BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu (State of the Art) Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No
Judul
Metode
Hasil Penelitian
1.
Pengaruh Minat dan
Pendekatan:
Terdapat Pengaruh Signifikan
Intensitas
Kuantitatif
Antara Minat Terhadap
Membaca Rubrik
Teori: Teori
Persepsi Pembaca Tentang
“Meteor Tengah
komunikasi massa,
Harian Meteor. Hasil
Malam’’ di Harian
Cultivation Analysis,
deskripsi responden diperoleh
Meteor Terhadap
Teori Pendekatan
hasil bahwa sebanyak 51
Persepsi Pembaca
Uses and
responden atau sebesar 61,4%
Tentang
Gratification, Teori
pembaca merasa senang
Harian Meteor
S-O-R (Stimulus-
membaca Harian Meteor.
Organism-Respon) Peneliti: Arianto Tri Wicaksono D2C607010
eprints.undip.ac.id 2.
Pengaruh Buku
Pendekatan :
Pengaruh buku bergambar
Bergambar
Kuanlitatif
terhadap minat baca siswa
Terhadap Minat
Metode Penelitian:
SDN
Baca Siswa Di
Survey
Lempuyangwangi Yogyakarta
Sekolah Dasar
Teori: Teori
dinyatakan agak kurang
Negeri
Komunikasi Massa,
berpengaruh dengan nilai
Lempuyangwangi
Konsep Minat Baca.
korelasinya sebesar 0,466.
Yogyakarta
Saran perbanyak koleksi buku
Peneliti: Ratna Dwi
bergambar, sekolah
Astuti
menambah jadwal jam wajib
08140041
baca
7
8 untuk siswanya, sekolah jurnal.feunsika.ac.id
memperkenalkan buku-buku bergambar agar pengaruh minat bacanya bertambah.
3.
Pengaruh
Pendekatan:
Hasil penelitian ini
Motivasi Dan
Kunatitatif
menunjukkan bahwa secara
Lingkungan
Jenis Penelitian:
parsial motivasi berpengaruh
Kerja Terhadap
Analisis Deskriptif
positif signifikan terhadap
Kinerja PT.
kinerja, ini berarti semakin
Augrah Raharjo
tinggi motivasi pada suatu
Semarang
perusahaan berdampak pada semakin tinggi kinerja
Peneliti: Ragil
perusahaan tersebut.
Permanasari
Lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan
journal.unnes.ac.id
terhadap kinerja, ini berarti semakin baik lingkungan kerja yang ada di perusahaan berdampak pada semakin tinggi kinerja perusahaan tersebut. Secara parsial motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dan dari perhitungan Koefisiensi determinasi (R2) motivasi dan lingkungan kerja keduanya mempunyai pengaruh terhadap kinerja sebesar 55,4%.
4.
The Influence Of
The present study explored
9 Interest On Reading
the influence of interest on
Comprehension In
reading comprehension in
EFL Students
English as a Foreign Language Students (EFL).
Peneliti: John
Another of this study’s
Eidswick
concerns was whether individual interest, which is
files.eric.ed.gov
optimal for learning but difficult to control in classroom settings, might be increased by use of situational and topic interest, which are less favorable to learning but more controllable by teachers. A third focus concerned the validity of defining topic interest by text title versus text contents. Results indicated that high interest did not result in improved reading comprehension. Participant reports of individual interest in a topic increased significantly upon reading a text whose contents were endowed with interesting but unrelated elements. The difference between evaluation of topic interest before and after reading a text was found to be significant as well, suggesting that topic interest
10 might be most accurately evaluated by response to text instead of less informative text titles. 5.
Influences Of
One theoretical approach for
Stimulating Tasks
increasing intrinsic
On Reading
motivation for reading
Motivation
consists of teachers using
And Comprehension
situational interest to encourage the development of
Peneliti: John T.
long-term individual interest
Guthrie
in reading. The authors investigated that
www.cori.umd.edu
possibility by using stimulating tasks, such as hands-on science observations and experiments, to increase situational interest. Concurrently, the authors provided books on the topics of the stimulating tasks and teacher guidance for reading to satisfy curiosities aroused from the tasks. Students with a high number of stimulating tasks increased their reading comprehension after controlling for initial comprehension more than did students in comparable intervention classrooms with fewer stimulating tasks. Students’ motivation
11 predicted their level of reading comprehension after controlling for initial comprehension. The number of stimulating tasks did not increase reading comprehension on a standardized test when motivation was controlled, suggesting that motivation mediated the effect of stimulating tasks on reading comprehension. Apparently, stimulating tasks in reading increased situational interest, which increased longer term intrinsic motivation and reading comprehension. 6.
