BAB 1 Pengertian AIA
AIA (The American Institute of Architects) adalah organisasi profesional untuk arsitek di Amerika Serikat. Berkantor pusat di Washington DC, AIA menawarkan pendidikan, advokasi pemerintah, pembangunan kembali masyarakat, dan pendekatan publik untuk mendukung profesi arsitektur dan meningkatkan citra publik. AIA juga bekerja sama dengan anggota lain dari tim desain dan konstruksi untuk membantu mengkoordinasikan industri bangunan. Menurut sejarah, AIA didirikan di New York City pada tahun 1857 oleh sekelompok arsitek yang berjumlah 13 orang dengan tujuan untuk mempromosikan kesempurnaan ilmiah dan praktis anggotanya dan meningkatkan kedudukan profesi arsitek itu sendiri. Kelompok Arsitek yang dimaksud terdiri atas : Charles Babcock , Henry W. Cleaveland , Henry Dudley , Leopold Eidlitz , Edward Gardiner , Richard Morris Hunt, Fred A. Petersen , Jacob Wrey Mould , John Welch , Richard M. Upjohn dan Joseph C. Wells , dengan Richard Upjohn menjabat sebagai presiden pertama. Mereka bertemu pada tanggal 23 Februari 1857 dan memutuskan untuk mengundang 16 arsitek terkemuka lainnya untuk bergabung dengan mereka , termasuk Alexander Jackson Davis , Thomas U. Walter , dan Calvert Vaux . Sebelum mereka mendirikan AIA , siapa pun bisa mengklaim sebagai seorang arsitek , karena tidak ada sekolah arsitektur atau hukum perizinan arsitektur di Amerika Serikat. Mereka menyusun sebuah konstitusi dan anggaran rumah tangga pada tanggal 10 Maret 1857 , dengan nama New York Society of Architects . Thomas U. Walter , Philadelphia , kemudian menyarankan nama ini diubah menjadi American Institute of Architects . Para anggota menandatangani konstitusi baru pada tanggal 15 April 1857, setelah mengajukan sertifikat pendirian dua hari sebelumnya, Konstitusi diubah pada tahun berikutnya dengan misi untuk mempromosikan profesi seni, ilmu pengetahuan , dan praktis anggotanya. Untuk memfasilitasi hubungan mereka dan persekutuan yang baik , untuk meningkatkan kedudukan profesi , dan untuk menggabungkan upaya mereka yang terlibat dalam praktek Arsitektur , untuk kemajuan umum Seni Arsitek di kota-kota lain yang meminta untuk bergabung pada 1860-an , 1880-an oleh bab telah dibentuk di Albany , Baltimore , Boston , Chicago , Cincinnati , Indianapolis , Philadelphia , Rhode Island , San Francisco , St Louis , dan Page | 1
Washington , DC pada tahun 2008 , AIA memiliki lebih dari 300 bab . AIA berkantor pusat di Pusat Amerika untuk Arsitektur di 1735 New York Avenue, NW di Washington , DC Sebuah kompetisi desain diadakan di pertengahan 1960-an untuk memilih seorang arsitek untuk kantor pusat AIA baru di Washington . Mitchell / Giurgola memenangkan kompetisi desain namun gagal untuk mendapatkan persetujuan dari konsep desain Komisi United state of Fine Arts . Perusahaan mengundurkan diri komisi dan membantu memilih The Architects Collaborative ( TAC ) untuk mendesain ulang bangunan . Desain , yang dipimpin oleh kepala TAC Norman Fletcher dan Howard Elkus , akhirnya disetujui pada tahun 1970 dan selesai pada tahun 1973 . Untuk menghormati ulang tahun ke 150 organisasi , bangunan itu secara resmi berganti nama pada tahun 2007 menjadi "American Center for Architecture " dan juga rumah bagi Mahasiswa American Institute of Architecture , Asosiasi Collegiate Schools of Architecture dan Dewan Akreditasi Arsitektur Nasional . Lebih dari 83.000 arsitek berlisensi dan profesional adalah anggota AIA. Setiap anggota AIA diwajibkan mematuhi kode etik dan perilaku profesional dengan maksud untuk menjamin klien, masyarakat, dan rekan dengan dedikasi seorang arsitek yang berstandar tinggi dalam praktek profesional. Ada lima tingkatan keanggotaan dalam AIA: 1. Anggota arsitek berlisensi untuk praktek arsitektur di Amerika Serikat 2. Anggota asosiasi tidak berlisensi untuk praktek arsitektur tetapi mereka bekerja di bawah pengawasan seorang arsitek dalam kapasitas profesional atau teknis, telah mendapatkan gelar profesional di bidang arsitektur adalah anggota fakultas dalam program universitas dalam arsitektur, atau magang mendapatkan kredit terhadap lisensi 3. Anggota asosiasi internasional memegang lisensi arsitektur atau setara dari otoritas perizinan di luar Amerika Serikat. 4. Anggota Emeritus telah menjadi anggota AIA selama 15 tahun berturut-turut dan setidaknya 65 tahun atau yang tidak mampu dan tidak mampu bekerja dalam profesi arsitektur. 5. Anggota Sekutu adalah individu yang profesi yang terkait dengan bangunan dan komunitas desain, seperti insinyur, arsitek lansekap, atau perencana, atau staf eksekutif senior dari bangunan dan perusahaan yang berhubungan dengan desain, termasuk penerbit, produsen produk, dan perusahaan penelitian. Keanggotaan Sekutu adalah kemitraan dengan AIA dan Amerika Arsitektur Foundation.
Page | 2
Tidak ada kategori keanggotaan National AIA bagi siswa, tetapi mereka dapat menjadi anggota dari American Institute of Architecture untuk Mahasiswa dan banyak bab lokal dan negara dari tata aturan AIA yang memiliki kategori keanggotaan pelajar. Kehormatan AIA yang paling bergengsi adalah sebutan bagi anggota sebagai Fellow dari American Institute of Architects. Keanggotaan ini diberikan kepada anggota yang telah membuat kontribusi penting bertaraf nasional untuk profesi. Sedikit lebih dari 2.600 atau 2% dari semua anggota, telah diangkat sebagai AIA College of Fellows. Arsitek asing yang menonjol dapat terpilih sebagai Honorary Fellow dari AIA. Di dalam AIA terdapat tata aturan dalam membagi tugas dan menyusun dokumen untuk sebuah proyek, diantaranya sebagai berikut : 1. Programming 2. Pra design 3. Schematic design 4. Design development 5. Project Management
Page | 3
1.1
Pre Design/Programming/Deciding What to Build Owner dan arsitek mendiskusikan persyaratan umum dari proyek, menentukan
keseimbangan di antara permintaan owner, budjet, project delivery method, dan penjadwalan.Menurut AIA, Pre-Desain harus mencakup beberapa hal, sebagai berikut: 1. PRE-DESIGN a. Project Feasibility Mengkonfirmasi kondisi keuangan owner Mengkonfirmasi
bahwa
owner
benar-benar
serius
dalam
pengerjaan proyek tersebut Menentukan dampak dari lokasi dan kondisi proyek Menentukan beberapa kemungkinan finansial Analisa market real estate Mengembangkan perkiraan biaya total proyek Mengembangkan perkiraan pemasukan biaya dari proyek Mempertimbangkan pajak Dll (lihat lampiran dokumen pre-desain AIA) b. Project Presentation Mengidentifikasikan siapa saja yang berperan dalam proyek dan apa saja lingkup pekerjaannya Menyiapkan agenda dan story board dari presentasi Mengidentifikasikan presentasi site dan konfigurasi yang ada Dll (lihat lampiran dokumen pre desain AIA) c. Pre-Contract Memverifikasi kemampuan dan lisensi professional yang dituntut proyek Menentukan basis dari jasa yang ditawarkan Menentukan metode kontrak konstruksi (misal, direct, open bid, closed bid, single prime, multiple prime, dsb) Menentukan jadwal untuk bidding dan occupancy Menentukan apakah budget proyek, penjadwalan, dan tujuan program adalah kompatibel dan realistis. Dll (lihat lampiran dokumen pre-desain AIA) Page | 4
d. Project Administration Mendefinisikan fase pertama kerja sebagaimana yang dijelaskan dalam perjanjian owner - arsitek Mengalokasikan biaya arsitektural Membuat penjadwalan proyek Membagikan penjadwalan pengerjaan proyek kepihak - pihak terkait Dll (lihat lampiran dokumen pre - desain AIA) e. Project Programming Menentukan lingkup tanggung jawab dari owner, arsitek, dan konsultan terkait dengan program desain bangunan Menyesuaikan program desain bangunan dengan budget owner Memverifikasi kebutuhan ruang dan fungsi bangunan yang dituntut owner Mendapat autorisasi tertulis dari owner untuk pelaksanaan Dll (lihat lampiran dokumen pre-desain AIA)
2. SITE ANALYSIS a. Site Evaluation Memintahasil survey lahandari owner Mereview survey topografi dan perbatasan. Mengecek potensi utamadari site. Menentukan tuntutan zoning Mendapatkan foto - foto factor - faktor utama pada site dan sekitar yang dapat mempengaruhi desain Mendapatkan foto udara dari site dan daerah sekitarnya Menyiapkan arah matahari tahunan pada site Bila diperlukan, membuat maket dari kondisi eksisting dan topografi site Dll (lihat lampiran dokumen pre-desain AIA)
b. Environmental Impact Report Menentukan isi dan format dari tuntutan hukum Page | 5
Menentukan struktur dari laporan, termasuk isu lingkungan secara general dan spesifik Laporan sehubungan dengan land use, traffic, site accessibility, kualitas udara, microclimate, ketinggian air tanah, dll Mengidentifikasi dampak lingkungan sehubungan dengan akuisisi peroperti, relokasi dari pemilik sebelumnya, penghancuran struktur eksisting, dll Dll (lihat lampiran dokumen pre - desain AIA)
c. Permits Identifikasi revisi yang berlaku atas perubahan kode, peraturan dan tata cara. Identifikasi
proses
persetujuan
penuh
dan
mempersiapkan
sekuensial jadwal yang menunjukkan masing-masing badan persetujuan, jangka waktu dan batas waktu Bertemu
dengan
perwakilan
lembaga
berwenang
untuk
mengidentifikasi masalah - masalah khusus Dll (lihat lampiran dokumen pre-desain AIA)
Beberapa contoh dokumen yang terdapat pada fase ini adalah sebagai berikut : B202–2009, Standard Form of Architect’s Services: Programming Dokumen ini menentukan tugas dan tanggung jawab arsitek untuk jasa programming. Programming dari arsitek dibuat dalam satu seri tahapan, mulai dari identifikasi prioritas, nilai dan tujuan partisipan programming untuk mengkonfirmasi tujuan dari owner untuk proyek tersebut. Jasa programming juga berisi kumpulan informasi untuk mengembangkan performa dan kriteria desain, dan mengembangkan program final dari tuntutan proyek. AIA B202-2009 dapat digunakan dengan dua cara: 1. Dimasukkan ke dalam perjanjian pemilik / arsitek sebagai lingkup satu-satunya jasa arsitek atau dalam hubungannya dengan lingkup lain dari dokumen jasa 2. Yang melekat pada AIA Dokumen G802 ™ -2007, Perubahan Perjanjian Layanan Profesional, untuk membuat modifikasi perjanjian pemilik / arsitek yang ada Page | 6
B202-2009 merupakan lingkup dokumen jasa saja dan tidak boleh digunakan sebagai perjanjian pemilik / arsitek yang berdiri sendiri.
Gambar 1. Beberapa contoh programming awal dalam tahap pra-desain
B201™–2007 (formerly B141–1997 Part 2), Standard Form of Architect’s Services: Design and Construction Contract Administration AIA Dokumen B201 ™ -2007 menggantikan AIA Dokumen B141 ™ -1997 Part 2. AIA Dokumen B201-2007 mendefinisikan lingkup tradisional jasa arsitek untuk desain dan Page | 7
administrasi kontrak konstruksi dalam bentuk standar, bahwa pemilik dan arsitek dapat memodifikasi sesuai dengan kebutuhan proyek. Layanan yang ditetapkan dalam B201-2007 paralel dengan yang diatur dalam AIA Dokumen B101 ™ -2007: pembagian tradisional layanan ke layanan dasar dan tambahan, dengan lima fase pelayanan dasar. B201-2007 dapat digunakan dalam dua cara: 1. dimasukkan ke dalam perjanjian pemilik / arsitek sebagai lingkup satu-satunya arsitek jasa atau dalam hubungannya dengan lingkup lain dari dokumen jasa, atau 2. yang melekat pada AIA Dokumen G802 ™ -2007, perubahan layanan profesional perjanjian, untuk membuat modifikasi yang sudah ada sesuai kesepakatan pemilik / arsitek. B201-2007 adalah lingkup dokumen jasa saja dan tidak boleh digunakan sebagaiperjanjian pemilik / arsitek yang berdiri sendiri. B203–2007, Standard Form of Architect’s Services: Site Evaluation and Planning AIA Dokumen B203 ™ -2007 dimaksudkan untuk digunakan di mana arsitek menyediakan untuk pemilik layanan untuk membantu dalam pemilihan lokasi untuk sebuah proyek. Dalam lingkup ini, layanan arsitek mungkin termasuk analisis program pemilik dan lokasi alternatif, studi pemanfaatan site, dan analisis lainnya, seperti perencanaan dan persyaratan zona, konteks site, sumber daya bersejarah, utilitas, dampak lingkungan, dan parkir dan sirkulasi. B203-2007 adalah lingkup dokumen jasa saja dan tidak boleh digunakan sebagai perjanjian pemilik / arsitek yang berdiri sendiri. B203 direvisi pada tahun 2007 untuk menyelaraskan, sebagaimana berlaku, dengan AIA Dokumen B101 ™ -2007. CATATAN: B203-2007 menggantikan AIA Dokumen B203 ™ -2005 (expired 31 Mei 2009).
