BAB 2 LANDASAN TEO RI 2.1
Data Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik
atau transaksi bisnis. Lebih khusus lagi, data dapat dikatakan dengan suatu ukuran objektif dari atribut (karakteristik) dari entitas seperti tempat, benda, atau kejadian. (Indrajani, 2009, p2) Data merupakan komponen terpenting dari DBM S. Data berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan komponen mesin dengan komponen orang. (Connolly and Begg, 2002, p20) Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gam bar, kata-kata, angkaangka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain. Data adalah representasi objek yang disimpan dan kejadiankejadian yang memiliki maksud dan penting bagi user. (Hoffer et.al, 2005, p5) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data merupakan catatan atas kumpulan fakta. Dimana di dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima apa adanya. Pernyataan tersebut adalah hasil dari pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
7
8 2.2
Informasi Menurut Hoffer at.al, “Inform ation : Data that have been processed in such a
way as to increase the knowledge of the person who uses the data” yang dapat diartikan dengan “suat u data yang telah diolah sedemikian rupa untuk meningkatkan pengetahuan dari para pengguna data.” (2000, p5) 2.3
Pengertian Internet, PHP dan SQ L 2.3.1
Internet Internet
merupakan
rangkaian
jaringan
dalam
jaringan
yan g
menghubungkan computer individual yang dimiliki oleh pemerintah, universitas, grup non-profit dan perusahaan. Interkoneksi ini dihubungkan dengan standar protokol yang bebas danterbuka. (Turban et.al, 2005, p487) Internet adalah sistem jaringan komputer, jaringan computer, dan jaringan dari banyak jaringan yang meliputi seluruh dunia. Internet bersifat publik, kooperatif, dan mandiri yang memfasilitasi akses ke ratusan atau jutaan manusia di seluruh dunia. (T urban et.al, 2005,p40) 2.3.2
PHP PHP (Hypertext Processor) merupakan bahasa berbent uk script yang
ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya kemudian dikirim ke client, tempat pengguna menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang
9 untuk membentuk web dinamis. Artinya, PHP dapat membentuk suat u tampilan berdasarkan permintaan teknisi. (Kadir, 2002, p1) 2.3.3
SQ L SQL (Structured Query Language) adalah sebuah alat untuk mengat ur,
mengelola, dan mengambil data yang disimpan oleh database komputer. (Groff and Weinberg, 1999, p4) •
Peran SQ L SQL bukan hanya sebagai sistem manajemen basis data, ia merupakan
sebuah produk yang yang berdiri untuk mengkomputerisasi segala database yang berada didalam komputer. Menurut Groff and Weinberg (1999, p6) ada beberapa peran penting dari SQL, yait u: 1. SQL is an interactive query language, berperan unt uk mempermudah atau memberikan kemudahan kepada user, pada saat user mengetikan perintah SQL ke dalam program SQL tersebut untuk mengam bil data dan menampilkan hasilnya pada layar. 2. SQL is a database programm ing language, para programm er menanamkan perintah SQL kedalam program aplikasi untuk mengakses data dalam basis data.
10 3. SQL is a database adm inistration language, para administrator basis data bertanggung jawab untuk mengelola sebuah m ainfram e pada basis data dengan menggunakan SQL untuk mendefinisikan struktur database dan mengontrol akses ke data yang disimpan. 4. SQL is a client/server language, program komputer menggunakan SQL untuk berkom unikasi melalui jaringan dengan server basis data yang menyimpan data secara bersamaan. 2.4
Basis Data Basis data adalah sekumpulan data atau deskripsi tentang data yang secara logis
yang saling berhubungan unt uk digunakan bersama demi memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. (Connolly and Begg, 2002, p15). Konsep dari suat u basis data mempunyai t ujuan utama untuk meminimumkan pengulangan data dan mencapai data yang independence. Hal tersebut ditujukan agar data yang tersedia sebelum disatukan menjadi sebuah basis data yang terkumpul, agar tidak terjadinya data yang berulang. Basis data merupakan kumpulan data yang menjelaskan hubungan suatu data antar organisasi yang saling berhubungan. Basis data yang dimaksud adalah suat u hubungan antara entities dan relationship. (Ramakrishnan et.al, 2000, p3). Dari ketiga pengertian dari basis data yang kami jabarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa basis data adalah koleksi data yang terkumpul menjadi satu pada komputer yang mendeskripsikan suatu data yang saling berelasi secara logis yang terdiri
11 dari entities dan relationship yang disimpan dengan suat u cara tertentu yang dapat memudahkan dalam pengembalian data yang diinginkan. 2.5
Arsitektur Basis Data Didalam sejarah arsitektur basis data, terdapat dua tingkatan didalamnya, yaitu
System View dan User View. System View merupakan strukt ur dari basis data, sedangkan User View merupakan bagian dari basis data yang dapat dilihat oleh user atau program aplikasi yang bersangkutan.
