memberikan umpan balik yang informatif Untuk setiap aksi yang dijalankan pengguna, perlu diberikan umpan balik dari sistem. Untuk aksi yang minor dan sering dilakukan, respon sistem bisa dalam bentuk yang sederhana. Sedangkan untuk aksi yang utama dan jarang dilakukan, respon dari sistem bisa lebih khusus. 4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir (sukses/selesai) Urutan aksi dapat dikelompokan menjadi bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informative pada penyelesaian sekelompok aksi dapat memberikan kepuasan serta memudahkan pengguna untuk masuk ke kelompok aksi yang berikutnya. 5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana Sedapat mungkin merancang suatu sistem dimana seorang pengguna tidak dapat membuat kesalahan yang serius. Contohnya, menonaftifkan karakter alfabetik dalam field untuk entry data numerik. Jika pengguna membuat kesalahan, sistem harus dapat mendeteksi kesalahan
tersebut
serta
menawarkan
perintah
yang
sederhana,
membangun, dan spesifik untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
34 6. Mengizinkan pembalikan aksi (undo) dengan mudah Sedapat mungkin aksi yang dilakukan oleh pengguna dapat dibalik (di-undo). Fitur ini dapat mengurangi kekhawatiran pengguna karena pengguna mengetahui bahwa kesalahan yang diperbuat dapat dibalik. 7. Mendukung pengendalian secara internal Pengguna yang berpengalaman menginginkan kesan bahwa dia dapat mengendalikan sistem dan sistem tersebut dapat merespon aksi yang telah dilakukannya. Hal-hal seperti aksi sistem yang mengejutkan, urutan entry data yang membosankan, kesulitan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan dan ketidakmampuan menghasilkan aksi yang diinginkan, dapat membuat pengguna menjadi tidak puas. 8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek Agar memudahkan beban ingatan pengguna, maka diperlukan tampilan yang sederhana dan frekuensi pergerakan window yang dikurangi.
35 2.5.4
Top Ten Mistakes Menurut Jakob Nielsen Top ten mistakes dalam suatu perancangan user
interface adalah sebagai berikut : 1. Bad Search Kesalahan yang sering terjadi adalah search tersebut tidak mampu mengatasi kalimat yang salah cetak. Kesalahan yang lain adalah jika search tersebut hanya dapat memanggil keseluruhan kata yang ingin dicari tanpa memisahkan mana yang paling sering dicari dan yang tidak. 2. PDF Files for Online Reading Pada umumnya pengguna tidak menyukai adanya file PDF pada saat browsing karena kapasitas file PDF yang cukup besar dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membukanya. Hal ini juga akan menyulitkan apabila koneksi internet yang ada tidak stabil. 3. Not Changing the Color for Visited Link Tidak mengubah warna dari link yang telah dikunjungi akan membuat pengguna susah untuk menentukan arah mereka. Hal ini akan mempersulit karena pengguna tidak mengetahui link mana yang telah dikunjungi dan mana yang belum.
36
4. Non-Scanable Text Tulisan yang dianggap penting bagi pengguna sebaiknya dipertebal atau diperbesar sehingga pengguna dapat mengetahui apa yang penting dalam informasi tersebut. Selain itu, sebaiknya menggunakan teknik penulisan yang sederhana karena akan lebih mempermudah pengguna untuk melihatnya. 5. Fixed Font Size Penggunaan CSS style akan membatasi pergerakan dari pengguna. 6. Page Title with Low Search Engine Visibility Agar dapat mudah dibaca dan mudah dicari pada search engine, hindari penggunaan kata-kata yang umum dipakai seperti welcome, the, dan lain sebagainya pada judul halaman. Sebaiknya kata-kata yang digunakan berhubungan dengan sesuatu yang ditawarkan pada situs web tersebut. 7. Anything that Look Like an Advertisement Hindari perancangan yang mirip dengan iklan-iklan yang ada pada umumnya seperti pop-up menu, banner, dan animasi dimana hal ini akan
37 dapat membuat pengguna menjadi malas untuk melihat apalagi untuk mempelajarinya lebih dalam. 8. Violating Design Convetion Inti dari suatu perancangan adalah konsistensi. Perancangan tanpa konsistensi akan menyulitkan pengguna untuk memakai hasil rancangan tersebut. Hal ini juga berarti melanggar aturan aturan dasar dari perancangan yang telah ditetapkan. 9. Opening New Browser Windows Perancangan sebaiknya tidak menampilkan dua windows atau lebih karena hal itu dapat menggangu pandangan dari pengguna. Selain itu, hindari penggunaan pop-up menu dan sejenisnya yang berpeluang untuk memperbanyak jumlah window yang ada. 10. Not Answering User Question Feedback merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjawab keingintahuan pengguna. Penyediaan informasi sangat penting untuk menjawab segala yang diinginkan oleh pengguna dan informasi lainnya yang membuat pengguna tidak perlu bertanya-tanya lagi.
