BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Meskipun perkembangan medis sudah cukup pesat, namun masih banyak daerah yang belum mendapatkan layanan medis yang memadai. Pada daerahdaerah tertentu, pelayanan medis masih terbatas. Hal ini disebabkan oleh minimnya jumlah dokter dan kurangnya pakar spesialis. Sebagai contoh, di Kalimantan Timur diperlukan dokter sebanyak 3037 orang, namun baru tersedia 1324 orang (Radar Tarakan Online, 2005 ) Kelangkaan sumber informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan ilmu pengobatan sebagai referensi bila sewaktu-waktu terjadi kasus yang jarang ditemui menyebabkan prosedur diagnosa memakan waktu yang lebih lama bila dokter harus menggunakan buku sebagai referensi terlebih dulu. Selain itu juga tidak semua tempat pelayanan medis memiliki buku-buku referensi yang diperlukan. Seiring dengan masuknya jaringan komunikasi, terutama internet, ke berebagai daerah di Indonesia, ini dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diperlukan bagi dokter ataupun praktisi medis yang memerlukan. Namun, sistem yang sedang digunakan yang ada sekarang belum bisa melakukan hal tersebut. Sehubungan dengan ini, maka diperlukan suatu sistem baru yang mendukung pencarian informasi yang lebih efektif dan efisien.
1
2
1.2
Ruang Lingkup Cakupan dari sistem yang akan dibangun terbatas pada masalah-masalah yang dihadapi dalam perancangan dan pembangunan sistem pakar dengan menggunakan jaringan internet. Masalah tersebut adalah sebagai berikut: •
Sistem pakar yang akan dibangun hanya menghasilkan diagnosa awal
•
Sistem pakar yang akan dibangun dapat melakukan diagnosa terhadap berabagai penyakit
•
Sistem pakar akan melakukan proses diagnosa berdasarkan data valid yang telah dimasukkan
•
Sistem pakar diagnosa yang akan dibangun akan diujicobakan terhadap kasus-kasus pasien
•
Sistem pakar akan memberikan informasi perawatan berdasarkan hasil diagnosa awal.
1.3
Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Tujuan perancangan dan pembangunan perangkat lunak sistem pakar dengan menggunakan jaringan internet adalah sebagai berikut: 1. Membangun suatu sistem pakar untuk memberikan keakuratan dan kecepatan layanan diagnosa dengan menggunakan bentuk sistem basis pengetahuan berbasis kasus.
3
2. Membangun perangkat lunak yang dapat menjembatani komunikasi antara praktisi kesehatan dengan suatu sistem pakar berbasis data, sebagai penyedia sumber daya pengobatan. 1.3.2 Manfaat Manfaat dari pembangunan perangkat lunak sistem pakar dengan menggunakan jaringan internet adalah sebagai berikut: 1. Membantu dokter melakukan diagnosa awal berdasarkan gejala pasien. Sistem juga dapat memberikan informasi
perawatan bila
sesuai dengan hasil diagnosa awal pasien. 2. Membantu dokter menemukan referensi informasi medis berbasis kasus apabila dokter menemukan suatu kasus pada pasien yang jarang ditemui. 1.4
Metodologi Penelitian Metode yang akan dipakai dalam pembangunan perangkat lunak ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Pustaka a. Sistem Basis Data. Sistem Basis Data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
4
b. Penalaran Berbasis Kasus. Penalaran Berbasis Kasus adalah sebuah metode penyimpanan dan pencarian data/informasi yang berbasis pada kasus (case base). c. Sistem Pakar. Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. d. Komunikasi Jaringan. Komunikasi Jaringan adalah komunikasi antar unit melalui jaringan. e. Qt Toolkit. Qt adalah toolkit untuk pengembangan aplikasi grafis yang bersifat lintas-platform. f. Penelitian Terdahulu. Sebagai bahan referensi dibutuhkan hasilhasil penelitian terdahulu. g. Symptom and Disease. Sebagai bahan referensi dalam menemukan gejala-gejala penyakit dan cara melakukan penanganannya. 2. Identifikasi Masalah Setelah