Page | 8
B204–2007, Standard Form of Architect’s Services: Value Analysis, for use where the Owner employs a Value Analysis Consultant AIA Dokumen B204 ™ -2007 menetapkan tugas dan tanggung jawab ketika pemilik telah mempekerjakan Konsultan Analisis Harga. Dokumen ini menyediakan layanan arsitek dalam tiga kategori: pra-lokakarya, workshop dan pasca-lokakarya. Layanan termasuk menyajikan tujuan proyek dan dasarpemikirandesain pada lokakarya analisis harga, meninjau dan mengevaluasi setiap proposal analisis harga, dan menyiapkan laporan analisis harga bagi pemilik yang, antara lain, menyarankan HargaPerkiraanSendiri. B204-2007 adalah lingkup dokumen jasa saja dan tidak boleh digunakan sebagai perjanjian pemilik / arsitek yang berdiri sendiri. B204 direvisi pada tahun 2007 untuk menyelaraskan, sebagaimana berlaku, dengan AIA Dokumen B101 ™ -2007. CATATAN: B204-2007 menggantikan AIA Dokumen B204 ™ -2004 (berakhir pada 31 Mei 2009).
Page | 9
Gambar 2. Contoh Estimasi Nilai Proyek dengan menggunakan alternative perbandingan
Estimasinilai yang direncanakan dan nilai yang sesungguhnya
Page | 10
B205–2007, Standard Form of Architect’s Services: Historic Preservation Dokumen B205 ™ -2007 menetapkan tugas dan tanggung jawab di mana arsitek menyediakan layanan untuk proyek-proyek yang memiliki nilai historis. Jangkauan layanan arsitek ini mencakup kondisi eksisting proyek dan mungkin memerlukan arsitek untuk mensurvei terlebih dulu, insentif pajak, nominasi status landmark, analisis nilai sejarah, dan layanan lainnya khusus untuk pelestarian proyek dengan nilai sejarah. B205-2007 adalah lingkup dokumen jasa saja dan tidak boleh digunakan sebagai perjanjian pemilik / arsitek yang berdiri sendiri. B205 direvisi pada tahun 2007 untuk menyelaraskan, sebagaimana berlaku, dengan AIA Dokumen B101 ™ -2007. CATATAN: B207-2007 menggantikan AIA Dokumen B205 ™ -2004 (expired 31 Mei 2009). B206–2007, Standard Form of Architect’s Services: Security Evaluation and Planning Dokumen B206 ™ -2007 menetapkan tugas dan tanggung jawab di mana arsitek menyediakan layanan untuk proyek - proyek yang memerlukan fitur keamanan dan perlindungan yang lebih besar dari biasanya, dan akan dimasukkan ke dalam desain bangunan. Ruang lingkup ini membutuhkan arsitek untuk mengidentifikasi dan menganalisa ancaman terhadap fasilitas tersebut, survei fasilitas sehubungan dengan ancaman tersebut, dan menyiapkan laporan penilaian risiko. Setelah persetujuan pemilik laporan, arsitek mempersiapkan dokumen desain dan laporan keamanan. B206-2007 adalah lingkup dokumen jasa saja dan tidak boleh digunakan sebagai perjanjian pemilik / arsitek yang berdiri sendiri. B206 direvisi pada tahun 2007 untuk menyelaraskan, sebagaimana berlaku, dengan AIA Dokumen B101 ™ -2007. CATATAN: B206-2007 menggantikan AIA Dokumen B206 ™ -2004 (expired 31 Mei 2009).
Page | 11
Gambar 3. Salah satu bentuk Evaluasi danPerencanaan Keamanan berdasarkan penilaian resiko
Page | 12
1.2
Skematik Design Cakupan skematik design atau sekitar rata - rata 20% dari desain harus jelas
menunjukkan perbaikan dan konstruksi yang diantisipasi untuk proyek atau memberikan informasi yang cukup dan alternatif pengganti sehingga arahan yang jelas untuk tahap selanjutnya dapat ditentukan. Skematik design
harus memasukkan semua item yang
digambar dalam Lingkup Pekerjaan. Dokumen Skema Desain dapat disampaikan dalam bentuk booklet atau sebagai rencana dengan bahan narasi lain. The Schematic Design harus disajikan dengan informasi yang cukup untuk memungkinkan reviewer untuk memahami konsep desain utama dan orientasi. Semua konsultan dalam menghasilkan skema rencana, mereka mengikuti format yang sama, skala dan gambar posisi sebagai gambar arsitektur. perancang harus memastikan semua pekerjaan sub-konsultan telah dikoordinasikan sebelumnya. Untuk menentukan ruang lingkup umum, skala, hubungan fungsional, arus lalu lintas dan biaya Proyek komponen, desain konseptual didokumentasikan secara cukup rinci untuk menyampaikan konsep dengan jelas dan image komprehensif solusi perancang. Dokumendokumen akan mengidentifikasi alokasi area, konseptual organisasi ruang eksterior dan interior, konseptual gambar dan bangunan massing, penggunaan fitur interior dan eksterior bahan, pemilihan struktural, mekanik, pipa dan sistem kelistrikan konsep. Setelah penerimaan Dokumen skematik design, pemilik akan menyetujui konseptual arah untuk pengembangan lebih lanjut dalam fase berikutnya. Tahapan kerja pada fase skematik design diantaranya : 1. Mengembangkan Tujuan Program Kami memulai proses desain dengan membantu klien kami dalam mengembangkan komprehensif Program tujuan untuk proyek tersebut. Kami menganggap tujuan fungsional, kontrol anggaran, dan kualitas tak berwujud penting dari sebuah proyek yang menciptakan nya rasa semangat. 2. Pelajari Aturan Dasar Sebelum mempertimbangkan konsep untuk proyek tersebut, kami meneliti batas regulasi pada properti, termasuk Zonasi Peraturan lokal dan Peraturan Kode Bangunan yang berlaku. 3. mempelajari kondisi site
Page | 13
Seperti yang kita mempertimbangkan tujuan dari program ini, kami akan mencakup aspek situs alam dan instalasi yang ada yang akan mempengaruhi pilihan desain dipertimbangkan. Pertimbangan ini akan mencakup Sun, angin dominan, pandangan yang ada (situs dan dari dalam situs), fasilitas yang dibangun ada termasuk struktur tetangga, bahan lansekap, topografi dan drainase. Ketika kita bisa, kami lebih memilih bangunan untuk mengambil keuntungan dari kekuatan Alam, daripada menolak mereka. 4. Menyusun Proposal Konsep Desain Selalu ada lebih dari satu cara untuk memenuhi program fungsional, dan ada biasanya konflik inheren dalam program yang membutuhkan penilaian tentang yang desain terbaik memenuhi kebutuhan keseluruhan proyek. Kami lebih memilih untuk menggunakan Skema Desain Tahap mengundang Klien ke dalam proses pengambilan keputusan di awal. Kami menghasilkan beberapa solusi untuk proyek tersebut dan menyerahkan mereka untuk diperiksa dan diskusi. Ini merupakan langkah penting dalam perjalanan kita belajar untuk mengenal satu sama lain dan bagaimana terbaik bekerja sama untuk memenuhi tujuan proyek. Kita mempelajari hubungan fungsional dalam rencana situs, denah, dan pilihan dasar untuk membangun pengaturan dalam berkumpul model atau model sketsa. 5. Menyusun Anggaran Kami menggunakan proses alternatif-solusi untuk menginformasikan kepada kami tentang penganggaran dan biaya pilihan. Kami membawa informasi ini untuk pembahasan proposal desain dan pekerjaan dengan Client untuk memenuhi tujuan pengendalian biaya proyek. Kami mengembangkan umum perkiraan biaya, berdasarkan pada ukuran bangunan yang akan membantu mengatur keseluruhan biaya proyek. Dokumentasi akhir dari fase skematic design, meliputi : 1. Site plan dan analisis 2. Alternatif Denah 3. Tampak skematik 4. Spesifikasi material secara umum (tidak spesifik, hanya untuk mengetahui material apa yang digunakan) 5. Potongan skematik 6. Konsep design Page | 14
7. Estimasi biaya yang dikeluarkan (RAB) 8. 3D rendering, model (Massing), simulasi komputer, atau ilustrasi lain yang dibutuhkan untuk menyajikan konsep
Page | 15
Gambar 4. Produk - produk dalam skematik design
fase lebih detailnya seperti mekanikal elektrikal, sistem AC, deta il, denahdan potongan yang lebih detail (bukan konseptual), dan seterusnya akan diperdalam pada bagian fase design development.
Page | 16
Berikut merupakan daftar cheklist untuk skematik design :
Gambar 5. Checklist skematik design hal 1
Page | 17
Gambar 6. Checklist skematik design hal 2
Page | 18
Gambar 7. Checklist skematik design hal 3
Page | 19
Gambar 8. Checklist skematik design hal 4
Page | 20
Gambar 9. Checklist skematik design hal 5
Page | 21
Gambar 10. Checklist skematik design hal 6
Page | 22
Gambar 11. Checklist skematik design hal 7
Page | 23
1.3
Design Development Jasa pengembangan desain menggunakan desain awal dari fase skema dan fase ini
memaparkan mekanik, listrik, pipa, struktur, dan detail arsitektur. Hasil fase ini dalam gambar yang sering menentukan elemen desain seperti jenis material dan lokasi jendela dan pintu. Tingkat detail yang disediakan dalam fase pengembangan desain ditentukan oleh permintaan pemilik dan persyaratan proyek. Fase pengembangan desain sering berakhir dengan presentasi formal, dan disetujui oleh pemilik. Pengembangan desain sering terdapat gambar kerja rencana lantai, bagian, dan ketinggian dengan dimensi penuh. Gambar - gambar ini biasanya mencakup pintu dan jendela rincian dan spesifikasi bahan. Sangat penting bahwa suatu tim proyek membentuk tujuan umum pembangunan desain. Tahap awal menanda tangani kontrak yang bersifat mengacu pada spesifik perjanjian proyek. Tujuan umum dimaksudkan dengan jelas, singkat dan berbagi dengan seluruh proyek tim termasuk klien . Arsitek dan tim desain perlu menyadari bagaimana klien bermaksud untuk memanfaatkan Pengembangan suatu data desain mungkin menjadi bagian dari proses persetujuan seperti izin bangunan. Data desain pembangunan juga diajukan untuk persetujuan pemilik yang dapat memperpanjang kepada pihak lain daripada yang umumnya mewakili pemilik dalam komunikasi rutin, seperti dewan direksi , lembaga pemberi pinjaman dan lain-lain. Untuk klien, yang suatu data yang jelas menggambarkan sistem bangunan dan bahan-bahan dan umumnya bagaimana mereka berkoordinasi . Pengembangan desain gambar umumnya adalah dasar perkiraan biaya kerja yang umumnya akan perkiraan kerusakan perdagangan. Data suatu pengembangan desain dianggap penting untuk penyelesaian suatu data konstruksi. Hal ini sering terjadi bahwa klien tidak memiliki ide yang cukup jelas tentang apa yang harus disampaikan dalan suatu pengembangan desain. Arsitek sering berada dalam posisi yang sama, tidak jelas tahu apa yang akan mereka terima dari konsultan sampai mereka menerima data tersebut. Untuk menghindari masalah tersebut, dapat dilakukan dengan cara mempertimbangkan untuk mengembangkan data dengan jelas setelah tahap pengembangan desain dimulai yang konsisten dengan tujuan umum fase dan tahap spesifik. Checklist ditawarkan kepada anggota AIA sebagai bantuan untuk manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu tim proyek dalam memenuhi pengembangan desain.
Page | 24
Checklist ini dilaksanakan di tiga bagian utama, yaitu tahap tujuan umum, tahap tugas checklist, dan fase untuk deliverables. Tahap tugas checklist selanjutnya diselenggarakan oleh tugas subkelompok. Dalam mengembangkan checklist, penerapan umum
perlu untuk
memutuskan atas beberapa kerangka acuan, checklist ini mengasumsikan proyek medium komersial yang lebih besar. Checklist ini diperluas untuk proyek besar dan revisi dapat diterapkan pada khususnya jenis bangunan atau proyek-proyek tertentu. Hal ini, pada dasarnya, disebut template umum. Checklist pada Tahap Manajemen Adalah salah satu dalam serangkaian yang dimaksudkan untuk mengatasi fase khas menengah untuk proyek yang lebih besar. Tahap checklist tersebut meliputi: 1. Pre-Design Services / Site Analysis 2. Schematic Design 3. Design Development 4. Construction Documents 5. Bidding or Negotiation 6. Construction Contract Administration 7. Post Construction Administration
Gambar 12. Contoh gambar dalam fase design development Selama fase Pengembangan Desain , Arsitek menetapkan hubungan bangunan , bentuk , ukuran dan penampilan secara keseluruhan melalui pengembangan lebih lanjut dari rencana lantai , bagian , elevasi , khas detail konstruksi , dan tata letak peralatan . Dari segi Page | 25
spesifikasi awal , yang mengidentifikasi bahan bangunan utama dan sistem dan menetapkan standar kualitas , juga diperkenalkan selama fase ini.
