BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan manusia terjadi secara bertahap, dimana manusia pada awalnya memasuki masa balita, anak-anak, remaja, selanjutnya masuk pada masa dewasa awal dan manula. Saat individu masuk pada masa dewasa awal, mereka akan memikirkan masa depan yang harus dilakukannya salah satunya yaitu karier. Karier disini merupakan sebuah pekerjaan dimana semua orang membutuhkannya. Untuk memasuki dunia kerja pendidikan merupakan cara untuk menambah pengetahuan dan keterampilan agar memperoleh pekerjaan yang susuai. Seseorang akan mencari pekerjaan guna memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan bekerja seseorang akan masuk dalam lingkup dunia kerja serta dapat menemukan suasana baru, lingkungan yang baru, pengalaman baru, serta dapat merubah pola pikir individu itu sendiri. Selama seseorang telah memasuki dunia kerja dan menjadi seorang karyawan dalam sebuah perusahaan mau tidak mau karyawan harus memiliki kesiapan baik mental maupun fisik. Karyawan juga diminta untuk mengikuti aturan perusahaan yang telah di tetapkan. Pada dasarnya karyawan merupakan sumber daya manusia yang sangat diperlukan dalam suatu perusahaan. Pada era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia yang baik menentukan keberhasilan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting yang dapat meningkatkan eksistensi suatu perusahaan. Perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang mampu
1
Produktivitas Kerja Ditinjau…, Eka Putri Purwitasari, Fakultas Psikologi, UMP, 2017
2
berprestasi, memiliki motivasi yang tinggi, serta mampu bekerja sebaik mungkin untuk kepentingan perusahaan. Marlinda (2014) mengatakan bahwa bagi suatu perusahaan sumber daya manusia merupakan kekayaan yang sangat berharga. Kehilangan sumber daya manusia yang profesional bagi suatu perusahaan merupakan salah satu kerugian yang besar, karena hal tersebut akan membuang biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk membina atau mendidik sumber daya manusia yang diperolehnya. Bagi perusahaan yang memanfaatkan sumber daya manusia maka perlu adanya peningkatan produktivitas karyawan secara maksimal. Karena produktivitas merupakan output yang penting dan perlu ditingkatkan karena untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas kerja karyawan sehingga mampu meningkatkan daya saing dari perusahaan. Dalam pencapaian untuk memenuhi target produktivitas, tenaga kerja memegang peran penting dalam organisasi. Dalam hal lain untuk peningkatan produktivitas yang maksimal juga harus diimbangi oleh adanya komitmen pada diri karyawan. Simanjutak (Jannatin, 2012) menyatakan bahwa kualitas SDM yang rendah akan mencerminkan beberapa hal, salah satunya adalah sebagai pekerja akan mempunyai produktivitas rendah. Padahal, produktivitas kerja telah menjadi salah satu faktor penting dan strategis dalam dunia industri. Menurut Sedarmayanti (2011) mengemukakan bahwa kinerja sebagai suatu hasil atau output dari suatu proses pelaksanaan tugas akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Produktivitas Kerja Ditinjau…, Eka Putri Purwitasari, Fakultas Psikologi, UMP, 2017
3
Sebagai
bagian
dari
perusahaan,
karyawan dituntut memiliki
produktivitas yang tinggi agar dapat turut mendukung upaya untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan, dari keuntungan tersebut perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
atau
mungkin mengembangkan perusahaan lebih besar lagi. Keuntungan tersebut dapat dicapai jika didukung oleh karyawan yang produktif, berkualitas dan berdedikasi yang tinggi untuk bekerja. Dengan karyawan yang produktif, berkualitas dan memiliki dorongan yang tinggi untuk bekerja, maka produktivitas karyawan juga semakin tinggi sehingga tujuan perusahaan akan lebih mudah dicapai. Demikian sebaliknya
apabila karyawan kurang
berkualitas dan tidak memiliki keinginan bekerja yang tinggi maka akan mengakibatkan terhambatnya upaya
pencapaian tujuan perusahaan.