Selain it u, user view juga membant u didalam
mengembangkan aplikasi basis data yang rumit dan menguraikannya menjadi bagian yang lebih sederhana. 2.6
Model Data 2.6.1
ERD ERD / Entity Relationship Diagram adalah suatu model data yang
menggunakan beberapa notasi unt uk menggambarkan data didalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut. (Whitten et.al, 2004, p281). •
Teknik Entity Relationship Ada beberapa teknik entity relationship menurut Connolly and Begg
(2002, p345), antara lain :
12 a. One-to-one (1:1) Relationship Setiap relationship menggambarkan hubungan antara sebuah entity occurence pada entity yang satu dengan sebuah entity occurence pada entity lainnya yang ikut serta dalam relationship tersebut.
Staff NoStaff
Mengatur 1..1
Cabang 0..1
NoCaban
Multiplicity Setiap cabang diatur oleh 1 staff
Setiap staff dapat mengatur 0 atau 1 cabang
Gambar 2.1 Semantic Net menunjukkan dua occurence dari relationship staff mengatur cabang b. One-to-many (1:*) Relationship Setiap relationship menggambarkan hubungan antara sebuah entity occurence pada entity yang sat u atau lebih dengan sebuah entity occurence pada entity lainnya yang ikut serta dalam relationship tersebut.
13 Staff NoStaff
Mengawasi 0..1
Setiap properti dapat diawasi oleh 0 atau 1 staff
Propeti 0..*
NoPropert
Setiap staff dapat mengawasi 0 atau banyak properti
Gambar 2.2 Semantic Net menunjukkan dua occurence dari relationship staff mengawasi properti c. Many-to-many (*:*) Relationship Setiap relationship menggambarkan hubungan antara sat u atau lebih entity occurence pada entity yang satu dengan satu atau lebih entity occurence pada entity lainnya yang ikut serta dalam relationship tersebut.
14
SuratKabar NamaSurat
Memasarkan 0..*
Setiap properti dipasarkan oleh 0 atau banyak surat kabar
Properti 1..*
NoProperti
Setiap surat kabar memasarkan 1 atau banyak properti
Gambar 2.3 Semantic Net menunjukkan dua occurence dari relationship SuratKabar memasarkan Properti 2.6.2
Entitas Entitas adalah kumpulan objek dengan properties yang sama yang di
identifikasikan oleh perusahaan yang memiliki keberadaan yang bebas. (Connolly and Begg, 2002, p343). 2.6.3
Atribut Atribut adalah sifat atau karakteristik deskriptif suatu entitas. (Connolly
and Begg, 2002, p350). Contoh entitas siswa dapat dideskripsikan dengan atribut berikut: nama, alamat, no telepon, tanggal lahir, jenis kelamin, dan lain-lain. 2.6.4
Relationship (Relasi)
15 Relationship adalah sekumpulan asosiasi dari satu atau lebih entiti. Didalam ERD, relasi berderajat dua digambarkan sebagai sebuah garis yang menghubungkan antara entiti yang berasosiasi yang diberi label dengan nama relasi tersebut beserta arah relasinya. Sedangkan unt uk relasi berderajat tiga atau lebih digambarkan berupa belah ketupat. 2.7
Normalisasi (Notasi) 2.7.1
Pengertian Normalisasi merupakan suatu proses formal unt uk memutuskan berbagai
macam atribut yang harus dikelompokan secara bersama didalam suat u hubungan baik yang terstruktur. (Hoffer et.al, 2005, p211-212). Menurut Connolly and Begg (2002, p387) pengertian normalisasi adalah teknik untuk mengorganisasikan data ke dalam table-table untuk memenuhi kebut uhan pemakai didalam sebuah organisasi. Pengertian normalisasi menurut Kroenke, normalisasi adalah sebagai proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu kedalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut anomali. Suatu basis data dianggap normal jika basis data tersebut tidak berulang atau tidak mengulang data (redundancy), serta tidak menim bulkan keanehan didalam proses update, insert, dan delete.