Gambar 13. Checklist design development hal 1
Page | 26
Gambar 14. Checklist design development hal 2
Page | 27
Gambar 15. Checklist design development hal 3
Page | 28
Gambar 16. Checklist design development hal 4
Page | 29
Gambar 17. Checklist design development hal 5
Page | 30
Gambar 18. Checklist design development hal 6
Page | 31
1.4
Project Document
1.4.1 OWNER – ARCHITECT 1. Initial information
Berisikan Informasi awal seperti detail-detail dari site proyek dan program, kontraktor dan konsultan dari owner, konsultan arsitek, budget owner untuk pengerjaan, metode yang akan digunakan, dan informasi-informasi lain yang relevan dengan Proyek. Pada bagian ini juga terdapat perkiraan tanggal dimulainya konstruksi dan tanggal penyelesaian proyek tersebut. Owner dan Arsitek dapat bergantung pada Informasi awal ini, meskipun kedua belah pihak harus menyadari bahwa informasi tersebut dapat berubah, dan dalam kasus tersebut kedua belah pihak harus kembali menyesuaikan penjadwalan, lingkup jasa arsitek, dan kompensasi bagi arsitek tersebut. 2. Tanggung Jawab Arsitek
Pada bagian ini berisikan peran tanggung jawab arsitek, dimana arsitek harus bekerja konsisten dengan kemampuan professional dan perhatian penuh terhadap progress dari proyek. Di dalam bagian ini juga diatur bahwa arsitek tidak boleh terlibat dalam aktifitas apapun, maupun menerima pekerjaan, uang, maupun kontribusi yang dapat memppengaruhi penilaian professional arsitek berkaitan dengan Proyek, kecuali dengan ijin dari Owner. Arsitek juga harus membuat kesepakatan jaminan dengan Owner, sehubungan dengan bila terjadi permintaan yang melebihi batas yang telah ditetapkan oleh Arsitek, dimana Owner kemudian harus mengganti biaya tambahan tersebut. 3. Scope of Architect’s Basic Services and Sustainability Services
The Architect’s Basic Services terdiri dari bagian yang sudah dideskripsikan dalam 3.1 dan 3.2 dan termasuk struktural, mekanikal, dan servis elektrikal yang biasanya. The Architect’s Sustainability Services terdiri daribagian yang sudah dideskripsikan dalam 3.3. 3.1. The Architect’s Basic Services Arsitek harus mengatur layanan arsitek, konsultasi dengan owner, meneliti kriteria desain yang berlaku, menghadiri pertemuan proyek, komunikasi dengan anggota tim proyek dan melaporkan kemajuan kepada owner. Page | 32
Arsitek seharusnya berkoordinasi dengan layanan yang disediakan owner dan konsultan owner. Juga seharusnya arsitek bergantung pada akurasi dan kelengkapan layanan dan informasi dari owner dan konsultan owner. Arsitek juga harus menyiapkan pemberitahuan tertulis secara cepat jika arsitek menyadari adanya beberapa kesalahan, kelalaian, atau ketidak konsistenan dalam layanan ataupun informasi. Sesegera mungkin dilaksanakan setelah tanggal persetujuan, arsitek harus mengajukan jadwal kinerja sang arsitek untuk disetujui owner . Jadwal awal harus termasuk antisipasi waktu dimulainya konstruksi dan penyelesaian substansial sebagaimana diatue dalam Initial Information. Juga termasuk persetujuan untuk periode waktu yang dibutuhkan untuk review owner, untuk kinerja konsultan si owner, dan persetujuan pengiriman oleh para otoritas yang memiliki pangkat tinggi dalam proyek. Sekali sudah disetujui oleh owner, batas waktu tidak akan ditetapkan oleh jadwal, kecuali untuk alasan tertentu bisadilalui oleh arsitek atau owner. Dengan persetujuan owner, arsitek seharsnya menyesuaikan jadwal. Arsitek tidak seharusnya bertanggungjawab untuk keputusan yang dibuat owner tanpa persetujuan arsitek. Pada waktu yang tepat, arsitek seharusunya juga menghubungi otoritas pemerintah yang diperlukan untuk menyetujui dokumen konstruksi dan ketersediaan utilitas untuk proyek. Dalam mendesain proyek, arsitek sudah seharusnya merespon agar persyaratan desain yang ditentukan diterima oleh otoritas pemerintah dan penyedia layanan utilitas. Disini, arsitek seharusnya membantu owner berkaitan dengan tanggungjawab owner untuk mengisi dokumen wajib agar disetujui oleh otoritas pemeerintah yang memiliki pangkat dalam proyek. 3.1.1. Schematic Design Phase Services Pada tahap ini, arsitek sudah seharusnya :
Membicarakan kembali dengan owner mengenai program dan informasi hukum, kode, dan peraturan yang telah disetujui.
Mempersiapkan evaluasi awal dari program, jadwal, biaya, site proyek, dan lainnya yang berkaitan dengan owner.
Page | 33
Menyampaikan evaluasi awal kepada owner dan mendiskusikan alternatif desain dan konstruksi proyek.
Berdasarkan kewajiban proyek yang telah disetujui owner, arsitek menyiapkan dan menyampaikan ilustrasi desain awal dari komponen proyek untuk disetujui oleh owner
Jika desain awal telah disetujui, arsitek segera menyiapkan dokumen skematik desain untuk disetujui oleh owner lagi. Dokumen skematik desain berisi gambar-gambar termasuk site plan, rencana awal pembangunan, potongan dan elevasi dan mungkin juga beberapa maket studi, sketsa perspektif atau digital modelling. Pemilihan awal adalah sistem pembangunan dan material konstruksi harus dituliskan.
Memberi desain alternatif yang memperhatikan lingkungan sekitar, seperti
pemilihan
material
dan
orentasi
bangunan,
dengan
mempertimbangkan estetika dan dalam perkembangannya, desain harus konsisten dengan program, jadwal, dan biaya owner. 3.1.2. Design Developmenrt Phase Services Pada tahap ini, arsitek sudah seharusnya :
Berdasarkan persetujuan owner untuk dokumen skematik desain dan rencana
keberlanjutan,
arsitek
harus
menyiapkan
dokumen
perkembangan desain untuk kemudian disetujui owner. Dokumen perkembangan
desain
harus
berisi
gambar-gambar
termasuk
perencanaan, potongan, elevaasi, detail konstruksi, dan layout diagram sistem bangunan, struktur, mekanikal dan elektrikal dan elemen lain yang diperlukan.
Mengestimasikan biaya pengerjaan.
Menyampaikan
dokumen
perkembangan
desain
ke
owner,
menganjurkan kepada owner tentang estimasi biaya pengerjaan atau rencana keberlanjutan dan meminta persetujuan owner. 3.1.3. Construction Documents Phase Services Berdasarkan persetujuan owner untuk dokumen perkembangan desain, arsitek harus menyiapkan dokumen konstruksi untuk disetujui oleh owner. Dokumen konstruksi harus berisi gambar-gambar dan
Page | 34
spesifikasi yang detail dengan material dan sistem dan persyaratan lainnya untuk konstruksi pengerjaan. Selama
mengembangkan
dokumen
konstruksi,
arsitek
harus
menyampaikan pada owner :
Penawaran informasi yang mendeskripsikan waktu, tempat, dan kondisi penawaran termasuk penawaran atau form penawaran
Form persetujuan antara owner dan konraktor
Kondisi perjanjian untuk kontruksi
Rencana keberlanjutan Pada tahap ini, arsitek seharusnya mengestimasikan biaya pengerjaan dan juga menyampaikan dokumen konstruksi ke owner, menganjurkan kepada owner tentang estimasi biaya pengerjaan atau rencana keberlanjutan dan meminta persetujuan owner.
3.1.4. Bidding or Negotiation Phase Services Secara umum, arsitek sudah seharusnya menyampaikan kepada owner untuk menetapkan daftar calon kontraktor. Mengikuti persetujuan owner untuk dokumen konstruksi, langkah selanjutnya arsitek menyampaikan pada owner mengenai tawaran kompetitif atau proposal negosiasi ; mengkonfirmasi resopon tawaran atau negosiasi ; menentukan tawaran atau proposal yang diambil ; memberi dan menyiapkan kontrak untuk konstruksi. Dokumen tawaran berisi persyaratan penawaran dan dokumen kontrak. Dimana arsitek yang seharusnya menyampaikan kepada owner mengenai penawaran pada proyek dan mempertimbangkan permintaan untuk substitusi, jika dokumen penawaran mengijinkan substitusi maka harus menyiapkan dan menyebarkannya pada calon penawar. Dokumen proposal berisi persyarataan proposal dan dokumen kontrak. Dimana arsitek yang menyampaikan kepada owner apa isi proposal dan mempertimbangkan permintaan untuk substitusi, jika dokumen proposal mengijinkan substitusi maka harus menyiapkan dan menyebarkannya pada semua calon kontraktor .
Page | 35
3.1.5. Construction Phase Services Arsitek seharusnya menyediakan administrasi dari kontrak antara owner dan kontraktor dimana tertulis dalam AIA Document A201-2007 SP mengenai kondisi umum kontrak untuk konstruksi dengan proyek keberlanjutan. Jika owner dan kontraktor mengubah AIA Document A201-2007 SP, ubahan itu tidak seharusnya berdampak pada arsitek di bawah persetujuan kecuali owner dan arsitek mengubah persetujuan. Arsitek juga memberi masukan dan konsultasi dengan owner selama tahap ini. Disini, arsitek memiliki setengah hak dari owner untuk menyediakan perpanjangan persetujuan dengan pertanggungjawaban si arsitek sendiri untuk keputusannya. Pada tahap ini arsitek seharusnya :
Mengunjungi site pada inteval yang tepat untuk tahap konstruksi agar progress dan kualitas pengerjaan maksimal.
Memiliki hak untuk menolak pengerjaan yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak dengan mempertimbangkan kebutuhan.
Menerjemahkan dan memutuskan masalah kinerja dan persyaratan dalam dokumen kontrak yang tertulis permintaan baik si owner atau kontraktor. Keputusan harus konsisten dengan alasan yang kuat dari dokumen kontrak dan haru sditulis atau tercantum dalam form gambar.
Mereview dan memastikan jumlah jatuh tempo pada kontraktor. Sertifikasi pembayaran arsitek harus diajukan oleh owner berdasarkan evaluasi pengerjaan sang arsitek.
Mereview pengajuan jadwal kontraktor dan tidak seharusnya menjadi delay approval.
Mengadakan inspeksi untuk menetapkan tanggal atau waktu untuk substantial completion dan tanggal final completion ; certificates of substantial completion ; menerima dari kontraktor dan dilanjutkan ke owner untuk direview dan direkam, tertulis sebagai jaminan dan persyaratan dokumen yang terkait dengan dokumen kontrak dan disusun oleh kontraktor, dan sertifikat akhir untuk pembayaran berdasarkan inspeksi skhir yang mengindikasi kesesuaian pekerjaan dengan persyaratan dokumen kontrak. Page | 36
Atas permintaan owner dan mengutamakan waktu berakhir dari satu tahun tanggal substantial completion, dengan tidak adanya kompensasi arsitek harus mengadakan pertemuan dengan owner untuk mereview operasional fasilitas dan kinerja.
