3
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari : • • •
Internet Wawancara dengan owner Survey terhadap target audience
2.2 DATA UMUM Sumber dari www.sriwarisanbatik.com: Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literature internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Sejarah Batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” yang diaplikasikan ke atas kain untuk menahan masuknya bahan pewarna. Dari zaman kerajaan Mataram Hindu sampai masuknya agama demi agama ke Pulau Jawa, sejak datangnya para pedagang India, Cina, Arab, yang kemudian disusul oleh para pedagang dari Eropa, sejak berdirinya kerajaan Mataram Islam yang dalam perjalanananannya memunculkan Keraton Yogyakarta dan Surakarta, batik telah hadir dengan corak dan warna yang dapat menggambarkan zaman dan lingkungan yang melahirkan. Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motik abstrak yang 3
4
menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Perkembangan Batik di Indonesia Memasuki era globalisasi, ternyata batik juga telah mengikuti kemajuan teknologi, salah satunya yaitu dalam hal metode pembuatan batik. Metode pembuatan batik sebelumnya yaitu dibentuk langsung oleh tangan seorang perancang dengan menggunakan canting dan pensil. Kini di zaman yang serba canggih, metode pembuatan batik dapat dengan mudah ditemui, beberapa metode pembuatan batik yaitu dengan menggunakan cap dan cetak seperti sablon, printing, serta software yang dapat digunakan pengrajin untuk mendesain batik dengan beragam motif. Ketika seni tradisional bertemu teknologi dan sains, akan tercipta sebuah karya seni baru dengan ruang eksplorasi lebih luas, termasuk juga batik sebagai kekayaan budaya lndonesia. Indonesia telah terkenal dengan batik tulisnya yang cemerlang dan motif alam yang unik satu dengan yang lainnya. Pola batik tradisional tersebut ternyata dapat dimodelkan dalam rumus matematika yaitu Fraktal. Secara sederhana, fraktal adalah konsep matematika yang membahas kesamaan pola pada semua skala. Pola batik yang sudah diterjemahkan dalam rumus fraktal ini dapat dimodifikasi dengan bantuan teknologi komputer sehingga menghasilkan desain pola baru yang sangat beragam. Keragaman desain ini dapat dilihat dari grafis, warna, ukuran, sudut,teknik pembuatan dan perulangannya. Proses pembuatan motif Batik Fraktal dapat memecahkan masalah keterbatasan desain motif batik, bahkan dapat menghasilkan banyak motif secara cepat, mulai dari yang sederhana sampai yang unik.
Busana Dengan Model Batik Yang Sedang Trend Saat Ini Mengetahui apa saja busana dengan model batik yang lagi tren tentu sangat perlu, agar busana batik yang anda pakai menambah kepecayaan diri anda dan tentunya jadi pusat perhatian. Berikut busana-busana yang terbuat dari batik yang lagi di gandrungi untuk Busana batik wanita antara lain Gaun batik, Blouse batik, Rok batik, Baju muslimah batik, Gamis batik, dll dengan kisaran harga antara Rp. 700.000 – Rp. 1.500.000 keatas dengan motif-motif yang cukup di gemari di Indonesia.
5
2.3 DATA PERUSAHAAN Tita Koeshartanto Batik & Tenun, didirikan oleh Ibu Tita Koeshartanto sendiri yang berawal dari hobi mengkoleksi baju batik, hingga melihat peluang usaha yang dapat menjadi usaha yang cukup popular saat ini dengan bermodal kain batik yang asli ditenun oleh tangan terampil nya. Ibu 4 anak ini mendirikan dan mengembangkan usaha batiknya pada tahun 2008. Hingga kini usahanya telah berkembang pesat dan aktif mengikuti pameran kerajinan tangan di beberapa kota besar di Indonesia. Butik Tita Koeshartanto Batik & Tenun ialah butik yang memiliki target market menengah keatas, mengingat kain batik yang dihasil kan masih manual sehingga memiliki keunikan sendiri dan kerumitan lebih pada saat pembuatan nya dan juga di dalam hal memproduksinya. Kompetitor dari butik Tita Koeshartanto Batik & Tenun ini ialah Alleria dan Kertabumi, Alleria sendiri ialah butik batik yang berkonsep lebih mengedepankan kain-kain batik lama yang di coba untuk di angkat kembali dan keunikan nya memiliki konsep batik B&W yaitu batik yang mengutamakan grafis berwarna hitam dan putih. Target market dari batik Alleria sendiri ialah B+ - A di karenakan dari harganya yang cukup mahal.
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Kertabumi sendiri lebih menonjolkan batik yang bernuansa casual yang nyaman untuk dikenakan sehari-hari. Batik Kertabumi menonjolkan kesan keluarga karena butik ini sendiri tidak hanya menjual pakaian wanita, tetapi juga menjual pakaian anak dan juga pria dewasa. Target market dari batik Kertabumi sendiri ialah C – A di karenakan harganya yang cukup terjangkau.
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Berikut adalah beberapa contoh produk pakaian wanita yang dihasilkan oleh butik Tita Koeshartanto Batik & Tenun, berikut dengan logo yang sudah exist untuk saat ini :
6
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Display produk saat sedang mengikuti salah satu pameran di Jakarta
Gambar 2.7
Gambar 2.8
7
2.4 SWOT Strength • •
Sudah cukup di kenal di kalangan penggemar batik. Bahan batik yang memiliki keunikan seperti jenis kain yang berbeda dan batik yang buat secara manual.
Weakness •
Logo kurang mengangkat dan menunjukan bahwa butik ini ialah butik batik dan kurang nya konsep yang lebih membuat butik ini belum terlihat produk batik yang premium.
Opportunities • •
Batik memiliki banyak peminat di semua kalangan. Butik ini sudah memasukan produk nya ke dalam toko batik lain nya.
Threats •
Sudah banyak butik yang menjual batik sejenis bahkan dengan konsep desain yang telah terarah.
SWOT Enchancement
Tabel 2.1