data
tersebut
dikumpulkan
dan
dipelajari,
tindakan
selanjutnya yang dilakukan adalah mencari dan memutuskan masalahmasalah yang ingin dipecahkan, manakah masalah yang akan dicari solusinya, manakah masalah-masalah yang menjadi perhatian, yang tentu saja masalah tersebut diambil berdasarkan ruang lingkup penelitian, dalam hal ini yaitu, bagaimana memberikan diagnosa awal yang cepat dan akurat, melakukan proses diagnosa berdasarkan data valid yang telah dimasukkan,
5
dan sistem pakar akan memberikan informasi perawatan berdasarkan hasil diagnosa awal. 3. Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Setelah membaca dan mempelajari masalah yang terdapat dalam penelitian ini, diberikan analisa-analisa yang meliputi: masalah yang dihadapi, sistem-sistem yang dipakai untuk pendekatan masalah yang sudah berjalan saat ini, bagaimanakah pengujian dilakukan terhadap teknik yang akan digunakan, analisis mengenai sistem aplikasi sejenis, mengapa digunakan metode tokenasi, penalaran berbasis kasus sebagai pendekatan terhadap masalah yang ada, dan sampai tahap perancangan sistem. Setelah masalah-masalah tersebut dapat didefinisikan, pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dipilih untuk menyelesaikan masalah ini. Pendekatanpendekatan tersebut dipilih berdasarkan artikel-artikel pada buku dan internet tentang teknik teknik yang sedang digunakan saat ini. Setelah itu dibuat rancangan untuk menguji metode tokenasi dan penalaran berbasis kasus. Bagian yang terakhir adalah membuat bagaimana metode ini digunakan dalam pengambilan suatu keputusan yang digunakan dalam penelitian ini. 4. Implementasi Setelah memutuskan untuk menggunakan tokenasi dan penalaran berbasis kasus, maka penulis mulai membaca, mempelajari dan mengambil referensi dari artikel-artikel yang berhubungan dengan metode ini, dan mengimplementasikannya ke dalam program uji. Sebagian besar kami
6
mengumpulkan data-data dari seorang pakar penyakit umum. Setelah mendapatkan data, lalu mencari referensi artikel lainnya untuk membantu kami dalam pemahaman dan penelitian. Setelah itu dibuatlah perancangan dan pembuatan program uji, yang mencakup software yang akan digunakan, perancangan program dan penulisan algoritma. 5.
Evaluasi Dalam tahap ini dilakukan pengujian program dengan dengan mencoba melakukan diagnosa terhadap pasien. Setelah itu hasil diagnosa dievaluasi untuk mengetahui tingkat keakuratan dari program.
1.5
Sistematika Penulisan Bab 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas secara singkat tentang latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi serta sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini.
Bab 2 LANDASAN TEORI Bab ini mengemukakan tentang teori – teori umum dan teori khusus yang digunakan untuk membahas dan menganalisis masalah melalui studi pustaka. Landasan teori ini didapatkan dari berbagai media seperti buku dan internet mengenai bagaimana cara mengambil keputusan yang baik, cepat dan akurat dan berbagai teori lain yang berhubungan dengan topik skripsi ini.
7
Bab 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini memuat tentang analisis masalah yang sedang diteliti dan pendekatan-pendekatan yang digunakan. Dalam bab ini juga dimuat perancangan sistem dan rancangan layarnya.
Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini berisikan spesifikasi yang dibutuhkan sistem, hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, evaluasi hasil implementasi, kelebihan dan kekurangan sistem.
Bab 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan secara menyeluruh dari uraian bab–bab sebelumnya, serta saran-saran yang dipandang perlu untuk penelitian dan pengembangannya lebih lanjut.