3.2. Scope of Architect’s Sustainability Services Obyek keberlanjutan diatur dalam initial information termasuk sertifikat keberlanjutan. Arsitek harus menyediakan salinan semua persyaratan persetujuan kepada owner dari certifying authority untuk mendaftarkan proyek dan mendapatkan sertifikat keberlanjutan. Tidak lama setelah keputusan sehematic design phas services, arsitek harus mengadakan
workshop
keberlanjtan
dengan
owner
sebagai
perminataan si arsitek dengan konsultan owner dan konsultan arsitek, selama partisipan akan mendiskusikan potensi sertifikasi keberlanjutan, potensial langkah keberlanjutan untuk ditarget, mengatur strategi untuk mengambil langkah keberlanjutan, dan potensi yang berdampak dari langkah keberlanjutan ini terhadap jadwal proyek, program dan biaya owner. Arsitek juga bertanggung jawab atas langkan keberlanjutan yang diambil dalam rencana keberlanjtan yang mungkin disetujui. Arsitek harus menyiapkan dokumen desain skematik, dokumen perkembangan desain, dokumen konstruksi, yang berkaitan dengan langkah keberlanjtan dalam perencanaan keberlanjutan. Dalam langkah keberlanjutan, proyek mungkin akan menggunakan material dan perlatan yang telah diverifikasi untuk digunakan. Untuk selanjutnya arsitek kembali berbicara dan konsultasi dengan owner berkaitan dengan progress dalam langkah keberlanjutan ini. Arsitek
harus
bertemu
dengan
owner
dan
kontraktor
untuk
mendiskusikan altenatif untuk mengulangi kondisi. Pada tahap ini arsitek juga harus mendaftarkan proyek pada certifying authority, dimana biaya registrasi dan biaya lainnya ditanggung oleh certifying authority dan dibayar oleh arsitek. Serta arsitek bertugas mengumpulkan dokumentasi keberlanjutan dari owner dan kontraktor, mengatur dan memanagenya untuk diproses untuk persyaratan sertifikat keberlanjutan. Lainnya lagi arsitek juga harus menyiapkan dan menyerahkan aplikasi untuk sertifikat proyek pada certifying Page | 37
authority termasuk dokumen persyaratan yang mendukung dalam kaitannya dengan rencana keberlanjutan. Beberapa sertifikat mengumumkan kepada arsitek dari certifying authority tidak harusnya menjadi jaminan untuk owner atau kontraktor owner atau konsultan. 4. Layanan Jasa Tambahan
Merupakan layanan jasa tambahan yang tidak termasuk dalam layanan jasa basis atau jasa keberlanjutan tapi mungkin diperlukan untuk Proyek. Arsitek harus menyediakan daftar jasa tambahan hanya jika secara spesifik dinyatakan sebagai tanggung jawab arsitek, dan Owner harus mengkompensasi jasa seperti yang tertulis dalam bagian 11.3, kecuali jika jasa tambahan tersebut dibutuhkan karena kesalahan dari arsitek sendiri. Beberapa contoh dari Layanan Jasa Tambahan tersebut:
Gambar 19. Tabel Layanan Jasa Tambahan Pada bagian ini juga dijelaskan bahwa ada beberapa jasa tambahan yang tidak boleh dilaksanakan sebelum mendapat persetujuan tertulis dari Owner, seperti misalnya persiapan untuk presentasi public, perubahan atau pengeditan Instruments of Service, dan sebagainya. Selain itu, ada juga ketentuan untuk jasa tambahan yang dilakukan untuk mencegah penundaan fase konstruksi, dimana arsitek harus memberitahukan hal tersebut kepada Owner beserta dengan fakta dan situasi yang mendukung terjadinya kebutuhan jasa tersebut. Saat jasa yang disediakan sudah melebihi ketentuan batas yang berlaku, jasa tersebut akan dianggap sebagai jasa tambahan dan arsitek harus memberitahukan saattelah mencapai titik batas tersebut. Saat jasa yang disediakan dan berdasarkan pada Perjanjian awal belum selesai dalam jangka waktu (x) bulan dari tanggal yang ditentukan, jika bukan merupakan kesalahan arsitek, jasa selanjutnya akan
Page | 38
dikompensasi sebagai jasa tambahan juga, dan hal ini juga berlaku terhadp Jasa Sustainability.. 5. Tanggung Jawab Owner
Owner harus menyediakan informasi berkaitan dengan persyaratan dan limitasi dari proyek, termasuk program tertulis yang berisikan tujuan Owner, penjadwalan, batasan dan kriteria, termasuk persyaratan ruang dan hubungan antar ruang, fleksibilitas, peralatan khusus, serta sistem dan tuntutan site. Informasi tersebut harus disediakan dalam waktu 15 hari setelah permintaan tertulis dari arsitek diberikan. Owner harus memperbarui keterangan keuangan Owner untuk proyek secara berkala, dan jika terjadi perubahan yang signifikan, Owner harus memberitahu arsitek. Owner juga harus menunjuk perwakilan pengambilan keputusan untuk menghindari terjadinya delay dalam pengerjaan proyek. Owner bertanggung jawab untuk menyelesaikan survey lengkap terhadap site yang akan dibangun, dengan mempekerjakan ahli-ahli yang bersangkutan, misal ahli geoteknikal, amdal, dan sebagainya yang relevan dengan kebutuhan proyek. Dalam hal mempekerjakan konsultan, Owner juga harus berkoordinasi terlebih dulu dengan Arsitek. Owner berkewajiban melaksanakan semua tes dan inspeksi yang dituntut oleh hukum ataupun dokumen kontrak, dan juga menyelesaikan masalah jaminan dan juga auditing keuangan. Owner wajib memberi peringatan tertulis saat mengetahui kesalahan atau kelalaian arsitek. Owner juga harus berkomunikasi dengan kontraktor dan konsultan melalui arsitek, kecuali tertulis lain di perjanjian, dan memberitahukan arsitek mengenai komunikasi langsung apapun yang mungkin akan mempengaruhi jasa arsitek. Sebelum mengekseskusi Kontrak Konstruksi, Owner harus terlebih dulu berkoordinasi dengan arsitek. Owner harus memberi hak akses ke site kepada arsitek sebelum dan saat proses pengerjaan berlangsung. Saat telah menyetui Rencana Keberlanjutan, Owner harus melaksanakan nilainilai keberlanjutan tersebut sebagai kewajiban, atau sesuai dengan yang tertera dalam dokumen kontrak dan menyediakan semua informasi yang berkaitan untuk
Page | 39
arsitek. Owner sendiri yang bertanggung jawab untuk mengusahakan Sertifikasi Keberlanjutan kepada pihak yang berwenang. 6. Miscellaneous Provisions (ketentuan lain-lain)
Perjanjian diatur oleh hukum dari tempat di mana proyek berada, kecuali jika para
pihak
telah
memilih
arbitration
sebagai
metode
penyelesaian
sengketa.(Federal Arbitration diatur pada bagian 8.3.) Pemilik dan arsitek, masing-masing menyatukan agen, successors, pewaris dan perwakilan hukum dalam perjanjian ini, berharap bahwa pemilik dapat menetapkan perjanjian ini ke pemberi pinjaman dalam menyediakan pembiayaan untuk proyek jika kreditur setuju untuk menganggap hak dan kewajiban pemilik berdasarkan perjanjian ini. Jika pemilik meminta arsitek untuk membuat sertifikat, isi sertifikat tersebut akan diserahkan kepada arsitek untuk ditinjau kembali setidaknya 14 hari setelah permintaan. Tidak ada isi dalam perjanjian yang akan menciptakan hubungan kontrak untuk mendukung pihak ketiga oleh pemilik atau arsitek. Arsitek tidak bertanggung jawab untuk penemuan, kehadiran, penanganan, pemindahan atau pembuangan bahan berbahaya atau zat beracun dalam bentuk apapun di lokasi proyek. Arsitek berhak untuk memasukkan photographicatauartistic representationsdari desain proyek diantara materi promosi dan profesional material. Arsitek harus diberikan akses masuk ke proyek yang sudah jadi untuk membuat representasi tersebut. Pemilik dan arsitek mengakui bahwa untuk mencapai Sustainable Objective tergantung pada banyak sekali faktor di luar kendali arsitek. Oleh karena itu, arsitek tidak dapat menjamin bahwa proyek ini akan mencapai Sustainable Objective.
7. Compensation (kompensasi)
Basic Service, sustaiability service dan additional service designed diatur pada bagian 3.1-3.3.Compesation for additional servicetidak termasuk dalam bagian 11.3-11.4. Tetapi akan menjadi jumlah yang akan ditagihkan kepada arsitek ditambah persen(%). Page | 40
Kompensasi untuk biaya penggantian :
Kompensasi atas penggunaan jasa arsitek : Jika pemilik memecat arsitek untuk kenyamanan berdasarkan pasal 9.5, atau arsitek mengakhiri perjanjian ini berdasarkan pasal 9.3, pemilik harus membayar biaya lisensi sebagai kompensasi untuk pemilik untuk terus menggunakanlayanan arsitek semata-mata untuk tujuan menyelesaikan, menggunakan dan memelihara proyek. Pembayaran terhadap arsitek : Pembayaran awal harus dibuat pada saat pelaksanaan perjanjian dan merupakan pembayaran minimum berdasarkan perjanjian. Ini akan dikreditkan ke pemilik rekening pada tagihan akhir. Jika sustainability certification merupakan bagian dari sustainable objective, pembayaran awal untuk arsitek harus dilakukan pada saat pelaksanaan perjanjian, untuk biaya pendaftaran dan biaya lainnya kepada certifying
authority,
diperlukan
untuk
mencapai
sustainability
certification. Pembayaran arsitek kepadacertifying authority akan dikreditkan ke rekening pemilik pada saat pengeluaran terjadi. Bila disetujui, pembayaran untuk servis harus dilakukan secara bulanan. Pembayaran jatuh tempo dan hutang dilakukan pada saat penyerahan faktur arsitek. Jika belum dibayar setelah tanggal jatuh tempo akan dikenakan bunga daripadamengikuti proses hukum yang berlaku. Pemilik tidak berhak menahan jumlah dari kompensasi arsitek untuk menjatuhkan hukuman atau kerusakan dilikuidasi pada arsitek, kecuali Page | 41
arsitek setuju atau telah ditemukan bertanggung jawab dalam penyelesaian sengketa. catatan biaya penggantian, biaya yang berkaitan dengan layanan tambahan dilakukan atas dasar tarif per jam harus tersedia untuk pemilik. 8. Special Terms And Conditions
Syarat dan ketentuan khusus yang memodifikasi perjanjian ini adalah sebagai berikut ; 9. Scope Of The Agreement (Ruang lingkup perjanjian)
Perjanjian ini mewakili semuanya dan gabungan antara pemilik dan arsitek, serta menghapuskan semua perundingan sebelumnya, pernyataan/kesepakatan, baik tertulis atau lisan. Perjanjian ini mungkin diubah hanya dengan pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh pemilik dan arsitek. 10. Biaya Pekerjaan
Sesuai dengan perjanjian biaya, pembayaran dilunasi secara total dari pemilik kepada semua bagian yang membangun desain proyek termasuk biaya umum dan keuntungan kontraktor. Biaya pekerjaan ini tidak termasuk kompensasi terhadap arsitek, biaya lahan, hak, pembiayaan dan semua kemungkinan perubahan yang dilakukan oleh pemilik. Anggaran belanja pemilik dijelaskan di informasi awal dan disesuaikan dengan proyek. Estimasi awal anggaran biaya pemilik dan perbaharuan anggaran biaya disiapkan oleh arsitek sebagai wakil profesional desain. Baik arsitek atau pemilik memiliki kontrol atas biaya tenaga kerja,peralatan dan material. Sedangkan kontraktor menentukan harga penawaran yang kompetitif dan sesuai keadaan pasar. Dalam mempersiapkan estimasi biaya pekerjaan, arsitek diharuskan untuk menyertakan tawaran dan kemungkinan kenaikan biaya desain untuk menentukan penggunaan jenis materal, peralatan, sistem komponen dan tipe konstruksi yang termasuk dalam dokumen kontrak. Hal ini dilakukan untuk mencocokkan dengan anggaran biaya pekerjaan pemilik. Estimasi biaya yang dilakukan oleh arsitek ini didasarkan pada keadaan yang berlangsung atau teknik estimasi konseptual. Jika pemilik meminta perincian biaya layanan maka arsitek harus menyediakan layanan sesuai dengan tambahan (di bawah artikel 4). Page | 42
Jika negosiasi penawaran tidak dimulai selama 90 hari setelah arsitek menyerahkan dokumen konstruksi kepada pemilik, maka anggaran biaya pemilik harus disesuaikan lagi dengan perubahan tingkat biaya umum yang berlaku dalam pasaran konstruksi. Apabila estimasi biaya yang dilakukan oleh arsitek melebihi anggaran biaya pemilik maka arsitek harus bekerjasama dengan pemilik membuat rekomendasi baru sesuai dengan ukuran proyek, kualitas atau biaya yang sesuai dengan pekerjaan. Jika estimasi anggaran biaya pemilik melampaui dari perhitungan arsitek dari negosisasi sebelumnya maka pemilik harus: 1.
Memberikan persetujuan tertulis tentang kenaikan anggaran biaya pekerjaan.
2.
Menegosisasi ulang proyek dengan alasan dan waktu yang tepat.
3.
Mengakhiri sesuai dengan bagian 9.5
4.
Bersama arsitek merevisi program proyek, cakupan proyek atau kualitas yang sesuai untuk mengurangi anggaran biaya.
5.
Melaksanakan berbagai macam alternatif lain.
Jika pemilik memilih poin 6.6.4 sebagai proses prosedur maka arsitek harus memodifikasi dokumen konstruksi sesuai kebutuhan anggaran pemilik tanpa biaya tambahan sebagai bagian layanan dokumen konstruksi. Pemodifikasian dokumen konstruksi masih dalam batasan tanggung jawab arsitek.
11. Hak Cipta dan Lisensi
Arsitek dan pemilik menjamin bahwa jasa layanan atau berbagai macam informasi yang digunakan dalam proyek memiliki izin dari pemilik hak cipta untuk digunakan dalam proyek tersebut sesuai dengan kebijakan dan persetujuan sertifikasi dari pengarang.
