BAB 2 DASAR-DASAR TEORI 2.1. Definisi dan Pengertian Masalah 2.1.1. Definisi dan Pengertian Anak Setiap anak adalah individu yang unik, dan kemajuan perkembangan pada diri tiap anak akan muncul pada waktu yang berbeda.
Definisi “anak” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Manusia yang berusia antara 0-12 thn Definisi ”anak” (child) menurut J.A Comenius : Individu kecil yang mempunyai karakteristik tertentu, yang akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan untuk mencapai tahap kedewasaan. Definisi “anak” menurut The Meriam Webster Concise School and Office Dictionary : 1. an unborn or recently born person 2. a young person between the periods of infancy and youth 3. one strongly influenced by another or by a place or state affairs Definisi “anak” menurut Undang-undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (UUPA) : Anak memiliki cakupan yang luas, seseorang yang dikatakan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapai tahap kedewasaan, yang dalam kehidupannya masih mengalami masa perkembangan dan pertumbuhan dan mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Batasan usia dimana seseorang disebut anak-anak pada masing-masing negara dapat berbeda tergantung dengan ketentuan dan peraturan yang mengikatnya, untuk Negara Indonesia batasan umur anak adalah 18 tahun.
2.1.2. Perkembangan Anak Dalam kehidupan anak terjadi dua proses yang saling berkaitan yaitu proses pertumbuhan dan proses perkembangan. Pertumbuhan lebih digunakan untuk mencirikan aspek fisiologis/fisik, sedangkan aspek perkembangan lebih digunakan untuk menunjukkan aspek psikologis/psikis.
Lporan Tugas Akhir (DI 40Z0) – Bandung Children Creativity
3
2.2. Tahap Perkembangan Kemampuan Anak ditinjau dari Perkembangan fisik dan Kognitif 2.2.1. Perkembangan Fisik Perubahan ini sering membuat mereka merasa susah menyesuaikan diri, membutuhkan energi yang lebih, kebutuhan gizi yang meningkat, berkurangnya kemampuan mempertahankan keseimbangan dan timbulnya kecanggungan bagi anak. 2.2.2. Pekembangan kognitif Perkembangan kognitif merupakan proses pematangan fungsi-fungsi non fisik, yang berawal dari eksplorasi anak terhadap lingkungannya. Anak tidak dapat bereksplorasi dalam milleu (lingkungan) tanpa jasmaninya. Proses kognitif melibatkan perubahan dalam kemampuan dan pola berfikir, kemahiran berbahasa, dan cara individu memperoleh pengetahuan dari linkungannya. Aktivitas seperti mengklasifikasi benda-benda dan menyatukan beberapa kata menjadi satu kalimat, menghafal sajak serta doa, menceritakan pengalaman, merefleksikan peran merupakan salah satu proses kognitif dalam perkembangan anak.
2.2.3. Kemampuan Anak Usia 5-12 tahun Anak-anak usia 5 sampai 12 tahun bisa disebut dengan anak usia sekolah (school-age). Termasuk pada masa pertengahan dan akhir anak-anak (middle and late childhood). Dibandingkan dengan usia balita, kemampuan anak usia 5 tahun kaatas terjadi dengan sangat pesat, terutama pada kemampuan kognitif seperti kemampuan berbahasa. beberapa anak kemampuan motoriknya terlihat lebih meningkat.
Namun pada
Berikut beberapa
kemampuan anak dimulai dari usia 5 tahun keatas .