Pengaruh Konten
Pendekatan:
Terdapat pengaruh antara
Rubrik DetEksi
Kuantitatif
konten rubrik DetEksi surat
Surat Kabar Jawa
Jenis penelitian:
kabar Jawa Pos dalam
Pos Dalam
Asosiatif
meningkatkan minat baca
Meningkatkan
Teori: Teori
followers DetEksi sebesar
Minat Baca
komunikasi massa,
57,9%. Sedangkan 42,1%
Followers DetEksi
Teori Pendekatan
dipengaruhi oleh variabel lain
Uses and
yang tidak diteliti oleh
Gratification,
peneliti.
Peneliti: Vivi
Konten, Minat. Universitas Bina Nusantara
12 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Komunikasi Massa 2.2.1.1 Definisi Komunikasi Massa Menurut
Bittner,
komunikasi
massa
adalah
pesan
yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. (Mass Communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people) (Rakhmat, 2009). Menurut Gerbner, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry.
(Mass
communicaton
is
the
tehnologically
and
institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of message in industrial) (dalam Rakhmat, 2009). 2.2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa Menurut Hafied Cangara (2005) dalam bukunya ”Pengantar Ilmu Komunikasi”
komunikasi
massa
merupakan
salah
satu
dari
komunikasi yang memiliki perbedaaan signifikan dengan bentuk komunikasi yang lain, karena memiliki sejumlah ciri atau karakteristik yang khas diantaranya. Karakteristik komunikasi massa tersebut adalah sebagai berikut: a. Komunikator Terlembaga Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya, komunikasi massa menggunakan media massa baik media cetak maupun elektronik. Melalui surat kabar, maka proses adalah komunikator menyusun pesan dalam bentuk artikel, apakah atas keinginannya
atau
atas
bersangkutan.
Selanjutnya
perminataan pesan
media
tersebut
massa
yang
diperiksa
oleh
penanggung jawab rubrik, dari penanggung jawab rubrik diserahkan kepada redaksi untuk diperiksa layak tidaknya pesan
13 itu untuk dimuat dengan pertimbangan utama tidak menyalahi kebijakan dari lembaga media massa itu. Ketika sudah layak, pesan dibuat setting-nya lalu diperiksa oleh korektor, disusun oleh lay-out man agar komposisinya bagus dibuat plate kemudia masuk mesin cetak dan pada tahap akhir setelah dicetak bagian distribusi bertugas untuk mendistribusikan surat kabar kepada pembacanya. b. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Pesan yang disampaikan dalam surat kabar berupa berita-berita yang memiliki fakta dan untuk diketahui oleh masyarakat umum. c. Komunikannya Anonim dan Heterogen Dalam komunikasi massa, komunikatornya tidak mengenal komunikan atau anonim (tidak mengetahui nama, pendidikan, sikap, pekerjaan) karena komunikasi tidak bertatap muka secara langsung. Selain itu, komunikan juga heterogen karena terdiri dari berbagai
lapisan
masyarakat
yang
berbeda,
yang
dapat
dikelompokan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi. d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan Keserempakan media massa itu sebagai keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainya dalam keadaan terpisah. Contohnya berita-berita yang memenuhi kolom surat kabar secara serempak dapat diterima oleh pembacanya diberbagai tempat. Apabila berita tersebut tidak disampaikan melalui media massa, tetapi dilakukan secara antar personal, maka untuk
14 mencapai jumlah komunikan yang banyak akan membutuhkan waktu yang lama dan diterima tidak bersamaan. e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan. Dimensi ini menunjukkan muatan atau isi komunikasi yaitu apa yang dikatakan, sedangkan dimensi hubugnan menunjukkan bagaimana cara mengatakan yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu. Dalam konteks komunikasi massa, komunikator tidak harus selalu kenal dengan komunikannya dan sebaliknya. Yang penting adalah bagaimana seorang komunikator menyusun pesan secara sistematis, baik, sesuai dengan jenis medianya agar komunikannya bisa memahami isi pesan tersebut. f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah Dalam hal ini, komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan kontak secara langsung. Komunikator aktif dalam menyampaikan pesan dan komunikan aktif dalam mendengarkan pesan yang disampaikan oleh komunikator. Namun antara komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan dialog, karena komunikasi yang digunakan adalah komunikasi satu arah, dimana salah satu pihak hanya bisa mendengar apa yang dibicarakan tanpa bisa memberikan respon. g. Stimulasi Alat Indra Terbatas Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat, berbeda pada media televisi dimana penontonya bisa melihat dan mendengar apa yang disampaikan.