Pemahaman terhadap sumber daya manusia khususnya tentang karakteristik karyawan seperti pendidikan, pendapatan, masa
kerja
dan
usia perlu
dilakukan oleh manajemen perusahaan yang menginginkan produktivitas karyawan mengalami peningkatan (Pandapotan 2013). Agustina (2014) tenaga kerja memiliki kontribusi yang besar dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. Produktivitas tenaga kerja adalah kemampuan tenaga kerja untuk menghasilkan output pada satu periode waktu tertentu. Berbagai upaya harus dilakukan agar karyawan memiliki kualitas kerja yang baik sehingga dapat memaksimalkan hasil kerja mereka. Salah satu pengembangan yang harus dilakukan karyawan adalah dengan mempelajari
Produktivitas Kerja Ditinjau…, Eka Putri Purwitasari, Fakultas Psikologi, UMP, 2017
4
apa yang diharapkan oleh organisasi dan kemungkinan keberhasilan dari tugas yang diberikan. Karyawan juga dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas karena memiliki tanggung jawab terhadap organisasi. Menurut Anoraga (2009) produktivitas adalah menghasilkan lebih banyak, berkualitas lebih baik, dengan usaha yang sama. Dengan demikian produktivitas tenaga kerja adalah efisiensi proses menghasilkan dari sumber daya yang dipergunakan. Sedangkan menurut Munandar (2001) produktivitas kerja adalah keluaran dibagi masukan. Karyawan diharapkan dapat bekerja lebih produktif dan profesional sehingga akan memunculkan hasil kerja yang baik. Untuk meningkatkan produktivitas para tenaga kerja, perusahaan perlu memperhatikan kesehatan fisik karyawan, kenyaman dalam bekerja, serta adanya penghargaan bagi karyawan. maka hal tersebut dapat membuat suatu motivasi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan terhadap perusahaan. Dalam dunia kerja terdapat siklus yang diibaratkan oleh sebuah grafik menunjukkan puncak produktivitas suatu karyawan. Siklus kerja akan dialami oleh semua karyawan, dan berjalan hingga puncak lalu sedikit demi sedikit akan menurun dan hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor yang telah disebutkan diatas salah satunya faktor usia, dimana karyawan yang berada di usia muda memiliki semangat untuk bekerja gairah kerja yang baik, sedangkan karyawan yang berada di usia tua semangat kerja mulai menurun, gairah untuk bekerja menurun, kondisi fisik serta pikiran yang tidak mungkin untuk disamakan dengan usia muda sehingga sangat mempengaruhi tingkat produktivitas karyawan yang nantinya akan berpengaruh juga pada kualitas hidup kerja karyawan.
Produktivitas Kerja Ditinjau…, Eka Putri Purwitasari, Fakultas Psikologi, UMP, 2017
5
Untuk meningkatkan produktivitas kerja, perusahaan sangat selektif dalam memilih karyawan. Beberapa perusahaan mengalami penurunan dikarenakan kurangnya kemampuan tenaga kerja yang memadai jika dilihat dari pendidikan. Menurut Simanjuntak (1985) perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang berkompeten dan berkualitas, sehingga pendidikan sangat penting dalam suatu perusahaan atau instansi manapun untuk meningkatkan produktivitas karena tingkat pendidikan dianggap mampu menghasilkan tenaga kerja yang bermutu tinggi, mempunyai pola pikir dan cara bertindak yang modern. Sumber daya manusia yang baik diharapkan mampu menggerakkan roda pembangunan ke depan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi juga tingkat produktivitas atau kinerja tenaga kerja tersebut. Yang diperkirakan dapat mempengaruhi produktivitas kerja adalah faktor usia. Menurut Simanjuntak (1985) menyatakan bahwa apabila usia pekerja beranjak naik maka tingkat produktivitas dari pegawai tersebut akan meningkat karena pekerja tersebut berada dalam posisi usia produktif dan apabila usia pekerja menjelang tua maka tingkat produktivitas kerja pun akan semakin menurun karena keterbatasan faktor fisik dan kesehatan yang mempengaruhi. Oleh sebab itu produktivitas merupakan gambaran riil dari performen karyawan dalam menjalankan tugas dan fungsinya guna mendukung pencapaian tujuan organisasi. Dari hasil penelitian Pfeifer dan Wagner (2012) diketahui bahwa usia produktif yang meningkat ada pada usia 30 tahun dan mengalami penurunan setelah usia setelah itu. Berikutnya yang tak kalah pentingnya dalam peningkatan kerja para karyawan adalah jenis kelamin. Menurut (Mahendra, 2014) jenis kelamin