Pertumbuhan (fisik) dan Perkembangan ( psikis) menurut (Sumber: Child Care Design Guide dan Design For Playgrounds) 5 tahun : •
Pengurangan pengawasan, berlari dan memanjat dengan pasti
•
Dapat membangun dtruktur dimensional yang rumit
•
Kemampuan sosialisasi mulai terbangun
•
Menyukai aktifitas yang representatif (puzzle, meja,kursi, dll)
6-8 tahun : •
Keterampilan fundamental : membaca, menulis, berhitung
•
Kemampuan fungsi kognitif dan fernaum
Lporan Tugas Akhir (DI 40Z0) – Bandung Children Creativity
4
•
Kemampuan organisasi dan sosialisasi
•
Menyukai sesuatu yang memancing respon, mis: bentuk
8-10 tahun keatas •
Bermain dalam kelompok tanpa pengawasan orang dewasa
•
Permainan yang lebih terstuktur dengan peraturan objektif, dalam tim
•
Suka mendemonstrasikan kekuatan mereka dan koordinasi pd bangunan kompleks
2.2. Antrhopometri Anak Berdasarkan data ukuran antrophometri menurut sumber buku Human Dimension yang terlampir dapat dibuat tabel yang merupakan ukuran rata-rata antrophometri anak usia 5 sampai 12 tahun. Untuk anak usia sekolah (5 sampai 12 tahun) dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Ukuran
Usia 5-12 tahun
Antrophometri (centimeter)
Ukuran rata-rata antrophometri (dalam inchi)
Tinggi(lk &pr)
46-64
55
Tinggi selangka
20-31
25,5
Jangkauan tangan vertikal
49-78
63,5
Lebar bahu
12-16
14
Lebar kepala
5-6,5
5,75
Jangkauan mata (berdiri)
44-54
49
Rentang tangan
39-64
51,5
Tinggi posisi duduk
26-33
29,5
Ketinggian
mata
posisi 21-28,5
24,75
duduk Tinggi lutut pada posisi 14-20
17
duduk Lebar paha pada posisi 15-22
18,5
duduk Panjang rentang kaki pada 29-39
34
posisi duduk
Lporan Tugas Akhir (DI 40Z0) – Bandung Children Creativity
5
2.3. Tinjauan Mengenai Pendidikan pada Pusat Pengembangan Kreativitas Anak 2.3.1. Tinjauan mengenai pendidikan Definisi Pendidikan (Education) Kamus Umum Bahasa Indonesia : Perbuatan (hal, cara,dsb) mendidik, pengetahuan tentang mendidik. Oxford Dictionary : Process of teaching, training, and learning, especially in schools or colleges, to improve knowledge and skills. Proses pengajaran, pelatihan dan belajar, khususnya di sekolah-sekolah dan universitas untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian. The World Book Dictionary : The developmentof knowledge, skill, ability, or character by teaching, training, study or experience. Pengembangan pengetahuan, keahlian dan kemampua atau karakter melalui pengajaran, pelatihan, pembelajaran,maupun pengalaman.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah sebuah proses panjang menuju terbentuknya tingkah laku atau karakter, pemahaman, kemampuan, keahlian atau penghayatan akan banyak hal. Proses ini dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan hingga mencapai tahap perubahan yang signifikan. 2.3.2. Pendidikan Melalui Aspek Bermain “Bermain” (play) ialah setiap kegiatan yang dilakukannya untuk kesenangan yang ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban.
Berikut adalah klasifikasi jenis permainan menurut Hilgard Getzer yang dilihat dari tingkat keterlibatan anak terhadap objek/media permainannya : A. Permainan aktif Ditandai dengan adanya keterlibatan langsung / interaksi aktif terhadap media yang ditekuninya meliputi : •
Permainan gerak (motorik/fungsi)
Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Tujuan : melatih kekuatan fisik, mengetahui kemampuan fisik anak.
Lporan Tugas Akhir (DI 40Z0) – Bandung Children Creativity
6
Contoh : berenang, taekwondo, fitness untuk anak di gym indoor ”The Adventure Challlenge, Out Bound Challege ” •
Permaian konsruktif/ kreatif/ destruktif
Mengkombinasikan kegiatan sensorimotor/praktis yang berulang dengan representasi gagasan-gagasan simbolis. Tujuan : Melihat daya imajinasi dan kemampuan kreatif dan rasio anak sehingga diharapkan anak akan banyak memperoleh banyak pengalaman tentang dunia
dan penguasaannya
terhadap benda, ukuran, kapasitas, warna dari benda dan keadaan sekitarnya dengan cara bereksperimen. Contoh: seperti media air, tanah liat, pasir balok, lilin, menggambar dan mewarnai, dll. •
Permainan peranan ( ilusi/imaginatif)
Anak melakonkan suatu fantasi/ilusi dengan cara meniru tingkah laku orang dewasa atau binatang yang dilakukannya dengan pengamatan dari TV, Film, dan lingkungan sekitar. Tujuan : diharapkan anak akan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan konsep serta pengetahuannya mengenai bentuk-bentuk hubungan yang terdapat antara seseorang dengan orang lain dan melatih perasaan serta gerakannya (fisik-rasio-kreatif) Contoh: Peragaan dengan kostum, drama class, permaian ”meniru”. •
Permainan sosial
Ialah permainan yang melibatkan interaksi sosial dengan teman-teman sebaya. •
Games
Kompetisi dengan satu atau lebih orang.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh kenimatan yang melibatkan aturan. B. Permainan pasif Anak hanya menerima, tanpa adanya interaksi aktif terhadap alat permainannya. Permainan Reseptif Permainan dengan cara menerima rangsang atau informasi tertentu seperti mendengarkan dongeng, melihat gambar, menyaksikan peragaan, tertegun pada suatu objek yang baru dikenalnya seperti memandang akuarium, atau bintang dan yang lainnya.