15 h. Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (Indirect) Umpan balik merupakan hal penting dalam berkomunikasi karena bisa mengukur seberapa efektif komunikasi yang terjadi. Namun, sayanganya dalam komunikasi massa umpan balik bersifat tertunda dan tidak langsung. Jadi, komunikator disini tidak dapat secara langsung mengetahui bagaimana reaksi dari masyarakat terhadap pesan yang komunikator sampaikan. 2.2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa Beberapa fungsi komunikasi massa (Effendy, 2006:31) a. Fungsi Informasi Fungsi informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai kepentingan. b. Fungsi Pendidikan Media massa merupaka sarana pendidikan bagi khalayak (Mass Education). Karena media massa benyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku melalui drama, cerita, diskusi, dan atrtikel. c. Fungsi Memengaruhi Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit pada tajuk atau editorial, features, iklan, artikel dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar.
16 2.2.2 Surat Kabar 2.2.2.1 Pengertian Surat Kabar Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi pada masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca. (Effendy, 2006). Surat kabar atau yang identik disebut dengan koran (dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Perancis courant) adalah sebuah media yang berisikan berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa masalah politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca, hiburan, lifestyle dan lainnya. Surat kabar juga biasa berisi karikatur yang biasanya dijadikan bahan sindiran lewat gambar berkenaan dengan masalah-masalah tertentu, dan koran juga menyediakan beberapa iklan seperti iklan lowongan pekerjaan. Koran memiliki peran yang penting dalam kehidupan masyarakat dan
memberikan
banyak
manfaat
khususnya
kepada
para
pembacanya. Karena koran memberikan berbagai informasi serta kejadian-kejadian yang sedang terjadi pada saat itu dengan terperincih. 2.2.2.2 Fungsi Surat Kabar Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru mempunyai misi menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan rakyat Indonesia. Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan dan persuasif), fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi, dan sebagian besar rubrik surat kabar terdiri dari berita. Namun demikian, fungsi hiburan surat kabar pun tidak terabaikan karena tersedianya rubrik ringan, feature (laporan perjalanan, laporan tentang profil seseorang yang unik) (Elvinaro Ardianto, 2007).
17 Surat kabar saat ini tidak hanya mengelola berita, tetapi juga memberikan beberapa aspek-aspek lain untuk isi surat kabar. Karena itu fungsi surat kabar sekarang meliputi berbagai aspek, yaitu: a. Menyiarkan Informasi Fungsi surat kabar yang pertama adalah menyiarkan informasi kepada para pembaca mengenai peristiwa yang sedang terjadi. Surat kabar memberikan informasi berupa berita-berita fakta yang sedang terjadi dalam kehidupan dan informasi yang di siarkan merupakan informasi yang berkaitan dengan kehidupan pembacanya. b. Mendidik Fungsi surat kabar yang kedua adalah mendidik, surat kabar disini memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan
sehingga
pembaca
memiliki
tambahan
pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa secara implicit dalam bentuk berita, bisa juga secara eksplisit dalam bentuk artikel atau tajuk rencana. Kadang-kadang cerita bersambung atau berita bergambar juga mengandung aspek pendidikan. c. Menghibur Fungsi surat kabar yang ketiga adalah menghibur, halhal yang bersifat hiburan sering dimuat surat kabar untuk mengimbangi berita-berita berat (Hard News) dan artikel yang berbobot. Isi surat kabar yang bersifat hiburan bisa berbentuk cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok, karikatur, tidak jarang juga berita mengandung minat insani (Human Interest) dan kadang-kadang tajuk rencana.