Produktivitas Kerja Ditinjau…, Eka Putri Purwitasari, Fakultas Psikologi, UMP, 2017
6
dapat menunjukkan tingkat produktivitas seseorang. Secara universal, tingkat produktivitas laki–laki lebih tinggi dari perempuan. Tingkat produktivitas dipengaruhi oleh faktor–faktor yang dimiliki oleh perempuan seperti fisik yang kurang kuat, dalam bekerja cenderung menggunakan perasaan atau faktor biologis seperti harus cuti ketika melahirkan. Namun dalam keadaan tertentu terkadang produktivitas perempuan lebih tinggi dibanding laki–laki, misalnya pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran . Dari hasil wawancara dengan pihak SDM di Kantor PDAM Purwokerto, dalam hal bekerja dapat dibedakan, dimana karyawan laki-laki cenderung bekerja di bidang teknisi seperti pembetulan pipa-pipa air yang bocor atau rusak, sedangkan bagi karyawan perempuan kebanyakan bekerja di kantor bagian administrasi yang nantinya dalam bidang administrasi itu mengurus hasil meter air untuk menginput hasil biaya yang nantinya harus dibayarkan oleh seluruh masyarakat banyumas. Dari data yang diperoleh dengan melakukan wawancara dengan kepala SDM, beliau menuturkan bahwa untuk karyawan yang bertugas di lapangan yaitu karyawan yang bekerja di bagian teknisi, dan hanya karyawan laki-laki saja yang bertugas di lapangan. Dalam peningkatan produktivitas kerja, masa kerja yang dimiliki seseorang dapat digunakan sebagai alat yang efektif guna melaksanakan tugas yang memang dipengaruhi oleh perkembangan dan perubahan. Seseorang yang memiliki masa kerja yang lebih lama mampu berpotensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Masa kerja yang dimiliki seseorang akan berpengaruh terhadap kinerja orang itu sendiri. Seseorang
Produktivitas Kerja Ditinjau…, Eka Putri Purwitasari, Fakultas Psikologi, UMP, 2017
7
yang memiliki masa kerja yang lebih lama akan bekerja lebih baik, sehingga produktivitasnya semakin tinggi. Semakin lama masa kerja seseorang terhadap suatu jenis pekerjaan, maka orang tersebut akan semakin terampil pada jenis pekerjaannya itu, sehingga dapat lebih efisien dan efektif (Soaputty, 2010). Berikut merupakan data yang diperoleh berdasarkan usia, jenis kelamin, dan pendidikan, dan masa kerja. Tabel 1 Data Karyawan Tetap PDAM Tirta Satria Jumlah Karyawan
Jenis Kelamin
Jumlah Karyawan
≤ 40
42
Perempuan
23
> 40
41
Laki-laki
60
Umur
Tingkat Pendidikan
Pend. Tinggi (S1/D3) Pend. Menengah (SMA/SMK)
Jumlah Karyawan
Masa Kerja
Jumlah Karyawan
56
≤ 10
39
27
> 10
44
Menurut Sinungan (1997) produktivitas kerja adalah jumlah output yang dihasilkan seseorang secara utuh dalam satuan waktu kerja yang dilakukan meliputi kegiatan yang efektif dalam mencapai hasil atau prestasi kerja yang bersumber dari input dan menggunakan bahan secara efisien. Menurut
Sukarna
(Kumbadewi,
2016)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi produktivitas meliputi umur, pengalaman kerja, upah, teknologi, dan lingkungan kerja. Mathis dan Jackson (2001) produktivitas adalah ukuran dari kuantitas dan kualitas dari pekerja yang telah dikerjakan dengan mempertimbangkan biaya sumber daya yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Ini juga berguna dalam melihat produktivitas sebagai rasio antara input dan output. Sedangkan menurut Rivanto (1987) produktivitas kerja adalah sebuah
Produktivitas Kerja Ditinjau…, Eka Putri Purwitasari, Fakultas Psikologi, UMP, 2017
8