Memahami arti bermain bagi anak, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bermain adalah kebutuhan untuk anak, dengan merancang sistem pendidikan dengan pembelajaran tertentu yang dilakukan sambil bermain, maka anak akan belajar sesuai dengan tuntutan taraf perkembangannya.
Lporan Tugas Akhir (DI 40Z0) – Bandung Children Creativity
7
2.4. Tinjauan Mengenai Pusat Pengembangan Kreativitas Anak (Kids Center) 2.4.1. Definisi dan Pengertian Pusat Pengembangan Kreativitas Anak (Kids Center) Definisi pusat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Pusat (kb) pokok yang menjadi tumpuan (berbagai urusan, hal, dsb). Contohnya : Perguruan Tinggi harus menjadi pusat Ilmu Pengetahuan. Definisi pusat menurut The Merriam Webster Concise School and Office Dictionary : 1.The point about which an activity concentrates of from which something originated. 2.To place or fix at or around a center or central area. 3.To gather to a center.
Definisi “Pengembangan” (development) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1.Proses alami pertumbuhan makhluk hidup 2.Proses, cara, perbuatan mengembangkan, Contohnya: Pemerintah selalu mengembangkan pembangunan secara bertahap dan teratur. 3.Proses kegiatan bersama yang dilakukan penghuni suatu daerah untuk Memenuhi kebutuhannya. Definisi “Pengembangan” (development) menurut The Merriam Webster Concise School and Office Dictionary : 1.To unfold gradually or in detail 2.To go through a natural process of growth and differentiation 3.To become apparent
Definisi ”Kreativitas” (creativity) menurut Elizabeth B. Hurlock dalam buku Development 4th edition : 1. Kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada 2. Kemampuan yang mencerminkan kelancaran ,keluwesan , dan orisinalitas berpikir, serta kemampuan mengelaborasi (mengembangkan, mempereaya, memperkecil) suatu gagasan. 3. Kemampuan seseorang untuk mengekspresikan, mengungkapkan gagasan-gagasan dari dalam dirinya melalui aktivitas verbal ataupun non verbal.
Lporan Tugas Akhir (DI 40Z0) – Bandung Children Creativity
8
Pengertian Pusat Pengembangan Kreativitas Anak : Merupakan suatu wadah khusus bagi anak-anak yang menyediakan program pendidikan, pengembangan anak yang didukung denga n fasilitas penunjang yang bertujuan membantu perkembangan diri anak-anak. Lingkungan dan fasilitas yang bterdapat pada pusat pengembangan ini dibuat sedemikian rupa untuk menunjang perkembangan pada diri anak, disini orang dewasa bertindak sebagai pembimbing dimana anak dibiarkan bebas berkreasi, bereksplorasi dan bermain dengan imajinasinya tanpa dijejali pemikiran orang dewasa dan terpengaruh oleh tekanan-tekanan yang membebani.