Page | 43
Arsitek dan konsultan arsitek dianggap sebagai pengarang dan pemilik dari masing-masing layanan proyek termasuk gambar kerja, spesifikasi dan peraturan umum sesuai undang-undang tentang hak cipta. Lisensi ini sah jika menunjukkan semua kewajiban sesuai persetujuan secara pokok termasuk semua jumlah pembayaran secara cepat saat waktunya. Apabila arsitek mengakhiri persetujuan karena sebab yang tersedia di bagian 9.4 menurut keadaan maka hadiah lisensi tersebut juga berakhir/terbatas. Jika pada waktu yang ditentukan pemilik tidak membayar arsitek, maka pemilik tidak berhak untuk menuntut pertanggungjawaban arsitek dari segala penyebab masalah yang muncul. Sejauh perizinan hukum, pemilik selanjutnya menyetujui untuk mengganti kerugian dan membebaskan arsitek dari seluruh biaya dan pengeluaran, termasuk biaya pembelaan yang berkaitan dengan tuntutan dan penyebab aksi yang ditegaskan oleh orang ketiga atau badan sejauh biaya dan pengeluaran tersebut berasal dari pemilik penggunaan jasa layanan. Pemilik seharusnya tidak menetapkan, mewakilkan, menjamin dan mengalihkan lisensi yang diberikan oleh arsitek kepada pihak lain tanpa persetujuan utama dari arsitek. 12. Tuntutan dan Persengketaan
Dalam hal persengketaan dan tuntutan terdapat beberapa penyelesain yaitu secara umum,mediasi pendamaian dan penggabungan. Secara umum pemilik dan arsitek membuat pernyataan keputusan terhadap resiko yang timbul pada kontrak sesuai syarat dari metode persetujuan yang terikat dalam waktu yang ditentukan yaitu tidak lebih dari 10 tahun dari tanggal yang penyelesaian pekerjaan. Secara mediasi, jika terdapat masalah yang berkaitan dengan permasahan pokok jasa layananan maka arsitek harus memproses kebutuhan sesuai dengan batas waktu yang diajukan untuk memberikan keputusan dengan cara mediasi. Jika permasalahan setuju diberikan kepada AIA oleh kedua belah pihak, maka proses tersebut harus melalui perjanjian tertulis yang diproses sesuai prosedur mediasi industri konstruksi dalam jangka waktu tertentu. Pihak yang terlibat harus membayar biaya kepada mediator dan melakukan mediasi di lokasi proyek atau di tempat yang disetujui kedua pihak. Persetujuan kesepakatan yang dicapai Page | 44
dalam mediasi dicapai sebagai perjanjian penyelesaian di pengadilan manapun yang memiliki yurisdiksi. Jika pihak - pihak tidak menyelesaikan sengketa sesuai dengan prosedur, maka metode penyelesaian mencakup keputusan sesuai perjanjian, proses perkara di pengadilan yang berwenang, dan ketentuan-ketentuan lain. Secara pendamaian, permintaan pendamaian ini tertulis dan dikirim kepada pihak yang terlibat melalui pengurus pendamai. Permintaan perdamaian ini tidak dibuat bersamaan
dengan
proses
mediasi
tetapi
setelah
institusi
memproses
permasalahan. Persetujuan sebelum dan setelah pendamaian harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan keputusan serta pertimbangan pendamai merupakan hasil akhir. Secara penggabungan, pemilik dan arsitek memberi tunjangan kepada pihak yang membuat perdamaian sesuai hak-hak yang ditentukan dalam perjanjian. 13. a 14. a 15. a 16. a
Page | 45
1.4.2 Dokumen Kontrak Konstruksi Dokumen diawali dengan:
Keterangan proyek (Nama & alamat);
Keterangan owner (Nama, status secara hukum, alamat);
Keterangan arsitek (Nama, status secara hukum, alamat). Poin-poin yang diatur dalam sebuah dokumen AIA antara lain: 1.
General Provision (Ketentuan Umum) Berisikan definisi-definisi dan keterangan mengenai istilah dan elemen yang dipakai pada dalam pengerjaan proyek, yaitu Dokumen Kontrak, Kontrak, Pekerjaan, Gambar Kerja, Spesifikasi, Instruments of Service, Initial Decision Maker, dan Elemen-elemen sustainability. Pada bagian ini juga menjelaskan korelasi, tujuan, fungsi dan sifat dari Dokumen Kontrak berkaitan dengan kewajiban Owner dan Kontraktor serta penjelasan singkat mengenai lingkup kerja pihak-pihak yang bersangkutan. Dalam Ketentuan Umum juga terdapat keterangan mengenai kapitalisasi terkait dengan yang telah didefinisikan dalam dokumen-dokumen lain yang diterbitkan oleh AIA. Selain itu juga terdapat peraturan mengenai interpretasi kata sehingga tidak terjadi kesalahpahaman mengenai makna dari suatu pernyataan tertulis. Pada bagian ini juga menjelaskan tentang kepemilikan dari Gambar Kerja, Spesifikasi Desain dan Instruments of Service, dimana kesemuanya adalah hak milik dari arsitek dan hanya boleh digunakan untuk proyek terkait, kecuali dengan persetujuan arsitek tersebut. Transmisi data dalam bentuk digital juga harus melalui protocol-protokol yang berlaku, atau sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat dalam dokumen kontrak.
2.
Owner (Pemilik Proyek) Owner merupakan pemilik proyek (diartikan secara tunggal). Memiliki kewenangan menunjuk pihak-pihak yang terikat dalam pekerjaan yang dilakukan. Owner juga bertanggungjawab menyediakan informasi yang dibutuhkan dan
Page | 46
harus dipenuhi dalam tenggang waktu tertentu
(15 hari setelah permintaan
informasi diajukan). Hal yang tertera dalam dokumen kontrak adalah: -
Informasi & fasilitas yang disediakan owner secara tertulis (keuangan, perijinan, kondisi site, dll) kemudian akan disediakan 1 copy kepada pihak kontraktor.
3.
-
Pernyataan kondisi mana owner berhak memberhentikan proses konstruksi;
-
Pernyataan kondisi mana owner akan mengambil alih proyek;
Contractor (Kontraktor) -
Kontraktor adalah pihak yang didalam dokumen kontrak (diartikan secara tunggal) merupakan pihak berlisensi resmi (dibutuhkan dalam yuridiksi wilayah-wilayah tertentu). Kontraktor yang dimaksud adalah kontraktor yang memiliki kuasa atas proyek yang dikerjakan.
-
Hal lainnya lagi yang diatur dalam dokumen kontrak adalah:
-
Review dari kontraktor mengenai kondisi site & perlakuan apa yang akan diterapkan;
-
Supervision dan prosedur konstruksi yang diterapkan;
-
Pekerja & material (pernyataan kontraktor akan membayar pekerja, mesin, perlengkapan, dll kecuali ada kesepakatan lain dalam dokumen proyek);
-
Jaminan kondisi mengenai kondisi material, peralatan, & perlengkapan yang disediakan;
-
Pajak;
-
Perijinan, biaya, pemberitahuan, & hubungan didalam hukum;
-
Kondisi yang tidak diketahui (misal: ditemukan kondisi tanah, makam, benda peninggalan, dll Memungkinkan terjadinya perubahan nilai kontrak & waktu kontrak);
4.
-
Pengawas proyek;
-
Jadwal pelaksanaan konstruksi
Architect (Arsitek)
Page | 47
Arsitek adalah pihak yang didalam dokumen kontrak (diartikan secara tunggal) merupakan pihak berlisensi resmi (dibutuhkan dalam yuridiksi wilayah-wilayah tertentu). Arsitek yang dimaksud adalah kontraktor yang memiliki kuasa atas proyek yang dikerjakan. Tanggungjawab arsitek seluruhnya tertera pada dokumen kontrak & tidak dapat diubah tanpa kesepakatan arsitek, owner & kontraktor. Ketika arsitek tersebut tidak dipekerjakan lagi, maka owner akan mencari arsitek pengganti untuk mengikuti kebijakan sesuai dokumen kontrak. Hal lainnya lagi yang diatur dalam dokumen kontrak adalah: -
Administrasi kontrak (dimana arsitek menjadi representatif owner pada proyek);
-
Administrasi sistem komunikasi dalam kontrak (perubahan apa saja yang dapat dilakukan arsitek, pengiriman pengawas proyek dari pihak arsitek, keputusan final estetika, dll)
5.
SubContractors (Sub-Kontraktor) Sub-kontraktor adalah pihak yang memiliki hubungan langsung dengan kontraktor utama untuk melaksanakan bagian tugasnya dalam proyek. Subkontraktor dalam dokumen kontrak diartikan secara tunggal. Ditemukan juga peraturan mengenai sub-subkontraktor. Hal yang diatur dalam dokumen proyek adalah:
6.
-
Kontrak porsi pekerjaan (berikut juga dengan alur koordinasi);
-
Jalur koordinasi antar sub-kontraktor;
-
Pekerjaan kontingen sub-kontraktor
Construction by ower or by separate contractors ( Pengerjaan konstruksi oleh owner/ menggunakan beberapa kontraktor) Pada bagian ini dinyatakan hak owner untuk melakukan pengerjaan proyek sendiri / dengan menggunakan beberapa kontraktor. Hal yang diatur dalam dokumen proyek adalah:
Page | 48
-
Hak owner dan pembagian kontrak-kontrak terpisah (bagian ini mengatur alur koordinasi & alur pertanggungjawaban);
-
Tanggungjawab yang dilakukan bersama (misal: memperbaik kerusakan bagian yang telah dikerjakan terlebih dahulu);
-
7.
Hak owner untuk membersihkan area site dimana pengerjaan dilakukan.
Changes in the work (Perubahan agenda pengerjaan proyek) Perubahan pekerjaan yang telah diatur dalam dokumen proyek dapat dilakukan dengan kesepakatan owner, arsitek, & kontraktor; tanpa membatalkan kontrak yang ada. Dalam perubahan kecil, arsitek dapat mengajukan usulan perubahan. Perubahan pekerjaan yang akan dilakukan akan dicantumkan dalam dokumen kontrak. Hal yang diatur dalam dokumen proyek adalah: -
Perintah tertulis untuk melakukan perubahan pada konstruksi (perubahan dapat terjadi sejauh total proyek & waktu kontrak, kesepakatan antara owner, arsitek, & kontraktor perubahan sebesar apa yang diijinkan);
-
Pengajuan perubahan kecil pengerjaan proyek oleh arsitek(tidak mempengaruhi total proyek & waktu kontrak).
8.
Time (Waktu) Waktu kontrak adalah suatu masa, termasuk perpanjangan proyek. Tanggal permulaan adalah tanggal dimana perjanjian disepakati. Tanggal penyelesaian adalah tanggal yang telah disepakati oleh arsitek. Waktu dalam dokumen proyek menyatakan penanggalan tertentu dalam kalender, kecuali diberikan spesifikasi waktu lebih. Hal yang diatur dalam dokumen proyek adalah: -
Batas waktu penyelesaian proyek (kontraktor akan memenuhi target dalam jangka waktu yang disepakati);
-
9.
Kesepakatan melakukan perpanjangan waktu apabila proyek tertunda.
Payment & completion (Pembayaran & penyelesaian proyek) Page | 49
Pada bagian ini mengatur total pembayaran/ nilai kontrak yang disepakati. Berisikan keterangan pengalokasian dana oleh kontraktor kepada arsitek. Data ini merupakan gambaran objektif bagi arsitek untuk mengukur hasil pekerjaan kontraktor. Hal lain yang diatur dalam dokumen proyek adalah: -
Perincian pengalokasian dana terhadap jadwal pengerjaan proyek;
-
Ketentuan batas waktu pembayaran setelah pengajuan dana (h-10 sebelum pembayaran kontraktor akan memberikan list pengajuan pembayaran & untuk apa alokasi yang dilakukan);
-
Jaminan pembayaran (batas pembayaran adalah 7 hari setelah pengajuan yang dilakukan disepakati);
-
Pernyataan kondisi arsitek menahan jaminan pembayaran (misal: adanya kerusakan yang tidak diperbaiki, kesalahan terus-menerus, klaim pihak ke 3, dll.);
-
Proses pembayaran (alur pengajuan pembayaran, dll);
-
Pernyataan kesalahan pembayaran (apabila pembayaran terlambat dilakukan, dalam h+7 kontraktor diperbolehkan melakukan pernyataan tertulis untuk menghentikan pengerjaan proyek, dimana akan berdampak pada meningkatnya nilai kontrak & waktu kontrak);
-
Penyelesaian substantial;
-
Pernyataan pembayaran final (diberikan setelah arsitek mengecek hasil pengerjaan kontraktor)
10. Protection of persons & property (Perlindungan manusia & properti) Hal yang diatur dalam dokumen proyek adalah pernyataan pertanggungjawaban untuk keamanan & penyediaan perlindungan tertentu untuk mencegah terjadinya kerusakan. Perihal yang dilindungi antara lain: -
Pekerja & orang disekitar yang mungkin terkena dampak proyek;
-
Pekerjaan & material konstruksi;
-
Properti publik seperti trotoar, pohon, dll;
-
Kecelakaan pada personal/ kerusakan pada properti;
-
Kebijakan mengenai material yang berbahaya; Page | 50
-
Kebijakan dalam kondisi darurat (dimana merupakan tanggungjawab kontraktor, yang akan diklaim berikutnya)
Page | 51
11. Insurance & bonds (Jaminan & keterikatan) Hal yang diatur dalam bagian ini adalah kewajiban jaminan apa saja yang disediakan (sesuai dengan hukum juridiksi proyek ini berada). Semua jaminan akan tertera pada dokumen kontrak & dijamin oleh owner. Jaminan yang ditemui antara lain: jaminan properti (termasuk segala situasi, api, badai, banjir, vandalisme, dll yang diluar kemampuan kontraktor untuk mencegah), jaminan mesin yang digunakan; & pernyataan kondisi kehilangan jaminan
12. Uncovering & correction of work ( Pembongkaran & perbaikan pekerjaan) Pernyataan perlu dilakukan pembongkaran terhadap hasil pengerjaan apabila ditemukan oleh arsitek bertentangan dengan dokumen kontrak yang disepakati. Pemberitahuan tertulis akan dilakukan, dan segera mengajukan agar kontraktor memperbaiki pengerjaan tanpa perpanjangan waktu kontrak Hal yang diatur dalam dokumen kontrak adalah: -
Pernyataan kondisi dimana suatu pekerjaan harus diperbaiki sebelum & setelah sebuah proyek dinyatakan benar-benar selesai;
-
Pernyataan apabila owner memilih untuk menerima hasil pengerjaan yang tidak sesuai dokumen kontrak.(dampak dari keputusan ini adalah berkurangnya nilai kontrak, disesuaikan dengan hasil di lapangan).