16 Normalisasi mempunyai tujuan untuk menghilangkan kerangkapan data atau data yang sama. Hal tersebut ditujukan untuk merngurangi kompleksitas dan untuk memodifikasikan sebuah data. Ada beberapa manfaat dari normalisasi, yaitu antara lain : 1. Meminimalisasikan resiko data yang tidak konsisten pada suat u basis data 2. Meminimalisasikan jumlah storage space atau ruang penyimpanan yang diperlukan unt uk menyimpan data. 3. Memaksimalkan stabilitas dari strukt ur data 2.7.2
Tingkatan Normalisasi Terdapat empat bent uk normalisasi yang biasa digunakan, antara lain :
1. Unnormalized Form (UNF) Merupakan suatu tabel yang berisikan seluruh gabungan dari seluruh transaksi berdasarkan informasi yang ada. 2. First Normal Form (1NF) Merupakan sebuah relasi yang dimana setiap baris dan kolom berisikan satu dan hanya satu nilai. Pada tahap ini, proses yang bersifat berulang harus dihilangkan. 3. Second Normal Form (2NF)
17 Merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan tidak ada ketergantungan secara parsial antara masing-masing atribut didalamnya. Pada tahap ini setiap atribut non-identifier sebuah entitas bergantung sepenuhnya hanya pada identifier entitas tersebut. 4. Third Normal Form (3NF) Merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan 2NF yang dimana tidak terdapat satupun
atribut
bergantung
pada
non-identifying (bukan non-identifying
pengidentifikasi
lainnya.
Apabila
unik)
masih
yang
terdapat
didalamnya, maka pisahkan salah satu atribut tersebut menjadi menjadi entitas baru dan atribut yang bergantung padanya menjadi atribut entitas baru tersebut. 2.7.3
Proses Normalisasi Didalam
pembuatan
normalisasi,
ada
beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain : 1. Suatu teknik formal, untuk menganalisis suatu relasi harus berdasarkan primary key dan functional dependencies antar atribut. 2. Mengeksekusikan beberapa langkah. Setiap langkah mengacu pada bent uk normal tertentu, sesuai dengan sifat yang dimiliki.
18 3. Setelah pemrosesan normalisasi terjadi, relasi secara bertahap menjadi lebih terbatas dan juga mengurangi suat u tindakan update yang bersifat anomali. Berikut ini adalah tahap-tahap bagaimana proses UNF-1NF, 1NF-2NF, dan 2NF-3NF, yaitu : 1. UNF-1NF •
Tentukan satu atau kumpulan atribut sebagai kunci untuk tabel unnorm alized
•
Identifikasikan grup yang berulang dalam tabel unnorm alized yan g berulang untuk menjadi kunci atribut
•
Hapus grup yang sifatnya berulang dengan menggantikan data yang ada dengan menulis ulang dari kunci atribut yang sesungguhnya ke dalam relasi terpisah
2. 1NF-2NF •
Identifikasikan prim ary key untuk relasi pada 1NF
•
Mengidentifikasikan hubungan antar atribut dalam relasi
3. 2NF-3NF
•
Mengidentifikasikan prim ary key dalam relasi 2NF
•
Mengidentifikasikan hubungan antar atribut dalam relasi
19 2.8
Fact Finding Technique Teknik pencarian fakta adalah proses formal menggunakan teknik seperti
wawancara dan daftar pertanyaan unt uk mengumpulkan fakta tentang sistem, kebutuhan, dan pilihan. Setiap tahapan dalam siklus hidup basis data membutuhkan teknik pencarian fakta. (Indrajani, 2009, p92-97) 2.8.1
Sampling Dokumen Merupakan proses mengumpulkan sampel dokumen, form , dan record
yang representatif. Kelebihan teknik ini adalah 1) Tidak memerlukan biaya yang besar 2) Informasi yang didapat akurat Kekurangan teknik ini adalah 1) Dibutuhkan keterampilan tertentu 2.8.2
Penelitian dan Mengunjungi Situs Penelitian aplikasi dan masalah, jurnal komputer, buku petunjuk, dan
internet seperti bulletin board adalah sum ber informasi yang paling baik dan dapat menyediakan informasi mengenai bagaimana orang lain telah memecahkan masalah.