18 d. Mempengaruhi Fungsi mempengaruhi.
surat
kabar
Dimana
pada
yang
keempat
fungsi
ini,
adalah
surat kabar
memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari surat kabar secara implicit terdapat pada berita, sedang secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana dan artikel. Fungsi mempengaruhi khusus untuk bidang perniagaan pada iklan-iklan yang dipesan oleh perusahaanperusahaan. Selain beberapa fungsi tersebut, surat kabar juga memiliki fungsi yang terbagi dalam fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama surat kabar adalah (Elvinaro Ardianto, 2007): 1. To inform, yaitu memberi informmasi secara objektif kepada pembaca mengenai peristiwa yang terjadi didalam suatu komunitas, Negara dan dunia. 2. To comment, yaitu memberi komentar terhadap berita yang disampaikan dan mengembangkan ke dalam fokus berita 3. To provide, yaitu menyediakan keperluan informan bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media. Fungsi sekunder surat kabar adalah: 1. Wadah kampanye proyek bersifat kemasyarakatan yang sangart diperlukan untuk membantu kondisi tertentu. 2. Memberi
hiburan
kepada
pembaca
dengan
menyajikan cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus. 3. Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, mejadi agen informasi dan memperjuangkan hak.
19 2.2.2.3 Ciri-ciri Surat Kabar Ciri-ciri surat kabar adalah sebagai berikut (dalam Elvinaro Ardianto 2007): a. Publisitas Pengertian
publisitas
ialah
bahwa
surat
kabar
diperuntukan umum, karenanya berita, tajuk rencana, artikel dan lain-lain harus menyangkut kepentingan umum. b. Universalitas Universalitas sebagai ciri lain dari surat kabar menunjukkan bahwa surat kabar harus memuat aneka berita mengenai kejadian-kejadian diseluruh dunia dan tentang segala aspek kehidupan manusia. Untuk memenihi ciri-ciri inilah maka surat kabar besar melengkapi dirinya dengan wartawan-wartawan khusus baik mengenai bidang tertentu, menempatkan koresponden di kota-kota penting, baik didalam negeri untuk meliput berita-bberita nasional maupun di luar negeri huna meliput berita-berita internasional. Untuk itu ada wartawan olah raga, wartawan politik, wartawan ekonomi, wartawan kriminalitas, wartawan kebudayaan, wartawan perang, dan lain-lain. c. Aktualitas Yang dimaksud dengan aktualitas ialah kecepatan penyampaian laporan mengenai kejadian di masyarakat kepada khalayak. Aktualitas adalah terjemahan dari Belanda actualiteit. Bagi surat kabar aktualitas merupakan faktor yang amat penting karena menyangkut persaingan dengan surat kabar lain dan berhubungan dengan nama baik surat kabar yang bersangkutan.
20 2.2.2.4 Konten Dalam Surat Kabar Dalam desain surat kabar, semua komponen yang ada dalam surat kabar akan menjadi perhatian bagi pembaca. Seperti grafis, foto, isi berita, tajuk rencana, tata letak (layout). Misalnya untuk foto yang dimuat akan menjadi pertimbangan apakah foto tersebut akan dimuat dengan tampilan warna atau hitam putih. 1. Tata letak (layout) Dalam website (http://library.binus.ac.id) mendefinisikan bahwa
layout
adalah
sebagai
penataletakan
atau
pengorganisasian dari beberapa unsur desain agar teratur dan tercipta hierarki yang baik guna mendapatkan dampak yang kuat dari orang yang melihat (Kamus Istilah Periklanan, Materi Advertising). Proses layout adalah mengatur penempatan berbagai unsur komposisi seperti test, garis, bidang, gambar, dan sebagainya (Surianto Rustan 2008). Hal-hal yang harus jelas pada layout adalah: a. Huruf dan ukurannya b. Bentuk, ukuran, dan komposisi c. Warna d. Ukuran kertas cetak (bila dicetak) Dalam
sebuah
website
(http://faculty.petra.ac.id/
diakses pada 15 April 2015) disebutkan bahwa terdapat tiga kriteria sebuah layout dapat dikatakan baik, yakni: mencapai tujuan, ditata dengan baik, dan menarik pengguna. Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya bila pesan-pesan yang disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahami oleh pengguna dengan cara-cara tertentu. mengolah unsur-unsur garfis yang meliputi warna, bentuk, merk (logotype), foto, ilustrasi, tipografi menjadi suatu kesatuan yang utuh dalam surat kabar.