38 2.5.5
Pendekatan Interaksi Manusia dan Komputer 4 model kerangka kerja menurut Shneiderman (1998,p55) dalam membahas permasalahan dalam merancang sistem yang interaktif : Conceptual level Model sistem yang terdapat dalam pikiran user. Pada intinya
model
ini
masih
berupa
konsep
yang
belum
disempurnakan atau bisa dibilang ide murni. Semantic level Model sistem kedua yang menggambarkan arti yang mau disampaikan oleh input dan merumuskan output seperti apa yang diinginkan oleh user Syntactic level Model sistem tingkat ketiga yang mengharuskan adanya definisi yang jelas terhadap langkah kerja yang diterapkan baik dalam hal urutan dan sistematikannya harus didefinisikan secara jelas
39 Lexical level Tingkatan yang berguna dalam mengatasi dependency terhadap perangkat keras dengan mekanisme yang sudah ditentukan user.
2.6
Pengertian Data Data adalah fakta-fakta atau deskripsi dari sesuatu, peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan, dan dikelompokan tetapi belum tersusun sehingga memiliki suatu makna. (Turban,2003,p15) Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden (2005,p5) data adalah representasi dari objek-objek dan kejadian yang disimpan yang memiliki makna dan kepentingan di dalam lingkungan user.
2.6.1
Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2005,p15), basis data merupakan kumpulan
data logical yang saling berhubungan, dan deskripsi dari sebuah data, dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam sebuah organisasi. Basis data menjadi suatu bagian penting dari perusahaan untuk menyimpan informasi-informasi yang diinginkan perusahaan tersebut.
40 Menurut W.H. Inmon (2002,p388), basis data adalah koleksi data yang saling berkaitan sesuai dengan skemanya, basis data juga dapat melayani satu atau banyak aplikasi.
2.6.2
Entity Relationship Diagram (ERD) 2.6.2.1 Pengertian ERD Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden (2005, p93), ERD (Entity Relationship Diagram) adalah representasi grafis dari entityrelationship model. Entity Relationship Model (E-R Model) adalah representasi logikal dari data untuk sebuah organisasi atau untuk sebuah area bisnis. Menurut Whitten (2004, p295), ERD adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam hubungan antar entity dan relationship yang digambarkan oleh data tersebut. Menurut Rob, Coronel (2002, p815), ERD adalah diagram yang menggambarkan entity, atribut, dan relasi dalam ERM (Entity Relation Model).
41 2.6.2.2 Komponen ERD 1. Entitas (Entity) Menurut Rob, Coronel (2002, p814), entitas adalah sesuatu yang digunakan untuk tempat penyimpanan data biasanya data – data tersebut berupa orang, tempat, objek, kejadian, atau konsep. Strong Entity adalah entitas yang keberadaanya tidak bergantung pada entitas lain
Gambar 2.2 Simbol Strong Entity
Weak Entity adalah entitas yang keberadaanya bergantung pada entitas lain.
Gambar 2.3 Simbol Weak Entity
42 Composite Entity adalah entitas yang dihasilkan dari relationship many to many.
Gambar 2.4 Contoh Composite Entity
2. Relasi (Relationship) Menurut Rob, Coronel (2002, p124), relasi adalah asosiasi hubungan antara entitas. Entitas yang berhubungan dalam relasi disebut participants.