20 Kelebihan teknik ini adalah 1) Dapat menghemat waktu jika solusi telah ada. 2) Menyimpan hasil riset terbaru. Kekurangan teknik ini adalah 1) Memakan waktu lama. 2) Memerlukan akses ke sum ber informasi yang sesuai dengan masalah. 2.8.3
O bservasi Pengamatan adalah salah satu teknik pencarian data yang paling efektif
untuk pemahaman suat u sistem. Kelebihan teknik ini adalah 1) Memperbolehkan kebenaran fakta dan data unt uk diperiksa 2) Relatif murah Kekurangan teknik ini adalah 1) Orang biasanya merasa tidak nyaman saat diawasi 2) Dapat ketinggalan pengamatan ketika terdapat perbedaan tingkat kesulitan dan jumlah pekerjaan dalam suatu periode. 2.8.4
Kuisioner
21 Adalah teknik pencarian data dengan melakukan survei melalui daftar pertanyaan. Kelebihan teknik ini adalah 1) Relatif murah unt uk mengumpulkan data dari sejumlah besar orang. 2) Responden dapat melengkapi dan mengembalikan daftar pertanyaan dengan nyaman. Kekurangan teknik ini adalah 1) Jumlah responden sering tidak terlalu banyak 2) Tidak ada jaminan bahwa para responden akan menjawab ataupun memperhatikan semua pertanyaan. 2.8.5
Wawancara Teknik ini merupakan teknik yang paling sering digunakan dan sangat
berguna dibandingkan teknik-teknik pencarian data lainnya. Kelebihan teknik ini adalah 1) Memperbolehkan orang yang sedang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan secara terbuka. 2) Memperbolehkan orang yang sedang diwawancarai untuk merasakan bagian dari proyek.
22 Kekurangan teknik ini adalah 1) Mahal dan sangat memakan wakt u, tidak praktis. 2) Kesuksesan tergantung pada ketrampilan komunikasi. 2.9
Metodologi Perancangan Basis Data Basis data merupakan komponen mendasar suatu sistem informasi, dimana
penggunaannya dapat dilihat berdasarkan kebutuhan organisasi. Untuk membent uk sebuah basis data diperlukan beberapa tahapan didalam perancangan basis data tersebut. Adapun tahapan perancangan basis data berdasarkan Connolly and Begg (2002, p272) adalah sebagai berikut :
23
Gambar 2.4 Diagram Siklus Basis Data (Connolly, 2002, p272) •
Database Planning Database planning atau perencanaan basis data merupakan aktivitas pada
tahapan basis data untuk merealisasikan Database Application Lifecycle secara efektif dan efisien. Perencaan basis data atau database planning ini mencakup cara pengumpulan data, format data, dokumentasi yang diperlukan, cara membuat desain, dan implementasi. Perencanaan basis data ini terintegrasi dengan keseluruhan strategi sistem informasi organisasi.
24 •
System Definition System definition atau definisi sistem bertujuan untuk mendeskripsikan batasan
dan ruang lingkup aplikasi basis data serta sudut pandang user yang utama. Aplikasi basis data seharusnya memiliki satu atau lebih user view. Dengan mengidentifikasikan user view, dapat membantu didalam memastikan bahwa tidak ada pengguna basis data yang terlupakan dan mengetahui apa yang diinginkan pengguna saat aplikasi baru akan dibuat. Selain itu, user view juga membant u dalam mengembangkan aplikasi basis data yang umit dan dapat menguraikannya menjadi beberapa sub-bagian yang lebih sederhana. •
Requirement Collection and Analysis Requirem ent Collection and Analysis atau analisis dan pengumpulan kebutuhan,
merupakan proses mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang organisasi yang akan didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi tersebut unt uk mengidentifikasikan kebut uhan user terhadap sistem yang baru. (Connolly and Begg, 2002, p288). Menurut Connolly and Begg (2002, p314), terdapat tiga pendekatan utama unt uk pengaturan kebutuhan aplikasi basis data berdasarkan multiple user views, yaitu : 1. Centralized Approach Kebutuhan unt uk setiap user view yang digabungkan dalam suatu kumpulan dan dibuatkan menjadi suatu pembuatan aplikasi basis data yang baru.