13. Miscellaneous provisions (Ketentuan lain-lain) Hal lain-lain yang diatur dalam dokumen kontrak adalah: -
Pihak yang berwenang terhadap hukum yang berlaku
-
Pernyataan tertulis
-
Hak & perbaikan
-
Pengujian & inspeksi
-
Bunga pembayaran (apabila jatuh tempo pembayaran & tidak dibayar berdasar kesepakatan pada dokumen kontrak)
-
Batas waktu & tuntutan (tidak lebih dari 10 tahun setelah proyek selesai) Page | 52
14. Termination or supension of the contract (Penghapusan / perpanjangan kontrak) Sebuah kontrak dapat dibatalkan oleh kontraktor apabila pengerjaan telah diberhentikan dalam jangka waktu 30 hari (tidak ada tindakan yang dilakukan kontraktor & sub-kontraktor). Kondisi ini dapat terjadi apabila: -
Perintah dari hukum juridiksi yang berlaku untuk menghentikan pengerjaan
-
Deklarasi dari pemerintah nasional untuk menghentikan pengerjaan
-
Arsitek yang menahan jaminan pembayaran kepada kontraktor
-
Owner tidak mampu menyediakan kebutuhan kontraktor
Kondisi sebuah kontrak dapat dibatalkan oleh owner. Kondisi dapat terjadi apabila: -
Kegagalan terus-menerus dari pihak kontraktor berhubungan dengan pekerja & material.
-
Tidak membayar sub-kontraktor
-
Tidak menghargai hukum yang berlaku
-
Pelanggaran kesepakatan dalam dokumen kontrak
Hal lain-lain mengenai penghapusan kontrak dengan kondisi tertentu akan tertera pada dokumen kontrak.
15. Claims & disputes ( Klaim & sengketa) Merupakan penjelasan mengenai klaim dan sengketa, yang merupakn tuntutan dari satu pihak ke pihak lain mengenai masalah yang terkait dengan pernyataan dalam Kontrak. Pada bagian ini menjelaskan cara pemberitahuan klaim, dimana klaim harus diajukan secara tertulis maksimal 21 hari setelah masalah yang menimbulkan terjadinya klaim terjadi. Pengerjaan (kontraktor) dan pembayaran (Owner) harus tetap berlangsung selama menunggu keputusan klaim, kecuali telah disepakati dalam perjanjian tertulis lain.
Page | 53
Pada bagian ini dijelaskan macam-macam klaim dan persyaratan dilaksanakannya klaim tersebut, antara lain Klaim untuk Biaya Tambahan, Klaim untuk Waktu Tambahan, serta Klaim untuk Kerusakan Konsekuensional. Perlu diperhatikan pada bagian ini siapa yang berhak mengklaim dan siapa yang dapat diklaim, dan dicek ulang dengan perjanjian awal dalam Dokumen Kontrak. Artikel 15 juga menjelaskan tentang Initial Decision Maker, yaitu orang yang berhak dalam pembuatan keputusan. Peran ini bertugas untuk mereview, mengevaluasi, dan meresponse klaim baik dari pihak owner maupun dari pihak kontraktor. Initial Decision Maker akan menjatuhkan keputusan akhir akan klaim tersebut, dan memberitahukan pengumuman keputusan tersebut kepada pihakpihak terkait. Salah satu bagian dari klaim dan kontroversi lain adalah proses mediasi. Pada artikel 15 dijelaskan secara singkat prosedur dari mediasi, dimana prosesnya akan berlangsung selama 60 hari dari pengajuan tertulis kecuali tertera lain pada perjanjian ataupun perintah pengadilan. Biaya mediator akan dibagi rata kepada dua pihak yang terkait. Mediasi dilaksanakn di lokasi proyek , kecuali telah dipilih lokasi lain berdasarkan kesepakatan bersama. Pasal berikutnya menjelaskan tentang metode arbitrasi, persyaratan dan prosedur dari dilaksanakannya arbitrasi dan serta limitasi dari prosesnya dan juga sifat dari keputusan yang diambil oleh arbitrator (dimana adalah mutlak). Poin terakhir adalah mengenai konsolidasi dan penggabungan, dimana beberapa pihak dapat bergabung jika memiliki klaim yang sama mengenai suatu hal, dengan persyaratan dan prosedur yang telah ditentukan.
Page | 54
Page | 55
Page | 56
Page | 57
Page | 58
Page | 59
Page | 60
Page | 61
Page | 62
BAB 2 Pengertian RIBA
Royal Institute of Bristish Architects (RIBA) adalah sebuah organisasi professional untuk arsitek terutama yang berlokasi di United Kingdom, tetapi juga dapat berlaku dalam skala internasional. RIBA didirikan untuk
dibawah
Supplemental
Royal Charter
Charter
tahun
yang
1837
diresmikan
dan tahun
1971.Tujuan awal dari Royal Charter 1937 adalah “...untuk kemajuan umum dari Civil Architecture, dan untuk mempromosikan serta memfasilitasi penyebaran ilmu
pengetahuan
tentang
seni
dan
sains
yang
mendukung.” Pertama kali dikembangkan pada tahun 1963, selama setengah abad Rencana Kerja RIBA telah menjadi model definitive UK untuk model desain bangunan dan konstruksi, juga menjadi pengaruh yang signifikan di panggung internasional. Rencana Kerja RIBA telah menjadi dokumen pegangan untuk profesi arsitek dan industri konstruksi, menyediakan frame kerja baik untuk organisasi dan manajemen dari proyek bangunan yang digunakan secara luas, serta juga menyediakan poin-poin referensi kerja yang digunakan di berbagai jenis dokumen kontrak dan perjanjian dan sebagai dasar pegangan berpraktek yang terbaik. Dokumen ini telah di perbaiki dan dikembangkan seiring berlalunya waktu untuk merefleksikan perkembangan dari organisasi tim deain, perubahan dari peraturan-peraturan, dan inovasi dari pengaturan-pengaturan prosedur yang ada. Dengan kata lain, Rencana Kerja RIBA bereaksi terhadap perubahan situasi, lebih daripada di dasari oleh strategi yang paten. Rencana Kerja RIBA 2013 merupakan pengembangan terbaru dari dokumen tersebut, dimana di dalamnya mengandung prinsip-prinsip terbaik di proyek arsitektur dan desain manajemen
kontemporer,
dan
mendemonstrasikan
komitmen
RIBA
untuk
terus
Page | 63
mengembangkan inti dari guide tersebut dan menyediakan strategi leadership di saat terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus di dunia industry konstruksi. Dengan mengembangkan Rencana Kerja RIBA generasi baru, (menyediakan infrastruktur untuk mendukung Building Information Modelling (BIM), mempromosikan integrasi kerja di antara anggota tim proyek, dan menyediakan fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan kebutuhan klien),
RIBA bermaksud untuk membuat kontribusi
penting dalam perubahan sector konstruksi di UK, dimana juga memiliki relevansi yang besar di arena internasional. Rencana Kerja RIBA Online 2013 adalah dokumen elektronik yang mudah untuk disesuaikan dan diadaptasi menurut kebutuhan dari praktek apapun. Ketentuan tradisional dan non-tradisional diakomodasi dalam edisi ini, yang telah didesain untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan proyek dalam segala ukuran dan tingkat kompleksitas.
Page | 64
2.1
Appraisal Appraisal merupakan langkah pengerjaan awal pada tahap persiapan (Preparation)
RIBA (RIBA Work Stage A). Pengerjaan pada tahap ini, tujuannya adalah mengidentifikasi kebutuhan klien & sasaran, kasus bisnis dan kendala yang mungkin terjadi pada proses pengembangan proyek. Juga, tahap ini dilakukan persiapan studi kelayakan dan pengkajian terhadap opsi yang memungkinkan klien menentukan apakah untuk melanjutkan dan memilih metode pengadaan/pembelian yang mungkin terjadi.Sehingga pada akhirnyamenghasilkan keputusan yang sangat penting, karena akan menentukan cara di mana sumber daya proyek, tanggung jawab dan risikoyang dipisahkan antara klien dengan konsultan dan kontraktor. Langkah pengerjaan yang perlu diperhatikan dan dilakukanpada tahap persiapan Appraisal adalah:
Membuat kelompok pengarah proyek atau setara dan mengidentifikasi visi dan Key Performance Indicator (KPI) untuk proyek. Key Performance Indicator(KPI) merupakan indikator kinerja utama, dimana proses KPI adalah proses mengevaluasi indikator kinerja utama proyek dan indikator kinerja utama tim keseluruhan dan yang terlibat, berikut juga desain dan konstruksi bangunan baru atau fasilitasnya, serta perbaikan gedung eksisting dan fasilitasnya yang ada. Estates Services akan secara rutin mengevaluasi performa terhadap indikator kinerja utama (KPI) dari anggota-anggota tim sebagai berikut: arsitek, ME, representatif
klien,
kontraktor,
konsultan
perencana,
manajer
proyek,
quantitysurveyor (QS), insinyur (sipil), dan lain-lain. Pendekatan pengevaluasian berdasarkan kategori: proses, keuangan, lingkungan, personalia, dan kepuasan klien. Titik berat dari penilaian evaluasi terletak pada proses dan kepuasan klien, agar tim proyek tetap melakukan kualitas baik yang konsisten dan benar.
Page | 65
Gambar 20. Kategori dan Key Performance Indicator (KPI)
Mempertimbangkan pendanaan dan pengadaan rute-BSF (Building Schools fortheFuture), akademi, tawaran DfES (Department for Education and Skills), sumber daya LEA (Local Education Agreements), sekolah, dan lembaga-lembaga lainnya.
Untuk Traditional kontrak: o Mengajukan penawarandana untukDfES. o Menunjuk Tim Desain.
Untuk PFI (Private Finance Initiative)/ BSF (Building Schools fortheFuture) kontrak: o Menyiapkanopsi persiapan appraisal. o Menyerahkankasus bisnisoutline(OBC). o Mendapatkan persetujuanOBC. o Memperbaiki anggaranuntuk proyek. o Beriklan di OJEU (Official Journal of the European Communities).
UntukBermitra kontrak: o Beriklan dan memilihkontraktor kemitraan. o Mengembangkan skema dengan klien dan kontraktor untuk menentukan anggaran. o Menunjuk desain advisor, pakar pendidikan dan pemenang juara desain. o Mengatur organisasi klien untuk pengarahan.
Page | 66
2.2
Brief Brief merupakan pengembangan pernyataan awal dari persyaratan ke dalam design
brief oleh atau atas nama klien yang mengkonfirmasikan persyaratan utama dan kendala. Tujuan dari proses brief adalah penyusunan garis besar persyaratan dan perencanaan, klien mengkonfirmasikan persyaratan utama dan kendala,identifikasi prosedur, struktur organisasi, range of consultant dan pihak lainnya yang akan terlibat untuk proyek tersebut. The strategic brief adalah kunci dari tahap ini dan menjadi tanggung jawab yang jelas dari klien. Pekerjaan yang dilakukan yaitu studi kebutuhan pengguna, kondisi lahan, perencanaan, biaya dan lain-lain yang diperlukan untuk mencapai keputusan, memantau kinerja terhadap visi dan Key Performance Indicator(KPI) untuk proyek tersebut.LEA (Local Education Agreements) mempersiapkan jadwal akomodasi dalam konsultasi dengan sekolahsekolah.
Traditional contract: membuat proposal sketsa desain dan cek biaya terhadap anggaran, mempersiapkan final detailed brief.
PFI/BSF contract: memilih daftar peserta tender, mempersiapkan ITN dan masalah kepada penawar, menerima tawaran dari penawar, mengevaluasi desain sampel (BSF), mengevaluasi dan memilih Preferred Bidder.
Partnering contract: memilihkontraktor kemitraandan mengecek biaya terhadap anggaran.
Page | 67
2.3
Concept Konsep desain yang dijabarkan dalam makalah ini adalah konsep desain berdasarkan
regulasi RIBA tahun 2007. Konsep desain pada regulasi tersebut masuk dalam kategori Stage C. Garis besar proposal pada tahap ini dimulai saat pengarahan singkat dari arsitek telah ditentukan dengan cukup rinci atau berupa sketch plans. Dalam konsep desain, pihak - pihak yang dilibatkan adalah semua klian yang terlibat, tim konsorsium / kemitraan, arsitek, teknik sipil, QS, dan beberapa ahli yang akan terlibat. Tujuan dari tahap ini adalah menyediakan klien yang terlibat dengan penilaian dan rekomendasi agar mereka dapat menentukan bentuk dimana proyek akan dikerjakan. Selain itu memastikan bahwa hal tersebut layak secara fungsional, teknis dan finansial. Pada tahap ini dimulai juga pengembangan dari strategic brief menjadi full project brief, serta garis besar proposal desain dan perkiraan biaya. Pada tahap ini, pekerjaan yang dilakukan adalah mengembangkan brief lebih lanjut, melakukan studi pada kebutuhan pengguna, aspek teknis, perencanaan, desain dan biaya yang diperlukan untuk menghasilkan suatu keputusan, dan memantau kinerja terhadap visi dan key performance indicator untuk proyek tersebut.