43 Konektivitas antar relasi, antara lain : a. Relasi 1 : 1
Gambar 2.5 Contoh Relasi 1 : 1
b. Relasi 1 : M
Gambar 2.6 Contoh Relasi 1 : M
c. Relasi M : M
Gambar 2.7 Contoh Relasi M : M
44 3. Atribut (Attribute) Menurut Rob & Coronel (2002, p808), atribut adalah karakter dari sebuah entitas atau objek. Atribut memiliki nama dan tipe data. a. Simple Attribute Menurut Rob, Coronel (2002, p121), Simple Attribute adalah atribut yang tidak dapat dibagi lagi. Contohnya umur, jenis kelamin. b. Composite Attribute Menurut Rob, Coronel (2002, p121), Composite Attribute adalah atribut yang dapat dibagi menjadi atribut tambahan. Contohnya atribut alamat dapat dibagi menjadi jalan, kota, propinsi, dan kode pos. c. Single-valued Attribute Menurut Rob, Coronel (2002, p121), Single-valued Attribute adalah atribut yang hanya dapat memiliki 1 nilai. Contohnya 1 orang hanya dapat memiliki 1 KTP. d. Multi-valued Attribute Menurut Rob, Coronel (2002, p121), Multi-valued Attribute adalah atribut yang dapat memiliki banyak nilai.
45 Contohnya seseorang dapat memiliki banyak nomor telepon (HP, kantor, rumah) e. Derived Attribute Menurut Rob, Coronel (2002, p121), Derived Attribute tidak butuh disimpan secara fisikal di dalam database. Derived Attribute adalah atribut yang memiliki nilai yang merupakan nilai turunan dari atribut lainnya.
2.6.3
Diagram Aliran Dokumen ( DAD ) Menurut Mulyadi (2001, p60), simbol-simbol standar yang digunakan
untuk pembuatan bagan alir dokumen dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Diagram Aliran Dokumen (DAD) Dokumen.
Simbol
ini
digunakan
untuk
menggambarkan semua jenis dokumen yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi.
46 Dokumen
dan
tembusannya.
Simbol
ini
digunakan untuk menggambarkan dokumen asli dan tembusannya. Nomor lembar dokumen dicantumkan disudut kanan atas.
Berbagai dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama didalam suatu paket.
Catatan.
Simbol
menggambarkan
ini catatan
digunakan akuntansi
untuk yang
digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya didalam dokumen atau formulir.
47 Penghubung pada halaman yang sama. Dalam menggambarkan bagan alir, arus dokumen dibuat mengalir dari atas kebawah dan dari kiri ke kanan. Karena keterbatasan ruang halaman kertas untuk menggambar, maka diperlukan simbol penghubung untuk memungkinkan aliran dokumen berhenti di suatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan di lokasi lain pada halaman yang sama. Akhir arus dokumen dan mengarahkan pembaca ke simbol penghubung halaman yang sama yang bernomor seperti tercantum didalam simbol tersebut.
Awal arus dokumen yang berasal dari simbol penghubung halaman yang sama, yang bernomor seperti yang tercantum didalam simbol tersebut.
48 Penghubung
pada
halaman
yang
berbeda.
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan kemana dan bagaimana bagan alir terkait satu dengan lainnya.
Kegiatan manual. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
kegiatan
manual
seperti
menerima order dari pembeli, mengisi formulir, membandingkan, memeriksa dan berbagai jenis kegiatan klerikal yang lain.
Keterangan,
komentar.
memungkinkan
ahli
sistem
Simbol
ini
menambahkan
keterangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir.
49 Arsip sementara. Simbol ini digunakan untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen, seperti almari arsip dan kotak arsip.
Arsip permanen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
arsip
permanen
yang
merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntasi yang bersangkutan.
On-line
computer
menggambarkan
process.
pengolahan
Simbol data
ini
dengan
komputer secara on-line. Nama program ditulis didalam simbol.
50 Keying
(typing,
verifying).
Simbol
ini
menggambarkan pemasukan data ke dalam komputer melalui on-line terminal.
Pita magnetik (magnetic tape). Simbol ini menggambarkan arsip komputer yang berbentuk pita magnetik. Nama arsip ditulis didalam simbol.
On-line storage. Simbol ini menggambarkan arsip komputer yang berbentuk on-line (didalam memory komputer).
51 Keputusan.
Simbol
ini
menggambarkan
keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data.