25 2. View Integration Approach Kebutuhan untuk setiap user view yang dibuat dalam model data terpisah yang berguna untuk mempresentasikan pengguna it u sendiri. 3. Gabungan Antara Centralized dan View Integration Ada banyak teknik didalam pengumpulan data yang diinginkan. Cara tersebut dapat disebut dengan teknik fact finding. Teknik tersebut akan mengumpulkan faktafakta tentang sistem dan kebutuhan. •
Database Design Suatu model desain pada basis data akan mendukung operasi suatu organisasi.
Tujuan utama dari desain basis data adalah : 1. Untuk mewakili data dan menberikan suatu hubungan antara data yan g dibut uhkan oleh semua aplikasi utama dan pengguna 2. Untuk menyediakan suatu model data yang dapat mendukung segala transaksi yang diperlukan pada data tersebut 3. Untuk menspesifikasikan desain yang akan dicapai pada suatu kinerja dalam sistem lain Ada beberapa pendekatan yang digunakan didalam mendesain suatu basis data adalah : 1. Top-down
26 Pendekatan ini dilakukan dengan cara menggunakan entity-relationship (ER) sebagai model dan kemudian mengidentifikasikan entitas dan hubungan antar entitas tersebut. 2. Bottom -up Menganalisis hubungan antar atribut dan mengelompokkannya didalam suatu relasi yang dapat menggambarkan tipe entitas dan relasi antar entitas tersebut. Pada tahap desain basis data ini, terdapat tiga fase unt uk membuat desain basis data ini, yait u : 1. Conceptual Database Design Merupakan suat u proses pembent ukan model yang berasal dari informasi yang digunakan pada perusahaan yang bersifat independen dari keseluruhan aspek fisik. Model data tersebut dibangun dengan menggunakan infromasi dalam spesifikasi kebutuhan user dan merupakan sum ber informasi unt uk fase desain logical. Langkah-langkah yang terdapat di dalam pembuatan perancangan konseptual basis data, adalah :
•
Identifikasi tipe entity
•
Identifikasi tipe hubungan antar entitas
27 •
Identifikasi tipe atribut
•
Menentukan atribut prim ary key dan candidate key
•
Validasi model konseptual local terhadap transaksi
2. Logical Database Design Merupakan suatu proses pembangunan model yang berasal dari informasi yang digunakan pada perusahaan yang berdasarkan pada model tertentu Ada tiga aktivitas didalam desain basis data, yaitu : a. Conceptual Data Model Suatu
model
informasi
pada
suatu
perusahaan
tanpa
memperhatikan aspek fisik b. Logical Data Model Suatu model informasi pada suat u perusahaan yang didasarkan pada model data yang mendasari target DBM S c. Global Logical Data Model Suatu model informasi pada suatu perusahaan yang menghasilkan suatu produksi model data global yang dibentuk oleh penggabungan model yang bersifat logis
28 Langkah-langkah yang terdapat di dalam pembuatan perancangan logikal basis data, adalah : •
Validasi model terhadap adanya perulangan
•
Menghilangkan fitur yang tidak sesuai dengan model relasional
•
Menurunkan relasi unt uk model data logical local
•
Validasi Relasi Dengan Menggunakan Normalisasi
•
Mendefinisikan Integrity Constraint
•
Pembuatan Model Basis Data dan Logikal Global