Gambar 21. Sketsa Konsep Interior Commerzbank Tower oleh Norman Foster Pada tahun 2013, RIBA memperbarui regulasinya. Konsep desain merupakan tahap kedua dari 8 tahap yang ada pada regulasi baru ini. Pada tahap kedua, desain konsep awal diproduksi sesuai dengan persyaratan dari proyek awal. Tim proyek juga mengembangkan, secara paralel dengan konsep desain, sejumlah strategi proyek. Pentingnya hal tersebut pada Page | 68
tahap ini akan tergantung pada bagaimana kedua hal tersebut mempengaruhi konsep esain. Misalnya, strategi keberlanjutan cenderung menjadi komponen fundamental dari konsep desain, sedangkan strategi keamanan mungkin memiliki dampak minimal atau tidak ada dan karena itu dapat dikembangkan selama tahap berikutnya. Hal ini penting untuk meninjau kembali secara singkat selama tahap ini dan harus diperbarui serta diterbitkan sebagai Final Project Brief yang merupakan bagian dari pertukaran informasi pada akhir tahap 2. Sejalan dengan kegiatan desain, sejumlah tugas terkait lainnya harus berkembang sebagai respons terhadap desain yang muncul, termasuk peninjauan informasi biaya, pengembangan strategi konstruksi, pemeliharaan dan strategi operasional dan strategi kesehatan dan keselamatan dan memperbarui rencana pelaksanaan proyek. Berdasarkan delapan task bars yang telah ditentukan dalam RIBA Plan of Work 2013, konsep desain dijabarkan sebagai berikut: 1. Tujuan Utama Menyiapkan konsep desain yang di dalamya termasuk garis besar proposal untuk desain struktural, building service system, garis besar spesifikasi dan informasi harga awal, serta strategi proyek yang relevan dan sesuai dengan program desain. Selain itu juga menyiapkan persetujuan untuk Final Project Brief. 2. Pengadaan Strategi pengadaan tidak secara mendasar mengubah perkembangan desain atau detail yang telah disiapkan pada tahap tertentu. Namun, pertukaran nformasi akan bervariasi tergantung pada metode pengadaan yang dipilih dan kontrak kerja. 3. Program Meninjau programming proyek. 4. Perencanaan (Kota) Aplikasi perencanaan biasanya dibuat menggunakan output stage 3.
Page | 69
5. Suggested Key Support Task Menyiapkan strategi keberlanjutan, pemeliharaan dan strategi operasional, dan meninjau strategi pindah tangan dan penilaian resiko.
Melakukan konsultasi
dengan pihak ketiga yang diperlukan dalam setiap aspek Penelitian dan Pengembangan. Meninjau dan memperbaharui Rencana Pelaksanaan Proyek. Mempertimbangkan
strategi
konstruksi,
termasuk
fabrikasi
offsite,
dan
pengembangan Kesehatan dan Strategi Keamanan. 6. Sustainability Checkpoints Mengkonfirmasi bahwa keberlanjutan pada pra-penilaian dan identifikasi fokus desain telah dilakukan dan bahwa setiap penyimpangan dari Sustainability Apirations telah dilaporkan dan disetujui. Apakah Peraturan Bangunan Bagian penilaian L awal telah dilakukan? Apakah deskripsi 'plain english' dari kondisi lingkungan internal dan strategi pengendalian musiman dan sistem disusun? Apakah dampak lingkungan dari bahan kunci dan Strategi Pembangunan sudah diperiksa? Apakah ketahanan terhadap perubahan iklim di masa depan dianggap? 7. Pertukaran Informasi (pada tahap kelengkapan) Konsep desain termasuk garis besar struktural dan jasa desain bangunan, Strategi Proyek terkait, Informasi awal biaya dan Final Project Brief. 8. Kebutuhan pada pemerintahan Inggris Tidak hanya berdasarkan regulasi RIBA saja tetapi konsep desain ini juga dibutuhkan oleh pihak pengawas di pemerintahan Inggris.
Page | 70
1.4
Design Development Tahap informasi produksi membahas tentang dengan persiapan informasi tentang
pekerjaan kontraktor yang diperlukan untuk membangun proyek yang sedang berlangsung. Tahap informasi produksi juga mencakup aplikasi penyelesaian persetujuan hukum. Dalam rencana ini manajemen kontraktor juga menentukan penyelesaian konsep desain. Sebelum atau setelah perjanjian akan mengakibatkan beberapa kegiatan yang dialokasikan kembali antara tim konsultan dan manajemen kontraktor misalnya peran konsultan biaya. Tugas-tugas yang dilakukan oleh tim production information adalah : 1) Menyiapkan informasi produksi akhir seperti gambar – gambar, jadwal dan spesifikasi dan memantau kinerja terhadap visi dan KPI untuk proyek. 2) Melengkapi pembangunan final secara singkat dan desain lengkap proyek dari arsitek. Insinyur menyiapkan desain awal. 3) Melakukan penyusunan rencana biaya dan laporan penjelasan yang lengkap. 4) Mengajukan proposal untuk semua persetujuan. 5) Kontrak tradisional: Detail desain dan dokumen penawaran yang diproduksi. 6) Kontrak PFI/BSI: Negosiasi dengan peserta penawaran yang dipilih untuk menyelesaikan rincian kontrak. jika terdapat desain yang tidak melibatkan contoh maka disiapkan dalam BSF. 7) Bermitra kontrak: Desain akhir dikembangkan bersama dalam keterbatasan anggaran, yang mengacu pada persetujuan harga maksimum (AMP). 8) Mengeluarkan data untuk kontrol analisis bangunan. 9) Membagikan data sebagai kesimpulan koordinasi desain dan analisis yang detail dengan subkontaktor.
Page | 71
10) Merincikan bangunan, integrasi dan analisis. 11) Membuat tingkat produksi parameter objek untuk semua elemen utama. 12) Mencocokkan spesifikasi terhadap model. 13) Memberi ulasan akhir dan menetapkan model. 14) Menyampaikan model dari pengelolaan informasi bangunan kepada kontraktor. 15) Mengintegrasi kinerja subkontraktor dengan informasi model kerja ke dalam model data pengelolaan informasi bangunan. Dalam hal ini orang-orang yang terlibat adalah arsitek, quantity surveyor, insinyur dan spesialis, kontruktor jika diperlukan. Production information ini dilakukan ketika laporan detail desain sudah dilakukan dan mendapat persetujuan dari rapat tim proyek. Pada tahap proses production information ini terdapat feedback jika terjadi perubahan desain. Setelah semua desain telah pasti maka dilakukan tahap pengecekan rencana biaya. Tujuan dan keputusan yang dibutuhkan dari pekerjaan production information adalah mendapat keputusan akhir pada setiap hal yang berhubungan dengan desain, spesifikasi, konstruksi dan biaya. Untuk proses pengadaan tradisional, informasi produksi pertama disiapkan cukup rinci untuk memungkinkan penawaran yang akan diperoleh. Setiap informasi produksi lebih lanjut yang disyaratkan dalam kontrak bangunan digunakan untuk melengkapi informasi persiapan konstruksi. Semua persetujuan hukum harus diperoleh pada akhir fase ini. Proses tahap pekerjaan yang dilakukan oleh production information adalah sebagai berikut : 1. Konsultan pemimpin mengkoordinasi pertemuan tahap kerja dengan klien, kontraktor manajemen dan tim konsultan untuk menyampaikan umpan balik dari tahap sebelumnya dan menyetujui program untuk persiapan informasi produksi, bersama dengan susunan, identifikasi dari setiap paket pekerjaan, urutan dan koordinasi prosedur, termasuk koordinasi dan integrasi informasi dari kontraktor spesialis. Harus ada perincian khusus pada peralatan dengan waktu produksi yang panjang seperti switchgear, unit chiller, lift, eskalator dan sistem cladding yang telah dipesan, beberapa di antaranya mungkin menyungguhkan awal pemesanan. Front-end Page | 72
pekerjaan konstruksi pengalihan layanan, pembongkaran, pengaturan, drainase bawah tanah, tiang pancang dan pekerjaan pokok mungkin patut ditempatkan pada kontrak awal. 2. Manajemen kontraktor menganjurkan diskusi dengan klien mengenai penawaran dan konstruksi. Diskusi mencakup beberapa hal yaitu: a) Kemungkinan penggunaan kontrak awal (untuk karya-karya seperti eksplorasi tanah, pembongkaran, dekontaminasi atau situs pembersihan). b) Aktifitas kemungkinan memesan barang long-lead (seperti switchgear, trafo, atau pemesanan alat pengebor tiang pancang). c) Susunan kontrak dan kontrak kondisi untuk kontrak kerja (jika ini belum disepakati). d) Jenis jaminan dan obligasi kinerja yang akan dibutuhkan untuk pekerjaan kontraktor. e) Pengecualian dari kontrak. f) Tanggal kepemilikan dan tahap – tahap persyaratan. g) Prosedur penawaran dan jangka waktu penawaran. h) Beberapa kontribusi klien yang diperlukan untuk dokumen kontrak. i) Jaminan dari pekerjaan. j) Penentuan pengawas lokasi. k)Penentuan pihak party wall beserta hak yang didapat. 3. Mempersiapkan informasi produksi dan menyelesaikan persetujuan hukum a) Pemimpin desain menyiapkan jadwal produksi informasi , tanggung jawab untuk proyek , program untuk proyek tersebut dan sistem kontrol dokumen. b) Pemimpin desain mengkoordinasikan persiapan dan integrasi dari informasi produksi . Adanya kesenjangan dalam hal informasi produksi membutuhkan masukan spesialis setelah proses tender terdefinisikan secara jelas , menunjukkan rincian Page | 73
batasan kerja yang berdekatan dan bagaimana pekerjaan tersebut diintegrasikan ke dalam skema keseluruhan . c) Pemimpin desain mengkoordinasikan penyusunan jadwal pemeriksaan, tes dan barang contoh . d) Pemimpin desain mengkoordinasikan penyusunan panduan pengguna bangunan rancangan dan buku catatan bangunan . e) Klien mempersiapkan pengaturan untuk tim konsultan atau kontraktor manajemen untuk pengembangkan rencana pengelolaan limbah tapak . f) Pemimpin desain mengkoordinasi pembentukan sistem pengendalian kualitas dan penetapan kriteria . g) Pemimpin desain mengkoordinasi informasi yang beredar yang diperlukan untuk peraturan bangunan dan persetujuan hukum lainnya (seperti negosiasi dengan Highways Agency , perhitungan struktural , tingkat emisi CO2 dan daftar spesifikasi yang digunakan dalam perhitungan tingkat emisi CO2yang harus diserahkan sebelum mulai bekerja di tapak ) . h) Pemimpin desain , tim konsultan dan kontraktor manajemen melakukan ulasan desain dari informasi produksi yang diperoleh dan membuat perubahan atau penambahan yang diperlukan . i) Kontraktor manajemen mengembangkan dokumen rancangan pendahuluan , dokumen penawaran rancangan dan kondisi kontrak yang diusulkan untuk kontrak kerja ( termasuk jasa pra-konstruksi yang bersangkutan ) . k)Manajemen kontraktor atau konsultan biaya memperkirakan adanya perubahan terhadap perkiraan rencana biaya. l)Konsultan pemimpin mengkoordinasikan penyusunan laporan informasi produksi untuk klien termasuk komponen tetap ,pemasangan , specialist items , contoh atau bahan yang masih membutuhkan persetujuan oleh klien . m) .Kontraktor manajemen dan klien harus memastikan bahwa pemberitahuan Party Wall terkait telah dilayani.
Page | 74
4. Pertimbangan laporan informasi produksi. a) Klien mempertimbangkan laporan informasi produksi dan isu-isu yang diperlukan sebagai instruksi kepada konsultan utama tentang perubahan yang diperlukan. b) Jika diperintahkan oleh klien, konsultan memimpin mengarahkan tim konsultan untuk mengubah informasi produksi dan mencari persetujuan untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Jika dalam perancangan bangunan tersebut menggunakan konsep desain yang berkelanjutan maka pada bagian production information juga akan melakukan pemeriksaan poin-poin tentang desain berkelanjutan. Pemeriksaan tersebut mencakup beberapa hal yaitu mengajukan pembaharuan tentang pengumuman emisi energi dan dampak terhadap iklim kedepan, pengajuan informasi tentang penaksiran tahap desain berkelanjutan yang luar biasa, penyesuaian kriteria desain berkelanjutan yang disetujui oleh dari kontraktor
dan ahli
konsultan, lalu penyerahan proses pembangunan dan memonitor teknologi yang ditentukan. Dalam pemeriksaan konsep desain berkelanjutan terdapat beberapa tugas production information sebagai pedoman tambahan informasi yaitu: 1. Memastikan tim desain untuk waspada terhadap konsekuensi teknis dari keputusan strategi yang berkelanjutan. 2. Menentukan material dan produk yang berkelanjutan untuk menyeimbangkan siklus lingkungan hidup, serta ketahanan bangunan dan biaya. 3. Melengkapi hasil konsultasi antara sub-kontraktor dan pemasok untuk mengulas informasi bagaimana koordinasi mereka untuk mencapai desain yang berkelanjutan. 4. Mengulas informasi yang ditentukan untuk menyesuaikan dengan persyaratan sistem berkelanjutan. 5. Mengulas perincian akhir terhadap efek yang polusi ditimbulkan. 6. Bertanggung jawab terhadap pemantauan kinerja dan membantu dalam mencari dan merekam data sehari-hari. Hasil akhir yang dihasilkan oleh production information adalah semua gambar kerja, penjadwalan proyek ( Gb.22) dan spesifikasi bangunan, informasi tentang anggaran biaya, Page | 75
informasi lengkap tentang penawaran kepada kontraktor. Tetapi pada tahun 2013 pekerjaan production information ini digabungkan dengan construction utnuk mempersingkat waktu.