21 2. Foto Dalam berita, foto mempunyai kedudukan untuk membuktikan atau fungsi dokumenter bagi sebuah artikel ataupun berita. Merupakan objek visual yang muncul dari teknik fotografi, dalam surat kabar jenis foto yang di muat secara garis besar ada 3 macam, yaitu: 1. Foto berita (news foto), yakni didalamnya terdapat unsur 5W + 1H. 2. Foto feature, lebih menitik beratkan pada daya tariknya bagi pembaca. 3. Foto ilustrasi, lebih banyak dikaitkan dengan pentiknya make-up/tata rias surat kabar untuk menghiasi halaman dan untuk memperjelas suatu berita atau tulisan. 3. Tajuk Rencana/Editorial Di
dalam
buku Editorial
mengemukakan,
tajuk
Writing, Lyle
rencana
adalah
Spencer
pernyataan
mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau
dari
segi
penulisan
dan
bertujuan
untuk
mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol, sehingga bagi kebanyakan
pembaca
surat
kabar
akan
menyimak
pentingnya arti berita yang diajukan tadi (eprints.ung.ac.id diakses pada 15 April 2015). Dja’far H Assegaf dalam bukunya Jurnalistik Masa Kini. Mengemukakan bahwa tajuk rencana atau editorial mempunyai empat fungsi utama (tujuan) yaitu: a. Menjelaskan Berita (Explaining The News) Artinya penulis tajuk rencana bertindak sebagai seorang guru yang menjelaskan sesuatu berita atau peristiwa.
Penjelasan
itu
dimaksudkan
agar
22 pembaca mengetahui apa sesungguhnya yang diinginkan dari isi berita tersebut. b. Menjelaskan Latar Belakang (Filling In Background) Tajuk rencana memberikan kaitan sesuatu berita dengan kenyataan-kenyataan sosial lainnya. Penulis tajuk rencana melengkapi berita tersebut dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi. c. Meramalkan Masa Depan (Forecasting The Future) Artinya penulis tajuk rencana menjadi futuris dengan analisanya mencoba memberikan ramalan apa
yang
akan
terjadi.
Dengan
demikian
masyarakat akan dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi persoalan yang diramalkan akan muncul di masa depan. d. Menyampaikan pertimbangan moral (Passing Moral Judgmen) Artinya si penulis tajuk rencana memberikan penilaian dan sikapnya atas sesuatu peristiwa. Dalam penilaian ini penulis harus mampu tampil untuk mewakili apa yang sesungguhnya ada dalam hati nurani masyarakat. 4. Berita Definisi lain dari berita, menurut Doug Newson dan James A. Wollert dalam Media Writing: News for the Mass Media (1985) mengemukakan dalam definisi sederhana, berita adalah apa saja yang ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat (dalam Sumadiria, 2005). Dengan melaporkan berita, media massa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai apa yang mereka butuhkan.
23 Menurut Dean M. Lyle Spencer, berita ada suatu kenyataan atau ide yang benar dapat menarik perhatian sebagian besar dari pembaca (Assegaff, 1983 (dalam Mondry, 2008)). Menurut Willard C. Bleyer, berita adalah sesuatu yang termasa (baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. Karena dapat menarik atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar atau karena dapat menarik pembaca. Dalam buku Here’s the News yang dihimpun oleh Paul De Maeseneer, berita didefinisikan sebagai informasi baru tentang kejadian yang baru, penting, dan bermakna (signifikan), yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati oleh mereka. Definisi berita tersebut mengandung unsur-unsur yang: a. Baru dan penting b. Bermakna dan berpengaruh c. Menyangkut hidup orang banyak d. Relevan dan menarik. Berdasarkan beberapa definisi berita diatas, terdapat persamaan yang mengikat pada berita, meliputi: menarik perhatian, luar biasa dan termasa (baru). Karena itu, bisa disimpulkan bahwa berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan penting bagi sebagian besar khalayak melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet (Sumadiria, 2005).