konsep yang menggambarkan kaitan antara hasil atau keluaran yang dicapai dengan sumber atau masukan yang dipakai untuk menghasilkan keluaran itu. Pada penelitian Mahendra (2014) mengenai “Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Jenis Kelamin, Usia, dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja”. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa variabel upah, usia, jenis kelamin dan pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja industri kecil tempe di Kota Semarang. Sedangkan variabel pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja industri kecil tempe di Kota Semarang. Dari hasil penelitian tersebut usia, jenis kelamin serta pendidikan sangat signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan penelitian Pajar (2008) dengan judul “Analisis Faktorfaktor
Yang
Mempengaruhi
Produktivitas
Kerja
Karyawan
Bagian
Keperawatan Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta” bahwa tingkat pendidikan, motivasi, usia dan pengalaman kerja karyawan baik baru maupun lama merupakan sebagian faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan profesionalitas karyawan dalam pekerjaannya dan menyesuaikan diri dengan perubahan dan pengembangan yang berlangsung sekarang. Dengan demikian jelaslah, bahwa tingkat pendidikan, motivasi, usia dan pengalaman kerja mempunyai
peranan
yang
penting
bagi
perusahaan
karena
akan
mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan.
Produktivitas Kerja Ditinjau…, Eka Putri Purwitasari, Fakultas Psikologi, UMP, 2017
9
Fenomena produktivitas dalam penelitian ini diambil dari tempat penelitian yang dipilih oleh peneliti, dimana peneliti melakukan wawancara kepada Kepala SDM. Dari hasil wawancara yang diperoleh bahwa untuk kualitas kerja karyawan bila dilihat dari usia itu sedikit menurun. Karena disisi usia fisikpun mempengaruhi hasil kerja karyawan. Beliau menuturkan bahwa beberapa karyawan yang memiliki usia diatas 50 tahun cenderung hasil kerja sudah berbeda dengan karyawan yang tergolong usia muda. Di usia yang muda memiliki fisik serta pikiran yang masih optimal sedangkan karyawan diusia tua fisik dan pikiran sudah tidak mampu untuk dipaksakan bekerja dengan tuntutan tugas yang banyak. Sehingga peneliti ingin meneliti tentang produktivitas kerja karyawan PDAM di Purwokerto. Berdasarkan uraian diatas permasalahan yang muncul adalah kualitas kerja, dimana karyawan pada usia muda dengan karyawan berusia tua berbeda sehinggga mempengaruhi hasil kerja. Sehingga peneliti terdorong dan termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul “Produktivitas Kerja Ditinjau Dari Faktor Demografis (Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, dan Masa Kerja) Pada Karyawan Tetap Di Kantor Pusat PDAM Tirta Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu “Apakah ada perbedaan produktivitas kerja di tinjau dari faktor demografis (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja) pada karyawan tetap di kantor pusat PDAM Tirta Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas”.
Produktivitas Kerja Ditinjau…, Eka Putri Purwitasari, Fakultas Psikologi, UMP, 2017
10
C. Tujuan dan Kegunaan Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan produktivitas kerja ditinjau dari faktor demografis (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja) pada karyawan tetap di kantor pusat PDAM Tirta Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
D. Manfaat Penelitian a. Segi teoritis Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam dibidang psikologi, khususnya psikologi industri dan organisasi terutama tentang produktivitas kerja.
b. Segi Praktis Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada kantor pusat PDAM terkait dengan gambaran yang dapat diketahui perusahaan tentang produktivitas kerja ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja.
Produktivitas Kerja Ditinjau…, Eka Putri Purwitasari, Fakultas Psikologi, UMP, 2017