3. Physical Database Design Suatu proses produksi yang mendeskripsikan suat u implemetasi basis data pada penyimpanan sekunder. Proses ini menjelaskan struktur penyimpanan dan metode akses yang digunakan untuk mengakses data secara efektif. Langkah-langkah yang terdapat di dalam pembuatan perancangan fisikal basis data, adalah : • Perancangan Basis Relasi • Merancang Constraint • Pemilihan Index • Analisis Transaksi • Mengestimasi Kapasitas Penyimpanan Yang Dibut uhkan
29 • Merancang Mekanisme Keamanan • Pemilihan DBM S •
Application Design Desain aplikasi merupakan perancangan user interface dan program aplikasi
yang menggunakan dan melakukan proses terhadap basis data. Terdapat dua aktivitas yang dilakukan pada desain aplikasi ini, antara lain : 1. Transaction Design Aktivitas ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh single user atau program aplikasi yang mengakses atau mengubah isi dari basis data. Transaksi desain ini bertujuan unt uk mendefinisikan dan mendokumentasikan karakteristik transaksi yang dibut uhkan dalam basis data yang meliputi : • Data yang digunakan oleh transaksi • Karakteristik fungsional dari transaksi • Output dari transaksi 2. User Interface Design Ada beberapa aturan pokok di dalam pembuatan user interface, antara lain : •
Memberikan nama dan menerangkan fungsi dari suat u form dan report dengan jelas
30 •
Instruksi yang dibuat dapat dipahami
•
Tampilan form atau report harus menarik
•
Penggunaan label yang sering digunakan
•
Istilah dan singkatan yang digunakan harus konsisten
•
Penggunaan warna harus konsisten unt uk setiap form
•
User
mudah
menjalankan
operasi
yang
diinginkan
dengan
menggeraan cursor pada form •
Memberikan pesan kesalahan jika terdapat data yang salah
•
Mudah memasukkan data dan melakukan perubahan field
•
Terdapat indikator yang menjelaskan suat u proses yang telah selesai dilakukan
•
DBMS Selection Seleksi DBM S adalah kegiatan memilih DBM S yang akan digunakan dalam
pembuatan basis data. Pemilihan DBM S yang tepat akan sangat mendukung aplikasi basis data. Langkah-langkah utama yang dilakukan didalam pemilihan DBM S, antara lain :
•
Mendefinisikan wakt u untuk melakukan st udi referensi
•
Mengevaluasi produk
31 •
Rekomendasikan produk yang dipilih dan buat laporan yang mendukungnya
•
Prototyping Prototipe adalah sebuah model kerja suatu sistem yang biasanya tidak memiliki
fitur yang diperlukan atau memberikan semua fungsi pada sistem akhir. Dengan begit u prototipe membangun model kerja dari suat u sistem aplikasi basis data. Tahapan prototipe ini bersifat pilihan. Adapun tujuan dari tahapan ini adalah : •
Mengidentifikasikan fitur sistem yang sedang berjalan
•
Memperbaiki dan menambahkan fit ur baru
•
Mengklasifikasikan kebutuhan user
•
Mengevaluasi kelayakan dan kemungkinan yang terjadi dari desain sistem
Prototyping dibagi menjadi dua strategi umum, antara lain : •
Requirem ent Prototyping, menggunakan prototipe unt uk menentukan kebut uhan dan tujuan dari aplikasi basis data yang diinginkan. Ketika kebut uhan tersebut terpenuhi maka prototipe akan dibuang.
•
Evolutionary Prototyping, mempunyai tujuan yang sama dengan requirem ent prototyping, tetapi perbedaannya adalah prototipe pada
32 startegi ini tidak akan dibuang dan dikembangan lebih lanjut menjadi aplikasi basis data yang digunakan. •
Implementation Implementasi merupakan realisasi fisik dari perancangan basis data dan aplikasi.