Tidak
Ya
Garis alir (flowline). Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data. Anak panah tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah ke bawah dan ke kanan.
Persimpangan garis alir. Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah masingmasing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada persimpangan ke dua garis tersebut. Pertemuan garis alir. Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan dari salah satu garis mengikuti arus garis lainnya.
52 Mulai/berakhir (terminal). Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntasi.
Dari pemasok
Masuk ke sistem. Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan alir, maka diperlukan simbol untuk menggambarkan masuk ke sistem yang digambarkan dalam bagan alir.
Keluar ke sistem lain. Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan alir, maka diperlukan simbol untuk menggambarkan Ke sistem penjualan
keluar ke sistem lain.
53 2.7
State Transition Diagram 2.7.1
Pengertian State Transition Diagram Menurut Jeffrey A (2005, p364), State Transition Diagram digunakan
untuk menunjukan keadaan/state dari suatu kelas atau konteks, kondisi atau keadaan yang menyebabkan peralihan dari suatu state ke state yang lain, dan aksi yang mengakibatkan perubahan state. State Transition Diagram digunakan untuk menyatakan sifat dinamis dari sistem. Dua elemen pokok state transition diagram adalah state dan state transition.
2.7.2
Komponen STD 1. State State dari suatu objek mengambarkan hasil kumulatif dari perilaku objek itu sendiri. 2. State Transition Event merupakan kejadian yang dapat menyebabkan state sistem berubah. Perubahan state ini disebut state transition. Setiap state transition menghubungkan dua state.
54
Gambar 2.8 Simbol State Transition Diagram
2.8
PHP PHP merupakan bahasa scripting dari sisi server yang dirancang untuk web. (Luke, 2001, p2). Kode PHP dapat halaman HTML. Kode tersebut akan dijalankan setiap kali halaman diakses. Semula PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Akan tetapi kemudian diubah dengan istilah perulangan GNU (GNU = Gnu’s Not Unix) sehingga menjadi PHP Hypertext Preprocessor. PHP ditulis oleh Rasmus Leodorf pada tahun 1994. Kemudian PHP diadopsi oleh banyak orang – orang yang berbakat dan kemudian mengalami penyempurnaan dalam tiga kali penulisan ulang. Pada Januari 2001, PHP digunakan oleh hampir lima juta domain web, dan populasi penggunaan PHP terus
bertambah
seiring
berjalannya
waktu.
Menurut
situs
http://php.net/usage.php, diperkirakan sampai periode Juli 2007 terdapat 20 juta lebih domain web yang menggunakan PHP.
55 Kelebihan – kelebihan PHP menurut Yudhi Purwanto (2001, p3), yaitu : a. PHP mudah dibuat dan cepat dijalankan. PHP dapat berjalan dalam web server dan sistem operasi yang berbeda. b. PHP diterbitkan secara gratis. Source kode PHP dapat di-download tanpa perlu mengeluarkan uang. c. PHP merupakan produk open source yang ditulis dengan menggunakan bahasa C. Penambahan fungsi baru didapatkan dengan melakukan pengembangan pada source code.
2.9
MySQL MySQL merupakan suatu Relational Database Management System (RBMS) yang cepat dan kuat. (Luke, 2001, p3). MySQL menggunakan Structured Query Languange (SQL) sebagai standar query basisdata. Kelebihan – kelebihan MySQL menurut Indrajit (2002, p5), yaitu : •
Tidak membutuhkan harddisk yang besar untuk aplikasinya
•
Standards supported. MySQL mendukung level masukan ANSI SQL-92 dan ODBC level 0-2 standar SQL.
•
Languange support. Database server MySQL dapat menampilkan pesan error dalam banyak bahasa.
56 •
Large table. MySQL menyimpan masing masing tabel dalam database seperti file, terpisah dalam direktori database. Ukuran maksimum table berkisar antara 4GB.
•
Kecepatan, kekuatan dan kemudahan untuk digunakan. MySQL lebih cepat tiga atau empat kali dari database komersial lain. MySQL sangat mudah untuk dikendalikan dan tidak membutuhkan database administrator terlatih untuk menginstalnya.
•
Cost advantage. MySQL adalah database relasional yang open source sehingga dapat digunakan secara gratis.