Gambar 22. Contoh Format Small Project Service Schedule RIBA halaman 1
Page | 76
Gambar 23. Contoh Format Small Project Service Schedule RIBA halaman 2
Page | 77
1.5
Technical Design Tugas utama pada tahap Technical Design adalah mempersiapkan desain teknis sesuai
dengan susunan tanggung jawab desain dan strategi proyek termasuk semua arsitektural, struktural dan bangunan, terutama desain subkontraktor dan spesifikasi, sesuai dengan program desain. Pada tahap ini pekerjaan yang sudah ditentukan dan dikembangkan lebih detail oleh development&specialist
subcontractor
selama
menyelesaikan
tahap
desain,
harus
dipersiapkan dengan teliti dan lengkap. Selain itu juga memperisapkan dan menyerahkan Building Regulations Submission, mereview dan memperbaharuhi Project Execution Plan, dan Health and Safety Strategy. Tahap Technical Design yang merupakan tahap ke 4 dalam RIBA, juga bertugas mengambil tindakan sesuai dengan yang ditentukan oleh procurement strategy, termasuk mengeluarkan
packages
yang
sesuai,
meninjau
Construction
Strategy,
termasuk
mengurutkan, memprogram dan H&S asepcts.
Gambar 24. Plan of Work RIBA 2013
Page | 78
Umumnya Technical Design mengacu pada proyek kegiatan yang berlangsung setelah desain rinci (desain yang dikembangkan) telah selesai, tapi sebelum penyusunan production information. Namun, Technical Design dapat terus berjalan selama penyusunan production information, dan bahkan selama konstruksi, terutama di mana aspek Technical Design sudah dilakukan oleh subontraktor atau suppliers.Sebuah design responsibility matrix dapat membantu mengalokasikan tugas desain antara anggota tim proyek dan proyek-proyek yang kompleks. Dalam hal ini mungkin perlu untuk menunjuk koordinator desain yang bertanggung jawab untuk koordinasi dan integrasi dari berbagai aspek desain teknis.Ada beberapa skill dalam menetapkan seseorang agar melakukan desain teknis spesialis. Misalnya merancang grid palfon yang harus ditentukan sehingga lampu, kepala sprinkler dan detektor asap dapat diletakkan pada pusat plafon dan jalur akses dalam rongga plafon dapat dibentuk. Output pada tahap Technical Design mungkin dapat digunakan untuk keperluan tender dan kontrak kerja, tergantung pada procurement strategy yang dipengaruhi oleh clients risk profile, waktu, biaya dan quality aspirations, serta bagaimana keterlibatan kontraktor dan specialist subcontractor memberi masukan tentang apa yang akan dilakukan. Setelah klien puas dengan Technical Design, konsultan utama harus membekukan desain dan spesifikasi serta menunjukan prosedur pengendalian perubahan dan pemimpin desainer harus mengkoordinasikan aplikasi untuk persetujuan hukum dan persetujuan lainnya. Tahap selanjutnya , tahap informasi produksi yang bersangkutan dengan menyiapkan informasi bahwa kontraktor akan perlu untuk membangun proyek tersebut . Hal ini juga harus mencakup penyelesaian aplikasi untuk persetujuan hukum.
Page | 79
Gambar 25. Contoh Building Regulations Submission
Page | 80
Gambar 26. Contoh construction strategy
Page | 81
1.6
Production Information Tahap informasi produksi membahas tentang dengan persiapan informasi tentang
pekerjaan kontraktor yang diperlukan untuk membangun proyek yang sedang berlangsung. Tahap informasi produksi juga mencakup aplikasi penyelesaian persetujuan hukum. Dalam rencana ini manajemen kontraktor juga menentukan penyelesaian konsep desain. Sebelum atau setelah perjanjian akan mengakibatkan beberapa kegiatan yang dialokasikan kembali antara tim konsultan dan manajemen kontraktor misalnya peran konsultan biaya. Tugas-tugas yang dilakukan oleh tim production information adalah : 1. Menyiapkan informasi produksi akhir seperti gambar – gambar, jadwal dan spesifikasi dan memantau kinerja terhadap visi dan KPI untuk proyek. 2. Melengkapi pembangunan final secara singkat dan desain lengkap proyek dari arsitek. Insinyur menyiapkan desain awal. 3. Melakukan penyusunan rencana biaya dan laporan penjelasan yang lengkap. 4. Mengajukan proposal untuk semua persetujuan. 5. Kontrak tradisional: Detail desain dan dokumen penawaran yang diproduksi. 6. Kontrak PFI/BSI: Negosiasi dengan peserta penawaran yang dipilih untuk menyelesaikan rincian kontrak. jika terdapat desain yang tidak melibatkan contoh maka disiapkan dalam BSF. 7. Bermitra kontrak: Desain akhir dikembangkan bersama dalam keterbatasan anggaran, yang mengacu pada persetujuan harga maksimum (AMP). 8) Mengeluarkan data untuk kontrol analisis bangunan. 9) Membagikan data sebagai kesimpulan koordinasi desain dan analisis yang detail dengan subkontaktor. 10) Merincikan bangunan, integrasi dan analisis. 11) Membuat tingkat produksi parameter objek untuk semua elemen utama. 12) Mencocokkan spesifikasi terhadap model. 13) Memberi ulasan akhir dan menetapkan model. 14) Menyampaikan model dari pengelolaan informasi bangunan kepada kontraktor.
Page | 82
15) Mengintegrasi kinerja subkontraktor dengan informasi model kerja ke dalam model data pengelolaan informasi bangunan. Dalam hal ini orang-orang yang terlibat adalah arsitek, quantity surveyor, insinyur dan spesialis, kontruktor jika diperlukan. Production information ini dilakukan ketika laporan detail desain sudah dilakukan dan mendapat persetujuan dari rapat tim proyek. Pada tahap proses production information ini terdapat feedback jika terjadi perubahan desain. Setelah semua desain telah pasti maka dilakukan tahap pengecekan rencana biaya. Tujuan dan keputusan yang dibutuhkan dari pekerjaan production information adalah mendapat keputusan akhir pada setiap hal yang berhubungan dengan desain, spesifikasi, konstruksi dan biaya. Untuk proses pengadaan tradisional, informasi produksi pertama disiapkan cukup rinci untuk memungkinkan penawaran yang akan diperoleh. Setiap informasi produksi lebih lanjut yang disyaratkan dalam kontrak bangunan digunakan untuk melengkapi informasi persiapan konstruksi. Semua persetujuan hukum harus diperoleh pada akhir fase ini. Proses tahap pekerjaan yang dilakukan oleh production information adalah sebagai berikut : 1. Konsultan pemimpin mengkoordinasi pertemuan tahap kerja dengan klien, kontraktor manajemen dan tim konsultan untuk menyampaikan umpan balik dari tahap sebelumnya dan menyetujui program untuk persiapan informasi produksi, bersama dengan susunan, identifikasi dari setiap paket pekerjaan, urutan dan koordinasi prosedur, termasuk koordinasi dan integrasi informasi dari kontraktor spesialis. Harus ada perincian khusus pada peralatan dengan waktu produksi yang panjang seperti switchgear, unit chiller, lift, eskalator dan sistem cladding yang telah dipesan, beberapa di antaranya mungkin menyungguhkan awal pemesanan. Front-end pekerjaan konstruksi pengalihan layanan, pembongkaran, pengaturan, drainase bawah tanah, tiang pancang dan pekerjaan pokok mungkin patut ditempatkan pada kontrak awal. 2. Manajemen kontraktor menganjurkan diskusi dengan klien mengenai penawaran dan konstruksi. Diskusi mencakup beberapa hal yaitu: a) Kemungkinan penggunaan kontrak awal (untuk karya-karya seperti
eksplorasi
tanah, pembongkaran, dekontaminasi atau situs pembersihan). Page | 83
b) Aktifitas kemungkinan memesan barang long-lead (seperti switchgear, trafo, atau pemesanan alat pengebor tiang pancang). c) Susunan kontrak dan kontrak kondisi untuk kontrak kerja (jika ini belum disepakati). d) Jenis jaminan dan obligasi kinerja yang akan dibutuhkan untuk pekerjaan kontraktor. e) Pengecualian dari kontrak. f) Tanggal kepemilikan dan tahap – tahap persyaratan. g) Prosedur penawaran dan jangka waktu penawaran. h) Beberapa kontribusi klien yang diperlukan untuk dokumen kontrak. i) Jaminan dari pekerjaan. j) Penentuan pengawas lokasi. k) Penentuan pihak party wall beserta hak yang didapat. 3. Mempersiapkan informasi produksi dan menyelesaikan persetujuan hukum a) Pemimpin desain menyiapkan jadwal produksi informasi , tanggung jawab untuk proyek , program untuk proyek tersebut dan sistem kontrol dokumen. b) Pemimpin desain mengkoordinasikan persiapan dan integrasi dari informasi produksi . Adanya kesenjangan dalam hal informasi produksi membutuhkan masukan spesialis setelah proses tender terdefinisikan secara jelas , menunjukkan rincian batasan kerja yang berdekatan dan bagaimana pekerjaan tersebut diintegrasikan ke dalam skema keseluruhan . c) Pemimpin desain mengkoordinasikan penyusunan jadwal pemeriksaan, tes dan barang contoh . d) Pemimpin desain mengkoordinasikan penyusunan panduan pengguna bangunan rancangan dan buku catatan bangunan .
Page | 84
e) Klien mempersiapkan pengaturan untuk tim konsultan atau kontraktor manajemen untuk pengembangkan rencana pengelolaan limbah tapak . f) Pemimpin desain mengkoordinasi pembentukan sistem pengendalian kualitas dan penetapan kriteria . g) Pemimpin desain mengkoordinasi informasi yang beredar yang diperlukan untuk peraturan bangunan dan persetujuan hukum lainnya (seperti negosiasi dengan Highways Agency , perhitungan struktural , tingkat emisi CO2 dan daftar spesifikasi yang digunakan dalam perhitungan tingkat emisi CO2yang harus diserahkan sebelum mulai bekerja di tapak ) . h) Pemimpin desain , tim konsultan dan kontraktor manajemen melakukan ulasan desain dari informasi produksi yang diperoleh dan membuat perubahan atau penambahan yang diperlukan . i) Kontraktor manajemen mengembangkan dokumen rancangan pendahuluan , dokumen penawaran rancangan dan kondisi kontrak yang diusulkan untuk kontrak kerja ( termasuk jasa pra-konstruksi yang bersangkutan ) . k)Manajemen kontraktor atau konsultan biaya memperkirakan adanya perubahan terhadap perkiraan rencana biaya. l) Konsultan pemimpin mengkoordinasikan penyusunan laporan informasi produksi untuk klien termasuk komponen tetap ,pemasangan , specialist items , contoh atau bahan yang masih membutuhkan persetujuan oleh klien . m) Kontraktor manajemen dan klien harus memastikan bahwa pemberitahuan Party Wall terkait telah dilayani. 4. Pertimbangan laporan informasi produksi. a) Klien mempertimbangkan laporan informasi produksi dan isu-isu yang diperlukan sebagai instruksi kepada konsultan utama tentang perubahan yang diperlukan. b) Jika diperintahkan oleh klien, konsultan memimpin mengarahkan tim konsultan untuk mengubah informasi produksi dan mencari persetujuan untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Page | 85
Jika dalam perancangan bangunan tersebut menggunakan konsep desain yang berkelanjutan maka pada bagian production information juga akan melakukan pemeriksaan poin-poin tentang desain berkelanjutan. Pemeriksaan tersebut mencakup beberapa hal yaitu mengajukan pembaharuan tentang pengumuman emisi energi dan dampak terhadap iklim kedepan, pengajuan informasi tentang penaksiran tahap desain berkelanjutan yang luar biasa, penyesuaian kriteria desain berkelanjutan yang disetujui oleh dari kontraktor
dan ahli
konsultan, lalu penyerahan proses pembangunan dan memonitor teknologi yang ditentukan. Dalam pemeriksaan konsep desain berkelanjutan terdapat beberapa tugas production information sebagai pedoman tambahan informasi yaitu: 1) Memastikan tim desain untuk waspada terhadap konsekuensi teknis dari keputusan strategi yang berkelanjutan. 2) Menentukan material dan produk yang berkelanjutan untuk menyeimbangkan siklus lingkungan hidup, serta ketahanan bangunan dan biaya. 3) Melengkapi hasil konsultasi antara sub-kontraktor dan pemasok untuk mengulas informasi
bagaimana
koordinasi
mereka
untuk
mencapai
desain
yang
berkelanjutan. 4) Mengulas informasi yang ditentukan untuk menyesuaikan dengan persyaratan sistem berkelanjutan. 5) Mengulas perincian akhir terhadap efek yang polusi ditimbulkan. 6) Bertanggung jawab terhadap pemantauan kinerja dan membantu dalam mencari dan merekam data sehari-hari. Hasil akhir yang dihasilkan oleh production information adalah semua gambar kerja, penjadwalan proyek ( Gb.27 ) dan spesifikasi bangunan, informasi tentang anggaran biaya, informasi lengkap tentang penawaran kepada kontraktor. Tetapi pada tahun 2013 pekerjaan production information ini digabungkan dengan construction utnuk mempersingkat waktu.
Page | 86
Gambar 27. Contoh Format Small Project Service Schedule RIBA halaman 1
Page | 87
Gambar 28. Contoh Format Small Project Service Schedule RIBA halaman 2
Page | 88
Page | 89