Implementasi basis data ini dicapai dengan menggunakan Data Definition Language (DDL) dari DBM S yang dipilih. DDL digunakan untuk membuat skema basis data dan files basis data yang kosong. Selain it u untuk membuat user view yang diinginkan. •
Data Conversion and Loading Menurut Connolly and Begg (2002, p293), tahap ini merupakan tahap
pemindahan data yang ada ke dalam basis data yang baru dan mengubah aplikasi yang ada untuk beroperasi pada basis data yang baru. Tahap ini dibutuhkan jika sistem basis data baru menggantikan atau menimpa sistem basis data yang lama. •
Testing Menurut Connolly and Begg (2002, p305), tahap ini merupakan tahap proses
pengeksekusian program aplikasi dengan tujuan mencari kesalahan pada aplikasi sitem basis data tersebut. Jika data rill diharapkan untuk digunakan, maka penting unt uk mempunyai backup. Setelah pengujian dilakukan, maka sistem aplikasi dan basis data ini telah siap digunakan •
Operational Maintenance
33 Menurut Connolly and Begg (2002, p306), tahap ini merupakan tahap perawatan sistem yang melibatkan aktifitas seperti : 1. Mengawasi kinerja sistem 2. Memelihara dan meningkatkan mutu aplikasi basis data 2.10
Perancangan Sistem Perancangan atau desain adalah tahapan di dalam pengem bangan sistem
berorientasi objek yang dimana arsitektur dari sistem tersebut ditentukan. Sistem adalah
sebuah
kumpulan
unsure-unsur yang berhubungan
dan
membentuk sebuah kesat uan. (O’Brien, 2005, p8) Desain sistem adalah spesifikasi solusi yang berbasis komputer unt uk persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. (Whitten et.al, 2004, p34) 2.11
Web Database Web bertujuan unt uk memberikan fasilitas kepada penggunannya unt uk
menyimpan dan menyampaikan informasi, mencari, dan menemukan informasi, memasukkan dan memanipulasi informasi. (Eaglestone and Ridley, 2001, p190) Web database system adalah sistem dimana kedua teknologi web dan database digunakan. (Eaglestone and Ridley, 2001, p38) Web database memberikan beberapa keuntungan, yaitu :
34 1. Database dapat diakses oleh pengguna secara luas di seluruh dunia 2. Memberikan fasilitas yang menguntungkan unt uk query data, manipulasi data, dan administrasi data 3. Sistem terdistribusi sehingga data dapat diberikan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mendukung aktivitas dari aplikasi tersebut (Eaglestone and Ridley, 2001, p36) Dalam
perancangan
web
database
ada
dua hal rumit
yang
harus
dipertimbangkan, antara lain : 1. Perancangan web page a. Menampilkan web data dari basis data atau merupakan masukan dari user b. Kumpulan web data sebagai hubungan untuk pet unjuk didalam maupun diantara web page c. Perancangan web interface unt uk merancang web pages features 2. Perancangan hubungan antara webpages dan basis data a. Web database logical m apping untuk mendefinisikan m apping antara data displayed dalam web pages dan data stored dalam basis data
35 b. Web database physical m apping untuk mengimplementasikan mekanisme data yang dilakukan diantara webpages dan basis data. (Eaglestone and Ridley, 2001, p262) 2.12
Simbol Flowchart Untuk menggambarkan suatu sistem aliran dokumen pada suat u sistem tertentu,
perlu digunakan simbol-sim bol dalam suatu bagan alir (flowchart). Dalam bagan alir arus dokumen digambarkan berjalan dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Arah berjalan dokumen ini dapaat diikuti dengan melihat nomor pada sim bol penghubung pada halaman yang sama (on-page-connector) atau nomor dalam simbol penghubung pada halaman yang berbeda (off-page-connector). Unt uk menggam barkan simbolsimbol tersebut digunakan alat yang disebut tem plate. (Mulyadi, 2001, p37) Adapun tem plate yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Panah. Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data
Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggam barkan sem ua jenis dokumen, yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi.
36 Berbagai Dokumen. Simbol ini dugunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama dalam sat u paket.
Kegiatan Manual. Digunakan unt uk menggam barkan kegiatan manual. Seperti menerima order dan mengisi formulir.
Keputusan. Simbol ini menggam barkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis di dalam simbol.
Mulai / akhir (terminal). Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem.
2.13
Asuransi Definisi asuransi menurut Djojosoedarso (2003, p73-74), menurut pasal 246
kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia. “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian, dengan mana seorang penanggung diri pada tertanggung dengan menerima suat u premi, untuk member
37 penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keunt ungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suat u peristiwa yang tidak tertentu.”
Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung empat unsur, yaitu: a. Pihak tertanggung (insured) Pihak yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus natau secara berangsur – angsur. b. Pihak penanggung (insurer) Pihak yang berjanji akan membayar sejumlah uang(santunan)kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsung – angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tidak tertentu. c. Suatu peristiwa (accident) Suatu peristiwa yang tidak tertentu (tidak diketahui sebelumnya). d. Kepentingan (interest). Yang mungkin akan mengalami
kerugian karena peristiwa yang tak
menentu. Ada beberapa pengertian dari asuransi, yaitu : Asuransi adalah suat u alat sosial untuk mengumpulkan dana guna mengatasi kerugian modal yang tidak tentu,yang dilakukan melalui pemindahan resiko dari banyak individu kepada seseorang atau sekelompok orang.