2.4.3. Program Kegiatan Anak Dikutip dari Buku Child Care Design Guide karangan Anita Rui Olds, Program untuk anakanak usia sekolah (school-age) terdiri dari 3 tipe: 1. before- school program (sebelum sekolah) 2. half-day for kindergarteners 3. After-school program (seusai sekolah)
Ditinjau dari jadwal sekolah-sekolah formal yang ada di Indonesia, pendidikan Sekolah Dasar umumnya berlangsung dari jam 7 pagi sampai 2 siang (7 jam), kecuali untuk full-day school yang berlangsung dari jam 7 pagi sampai 4 sore, dari hari senin sampai sabtu. Sehingga program seusai sekolah disenin-sabtu (weekdays) dianggap lebih fungsional untuk sebuah fasilitas Kids Center. Kecuali pada hari libur yaitu minggu kegiatan disebuah Kids Center bisa berlangsung dari pagi sampai sore hari. After-school programs : Anak-anak biasanya menghabiskan 5 sampai 7 jam duduk berkelompok dalam jumlah besar, belajar mengenal simbol dan benda-benda, dengan sedikit kegiatan diluar ruangan, tingkat aktivitas yang berbeda, dan cenderung lebih menginginkan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan kegiatan formal (sekolah) lainnya. Secara umum, berdasarkan dengan kemampuan fisik yang selalu bergerak, terbagi atas 2 kegiatan, yaitu kegiatan fisik, yang dilakukan diluar ruangan, dan kegiatan yang lebih tenang, pasif dilakukan didalam ruangan.
2.4.3.1. Tinjauan Mengenai Program Kegiatan Seusai Sekolah untuk Anak Usia
5-12
Tahun Menurut buku Child Care Design Guide, aktifitas-aktifitas yang bisa diadakan di Pusat Pengembangan Kreativitas Anak antara lain:
Lporan Tugas Akhir (DI 40Z0) – Bandung Children Creativity
9
1. cooking/arts and crafts Kegiatan ini memudahkan anak-anak dengan tingkat usia yang berbeda untuk bergabung dan melakukan kegiatan bersama-sama.
Kegiatannya antara lain
melukis, membuat clay,
merangkai manik-manik, membuat perhiasan merajut, menjahit, membuat karya graphis, video bahkan fotografi. Fasilitas untuk cooking/ arts and crafts : -
sink dan conter untuk persiapan dan membersihkan.
-
Panci, kulkas, blender, oven, dll
-
Storage/ display untuk makanan dan memasak
-
Storage yang mudah dijangkau anak, untuk bahan kerajinan tangan
-
Storage yang tidak bisa dijangkau anak untuk menyimpan alat-alat dan stok bahan
-
Lantai yang mudah dibersihkan
-
Meja dan kursi
-
Meja untuk makan
-
Berbagai peralatan untuk cooking/ arts and crafts
-
Storage saat anak-anak berkegiatan
-
Wall-mounted
-
Area untuk mengeringkan lukisan dan pekerjaan seni
-
Tempat sampah, tempat kertas
-
Washtafel
2. quiet play/homework Anak-anak menyukai kegiatan bermalas-malasan, bisa dengan hanya mengobrol, memainkan permainan, menonton video, dan lain-lain.
Dalam waktu yang bersamaan, banyak sekali
yang merasa tertarik berkumpul dengan teman-teman sebayanya. Sebaliknya, ada juga yang menginginkan privacy yang tinggi sehingga butuh waktu menyendiri. Fasilitas untuk quiet room ; -
kursi busa/bantal/sofa
-
carpet
-
area untuk bersantai
-
pemandangan yang menyenangkan (pleasant views)
-
sedikit privacy dan pengasingan (seclusion)
-
buku-buku
Lporan Tugas Akhir (DI 40Z0) – Bandung Children Creativity
10
-
ikan, hewan-hewan, tumbuhan, dan benda yang ,menarik perhatian
-
meja dan kursi untuk mendukung kegiatan
-
computer
3. science and nature activities Anak diajarkan untuk bertanggung jawab dan mandiri, misalnya dengan craa menghargai dan peduli dengan alamnya.
Mereka belajar untuk merawat tumbuhan dan hewan dan
memperhatikan semua makhluk hidup. Bisa juga diajarkan tentang memperbaiki barang dan membangun sesuatu. Segala kegiatan yang bersifat ilmiah bias diajarkan dikelas ini. Area yang fleksibel, bias dimanapun, dibuat untuk meningkatkan ketertarikan anak dalam mempelajarinya.