24 5. Desain Grafis Jessica Helfand mendefinisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat (Sumber: http://www.idseducation.com diakses pada 15 April 2015). 2.2.3 Minat Baca Setiap
orang
berhubungan
dengan
memiliki sesuatu
kecenderungan yang
untuk
dianggapnya
selalu
memberikan
kesenangan dan kebahagiaan. Dari perasaan senang, timbul keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan apa yang telah membuatnya senang dan bahagia. Slameto
(1987)
mengatakan
bahwa
minat
adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati sesorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat selalu diikuti dengan
perasaan
senang
dan
dari
situ
diperoleh
kepuasan
(http://eprints.uny.ac.id/ diakses pada 15 April 2015). Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat seseorang, maka orang tersebut tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Bahan pelajaran yang menarik minat seseorang, lebih mudah dipelajari karena minat menambah dorongan untuk belajar. Menurut Herman Wahadaniah (Yunita Ratnasari, 2011) minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri atau dorongan dari luar. Minat membaca juga merupakan perasaan
25 senang seseorang terhadap bacaan karena adanya pemikiran bahwa dengan membaca dapat memberikan manfaat bagi dirinya karena dari membaca memberikan informasi yang bermakna. Menurut Hurlock (1999), minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan hal positif yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat sesuatu akan menguntungkan dan memberikan rasa senang serta pengetahuan, mereka merasa berminat, dan hal ini akan mendatangkan kepuasan kepada mereka dan memberikan daya tarik tersendiri kepada mereka (http://eprints.uny.ac.id/ diakses pada 15 April 2015). 2.2.3.1 Aspek Minat Baca Frymeir (Rahim, 2005) mengungkapkan bahwa aspek minat baca adalah sebagai berikut: a. Pengalaman sebelumnya Individu
tidak
akan
mengembangkan
minatnya
terhadap sesuatu jika mereka belum pernah mengalaminya. b. Konsepsinya tentang diri sendiri Individu
akan
menolak
informasi
yang
dirasa
mengancamnya, sebaliknya individu akan menerima jika informasi itu dipandang berguna dan membantu meningkatkan dirinya. c. Nilai-nilai Minat individu akan timbul jika sebuah informasi yang disajikan oleh orang yang berwibawa. d. Informasi yang bermakna Informasi yang sudah dipahami oleh individu akan menarik minat mereka.
26 e. Tingkat keterlibatan tekanan Jika individu merasa dirinya mempunyai beberapa tingkat pilihan dan kurang tekanan, minat membaca mereka mungkin akan lebih tinggi. 2.2.4 Teori Uses And Gratifications Teori uses and gratifications (kegunaan dan kepuasan) pertama kali dikenalkan pada tahun 1974 oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz, dalam bukunya The Uses on Mass Communication: Current Perspectives in Gratification Research. Teori Uses and Gratifications milik Blumer dan Katz ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memiih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi (H. Syaiful Rohim, 2009). Teori pengguna
Uses
and
mempunyai
Gratification pilihan
mengasumsikan
alternatif
untuk
bahwa
memuaskan
kebutuhannya. Menurut pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada diri mereka. Teori Uses and Gratification memfokuskan perhatian pada audiens sebagai konsumen media massa. Audiens dipandang sebagai partisipan yang aktif dalam proses komunikasi. Dalam hal ini, Teori Uses and Gratification memberikan suatu cara alternatif untuk memandang pada hubungan antara isi media dan audiens.
27 2.2.4.1 Asumsi Teori Sebagaimana dikemukakan Katz dan Blumler (Syaiful Rohim, 2009) yang mengembangkan teori ini, mereka menyatakan lima asumsi dasar Teori Uses and Gratification yaitu: 1. Audiensi aktif dan berorientasi pada tujuan ketika menggunakan media. 2. Inisiatif untuk mendapatkan kepuasan media ditentukan audiensi. 3. Media bersaing dengan sumber kepuasan lain. 4. Audiensi sadar sepenuhnya terhadap ketertarikan, motif dan penggunaan media. 5. Penilaian isi media ditentukan oleh audiensi. 2.3 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dibangun berdasarkan pada landasan teori yang telah diuraikan di atas. mengenai pengaruh Konten Rubrik DetEksi Surat Kabar Jawa Pos Dalam Meningkatkan Minat Baca Followers DetEksi. Kemudian akan dianalisis dan dapat diberikan kesimpulan dan saran.
Konten Rubrik DetEksi Surat
Minat Baca Pada Followers
Kabar Jawa Pos (X)
DetEksi (Y)
1. Tata letak (Layout)
1. Kepuasan (Slameto, 1987)
2. Foto
2. Informasi yang bermakna
3. Tajuk rencana
(Herman Wahadaniah,
4. Berita
2011)
5. Desain Grafis
3. Daya tarik pribadi (Hurlock, 1999)
Gambar 2.2: Kerangka Pemikiran
28