38 Dua sudut pandang dari asuransi, adalah : a. “Asuransi
adalah
suatu
pengamanan
terhadap
kerugian
financial
yangdilakukan oleh seorang penanggung.” b. “Asuransi adalah suatu persetujuan dengan dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana unt uk menanggulangi kerugian financial. Asuransi adalah suatu lem baga ekonomi yang bert ujuan mengurangi resiko, dengan jalan mengkombinasikan dalam satu pengelolaan sejumlah objek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu Jadi, berdasarkan ke-empat definisi diatas, dapat didefinisikan bahwa asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi resiko yang melekat pada perekonomian dengan cara menggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena resiko yang sama atau hamper sama dalam jumlah yang cukup besar agar probabilitas kerugiannya dapat diramalkan terjadi akan dibagi secara proporsional oleh semua pihak dalam gabungan it u. 2.13.1 Prinsip Dasar Asuransi Prinsip-prinsip asuransi menurut Djojosoedarso (2003, p109) ada empat, yaitu : 1. Insurable Interest (Kepentingan Yang Dapat Diasuransikan) Jika suat u kejadian
dapat menimbulkan kerugian kepada
seseorang, berarti orang yang bersangkutan mempunyai kepentingan terhadap kerugian tersebut.
39 2. Indem nity (Idemnitas) Suatu perjanjian pergantian kerugian, dimana ganti rugi yang diberikan tidak boleh melebihi kerugian yang sebenarnya. 3. Subrogasi Prinsip ini bertujuanagar penderita peril tidak memperoleh keunt ungan dari terjadinya kerugian, maka pihak yang menyebabkan terjadinya kerugian juga memberikan ganti rugi. 4. Utm ost Good Faith (Kejujuran Sempurna) Merupakan prinsip yang dimana adanya itikad baik atas dasar saling percaya antara pihak penanggung dengan pihak tertanggung dalam melaksanakan kontrak penutupanpertanggungan (asuransi). 2.13.2 Inventaris Aset merupakan kekayaan dari perusahaan yang menunjukan ukuran dari perusahaan tersebut, yang didalamnya termasuk inventaris perusahaan yang merupakan bagian dari aktiva tetap. (Triton, 2005, p49) 2.13.3 Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Contoh aktiva tetap yang biasa digunakan perusahaan adalah peralatan, perabotan, alal – alat, mesin, bangunan dan tanah. Contoh – contoh tersebut merupakan aktiva berwujud karena ada secara fisik. Aktiva tersebut
40 dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dengan maksud unt uk tidak dijual sebagai bagian dari operasi normal. Tidak ada aturan standar menyangkut usia minimum yang diperlukan bagi suatu aktiva agar bisa diklasifikasikan sebagai aktiva tetap. Aktiva seperti itu diharapkan harus mampu menyediakan manfaat berulang – ulang dan normalnya diharapkan berlangsung lebih dari sat u tahun. (Niswonger and Reeve, 1999, p400). 2.13.4 Penyusutan Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah penyebaran biaya asal suatu aktiva tetap (bangunan, alat, komputer, dll) selama umur perkiraannya. Penerapan
depresiasi akan
mempengaruhi laporan
keuangan,
termasuk
penghasilan kena pajak suatu perusahaan. (Niswonger and Reeve, 1999, p401) •
Metode Penyusutan Terdapat dua metode perhit ungan penyusutan terhadap barang, antara
lain metode penyusutan saldo menurun (declining balance depreciation m ethod) dan metode penyusutan saldo berganda (double declining depreciation m ethod). Pada beberapa organisasi bisnis dan perusahaan yang mempunyai penghasilan kena pajak cenderung menggunakan metode penyusutan yang dipercepat untuk tujuan laporan pajak. Metode penyusutan saldo menurun adalah salah sat u bentuk dari metode penyusutan yang dipercepat. Metode ini dim ulai dari nilai buku aset (biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan) pada awal tahun dan dimana
41 penyusutan dilakukan dan disusutkan menggunakan suatu presentasi tetap. (Triton, 2005, p68).