4. active play Dalam
kelompok
olahraga
dan
permainan,
anak-anak
menyukai
kegiatan
yang
mempergunakan kekuatan. Misalnya olahraga, memanjat, bermain trampoline, skates, panjat tebing, dsb. Apa yang bisa adilakukan dalam menentukan jenis kegiatannya, biasanya disesuaikan dengan umur, ketertarikan anak, iklim, topografi,dengan penelitian-penelitian terhadap lingkungan sekitar. Fasilitas untuk active play : -
Perlengkapan memanjat
-
Struktur climbing
-
Rumah pohon, tempat bersembunyi
-
Sepeda
-
dll
5. sports activities Anak usia ini sangat suka bersaing dan ikut dalam kelompok olah raga. Saat ini anak mulai mengikuti kegiatan-kegiatan yang melibatkan fisik tubuh mereka. Fasilitas untuk sports activities : -
lapangan bola, basket, volley, baseball, tennis, dsb (outdoor)
-
kolam renang
-
gedung olah raga/ area yang besar untuk menari, volley, acara-acara (indoor)
Lporan Tugas Akhir (DI 40Z0) – Bandung Children Creativity
11
6. dramatic play Partisipasi dalam pembuatan sebuah drama/ permainan teatermemberi kepuasan tersendiri bagi anak-anak. Apalagi jika mereka bias ikut membantu dalam penulisan naskah, mengatur lighting, membuat kostum, memainkan musik, dll.
Mereka dapat menunjukka bakat
terpendamnya, mempelajari keterampilan baru dan belajar cara bekerja sama dalam kelompok, mengikuti aturan dan mengatur diri sendiri.
Fasilitas untuk dramatic play : -
panggung untuk performance dan bermain teater
-
kostum
-
make up
-
property panggung dan lighting
-
teater puppet,puppets, bahan untuk pembuatan
7. music Musik adalah solusi yang membantu mengontrol emosi anak CD/ tape player dengan headphones, atau membuat ruangan yang terpisah membantu agar anak bias menikmatinya tanpa merasa terganggu dengan kegiatan lain. Anak bisa mencoba memainkan instrumen. Disarankan untuk membuat 1 atau 2 ruangan untuk latihan
8. games Anak menyukai segala macam permaina, baik yang dimainkan perorangan atau berkelompok. Sangat disarankan untuk membuat ruangan terpisah agar dapat mereduksi kebisingan saat bermain. Fasilitas untuk games : -
Papan permainan untuk 2-6 orang pemain
-
Permainan kartu
-
Permainan elektronik
-
Permainan suara/bergerak
-
dll
9. Eating/snacking Anak-anak dalam usia ini biasanya tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan aktivitas
Lporan Tugas Akhir (DI 40Z0) – Bandung Children Creativity
12
didapur rumahnya. Dapur kecil dengan furniture yang mudah dipindah-pindahkan adalah aplikasi yang baik untuk memperkenalkan kegiatan ini pada anak. Fasilitas untuk eating/snacking : -
meja dan kursi
-
Tempat masak/ meracik dan counter
-
Rak untuk bahan makanan dan peralatan
-
Panci/ alat memasak
-
Kulkas
-
Blender, juicer, pemanggang roti. Dan lain-lain
2.7. Data Staff dan Orang Tua Sebagai Pengguna Fasilitas Didalam proses belajar terdapat pengguna ruang yang lain selain anak, yaitu pengajar/ staff dan orang tua. Berikut data dan fasilitas yang dibutuhkan untuk pengguna ruang: 1. staff Staff berarti semua orang yang bekerja di tempat ini, antara lain guru-guru , petugas administrasi, specialis sebuah program atau kegiatan, therapists, tukang masak, pengasuh, termasuk juga pegawai yang tidak digaji(relawan), dan para peneliti. Area yang dibutuhkan para staff, antara lain : •
istirahat dan menyendiri (lounges, area kerja pribadi)
•
meja kerja (meja computer, kantor, loker, kloset, dll)
•
Area/ ruang membersihkan diri, berganti pakaian, sebelum-selama atau sesudah bekerja
•
Area lounge, ruang rapat, kantor, workshop space
•
Area diskusi dengan orang tua (ruang rapat, kantor)
•
Staff resource area
2. orang tua Untuk memenuhi kebutuhan orang tua, sebuah Kids Center haruslah memiliki fasilitasfasilitas sebagai berikut : •
Kemudahan orang tua dalam memantau dan menunggui anaknya
•
Kemudahan berkomunikasi antara orang tua dan staff, atau antar sesama orang tua
•
Menyediakan parents training, dan sarana konsultasi orang tua tentang anak
Lporan Tugas Akhir (DI 40Z0) – Bandung Children Creativity
13